Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Kepemimpinan di Institusi Pendidikan

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah : Kepemimpinan Pendidikan

Dosen Pengampu : Mansur Keling, M.Pd.E

Disusun Oleh:

Kelompok 8 /PGMI 6 Semester VI

Miftahul Husnah (03062031)


Nisa Amelia Purba (0306203144)
Sa’idatul Hasanah (0306203171)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, penulis ucapkan puji
syukur atas kehadiran-Nya yang telah melimpahkan rahmat hidayah dan inayahnya kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah kepemimpinan pendidikan.

Penulisan makalah ini tidak terlepas dari arahan ibu pengampu mata kuliah
kepemimpinan pendidikan oleh bapak Mansur Keling M.Pd.E sehingga dengan arahan
tersebut dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki makalah ini. Akhir kata penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat
memberi manfaat bagi penulis dan pembaca.

Medan, 06 JUNI 2023

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i


DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii
BAB I ..................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian........................................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................... 3
A. Definisi Institusi Pendidikan ..................................................................................... 3
B. Kepemimpinan institusi ............................................................................................. 5
C. Peran dan Fungsi Kepemimpinan Di Institusi Pendidikan ........................................ 7
BAB III ................................................................................................................................ 10
PENUTUP ........................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan………………………………………………………………………...10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kepemimpinan di institusi pendidikan adalah salah satu faktor kunci yang


mendukung kesuksesan dan kemajuan sistem pendidikan. Institusi pendidikan memiliki
peran vital dalam membentuk dan membimbing generasi muda untuk mencapai potensi
maksimal mereka. Dalam konteks ini, kepemimpinan di institusi pendidikan menjadi hal
yang sangat penting untuk memastikan pengembangan dan penyelenggaraan pendidikan
yang efektif dan berkualitas.

Definisi Institusi Pendidikan: Institusi pendidikan merujuk pada organisasi yang


didedikasikan untuk memberikan pendidikan formal kepada individu dalam lingkungan
yang terstruktur. Institusi pendidikan mencakup sekolah dasar, sekolah menengah,
perguruan tinggi, dan berbagai lembaga pendidikan lainnya. Tujuan utama institusi
pendidikan adalah untuk menyediakan lingkungan yang mendukung pembelajaran dan
perkembangan individu dalam berbagai aspek, termasuk pengetahuan, keterampilan, sikap,
dan nilai-nilai.

Peran dan Fungsi Kepemimpinan di Institusi Pendidika Membentuk dan mengartikulasikan


visi dan misi: Kepemimpinan di institusi pendidikan memiliki peran penting dalam
merumuskan visi dan misi yang jelas dan inspiratif. Visi yang kuat memberikan arah yang
jelas dan tujuan yang jelas bagi seluruh komunitas pendidikan, sedangkan misi menentukan
fokus dan nilai-nilai yang harus diadopsi dalam mencapai visi tersebut. Mendorong
perubahan dan inovasi: Kepemimpinan di institusi pendidikan harus menjadi agen
perubahan dan mendorong inovasi dalam metode pengajaran, kurikulum, dan strategi
pendidikan lainnya. Kepemimpinan yang efektif mengidentifikasi peluang untuk
meningkatkan kualitas pendidikan dan mengambil langkah-langkah proaktif untuk
mengimplementasikan perubahan yang diperlukan. Membangun budaya sekolah yang
positif: Kepemimpinan di institusi pendidikan bertanggung jawab untuk menciptakan
budaya sekolah yang inklusif, aman, dan mendukung. Kepemimpinan yang efektif
mempromosikan kolaborasi, saling menghormati, dan semangat belajar yang positif di
antara staf dan siswa. Budaya sekolah yang positif menciptakan lingkungan yang kondusif
bagi pembelajaran dan perkembangan individu.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud definisi institusi pendidikan ?


