Anda di halaman 1dari 23

kekokohan aqidah, kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Program PKLI


Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang
merupakan salah satu instansi pendidikan islam yang terdapat di Wilayah
Jawa Timur. Lokasi UIN Malang berada di Jalan Gajayana 50 Malang.
Kampus ini memiliki nama lain yakni sebagai kampus hijau yang berciri khas
bangunan dengan genting berwarna hijau. UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang disebut pula dengan kampus Ulul Albab yakni orangorang yang
berakal. Kalimat Ulul Albab dalam Surat Ali 'Imran menegaskan bahwa
sebagai mahasiswa wajib berpikir dalam mengingat Allah sambil berdiri atau
duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi.
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sebagai salah satu lembaga
perguruan tinggi yang mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni
dan keilmuan yang bernafaskan Islam, merasa mempunyai tanggung jawab
besar untuk ikut serta mewujudkan dan mensukseskan pembangunan
nasional, terutama pembangunan bidang agama, mental spiritual,
kesejahteraan sosial dan pendidikan serta pengembangan lembaga profesi
yang menjadi konsentrasi pengembangan UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang.
Sejalan dengan hal itu, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang berupaya
mengantarkan para mahasiswanya menjadi intelek professional yang ulama
atau ulama yang intelek professional. Penyandang predikat ini didasari
oleh empat kekuatan, yaitu (1) Kedalaman Spritual (2) Keagungan Akhlak,
(3) Keluasan Ilmu dan (4) Kematangan
Profesional. Melalui empat kekuatan ini mahasiswa dan atau alumni UIN
Maulana Malik
Ibrahim Malang diharapkan dapat mengemban tanggung jawabnya sebagai
Insan Ulul Albab.

PKLI (Praktik Kerja Lapangan Integratif) Tahun 2017/2018


kekokohan aqidah, kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional

Cita-cita UIN Malang yang berorientasi pada penciptaan sarjana yang


intelektual, profesional, mampu berbicara secara teoritis maupun dalam
bentuk praktiknya, serta mampu berinteraksi dengan lingkungan maka perlu
adanya kajian-kajian yang diaplikasikan dalam bentuk praktik kerja di
instansi pemerintah atau perusahaan swasta. Praktik Kerja Lapangan (PKLI)
dimaksudkan untuk mendidik dan mempersiapkan mahasiswa
menyelesaikan skripsi dan menjadi tenaga professional dengan membekali
pengalaman kerja. Menghadapi era global ini, mahasiswa harus mampu
menjadi tenaga yang terampil dalam bidang yang ditekuninya. Praktik Kerja
Lapangan bukan hanya sekedar pengalaman lapangan bagi mahasiswa, akan
tetapi merupakan konsep integratif dari teori, praktik dan penelitian yang akan
memberikan manfaat besar bagi mahasiswa khususnya dalam menghadapi
persaingan global. Untuk menghadapi persaingan global diperlukan
mahasiswa yang ulet, rajin dan pantang menyerah dalam menghadapi suatu
masalah serta dapat bersaing secara sehat sehingga tidak menimbulkan masalah
dikemudian hari.
Setiap mahasisa yang menempuh studi di Perguruan Tinggi harus
didukung adanya kemampuan aplikasi keilmuan dalam praktik dunia kerja.
Meskipun kegiatan ini hanya bersifat orientasi dari pengenalan namun
memberikan motivasi dan pengalaman yang baru, serta nantinya dapat
dijadikan sebagai bekal dalam dunia kerja. Dengan pengalaman
Praktik Kerja Lapangan diharapkan mahasiswa dapat mengambil manfaat
dan memahami arti pentingnya keahlian atau keprofesionalan dalam
penerapan dunia kerja yang setiap tahunnya mengalami perubahan. Selain itu
menjadi nilai tambah untuk berkompetisi dibidangnya.
Berdasarkan latar belakang diatas, kami selaku mahasiswa jurusan
Farmasi Angkatan 2014 Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, memilih Rumah
Sakit Islam (RSI) Siti Hajar Kota Sidoarjo sebagai tempat PKLI. Alasan
utama adalah dikarenakan RSI Siti Hajar dinilai sebagai RSI di Sidoarjo
yang di bawah naungan bendera PC (Pengurus Cabang) NU, Muslimat NU
Sidoarjo dan selalu mengedepankan dan mengutamakan pelayanan demi

PKLI (Praktik Kerja Lapangan Integratif) Tahun 2017/2018


kekokohan aqidah, kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional

kesembuhan dan kesehatan umat. Sehingga sangat cocok sebagai wadah


pengembangan ilmu di bidang Farmasi khususnya tentang klinis.

1.2 Tujuan PKLI


Tujuan dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Integratif (PKLI) ini
adalah:
1. Mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang didapat selama perkuliahan.
2. Membuka wawasan tentang dunia kerja bagi mahasiswa sebagai upaya
untuk mengembangkan diri.
3. Untuk mengetahui, mengidentifikasi, dan menganalisis jenis-jenis tanaman
dalam bidang pertanian.
4. Melatih mahasiswa untuk bekerja mandiri dengan didampingi oleh
pembimbing di lapangan dan sekaligus melatih mahasiswa untuk dapat
menyesuaikan diri dengan kondisi lapangan pekerjaan yang nantinya akan
diketahui oleh para lulusan.
5. Menjadikan Praktik Kerja Lapangan Integratif (PKLI) sebagai jembatan
untuk mencari problema-problema ilmiah yang nantinya digunakan untuk
tugas akhir baik berupa skripsi dan penelitian.

