Anda di halaman 1dari 130

SHARING VISION

OUTLOOK
Published on:
2019
IT Journalists Gathering
Jl. Dayang Sumbi, Bandung
Jumat, 19 Januari 2019

Version 1.0
Date Modified:
Jumat, 19 Januari 2019
Sharing Vision Proprietary: This document and
information contained herein are proprietary to
PT. Sharing Vision Indonesia, created for
discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians,
Communities, can be shared other third parties
for knowledge sharing purpose. The versioning
1 of
of documentSharing
this128 can be updatedVision Outlook 2019
between
discussions. Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Greetings
Sharing Vision memprediksikan ada beberapa trend penting IT, eChannel, & eCommerce di Indonesia 2019 yang signifikan dalam
perubahan perilaku pelanggan dan transformasi ICT services di berbagai industri, seperti berikut.

Android dan Jutaan Aplikasi Mobile. Android menguasai pasar


Indonesia hingga lebih dari 92%. Bagaimana perkembangan
android dan mobile banking di Indonesia 2019?
Big Data Analytics. Sementara itu 88% responden menyatakan
kendala implementasi big data adalah kurangnya SDM (data
scientist, statistician, dll). Bagaimana strategi perusahaan atau
institusi untuk menghadapi trend big data 2019?
Cloud Computing. Gojek, Tokopedia, dan Traveloka telah
menggunakan Cloud. Sementara itu Himbara bekerja sama
mengembangkan teknologi cloud computing untuk menuju
Industri 4.0. Bagaimana trend di industri cloud computing?
Data Center. 101 Data Center komersial tersebar di 29 kota di
Indonesia. Bagaimana dengan perkembangan industri dan pasar
Data Center di Indonesia juga pro cons DC dalam & luar negeri?
eChannel, eCommerce, Fintech, & GoPay vs GrabPay.
Bagaimana trend Fintech 2019? Bagaimana persaingan Gopay
Suasana Press Gathering (19/1) bersama Chief Expert Sharing Vision, dan OVO mendukung program less cash society?
Dr. Ir. Dimitri Mahayana, M. Eng, CISA, ATD, dosen STEI ITB, didampingi
Expert DEF (Digital startup, Ecommerce & Fintech) Nur Islami Javad (Jeff), Bagaimana mengantisipasi trend Bisnis IT di tahun 2019 ini?
CoCEO komunitas startup BIM (Business Initiative Movement), dan Host Bagaimana juga dengan Arah Regulasi menuju Era Digital 4.0?
Forum Investasi FINT (16.000+ Angel Investor, 110+ B Invested on 40+
startup), Business Mentor SBM ITB (2018-now) Melalui Sharing Vision Outlook 2019, Anda diharapkan akan
Sumber foto: https://bandung.merdeka.com/halo-bandung/asyik-main- memiliki hints untuk menghadapi trend ini. Welcome to
internet-berlebihan-dosen-itb-waspada-terkena-adiksi-internet-
2 of 128 Sharing Vision Outlook 2019
Sharing Vision.
1901220.html Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Contents halaman

Greetings 2

Android dan Jutaan Aplikasi Mobile 4

Big Data Analytics 19

Cloud Computing 37

Data Center 59

eChannel, eCommerce, Fintech


80
& GoPay vs GrabPay

3 of 128 Sharing Vision Outlook 2019 About Us 120


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions. *klik nomor halaman
Outlook
Android & Jutaan Aplikasi Mobile