2. Apa yang dimaksud pengertian dari kepemimpinan institusi pendidikan?
3. Apa peran dan fungsi kepemimpinan di institusi pendidikan ?
C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui definisi institusi pendidikan


2. Mengetahui pengertian dari kepemimpinan institusi pendidikan
3. Mengetahui peran dan fungsi kepemimpinan institusi pendidikan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Institusi Pendidikan

Pengertian lembaga atau institusi pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa


Indonesia (KBBI) kata lembaga ialah asal mula, bentuk asli, suatu badan keilmuan Lembaga
dalam bahasa Inggris disebut institute, yakni sarana ataupun organisasi untuk mencapai
sebuah tujuan tertentu Definisi dari lembaga pendidikan menurut para ahli bahwa Lembaga
Pendidikan adalah wadah atau tempat berlangsungnya proses pendidikan yang bersamaan
dengan proses pembudayaan 1, Sementara menurut Titahardja dan Sula Menjelaskan bahwa
lembaga pendidikan adalah tempat berlangsungnya proses pendidikanterkhusus pada
lingkungan utamanya yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat 2, Berdasarkan definisi yang
ada maka lembaga pendidikan dalam melakukan pelayanan jasa kepada para pengguna
dalam hal ini adalah para civitas akademika meliputi orang tua, mahasiswa,staf, dosen dan
pihak eksternal lainnya membutuhkan infrastruktur yang baik tidak hanya secara kuantitas
namun juga secara kualitas.3

Institusi adalah suatu yang dilembagakan oleh undang-undang.adat dan kebiasaan.


Institusi adalah badan atau lembaga salah satu institusi yang menjadi obick perhatian adalah
lembara pendidikan, baik sekolah. pesantren, maupun perguruan tinggi, baik yang dikelola
oleh pemerintah, ataupun terlepas dari kontrol pemerintah Semua lembaga pendidikan
tersebut memerlukan manajemen yang tepat dalam pelaksanaannya Dan objek pembahasan
yang akan dikaji penulis selanjutnya adalah sekolah.

Pendidikan adalah salah satu faktor yang sangat menentukan dan berpengaruh
terhadap perubahan sosial melalui pendidikan diharapkan bisa menghasilkan parasenerasi
penerus yang mempunyai karakter yang kokoh untuk menerima tongkatestafet
kepemimpinan bangsa dengan demikian.pendidikan harus benar benar dimaksimalkan
dalam segala aspeknya. Agar pendidikan terlaksana dengan baik maka tentunya dibutuhkan
media atau forum yang disebut dengan Lembaga. Pendidikan dimulai sciak dimulainya

1
Rukiati, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia ( Bengkulu : Pustaka Setia, 2006).
2
Tirtarahardja, Pengantar Pendidikan ( Jakarta : Rineka Cipta, 2005)
3
Hariyanti Novi, ‘’ Analisis Pemanfaatan Teknologi Green Computing Dalam Mendukung
Kinerja Manajemen Institusi Pendidikan’’ Jurnal Eksekutif No 14 (2017) : 233.
peradaban dibumi pendidikan terus berkembang sciting berkembangnya zaman tanpahenti
Hal ini scialan dengan sebuah hadits Rasulullah SAW ‘’ ‫ب ا ْل ِع ْل َم مِ نَ ا ْل َم ْه ِد ِإلَى اللَّ ْح ِد‬ ْ ُ ‫ ’‘ أ‬Artinya:
ِ ُ‫طل‬
Tuntutlah Ilmu sejak dari buaian sampai liang lahat". Hadits tersebut memberikan satu
indikasi makna bahwa belaiar tak ada batas waktu.icniang dan usia pendidikan sendiri
sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW berawal dari keluarga, atau disebut dengan
istilah pendidikanin formal. Hal tersebut terlihat dari pendidikan keluarga Rasulullah dalam
membimbing dan mengarahkan putra angkatnya yakni sahabat Ali RA.dan ZaidbinTsabit
dua tokoh sahabat dan ulama tersebut memiliki kapasitas dan keilmuan luar biasa.tak lain
karena berada dalam didikan keluarga Rasulullah dan Savvidatina Khadijah kesuksesan
Rasulullah didalam mendidik tidak hanya dalam keluarga bahkan parasahabat kala itu juga
mendapatkan pendidikan dan bimbingan.4