1.3 Manfaat PKLI


1. Manfaat bagi mahasiswa:
a. Melatih berpikir kritis dan memecahkan masalah yang terkait dengan
bidang keahlian,
b. Membuka wawasan konkret tentang situasi dan kondisi lapangan yang
berkaitan dengan keahlian akademik yang terkait dengan profesinya,
c. Dapat meningkatkan keterampilan dan kreativitas sesuai disiplin ilmu.
2. Manfaat bagi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
a. Meningkatkan kerjasama UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan
instansi terkait dan lembaga profesi tempat PKLI,
b. Membuka akses kemitraan dan komunikasi timbal balik antara Jurusan
Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan UIN Maulana
Malik Ibrahim Malang dengan lembaga profesi yang berguna bagi

PKLI (Praktik Kerja Lapangan Integratif) Tahun 2017/2018


kekokohan aqidah, kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional

pengembangan Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan UIN


Maulana Malik Ibrahim Malang,
c. Meningkatkan peran serta jurusan Farmasi Fakultas edokteran dan Ilmu-
Ilmu Kesehatan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dalam
pengembangan wawasan keilmuan.
3. Manfaat bagi Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar Sidoarjo:
a. Memperoleh bantuan tenaga dan kontribusi pemikiran yang dapat
digunakan dalam pengembangan diri dan sumber daya yang ada,
b. Membuka akses kemitraan dan komunikasi timbal balik antara Jurusan
Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan UIN Maulana
Malik Ibrahim Malang.

1.4 Program Kerja PKLI


1. Rosavina Mawaddah : Profil Kelengkapan Resep Pasien Rawat Jalan Di
Rumah Sakit Islam Siti Hajar Kota Sidoarjo
2. Mutiatul Millah : Evaluasi Penyimpanan Dan Pendistribusian Obat Di
Farmasi Rawat Inap Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo Pada Bulan Juli
2017
3. Miftah Saiful Arifin : Evaluasi Penggunaan Antibiotik Terhadap Pasien
Anak Di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Satu Rumah Sakit Islam Siti Hajar
Sidoarjo Bulan Juni 2017
4. Kurniawan Hidayat P.P. : Evaluasi Kuantitas Penggunaan Obat
Antihipertensi Pada Pasien Rawat Jalan Di Apotek Rawat Jalan Rumah
Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo Pada Bulan Juni 2017
5. Jauhar Maknun S.R. : Manajemen Pengelolaan Obat dan Alat Kesehatan di
Unit Logistik Farmasi RRS Siti Hajar Sidoarjo

1.5 Waktu PKLI


Kegiatan Praktik Kerja Lapangan Integratif (PKLI) dikaukan selama 1
bulan yaitu pada 05 Juli – 04 Agustus 2017 yang disesuaikan dengan jadwal
liburan semester genap akademik kampus dan jadwal kegiatan yang ada
di Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar Sidoarjo.

PKLI (Praktik Kerja Lapangan Integratif) Tahun 2017/2018


kekokohan aqidah, kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional

BAB II
KONDISI OBYEKTIF LOKASI

2.1 Deskripsi Instansi


Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo Jawa Timur (RSI Siti Hajar)
adalah sebuah Rumah Sakit yang awal berdirinya dimulai pada bulan februari
1963 di Sidoarjo dibawah naungan bendera PC (Pengurus Cabang NU),
Muslimat NU sidoarjo. Awalnya Rumah Sakit Islam Siti Hajar ini hanya
terdiri dari Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) dan Poliknik, serta hanya
menempati tanah waqaf yang berukuran 0,093 Ha dan 36x11,5m. namun
dalam perkembangannya RSI siti Hajar Sidoarjo mengalami beberapa kali
tahap pembangunan antara tahun 1989 dan terus berkembang hingga
sekarang.

2.1.1 Sejarah Instansi


Pelayanan kesehatan merupakan salah satu kebutuhan vital masyarakat.
Saat ini biaya pelayanan kesehatan semakin tinggi, sehingga mengurangi
akses masyarakat untuk menjangkau layanan kesehatan yang dibutuhkan.
Ditengah-tengah keadaan ekonomi yang semakin sulit, tersedianya layanan
kesehatan yang cukup dengan tarif rasional terjangkau inilah yang saat ini
sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Berdasarkan latar belakang tersebut
Rumah Sakit Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo yang berlokasikan di
jalan Raden Patah 70-72 Sidoarjo ini didirikan dengan harapan memberikan
solusi bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang
standart dengan tarif rasional yang terjangkau dengan pelayanan medis dan
non medis secara professional dan bertaraf Internasional.
Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo didirikan pada tanggal 23
Februari 1963 oleh Ibu Hadiniyah Hadi, istri KH. Abdul Hadi, yang
berdomosili di Sidoarjo dan masyarakat Nahdliyin, serta banombanomnya.
Kala itu beliau adalah DPRGR/MPRS (Dewan Perwakilan Masyarakat
Gotong Royong/Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara) dari unsur
Muslimat NU Jawa Timur. Oleh karena itu, keberadaan Rumah Sakit Islam

PKLI (Praktik Kerja Lapangan Integratif) Tahun 2017/2018


kekokohan aqidah, kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional

Siti Hajar Sidoarjo tidak bisa dilepaskan dari organisasi Muslimat NU.
Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo awalnya bernama YKMS (Yayasan
Kesejahteraan Muslimat Sidoarjo). Jadi YKMS atau Badan Pelaksana
Mabarrot (BPM) NU Siti Hajar yang sekarang lebih kita kenal sebagai Rumah
Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo adalah milik PCNU dan banom-banomnya.
Adapun secara global sejarah tentang Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidioarjo:
15 Desember 1963 : Peresmian BKIA
12 Desember 1965 : dibuka Poliklinik Umum
01 September 1989 : Pembangunan gedung tahap I
06 Januari 1991 : Pembangunan gedung tahap II
01 Oktober 1992 : Pembangunan gedung tahap III
04 Nopember 1995 : Pembangunan gedung tahap IV
01 Desember 2000 : Pembangunan gedung tahap V
20 Pebruari 2005 : Pembangunan gedung tahap VI

Izin penyelenggaran RS
20 Januari 1995 s/d 20 Januari 2000
20 Januari 2000 s/d 20 Januari 2005
15 Agustus 2005 s/d 15 Agustus 2010

Akreditasi
Tgl 27 juli 2005 s/d 27 Juli 2008: Terakreditasi Penuh Tingkat

Dasar Untuk 5 Pelayanan


Tgl 25 Pebruari 2010 s/d 24 Pebruari 2013: Terakreditasi Penuh Tingkat
Lanjut Untuk 12 Pelayanan.

