Anda di halaman 1dari 14

Nama

Kelompok

 Aldi
 Cahya Hadi
 Rizal Muhaimin
 Rizki Awlian
 Sahrul
PERANAN DEPARTEMEN
PERSONALIA DALAM
PENGEMBANGAN KARIR
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul [judul makalah] ini tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Retno
Sriwulandari,S.pd pada Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian bagi para pembaca dan
juga bagi penulis. Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Retno Sriwulandari,S.Pd
selaku Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya menyadari,
makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Program pengembangan karir saat ini cenderung memiliki fokus baru. Program yang lama adalah berfokus
pada masa depan karyawan dalam perusahaan, organisasi, atau institusi pendidikan saja. Namun, saat ini,
realitas yang dihadapi adalah hampir semua orang harus mengalami perubahan tempat bekerja beberapa
kali dalam masa kerja mereka. Oleh karena itu, penekanan saat ini adalah pada memfasilitasi manajemen,
pengembangan, dan analisis diri sendiri. Menyediakan perangkat perencanaan karir yang diperlukan oleh
karyawan/pegawai akan menguntungkan semua permasalahan. Perangkat ini memberikan perspektif yang
dibutuhkan oleh karyawan untuk memahami pilihan karir yang paling sesuai. Dan selanjutnya orang
tersebut dapat mengembangkan keahlian yang dibutuhkan untuk kemajuan karirnya, hal ini membuatnya
lebih aktif dan berupaya untuk mencapai kesuksesan karirnya.
BAB II
PEMBAHASAN

1.A. PENGERTIAN PENGEMBANGAN KARIR

Pengembangan karir berasal dari kata pengembangan dan karir, tentunya masing-masing
mempunyai pengertian tersendiri. Dalam http.wikipedia.wordpress pengembangan adalah suatu usaha
untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral seseorang. Dalam hal ini
pengembangan yang berkaiatan dalam dunia pekerjaan tentunya bisa diartikan bahwa pengembangan
yang berkaitan dengan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan atau jabatan melalui pendidikan dan pelatihan. Sedangkan perbedaan pengembangan dengan
pelatihan karena pelatihan bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan teknis pelaksanaan pekerjaan
karyawan. Pengembangan ini dilakukan baik bertujuan karir maupun non karir bagi karyawan (baru
atau lama) melalui pelatihan dan pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN

Sedangkan karir menurut Dessler adalah posisi pekerjaan yang dimiliki seseorang selama bertahun-tahun
(2010: 4). Dalam http.wikipedia.wordpress, karir diartikan sebagai urutan aktivitas-aktivitas yang berhubungan
dengan pekerjaan dan perilaku, nilai-nilai dan aspirasi seseorang selama rentang hidup orang tersebut. Karir
terdiri dari semua pekerjaan yang ada selama seseorang bekerja, atau dapat dikatakan bahwa karir adalah seluruh
jabatan yang diduduki seseorang dalam kehidupan kerjanya. Dapat disimpulkan bahwa karir adalah semua
urutan aktivitas atau kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan atau jabatan dan perilaku yang pernah
dijalani atau diduduki seseorang sepanjang kehidupan kerjanya.Pengembangan karir didefinisikan sebagai
serangkaian aktivitas sepanjang hidup (seperti workshop) yang berkontribusi pada eksplorasi, pemantapan,
keberhasilan, dan pencapaian karir seseorang (Dessler, 2010: 5). Definisi ini dimaksudkan bahwa
pengembangan karir merupakan kegiatan terus-menerus berkelajutan yang memberikan manfaat bagi
pencapaian karir seseorang.
BAB II
PEMBAHASAN

1. B. Peranan departemen personalia dalam pengembangan karir


Untuk mengarahkan pengembangan karier agar menguntungkan organisasi dan karyawan,
departemen personalia sering mengadakan program-program latihan dan pengembangan bagi para
karyawan. Di samping itu, departemen personalia perlu mengusahakan dukungan manajemen,
memberikan umpan balik kepada karyawan dan membangun suatu lingkungan kerja yang kohesif
untuk meningkatkan kemampuan dan keinginan karyawan dalam melaksanakan pengembangan
karier.
Penjelasanya adalah sebagai berikut:
a. Dukungan Manajemen.
Berbagai usaha bagian personalia untuk mendorong pengembangan
karir akan mempunyai dampak kecil tanpa dukungan dari para
manajer/pimpinan.
BAB II
PEMBAHASAN

b. Umpan Balik.
Tujuan dari umpan balik adalah untuk menjamin para karyawan yang tidak dipromosikan
bahwa mereka masih bernilai dan akan dipertimbangkan untuk promosi selanjutnya.
c. Kelompok Kerja yang Kohesif.

