Anda di halaman 1dari 110

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK


BISNIS INFORMATIKA BEKASI

Skripsi
diajukan untuk melengkapi
persyaratan mencapai
gelar sarjana

Nama : Melvi Astriani


NPM : 201801500596

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN
SOSIAL
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2022
i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Nama : Melvi Astriani

NPM : 201801500596

Fakultas : Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan Sosial (FIPPS)

Program Studi : Bimbingan dan Konseling

Judul Skripsi : Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa di SMK Bisnis Informatika Bekasi

Telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan

Pembimbing Materi Pembimbing Teknik

Dr. Heru Sriyono, M.M., M.Pd Lusiana Wulansari, M.Pd


ii

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Melvi Astriani

NPM : 201801500596

Program Studi : Bimbingan dan Konseling

Fakultas : Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan Sosial

Judul : Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Meningkatkan


Motivasi Belajar Siswa di SMK Bisnis Informatika Bekasi

Tim Penilai

Ketua : Prof. Dr. H. Sumaryoto ………………………

Sekretaris : Dr. H. Taufik, M. Hum ………………………

Anggota :

No Nama Tanda Tangan

1 Dr. Heru Sriyono, M.M., M.Pd

2 Lusiana Wulansari, M.Pd

3 Sabrina Dachmiati, M.Pd


iii

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Melvi Astriani

NPM : 201801500596

Program Studi : Bimbingan dan Konseling

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Peran Guru Bimbingan dan

Konseling dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di SMK Bisnis Informatika

Bekasi”, beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak

melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan

etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap

menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran

etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya say aini

sesuai dengan Undang-undang Replubik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional Bab VI Pasal 25 ayat 2 dan Bab XX Pasal 70.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk dimanfaatkan sesuai dengan keperluan.

Jakarta, Februari 2023

Yang menyatakan

Materai
10000

Melvi Astriani
iv

MOTO

Soli Deo Gloria

kemuliaan hanya untuk Tuhan Yang Maha Esa

“Skripsi ini Penulis persembahkan kepada orang tua tercinta dan orang yang

tersayang. Yang telah memberikan motivasi serta doa sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.”
v

ABSTRAK

A. Melvi Astriani; NPM: 201801500596


B. Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa di SMK Bisnis Informatika Bekasi. Skripsi: Jakarta; Fakultas Ilmu
Pendidikan dan Pengetahuan Sosial; Program Studi Bimbingan dan Konseling;
Universitas Indraprasta Persatuan Guru Republik Indonesia, 2023
C. Xiv + 5 Bab + 96 Halaman, 30 Tabel, 4 gambar, 7 Lampiran
D. Kata Kunci : Peran Guru Bimbingan dan Konseling Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa
E. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang Peran Guru Bimbingan dan
Konseling dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di SMK Bisnis
Informatika Bekasi.
Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode kualitatif dengan
pendekatan deskriptif, yaitu dengan cara mengumpulkan data apa adanya dari
suatu gejala akan fenomena yang ada Ketika penelitian dilakukan.
Data dan sumber data dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru
Bimbingan dan Konseling dan siswa kelas XI berjumlah 56 Siswa, melalui
Teknik purposive sampling.
Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket,
wawancara dan observasi. Angket ditujukan ke siswa/responden.
Wawancara dilakukan terhadap kepala sekolah dan guru bimbingan dan
konseling serta observasi dilakukan dengan mengamati keadaan lingkungan
sekolah dan keberadaan sekolah.
Teknik analisa data dilakukan dengan cara mengumpulkan data,
mengelompokkan data, menganalisa data, dan menginterpretasikan data data
yang akan disimpulkan menjadi hasil penelitian.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa Peran Guru Bimbingan dan
Konseling dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di SMK Bisnis
Informatika Bekasi, dalam kategori Cukup.

F. Daftar Pustaka : Buku 15 buah (1985-2013)


Skripsi 1 buah (2016)

G. Pembimbing Materi : Dr. Heru Sriyono, M.M., M.Pd

H. Pembimbing Teknik : Lusiana Wulansari, M.Pd


vi

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelsaikan sempro ini dengan baik. Di dalam penulisan sempro ini merupakan

salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) Program

Studi Pendidikan Bimbingan dan Konseling.

Penelitian ini, dengan judul “ Peran guru bimbingan dan konseling dalam

meningkatkan motivasi belajar siswa di SMK Bisnis Informatika Bekasi” penelitian

ini merupakan penerapan peran guru bimbingan dan konseling yang penulis peroleh

dalam perkuliahan. Dalam menyusun sempro ini, penulis mendapatkan dukungan

secara moril, dan memperoleh bimbingan dari berbagai pihak.

Pada nantinya semoga sempro ini dapat bermanfaat bagi penulis pada

khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Penulis menyadari masih

banyak kekurangan dalam penulisan sempro ini, namun semoga menjadi kontribusi

positif bagi kita semua. Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan

saran dari pembaca untuk sempro ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali.

Karena kami sangat menyadari, bahwa sempro yang telah kami buat ini masih

memiliki banyak kekurangan.

Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Heru Sriyono, M.M., M.Pd selaku Dosen Pembimbing Materi

Universitas Indraprasta PGRI.

2. Ibu Lusiana Wulansari, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Teknik Universitas

Indraprasta PGRI.
vii

3. Ibu Sabrina Dachmiati, M.Pd. Kons. selaku Ketua Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Indraprasta PGRI.

4. Bapak Dr. H. Taufik, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan dan

Pengetahuan Sosial Universitas Indraprasta PGRI.

5. Bapak Prof. Dr. H. Sumaryoto,. selaku Rektor Universitas Indraprasta PGRI

6. Ibu Rezky Permatasari M.Pd selaku Pembimbing Akademik

7. Kedua orang tua yang selalu mendukung dan memberi masukan kepada

penulis dalam setiap kegiatan, kasih sayang dan doa untuk penulis setiap

saat sehingga penulis mampu melewati hari-hari selama menyusun Seminar

Proposal skripsi dengan baik.

8. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bu Sri Putri Ardiyani sekalu

guru bimbingan dan konseling di SMK Bisnis Informatika Bekasi yang

telah memberikan kesempatan penulis melakukan penelitian sehingga

penulis mendapatkan ilmu yang berguna untuk kedepannya

9. Dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu yang telah

membantu penulis dalam membuat Seminar Proposal skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas

bantuan serta dukungannya, semoga mendapatkan balasan dari Tuhan Yang Maha

Esa dan dapat memberikan manfaat yang cukup berharga bagi pembacanya.

Jakarta, 30 Januari 2022

Penulis

Melvi Astriani
viii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................................i

LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii

LEMBAR PERNYATAAN..................................................................................iii

MOTO....................................................................................................................iv

ABSTRAK..............................................................................................................v

KATA PENGANTAR...........................................................................................vi

DAFTAR ISI.......................................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang Penelitian................................................................................1

B. Identifikasi Masalah........................................................................................4

C. Pembatasan Masalah.......................................................................................4

D. Rumusan Masalah...........................................................................................5

E. Tujuan Penelitian.............................................................................................5

F. Kegunaan Penelitian........................................................................................5

G. Sistematika Penulisan......................................................................................6

BAB II LANDASAN TEORI................................................................................8

A. Pengertian Guru BK........................................................................................8

B. Persyaratan Guru BK.......................................................................................9

C. Kualifikasi Guru BK.....................................................................................15

D. Pengertian Motivasi Belajar..........................................................................17

E. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar...............................................19


ix

F. Upaya Guru Bimbingan dan Konseling dalam Memotivasi Belajar Siswa. .21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN..........................................................26

A. Tempat & Waktu Penelitian..........................................................................26

B. Metode Penelitian..........................................................................................27

C. Data & Sumber Data.....................................................................................28

D. Alat Pengumpul Data....................................................................................29

E. Teknik Analisis Data.....................................................................................32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................34

A. Pengumpulan Data........................................................................................34

B. Pengolahan Data............................................................................................36

C. Interpretasi Data............................................................................................45

D. Hasil wawancara............................................................................................72

E. Hasil Observasi..............................................................................................74

BAB V PENUTUP................................................................................................79

A. Kesimpulan....................................................................................................79

B. Saran..............................................................................................................80

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................82

LAMPIRAN..........................................................................................................84
x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Jumlah Data………………………………………………….. 27

Tabel 3.2 Sumber Data…………………………………………………. 29

Tabel A Tabulasi Pengelompokan Data………………………………. 37

Tabel B Tabulasi Persentase Data…………………………………….. 41

Table 1 Apakah guru bimbingan dan konseling menjelaskan tentang

keberadaan layanan bimbingan dan konseling yang ada di

sekolah?.................................................................................... 47

Tabel 2 Apakah guru bimbingan dan konseling menjelaskan tentang

manfaat adanya layanan bimbingan dan konseling yang ada di

sekolah?.................................................................................... 48

Tabel 3 Apakah layanan yang diberikan guru bimbingan dan

konseling dilaksanakan sudah terjadwal dengan teratur?........ 49

Table 4 Apakah anda mendapatkan arahan dari guru bimbingan dan

konseling tentang pentingnya motivasi belajar?...................... 50

Table 5 Apakah anda diingatkan guru bimbingan dan konseling agar

aktif setiap diskusi yang diadakan di dalam kelas?................. 51

Table 6 Apakah anda di ingatkan guru bimbingan dan konseling agar

datang tepat waktu saat sekolah?............................................. 52

Table 7 Apakah guru bimbingan dan konseling memberi arahan untuk

mengunjungi perpustakaan?.................................................... 53

Table 8 Apabila anda mempunyai masalah baik dalam belajar atau


xi

pergaulan, apakah guru bimbingan dan konseling siap

membantu?................................................................................. 54

Table 9 Apakah guru bimbingan dan konseling memberi arahan

kepada anda untuk memilih teman yang bisa membantu anda

bersemangat dalam belajar?....................................................... 55

Table 10 Apakah anda mendapatkan bimbingan dari guru bimbingan

dan konseling agar bisa bersikap tegar saat menghadapi

masalah pelajaran?.................................................................... 56

Table 11 Apakah anda mendapatkan bimbingan dari guru bimbingan

dan konseling dalam menghadapi masalah pelajaran?............. 57

Table 12 Apakah anda mendapatkan arahan dari guru bimbingan dan

konseling agar menghadapi pelajaran yang akan di terima

besok?....................................................................................... 58

Table 13 Apakah anda mendapatkan arahan dari guru bimbingan dan

konseling agar menjadi pelajar yang siap menghadapi

pelajaran baru?.......................................................................... 59

Table 14 Apakah anda mendapatkan bimbingan dari guru bimbingan

dan konseling cara memotivasi diri sendiri untuk giat dalam

belajar?...................................................................................... 60

Table 15 Apakah anda mendapatkan arahan dari guru bimbingan dan

konseling agar belajar lebih efektif saat menghadapi ujian?..... 61

Table 16 Apakah anda mendapatkan bimbingan dari guru bimbingan

dan konseling mengenai pentingnya pengulangan dalam


xii

belajar?....................................................................................... 62

Table 17 Apakah anda mendapatkan bimbingan dari guru bimbingan

dan konseling agar aktif mengikuti kegiatan-kegiatan belajar

di sekolah?................................................................................. 63

Table 18 Apakah anda mendapatkan arahan dari guru bimbingan dan

konseling untuk tetap belajar walaupun tidak ada ujian?......... 64

Table 19 Apakah anda mendapatkan arahan dari guru bimbingan dan

konseling agar dapat berkonsentrasi pada waktu guru

menjelaskan materi pelajaran?.................................................. 65

Table 20 Apakah anda mendapatkan arahan dari guru bimbingan dan

konseling tentang cara menyelesaikan pelajaran yang sulit?.... 66

Table 21 Apakah guru bimbingan dan konseling membimbing anda

untuk menyarankan belajar di rumah dengan tertib?................ 67

Table 22 Apakah guru bimbingan dan konseling mengarahkan anda

untuk memenuhi tata tertib belajar yang ada di sekolah?......... 68

Table 23 Apakah anda diingatkan oleh guru bimbingan dan konseling

agar tidak lupa berdoa sebelum belajar?................................... 69

Table 24 Apakah anda mendapatkan anjuran dari guru bimbingan dan

konseling agar belajar teratur walaupun ujian semester masih

lama?......................................................................................... 70

Table 25 Apakah dengan adanya layanan bimbingan dan konseling

disekolah, motivasi belajar anda meningkat?............................ 71

Table C Tabulasi Interpretasi Data……………………………………. 72


xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Halaman depan sekolah………………………………………. 94

Gambar 2 Ruang terbuka hijau di dalam sekolah……………………….. 94

Gambar 3 Pengarahan untuk pengisian angket………………………….. 95

Gambar 4 Siswa mengisi angket………………………………………… 95


xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat pengajuan judul seminar proposal skripsi

2. Surat permohonan untuk melakukan penelitian di SMK Bisnis Informatika

Bekasi dari Universitas Indraprasta PGRI.

3. Surat keterangan telah melakukan penelitian dari SMK Bisnis Informatika

Bekasi

4. Profil SMK Bisnis Informatika Bekasi

5. Angket Penelitian di SMK Bisnis Informatika Bekasi

6. Daftar Pertanyaan Wawancara Kepala Sekolah dan Guru Bimbingan Konseling

SMK Bisnis Informatika Bekasi

7. Daftar Riwayat Hidup


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Situasi kehidupan dewasa ini sudah semakin kompleks.

Perkembangan Teknologi dan Informasi sangat pesat dengan banyak

macamnya dan kemudahan akses. Ini mengisyaratkan bahwa kehidupan

masa mendatang akan menjadi sarat pilihan yang rumit dan manusia akan

didesak ke arah kehidupan yang sangat kompetitif. Situasi kehidupan

semacam ini dapat menyebabkan manusia menjadi serba bingung atau

bahkan larut ke dalam situasi baru tanpa dapat menyeleksi lagi jika tidak

memiliki ketahanan hidup yang memadai. Oleh karena itu, keberadaan

Bimbingan Konseling (BK) dalam kerangka Pendidikan dianggap cukup

urgent.

Keberadaan bimbingan konseling dalam pendidikan merupakan

salah satu bidang dalam proses pendidikan di samping bidang kurikulum

dan pengajaran serta bidang administrasi dan supervisi. Bimbingan

konseling merupakan usaha pemerintah dalam membantu optimalisasi

perkembangan diri siswa di samping pelayanan instruksional dalam bentuk

kegiatan belajar mengajar.