2.1.2 Strukutur organisasi Personalia dan Deskripsi Tugas


Struktur Organisasi Instalasi Farmasi Rumah Sakit Islam (RSI) Siti
Hajar Sidoarj secara struktural berada dibawah Direktur yang terbagai
menjadi dua yaitu unit logistik farmasi dan unit pelayan farmasi yang terdiri
dari Farmasi I, Farmasi II, dan Farmasi III. Sedangakan secara fungsional

PKLI (Praktik Kerja Lapangan Integratif) Tahun 2017/2018


kekokohan aqidah, kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional

mempunyai garis koordinasi dengan subkomite farmasi dan terapi yang


dalam struktur organisasi dibawah komite medik.
Struktur Organisasi RSI Siti Hajar sesuai Surat Keputusan Badan
Pelaksana Mubarak Nahdhatul Ulama(SK BPMNU) Siti Hajar Sidoarjo No.
616/ B/ BPMNU-SH/ SK/ I/ 2016.

2.1.3 Susunan Personel Instalasi Farmasi

1. Direktur : dr. H. Hidayatullah, Sp.S


2. Wakil Direktur Medik : dr. H. Sulidtio
3. Kepala Instalasi farmasi : Faradian Fajri, S.Farm., Apt
4. Kepala ruangan
a. Pelayanan Farmasi 1 : Heni Kurniawati, S.Farm., Apt
b. Pelayanan Farmasi 2 : Tri Sofyaningtyas, S.Farm., Apt
c. Pelayanan Farmasi 3 : Ratna Dian Pratiwi, S.Farm., Apt
d. Logistik Farmasi : Nimas Ayu Satiti, S.Farm, Apt
5. Pelaksana di Unit

PKLI (Praktik Kerja Lapangan Integratif) Tahun 2017/2018


kekokohan aqidah, kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional

2.1.4 Deskripsi Tugas


1. Kepala Instalasi (KaIns ) Farmasi
a. Merencanakan, menyusun, dan mengajukan program kerja dan
anggaran di Instalasi Farmasi yang meliputi ruang: Pelayanan
farmasi, logistic, dan CSSD.
b. Melakukan pengawasan, pengelolaan , dan penendalian mutu,
biaya, serta keselamatan pasien atas pelaksanaan proram kerja dan
anggaran di wilayah kerjanya.
c. Menampung, menanggapi, dan memproses masukan-
masukan(misalnya pendapat, usulan, keluhan masalah) di wilayah
kerjanya.
d. Menikuti rapat/ briefing berama dengan atasannya.
e. Melakukan pencatatan danperawatan barang inventaris di ilayah
kerjanya.
f. Melakukan koordinasi dengan bagian terkait untuk kelancaran
administrasi dan pelayanan RSI yang meliputi:
 Mengkoordinir kegiatan pengelolaan obat dan alat
kesehatan antara lain pengadaan, pendistribusian, dan
pelaporan obat/ alkes.
 Menjaga keamanan dan ketertiban linkungan kerja dan
sekitarnya.
 Mengetahui dan mempelajari, dan menyelesaikan setiap
permasalahan yang muncul dan mengantisipasi yang akan
muncul guna menjaga lingkungan yang kondusif.
g. Melakukan evaluasi atau telaah atas segala aktivitas yang telah
dilakukan.
h. Menginformasikan secara tertulis permasalahan Sumber Daya
Manusia (SDM) kepada Kabag Sekretariat dan HRD.
i. Memberikan alternative atau usulan perbaikan sistem dan cara
kerja baru yang lebih efektif, efisien, ekonomis, dan produktif.
j. Melakukan pendokumentasian/ filling atas seluruh data
terkaitdengan pengelolaan obat/alkes.

PKLI (Praktik Kerja Lapangan Integratif) Tahun 2017/2018


kekokohan aqidah, kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional

k. Melakukan tugas lain yan diberikan oleh Wakil Direktur Medik.


l. Melaporkan segala aktivitas yang telah dilakukan kepada Direktur
melalui Wadir Direktur Medik.
2. Kepala Ruangan Pelayanan Farmasi
a. Merencanakan, menyusun, dan mengajukan program kerja dan
anggaran di di wilayah kerjanya.
b. Melakukan penelolaan dan pengawasan serta pengendalian atas
pelaksanaan program kerja dan anggaran di wilayah kerjanya.
c. Membuat dan menyusun uraian tugas pelaksana di wilayah
kerjanya.
d. Bertanggung jawab atas barang inventaris, kelancaran pelayanan,
dan pengelolaan obat/ alkes di wilayah kerjanya.
e. Melaporkan segala permasalahan Sumber Daya Manusia (SDM)
kepada Kabag Sekretariat dan HRD.
f. Melakukan evaluasi atas segala aktivitas yang telah dilakukan.
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasannya.
h. Melaporkan segala aktivitas yang telah dilakukan kepada
atasannya.
3. Kepala Ruang Logistik Farmasi
a. Merencanakan, menyusun, dan mengajukan program kerja dan
anggaran di di wilayah kerjanya.
b. Melakukan penelolaan dan pengawasan serta pengendalian atas
pelaksanaan program kerja dan anggaran di wilayah kerjanya.
c. Membuat dan menyusun uraian tugas pelaksana di wilayah
kerjanya.
d. Bertanggung jawab atas pengajuan defecta
e. Bertanggung jawab terhadap penerima obat/ alkes dari supplier,
pencatatan obat/ alkes expired date, pendistribusian obat/ alkes ke
pihak terkait,serta kelancaran dan terpenuhinya kebutuhan obat/
alkes di Logistik Farmasi RSI.
f. Melaporkan segala permasalahan Sumber Daya Manusia (SDM)
kepada Kabag Sekretariat dan Diklat.