Bila mereka merasa sebagai bagian kelompok kerja kohesif, usaha-usaha pengembangan
karir mereka akan lebih terarah menuju peningkatan kesempatan karir.
BAB II
PEMBAHASAN

1.C. Departemen personalia mendorong perencanaan karier dengan tiga cara


a. Pendidikan Karier
Dengan meningkatkan kesadaran karyawaan akan pentingnya perencanaan karier melalui berbagai macam teknik
pendidikan.
Contoh, pidato-pidato pengarahan, edaran-edaran, dan memorandum dari para manajer puncak bisa menstimulasi minat
karyawan pada biaya rendah.
b. Informasi Pada Perencanaan Karier
Departemen personalia seharusnya memberikan kepada karyawan berbagai informasi yang mereka butuhkan untuk
merencanakan karier. Sebagian besar informasi ini telah tersedia sebagai bagian system informasi sumberdaya manusia.
Contoh, deskripsi dan spesifikasi jabatan adalah informasi yang sangat berguna bagi seorang karyawan yang sedang
mencoba mengestimasi sasaran-sasaran kariernya.
BAB II
PEMBAHASAN
c. Konseling Karier
Untuk membantu para karyawan menetapkan sasaran-sasaran karier dan menentukan jalur-jalur
karier yang tepat, departemen personalia bisa menawarkan bimbingan karier.
Mendesain program pengembangan karier

Desain program pengembangan karier ini akan membantu para manajer dalam membuat keputusan yang
kreatif mengenai pengembangan karier para pekerja. Untuk itu perlu dibedakan atas tiga fase dalam
mendesain program pengembangan karier yang terdiri dari:
1.Fase perencanaan
2.Fase pengarahan
a. Pengarahan dengan menyelenggarakan konseling karier.
b. Perbedaan dengan menyelenggarakan pelayanan informasi yang mencakup kegiatan
BAB II
PEMBAHASAN

3.Fase pengembangan
Fase ini adalah tenggang waktu yang diperlukan pekerja untuk memenuhi persyaratan yang
memungkinkannya melakukan gerak dari suatu posisi ke posisi lain yang menginginkanya.
Kegiatan-kegitan yang dapat dilakukan antara lain :
a. Menyelenggarakan sistem mentor
b. Pelatihan
c. Rotasi jabatan
d. Program beasisiwa/ ikatan dinas
BAB II
PEMBAHASAN

Pilihan arah atau jalur pengembangan karier


Berikut adalah 6 pilihan arah dalam pengembangan karir :
1) Enrichment 2)Lateral
3) Vertical 4)Relocation
5) Exploration 6) Realignment
BAB III
PENUTUP

A. . Kesimpulan
Dari telaah dan pengkajian mengenai pengembangan karir personalia yang terdapat dalam perusahaan atau
institusi pendidikan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengembangan Karir merupakan suatu proses dalam peningkatan dan penambahan kemampuan seseorang
karyawan/pegawai yang dilakukan secara formal dan berkelanjutan untuk mencapai sasaran dan tujuan.
2. Dalam pelaksanaan pengembangan karir, perlu dilakukan beberapa kegiatan: penyusunan perencanaan
pengembangan karir, pendekatan pengembangan karir, system pengembangan karir, dan faktor-faktor
yang mempengaruhi pengembangan karir.
3. Pengembangan karir mustahil akan terlaksana dengan baik jika tanpa adanya peran elemen atau
stakeholder yang berpengaruh. Masing-masing peran mempunyai fungsi dan tanggung jawab masing-
masing.
Ajukan pertanyaan!

Anda mungkin juga menyukai