Sejalan dengan pergeseran makna pembelajaran, dari pembelajaran

yang berorientasi kepada guru (teacher oriented) ke pembelajaran yang

berorientasi pada siswa (student oriented), maka peran guru dalam proses

pembelajaran pun mengalami pergeseran, salah satunya adalah

1
2

penguatan peran guru sebagai motivator. Program pembelajaran

akan berhasil manakala siswa mempunyai motivasi dalam belajar, untuk

itu guru perlu menumbuhkan motivasi belajar siswa. Termasuk

memperoleh hasil belajar yang optimal, guru dituntut kreatif dalam

memberikan motivasi belajar siswa, sehingga terbentuk perilaku belajar

siswa yang kreatif.

Motivasi memiliki peranan penting dalam mengubah perilaku.

Secara psikologis, motivasi merupakan dorongan yang dapat mengarahkan

individu untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat dan berguna. Dengan

kata lain, individu mendapatkan dorongan untuk memulai dan melakukan

suatu aktivitas demi mencapai tujuan yang diinginkan. Terdapat

bermacam-macam motivasi atau dorongan yang membuat individu

melakukan suatu kegiatan, motivasi atau dorongan tersebut sangat

bervariasi sesuai dengan kebutuhan dan keinginan setiap individu.

Peningkatan kualitas guru pun dalam proses belajar mengajar

termasuk salah satu upaya peningkatan mutu pendidikan. Dalam proses

pendidikan, peserta didik/siswa merupakan sentral dalam proses

pendidikan. Mereka adalah sumber daya manusia yang harus

dikembangkan potensinya. Dalam hal ini, guru menempati posisi yang

sangat strategis dalam mengembangkan potensi peserta didik. Sebagai

pengajar guru seharusnya membantu perkembangan siswa untuk dapat

menerima dan memahami serta menguasai ilmu pengetahuan dan

teknologi. Untuk itu guru harus memotivasi siswa agar senantiasa belajar
3

dalam berbagai kesempatan. Pada akhirnya, seorang guru dapat

memainkan perannya sebagai motivator dalam proses belajar mengajar

bila guru itu menguasai dan mampu melakukan keterampilan -

keterampilan didaktik dan metodik yang relevan dengan situasi dan

kondisi para siswa.

Dengan demikian siswa dapat menyerap apa yang telah diajarkan

oleh guru dan besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan

perkembangan potensinya. Motivasi belajar kerap dikenali sebagai daya

dorong untuk mencapai hasil yang baik yang biasanya diwujudkan dalam

bentuk tingkah laku belajar atau menunjukkan usaha-usaha untuk

mencapai tujuan belajar.

Dalam perspektif psikologi dapat dijumpai beberapa hal tentang

motivasi dan pembelajaran yang diharapkan dapat membantu para

guru untuk mengembangkan keterampilannya dalam memberikan

motivasi kepada siswa agar menunjukkan prestasi belajar atau

kinerjanya secara unggul. Untuk dapat menjadi seorang motivator yang

hebat bukanlah hal yang sederhana, mengingat begitu kompleksnya

masalah-masalah yang berkaitan dengan perilaku siswa, baik yang

terkait dari faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhinya.

Berdasarkan latar belakang yang di kemukakan penulis melakukan

penelitian tentang “Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam

Meningkatkan Morivasi Belajar siswa di SMK Bisnis Informatika Bekasi”


4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas maka

masalah dalam penelitian ini dapat di identifikasi sebagai berikut.

1. Upaya meningkatkan motivasi belajar siswa di SMK Bisnis

Informatika perlu mendapat perhatian khusus

2. Layanan bimbingan belajar keberadaannya sangat dibutuhkan dalam

meningkatkan motivasi belajar siswa

3. Factor internal dan factor external siswa merupakan factor yang

menyebabkan siswa mengalami kurangnya motivasi belajar siswa di

sekolah

4. Peran aktif guru bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan dalam

meningkatkan motivasi belajar siswa

5. Kompetensi guru bimbingan dan konseling yang memadai sangat

dibutuhkan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas dan

agar pembahasan masalah tidak meluas, penulis membatasi lingkup

masalah yang akan di bahas pada “Peran Guru Bimbingan dan Konseling

dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI di SMK Bisnis

Informatika Bekasi”
5

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan lingkup masalah yang telah ditetapkan

maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

“Bagaimana Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Meningkatkan

Morivasi Belajar siswa di SMK Bisnis Informatika Bekasi?”

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang Peran Guru

Bimbingan dan Konseling dalam Meningkatkan Morivasi Belajar siswa di

SMK Bisnis Informatika Bekasi

F. Kegunaan Penelitian

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi :

1. Sekolah

Sebagai bahan masukan dan pemikiran dalam rangka membina

guru bimbingan dan konseling belajar dalam tahun yang akan

mendatang

2. Guru Bimbingan dan Konseling

Sebagai bahan masukan dalam melaksanakan layanan bimbingan

dan konseling, khususnya dalam meningkatkan motivasi belajar siswa

di sekolah

3. Penulis
6

Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan (S1) Program Studi Pendidikan Bimbingan dan Konseling

pada Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan Sosial (FIPPS) di

Universitas Indraprasta PGRI Jakarta dan sebagai sumber informasi

dan refrensi penulis dalam pengembangan penelitian selanjutnya.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika merupakan susunan bab-bab yang akan dikaji atau

Langkah-langkah pembahasan yang akan disajikan dalam penulisan ini.

Sistematika penulisan ini terdiri dari 5 (lima) bab, yaitu sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

Pada bab ini pendahuluan menjelaskan tentang latar belakang

penelitian, identifikasi masalah, pembatasan masalah, tujuan dan

kegunaan penelitian serta sistematika penelitian.

BAB II : Landasan Teori

Pada bab ini menjelaskan tentang landasan teori mengenai

pengertian guru bimbingan dan konseling, persyaratan guru

bimbingan dan konseling, kualifikasi guru bimbingan dan

konseling, pengertian motivasi belajar, factor yang mempengaruhi

motivasi belajar, upaya guru bimbingan dan konseling dalam

memotivasi belajar siswa

BAB III : Metodelogi Penelitian


7

Pada bab ini menjelaskan tentang tempat dan waktu penelitian,

metodelogi penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan

data, instrument penelitian atau alat pengumpul data, serta teknik

analisa data

BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan

yaitu: pengumpulan data, pengolahan data, interpretasi data, hasil

wawancara, dan hasil observasi dalam melakukan penelitian.

BAB V : Penutup

Pada bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran-saran yang

dapat diberikan setelah dilakukan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka menjelaskan tentang daftar yang berisi semua buku

atau jurnal tulisan ilmiah yang menjadi rujukan dalam melakukan

penelitian.

LAMPIRAN

Lampiran berisikan bagian pendukung yang berkaitan dengan

pembahasan dalam penelitian yang berupa instrument penelitian.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Guru BK

Menurut SKB Mendikbud dan Kepala BAKN No.0433/P/1993 dan

No. 25 Tahun 1993 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru

dan Angka Kreditnya “yang dimaksud dengan guru pembimbing adalah guru

yang mempunyai tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh

dalam kegiatan bimbingan dan konseling terhadap sejumlah peserta didik”

(Prayitno, 2001:8)

Guru bimbingan dan konseling atau istilah lainnya konselor sekolah

dalam memberikan pengertian antara tokoh yang satu dengan yang lainnya

berbeda-beda karena dipandang dari sudut pandang yang berbeda Menurut

Ws. Winkell (1997:81) yang menyatakan :

Guru bimbingan dan konseling adalah seorang guru bidang studi yang
telah mendapat pendidikan formal sebagai tenaga pembimbing, di
samping tetap menjadi tenaga pengajar, ia berkedudukan sebagai
tenaga bimbingan yang dibawahi oleh penyuluh pendidikan dan
bertugas memberi pelayanan bimbingan sejauh tidak bertentangan
dengan tugasnya sebagai tenaga pengajar.
Dalam proses konseling guru bimbingan dan konseling haruslah dapat

menerima kondisi klien apa adanya dan bisa menciptakan suasana yang

kondusif. Menurut Namora Lubis (2011:21-22) mengemukakan bahwa : “guru

bimbingan dan konseling adalah pihak yang membantu klien dalam proses

konseling. Sebagai pihak yang paling memahami dasar dan teknik konseling

8
9

secara luas, konselor dalam menjalankan perannya bertindak sebagai

fasilitator bagi klien”

Selanjutnya menurut Dewa Ketut Sukardi (1982:95) mengemukakaan

bahwa : “Guru BK adalah tenaga profesional, pria atau wanita yang mendapat

pendidikan khusus bimbingan dan konseling, secara ideal berijazah FIP-IKIP,

jurusan atau program studi bimbingan dan konseling atau Psikologi

Pendidikan dan Bimbingan, serta jurusan jurusan yang sejenis.”

Pendapat – pendapat di atas dapat diartikan bahwa guru bimbingan

dan konseling adalah tenaga profesional baik pria maupun wanita yang

memperoleh pendidikan khusus di Perguruan Tinggi dan idealnya berijazah

sarjana pendidikan studi Bimbingan konseling sebagai pihak yang paling

memahami dasar dan Teknik konseling secara luas untuk menjalankan tugas,

tanggung jawab, wewenang dan hak bertindak sebagai pemberi layanan

bimbingan konseling di sekolah kepada sejumlah peserta didik.

B. Persyaratan Guru BK

Profesi guru BK bukanlah suatu pekerjaan yang mudah dan ringan

sebab individu-individu yang dihadapi sehari-hari di sekolah satu dengan yang

lainnya memiliki permasalahan yang berbeda-beda pula. Masing-masing

individu mempunyai keunikan dan kekhasan baik dalam aspek tingkah laku,

kepribadian maupun sikapnya.

Menurut Sukardi (1985:20-25) yang menyatakan :

Seperti profesi yang lain untuk menjabat dan memasuki suatu lapangan
kerja dan konseling, seorang konselor sekolah harus memenuhi
persyaratan tertentu. Persyaratan guru BK antara lain :
10

1. Persyaratan Formal
a. Pendidikan
1) Secara umum konselor sekolah serendah-rendahnya harus
memiliki ijazah sarjana muda dari suatu pendidikan yang sah
dan memenuhi syarat untuk menjadi guru (memiliki sertifikat
mengajar) dalam jenjang pendidikan dimana ia ditugaskan
2) Secara profesional seorang konselor hendaknya telah mencapai
tingkat pendidikan sarjana bimbingan. Dalam masa
pendidikannya pada institusi bersangkutan seorang konselor
harus menempuh mata kuliah atau bidang studi tentang prinsip-
prinsip dan praktek bimbingan, meliputi antara lain proses
konseling, pemahaman individu, informasi dalam bidang
pendidikan, pekerjaan, jabatan atau karir, administrasi dan
kaitannya dengan program bimbingan dan prosedur penelitian
dan penilaian bimbingan
b. Pengalaman
Seorang konselor profesioanl dalam bidangnya, hendaknya
telah memiliki pengalaman mengajar atau praktek konseling
dua tahun, ditambah satu tahun pengalaman bekerja di luar
bidang persekolahan, tiga bulan sampai enam bulan praktek
konseling yang di awasi tim pembimbing atau praktek. intern
ship, dan pengalaman-pengalaman yang ada kaitannya dengan
bidang sosial seperti misalnya: kegiatan suka rela dalam
masyarakat, bekerja dengan orang lain dan menunjukkan
kemampuan memimpin dengan baik.
c. Kecocokan pribadi
Sifat-sifat pribadi (kualifikasi pribadi) yang harus dimiliki
oleh konselor sekolah dalam kaitannya dengan persyaratan formal
terdiri dari empat kelompok, yaitu:
1) Bakat Scolastik (Scolastik Aptitude) yang dimiliki
seseorang konselor harus baik, sehingga mereka akan dapat
menyelesaikan studinya di perguruan tinggi dengan hasil
yang memuaskan.
2) Minat (Interest) yang mendalam untuk bekerja sama
dengan orang lain.
3) Kegiatan-kegiatan (Activities) yang dilakukannya.
4) Faktor-faktor kepribadian (Personality factors) seorang
konselor harus memiliki kematangan emosi, yang dapat
diteliti dari situasi kehidupan kepribadiannya, kesabaran,
keramahan, keseimbangan batin tidak lekas menarik diri
dari situasi yang rawan, cepat tanggap terhadap kritik, sense
or humor dan sebagainya.
2. Persyaratan Kepribadian
seorang konselor sekolah di dalam mengadakan kontak dengan
orang lain haruslah memiliki sifat-sifat kepribadian tertentu,
diantaranya adalah:
11

a) Memiliki pemahaman kepada orang lain secara obyektif dan


simpatik.
b) Memiliki kemampuan bekerja sama dengan orang lain secara
baik dan lancar.
c) Memahami batas-batas kemampuan yang ada pada dirinya
sendiri.
d) Memiliki minat yang mendalam mengenai murid-murid dan
berkeinginan sungguh-sungguh untuk memberikan bantuan
kepada mereka.
e) Memiliki kedewasaan pribadi, spiritual, mental, social dan
fisik.
3. Persyaratan Sifat dan Sikap
Beberapa syarat yang berkenaan dengan sifat dan sikap yang
harus dimiliki oleh seorang konselor di antaranya adalah sifat dan
sikap untuk menerima klien sebagaimana adanya, penuh pengertian
atau pemahaman terhadap klien secara jelas, benar dan menyeluruh
dari apa yang diungkapkan oleh klien, dan kesungguhan serta
mengomunikasikan pemahamannya tentang bagaimana klien
berusaha untuk mengekpresikan dirinya.
Pendapat - pendapat tersebut di atas haruslah dilengkapi dengan sifat

dan sikap yang supel, ramah, dan fleksibel yang harus dimiliki oleh seorang

konselor. Kompetensi seorang guru bimbingan dan konseling sangat

diperlukan untuk berhasil tidaknya proses konseling yang menjadi salah satu

persyaratan untuk menjadi guru bimbingan konseling.

Menurut Anas Salahudin (2010:55) kompetensi guru BK yang harus

dimiliki oleh konselor adalah sebagai berikut:

1. Kompetensi personal
a) Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b) Menghayati kode etik dan proses pengambilan keputusan etis.
c) Menampilkan keterbukaan, fleksibelitas, sikap mengasihi, dan toleran
dalam melakukan interaksi profesional yang mengarah kepada
pertumbuhan dan perkembangan diri sendiri dan orang lain.
d) Bertindak secara konsisten dengan sistem nilai etis pribadi dan kode
etik profesional dalam hubungan profesionalnya.
e) Menunjukkan penampilan diri yang menarik.
f) Memiliki kepercayaan dan keyakinan diri untuk bisa memberikan
layanan bantuan.
12

2. Kompetensi keilmuan
a) Wawasan kependidikan dan profesi
1) Memiliki wawasan pedagogis dalam melaksanakan layanan
profesional konseling.
2) Memahami dengan baik landasan-landasan keilmuan bimbingan
dan koseling.
3) Menghayati kode etik dan proses pengambilan keputusan secara
etis.
4) Aktif melakukan kolaborasi profesional dan mempelajari
literaturnya.
5) Menampilkan sifat open minded dan profesional dalam
menghadapi permasalahan klien.
b) Pemahaman individu dalam membangun interaksi efektif
1) Memahami teori-teori perkembangan manusia
2) Mengidentifikasi komponen primer nilai-nilai orang lain.
3) Memilahkan/membedakan wilayah struktur nilai pribadi yang tidak
sejalan dengan struktur nilai kelompok yang terindentifikasi.
Dari beberapa kompetensi yang disebutkan di atas, seorang konselor

perlu memiliki kompetensi personal dan keilmuan atau keahlian yang

mumpuni dalam menangani masalah klien.