PKLI (Praktik Kerja Lapangan Integratif) Tahun 2017/2018


kekokohan aqidah, kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional

g. Melaukan evaluasi atas segala aktivitas yangtelah dilakukan.


h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasannya.
i. Melaporkan segala aktivitas yang telah dilakukan kepada
atasannya.
4. CSSD
a. Merencanakan, menyusun, dan mengajukan program kerja dan
anggaran di di wilayah kerjanya.
b. Melakukan penelolaan dan pengawasan serta pengendalian atas
pelaksanaan program kerja dan anggaran di wilayah kerjanya.
c. Membuat dan menyusun uraian tugas pelaksana di wilayah
kerjanya.
5. Bagian Pelaksana Unit Logistik Farmasi
a. Menerima dan mengecek obat/ alkes dari PBF sesuai dengan
fraktur dan disesuaikan dengan surat pesanan meliputi jumlah,
jenis, koreksi fisik, dan expired date obat/ alkes.
b. Melakukan penataan obat/ alkes di gudang secara alfabetis.
c. Melakukan penandatanganan setiap ada mutase, pengarsipan surat
masuk dan keluar di apotek, pengarsipan, dan tugas lain yang
diberikan atasan.
d. Melayani pengambilan obat/ alkesdari unit-unti RSI.
e. Mengirim obat/ alkes ke apotek sesuai permintaan.
6. Bagian Pelaksana Di Pelayanan Farmasi
a. Melakukan pengkajian resep dan obat meliputi: nama pasien, nama
obat, frekuensi dan rute pemberian kurangjelas, terdapat duplikasi
obat, riwayat alergi, obat yang diminta tidak ada dalam stok.
b. Melakukan rekonsilisasi pada pasien rawat inap yang baru MRS.
c. Melakukan visit dan asuhan kefarmasian pada pasien rawat inap.
d. Melakukan identifikasi adanya interaksi obat.
e. Melakukan KIE pada pasien atau seluruh staf medis/ non medis di
RSI.
f. Melakukan rekap laporan MESO dan PIO setiap bulan.

PKLI (Praktik Kerja Lapangan Integratif) Tahun 2017/2018


kekokohan aqidah, kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional

BAB III
PELAKSANAAN PKLI

3.1 Program Bidang Profesi


3.1.1 Kegiatan Harian PKLI di RSI Siti Hajar Sidoarjo
Adapun kegiatan harian yang dilaksanakan selama PKLI di RSI Siti Hajar
Sidoarjo dapat dilihat pada tabel berikut:
Kegiatan Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3
Tanggal 3 5 6 7 8 10 11 12 13 14 15 17 18 19 20 21 22
Pembekalan V
Kegiatan
V V V V V V V V V V V V V V V V
Rutin
Bimbingan
Pengajian V V V
Senam Pagi V V V
Pamit dan
Pulang

Kegiatan Minggu ke-4 Minggu ke-5


Tanggal 24 25 26 27 28 29 31 1 2 3 4 5
Pembekalan
Kegiatan
V V V V V V V V V V V
Rutin
Bimbingan
Pengajian V V
Senam Pagi V V
Pamit dan
V
Pulang

Adapun jadwal kegiatan harian individu selama kegiatan PKLI berlangsung


adalah sebagai berikut:
Tanggal
Nama
5 – 10 11 – 15 17 – 21 22 – 28 29 – 4
Rosavina
Rawat Inap Umum BPJS Logistik Umum
Mawaddah
Mutiatul
Umum BPJS Rawat Inap Umum Logistik
Millah
Miftah
Saiful Umum Logistik Umum Rawat Inap BPJS
‘Arifin
Kurniawan
Hidayat
BPJS Umum Logistik Umum Rawat Inap
Perdana
Putra

PKLI (Praktik Kerja Lapangan Integratif) Tahun 2017/2018


kekokohan aqidah, kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional

Jauhar
Maknun
Logistik Rawat Inap Umum BPJS Umum
Septaza
Rahmandika

NB: Khusus Instalasi Farmasi Rawat Jalan 1 (Umum) dilakukan pembagian


2 shift secara bergantian Shift Pagi dan Shift Sore. Shift Pagi dilaksanakan mulai
pukul 07.30 WIB sampai pukul 14.30 WIB dan Shift Sore dilaksanakan mulai
14.30 WIB sampai pukul 21.00 WIB.

3.1.2 Deskripsi Kegiatan dalam Bidang Profesi


A. Pembekalan dan Pengenalan RSI Siti Hajar Sidoarjo
Kegiatan pembekalan dan pengenalan mengenai RSI Siti Hajar Sidoarjo
dilaksanakan pada hari Senin tanggal 3 Juli 2017 di Ruang Pertemuan RSI Siti
Hajar Sidoarjo. Kegiatan ini dipimpin oleh Kepala HRD RSI Siti Hajar
Sidoarjo dan pemateri dari Kepala Komite K3 RSI Siti Hajar Sidoarjo dan
Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
Kegiatan pembekalan dan pengenalan ini diawali dengan materi
mengenai RSI Siti Hajar Sidoarjo meliputi latar belakang, sejarah, struktur
organisasi, visi dan misi, nama-nama ruang dan fungsinya, tata tertib selama
PKLI, dan instrumen 7 S (Senyum, Salam, Sapa, Semangat, Sepenuh hati,
Sopan, dan Sabar).
Komite K3 RSI Siti Hajar Sidoarjo memperkenalkan tata cara
penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan), Simbol-simbol yang harus
dipatuhi meliputi dilarang merokok, jalur evakuasi, dan titik kumpul.
Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi memperkenalkan tata cara
cuci tangan dengan benar, jenis-jenis sampah meliputi sampah kering, sampah
basah, sampah non infeksius, dan sampah infeksius I, II, dan III.