Dalam arti yang sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk
membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan kebudayaan
pengertian gaya pendidikan mengalami perkembangan, meskipun secara cascasial tidak jauh
berbeda Menurut Ahmad D. Marimba pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara
sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju
terbentuknya kepribadian yang utama Lebih jauh dikemukakan bahwa unsur-unsur yang
terdapat dalam pendidikan adalah

a) usaha (kegiatan)usaha itu bersifat bimbinan (pimpinan atau pertolongan) dan


dilakukan secara sadar.

b)ada pendidik pembimbing atau penolong.

c)ada yang didik atau si terdidik

d) bimbingan itu mempunyai dasar dan turuan.

e) dalam usaha itu tentu ada alat-alat yang dipergunakan 5

Sementara dalam Undang-undang Sisdiknas dikemukakan bahwa pendidikan adalah


usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran.6
Zlagar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

4
Rahman Kholilur, ‘’Perkembangan Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia’’ Jurnal Tarbiyatuna
2, No 1 (2018)
5
Hasbullah, ‘’ Otonomi pendidikan : kebijakan otonomi Daerah dan Implikasinya Terhadap
Penyelenggaraan Pendidikan’’ ( Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2006)
6
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003( UU RI Nomor 20 Tahun 2003),2003,
Jakarta : Sinar Grafika
spiritual keagamaan.pengendalian diri kepribadian kecerdasan.akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

B. Kepemimpinan institusi

Inti dari kepemimpinan institusi adalah sejauh mana kesungguhannya dalam


meyakinkan, mengarahkan, memberdayakan, membangkitkan rasa percaya diri, dan
memberikan dukungan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pengelolaan perguruan
tinggi agar dapat bekerja maksimal untuk mencapai visi dan misi perguruan tinggi yang telah
ditetapkan. Dalam kerangka ini, maka tugas kepemimpinan yang harus diselesaikan dalam
proses penjaminan mutu pendidikan tinggi adalah: menetapkan visi dan misi perguruan
tinggi yang bersangkutan dan bagaimana visi dan misi ini dapat diinternalisir dengan baik
oleh seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan perguruan tinggi.

Visi dan misi perguruan tinggi dalam sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi,
merupakan hal yang sangat mendasar dan menjadi pijakan utama dalam proses pelaksanaan
penjaminan mutu. Oleh karena itu, perhatian yang perlu diberikan dalam penyusunannya
terutama visi, selain harus menggambarkan suatu standar mutu yang ingin dicapai, juga
mencerminkan kepastian masa pencapaiannya. Apabila rumusan visi perguruan tinggi,
sangat ambisius, kualitatif, dan tidak terukur, maka dipastikan tidak akan tercapai sepanjang
waktu karena tidak dapat dievaluasi. Oleh karena itu, peran kepemimpinan istitusi dalam
konteks ini, adalah bagaimana visi perguruan tinggi yang berhasil disusun itu, walaupun
sedikit mengandung unsur optimisme untuk memacu diri, tetapi tetap realistik berdasarkan
pertimbangan sumber daya yang tersedia sehingga diperkirakan dapat tercapai dalam suatu
kurun waktu tertentu.