Menurut Arifin dan Eti Kartikawati (1994:25) menyatakan bahwa :

“petugas bimbingan dan konseling di sekolah dipilih berdasarkan kualifikasi

kepribadian, pendidikan, pengalaman kerja, dan kemampuan.”

Berdasarkan kualifikasi tersebut, untuk memilih dan mengangkat

seorang petugas bimbingan (konselor) di sekolah haruslah memenuhi syarat-

syarat yang berkaitan dengan kepribadiannya, pendidikannya, pengalamannya,

dan kemampuannya.

1. Kepribadian Petugas Bimbingan

Syarat petugas bimbingan di sekolah diantaranya adalah sifat kepribadian


konselor. Seorang konselor harus memiliki kepribadian yang baik.
Kepribadian konselor sangat berperan dalam usaha membantu siswa untuk
tumbuh. Banyak penelitian telah dilakukan oleh sejumlah ahli tentang ciri-ciri
khusus yang dibutuhkan oleh seorang konselor. Polmantier (1966:36) telah
13

mengadakan survei dan studi mengenai sifat-sifat kepribadian konselor


menyatakan:
a) Konselor adalah pribadi yang intelegen, memiliki kemampuan berpikir
verbal dan kuantitatif, bernalar dan mampu memecahkan masalah
secara logis dan persetif.
b) Konselor menunjukkan minat kerja sama dengan orang lain, di samping
seorang ilmuwan yang dapat memberikan pertimbangan dan
menggunakan ilmu pengetahuan mengenai tingkah laku individual dan
social
c) Konselor menampilkan kepribadian yang dapat menerima dirinya dan
tidak akan menggunakan kliennya untuk kepuasan kebutuhan
pribadinya melebihi batas yang ditentukan oleh kode etik
profesionalnya.
d) Konselor memiliki nilai-nilai yang diakui kebenarannya sebab nilai-
nilai ini akan mempengaruhi perilakunya dalam situasi konseling dan
tingkah lakunya secara umum.
e) Konselor menunjukkan sifat yang penuh toleransi terhadap masalah-
masalah yang mendua dan ia memiliki kemampuan untuk menghadapi
hal-hal yang kurang menentu tersebut tanpa terganggu profesinya dan
aspek kehidupan pribadinya.
f) Konselor cukup luwes untuk memahami dan memperlakukan secara
psikologis tanpa tekanan-tekanan sosial untuk memaksa klien
menyesuaikan dirinya.
Menurut Jones yang dikutip dalam pengantar keterampilan konseling

(2012:18) menyebutkan 7 sifat yang harus dimiliki oleh seorang konselor:

1. Tingkah laku yang etis


2. Kemampuan intelektual
3. Keluwesan (flexibility)
4. Sikap penerimaan (acceptance)
5. Pemahaman (understanding)
6. Peka terhadap rahasia pribadi
7. Komunikasi
Situasi konseling menuntut reaksi yang adekuat dari pihak konselor,

yaitu konselor harus dapat bereaksi sesuai dengan perasaan dan pengalaman

konseli. Bentuk reaksi ini sangat diperlukan oleh konseli karena dapat

membantu konseli melihat perasaanya sendiri.


14

2. Pendidikan

Seorang guru pembimbing atau konselor profesional selayaknya

memiliki pendidikan profesi, yaitu jurusan bimbingan konseling Strata Satu

(S1), S2 maupun S3. Atau sekurang-kurannya pernah mengikuti pendidikan

dan pelatihan tentang bimbingan dan konseling. Seorang guru pembimbing

atau konselor nonprofessional yakni alumni fakultas keguruan atau tarbiyah

dapat diangkat menjadi seorang konselor profesional, tetapi harus mengikuti

terlebih dahulu pendidikan tambahan (pendididkan profesi) dalam bidang

bimbingan dan konseling. Syarat pendidikan berkenaan dengan keilmuan yang

dimiliki oleh guru pembimbing atau konselor. Konselor tidak saja harus

memiliki ilmu bimbingan dan konseling, tetapi juga harus memiliki

pengetahuan psikologi, bimbingan, dan konseling keterampilan komunikasi

sosial dan konseling.

3. Pengalaman

Seorang konselor harus memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun

mengajar, banyak membimbing berbagai kegiatan ekstrakulikuler dan banyak

pengalaman dalam organisasi. Corak pengalaman yang dimiliki seorang

konselor akan membantunya mendiagnosis dan mencari alternative solusi

terhadap klien.

4. Kemampuan

Seseorang pembimbing harus memiliki kemampuan (kompetensi).

M.D. Dahlan (1987:25) menyatakan bahwa :

konselor dituntut untuk memiliki berbagai keterampilan melaksanakan


konseling. Guru pembimbing atau konselor harus mampu mengetahui
15

dan memahami secara mendalam sifat-sifat seseorang, daya kekuatan


pada diri seseorang, merasakan kekuatan jiwa apakah yang mendorong
seseorang berbuat dan mendiagnosis berbagai persoalan siswa,
selanjutnya mengembangkan potensi individu secara positif.

C. Kualifikasi Guru BK

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab I pasal 1 ayat 6 dinyatakan:

“Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,

dosen, konselor, pamong belajar widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator dan

sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya serta berpartisipasi dalam

penyelenggaraan pendidikan.” (Depdiknas, 2003:5)

Pada dasarnya kinerja guru BK profesional ditentukan oleh standar

kualifikasi akademik dan kompetensi, serta kesejahteraan. Penetapan standar

kualifikasi akademik dan kompetensi terkait dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi

Konselor (SKAKK) Pasal 1 Ayat 1. Dalam peraturan ini disebutkan bahwa :

“untuk dapat diangkat sebagai konselor, seseorang wajib memenuhi standar

kualifikasi akademik dan kompetensi konselor yang berlaku secara nasional.”

(Permendiknas, 2008:1)

Berdasarkan Permendiknas (SKAKK pasal 1 ayat 1) tersebut sangat


jelas bahwa untuk menjadi seorang guru BK profesional, seseorang
wajib memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetensi.
Adapun standar kualifikasi akademik guru BK dalam satuan
pendidikan pada jalur pendidikan formal dan non-formal adalah
sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan konseling dan
berpendidikan profesi konselor. Sedangkan kompetensi guru BK
mencakup kompetensi paedagogik, pribadi,sosial, dan professional
(Permendiknas, 2008:4)
16

Kompetensi profesional konselor mencerminkan penguasaan kiat

penyelenggaraan pelayanan BK yang memandirikan, yang di- tumbuhkan

melalui latihan secara sistematis dalam menerapkan perangkat kompetensi.

Oleh karena itu, kompetensi profesianal harus dikuasai oleh seorang konselor

untuk mencapai kesuksesan tujuan penyelenggaraan layanan dan

pengembangan potensi siswa secara optimal.

Berdasarkan Permendiknas nomor 27 tahun 2008 tentang standard

kualifikasi akademik dan kompetensi konselor dapat disimpulkan bahwa ciri

konselor yang memiliki kompetensi professional yang baik adalah pertama,

menguasai konsep dan praksis asesmen untuk memahami kondisi, kebutuhan,

dan masalah konseli. Kedua, menguasai kerangka teoretik dan praksis

bimbingan dan konseling. Ketiga, dapat merancang program Bimbingan dan

Konseling. Keempat, dapat mengimplementasikan program Bimbingan dan

Konseling yang komprehensif. Kelima, dapat menilai proses dan hasil

kegiatan Bimbingan dan Konseling. Keenam, memiliki kesadaran dan

komitmen terhadap etika professional. Ketujuh, menguasai konsep dan praksis

penelitian dalam bimbingan dan konseling.

Berdasarkan uraian di atas dapat diartikan bahwa kinerja konselor yang

baik ditinjau dari kompetensi profesionalnya mencakup empat hal. Pertama,

konselor harus membuat perencanaan berupa program tahunan, semesteran,

bulanan, mingguan, dan harian. Kedua, konselor mengorganisasikan berbagai

unsur dan sarana yang akan digunakan selama proses pemberian layanan.

Ketiga, konselor menggunakan berbagai jenis layanan dan kegiatan


17

pendukung sesuai dengan program yang telah direncanakan atau disusun.

Keempat, konselor melaksanakan program layanan dan kegiatan pendukung

yang telah disusun.

D. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi berasal dari kata latin, yaitu ”movere” yang artinya dorongan

atau daya penggerak. Menurut Fillmore H. Standford dalam buku

Mangkunegara (2017:93) mengatakan bahwa : motivasi sebagai suatu kondisi

yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu (motivation as an

energizing condition of the organism that services to direct that organism

toward the goal of a certain class)

Menurut Sardiman (2018:73) “motif dapat dikatakan sebagai daya

penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas

tertentu demi mencapai suatu tujuan.”

Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan untuk

membangkitkan gairah belajar siswa sehingga kegiatan belajar dapat berjalan

dengan baik. Adapun pengertian motivasi belajar menurut Sardiman (2006:75)

adalah : “Keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan

kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan

memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki

oleh subjek belajar itu dapat tercapai”.

Adapun pengertian motivasi belajar menurut Sudarwan (2002:2) :

“motivasi diartikan sebagai kekuatan, dorongan, kebutuhan,

semangat, tekanan, atau mekanisme psikologis yang mendorong seseorang


18

atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa

yang dikehendakinya.”

Hakim (2007:26) mengemukakan : “pengertian motivasi adalah suatu

dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu

perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu.”

Adapun pengertian motivasi belajar menurut Huitt,W. (2001:51)

mengatakan motivasi adalah suatu kondisi atau status internal (kadang-

kadang diartikan sebagai kebutuhan, keinginan, atau hasrat) yang

mengarahkan perilaku seseorang untuk aktif bertindak dalam rangka

mencapai suatu tujuan.

Ditambahkan Gray (Winardi, 2002:83) mengemukakan bahwa :

“motivasi merupakan sejumlah proses, yang bersifat internal atau eksternal

bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan

persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan- kegiatan tertentu.”

Pendapat – pendapat yang dikemukakan di atas, motivasi dapat

diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan

tingkat kemauan dalam melaksanakan suatu kegiatan. Kemauan baik yang

bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun

dari luar individu (motivasi ekstrinsik). Seberapa kuat motivasi yang dimiliki

individu akan banyak menentukan kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik

dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya.


19

E. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami

perkembangan, artinya terpengaruh oleh kondisi fisiologis dan kematangan

psikologis siswa.

Menurut Syamsu Yusuf dalam skripsi Rima Rahmawati (2016:17),

motivasi belajar dapat timbul karena beberapa faktor, yaitu:

1. Faktor internal
a) Faktor fisik
Faktor fisik merupakan faktor yang mempengaruhi dari tubuh dan
penampilan individu. Faktor fisik meliputi nutrisi (gizi), Kesehatan dan
fungsi-fungsi fisik terutama panca indera.
b) Faktor psikologis
Faktor psikologis merupakan faktor intrinsik yang berhubungan
dengan aspek-aspek yang mendorong atau menghambat aktifitas
belajar pada siswa. Faktor ini menyangkut kondisi rohani siswa.
2. Faktor eksternal
a) Faktor sosial
Merupakan faktor yang berasal dari manusia disekitar lingkungan
siswa. Meliputi guru, teman sebaya, orang tua, tetangga dan lain
sebagainya,
b) Faktor non sosial
Faktor non sosial merupakan faktor yang berasal dari kondisi fisik
disekitar siswa. Meliputi keadaan udara (cuaca panas atau dingin),
waktu (pagi, siang atau malam), tempat (sepi, bising atau kualitas
sekolah tempat siswa belajar), dan fasilitas belajar.
Adapun menurut Dimyati dan Mudjiono (2015:97), unsur yang

mempengaruhi motivasi belajar yaitu:

1. Cita-cita dan aspirasi siswa.


Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar intrinsik maupun ekstrinsik.
Sebab tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri.
2. Kemampuan siswa.
Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau
kecakapan mencapainya. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa
kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-
tugas perkembangan.
20

3. Kondisi siswa.
Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi
motivasi belajar. Seorang siswa yang sedang sakit, lapar atau marah-marah
akan mengganggu perhatian belajar. Sebaliknya, seorang siswa yang sehat,
kenyang dan gembira akan memusatkan perhatian pada penjelasan
pelajaran. Dengan demikian, kondisi jasmani dan rohani siswa
berpengaruh pada motivasi belajar.
4. Kondisi lingkungan siswa.
Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal,
pergaulan sebaya dan kehidupan kemasyarakatan. Sebagai anggota
masyarakat, maka siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar.
Bencana alam, tempat tinggal yang kumuh, perkelahian antar siswa akan
mengganggu kesungguhan belajar. Sebaliknya, kampus sekolah yang
indah, pergaulan siswa yang rukun akan memperkuat motivasi belajar.
Dengan lingkungan yang aman, tentram, tertib dan indah, maka semangat
dan motivasi belajar mudah diperkuat.
5. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran
Lingkungan belajar dan pergaulan siswa mengalami perubahan.
Lingkungan budaya siswa yang berupa televisi dan film semakin
menjangkau siswa. Kesemua lingkungan tersebut mendinamiskan motivasi
belajar. Guru profesional diharapkan mampu memanfaatkan sumber
belajar di sekitar sekolah untuk memotivasi belajar siswa.
6. Upaya guru membelajarkan siswa.
Adalah upaya guru dalam mempersiapkan diri untuk membelajarkan siswa
mulai dari penguasaan materi, cara menyampaikan materi, menarik
perhatian siswa dan mengevaluasi hasil belajar siswa. Bila upaya guru
hanya sekedar mengajar, artinya keberhasilan guru yang menjadi titik
tolak, besar kemungkinan siswa tidak tertarik untuk belajar sehingga
motivasi siswa menjadi lemah atau kurang.
Selanjutnya menurut Jeanne Ellis Ormrod (2009:102) mengemukakan

bahwa :

Minat termasuk dalam motivsi instrinsik. Siswa melakukan tugas terhadap


mata pelajaran yang diminatinya akan menimbulkan afek positif seperti
perasaan bahagia dan kesukaan. Siswa tersebut lebih intensif
memfokuskan konsentrasinya dan kognitifnya. Pelajaran yang mereka
lakukan cenderung lebih terorganisir, bermakna, dan terperinci seperti
mengaitkan materi saat ini dengan materi terdahulu, mengaitkan beberapa
ide, membuat gambar visual, mengidentifikasi penerapannya, dan menarik
kesimpulan
Pendapat - pendapat di atas, dapat diartikan bahwa banyak faktor yang

dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Bahwa faktor-faktor tersebut


21

dapat berasal dari dalam diri siswa itu sendiri (internal) seperti kondisi jasmani

dan rohani siswa, kemampuan siswa, minat dan lain sebagainya. Sedangkan

faktor dari luar (eksternal) yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa

diantaranya kondisi lingkungan sekolah, kondisi keluarga, guru, fasilitas

belajar, dan pergaulan.