B. Instalasi Farmasi
Instalasi Farmasi di bagi menjadi 4 ruangan, yaitu, Instalasi Farmasi
Rawat Jalan 1, Instalasi Farmasi Rawat Jalan 2, Instalasi Farmasi Rawat Inap,
dan Logistik Farmasi. Instalasi Farmasi Rawat Jalan 1 merupakan instalasi
farmasi yang digunakan untuk melayani pasien rawat jalan umum. Instalasi

PKLI (Praktik Kerja Lapangan Integratif) Tahun 2017/2018


kekokohan aqidah, kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional

Farmasi Rawat Jalan 2 merupakan instalasi farmasi yang digunakan untuk


melayani pasien rawat jalan BPJS. Instalasi Farmasi Inap merupakan instalasi
farmasi yang digunakan untuk melayani pasien rawat inap.

Farmasi Rawat Jalan


Kegiatan yang dilaksanakan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan 1 (umum)
dan 2 (BPJS) antara lain:
a. Prosedur Pelayanan Resep
1. Skrining Resep
a) Melakukan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan resep yaitu
nama dokter, nomor ijin praktek, alamat, tanggal penulisan resep,
tanda tangan atau paraf dokter serta nama, alamat, umur, jenis
kelamin dan berat badan pasien.
b) Melakukan pemeriksaan kesesuaian farmasetik yaitu: bentuk
sediaan, dosis, frekuensi, kekuatan, stabilitas, inkompatibilitas,
cara dan lama pemberian obat.
c) Mengkaji aspek klinis yaitu : adanya alergi, efek samping,
interaksi, kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dan kondisi
khusus lainnya).
d) Membuatkan kartu pengobatan pasien ( medication record ).
e) Mengkonsultasikan ke dokter tentang masalah resep apabila
diperlukan.

2. Penyiapan Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan


a) Menyiapkan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan sesuai
dengan permintaan pada resep
b) Menghitung kesesuaian dosis dan tidak melebihi dosis maksimum.
c) Mengambil obat dengan menggunakan sarung tangan/sendok
d) Menutup kembali wadah obat setelah pengambilan dan
mengembalikan ke tempat semula
e) Meracik obat (timbang, campur, kemas).

PKLI (Praktik Kerja Lapangan Integratif) Tahun 2017/2018


kekokohan aqidah, kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional

f) Mengencerkan sirup kering sesuai takaran dengan air yang layak


minum
g) Menyiapkan etiket (warna putih untuk obat dalam, warna biru
untuk obat luar, dan etiket lainnya seperti label kocok dahulu untuk
sediaan cair)
h) Menulis nama dan cara pemakaian obat pada etiket sesuai dengan
permintaan dalam resep.

3. Penyerahan Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan


a) Melakukan pemeriksaan akhir sebelum dilakukan penyerahan
(kesesuaian antara penulisan etiket dengan resep).
b) Memanggil nama dan nomor tunggu resep .
c) Memeriksa ulang identitas dan alamat pasien.
d) Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat.
e) Membuat salinan resep sesuai dengan resep asli dan diparaf oleh
apoteker.
f) Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan.

b. Prosedur Pelayanan Resep Narkotika


1. Skrining Resep
a) Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan administrasi.
b) Melakukan pemeriksaan kesesuaian farmaseutik yaitu : bentuk
sediaan, dosis, potensi, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan lama
pemberian obat.
c) Mengkaji pertimbangan klinis yaitu : adanya alergi, efek samping,
interaksi, kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat, dan lain-lain).
d) Nartkotik hanya dapat diserahkan atas dasar resep asli rumah sakit,
puskesmas, apotek lainnya, balai pengobatan, dokter. Salinan resep
narkotika dalam tulisan “iter” tidak boleh dilayani sama sekali.
e) Salinan resep narkotik yang baru dilayani sebagian atau yang
belum dilayani sama sekali hanya boleh dilayani oleh apotek yang
menyimpan resep asli.

PKLI (Praktik Kerja Lapangan Integratif) Tahun 2017/2018


kekokohan aqidah, kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional

f) Mengkonsultasikan ke dokter tentang masalah resep apabila


diperlukan.

2. Penyiapan Resep
a) Menyiapkan obat sesuai dengan permintaan pada resep.
b) Untuk obat racikan apoteker menyiapkan obat jadi yang
mengandung narkotika atau menimbang bahan baku narkotika.
c) Menutup dan mengembalikan wadah obat pada tempatnya.
d) Menulis nama dan cara pemakaian obat pada etiket sesuai dengan
permintaan dalam resep.
e) Obat diberi wadah yang sesuai dan diperiksa kembali jenis dan
jumlah obat sesuai permintaan dalam resep.

3. Penyerahan Obat
a) Melakukan pemeriksaan akhir kesesuaian antara penulisan etiket
dengan resep sebelum dilakukan penyerahan.
b) Memanggil nama dan nomor tunggu resep .
c) Mengecek identitas dan alamat pasien yang berhak menerima.
d) Menyerahkan obat yang disertai pemberian informasi obat.
e) Menanyakan obat yang disertai pemberian informasi obat.
f) Menyimpan resep pada tempatnya dan mendokumentasikan.

Farmasi Rawat Inap


Kegiatan yang dilaksanakan di Instalasi Farmasi Rawat Inap memiliki
tambahan kegiatan yaitu sistem distribusi perbekalan farmasi sistem UDD
(Unit Dose Dispensing) kegiatan ini dilakukan dengan metode pemberian obat
secara ODD (One Daily Dose) atau per hari.
Unit Dose Dispensing (UDD) adalah suatu sistem distribusi obat kepada
pasien rawat inap disiapkan dalam bentuk dosis terbagi siap pakai untuk
pemakaian selama 24 jam. Sistem distribusi obat UDD merupakan tanggung
jawab farmasis, juga terkait dengan staf medis, perawat, dan administrasi.

