Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat, hidayat, dan
inayahnya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan
kunjungan industri pada waktu yang telah di tentukan. Laporan kunjungan
industri ini penulis kerjakan berdasarkan pengamatan apa yang penulis lihat dan
tulis yang sehingga menghasilkan data selama waktu kegiatan kunjungan industri
berlangsung.
Laporan ini berisi tentang apa saja yang kami dapat dari Kunjungan
Industri di PT. Victoria Care, Semarang. Industri ini merupakan industri kosmetik
yang memiliki nama dagang Herborist dengan berbagai produk kecantikan
lainnya. Dengan di adakannya kunjungan industri penulis mengucapkn
terimakasih kepada Bapak /Ibu guru dan pihak yang terlibat di dalamnya yang
telah mendampingi kami dalam acara kunjungan industri sehingga kegiatan KI
berjalan dengan lancar.
Wassalamualaikum wr.wb.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan pelaksanaan Kunjungan Industri di PT. Victoria Care adalah sebagai
berikut.
a. Memperoleh pengetahuan dan wawasan mengenai proses produksi, quality
control, tata letak ruangan, sisten pendistribusian dan marketing, serta segala
aspek tentang CPKB.
b. Memahami peran dan tugas apoteker dalam industri farmasi
1.3 Manfaat
Adapaun manfaat yang didapat adlah sebagai berikut.
a. Mahasiswa mendapatkan wawasan mengenai proses produksi, quality
control, tata letak ruangan, sistem pendistribusian danmarketing, serta
segala aspek mengenai CPKB.
b. Mahasiswa mengetahui peran dan tugas apoteker dalam industry farmasi.
Menurut Kotler dan Armstrong (2001: 128-130), setiap alat promosi yaitu
periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat
mempunyai karakteristik dan biaya yang unik. Pemasar harus memahami
karakteristik ini sebelum memilih alat yang akan dipergunakan.
a. Periklanan
Iklan amat ekspresif-dengannya, perusahaan yang bersangkutan
dapat mendramatisasi produk mereka melalui seni menggunakan
gambar, hasil cetakan, suara, dan warna. Di satu pihak, iklan dapat
digunakan untuk membangun citra jangka-panjang suatu produk. Di
lain pihak, periklanan dapat mendongkrak penjualan dengan cepat.
Periklanan juga memiliki beberapa kelemahan. Walaupun dapat
menjangkau banyak orang dengan cepat, iklan tidak menyentuh orang
per orang dan tidak mungkin bisa sepersuasif wiraniaga. Selain itu,
biayanya bisa sangat besar.
b. Penjualan personal
Alat ini melibatkan interaksi pribadi antara dua orang atau lebih,
sehingga setiap orang dapat mengamati kebutuhan dan karakteristik
pihak lain dan melakukan penyesuaian diri dengan cepat. Penjualan
personal juga memungkinkan terjadinya segala bentuk hubungan, mulai
dari hubungan penjualan semata sampai hubungan persahabatan antar
pribadi. Melalui penjualan personal pembeli biasanya semakin merasa
perlu mendengar dan memberi tanggapan, sekalipun tanggapan itu
adalah penolakan yang sopan. Kerugian dari sifat keunikan penjualan
personal adalah seorang wiraniaga memerlukan komitmen jangka
panjang yang lebih lama daripada yang diperlukan oleh periklanan.
Penjualan personal juga merupakan alat promosi perusahaan yang
paling mahal.
c. Promosi penjualan
Promosi penjualan dapat digunakan untuk mendramatisasi tawaran
produk dan mengangkat penjualan yang sedang lesu. Namun demikian,
dampak yang dihasilkan biasanya hanya sebentar dan tidak efektif
dalam pembentukan preferensi merek jangka panjang.
d. Hubungan masyarakat
Hubungan masyarakat memiliki beberapa sifat unik. Perangkat ini
biasanya sangat dipercaya-cerita, fitur, dan berbagai peristiwa tampak
lebih nyata dan lebih terpercaya di mata pembaca daripada apa yang
mereka lihat lewat iklan. Hubungan masyarakat juga dapat menjangkau
calon-calon yang biasanya menjauhi wiraniaga dan iklan-pesan sampai
pada pembeli sebagai “berita” dan bukan sebagai komunikasi yang
bertujuan menjual. Sebagaimana iklan, hubungan masyarakat pun dapat
mendramatisasi suatu perusahaan atau produk.
e. Pemasaran langsung
Terdapat empat karakteristik yang unik pada pemasaran langsung,
antara lain pemasaran langsung bersifat nonpublic (tertutup): pesan
biasanya disampaikan ke orang tertentu. Pemasaran langsung juga
bersifat segera dan khusus: pesan dapat dibuat dengan cepat, dan dapat
disesuaikan agar mengundang ketertarikan konsumen tertentu.
Akhirnya, pemasaran langsung bersifat interaktif: dapat terjadi dialog
antara pemasaran dan konsumen, dan pesan dapat diubah tergantung
pada respon konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Bangun, Eka N. O., S. Farm. 2012. Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di
Pt. Fabindo Sejahtera Kamp. Waru RT. 01/03 Desa Pasir Jaya, Kec. Cikupa,
Banten. FMIPA Universitas Indonesia.