F. Upaya Guru Bimbingan dan Konseling dalam Memotivasi Belajar

Siswa

Upaya meningkatkan motivasi belajar anak dalam kegiatan belajar di

sekolah, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh guru diungkapkan

Sardiman (2005:92), yaitu:

1. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya.
Banyak siswa yang justru untuk mencapai angka/nilai yang baik.
Sehingga yang dikejar hanyalah nilai ulangan atau nilai raport yang baik.
Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang
sangat kuat. Yang perlu diingat oleh guru, bahwa pencapaian angka-
angka tersebut belum merupakan hasil belajar yang sejati dan bermakna.
Harapannya angka-angka tersebut dikaitkan dengan nilai afeksinya bukan
sekedar kognitifnya saja.
2. Hadiah
Hadiah dapat menjadi motivasi yang kuat, dimana siswa tertarik pada
bidang tertentu yang akan diberikan hadiah. Tidak demikian jika hadiah
diberikan untuk suatu pekerjaan yang tidak menarik menurut siswa.
3. Kompetisi
Persaingan, baik yang individu atau kelompok, dapat menjadi sarana untuk
meningkatkan motivasi belajar. Karena terkadang jika ada saingan, siswa
akan menjadi lebih bersemangat dalam mencapai hasil yang terbaik.
4. Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas
dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras adalah sebagai
salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Bentuk kerja keras siswa
dapat terlibat secara kognitif yaitu dengan mencari cara untuk dapat
meningkatkan motivasi.
22

5. Memberi Ulangan
Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan diadakan ulangan.
Tetapi ulangan jangan terlalu sering dilakukan karena akan
membosankan dan akan jadi rutinitas belaka.
6. Mengetahui Hasil
Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Dengan
mengetahui hasil belajarnya, siswa akan terdorong untuk belajar lebih
giat. Apalagi jika hasil belajar itu mengalami kemajuan, siswa pasti akan
berusaha mempertahankannya atau bahkan termotivasi untuk dapat
meningkatkannya.
7. Pujian
Apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik,
maka perlu diberikan pujian. Pujian adalah bentuk reinforcement yang
positif dan memberikan motivasi yang baik bagi siswa. Pemberiannya
juga harus pada waktu yang tepat, sehingga akan memupuk suasana yang
menyenangkan dan mempertinggi motivasi belajar serta sekaligus akan
membangkitkan harga diri.
8. Hukuman
Hukuman adalah bentuk reinforcement yang negatif, tetapi jika diberikan
secara tepat dan bijaksana, bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu,
guru harus memahami prinsip - prinsip pemberian hukuman tersebut
Dalam rangka mengupayakan agar motivasi belajar siswa tinggi,

seorang guru menurut Winkel (1991:200) hendaknya selalu memperhatikan

hal-hal sebagai berikut.

1. Seorang guru hendaknya mampu mengoptimalisasikan penerapan prinsip


belajar, pada prinsipnya harus memandang bahwa dengan kehadiran
siswa di kelas merupakan suatu motivasi belajar yang datang dari siswa.
2. Guru hendaknya mampu mengoptimalisasikan unsur-unsur dinamis
dalam pembelajaran, karena dalam proses belajar, seorang siswa
terkadang dapat terhambat oleh adanya berbagai permasalahan. Hal ini
dapat disebabkan oleh karena kelelahan jasmani ataupun mental siswa,
sehingga seorang guru harus berupaya untuk membangkitkan kembali
kenginan siswa dalam belajar.
Upaya yang dapat dilakukan oleh seorang guru menurut Dimyati

(2002:95) yaitu dengan cara :

1. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan hambatan


belajar yang di alaminya
2. Meminta kesempatan kepada orang tua siswa agar memberikan
kesempatan kepada siswa untuk beraktualisasi diri dalam belajar.
3. Memanfaatkan unsur-unsur lingkungan yang mendorong belajar.
23

4. Menggunakan waktu secara tertib, penguat dan suasana gembira terpusat


pada perilaku belajar.
5. Merangsang siswa dengan penguat memberi rasa percaya diri bahwa ia
dapat mengatasi segala hambatan dan pasti berhasil.
6. Guru mengoptimalisasikan pemanfataan pengalaman dan kemampuan
siswa. Perilaku belajar yang ditunjukkan siswa merupakan suatu
rangkaian perilaku yang ditunjukkan pada kesehariannya.
Untuk itu, maka pengalaman yang diberikan oleh guru terhadap siswa

dalam meningkatkan motivasi belajar menurut Dimyati (2002:26) adalah

dengan cara :

1. Siswa ditugasi membaca bahan belajar sebelumnya, tiap membaca hal-


hal penting dari bahan tersebut dicatat.
2. Guru memecahkan hal yang sukar bagi siswa dengan cara
memecahkannya.
3. Guru mengajarkan cara memecahkan dan mendidik keberanian kepada
siswa dalam mengatasi kesukaran.
4. Guru mengajak serta siswa mengalami dan mengatasi kesukaran.
5. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mampu memecahkan
masalah dan mungkin akan membantu rekannya yang mengalami
kesulitan.
6. Guru memberi penguatan kepada siswa yang berhasil mengatasi kesulitan
belajarnya sendiri.
7. Guru menghargai pengalaman dan kemampuan siswa agar belajar secara
mandiri.
Selain beberapa pendapat di atas menurut Sanjaya, (2009:29) ada

beberapa hal yang perlu dilakukan oleh seorang guru untuk meningkatkan

motivasi belajar siswa, yaitu sebagai berikut.

1. Memperjelas tujuan yang ingin dicapai.


Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham kearah mana ia ingin
dibawa. Pemahaman siswa terhadap tujuan pembelajaran dapat
menumbuhkan minat siswa untuk belajar yang pada gilirannya dapat
meningkatkan motivasi belajar mereka. Semakin jelas tujuan yang ingin
dicapai, maka akan semakin kuat motivasi nbelajar siswa (Sanjaya,
2009:29).
2. Membangkitkan motivasi siswa
Siswa akan terdorong untuk belajar manakala mereka memiliki minat
untuk belajar. Oleh karena itu, mengembangkan minat belajar siswa
merupakan salah satu teknik dalam mengembangkan motivasi belajar
(Sanjaya, 2009:29). Salah satu cara yang logis untuk momotivasi siswa
24

dalam pembelajaran adalah mengaitkan pengalaman belajar dengan


minat siswa (Djiwandono, 2006:365).
3. Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar
Siswa hanya mungkin dapat belajar baik manakala ada dalam suasana
yang menyenangkan, merasa aman, bebas dari takut. Usahakan agar
kelas selamanya dalam suasana hidup dan segar, terbebas dari rasa
tegang. Untuk itu guru sekali-kali dapat melakukan hal-hal yang lucu.
4. Mengguanakan variasi metode penyajian yang menarik
Guru harus mampu menyajikan informasi dengan menarik, dan asing
bagi siswa-siswa. Sesuatu informasi yang disampaikan dengan teknik
yang baru, dengan kemasan yang bagus didukung oleh alat-alat berupa
sarana atau media yang belum pernah dikenal oleh siswa sebelumnya
sehingga menarik perhatian bagi mereka untuk belajar (Yamin,2009:174).
Dengan pembelajaran yang menarik, maka akan membangitkan rasa
uingin tahu siswa di dalam kegiatan pembelajaran yang selanjutnya
siswa akan termotivasi dalam pembelajaran.
5. Berilah pujian yang wajar setiap keberhasilan siswa
Motivasi akan tumbuh manakala siswa merasa dihargai. Dalam
pembelajaran, pujian dapat dimanfaatkan sebagai alat motivasi. Karena
anak didik juga manusia, maka dia juga senang dipuji. Karena pujian
menimbulkan rasa puas dan senang (Sanjaya, 2009:30) Namun begitu,
pujian harus sesuai dengan hasil kerja siswa. Jangan memuji secara
berlebihan karena akan terkesan dibuatbuat. Pujian yang baik adalah
pujian yang keluar dari hati seoarang guru secara wajar dengan maksud
untuk memberikan penghargaan kepada siswa atas jerih payahnya dalam
belajar (Djamarah, 2002:152).
6. Berikan penilaian
Banyak siswa yang belajar karena ingin memperoleh nilai bagus. Untuk
itu mereka belajar dengan giat. Bagi sebagian siswa nilai dapat menjadi
motivasi yang kuat untuk belajar. Oleh karena itu, penilaian harus
dilakukan dengan segera agar siswa secepat mungkin mengetahui hasil
kerjanya. Penilaian harus dilakukan secara objektif sesuai dengan
kemampuan siswa masing-masing (Sanjaya, 2009:31). Penilaian secara
terus menerus akan mendorong siswa belajar, oleh karena setiap anak
memilki kecenderungan untuk memperoleh hasil yang baik. Disamping
itu, para siswa selalu mendapat tantangan dan masalah yang harus
dihadapi dan dipecahkan, sehingga mendorongnya belajar lebih teliti dan
seksama (Hamalik, 2009:168).
7. Berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa
Penghargaan bisa dilakukan dengan memberikan komentar yang positif.
Setelah siswa selesai mengerjakan suatu tugas, sebaiknya berikan
komentar secepatnya, misalnya dengan memberikan tulisan “ bagus” atau
“teruskan pekerjaanmu” dan lain sebagainya. Komentar yang positif
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa (Sanjaya, 2009:21).
25

8. Ciptakan persaingan dan Kerjasama


Persaingan yang sehat dapat menumbuhkan pengaruh yang baik untuk
keberhasilan proses pemebelajaran siswa. Melalui persaingan siswa
dimungkinkan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh
hasil yang terbaik (Sanjaya, 2009:31). Oleh sebab itu, guru harus
mendesain pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk bersaing baik
antar kelompok maupun antar individu. Proses pembelajaran akan
berhasil manakala siswa mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh karena
itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar siswa. Untuk memperoleh
hasil belajar yang optimal, guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi
belajar siswa.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, maka upaya yang dapat di

lakukan oleh guru bimbingan konseling di sekolah untuk meningkatkan

motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut.

1. Menciptakan suasana yang menyenangkan di dalam kelas untuk siswa

berkompetisi dengan sehat bersama teman sekelasnya.

2. Menghargai bahwa kehadiran siswa di sekolah adalah salah satu bentuk

motivasi belajar siswa dari dalam dirinya sendiri

3. Memanfaatkan unsur-unsur lingkungan yang mendorong belajar

4. Merangsang siswa dengan penguat memberi rasa percaya diri bahwa ia

dapat mengatasi segala hambatan dan pasti berhasil


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat & Waktu Penelitian

1. Tempat Peneilitan

Penelitian ini direncanakan di Sekolah SMK Bisnis Informatika Jl.

Cipendawa Lama No.27, RT.004/RW.007, Bojong Menteng, Kec.

Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat 17117. Tempat penelitian dapat

dilihat melalui aplikasi google maps pada link shorturl.at/aAS26

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan direncanakan selama (-+4 bulan) dari

November 2022 sampai dengan February 2023 yang rinciannya

sebagai berikut.

Tabel 3 1
Jadwal Kegiatan Penelitian

NO. Uraian Novembe Desember Januari Februari

1 Menentukan judul
penelitian
2 Menyusun outline

3 Menyusun alat
pengumpul data
4 Pengumpulan data
& pengolahan data
5 Menyusun laporan
penelitian
6 Ujian skripsi

26
27

B. Metode Penelitian

Metode dalam penelitian ini adalah metode kualitatif pendekatan

deskriptif. Deskriptif yaitu suatu rumusan masalah yang memandu penelitian

untuk mengeksplorasi atau memotret situasi sosial yang akan diteliti secara

menyeluruh, luas dan mendalam.

Menurut Sugiyono (2016:9) metode deskriptif kualitatif adalah :

metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat postpositivisme


digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai
lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai
instrument kunci teknik pengumpulan data dilakukan secara trigulasi
(gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.
Penelitian deskriptif kualitatifbertujuan untuk menggambarkan,
melukiskan, menerangkan,menjelaskan dan menjawab secara lebih
rinci permasalahan yang akan diteliti dengan mempelajari semaksimal
mungkin seorang individu, suatu kelompok atau suatu kejadian. Dalam
penelitian kualitatifmanusia merupakan instrumen penelitian dan hasil
penulisannya berupakata-kata atau pernyataan yang sesuai dengan
keadaan sebenarnya.
Menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Lexy.J. Moleong,

(2007:15) “pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang dan perilaku yang diamati”

Penelitian kualitatif berfokus pada fenomena sosial, pemberian suara

pada perasaan dan persepsi dari partisipan di bawah studi. “Hal ini didasarkan

pada kepercayaan bahwa pengetahuan dihasilkan dari seting sosial dan bahwa

pemahaman pengetahuan sosial adalah suatu proses ilmiah yang sah

(legitimate).” (Emzir, 2011:2)


28

Semua pendapat – pendapat yang telah dikemukakan di atas penulis

berupaya mengumpulkan data selengkap mungkin tentang “Peran guru

bimbingan dan konseling dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di SMK

Bisnis Informatika Bekasi” selanjutnya data tersebut di analisis, diolah, di

interprestasikan untuk di simpulkan sebagai hasil penelitian.

C. Data & Sumber Data

Dalam penelitian ini yang menjadi data dan sumber data adalah kepala

sekolah, guru bimbingan dan konseling, dan seluruh siswa di SMK Bisnis

Informatika Bekasi yang berjumlah 325 siswa, namun tidak seluruh siswa di

jadikan sumber data dalam penelitian ini. Penulis menetapkan siswa kelas XI

yang jumlahnya sebanyak 56 siswa.

Dalam menetapkan jumlah data penelitian penulis berpedoman kepada

pendapat suharsini arikunto (2006:134) : “jika jumlah subjeknya besar dapat

di ambil antara 10% - 25% tergantung dari kemampuan peneliti di lihat dari

waktu, tenaga, dan dana”

Berikut ini adalah table jumlah sumber data dalam penelitian ini.