PKLI (Praktik Kerja Lapangan Integratif) Tahun 2017/2018


kekokohan aqidah, kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional

Sistem pelayanan farmasi saat ini tengah diupayakan adalah sistem


pelayanan farmasi satu pintu, di mana seluruh kebutuhan obat dan alat
kesehatan dipenuhi oleh Instalasi Farmasi Rumah sakit sehingga dengan sistem
ini diharapkan dapat mempermudah farmasis dalam pemantauan distribusi obat
kepada pasien, menghindarkan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam
peresepan seperti adanya duplikasi obat dan interaksi obat yang sering terjadi
pada kasus poli farmasi, serta memudahkan dalam Monitoring regimen dosis,
efektivitas, dan ESO.
Obat diracik UDD dikemas dalam wadah kantong plastik dengan warna
etiket berbeda untuk mempermudah perawat dalam memberikan obat sesuai
waktu yang ditentukan dan untuk menghindari kesalahan dalam jadwal
penyerahan obat. Untuk pemberian pagi (jam 08.00) diberi dengan etiket hijau
dan ditulis tanggal berikutnya, siang (jam 14.00) diberi dengan etiket kuning,
malam (jam 21.00) diberi dengan etiket merah, dan pemberian di luar jam yang
telah disebutkan diberikan dengan etiket putih. Dengan adanya sistem UDD ini
Instalasi Farmasi dapat memberikan pelayanan kefarmasian yang berorientasi
kepada pasien sehingga dapat meningkatkan kualitas terapi dan dapat
mencegah terjadinya Drug Related Problems (DRPs) karena adanya
pengawasan yang dilakukan oleh farmasis sebelum obat diserahkan ke pasien.
Resep yang ditulis oleh dokter selama satu hari disiapkan oleh petugas
farmasi kemudian diserahkan kepada perawat. Berbeda dengan sistem UDD
yang disiapkan per waktu pemberian, pada ODD perbekalan farmasi yang
diserahkan kepada pasien merupakan kebutuhan selama 24 jam. Perbekalan
farmasi yang termasuk ke dalam sistem ODD yakni cairan infus dan alat
kesehatan.

Logistik Farmasi
Kegiatan yang dilaksanakan di Logistik Farmasi antara lain adalah
sebagai berikut:
a. Perencanaan Kebutuhan
Perencanaan persedian obat di Unit Logistik Farmasi RSI Siti Hajar
Sidoarjo dilakukan setiap rabu dan sabtu. Dalam perencanan persediaan

PKLI (Praktik Kerja Lapangan Integratif) Tahun 2017/2018


kekokohan aqidah, kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional

obat menggunakan metode kombinasi yaitu dengan cara melihat konsumsi


atau penggunaan minggu atau bulan lalu, trend penyakit dan perencanaan
ketika mendekati stok minimum, dimana dengan data-data tersebut obat-
obat yang sudah direncanakan sudah menjamin terpenuhinya kriteria tepat
jenis, tepat jumlah, dan tepat waktu untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.
b. Pengadaan
Kegiatan pengadaan, yaitu semua kegiatan yang dilakukan untuk
mengadakan bahan logistik yang telah direncanakan. Proses kegiatan
pengadaan obat dan alat kesehatan di Unit Logistik Farmasi RSI Siti Hajar
Sidoarjo dilakukan melalui tender terbuka, penunjukan langsung dan
pembelian langsung (sistem e_katalog) dimana sistem e-katalog secara
online melalui web LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah).
c. Penyimpanan
Penyimpanan obat di Unit Logistik Farmasi RSI Siti Hajar Sidoarjo
mengunakan FEFO (First Expird Firs Out) artinya obat yang lebih awal
kadaluarsa harus dikeluarkan lebih dahulu dari obat yang kadaluarsa dan
First In First Out (FIFO) artinya obat yang datang pertama kali harus
dikeluarkan terlebih dulu dari obat yang datang kemudian.
d. Pendistribusian
Pendistribusian obat dan alat kesehatan di Unit Logistik Farmasi
RSI Siti Hajar Sidoarjo untuk unit Farmasi I (apotek rawat jalan), Farmasi
II (apotek BPJS rawat jalan), Farmasi III (apotek rawat inap), Poliklinik
Rawat Jalan, IGD, VK, VBS, Anastesi, Neonantus, dan Unit Hemodialisa
menggunakan sistem amprahan atau permintaan melalui software,
kemudian staf logistik farmasi menerima permintaaan dan melakukan
print out yang berisi daftar permintaan. Selanjutnya unit logistik
menyiapakan permintaan dan mendata ulang (menginput) daftar obat atau
alat kesehatan sesuai dengan stok yang tersedia (jika barang tidak ada
maka tidak diinput). Setelah itu daftar obat atau alat kesehatan yang

PKLI (Praktik Kerja Lapangan Integratif) Tahun 2017/2018


kekokohan aqidah, kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional

terpenuhi (telah diinput) di print kemudian obat atau alat kesehatan


dikirimkan ke unit terkait.
e. Administrasi (Pencatatan dan Pelaporan)
Sistem pencatatan yang dilakukan di unit Logistik Farmasi RSI Siti
Hajar Sidoarjo dilakukan tiap hari dan dilaporkan setiap akhir bulan (pada
tanggal-tanggal di minggu terakhir). Laporan diserahkan kepada Direktur
Umum RSI Siti Hajar Sidoarjo.

C. Pengajian Rutin
RSI Siti Hajar sebagai rumah sakit yang berlandaskan agama islam
tidak hanya melaksanakan kegiatan-kegiatan secara jasmaniah saja melainkan
juga memiliki kegiatan kerohanian, salah satunya yaitu pengajian rutin.
Pengajian rutin ini diperuntukkan untuk semua pegawai, staf, dan pelajar atau
mahasiswa yang sedang melaksanakan magang ataupun PKL di RSI Siti Hajar.
Pengajian rutin ini tidak bersifat wajib melainkan hanya dianjurkan untuk
mengikutinya. Pengajian ini dilaksanakan setiap hari Sabtu pukul 08.30 – 10.00
WIB di Masjid RSI Siti Hajar Sidoarjo.