Menetapkan organisasi dan tata kerja unit penjaminan mutu dan bagaimana
memberdayakanya secara sungguh-sungguh sehingga dapat bekerja secara efektif. Unit
penjaminan mutu perguruan tinggi untuk universitas/institut yang sudah terbentuk sekarang
dengan nomenklatur Lembaga Penjaminan Mutu itu, dipastikan masih harus memerlukan
unit-unit kecil sebagai perpanjangan tangan mengingat kompleksitas tugasnya yang
dirasakan sulit tertangani dengan baik bila hanya dilakukan oleh dan dengan struktur
organisasinya yang sangat sederhana itu. Oleh karena itu, agar lembaga ini dapat bekerja
secara efektif dan dengan alasan bahwa operasionalisasi penjaminan mutu pendidikan tinggi
berada pada Unit Akademik Dasar, maka pada setiap tingkat Unit Akademik Dasar, baik
fakultas, jurusan, maupun program studi, perlu dibentuk unit-unit kecil sebagai
perpanjangan tangan Lembaga Penjaminan Mutu. Kebijakan institusi perlu untuk
membentuk unit-unit kecil ini dan dapat menempatkan orang-orang yang tepat, agar unit-
unit ini dapat bekerja secara efektif dan profesional untuk membantu Lembaga Penjaminan
Mutu yang telah ada.

pemilihan dan penentuan model manajemen kendali mutu dan menggerakan seluruh pihak
untuk dapat menerapkannya secara efektif. Keharusan dalam sistem penjaminan mutu
pendidikan tinggi, adalah penggunaan salah satu model manajemen kendali mutu. Terdapat
bermacam-macam model managemen kendali mutu yang dapat dipilih berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan tertentu, namun model managemen kendali mutu yang
sekarang banyak diterapkan pada lembaga pendidikan, Menurut Rusman “manajemen
kendali mutu berbasis PDCA (plan, do, check, dan action)” merupakan suatu siklus yang
dimulai dari plan, kemudian do, lalu dilakukan check, dilanjutkan dengan action untuk
perbaikan mutu, kemudian kembali lagi ke plan, dan seterusnya untuk peningkatan mutu
secara konsisten dan berkelanjutan. Dengan demikian, maka terjadi apa yang disebut dengan
sustainability yakni kesinambungan menjamin keberadaan institusi, baik pada tingkat mutu
maupun sumber daya, atau yang disebut dengan kaizen mutu pendidikan tinggi.

Melakukan evaluasi dan revisi standar mutu melalui benchmarking secara berkelanjutan.
Kegiatan ini dilakukan untuk menyusun visi dan misi awal, maupun visi dan misi berikutnya
setelah visi dan misi sebelumnya selesai sesuai dengan kurun waktu yang telah ditetapkan.
Dengan demikian standar mutu berubah pada setiap kurun waktu tertentu. Walaupun
demikian, antara visi sebelumnya dengan visi berikutnya, merupakan satu kesatuan yang tak
dapat dipisahkan karena visi berikutnya merupakan peningkatan visi sebelumnya yang
mencerminkan terjadinya peningkatan standar mutu secara konsisten dan
berkesinambungan.

Melaksanakan sosialisasi tentang sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi kepada seluruh
pelaksana pendidikan secara terprogram agar sistem penjaminan mutu dapat dipahami secara
substantif dan bukan secara administratif seperti yang selama ini terjadi .7

7
Syuaiban Muhammad, ‘’ Kepemimpinan Dalam Sistem Penjamin Mutu Pendidikan Tinggi ‘’
Jurnal ilmiah widya 2, No 3, hlm 61-62
C. Peran dan Fungsi Kepemimpinan Di Institusi Pendidikan

1. Peran Kepemimpinan di Institusi Pendidikan

Para pemimpin juga sangat menentukan perubahan yang diinginkan di masa depan.
Karena itu, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memiliki visi (pandangan tentang
masa depan) yang diinginkan bersama dengan masyarakatnya dan mampu mewujudkan
visinya. Di sini fungsi kepemimpinan memberikan arah perubahan (agent of change)
yang tepat dalam mencapai tujuan tertentu di masyarakat.