Tabel 3 2
Jumlah data
No Kelas Jumlah siswa
1 XI TKJ 34
2 XI AKL & TBSM 22
Total 56 Siswa
29

D. Alat Pengumpul Data

1. Angket

Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data

secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan

responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya disebut angket

berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau

direspon oleh responden. Responden mempunyai kebebasan untuk

memberikan jawaban atau respon sesuai dengan persepsinya.

Menurut Sugiyono (2003:) :

kuisioner adalah usaha mengumpulkan informasi dengan


menyampaikan sejumlah pertanyaan secara tertulis, untuk dijawab
secara tertulis pula oleh responden. Kuisioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya.

Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan/seperangkat

pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya, dimana

peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden. Daftar

pertanyaan (kuisioner) adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan-

pertanyaan untuk tujuan khusus yang memungkinkan seorang analis

system untuk mengumpulkan data dan pendapat dari para responden

yang telah dipilih. Daftar pertanyaan ini kemudianakan dikirim kepada

para responden yang akan mengisinya sesuai dengan pendapat mereka.

Karena angket dijawab atau diisi oleh responden dan peneliti tidak
30

selalu bertemu langsung dengan responden, maka dalam menyusun

angket perlu diperhatikan beberapa hal :

1) Sebelum butir-butir pertanyaan atau peryataan ada pengantar atau

petunjuk pengisian;

2) butir-butir pertanyaan dirumuskan secara jelas menggunakan

pertanyaan yang lazim digunakan (popular), kalimat pertanyaan

tidak terlalu Panjang dengan jawaban centang, yaitu Ya, Kadang –

kadang, Tidak Pernah. Responden (siswa) wajib memilih dari

jawaban yang dianggap tepat.

2. Wawancara

Interview adalah usaha mengumpulkan informasi dengan

mengajukan pertanyaan secara lisan, untuk dijawab secara lisan pula.

Menurut Supardi (2006:25) metode wawancara adalah :“proses tanya

jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan, dimana dua

orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung

informas informasi atau keterangan keterangan”.

Wawancara pada hakikatnya merupakan kegiatan yang dilakukan

seorang peneliti untuk memperoleh pemahaman secara holistik

mengenai pandangan atau perspektif (inner perspectives) seseorang

terhadap isu, tema atau topik tertentu.

Wawancara dalam penelitian ini ditujukan kepada kepala sekolah

dan guru bimbingan konseling yang isi wawancaranya mengenai peran


31

guru bimbingan dan konseling dalam meningkatkan motivasi belajar

siswa di sekolah dan teknis kegiatan layanan bimbingan konseling.

3. Observasi

Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang

tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket)

namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang

terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan

untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam

dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar. Disamping

wawancara, penelitian juga melakukan metode observasi. Observasi

adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-

unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek

penelitian.

Menurut Supardi (2006:27) “Metode observasi merupakan

metode pengumpul data yang dilakukan dengan cara mengamati dan

mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki”.

Observasi dilakukan menurut prosedur dan aturan tertentu

sehingga dapat diulangi kembali oleh peneliti dan hasil observasi

memberikan kemungkinan untuk ditafsirkan secara ilmiah.

Observasi banyak di tujukan kepada keadaan sekolah,

lingkungan sekolah, sarana dan prasarana, ruang bimbingan konseling,

hasil data dari observasi untuk melengkapi hasil data angket dan hasil

data wawancara guna mengumpulkan simpulan penelitian


32

Observasi yang penulis lakukan berdasarkan pendapat

Sedangkan M. Burhan (2007:118) mengemukakan bahwa :

1) Observasi partisipasi (participant observation) adalah


metode pengumpulan data yang digunakan untuk
menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan
penginderaan di mana peneliti terlibat dalam keseharian
informan.
2) Observasi tidak terstruktur ialah pengamatan yang
dilakukan tanpa menggunakan pedoman observasi,
sehingga peneliti mengembangkan pengamatannya
berdasarkan perkembangan yang terjadi di lapangan.
3) Observasi kelompok ialah pengamatan yang dilakukan oleh
sekelompok tim peneliti terhadap sebuah isu yang diangkat
menjadi objek penelitian

E. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul secara keseluruhan melalui instrument

penelitian , khusus data yang di dapat melalui angket di analisis dengan

Langkah-langkah sebagai berikut:

1. Data dikumpulkan, dikelompokkan dan dijumlahkan sesuai dengan

jenis jawaban siswa yaitu Ya, Kadang-kadang, tidak pernah ke dalam

tabulasi pengelompokan data (Tabel A)

2. Data yang telah dijumlahkan sesuai dengan jenisnya tersebut

selanjutnya satu-persatu dipersentasekan dengan cara yaitu frekuensi

jawaban siswa dari masing-masing pertanyaan angket dibagi jumlah

siswa sebagai sumber data dikalikan 100% yang dapat dirumuskan

sebagai berikut. (Tabel B)


33

Keterangan :
Fj
P= × 100 %
P = Persentase yang dicari N

Fj = Frekuensi jawaban siswa sumber data

N = Jumlah siswa sebagai sumber data

Perhitungannya dituangkan kedalam tabulasi persentase data

3. Hasil persentase data yang telah di hitung dengan cara dan rumus di

atas selanjutnya diinterpretasikan agar menjadi tafsiran jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam angket. Dalam

menginterpretasikan data, penulis berpedoman kepada rentang skala

gradasi seperti yang dikemukakan oleh Dewa Ketut Sukardi (2008:21),

sebagai berikut

80% - 100% = Sangat Baik


60% - 79% = Baik
40% - 59% = Cukup
20% - 39% = Kurang
0% - 19% = Sangat Kurang
Hasil interpretasi data yang di dapat di samping sebagai

tafsiran jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam

angket, secara keseluruhan hasil interpretasi data tersebut merupakan

bahan simpulan penelitian. Selanjutnya hasil interpretasi data dalam

penelitian tersebut ditabulasikan secara keseluruhan ke dalam tabulasi

interpretasi data. (Tabel C)


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pengumpulan Data

1. Persiapan Penelitian

Sebelum pelaksanaan penelitian penulis melakukan beberapa kegiatan

persiapan sebagai berikut.

a. Penulis menetapkan masalah yang akan diteliti yang selanjutnya

masalah tersebut dirumuskan untuk menjadi judul penelitian. Judul

tersebut penulis konsultasikan dengan Ketua Program Studi

Bimbingan dan Konseling pada Fakultas Ilmu Pendidikan dan

Pengetahuan Sosial (FIPPS) Universitas Indraprasta PGRI untuk

mendapatkan persetujuan dan sekaligus mendapatkan penunjukkan

dosen pembimbing materi dan dosen pembimbing Teknik.

b. Setelah mendapatkan persetujuan dari Ketua Program Studi, penulis

secara informal menghubungi sekolah yang akan dijadikan obyek

penelitian yaitu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bisnis

Informatika Bekasi, yang diterima oleh Kepala Sekolah dan

mengizinkan untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut, dengan

diizinkannya penelitian oleh Kepala Sekolah, penulis mendaftarkan

diri ke Sekretariat Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan Sosial

Universitas Indraprasta PGRI untuk dibuatkan surat izin penelitian

34
35

yang ditujukan kepada Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Bisnis Informatika Bekasi.

c. Penulis mengantarkan surat izin penelitian ke Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) Bisnis Informatika Bekasi, dan langsung diterima

oleh Kepala Sekolah serta selanjutnya oleh Kepala Sekolah dan Guru

Pembimbing mengatur waktu pelaksanaannya dan kapan waktu

penelitian dimulai.

d. Setelah mendapatkan persetujuan dari semua pihak, penulis Menyusun

instrument penelitian yang berupa angket, pedoman wawancara dan

pedoman observasi yang selanjutnya instrument tersebut

dikonsultasikan dengan dosen pembimbing materi dan dosen

pembimbing Teknik untuk mendapatkan persetujuan.

e. Setelah instrument penelitian disetujui, penulis menghubungi Kepala

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bisnis Informatika Bekasi

menentukan siswa yang akan dijadikan sumber data, serta menetapkan

kapan penyebaran angket dapat dilaksanakan. Selanjutnya penulis

memperbanyak angket sebanyak siswa yang akan dijadikan sumber

data

2. Pelaksanaan Penelitian

a. Penulis Bersama-sama Guru Bimbingan dan Konseling memasuki

kelas yang dijadikan sumber data penelitian yaitu, kelas XI AKL, XI

TBSM, dan XI TKJ, kemudian memperkenalkan diri dan menjelaskan

tentang maksud dan tujuan penyebaran angket kepada para siswa.


36

b. Menjelaskan kepada siswa tentang cara pengisian angket, dan

memberikan arahan yang berkaitan dengan butir-butir pertanyaan

angket yang akan dijawab.

c. Setelah siswa mendapatkan kejelasan tentang cara pengisian angket,

penulis memberi waktu setengah jam pelajaran kepada siswa untuk

mengisi angket.

d. Mengumpulkan angket yang telah diisi siswa sambal menghitung

angket yang disebarkan, setelah lengkap penulis mengucapkan terima

kasih kepada siswa yang telah bersedia mengisi angket dengan jujur.

e. Angket yang telah diisi siswa selanjutnya dipersiapkan untuk dianalisa

untuk persiapan pengolahan data.

B. Pengolahan Data

Sesuai dengan langkah-langkah yang telah dijelaskan data bab III penulis

melakukan pengolahan data, yaitu data yang telah terkumpul diolah dalam

tabulasi pengelompokan data (Tabel A) dan kemudian data tersebut di

persentasekan ke dalam tabulasi persentase data (Tabel B), sebagai berikut.

Tabel A
Tabulasi Pengelompokan Data

Pilihan

No Pertanyaan jawaban

Ya Kd TP
1 Apakah guru bimbingan dan konseling menjelaskan 32 21 3

tentang keberadaan layanan bimbingan dan


37

konseling yang ada di sekolah?

2 Apakah guru bimbingan dan konseling menjelaskan

tentang manfaat adanya layanan bimbingan dan 28 25 3

konseling yang ada di sekolah?

3 Apakah layanan yang diberikan guru bimbingan dan

konseling dilaksanakan sudah terjadwal dengan 31 22 3

teratur?

4 Apakah anda mendapatkan arahan dari guru

bimbingan dan konseling tentang pentingnya 35 18 3

motivasi belajar?

5 Apakah anda diingatkan guru bimbingan dan

konseling agar aktif setiap diskusi yang diadakan di 31 23 2

dalam kelas?

6 Apakah anda di ingatkan guru bimbingan dan


38 17 1
konseling agar datang tepat waktu saat sekolah?

7 Apakah guru bimbingan dan konseling memberi


15 30 11
arahan untuk mengunjungi perpustakaan?

8 Apabila anda mempunyai masalah baik dalam

belajar atau pergaulan, apakah guru bimbingan dan 35 20 1

konseling siap membantu?

9 Apakah guru bimbingan dan konseling memberi

arahan kepada anda untuk memilih teman yang bisa 26 24 6

membantu anda bersemangat dalam belajar?


38

10 Apakah anda mendapatkan bimbingan dari guru

bimbingan dan konseling agar bisa bersikap tegar 33 20 3

saat menghadapi masalah pelajaran?

11 Apakah anda mendapatkan bimbingan dari guru

bimbingan dan konseling dalam menghadapi 32 22 2

masalah pelajaran?

12 Apakah anda mendapatkan arahan dari guru

bimbingan dan konseling agar menghadapi pelajaran 26 21 9

yang akan di terima besok?

13 Apakah anda mendapatkan arahan dari guru

bimbingan dan konseling agar menjadi pelajar yang 40 16 0

siap menghadapi pelajaran baru?

14 Apakah anda mendapatkan bimbingan dari guru

bimbingan dan konseling cara memotivasi diri 32 21 3

sendiri untuk giat dalam belajar?

15 Apakah anda mendapatkan arahan dari guru

bimbingan dan konseling agar belajar lebih efektif 32 19 5

saat menghadapi ujian?

16 Apakah anda mendapatkan bimbingan dari guru

bimbingan dan konseling mengenai pentingnya 26 26 4

pengulangan dalam belajar?

17 Apakah anda mendapatkan bimbingan dari guru 27 21 8

bimbingan dan konseling agar aktif mengikuti


39

kegiatan-kegiatan belajar di sekolah?

18 Apakah anda mendapatkan arahan dari guru

bimbingan dan konseling untuk tetap belajar 32 20 4

walaupun tidak ada ujian?

19 Apakah anda mendapatkan arahan dari guru

bimbingan dan konseling agar dapat berkonsentrasi 40 15 1

pada waktu guru menjelaskan materi pelajaran?

20 Apakah anda mendapatkan arahan dari guru

bimbingan dan konseling tentang cara 38 13 5

menyelesaikan pelajaran yang sulit?

21 Apakah guru bimbingan dan konseling membimbing

anda untuk menyarankan belajar di rumah dengan 44 11 1

tertib?

22 Apakah guru bimbingan dan konseling mengarahkan

anda untuk memenuhi tata tertib belajar yang ada di 41 13 2

sekolah?

23 Apakah anda diingatkan oleh guru bimbingan dan


35 20 1
konseling agar tidak lupa berdoa sebelum belajar?

24 Apakah anda mendapatkan anjuran dari guru

bimbingan dan konseling agar belajar teratur 39 14 3

walaupun ujian semester masih lama?

25 Apakah dengan adanya layanan bimbingan dan 19 34 3

konseling disekolah, motivasi belajar anda


40

meningkat?

Keterangan: Ya: ya, KD: kadang-kadang, TP: tidak pernah

Tabel B
Tabulasi Persentase Data

N = 56

Frekuensi Persentase
No Pertanyaan jawaban Jawaban (%)
Ya Kd TP Ya Kd Tp
Apakah guru bimbingan dan

konseling menjelaskan tentang

keberadaan layanan bimbingan


1 32 21 3 57.14 37.5 5.36
dan konseling yang ada di

sekolah?

Apakah guru bimbingan dan

konseling menjelaskan tentang

manfaat adanya layanan


2 28 25 3 50 44.64 5.36
bimbingan dan konseling yang

ada di sekolah?

Apakah layanan yang diberikan

guru bimbingan dan konseling


3 31 22 3 55.35 39.29 5.36
dilaksanakan sudah terjadwal

dengan teratur?

4 Apakah anda mendapatkan 35 18 3 62.5 32.14 5.36

arahan dari guru bimbingan dan

konseling tentang pentingnya


41

motivasi belajar?