D. Senam Pagi
Senam pagi merupakan sebuah olahraga kebugaran jasmani yang
menyehatkan sekaligus dapat mecegah dari berbagai macam penyakit.
Memang banyak olahraga yang juga dapat menyehatkan badan dan mencegah
berbagai penyakit, namun olahraga senam ini mungkin berbeda dengan yang
lainnya karena dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk dari kesenian
olahraga. Gerakan yang unik, bervariasi, dan bermacam-macam menjadikan
senam sebagai salah satu olahraga yang paling banyak digemari. Di RSI Siti
Hajar pada setiap hari jumat rutin diadakan senam dengan peserta yaitu para
pegawai dan staf rumah sakit yang berjenis kelamin wanita saja. Selain
memiliki kegiatan senam pagi yang rutin diadakan setiap hari jumat, RSI Siti
Hajar Sidoarjo juga memiliki kegiatan berbagai senam kesehatan yang terbuka
untuk umum, salah satunya yitu senam diabetes. Senam kesehatan tersebut

PKLI (Praktik Kerja Lapangan Integratif) Tahun 2017/2018


kekokohan aqidah, kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional

tidak diadakan secara rutin setiap minggu melainkan diadakan setiap beberapa
minggu sekali.

3.2 Program Pengembangan Profesi


Pada bidang pengembangan profesi, seorang sarjana farmasi atau apotek
selain mendalami ilmu dalam bidang kegiatan kefarmasian, diperlukan keahlian
dalam mengulas problematika yang terjadi dalam kegiatan pelayanan
kefarmasian. Problematika yang diulas dan dapat dijadikan sebagai suatu data
evaluasi serta monitoring terhadap pelayanan kefarmasian seperti dalam
pelaksanaan pengadaaan, menejemen barang atau dari segi pelayanan
komunkasi dan konseling. Pada PKLI kali ini, masing-masing mahasiswa
melakukan kegiatan dalam mengulas problematika yang terdapat di tempat
PKLI terkait dengan kegiatan selama masa PKLI.

A. Penelitan yang dilakukan oleh Mutiatul Millah


Judul : Evaluasi Penyimpanan Dan Pendistribusian Obat Di Farmasi Rawat
Inap Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo Pada Bulan Juli 2017
Deskripsi Singkat : Aspek terpenting dari pelayanan farmasi adalah
mengoptimalkan penggunaan obat termasuk pendistribusian untuk menjamin
keamanan, keefektifan dan kualitas penggunaan obat. Mengingat besarnya
kontribusi instalasi farmasi dalam kelancaran pelayanan dan juga merupakan
instalasi yang memberikan sumber pemasukan terbesar di rumah sakit.
Permasalahan yang paling sering ditemukan pada sistem penyimpanan dan
pendistribusian obat diantaranya yaitu tidak menggunakan sistem First In First
Out (FIFO) dan First expired First Out (FEFO), sistem alfabetis, sistem kelas
terapi obat, sarana dan prasarana penyimpanan dan pendistribusian yang tidak
memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penyimpanan dan
pendistribusian obat di Farmasi Rawat Inap RSI Siti Hajar Sidoarjo
menggunakan metode observasional yang bersifat deskriptif dan evaluatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem penyimpanan obat di Farmasi
Rawat Inap belum memenuhi Standar Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 58 Tahun (2014). Sedangkan

PKLI (Praktik Kerja Lapangan Integratif) Tahun 2017/2018


kekokohan aqidah, kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional

sistem distribusi obat menggunakan sistem resep perorangan dengan


menerapkan prinsip One Daily Dose (ODD).

B. Penelitan yang dilakukan oleh Rosavina Mawaddah


Judul : Profil Kelengkapan Resep Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Islam
Siti Hajar Kota Sidoarjo
Deskripsi Singkat : Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui profil
kelengkapan resep pasien rawat jalan di RSI Siti Hajar Kabupaten
Sidoarjo. Populasi pada penelitian ini adalah resep dari pasien yang
menebus obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo.
Sampel penelitian yang digunakan adalah resep pasien rawat jalan yang
telah diberikan dokter kepada pasien pada bulan Juni 2017. Penelitian ini
dilakukan dengan pengambilan resep pasien rawat jalan di RSI Siti Hajar
Kabupaten Sidoarjo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa resep yang
memenuhi syarat yang berlaku hanya 61,25% dari 300 sample. Ketidak
lengkapan tersebut disebabkan antara lain karena tidak tertera dosis obat,
berat badan, usia pasien, dan alamat pasien.

C. Penelitan yang dilakukan oleh Miftah Saiful ‘Arifin


Judul : Evaluasi Penggunaan Antibiotik Terhadap Pasien Anak Di Instalasi
Farmasi Rawat Jalan Satu Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo Bulan Juni
2017
Deskripsi Singkat : Telah dilakukan penelitian untuk mengevaluasi
rasionalitas penggunaan antibiotik pada Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar
Sidoarjo. Penelitian dilakukan menggunakan metode observasional dengan
penyajian data secara deskriptif dan pengumpulan data secara retrospektif.
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Tujuan penelitian
ini adalah mengetahui karakteristik pada pasien anak di Instalasi Farmasi Rawat
Jalan Satu dan mengetahui gambaran penggunaan antibiotik dan kesesuaian
penggunaan antibiotik yang meliputi jenis antibiotik, indikasi, ketepatan dosis
antibiotik, interaksi obat, dan lama pemberian antibiotik yang dibandingkan
dengan Pedoman Pelayanan Kefarmasian Untuk Terapi Antibiotik Kementrian

PKLI (Praktik Kerja Lapangan Integratif) Tahun 2017/2018


kekokohan aqidah, kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional

Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2011. Semua pasien anak yang diteliti
menerima terapi antibiotik sebanyak 433 (61,24%). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa jumlah pasien kebanyakan anak-anak sebanyak 377
(87,07%) pasien, jenis kelamin kebanyakan laki-laki 243 (56,12%). Antibiotik
yang paling banyak digunakan adalah golongan sefalosporin (45,73%), dengan
cefixime (40,65%). Gambaran pemberian dosis amoxicillin, azithromycin,
ciprofloxacin, co-amoxiclav, metronidazol, spiramycin, dan thiampenicol rata-
rata rentang antara 125-500 mg, cefixime dan dibekacin 50-100 mg,
erytromycin 200-500 mg, clindamycin 150-300 mg, rifampicin 300-600 mg,
dan gentamicin 1 g. Cara pemberian antibiotik kebanyakan secara oral 420
(97,00%) pasien. Lama pemberian kebanyakan 7-8 hari (69,75%). Evaluasi
penggunaan antibiotik meliputi jenis antibiotik, ketepatan dosis, cara
pemberian, lama pemberian, kombinasi dan duplikasi antibiotik telah sesuai
dengan Pedoman Pelayanan Kefarmasian Untuk Terapi Antibiotik Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2011.