Mengacu kepada Mintzberg sebagaimana dikutip Overton yang melakukan penelitian


beberapa tahun lalu bahwa aktivitas para pemimpin dalam perannya adalah, yaitu:

a. Kepemimpinan interpersonal, yaitu tindakan pemimpin sebagai tokoh dan


pimpinan simbolik yang memiliki tanggung jawab memotivasi dan mengarahkan
staf dan membutuhkan untuk perantara dengan kontak jaringan kerja.

b. Kepemimpinan dalam mengambil keputusan, yaitu pemimpin menggerakkan


pekerjaan secara entrepreneurship mencari peluang. inisiatif peningkatan mutu,
membawa perubahan, dan mengawasi beberapa proyek, sama halnya memberikan
penanganan dengan rasa tanggung jawab untuk memeriksa tindakan pegawai.
Pemimpin dalam mengambil keputusan juga bertanggung jawab bagi penempatan
sumber daya dan negosiasi bagi organisasi.

c. Pemimpin visioner, yaitu menciptakan makna dengan menyusun sebuah visi,


misi, dan arah yang mendefinisikan fokus dan suatu perusahaan. Secara
berkelanjutan memberikan dan membangun, menginterpretasikan makna bagi
semua orang dalam organisasi.

d. Membangun tim, yaitu menempatkan orang yang benar dalam posisi yang benar
bagi kepemimpinan tim, mendorong mereka kepida fokus tim untuk
memperjuangkan tujuan, menggunakan kekuatan mereka dan sumber dava secara
berkelanjutan mengembangkan mereka sebagai satu tim dan sebagai individu
pemimpin adalah orang yang dapat memproduksi hasil yang diinginkan.8

2. Fungsi Kepemimpinan di Institusi Pendidikan

8
Overton, Rodney. (2002) Leadership Made Simple. Singapura: Wharton Books, Pte. Ltd..
Fungsi kepemimpinan pendidkan adalah bagian dari tugas utama yang harus
dilaksanakan. Terkait dengan hal ini, Jahari dan Rusdiana memaparkan beberapa
fungsi kepenimpinan di insitusi pendidikan sebagai berikut.

a) Fungsi Perencanaan

Seorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi


dan bagi diri sendiri selaku penanggung jawab tercapainya tujuan organisasi. Perencanaan
meliputi dua hal, yaitu: (1) perencanaan tidak tertulis yang akan digunakan dalam jangka
pendek, pada keadaan darurat, dan kegiatan yang bersifat terus menerus, dan (2)
perencanaan tertulis yang akan digunakan untuk menentukan kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan atas dasar jangka panjang dan menentukan prosedur-prosedur yang diperlukan.

b) Fungsi memandang ke depan

Seorang pemimpin yang senantiasa memandang ke depan berarti akan mampu


mendorong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap kemungkinan.
c) Fungsi pengembangan loyalitas

Pengembangan kesetiaan ini tidak saja diantara pengikut, tetapi juga untuk para
pemimpin tingkat rendah dan menengah dalam organisai. Untuk mencapai kesetiaan ini,
seseorang pemimpin sendiri harus memberi teladan baik dalam pemikiran, kata-kata,
maupun tingkah laku sehari-hari yang menunjukkan kepada anak buahnya pemimpin sendiri
tidak pernah mengingkari dan menyeleweng dari loyalitas segala sesuatu tidak akan dapat
berjalan sebagaimana mestinya.

d) Fungsi Pengawasan

Fungsi pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa menelai


kemampuan pelaksanaan rencana. Dengan adanya pengawasan maka hambatan-hambatan
dapat segera diketemukan, untuk dipecahkan sehingga semua kegiatan kembali berlangsung
menurut rel yang telah ditetapkan dalam rencana.

e) Fungsi mengambil keputusan

Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah


dilakukan. Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan pengambilan
keputusan. Bahkan ada pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan. Metode
pengambilan keputusan dapat dilakukan secara individu, kelompok tim atau panitia, dewan,
komisi, referendum, mengajukan usul tertulis dan lain sebagainya.

f) Fungsi memberi motivasi

Seorang pemimpin perlu selalu bersikap penuh perhatian terhadap anak buahnya.
Pemimpin harus dapat memberi semangat, membesarkan hati, mempengaruhi anak buahnya
agar rajin bekerja dan menunjukkan prestasi yang baik terhadap organisasi yang
dipimpinnya.9

9
Jahari. Jaja dan Rusdiana, ‘’ Kepemimpinan Pendidikan Islam Bandung Yayasan Darul Hikam’’ (Jakarta :
2020)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengertian lembaga atau institusi pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa


Indonesia (KBBI) kata lembaga ialah asal mula, bentuk asli, suatu badan keilmuan Lembaga
dalam bahasa Inggris disebut institute, yakni sarana ataupun organisasi untuk mencapai
sebuah tujuan tertentu Definisi dari lembaga pendidikan menurut para ahli bahwa Lembaga
Pendidikan adalah wadah atau tempat berlangsungnya proses pendidikan yang bersamaan
dengan proses pembudayaan .Berdasarkan definisi yang ada maka lembaga pendidikan
dalam melakukan pelayanan jasa kepada para pengguna dalam hal ini adalah para civitas
akademika meliputi orang tua, mahasiswa,staf, dosen dan pihak eksternal lainnya
membutuhkan infrastruktur yang baik tidak hanya secara kuantitas namun juga secara
kualitas.

Institusi adalah badan atau lembaga salah satu institusi yang menjadi obick perhatian
adalah lembara pendidikan, baik sekolah. pesantren, maupun perguruan tinggi, baik yang
dikelola oleh pemerintah, ataupun terlepas dari kontrol pemerintah Semua lembaga
pendidikan tersebut memerlukan manajemen yang tepat dalam pelaksanaannya Dan objek
pembahasan yang akan dikaji penulis selanjutnya adalah sekolah.

Institusi pendidikan bertujuan untuk memberikan pendidikan yang berkualitas,


mengembangkan potensi individu, meningkatkan keterampilan, dan mempersiapkan
individu untuk berpartisipasi dalam masyarakat.

Inti dari kepemimpinan institusi adalah sejauh mana kesungguhannya dalam


meyakinkan, mengarahkan, memberdayakan, membangkitkan rasa percaya diri, dan
memberikan dukungan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pengelolaan perguruan
tinggi agar dapat bekerja maksimal untuk mencapai visi dan misi perguruan tinggi yang telah
ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Rukiati, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia ( Bengkulu : Pustaka Setia, 2006).


Tirtarahardja, Pengantar Pendidikan ( Jakarta : Rineka Cipta, 2005)
Hariyanti Novi, ‘’ Analisis Pemanfaatan Teknologi Green Computing Dalam Mendukung
Kinerja Manajemen Institusi Pendidikan’’ Jurnal Eksekutif No 14 (2017) : 233.

Rahman Kholilur, ‘’Perkembangan Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia’’ Jurnal


Tarbiyatuna 2, No 1 (2018)
Hasbullah, ‘’ Otonomi pendidikan : kebijakan otonomi Daerah dan Implikasinya Terhadap
Penyelenggaraan Pendidikan’’ ( Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2006)
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003( UU RI Nomor 20 Tahun
2003),2003, Jakarta : Sinar Grafika
Syuaiban Muhammad, ‘’ Kepemimpinan Dalam Sistem Penjamin Mutu Pendidikan
Tinggi ‘’ Jurnal ilmiah widya 2, No 3
Overton, Rodney. (2002) Leadership Made Simple. Singapura: Wharton Books, Pte. Ltd..
Jahari. Jaja dan Rusdiana (2020) Kepemimpinan Pendidikan Islam Bandung Yayasan
Darul Hikam

Anda mungkin juga menyukai