Apakah anda diingatkan guru

bimbingan dan konseling agar


5 31 23 2 55.35 41.08 3.57
aktif setiap diskusi yang

diadakan di dalam kelas?

Apakah anda di ingatkan guru

bimbingan dan konseling agar


6 38 17 1 67.85 30.36 1.79
datang tepat waktu saat

sekolah?

Apakah guru bimbingan dan

konseling memberi arahan


7 15 30 11 26.78 53.58 19.64
untuk mengunjungi

perpustakaan?

Apabila anda mempunyai

masalah baik dalam belajar atau

pergaulan, apakah guru


8 35 20 1 62.5 35.71 1.79
bimbingan dan konseling siap

membantu?

9 Apakah guru bimbingan dan 26 24 6 46.42 42.85 10.73

konseling memberi arahan

kepada anda untuk memilih

teman yang bisa membantu

anda bersemangat dalam


42

belajar?

Apakah anda mendapatkan

bimbingan dari guru bimbingan

dan konseling agar bisa


10 33 20 3 58.93 35.71 5.36
bersikap tegar saat menghadapi

masalah pelajaran?

Apakah anda mendapatkan

bimbingan dari guru bimbingan


11 32 22 2 57.14 39.29 3.57
dan konseling dalam

menghadapi masalah pelajaran?

Apakah anda mendapatkan

arahan dari guru bimbingan dan

konseling agar menghadapi


12 26 21 9 46.42 37.5 16.08
pelajaran yang akan di terima

besok?

Apakah anda mendapatkan

arahan dari guru bimbingan dan

konseling agar menjadi pelajar


13 40 16 0 71.43 28.57 0
yang siap menghadapi pelajaran

baru?

14 Apakah anda mendapatkan 32 21 3 57.14 37.5 5.36

bimbingan dari guru bimbingan

dan konseling cara memotivasi


43

diri sendiri untuk giat dalam

belajar?

Apakah anda mendapatkan

arahan dari guru bimbingan dan


15 32 19 5 57.14 33.92 8.94
konseling agar belajar lebih

efektif saat menghadapi ujian?

Apakah anda mendapatkan

bimbingan dari guru bimbingan

dan konseling mengenai


16 26 26 4 46.42 46.42 7.15
pentingnya pengulangan dalam

belajar?

Apakah anda mendapatkan

bimbingan dari guru bimbingan

dan konseling agar aktif


17 27 21 8 48.21 37.5 14.29
mengikuti kegiatan-kegiatan

belajar di sekolah?

Apakah anda mendapatkan

arahan dari guru bimbingan dan


18 32 20 4 57.14 35.71 7.15
konseling untuk tetap belajar

walaupun tidak ada ujian?

19 Apakah anda mendapatkan 40 15 1 71.43 26.78 1.79

arahan dari guru bimbingan dan

konseling agar dapat


44

berkonsentrasi pada waktu guru

menjelaskan materi pelajaran?

Apakah anda mendapatkan

arahan dari guru bimbingan dan

konseling tentang cara


20 38 13 5 67.85 23.21 8.94
menyelesaikan pelajaran yang

sulit?

Apakah guru bimbingan dan

konseling membimbing anda


21 44 11 1 78.57 19.64 1.79
untuk menyarankan belajar di

rumah dengan tertib?

Apakah guru bimbingan dan

konseling mengarahkan anda


22 41 13 2 73.22 23.21 3.57
untuk memenuhi tata tertib

belajar yang ada di sekolah?

Apakah anda diingatkan oleh

guru bimbingan dan konseling


23 35 20 1 62.5 35.71 1.79
agar tidak lupa berdoa sebelum

belajar?

24 Apakah anda mendapatkan 39 14 3 69.64 25 5.36

anjuran dari guru bimbingan

dan konseling agar belajar

teratur walaupun ujian semester


45

masih lama?

Apakah dengan adanya layanan

bimbingan dan konseling


25 19 34 3 33.92 60.72 5.36
disekolah, motivasi belajar anda

meningkat?

Keterangan: Ya: ya, KD: kadang-kadang, TP: tidak pernah

C. Interpretasi Data

Setelah data diolah seperti yang telah dijabarkan dalam tabulasi di atas,

hasilnya satu persatu dibuat table dan diinterpretasikan dari item No.1 sampai

dengan item No.25 dengan berpedoman kepada rentang skala gradasi yang

telah ditetapkan sebelumnya yaitu :

80% - 100% = Sangat Baik


60% - 79% = Baik
40% - 59% = Cukup
20% - 39% = Kurang
0% - 19% = Sangat Kurang
Penjabarannya dituangkan dalam table 1 sampai dengan 25 sebagai

berikut.
46

Tabel 1

Pertanyaan 1

Apakah guru bimbingan dan konseling menjelaskan tentang keberadaan

layanan bimbingan dan konseling yang ada di sekolah?

N = 56

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 32 57,14

2 Kadang-kadang 21 37,5

3 Tidak Pernah 3 5,36

Jumlah 56 100%

Keterangan: Sumber data bulan Desember 2022 sampai Januari 2023.

Interpretasi:

Berdasarkan hasil angket diketahahui siswa yang menjawab ya sebanyak

57,14%, siswa yang menjawab Kadang-kadang sebanyak 37,5%, dan siswa

yang menjawab Tidak Pernah 5,36%. Dari data tersebut diinterpretasikan

bahwa siswa mengetahui bahwa disekolah ada program layanan bimbingan

dan konseling. (item ini termasuk dalam kategori Cukup).


47

Tabel 2

Pertanyaan 2

Apakah guru bimbingan dan konseling menjelaskan tentang manfaat

adanya layanan bimbingan dan konseling yang ada di sekolah?

N = 56

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 50
28
2 Kadang-kadang 25 44,64

3 Tidak Pernah 3 5,36

Jumlah 56 100%

Keterangan: Sumber data bulan Desember 2022 sampai Januari 2023.

Interpretasi:

Berdasarkan hasil angket diketahahui siswa yang menjawab ya sebanyak

50%, siswa yang menjawab Kadang-kadang sebanyak 44,64%, dan siswa

yang menjawab Tidak Pernah 5,36%. Dari data tersebut diinterpretasikan

bahwa siswa mengetahui manfaat layanan bimbingan dan konseling. (item

ini termasuk dalam kategori Cukup).


48

Tabel 3

Pertanyaan 3

Apakah layanan yang diberikan guru bimbingan dan konseling dilaksanakan

sudah terjadwal dengan teratur?

N = 56

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 31 55,35

2 Kadang-kadang 22 39,29

3 Tidak Pernah 3 5,36

Jumlah 56 100%

Keterangan: Sumber data bulan Desember 2022 sampai Januari 2023.

Interpretasi:

Berdasarkan hasil angket diketahahui siswa yang menjawab ya sebanyak

55,35%, siswa yang menjawab Kadang-kadang sebanyak 39,29%, dan siswa

yang menjawab Tidak Pernah 5,36%. Dari data tersebut diinterpretasikan

bahwa program layanan bimbingan dan konseling dilaksanakan teratur

sesuai dengan jadwal. (item ini termasuk dalam kategori Cukup).


49

Tabel 4

Pertanyaan 4

Apakah anda mendapatkan arahan dari guru bimbingan dan konseling

tentang pentingnya motivasi belajar?

N = 56

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 35 62,5

2 Kadang-kadang 18 32,14

3 Tidak Pernah 3 5,36

Jumlah 56 100%

Keterangan: Sumber data bulan Desember 2022 sampai Januari 2023.

Interpretasi:

Berdasarkan hasil angket diketahahui siswa yang menjawab ya sebanyak

62,5%, siswa yang menjawab Kadang-kadang sebanyak 32,14%, dan siswa

yang menjawab Tidak Pernah 5,36%. Dari data tersebut diinterpretasikan

bahwa siswa mengetahui pentingnya motivasi belajar. (item ini termasuk

dalam kategori Baik).


50

Tabel 5

Pertanyaan 5

Apakah anda diingatkan guru bimbingan dan konseling agar aktif setiap

diskusi yang diadakan di dalam kelas?

N = 56

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 31 55,35

2 Kadang-kadang 23 41,08

3 Tidak Pernah 2 3,57

Jumlah 56 100%

Keterangan: Sumber data bulan Desember 2022 sampai Januari 2023.

Interpretasi:

Berdasarkan hasil angket diketahahui siswa yang menjawab ya sebanyak

55,35%, siswa yang menjawab Kadang-kadang sebanyak 41,08%, dan

siswa yang menjawab Tidak Pernah 3,57%. Dari data tersebut

diinterpretasikan bahwa siswa cukup aktif dalam kegiatan diskusi yang

diadakan di dalam kelas. (item ini termasuk dalam kategori Cukup).


51

Tabel 6

Pertanyaan 6

Apakah anda di ingatkan guru bimbingan dan konseling agar datang tepat

waktu saat sekolah?

N = 56

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 38 67,85

2 Kadang-kadang 17 30,36

3 Tidak Pernah 1 1,79

Jumlah 56 100%

Keterangan: Sumber data bulan Desember 2022 sampai Januari 2023.

Interpretasi:

Berdasarkan hasil angket diketahahui siswa yang menjawab ya sebanyak

67,85%, siswa yang menjawab Kadang-kadang sebanyak 30,36%, dan siswa

yang menjawab Tidak Pernah 1,79%. Dari data tersebut diinterpretasikan

bahwa siswa diingatkan untuk datang tepat waktu. (item ini termasuk dalam

kategori Baik).
52

Tabel 7

Pertanyaan 7

Apakah guru bimbingan dan konseling memberi arahan untuk mengunjungi

perpustakaan?

N = 56

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 15 26,78

2 Kadang-kadang 30 53,58

3 Tidak Pernah 11 19,64

Jumlah 56 100%

Keterangan: Sumber data bulan Desember 2022 sampai Januari 2023.

Interpretasi:

Berdasarkan hasil angket diketahahui siswa yang menjawab ya sebanyak

26,78%, siswa yang menjawab Kadang-kadang sebanyak 53,58%, dan siswa

yang menjawab Tidak Pernah 19,64%. Dari data tersebut diinterpretasikan

bahwa guru bimbingan dan konseling belum sepenuhnya memberi arahan

untuk mengunjungi perpustakaan. (item ini termasuk dalam kategori

Cukup).
53

Tabel 8

Pertanyaan 8

Apabila anda mempunyai masalah baik dalam belajar atau pergaulan,

apakah guru bimbingan dan konseling siap membantu?

N = 56

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 35 62,5

2 Kadang-kadang 20 35,71

3 Tidak Pernah 1 1,79

Jumlah 56 100%

Keterangan: Sumber data bulan Desember 2022 sampai Januari 2023.

Interpretasi:

Berdasarkan hasil angket diketahahui siswa yang menjawab ya sebanyak

62,5%, siswa yang menjawab Kadang-kadang sebanyak 35,71%, dan siswa

yang menjawab Tidak Pernah 1,79%. Dari data tersebut diinterpretasikan

bahwa siswa mengetahui bahwa guru bimbingan dan konseling membantu

dalam menangani masalah belajar dan pergaulan. (item ini termasuk dalam

kategori Baik).
54

Tabel 9

Pertanyaan 9

Apakah guru bimbingan dan konseling memberi arahan kepada anda untuk

memilih teman yang bisa membantu anda bersemangat dalam belajar?

N = 56

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 26 46,42

2 Kadang-kadang 24 42,85

3 Tidak Pernah 6 10,73

Jumlah 56 100%

Keterangan: Sumber data bulan Desember 2022 sampai Januari 2023.

Interpretasi:

Berdasarkan hasil angket diketahahui siswa yang menjawab ya sebanyak

46,42%, siswa yang menjawab Kadang-kadang sebanyak 42,85%, dan siswa

yang menjawab Tidak Pernah 10,73%. Dari data tersebut diinterpretasikan

bahwa guru bimbingan dan konseling membantu memilih teman untuk lebih

semangat dalam belajar. (item ini termasuk dalam kategori Cukup).


55

Tabel 10

Pertanyaan 10

Apakah anda mendapatkan bimbingan dari guru bimbingan dan konseling

agar bisa bersikap tegar saat menghadapi masalah pelajaran?

N = 56

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 33 58,92

2 Kadang-kadang 20 35,71

3 Tidak Pernah 3 5,36

Jumlah 56 100%

Keterangan: Sumber data bulan Desember 2022 sampai Januari 2023.

Interpretasi:

Berdasarkan hasil angket diketahahui siswa yang menjawab ya sebanyak

58,92%, siswa yang menjawab Kadang-kadang sebanyak 35,71%, dan

siswa yang menjawab Tidak Pernah 5,36%. Dari data tersebut

diinterpretasikan bahwa guru bimbingan dan konseling memberi bimbingan

agar bisa bersikap tegar dalam menghadapi masalah. (item ini termasuk

dalam kategori Cukup).


56

Tabel 11

Pertanyaan 11

Apakah anda mendapatkan bimbingan dari guru bimbingan dan konseling

dalam menghadapi masalah pelajaran?

N = 56

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 32 57,14

2 Kadang-kadang 22 39,29

3 Tidak Pernah 2 3,57

Jumlah 56 100%

Keterangan: Sumber data bulan Desember 2022 sampai Januari 2023.

Interpretasi:

Berdasarkan hasil angket diketahahui siswa yang menjawab ya sebanyak

57,14%, siswa yang menjawab Kadang-kadang sebanyak 39,29%, dan

siswa yang menjawab Tidak Pernah 3,57%. Dari data tersebut

diinterpretasikan bahwa siswa mendapatkan bimbingan dari guru

bimbingan dan konseling dalam menghadapi masalah pelajaran. (item ini

termasuk dalam kategori Cukup).


57

Tabel 12

Pertanyaan 12

Apakah anda mendapatkan arahan dari guru bimbingan dan konseling agar

menghadapi pelajaran yang akan di terima besok?

N = 56

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 26 46,42

2 Kadang-kadang 21 37,5

3 Tidak Pernah 9 16,08

Jumlah 56 100%

Keterangan: Sumber data bulan Desember 2022 sampai Januari 2023.

Interpretasi:

Berdasarkan hasil angket diketahahui siswa yang menjawab ya sebanyak

57,14%, siswa yang menjawab Kadang-kadang sebanyak 37,5%, dan siswa

yang menjawab Tidak Pernah 5,36%. Dari data tersebut diinterpretasikan

bahwa siswa mendapatkan arahan dari bimbingan dan konseling untuk

menghadapi pelajaran yang akan di terima besok. (item ini termasuk dalam

kategori Cukup).
58

Tabel 13

Pertanyaan 13

Apakah anda mendapatkan arahan dari guru bimbingan dan konseling agar

menjadi pelajar yang siap menghadapi pelajaran baru?