D. Penelitan yang dilakukan oleh Kurniawan Hidayat Perdana Putra


Judul : Evaluasi Kuantitas Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Rawat
Jalan Di Apotek Rawat Jalan Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo Pada Bulan
Juni 2017
Deskripsi Singkat : Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan
tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih
dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam
keadaan cukup istirahat atau tenang. Semakin meningkatnya jumlah penderita
hipertensi, mengindikasikan bahwa tingkat kesehatan masyarakat yang
dipengaruhi oleh pola hidup yang tidak baik. Peningkatan konsumsi obat-obatan
hipertensi dapat dilihat dengan meninkatnya prevalensi penderita hipertensi di
beberapa wilayah Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah
penggunaan obat-obatan antihipertensi pada pasien rawat jalan yang terdapat
pada Apotek Rawat Jalan Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo, Jawa Timur.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional dengan
pengambilan data secara retrospektif, data diperoleh dari resep pasien rawat

PKLI (Praktik Kerja Lapangan Integratif) Tahun 2017/2018


kekokohan aqidah, kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional

jalan yang terindikasi hipertensi. Pengolahan data dilakukan dengan


menghitung secara kuantitatif penggunaan obat antihipertensi menggunakan
metode ATC/DDD. Hasil dari penelitian ini yaitu jumlah penggunaan obat
antihipertensi terbanyak Amlodipin sebanyak 384 atau 6,46% (64,6DDD/1000
KPRJ), Furosemid sebanyak 246 atau 4,13% (41,4DDD/1000 KPRJ), dan
Valsartan sebanyak 244 atau 4,1% (41,04DDD/1000 KPRJ).

E. Penelitan yang dilakukan oleh Jauhar Maknun Septaza Rahmandika


Judul : Manajemen Pengelolaan Obat Dan Alat Kesehatan Di Unit Logistik
Farmasi Rsi Siti Hajar Sidoarjo
Deskripsi Singkat : Pengelolaan obat merupakan suatu rangkaian kegiatan
yang menyangkut aspek perencanaan kebutuhan obat, pengadaan,
penyimpanan, pendistribusian pemusnahan obat dan administrasi yang dikelola
secara optimal untuk menjamin terpenuhinya kriteria tepat jenis, tepat jumlah,
tepat waktu dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informsai
yang lebih mendalam tentang manajemen pengelolaan obat dan alat kesehatan
di Unit Logistik Farmasi RSI Siti Hajar Sidoarjo ditinjau dari perencanaan
kebutuhan obat, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, pemusnahan obat
dan administarasi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Informan dalam penelitian ini
berjumlah 3 orang, yang terdiri dari seorang kepala logistik dan 2 orang staff
logistik. Hasil penelitian menunjukan bahwa perencanaan pengelolaan obat dan
alat kesehatan menggunakan metode kombinasi antara trend penyakit,
konsumsi minggu atau bulan lalu, dan kondisi mendekatai stok minimum.
Sistem pengadaan obat menggunakan metode tender terbuka, penunjukan, dan
pembelian langsung. Tata kelola ruangan sudah memadai dengan adanya
pemisahan antara ruang administrasi, gudang penyimpanan, dan ruang B3
namun tata penyimpanan obat masih kurang memadai. Pendistribusian obat
yang dilakukan menggunakan sistem permintaan melalui software, kemudian
belum bisa mengadakan pemusnahan obat sendiri, serta untuk administrasi
dilakukan pencatatan setiap hari dan dilaporkan sekali dalam satu bulan.

PKLI (Praktik Kerja Lapangan Integratif) Tahun 2017/2018


kekokohan aqidah, kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, keluasan ilmu dan kematangan profesional

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan PKLI yang telah dilakukan, dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut
1. Mahasiswa peserta PKLI dapat mengaplikasikan langsung ilmu yang
diperoleh selama kuliah berupa bekerja langsung di lapangan (Rumah
Sakit).
2. Mahasiswa peserta PKLI secara langsung mengetahui beberapa hal
mengenai dunia kerja seperti disiplin dalam menaati jam mulai kerja dan
pulang kerja, kerjasama tim, saling menghormati sesama pegawai/
tenaga kesehatan, dan memecahkan permasalahan bersama.
3. Mahasiswa peserta PKL meningkat keahliannya dalam menata obat dan
alat kesehatan, menyiapkan obat dan alat kesehatan, meracik obat,
membuat copy resep, menghitung resep, dan memberi etiket.
4. Banyak hal yang diperoleh selama menjalankan PKLI, seperti ilmu
mengenai kelengkapan resep dan manajemen logistik yang kemudian
dapat dijadikan sebagai ide untuk menyusun bahan penelitian maupun
skripsi.

4.2 Saran
Saran yang perlu disampaikan pada program PKLI ini adalah
1. Diperlukan buku panduan PKLI yang khusus untuk program studi farmasi
atau Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan, karena buku panduan
PKLI Fakultas Sains dan Teknologi sudah tidak relevan atau tidak sesuai
dengan program studi farmasi.
2. Sebaiknya diadakan pelatihan atau pembekalan sebelum mahasiswa
melaksanakan PKLI agar mahasiswa lebih siap dengan kondisi lapangan
dan bisa mempersiapkan diri dengan lebih baik.

PKLI (Praktik Kerja Lapangan Integratif) Tahun 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai