Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SDM DALAM PENGELOLAAN ANGGARAN PENDIDIKAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Keompok

Dosen Pengampu: Dr.H Abu Bakar,Drs.,M.Pd.,

Di susun oleh :

Amaludin : 2110631120010

Muhammad Rihan Azuri :211063

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2023

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
penulis karunia nikmat dan kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada teladan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran
agama yang sempurna dan menjadi Rahmat bagi seluruh alam.
Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas makalah studi Manajmen P
embiayaan Pendidikan. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah
wawasan dan pengetahuan pada mata kuliah yang sedang dipelajari, agar kami semua
mahasiswa yang berguna bagi agama, bangsa, dan negara.
Dengan tersusunya makalah ini penulis menyadari masih banyak terdapat
kekurangan dan kelemahan, demi kesempurnaan makalah ini penulis sangat banyak
berharap perbaikan, kritikan, dan saran yang sifatnya membangun apabila terdapat
kesalahan.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khusunya bagi
penulis umumnya pembaca makalah ini.

Karawang 10 juni 2023

i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................2
1.3 Tujuan.........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................3
2.1 Pengertiian SDM Pengelolaan Anggaran Pendidikan.............................................3
2.2 Pengelolaan Anggaran Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah.................................5
2.3 Pengelolaan anggaran Sebagai Investasi SDM Berkelanjutan...............................7
BAB III PENUTUP..................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................10
3.2 Saran..........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu sisitem yang mempunyai unsur-unsur tujuan atau


sasaran pendidikan, peserta didik, pengelola pendidikan, struktur atau jenjang,
kurikulum dan peralatan atau fasilitas. Untuk mencapai unsur unsur pendidikan tersebut
maka di butuhkan pengelolaan anggaran yang efektif dan efesien.

Pengelolaan anggaran pendidikan adalah proses perencanaan,pelaksanaan dan


evaluasi pengalokasian biaya untuk program dan kegiatan pendidikan. Dalam
pengelolaan anggaran pendidikan hendaknya dilakukan secara mandiri, terbuka,
kerjasama, dipertanggung jawabkan dan pertisipasif kepada masyarakat maupun
pemerintah dalam rangka menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah
sehingga dapat meningkattkan partisipasi dan kepedulian masyarakat terhadap
pendidikan.

Pengelolaan anggaran pendidikan, dalam undang-undang no 20 tahun 2003 di


jelaskan bahawa anggaran pendidikan adalah seluruh pengeluaran yang berupa sumber
daya (imput) baik berupa barang maupun berupa uang yang di tunjukkan untuk
menunjang kegiatan proses belajar mengajar. Anggaran pendidikan merupakan
komponen yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah.

1
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dari SDM pengelolaan anggaran pendidikan ?
2) Apa saja Pengelolaan anggaran pendidikan ?
3) Apa penyebeb urgensi pengelolaan anggaran Pendidikan?

1.3 Tujuan
1) Memberikan pengertian terlait sdm pengelolaaan anggaran
2) Memaparkan siapa saja pengelolaan anggaran Pendidikan
3) Memberikan penjelasan terkait urgensi anggaran pendidikan

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian SDM Pengelolaan Anggaran Pendidikan
1. Definisi SDM Anggaran Pengelolaan Pendidikan
SDM (Sumber Daya Manusia) pengelolaan anggaran pendidikan merujuk
pada individu atau tenaga kerja yang bertanggung jawab untuk mengelola anggaran
dalam konteks pendidikan. Ini termasuk para profesional yang bekerja di
departemen keuangan atau bagian keuangan di lembaga-lembaga pendidikan, seperti
sekolah, perguruan tinggi, atau kementerian pendidikan.
SDM pengelolaan anggaran pendidikan memiliki tanggung jawab untuk
merencanakan, melaksanakan, mengawasi, dan mengontrol pengeluaran keuangan
yang terkait dengan pendidikan. Tugas mereka meliputi penyusunan anggaran
tahunan, pemantauan dan pengelolaan pengeluaran pendidikan, pemantauan sumber
pendapatan, pelaporan keuangan, dan memastikan bahwa anggaran pendidikan
digunakan secara efisien dan efektif.
Peran SDM pengelolaan anggaran pendidikan melibatkan pemahaman yang
baik tentang proses perencanaan anggaran, regulasi keuangan, dan kebijakan
pendidikan. Mereka harus mampu menganalisis kebutuhan pendidikan,
mengidentifikasi prioritas pengeluaran, melakukan estimasi biaya, mengelola
sumber daya keuangan yang tersedia, serta memantau dan mengevaluasi
pengeluaran agar sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan.
Selain itu, SDM pengelolaan anggaran pendidikan juga harus mengikuti
perkembangan terkini dalam hal keuangan, peraturan, dan kebijakan pendidikan.
Mereka perlu berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, seperti kepala
sekolah, pengajar, administrasi sekolah, dan pihak terkait lainnya, untuk memastikan
alokasi dana yang tepat dan mendukung kegiatan pendidikan secara keseluruhan.

3
Dengan memiliki SDM pengelolaan anggaran pendidikan yang kompeten,
lembaga pendidikan dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya keuangan
yang ada, menghindari pemborosan atau penyalahgunaan dana, serta memastikan
bahwa tujuan pendidikan yang diinginkan dapat tercapai dengan efektif melalui
pengelolaan anggaran yang baik.

2. Pengelola Anggaran Pendidikan

Pengelola anggaran pendidikan dapat bervariasi tergantung pada negara dan


sistem pendidikan yang ada. Namun, di banyak negara, berikut ini beberapa pihak yang
umumnya terlibat dalam pengelolaan anggaran pendidikan:

 Kementerian Pendidikan: Di banyak negara, kementerian atau departemen


pendidikan bertanggung jawab atas perumusan kebijakan pendidikan dan
pengelolaan anggaran pendidikan. Mereka mengatur dan mengalokasikan
anggaran untuk berbagai tingkat pendidikan, termasuk pendidikan dasar,
menengah, dan tinggi.
 Lembaga-lembaga Pendidikan: Lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah,
perguruan tinggi, atau universitas juga berperan dalam pengelolaan anggaran
pendidikan. Mereka menerima dana dari pemerintah atau sumber-sumber
lainnya dan bertanggung jawab mengalokasikan dan mengelola anggaran
tersebut untuk kegiatan pendidikan.
 Dewan Pendidikan: Di beberapa negara, terdapat dewan pendidikan yang
memiliki peran dalam pengelolaan anggaran pendidikan. Dewan pendidikan
biasanya terdiri dari anggota yang mewakili berbagai kepentingan pendidikan
dan bertugas mengawasi penggunaan dana pendidikan serta memberikan
rekomendasi kepada kementerian pendidikan.
 Lembaga Keuangan: Lembaga-lembaga keuangan seperti bank nasional atau
otoritas keuangan mungkin juga terlibat dalam pengelolaan anggaran

4
pendidikan. Mereka dapat memberikan pinjaman atau memfasilitasi pembiayaan
bagi lembaga-lembaga pendidikan.
 Pemerintah Daerah: Di beberapa negara, pemerintah daerah memiliki wewenang
dan tanggung jawab dalam pengelolaan anggaran pendidikan di tingkat lokal.
Mereka mengalokasikan dana untuk sekolah-sekolah di wilayah mereka dan
memastikan dana tersebut digunakan secara efektif.

Perlu dicatat bahwa ini hanya beberapa contoh pengelola anggaran pendidikan
yang umum ditemui. Struktur pengelolaan anggaran pendidikan dapat bervariasi di
setiap negara, dan ada pihak-pihak lain yang mungkin terlibat dalam proses ini
tergantung pada konteks masing-masing.(kemenko pmk, n.d.)

2.2 Pengelolaan Anggaran Dalam Meningkatkan Kualitas Sekolah

Melakukan pengelolaan keuangan yang baik agar keuangan dapat berjalan


dengan efektif dan efesien sehingga sekolah mampu survive dan dapat
meningkatkan kualitas pendidikan, serta perencanaan keuangan yang telah
ditetapkan sebelumnya yang mengacu kepada RAPBS terlaksana dengan baik.

Tujuan utama mengelola keuangan sekolah adalah bagaimana sekolah dapat


menghasilkan output yang berkualitas dalam rangka memenuhi kebutuhan
masyarakat sebagai pengguna jasa. Oleh karena itu sekolah harus menyediakan dana
sebagai salah satu sumber yang sangat menentukan berhasil tidaknya tujuan tersebut
dicapai. Hal yang penting adalah menempatkan fungsi manajemen keuangan benar-
benar menunjukan sasaran pembelajaran yang berimplikasi pada mutu pendidikan
yang kompetitif.