N = 56

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 40 71,43

2 Kadang-kadang 16 28,57

3 Tidak Pernah 0 00,00

Jumlah 56 100%

Keterangan: Sumber data bulan Desember 2022 sampai Januari 2023.

Interpretasi:

Berdasarkan hasil angket diketahahui siswa yang menjawab ya sebanyak

71,43%, siswa yang menjawab Kadang-kadang sebanyak 28,57%, dan siswa

yang menjawab Tidak Pernah 00,00%. Dari data tersebut diinterpretasikan

bahwa siswa mendapatkan arahan dari guru bimbingan dan konseling agar

menjadi pelajar yang siap menghadapi pelajaran baru. (item ini termasuk

dalam kategori Baik).


59

Tabel 14

Pertanyaan 14

Apakah anda mendapatkan bimbingan dari guru bimbingan dan konseling

cara memotivasi diri sendiri untuk giat dalam belajar?

N = 56

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 32 57,14

2 Kadang-kadang 21 37,5

3 Tidak Pernah 3 5,36

Jumlah 56 100%

Keterangan: Sumber data bulan Desember 2022 sampai Januari 2023.

Interpretasi:

Berdasarkan hasil angket diketahahui siswa yang menjawab ya sebanyak

57,14%, siswa yang menjawab Kadang-kadang sebanyak 37,5%, dan siswa

yang menjawab Tidak Pernah 5,36%. Dari data tersebut diinterpretasikan

bahwa siswa mendapatkan bimbingan dari guru bimbingan dan konseling

cara memotivasi diri sendiri untuk giat dalam belajar. (item ini termasuk

dalam kategori Cukup).


60

Tabel 15

Pertanyaan 15

Apakah anda mendapatkan arahan dari guru bimbingan dan konseling agar

belajar lebih efektif saat menghadapi ujian?

N = 56

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 32 57,14

2 Kadang-kadang 19 33,92

3 Tidak Pernah 5 8,94

Jumlah 56 100%

Keterangan: Sumber data bulan Desember 2022 sampai Januari 2023.

Interpretasi:

Berdasarkan hasil angket diketahahui siswa yang menjawab ya sebanyak

57,14%, siswa yang menjawab Kadang-kadang sebanyak 33,92%, dan siswa

yang menjawab Tidak Pernah 8,94%. Dari data tersebut diinterpretasikan

bahwa siswa mendapatkan arahan dari guru bimbingan dan konseling agar

belajar lebih efektif saat menghadapi ujian. (item ini termasuk dalam

kategori Cukup).
61

Tabel 16

Pertanyaan 16

Apakah anda mendapatkan bimbingan dari guru bimbingan dan konseling

mengenai pentingnya pengulangan dalam belajar?

N = 56

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 26 46,42

2 Kadang-kadang 26 46,42

3 Tidak Pernah 4 7,15

Jumlah 56 100%

Keterangan: Sumber data bulan Desember 2022 sampai Januari 2023.

Interpretasi:

Berdasarkan hasil angket diketahahui siswa yang menjawab ya sebanyak

46,42%, siswa yang menjawab Kadang-kadang sebanyak 46,42%, dan siswa

yang menjawab Tidak Pernah 7,15%. Dari data tersebut diinterpretasikan

bahwa siswa mendapatkan bimbingan dari guru bimbingan dan konseling

mengenai pentingnya pengulangan dalam belajar. (item ini termasuk dalam

kategori Cukup).
62

Tabel 17

Pertanyaan 17

Apakah anda mendapatkan bimbingan dari guru bimbingan dan konseling

agar aktif mengikuti kegiatan-kegiatan belajar di sekolah?

N = 56

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 27 48,21

2 Kadang-kadang 21 37,5

3 Tidak Pernah 8 14,29

Jumlah 56 100%

Keterangan: Sumber data bulan Desember 2022 sampai Januari 2023.

Interpretasi:

Berdasarkan hasil angket diketahahui siswa yang menjawab ya sebanyak

48,21%, siswa yang menjawab Kadang-kadang sebanyak 37,5%, dan siswa

yang menjawab Tidak Pernah 14,29%. Dari data tersebut diinterpretasikan

bahwa siswa mendapatkan bimbingan dari guru bimbingan dan konseling

agar aktif mengikuti kegiatan-kegiatan belajar di sekolah. (item ini

termasuk dalam kategori Cukup).


63

Tabel 18

Pertanyaan 18

Apakah anda mendapatkan arahan dari guru bimbingan dan konseling untuk

tetap belajar walaupun tidak ada ujian?

N = 56

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 32 57,14

2 Kadang-kadang 20 35,71

3 Tidak Pernah 4 7,15

Jumlah 56 100%

Keterangan: Sumber data bulan Desember 2022 sampai Januari 2023.

Interpretasi:

Berdasarkan hasil angket diketahahui siswa yang menjawab ya sebanyak

57,14%, siswa yang menjawab Kadang-kadang sebanyak 35,71%, dan siswa

yang menjawab Tidak Pernah 7,15%. Dari data tersebut diinterpretasikan

bahwa siswa mendapatkan arahan dari guru bimbingan dan konseling untuk

tetap belajar walaupun tidak ada ujian. (item ini termasuk dalam kategori

Cukup).
64

Tabel 19

Pertanyaan 19

Apakah anda mendapatkan arahan dari guru bimbingan dan konseling agar

dapat berkonsentrasi pada waktu guru menjelaskan materi pelajaran?

N = 56

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 40 71,43

2 Kadang-kadang 15 26,78

3 Tidak Pernah 1 1,79

Jumlah 56 100%

Keterangan: Sumber data bulan Desember 2022 sampai Januari 2023.

Interpretasi:

Berdasarkan hasil angket diketahahui siswa yang menjawab ya sebanyak

71,43%, siswa yang menjawab Kadang-kadang sebanyak 26,78%, dan

siswa yang menjawab Tidak Pernah 1,79%. Dari data tersebut

diinterpretasikan bahwa siswa mendapatkan arahan dari guru bimbingan

dan konseling agar dapat berkonsentrasi pada waktu guru menjelaskan

materi pelajaran. (item ini termasuk dalam kategori Baik).


65

Tabel 20

Pertanyaan 20

Apakah anda mendapatkan arahan dari guru bimbingan dan konseling

tentang cara menyelesaikan pelajaran yang sulit?

N = 56

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 38 67,85

2 Kadang-kadang 13 23,21

3 Tidak Pernah 5 8,94

Jumlah 56 100%

Keterangan: Sumber data bulan Desember 2022 sampai Januari 2023.

Interpretasi:

Berdasarkan hasil angket diketahahui siswa yang menjawab ya sebanyak

67,85%, siswa yang menjawab Kadang-kadang sebanyak 23,21%, dan siswa

yang menjawab Tidak Pernah 8,94%. Dari data tersebut diinterpretasikan

bahwa siswa mendapatkan arahan dari guru bimbingan dan konseling

tentang cara menyelesaikan pelajaran yang sulit. (item ini termasuk dalam

kategori Baik).
66

Tabel 21

Pertanyaan 21

Apakah guru bimbingan dan konseling membimbing anda untuk

menyarankan belajar di rumah dengan tertib?

N = 56

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 44 78,57

2 Kadang-kadang 11 19,64

3 Tidak Pernah 1 1,79

Jumlah 56 100%

Keterangan: Sumber data bulan Desember 2022 sampai Januari 2023.

Interpretasi:

Berdasarkan hasil angket diketahahui siswa yang menjawab ya sebanyak

78,57%, siswa yang menjawab Kadang-kadang sebanyak 19,64%, dan

siswa yang menjawab Tidak Pernah 1,79%. Dari data tersebut

diinterpretasikan bahwa guru bimbingan dan konseling membimbing siswa

untuk menyarankan belajar di rumah dengan tertib. (item ini termasuk

dalam kategori Baik).


67

Tabel 22

Pertanyaan 22

Apakah guru bimbingan dan konseling mengarahkan anda untuk memenuhi

tata tertib belajar yang ada di sekolah?

N = 56

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 41 73,22

2 Kadang-kadang 13 23,21

3 Tidak Pernah 2 3,57

Jumlah 56 100%

Keterangan: Sumber data bulan Desember 2022 sampai Januari 2023.

Interpretasi:

Berdasarkan hasil angket diketahahui siswa yang menjawab ya sebanyak

73,22%, siswa yang menjawab Kadang-kadang sebanyak 23,21%, dan siswa

yang menjawab Tidak Pernah 3,57%. Dari data tersebut diinterpretasikan

bahwa guru bimbingan dan konseling mengarahkan siswa untuk memenuhi

tata tertib belajar yang ada di sekolah. (item ini termasuk dalam kategori

Baik).
68

Tabel 23

Pertanyaan 23

Apakah anda diingatkan oleh guru bimbingan dan konseling agar tidak lupa

berdoa sebelum belajar?

N = 56

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 35 62,5

2 Kadang-kadang 20 35,71

3 Tidak Pernah 1 1,79

Jumlah 56 100%

Keterangan: Sumber data bulan Desember 2022 sampai Januari 2023.

Interpretasi:

Berdasarkan hasil angket diketahahui siswa yang menjawab ya sebanyak

62,5%, siswa yang menjawab Kadang-kadang sebanyak 35,71%, dan siswa

yang menjawab Tidak Pernah 1,79%. Dari data tersebut diinterpretasikan

bahwa siswa diingatkan oleh guru bimbingan dan konseling agar tidak lupa

berdoa sebelum belajar. (item ini termasuk dalam kategori Cukup).


69

Tabel 24

Pertanyaan 24

Apakah anda mendapatkan anjuran dari guru bimbingan dan konseling agar

belajar teratur walaupun ujian semester masih lama?

N = 56

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 39 69,64

2 Kadang-kadang 14 25

3 Tidak Pernah 3 5,36

Jumlah 56 100%

Keterangan: Sumber data bulan Desember 2022 sampai Januari 2023.

Interpretasi:

Berdasarkan hasil angket diketahahui siswa yang menjawab ya sebanyak

69,64%, siswa yang menjawab Kadang-kadang sebanyak 25%, dan siswa

yang menjawab Tidak Pernah 5,36%. Dari data tersebut diinterpretasikan

bahwa siswa mendapatkan anjuran dari guru bimbingan dan konseling agar

belajar teratur walaupun ujian semester masih lama. (item ini termasuk

dalam kategori Cukup).


70

Tabel 25

Pertanyaan 25

Apakah dengan adanya layanan bimbingan dan konseling disekolah,

motivasi belajar anda meningkat?

N = 56

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1 Ya 19 33,92

2 Kadang-kadang 34 60,72

3 Tidak Pernah 3 5,36

Jumlah 56 100%

Keterangan: Sumber data bulan Desember 2022 sampai Januari 2023.

Interpretasi:

Berdasarkan hasil angket diketahahui siswa yang menjawab ya

sebanyak 33,92%, siswa yang menjawab Kadang-kadang sebanyak

60,72%, dan siswa yang menjawab Tidak Pernah 5,36%. Dari data tersebut

diinterpretasikan bahwa dengan adanya layanan bimbingan dan konseling

disekolah, motivasi belajar siswa meningkat. (item ini termasuk dalam

kategori Cukup).
71

Setelah seluruh hasil data interpretasi, dapat di ketahui selanjutnya

hasil data tersebut di tabulasikan ke dalam Tabel C (Tabel hasil interpretasi

data secara keseluruhan)

Tabel C
Tabulasi Interpretasi Data

Persentase
No Kategori Frekuensi Item Nomor
(%)

1 Sangat Baik 0 0 0

4,6,8,13,19,20
2 Baik 11 44
21,22,23,24,25

1,2,3,5,7,9,10

3 Cukup 14 56 11,12,14,15,16

17,18

4 Kurang 0 0 0

5 Sangat Kurang 0 0 0

Jumlah 25 100% 25 item

Dilihat dari rekapitulasi hasil interpretasi data, dapat diartikan bahwa

hasil penelitian melalui angket tentang “Peran Guru Bimbingan dan

Konseling dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di SMK Bisnis

Informatika Bekasi”, dapat di interpretasikan hasilnya dalam kategori

Cukup.
72

D. Hasil wawancara

1. Kepala Sekolah

a. Keadaan sarana dan fasilitas di sekolah cukup lengkap ya, ada ruang

praktek masing-masing jurusan, lalu perpustakaan yang bukunya

cukup lengkap, dan keadaannya baik semua, terpakai semua.

b. Pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah ini programnya

banyak dan bagus-bagus

c. Keadaan jumlah tenaga pengajar di sekolah ini ada sekitar 18 orang ya,

dan semuanya lulusan sarjana Pendidikan yang sesuai dengan

pekerjaannya mengajar

d. Keadaan jumlah peserta didik ada sekitar 205 siswa jadi ada 10

rombongan belajar

e. Sejauh ini kinerja guru bimbingan dan konseling dalam meningkatkan

motivasi belajar siswa di sekolah telah berjalan dengan sangat baik.

2. Guru Bimbingan dan Konseling

a. Keadaan siswa disekolah ini ada sedikit yang bermasalah dengan

pergaulannya, seperti sering bertengkar satu sama lain, jadi mesti di

awasi ekstra supaya gak terjadi hal hal yang tidak di inginkan.

b. Program layanan bimbingan dan konseling disekolah ini berjalan

dengan cukup baik, walaupun tidak terjadwal seperti masuk ke dalam

kelas, jadi saya memberikan layanan di luar jam kelas.

c. Sedikit banyak ada masalah dalam menjalankan kegiatan layanan

bimbingan dan konseling, ya seperti tidak ada jadwal untuk masuk ke


73

dalam kelas, lalu kurangnya sumber daya manusia (SDM) karna saya

sendirian yang mengurus semua kelas dari kelas X sampai XII semua

jurusan, jurusan di sekolah ini ada 3 yaitu Akutansi (AKL), Teknik

Komputer dan Jaringan (TKJ), dan Teknik Berkendaraan Sepeda

Motor (TBSM)

d. Pasti ada, cuman gak banyak karna siswa yang mengalami penurunan

motivasi belajar itu lebih suka ke praktek kerja lapangan dibanding

belajar di dalam kelas.

e. Upaya yang diberikan seperti memberi arahan untuk melakukan

kegiatan layanan bimbingan dan konseling diluar jadwal mata

pelajaran, dan koordinasi dengan siswa untuk bekerja sama dalam

melakukan kegiatan demi kegiatan layanan bimbingan dan konseling,

seperti layanan bimbingan kelompok, konseling kelompok, dan

konseling individu.
74

E. Hasil Observasi

1. Identitas SMK Bisnis Informatika Bekasi

Nama : SMK Bisnis Informatika Bekasi

NSM : 324022504013

NPSN : 20223121

Alamat : Cipendawa Lama No.27, RT.004/RW.007, Bojong

Menteng, Kec. Rawalumbu, Kota Bks, Jawa Barat

Telepon : (021) 8253573

Email : SMKBISNISINFORMATIKA@YAHOO.CO.ID

Nama Yayasan : Yayasan Titian Ilmu Bekasi

Ketua Yayasan : Gunen S.Ag

Alamat : Cipendawa Lama No.27, RT.004/RW.007, Bojong

Menteng, Kec. Rawalumbu, Kota Bks, Jawa Barat

Tahun Didirikan : 1999

Tahun Beroperasi : 1999

Status Bangunan : Yayasan

Program Keahlian : Akutansi

Teknik computer & Jaringan

Teknik Sepeda Motor

Akreditas : Akutansi, Teknik computer & Jaringan, Teknik

Sepeda Motor Terakreditasi “A” Tahun 2014 Sesuai

SK No. 02.00/313/BAP-SM/X/2014
75

2. Visi dan Misi SMK Bisnis Informatika Bekasi

A. Visi

Disiplin dalam Berilmu, Bertaqwa, Bersama Membina dan

Mencerdaskan Putra-Putri Bangsa.

B. Misi

- Menumbuhkembangkan Motivasi Belajar Siswa untuk Menciptakan

Insan Kreatif, Inovatif dan Produktif;

- Meningkatkan Intelektualitas dan Kompetensi Guru;

- Memberdayakan Sekolah dalam Rangka Mewujudkan Pelayanan yang

Prima bagi Masyarakat.

3. Struktur Organisasi SMK Bisnis Informatika Bekasi

Struktur Organisasi

Tahun Pelajaran 2021/2022


76

4. Keadaan Tenaga Pendidik, Kependidikan dan Sarana Prasarana

Jumlah keseluruhan tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan

pegawai yang bertugas di SMK Bisnis Informatika Bekasi sebanyak 26

orang. Untuk lebih jelas dapat di lihat pada table berikut ini:

Keadaan Jumlah Pendidik dan Kependidikan SMK Bisnis Informatika

Bekasi

Tahun 2021/2022

No. Status Tenaga L P Jumlah

1 Guru Tetap Yayasan 7 7 14

2 Guru Tidak Tetap Yayasan 2 2 4

3 Tenaga Pendidik Tetap 1 2 3

4 Tenaga Pendidik Tidak Tetap 3 - 3

5 Keamanan 1 - 1

6 Kebersihan 1 - 1

Jumlah 15 11 26

Deskripsi Jumlah Siswa di SMK Bisnis Informatika Bekasi

Tahun 2021/2022

No Kelas L P Jumlah

1 AKL - 17 17

2 X TKJ 17 16 33

3 TBSM 32 - 32
77

4 AKL 1 11 12

5 XI TKJ 24 10 34

6 TBSM 9 1 10

7 AKL 2 17 19

8 XII TJK 13 20 33

9 TBSM 15 - 15

Jumlah 113 92 205

Keadaan Sarana dan Prasarana di SMK Bisnis Informatika Bekasi

Tahun 2021/2022

Keadaan
No Keterangan Gedung Unit Tidak
Baik
Baik
1 Ruang Yayasan 1 √

2 Ruang Kepala Sekolah 1 √

3 Ruang Tata Usaha 1 √

4 Ruang Guru 1 √

5 Ruang Osis 1 √

6 Ruang UKS 1 √

7 Ruang BK 1 √

8 Ruang Perpustakaan 1 √

9 Ruang Laboratorium Komputer 1 √

10 Ruang Workshop Teknik Sepeda √


1
motor
78

11 Ruang Workshop Teknik √


1
Komputer dan Jaringan

12 Ruang Workshop Akutansi 1 √

13 Masjid 1 √

14 Ruang Belajar 9 √

15 Wc Guru 3 √

16 Wc Murid 3 √

17 Lapangan Olahraga 1 √

18 Kantin 1 √

19 Koperasi 1 √

20 Tempat Parkir Kendaraan 1 √

21 Aula 1 √
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di sekolah tentang

“Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Meningkatkan Motivasi Belajar

Siswa di SMK Bisnis Informatika Bekasi” yang berupa hasil angket, hasil

wawancara, dan hasil observasi penulis dapat mengemukakan beberapa

simpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil angket program layanan bimbingan dan konseling di

sekolah telah dijadwalkan secara teratur dan dapat terlaksana dengan baik,

hal ini terbukti dari hasil perhitungan analisis persentase 0 persen dalam

kategori sangat baik, 44 persen kategori baik, 56 persen dalam kategori

cukup, 0 persen dalam kategori kurang baik, dan 0 persen dalam kategori

sangat kurang.

2. Berdasarkan hasil wawancara dari hasil wawancara dengan kepala

sekolah, guru bimbingan dan konseling dapat disimpulkan bahwa kepala

sekolah senantiasa memenuhi kebutuhan dan sarana prasarana bagi

program layanan bimbingan dan konseling khususnya aktivitas guru dalam

meningkatkan motivasi belajar siswa.

3. Berdasarkan hasil observasi dapat disimpulkan bahwa kondisi sekolah

sangat baik, sarana dan prasarana yang mendukung motivasi belajar siswa

tersedia dengan baik, dan guru bimbingan dan konseling sangat berperan

79
80

dalam motivasi belajar siswa, latar belakang Pendidikan guru bimbingan

dan konseling sangat sesuai dengan posisinya, kepala sekolah sangat

mendukung dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di

sekolah.

Berdasarkan beberapa simpulan yang telah dikemukakan di atas, maka

penulis dapat menarik satu kesimpulan bahwa “Peran Guru Bimbingan dan

Konseling dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di SMK Bisnis

Informatika Bekasi” termasuk dalam kategori Cukup.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas

penulis menyampaikan saran sebagai berikut :

1. Bagi Sekolah

Disarankan kepada pihak sekolah agar memberikan jadwal terhadap guru

BK agar program layanan bimbingan konseling bisa berjalan dengan

maksimal, dan kalau mungkin dengan menambah jumlah personal guru

bimbingan dan konseling.

2. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling

Mengingat banyaknya permasalahan siswa disarankan guru bimbingan dan

konseling agar bekerja sama dengan wali kelas, guru-guru bidang studi, dan

personal lainnya, agar hubungan lebih terjalin dengan kuat dalam

meningkatkan mutu layanan bimbingan dan konseling, khususnya bimbingan

pribadi dan sosial.


81

3. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan peneliti selanjutnya dapat meningkatkan mutu penelitian yang

telah dilakukan ini dengan lebih dalam dan lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Anas Salahudin M.Pd, 2010, Bimbingan Dan Konseling, Jakarta: Pustaka


Setia

Arifin dan Kartikawati, E., 1994, Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Dirjen
Pembinaan dan Kelembagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka

Arikunto, Suharsimi. (2013) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta: Rineka Cipta

Dewa Ketut Sukardi, 1995, Proses Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah,


Jakarta: Rineka Cipta

Dewa Ketut Sukardi, 1985, Pengantar Teori Konseling, Jakarta: Ghalia

Dimyati dan Mudjiono. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka


Cipta.

Emzir, 2011, Metodologi Penelitian Kualitatif Ananlisis Data, cet.2 Jakarta:


PT Raja Grafindo Persada

Lexy J. Meleong, 2007, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya

Moeloeng. 2012. “Metodologi Penelitian Kualitatif”. Jakarta: Remaja


Rosdakarya.

Prayitno, 2001, Penelitian Kegiatan Pengawasan dan Konseling di Sekolah,


Jakarta : Rineka Cipta

Sanjaya, W. 2012. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sardiman. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:Grafindo


Persada

Supardi, 2006, Metodologi Penelitian, Mataram : Yayasan Cerdas Press

Sugiyono, 2003, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta

WS. Winkell, 1997, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan


Jakarta:Gramedia Widiasarana

82
83

Skripsi:

Rima Rahmawati, 2016, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar


Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Piyungan pada Mata Pelajaran Ekonomi,
Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Yogyakarta: UNY.
LAMPIRAN

84
85

ANGKET PENELITIAN
A. Pengantar

Angket ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data tentang Peran Guru

Bimbingan dan Konseling dalam membantu Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa di SMK Bisnis Informatika Bekasi. Kesediaan anda untuk

mengisi angket ini dengan jujur sangat diharapkan. Jawaban anda tidak

berpengaruh terhadap nilai belajar anda di sekolah. Angket ini semata-

mata hanya untuk keperluan penelitian dalam rangka penulisan skripsi

penulis

B. Identitas Responden

Jenis kelamin : Laki-laki/Perempuan

Kelas :

Hari/Tanggal :

C. Petunjuk Pengisian Angket

1. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti.

2. Beri tanda check (√) pada kolom jawaban yang di pilih

3. Pedoman Alternatif jawaban adalah sebagai berikut.

Ya : Ya

Kd : Kadang-Kadang

Tp : Tidak Pernah
86

No
Pernyataan Ya Kd Tp
.

1 Apakah guru bimbingan dan konseling menjelaskan

tentang keberadaan layanan bimbingan dan konseling

yang ada di sekolah?

2 Apakah guru bimbingan dan konseling menjelaskan

tentang manfaat adanya layanan bimbingan dan

konseling yang ada di sekolah?

3 Apakah layanan yang diberikan guru bimbingan dan

konseling dilaksanakan sudah terjadwal dengan teratur?

4 Apakah anda mendapatkan arahan dari guru bimbingan

dan konseling tentang pentingnya motivasi belajar?

5 Apakah anda diingatkan guru bimbingan dan konseling

agar aktif setiap diskusi yang diadakan di dalam kelas?

6 Apakah anda di ingatkan guru bimbingan dan konseling

agar datang tepat waktu saat sekolah?

7 Apakah guru bimbingan dan konseling memberi arahan

untuk mengunjungi perpustakaan?

8 Apabila anda mempunyai masalah baik dalam belajar

atau pergaulan, apakah guru bimbingan dan konseling

siap membantu?

9 Apakah guru bimbingan dan konseling memberi arahan

kepada anda untuk memilih teman yang bisa membantu


87

anda bersemangat dalam belajar?

10 Apakah anda mendapatkan bimbingan dari guru

bimbingan dan konseling agar bisa bersikap tegar saat

menghadapi masalah pelajaran?

11 Apakah anda mendapatkan bimbingan dari guru

bimbingan dan konseling dalam menghadapi masalah

pelajaran?

12 Apakah anda mendapatkan arahan dari guru bimbingan

dan konseling agar menghadapi pelajaran yang akan di

terima besok?

13 Apakah anda mendapatkan arahan dari guru bimbingan

dan konseling agar menjadi pelajar yang siap

menghadapi pelajaran baru?

14 Apakah anda mendapatkan bimbingan dari guru

bimbingan dan konseling cara memotivasi diri sendiri

untuk giat dalam belajar?

15 Apakah anda mendapatkan arahan dari guru bimbingan

dan konseling agar belajar lebih efektif saat menghadapi

ujian?

16 Apakah anda mendapatkan bimbingan dari guru

bimbingan dan konseling mengenai pentingnya

pengulangan dalam belajar?

17 Apakah anda mendapatkan bimbingan dari guru


88

bimbingan dan konseling agar aktif mengikuti kegiatan-

kegiatan belajar di sekolah?

18 Apakah anda mendapatkan arahan dari guru bimbingan

dan konseling untuk tetap belajar walaupun tidak ada

ujian?

19 Apakah anda mendapatkan arahan dari guru bimbingan

dan konseling agar dapat berkonsentrasi pada waktu guru

menjelaskan materi pelajaran?

20 Apakah anda mendapatkan arahan dari guru bimbingan

dan konseling tentang cara menyelesaikan pelajaran yang

sulit?

21 Apakah guru bimbingan dan konseling membimbing

anda untuk menyarankan belajar di rumah dengan tertib?

22 Apakah guru bimbingan dan konseling mengarahkan

anda untuk memenuhi tata tertib belajar yang ada di

sekolah?

23 Apakah anda diingatkan oleh guru bimbingan dan

konseling agar tidak lupa berdoa sebelum belajar?

24 Apakah anda mendapatkan anjuran dari guru bimbingan

dan konseling agar belajar teratur walaupun ujian

semester masih lama?

25 Apakah dengan adanya layanan bimbingan dan konseling

disekolah, motivasi belajar anda meningkat?


89

DAFTAR WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH SMK BISNIS


INFORMATIKA BEKASI
a. Hari / Tanggal :

b. Tempat Pelaksanaan : SMK Bisnis Informatika Bekasi

c. Responden : N. Saidah S.Ag

1. Bagaimana keadaan sarana dan fasilitas di SMK Bisnis Informatika

Bekasi?

2. Bagaimana pelaksanaan bimbingan dan konseling di SMK Bisnis

Informatika Bekasi?

3. Bagaimana keadaan jumlah tenaga pengajar di SMK Bisnis Informatika

Bekasi?

4. Bagaimana keadaan jumlah peserta didik di SMK Bisnis Informatika

Bekasi?

5. Bagaimana pendapat ibu terhadap kinerja guru bimbingan dan konseling

di SMK Bisnis Informatika Bekasi dalam rangka meningkatkan motivasi

belajar siswa?
90

DAFTAR WAWANCARA DENGAN GURU BIMBINGAN DAN


KONSELING SMK BISNIS INFORMATIKA BEKASI
a. Hari / Tanggal :

d. Tempat Pelaksanaan : SMK Bisnis Informatika Bekasi

b. Responden : Sri Putri Ardiyani

1. Bagaimana keadaan siswa disekolah ini?

2. Apakah layanan bimbingan dan konseling disekolah ini berjalan dengan

baik?

3. Apakah ada masalah dalam menjalankan kegiatan layanan bimbingan dan

konseling?

4. Apakah ada siswa yang mengalami penurunan motivasi belajar?

5. Upaya apa yang diberikan oleh ibu untuk meningkatkan motivasi belajar

siswa?
91
92
93

Gambar 1

Gambar 2
94

Gambar 3

Gambar 4
95

BIODATA PENULIS

01. Profile

Nama : Melvi Astriani


Tempat, Tanggal lahir : Jakarta, 21 April 1999
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Belum kawin
Alamat : Kp Penggilingan Rt. 14 Rw. 07. Kelurahan
Penggilingan, Kecamatan Cakung. Jakarta-Timur.
13490
Kenegaraan : Warga negara Indonesia
Agama : Kristen
No. Telp : 082228222734
Email : Astrianimelvi21.ma@gmail.com

02. Pendidikan Formal

Juli 2006 – Juli 2012 SDS Kasih Ananda II Jakarta


Juli 2012 – juli 2015 SMPN 168 Jakarta
Juli 2015 – Juli 2017 SMK Tadika Puri Jakarta
Agustus 2018 – sekarang Universitas Indraprasta PGRI

Anda mungkin juga menyukai