Disusun Oleh:
SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, penulis ucapkan puji
syukur atas kehadiran-Nya yang telah melimpahkan rahmat hidayah dan inayahnya kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah kepemimpinan pendidikan.
Penulisan makalah ini tidak terlepas dari arahan ibu pengampu mata kuliah
kepemimpinan pendidikan oleh bapak Mansur Keling M.Pd.E sehingga dengan arahan
tersebut dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki makalah ini. Akhir kata penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat
memberi manfaat bagi penulis dan pembaca.
Kelompok 8
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Pendidikan adalah salah satu faktor yang sangat menentukan dan berpengaruh
terhadap perubahan sosial melalui pendidikan diharapkan bisa menghasilkan parasenerasi
penerus yang mempunyai karakter yang kokoh untuk menerima tongkatestafet
kepemimpinan bangsa dengan demikian.pendidikan harus benar benar dimaksimalkan
dalam segala aspeknya. Agar pendidikan terlaksana dengan baik maka tentunya dibutuhkan
media atau forum yang disebut dengan Lembaga. Pendidikan dimulai sciak dimulainya
1
Rukiati, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia ( Bengkulu : Pustaka Setia, 2006).
2
Tirtarahardja, Pengantar Pendidikan ( Jakarta : Rineka Cipta, 2005)
3
Hariyanti Novi, ‘’ Analisis Pemanfaatan Teknologi Green Computing Dalam Mendukung
Kinerja Manajemen Institusi Pendidikan’’ Jurnal Eksekutif No 14 (2017) : 233.
peradaban dibumi pendidikan terus berkembang sciting berkembangnya zaman tanpahenti
Hal ini scialan dengan sebuah hadits Rasulullah SAW ‘’ ب ا ْل ِع ْل َم مِ نَ ا ْل َم ْه ِد ِإلَى اللَّ ْح ِد ْ ُ ’‘ أArtinya:
ِ ُطل
Tuntutlah Ilmu sejak dari buaian sampai liang lahat". Hadits tersebut memberikan satu
indikasi makna bahwa belaiar tak ada batas waktu.icniang dan usia pendidikan sendiri
sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW berawal dari keluarga, atau disebut dengan
istilah pendidikanin formal. Hal tersebut terlihat dari pendidikan keluarga Rasulullah dalam
membimbing dan mengarahkan putra angkatnya yakni sahabat Ali RA.dan ZaidbinTsabit
dua tokoh sahabat dan ulama tersebut memiliki kapasitas dan keilmuan luar biasa.tak lain
karena berada dalam didikan keluarga Rasulullah dan Savvidatina Khadijah kesuksesan
Rasulullah didalam mendidik tidak hanya dalam keluarga bahkan parasahabat kala itu juga
mendapatkan pendidikan dan bimbingan.4
Dalam arti yang sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk
membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan kebudayaan
pengertian gaya pendidikan mengalami perkembangan, meskipun secara cascasial tidak jauh
berbeda Menurut Ahmad D. Marimba pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara
sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju
terbentuknya kepribadian yang utama Lebih jauh dikemukakan bahwa unsur-unsur yang
terdapat dalam pendidikan adalah
4
Rahman Kholilur, ‘’Perkembangan Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia’’ Jurnal Tarbiyatuna
2, No 1 (2018)
5
Hasbullah, ‘’ Otonomi pendidikan : kebijakan otonomi Daerah dan Implikasinya Terhadap
Penyelenggaraan Pendidikan’’ ( Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2006)
6
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003( UU RI Nomor 20 Tahun 2003),2003,
Jakarta : Sinar Grafika
spiritual keagamaan.pengendalian diri kepribadian kecerdasan.akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
B. Kepemimpinan institusi
Visi dan misi perguruan tinggi dalam sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi,
merupakan hal yang sangat mendasar dan menjadi pijakan utama dalam proses pelaksanaan
penjaminan mutu. Oleh karena itu, perhatian yang perlu diberikan dalam penyusunannya
terutama visi, selain harus menggambarkan suatu standar mutu yang ingin dicapai, juga
mencerminkan kepastian masa pencapaiannya. Apabila rumusan visi perguruan tinggi,
sangat ambisius, kualitatif, dan tidak terukur, maka dipastikan tidak akan tercapai sepanjang
waktu karena tidak dapat dievaluasi. Oleh karena itu, peran kepemimpinan istitusi dalam
konteks ini, adalah bagaimana visi perguruan tinggi yang berhasil disusun itu, walaupun
sedikit mengandung unsur optimisme untuk memacu diri, tetapi tetap realistik berdasarkan
pertimbangan sumber daya yang tersedia sehingga diperkirakan dapat tercapai dalam suatu
kurun waktu tertentu.
Menetapkan organisasi dan tata kerja unit penjaminan mutu dan bagaimana
memberdayakanya secara sungguh-sungguh sehingga dapat bekerja secara efektif. Unit
penjaminan mutu perguruan tinggi untuk universitas/institut yang sudah terbentuk sekarang
dengan nomenklatur Lembaga Penjaminan Mutu itu, dipastikan masih harus memerlukan
unit-unit kecil sebagai perpanjangan tangan mengingat kompleksitas tugasnya yang
dirasakan sulit tertangani dengan baik bila hanya dilakukan oleh dan dengan struktur
organisasinya yang sangat sederhana itu. Oleh karena itu, agar lembaga ini dapat bekerja
secara efektif dan dengan alasan bahwa operasionalisasi penjaminan mutu pendidikan tinggi
berada pada Unit Akademik Dasar, maka pada setiap tingkat Unit Akademik Dasar, baik
fakultas, jurusan, maupun program studi, perlu dibentuk unit-unit kecil sebagai
perpanjangan tangan Lembaga Penjaminan Mutu. Kebijakan institusi perlu untuk
membentuk unit-unit kecil ini dan dapat menempatkan orang-orang yang tepat, agar unit-
unit ini dapat bekerja secara efektif dan profesional untuk membantu Lembaga Penjaminan
Mutu yang telah ada.
pemilihan dan penentuan model manajemen kendali mutu dan menggerakan seluruh pihak
untuk dapat menerapkannya secara efektif. Keharusan dalam sistem penjaminan mutu
pendidikan tinggi, adalah penggunaan salah satu model manajemen kendali mutu. Terdapat
bermacam-macam model managemen kendali mutu yang dapat dipilih berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan tertentu, namun model managemen kendali mutu yang
sekarang banyak diterapkan pada lembaga pendidikan, Menurut Rusman “manajemen
kendali mutu berbasis PDCA (plan, do, check, dan action)” merupakan suatu siklus yang
dimulai dari plan, kemudian do, lalu dilakukan check, dilanjutkan dengan action untuk
perbaikan mutu, kemudian kembali lagi ke plan, dan seterusnya untuk peningkatan mutu
secara konsisten dan berkelanjutan. Dengan demikian, maka terjadi apa yang disebut dengan
sustainability yakni kesinambungan menjamin keberadaan institusi, baik pada tingkat mutu
maupun sumber daya, atau yang disebut dengan kaizen mutu pendidikan tinggi.
Melakukan evaluasi dan revisi standar mutu melalui benchmarking secara berkelanjutan.
Kegiatan ini dilakukan untuk menyusun visi dan misi awal, maupun visi dan misi berikutnya
setelah visi dan misi sebelumnya selesai sesuai dengan kurun waktu yang telah ditetapkan.
Dengan demikian standar mutu berubah pada setiap kurun waktu tertentu. Walaupun
demikian, antara visi sebelumnya dengan visi berikutnya, merupakan satu kesatuan yang tak
dapat dipisahkan karena visi berikutnya merupakan peningkatan visi sebelumnya yang
mencerminkan terjadinya peningkatan standar mutu secara konsisten dan
berkesinambungan.
Melaksanakan sosialisasi tentang sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi kepada seluruh
pelaksana pendidikan secara terprogram agar sistem penjaminan mutu dapat dipahami secara
substantif dan bukan secara administratif seperti yang selama ini terjadi .7
7
Syuaiban Muhammad, ‘’ Kepemimpinan Dalam Sistem Penjamin Mutu Pendidikan Tinggi ‘’
Jurnal ilmiah widya 2, No 3, hlm 61-62
C. Peran dan Fungsi Kepemimpinan Di Institusi Pendidikan
Para pemimpin juga sangat menentukan perubahan yang diinginkan di masa depan.
Karena itu, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memiliki visi (pandangan tentang
masa depan) yang diinginkan bersama dengan masyarakatnya dan mampu mewujudkan
visinya. Di sini fungsi kepemimpinan memberikan arah perubahan (agent of change)
yang tepat dalam mencapai tujuan tertentu di masyarakat.
d. Membangun tim, yaitu menempatkan orang yang benar dalam posisi yang benar
bagi kepemimpinan tim, mendorong mereka kepida fokus tim untuk
memperjuangkan tujuan, menggunakan kekuatan mereka dan sumber dava secara
berkelanjutan mengembangkan mereka sebagai satu tim dan sebagai individu
pemimpin adalah orang yang dapat memproduksi hasil yang diinginkan.8
8
Overton, Rodney. (2002) Leadership Made Simple. Singapura: Wharton Books, Pte. Ltd..
Fungsi kepemimpinan pendidkan adalah bagian dari tugas utama yang harus
dilaksanakan. Terkait dengan hal ini, Jahari dan Rusdiana memaparkan beberapa
fungsi kepenimpinan di insitusi pendidikan sebagai berikut.
a) Fungsi Perencanaan
Pengembangan kesetiaan ini tidak saja diantara pengikut, tetapi juga untuk para
pemimpin tingkat rendah dan menengah dalam organisai. Untuk mencapai kesetiaan ini,
seseorang pemimpin sendiri harus memberi teladan baik dalam pemikiran, kata-kata,
maupun tingkah laku sehari-hari yang menunjukkan kepada anak buahnya pemimpin sendiri
tidak pernah mengingkari dan menyeleweng dari loyalitas segala sesuatu tidak akan dapat
berjalan sebagaimana mestinya.
d) Fungsi Pengawasan
Seorang pemimpin perlu selalu bersikap penuh perhatian terhadap anak buahnya.
Pemimpin harus dapat memberi semangat, membesarkan hati, mempengaruhi anak buahnya
agar rajin bekerja dan menunjukkan prestasi yang baik terhadap organisasi yang
dipimpinnya.9
9
Jahari. Jaja dan Rusdiana, ‘’ Kepemimpinan Pendidikan Islam Bandung Yayasan Darul Hikam’’ (Jakarta :
2020)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Institusi adalah badan atau lembaga salah satu institusi yang menjadi obick perhatian
adalah lembara pendidikan, baik sekolah. pesantren, maupun perguruan tinggi, baik yang
dikelola oleh pemerintah, ataupun terlepas dari kontrol pemerintah Semua lembaga
pendidikan tersebut memerlukan manajemen yang tepat dalam pelaksanaannya Dan objek
pembahasan yang akan dikaji penulis selanjutnya adalah sekolah.