Pengelolaan anggaran yang baik sangat penting dalam meningkatkan


kualitas sekolah. Dengan memperhatikan penggunaan anggaran secara efektif dan
efisien, sekolah dapat mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk mencapai

5
tujuan pendidikan yang diinginkan. Berikut adalah beberapa cara pengelolaan
anggaran yang dapat meningkatkan kualitas sekolah:

 Perencanaan Anggaran yang Matang: Sekolah perlu melakukan perencanaan


anggaran yang cermat dengan mengidentifikasi kebutuhan prioritas. Hal ini
melibatkan memahami tujuan pendidikan sekolah dan menentukan alokasi
anggaran yang tepat untuk mendukung tujuan tersebut.
 Transparansi dan Akuntabilitas: Sekolah harus memastikan bahwa
pengelolaan anggaran dilakukan dengan transparan dan akuntabel. Hal ini
termasuk membuat laporan keuangan yang jelas dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada semua pihak yang terlibat, seperti dewan
sekolah, orang tua siswa, dan komunitas sekolah.
 Penggunaan Teknologi: Memanfaatkan teknologi dapat membantu
meningkatkan pengelolaan anggaran. Penggunaan perangkat lunak keuangan
dan sistem manajemen keuangan dapat membantu mengelola dan memantau
anggaran sekolah secara lebih efisien. Hal ini juga dapat membantu dalam
pelacakan pengeluaran dan mengidentifikasi area di mana penghematan
dapat dilakukan.
 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas: Memberikan pelatihan kepada staf
administrasi sekolah dalam hal pengelolaan anggaran dapat membantu
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Dengan peningkatan
kapasitas ini, mereka dapat lebih efektif dalam mengelola anggaran sekolah
dan membuat keputusan yang bijaksana terkait penggunaan dana.
 Kolaborasi dengan Pihak Terkait: Sekolah dapat bekerja sama dengan orang
tua siswa, komite sekolah, yayasan, atau pihak-pihak lain dalam mengelola
anggaran. Membentuk tim atau kelompok kerja yang terdiri dari berbagai
pihak dapat membantu dalam memastikan penggunaan anggaran yang tepat
dan efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
 Evaluasi dan Pemantauan: Penting untuk secara teratur mengevaluasi dan
memantau pengelolaan anggaran sekolah. Dengan melihat kembali kegiatan

6
yang telah dilakukan dan hasil yang dicapai, sekolah dapat mengidentifikasi
area di mana perbaikan dapat dilakukan. Evaluasi juga membantu dalam
menentukan prioritas penggunaan anggaran di masa depan.

Dengan mengadopsi praktik pengelolaan anggaran yang baik, sekolah dapat


meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan dana yang tersedia, sehingga
mendorong peningkatan kualitas pendidikan yang lebih baik bagi siswa.(Student et
al. 2021)

2.3 Pengelolaan anggaran sebagai investasi SDM berkelanjutan


1. Pendanaan Pendidikan
Urgensi pembiayaan pendidikan tidak hanya untuk sekedar kesejahteraan
guru saja, melainkan juga untuk penunjang sarana dan prasarana pendidikan,
kebutuhan guru, kebutuhan siswa, kebutuhan kantor pendidikan, dan tenaga ahli
pendidikan, guna untuk mencapai kualitas pendidikan yang terbaik. Pemerintah
tidak hanya sekedar sebagai pengontrol jalannya pendidikan di seluruh pelososk
tetapi sebagai sumber dana pendidikan yang utama dari berbagai bentuk lembaga
pendidikan. Pendidikan merupakan sumber utama dalam pembangunan SDM
Unggul bagi suatu bangsa, nampaknya pemerintah perlu untuk membuat skema
yang lebih baik dalam pengalokasian pendanaan pendidikan, namun tidak sekedar
memebrikan skema tetapi sekaligus mengawasi realisasi anggaran yang digulirkan.
Dari perolehan anggaran yang dikelola inilah terdapat perbedaan yang nyata antara
lembaga pendidikan negeri dan swasta. Lembaga pendidikan swasta harus memiliki
strategi lebih agar memperoleh anggaran untuk peningkatan kualitas.
2. Pengelolaan Dana
Gaffar dalam artikel Achmad Anwar Abidin meyatakan bahwa terdapat
beberapa faktor dalam manajemen pembiayaan pendidikan, yakni sistem
manajemen pembiayaan harus diikuti oleh pengelolaan keuangan, pengelolaannya
tergantung apakah sistem itu cukup efisien atau tidak.(Abidin, 2017) Pada sistem
pemerintahan terpusat maka pengelolaan memeiliki aturan yang sentralistik,
sehingga hal ini tidak memberikan kemudahan bagi lembaga pendidikan untuk

7
menentukan kebutuhan. Pendidikan memerlukan sejumlah investasi dari anggaran
pemerintah dan dana masyarakat. Agar investasi di bidang pendidikan mencapai
sasaran yang diharapkan diperlukan pengelolaan yang efektif dan efisisen.
Kegiatan mengatur penerimaan, pengalokasian, dan mempertanggungjawabkan
keuangan untuk menunjang pelaksanaan program pengajaran merupakan
manajemen keuangan. Tugas pengelolaan keuangan dapat dibagi tiga fase, yaitu
financial planning, implementation, and evaluation. Jones dalam artikel Novrian
Satria menjelsakan bahwa “financial planning is called budgeting”, merupakan
kegiatan mengoordinasi semua sumber daya yang tersedia untuk mencapai sasaran
yang diinginkan secara sistematis tanpa terjadi akibat efek sampingan yang
merugikan. Pelaksanaan anggaran ialah kegiatan berdasarkan rencana yang telah
dibuat dan kemungkinan terjadi penyesuaian bila diperlukan. Evaluation
merupakaan proses evaluasi terhadap pencapaian sasaran.
3. Klasifikasi Dana Pendidikan
Pendidikan memiliki niali monetery baik langsung dan tidak langsung,
sehingga dengan hal ini sekolah tidak dapat dibebaskan dari dana. Semua dana
pendidikan yang digunakan oleh peserta didik untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran di sekolah selama satu periode penganggaran disebut dengan total
student education cost. Menurut Thomas dalam artikel Sudarmono menyebutkan
bahwa dana pendidikan dapat diklasifikasikan dalam beberapa hal yakni :
1) Dana langsung dan tidak langsung, dana langsung yaitu dana yang digunakan
untuk operasional sekolah dan pembangunan, serta dana rutin. Sedangkan dana
tidak langsung merupakan dana yang menunjang peserta didik untuk dapat hadir
di sekolah, yang mencakup biaya hidup, transportasi, dan dana lainnya. Dana
tidak langsung ini tidak termasuk dana yang ditulis karena tidak ada catatan resmi,
sehingga tidak termasuk dana yang dituliskan dalam perencanan oleh
administrator maupun pemangku kebijakan di sekolah.
2) Dana masyarakat dan dana pribadi, dana masyarakat merupakan dana yang
dikeluarkan oleh masyarakat secara langsung dan tidak langsung, baik berupa
uang, sekolah, uang buku, maupun dana lainnya. Dana tidak langsung yang

8
dikeluarkan masyarakat seperti pajak dan restribusi. Didalam social cost termasuk
private cost, yaitu dana yang berasal dari rumah tangga termasuk kesempatan
yang hilang. Private cost adalah dana langsung yang dikeluarkan dalam bentuk
uang sekolah, uang kuliah, pembelian buku, dan dana hidup setiap peserta didik.
3) Monetery and Non Monetery Cost, Monetary cost diartikan sebagai dana
langsung dan tidak langsung yang dibayar oleh masyarakat dan individu,
sedangkan non monetary cost ialah kesempatan yang hilang karena digunakan
untuk membaca buku dan kegiatan belajar.(Artanto 2023)

9
BAB III

PENUTUP
2.1 Kesimpulan

SDM (Sumber Daya Manusia) pengelolaan anggaran pendidikan adalah


sekelompok individu yang terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
pengelolaan anggaran pendidikan. Mereka bertanggung jawab untuk mengelola alokasi
dana yang dialokasikan untuk pendidikan dengan cara yang efektif dan efisien.

SDM pengelolaan anggaran pendidikan ini penting untuk memastikan bahwa


dana yang dialokasikan untuk pendidikan digunakan secara efisien dan efektif. Mereka
berperan dalam mengawasi pengeluaran, mengidentifikasi potensi pemborosan atau
penyalahgunaan dana, serta membantu meningkatkan akuntabilitas dan transparansi
dalam pengelolaan keuangan pendidikan.

2.2 Saran

Makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu dalam penyusunan makalah ini
penulis mohon kritikan dan saran dari Bapak Dosen dan para pembaca agar makalah ini
menjadi lebih baik.

10
DAFTAR PUSTAKA
Artanto, Dicky. 2023. “Urgensi Pengelolaan Sumber Dana Pendidikan Dan Penggunaanya
Sebagai Investasi Sdm Berkelanjutan” 1.

kemenko pmk. n.d. “Sdm Pengelolaan Pendidikan.” https://www.kemenkopmk.go.id/dana-


abadi-pendidikan-bukti-komitmen-pemerintah-tingkatkan-sdm.

Student, M Tech, Rahul Richa Kumar, R Eviewers C Omments, Ajit Prajapati, Track- A Blockchain,
A I Ml, Prof Santosh N Randive, et al. 2021. “No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者
における 健康関連指標に関する共分散構造分析 Title.” Frontiers in Neuroscience 14
(1): 1–13.

11

Anda mungkin juga menyukai