4 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Jumlah pengguna Seluler, Smartphone dan Internet di Indonesia diperkirakan akan terus
meningkat. Jumlah pengguna Seluler diprediksi meningkat menjadi 265,3 Juta di tahun 2019
dengan CAGR 4,77%. Sementara untuk pengguna Smartphone diperkirakan meningkat
menjadi 140,4 Juta di tahun 2019 (CAGR 26,17%). Untuk Internet juga akan meningkat hingga
178,4 Juta tahun 2019 mendatang (CAGR 12,8%). Begitu juga untuk pengguna mobile Internet
yang diprediksi menjadi 89,4 Juta (2019) dengan CAGR 9,23%.
Seiring dengan pertumbuhan tersebut, pasar smartphone di Indonesia hingga saat ini masih
didominasi oleh Android. Android telah menguasasi lebih dari 90% pasar Smartphone di
Indonesia dan 75% di dunia. Bahkan, dari sekitar lima juta aplikasi yang berjalan di atas
Smartphone saat ini, 40%-nya merupakan aplikasi berbasis Android.
Berbeda dengan Android yang saat ini menguasasi pasar dunia dan Indonesia, diketahui bahwa
pasar iOS malah mengalami penurunan. iOS saat ini hanya menguasai sekitar 20% pasar
Smartphone di dunia, dan hanya 5,8% pasar di Indonesia. Di saat yang sama, Apple yang
pernah menjadi pesaing kuat Android mengalami penurunan saham sebesar 38% sejak
Oktober 2018. Turunnya saham Apple dipengaruhi terutama oleh penjualan iPhone yang
melemah di beberapa negara seperti Cina, India, Rusia, Brazil dan Turki.

5 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Sementara itu, penggunaan Android pun semakin meluas. Beberapa sekolah di Indonesia telah
melaksanakan ujian sekolah berbasis Android. Android dinilai mudah dalam penggunaannya
dan bahkan para siswa sudah tidak asing lagi dengan penggunaan OS ini. Diharapkan
penggunaan Android tersebut akan menjadi solusi atas kekuarangan sarana dan prasarana
untuk mendukung ujian para siswa serta meningkatkan pemanfaatan teknologi para siswa di
masa mendatang.
Di dunia perbankan semakin banyak Bank di Indonesia yang menyediakan layanan perbankan
mobile yang berjalan di atas Android dan iOS. Hasil identifikasi terhadap 25 Bank besar di
Indonesia menunjukkan bahwa 100% aplikasi mobile banking yang disediakannya berjalan di
atas Android dan 90% berjalan di atas iOS .
Selain itu, di sisi lain penggunaan Android, sebuah survei menunjukkan bahwa mengakses
media sosial (92,3%), dan chatting (87%) merupakan merupakan aktivitas paling sering
dilakukan di Indonesia saat ini. Hal ini didukung dengan data bahwa WhatsApp merupakan
aplikasi yang paling banyak diunduh di seluruh dunia maupun di Indonesia. Data menunjukkan
bahwa sebanyak 77,27 Juta kali aplikasi WhatsApps telah diunduh (Statista, 2018).

6 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Semakin meningkatnya penggunaan Android juga tidak terlepas dari dampak negatif yang
ditimbulkan. Salah satunya yaitu mulai munculnya ketergantungan/ adiksi internet.
Adiksi internet ditandai dengan keasyikan yang berlebihan atau kurang terkontrol, dorongan atau
perilaku mengenai penggunaan komputer dan akses internet yang menyebabkan gangguan atau
penderitaan. Menurut S. S. Black DW, Belsare G. dalam papernya mendefinisikan adiksi internet adalah
pengguna komputer yang kompulsif .
Sebuah Internet Addiction Test (IAT) dilakukan terhadap 514 responden di Indonesia. IAT
tersebut dilakukan berdasarkan 20 pertanyaan yang mengukur adanya tingkat
ketergantungan orang terhadap Internet, seperti “Seberapa sering Anda merasa takut bahwa
hidup tanpa internet itu akan membosankan, tidak bermakna, dan tidak menyenangkan?”, “Seberapa
sering Anda lebih memilih online daripada keluar dengan teman-teman?” dll.
Hasil tes tersebut menunjukkan bahwa 55,34 % responden mendapat score antara 31-49 yang
berarti responden tersebut mengalami ketergantungan/adiksi internet pada level ringan.
Sedangkan 11,9% responden telah mengalami ketergantungan/adiksi internet tingkat sedang.
Sedangkan 0,4% respoden telah mengalami ketergantungan/adiksi internet parah dengan
score antara 80-100. Hal ini harus menjadi bahan perhatian. Di sisi lain, diperoleh keterkaitan
antara tingkat adiksi/ ketergantungn internet terhadap usia responden. Dimana semakin muda
usia, semakin memiliki kecenderungan tingkat adiksi internet yang semakin tinggi.

7 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Hal lain yang tak terlepas dari penggunaan smartphone dan Android yaitu terkait sisi security.
Penggunaan Android yang sangat luas tidak terlepas dari ancaman terhadap platform
tersebut. Laporan McAfee (2018) menunjukkan bahwa sebanyak 239 Juta varian malware baru
ditemukan. G Data juga melaporkan bahwa sebanyak 3,2 juta aplikasi Android berbahaya
terdeteksi hingga Q3 2018, meningkat sekitar 40% pada periode yang sama di tahun 2017 lalu.
Selain itu, terdapat lebih dari 10 ribu varian mobile malware yang terdeteksi di dalam Android.
Tentu saja hal ini menunjukkan level ancaman untuk platform Android meningkat secara
dramatis. Selain specially-tailored malware yang merupakan pelaku utama Android dicap
sebagai "unsafe," sejumlah versi Android yang out-of-date juga berkontribusi terhadap masalah
keamanan OS tersebut. Tetapi kabar baiknya adalah bahwa Google menekan para pembuat
Smartphone Android untuk mendeliver setidaknya empat Google security update selama
tahun pertama dan update reguler selama tahun kedua.

8 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Jumlah pengguna seluler, smartphone maupun internet baik
di dunia maupun di Indonesia terus tumbuh.
CAGR smartphone 26 % dan CAGR internet 13 %.
Internet dan smartphone telah menembus the bottom of the
pyramids . Indonesia memasuki era “the borderless world”
secara masif.
CAGR
Smartphone
Seluler
: 26.17%
: 4.77%
Pertumbuhan pengguna
Internet
Mobile Internet
: 12.8%
: 9.23%
(juta)
300.0 254.7 265.3
238.4 241.5
220.2
200.0 161.8 178.4
132.7 143.3 140.4
110.2 100 118.1
76.1 82.7 89.4
100.0 55.4 62.8 65.2 69.2

0.0
2015 2016 2017 2018* 2019*

Smartphone1 Seluler2 Internet3 Mobile Internet4


Sumber: Dari Berbagai Sumber, 2018

9 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Android masih menguasai pasar smartphone. Secara
global, Android memegang 75% pasar dan iOS 22%.
Sedangkan di Indonesia, Android menguasai 92% pasar
smartphone dan iOS 6%.

75.16% Android 92.31% Android

21.98% iOS 5.85% iOS

0.33% Windows 0.17% Windows

1.13% KaiOS 0.17% BlackBerry


1.40% Lainnya 1.49% Lainnya

2015 2016 2017 2018 2015 2016 2017 2018

Android iOS Windows Android iOS Windows

Sumber: http://gs.statcounter.com/, 2018

10 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Ada lebih dari 5 juta aplikasi yang berjalan di atas smartphone.
40% di antaranya berjalan di atas Android. Android dari
Google dan iOS dari Apple masih menguasai market hingga
akhir tahun 2018.

Sumber: Dari Berbagai Sumber, 2018

11 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Sementara itu, penggunaan Android terus meluas. Beberapa
sekolah di Indonesia telah melaksanakan Ujian sekolah berbasis
Android. Hal ini diharapkan menjadi solusi atas kekurangan
sarana/prasarana komputer saat ujian.

12 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Aktivitas yang paling sering dilakukan dengan perangkat
mobile yang dimiliki adalah mengakses media sosial dan
chatting
Mengakses media sosialmedia sosial
Mengakses 92.3%
92.3%
Chatting Chatting 87%
87%
Melakukan panggilan
Melakukan panggilan 81.7%
81.7%
Bermain gameMendengarkan musik 73.8%
75.2%
Mendengarkan musikBermain game 73.8%
Mengambil foto/video
Mengambil foto/video 70.6%
Membaca
Membaca berita/gosip/informasi
berita/gosip/informasi 66.3%
Mengatur alarm Mengatur alarm 58.7%
MenontonTVfilm/serial TV
Menonton film/serial 54.6%
54.6%
Mencari arahMencari arah dan lokasi
dan lokasi 54.4%
54.4%

Sumber: Jakpat Indonesia Mobile Habit Survey Report, Q3 2018, N = 2.172

13 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
10 aplikasi Android yang paling banyak di-download di
dunia dan Indonesia

Global (Juta)
WhatsApp 77.27 01 WhatsApp

Messenger 58.28 02 SHAREit


Tik Tok 42.79 03 Facebook Lite
Facebook 31.37 04 HAGO
Instagram 30.85 05 FB Messenger
Helix Jump 28.22 06 Instagram
Facebook Lite 26.54 07 Mobile Legends
Merge Plane 24.38
08 YouTube Go
Happy Glass 22.25
09 TikTok
Messenger Lite 19.84
10 Shopee
Sumber: Statista, 2018
Sumber: Berdasarkan ranking, www.appannie.com, 2018

14 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Di Indonesia, banyak bank menyediakan aplikasi m-banking, di
Android, BB dan iOS. Jumlah download aplikasi m-banking di Play
Store cukup beragam, dari ratusan hingga jutaan. Selain itu, bank
juga menyediakan layanan melalui media sosial.
Aplikasi Mobile Banking dari bank di Indonesia Bank on Social Media
Jumlah download 100%
N: 25 Top Bank
aplikasi mobile banking
di Google playstore 100%

100%
100%
90%
90%
90%
10%
0% 80%

10rb - 500rb 500rb - 1jt 10%


1jt - 5jt 5jt - 10jt 10%
> 10 jt

Sumber: Sharing VisionTM, identifikasi web masing-masing Bank, Appanie.com; N = 25, Nov 2018

15 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Sementara itu, dengan penggunaannya yang sangat luas, di sisi
lain ancaman terhadap keamanan Android terus meningkat
239 JUTA
varian Malware disebarkan melalui
malware baru Google Play Store, Q2 2018
ditemukan 3 juta
mobile malware
dideteksi dlm
3,2 JUTA
Total 13,783 periode 6 bln
aplikasi
varian mobile terakhir
dideteksi
malware di • AsiaHitGroupGang : telah aktif setidaknya
sebagai
Android sejak akhir 2016 dengan distribusi aplikasi
malware
penginstal palsu Sonvpay.A
• Korban terbanyak adalah dari Thailand dan
9 JUTA aplikasi Malaysia
mencurigakan • menggunakan geolokasi alamat IP untuk
150 JUTA
mengkonfirmasi negara korban dan
Apps di-scan 13,3% mobile malware
melakukan fraud billing untuk meningkatkan
infection rate di Asia potensinya untuk mencuri uang dari
unsuspected users
McAfee threat report Sept 2018
Sumber: Dari Berbagai Sumber, 2018

16 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Selain itu, semakin meluasnya penggunaan Android juga
berdampak pada perilaku adiksi internet di Indonesia
Tingkat adiksi internet berdasarkan
Tingkat adiksi internet berbanding
score penilaian
dengan usia
11.9% 0.4% 140
120

Jumlah responden
100
80
32.4%
60
55.3% 40
20
0
<22 22-34 34-45 >45
(usia – dalam tahun)
Penggunaan internet normal (skor 0-30)
Adiksi internet ringan (skor 31-49)
Tingkat adiksi internet sedang (skor 50-79)
Tingkat adiksi internet parah (skor 80-100)
Sumber : survey adiksi internet, tugas kuliah filsafat ilmu
mahasiswa STEI ITB, n = 514, desember 2018

17 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Daftar Pertanyaan yang digunakan dalam IAT
Seberapa sering Anda online lebih lama dari yang Anda rencanakan?
Seberapa sering Anda mengabaikan tugas rumah tangga demi bisa online lebih lama?
Seberapa sering Anda lebih memilih kesenangan main internet dibandingkan menghabiskan waktu bersama teman?
Seberapa sering Anda menjalin pertemanan baru dengan sesama pengguna internet?
Seberapa sering orang lain dalam hidup Anda mengeluh karena seringnya Anda menghabiskan waktu untuk online?
Seberapa sering nilai Anda turun atau tugas sekolah Anda tercecer karena Anda sering online?
Seberapa sering Anda memeriksa email dulu sebelum melakukan hal lain?
Seberapa sering kualitas pekerjaan atau produktivitas Anda merosot karena internet?
Seberapa sering Anda jadi mudah tersinggung atau tertutup jika ada orang yang bertanya apa yang Anda lakukan saat online?
Seberapa sering Anda menutupi kecemasan Anda tentang kehidupan nyata dengan nyamannya hidup dunia intenet?
Seberapa sering Anda menunggununggu waktu kapan bisa online lagi?
Seberapa sering Anda merasa takut bahwa hidup tanpa internet itu akan membosankan, tidak bermakna, dan tidak
menyenangkan?
Seberapa sering Anda menggerutu, membentak, atau merasa kesal ketika ada orang yang mengganggu ketika Anda sedang
online?
Seberapa sering Anda kehilangan jam tidur karena bergadang demi bisa online saat malam?
Seberapa sering Anda memikirkan internet ketika sedang offline dan berkhayal sedang online?
Seberapa sering Anda berkata “sebentar lagi” ketika sedang online?
Seberapa sering Anda berusaha mengurangi waktu untuk online tapi gagal?
Seberapa sering Anda merahasiakan sudah berapa lama Anda online?
Seberapa sering Anda lebih memilih online daripada keluar dengan teman-teman?
Sebarapa sering Anda merasa tertekan, tidak bersemangat, atau cemas ketika offline, dan rasa itu hilang begitu Anda online
lagi?

18 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Outlook
Big Data

19 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Pasar Big Data Analytics diperkirakan akan terus meningkat hingga tahun 2027 dengan CAGR
11%. Pertumbuhan terbesar terlihat dari Software. Pasar Software diprediksi meningkat
menjadi $46 Miliar di tahun 2027 mendatang. Pasar Big Data Service diprediksi akan tumbuh
menjadi $33 Miliar di tahun 2017. Sedangkan Pasar Hardware yang berada di posisi berikutnya
juga diperkirakan meningkat mencapai $24 Miliar (2027). Khusus untuk Software sendiri,
pertumbuhan terbesar terlihat dari Stream Processing (32%), Analytics Apps (29%) dan Science
Pipeline (26%).
Bila dilihat dari sisi tingkat adopsi Big Data, secara global semakin banyak perusahaan yang
menggunakan Big Data. Sebuah hasil studi dari Dresner Advisory Services (2018 Big Data
Analytics Market Study) menyebutkan bahwa 82% perusahaan memprioritaskan aplikasi dan
platform analytics dan BI sebagai bagian dari anggaran mereka untuk teknologi dan layanan
berbasis cloud yang baru. Sementara 78% perusahaan memprioritaskan advanced analytics,
dan 76% memprioritaskan persiapan data.
Untuk di Indonesia sendiri, hasil survei yang dilakukan Sharing Vision terhadap 27 perusahaan
menunjukkan bahwa 66% responden menilai Big Data akan booming di Indonesia 1 – 2 tahun
ke depan. Selain itu, hasil survei ini juga menunjukkan bahwa 48% perusahaan sudah
memasukkan pengembangan sistem Big Data ke dalam IT Strategic Plan, bahkan 33%
diantaranya sudah mengoperasikan sistem tersebut dan 33% lainnya sedang mengembangkan
sistem big data.

20 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Tujuan utama perusahaan-perusahaan tersebut mengembangkan Big Data adalah untuk
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan sebagian besar perusahaan (63%) yakin
76%-100% Big Data memang dapat memenuhi tujuan tersebut.
Perusahaan-perusahaan tersebut juga menyatakan bahwa top use case untuk Big Data yang
sudah/berpotensi untuk diimplementasikan di perusahaan adalah customer behaviour analysis
(63%) dan fraud analysis (50%).
56% responden ini juga menilai bahwa pengembangan Big Data secara outsource adalah yang
paling efektif. Selain itu, saat ini Cloud (36%) dinilai sebagai infrastruktur yang paling sesuai
untuk perusahaan, begitu juga dengan High End Solution (36%), dan Commodity Hardware
(27%) sesuai untuk perusahaan mereka.
Hasil survei yang dilakukan Sharing Vision juga menunjukkan bahwa hingga saat ini, data
source utama adalah data transaksi (93%). Masih belum banyak penggunaan data eksternal
dalam pengolahan data di sistem big data.
Selain itu, platform/tools yang paling banyak digunakan adalah Hadoop (50%), Azure (42%)
dan Cloudera (25%). Sementara untuk bahasa pemrograman, Phyton dan R adalah yang paling
banyak digunakan/direkomendasikan.

21 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Sementara itu, bedasarkan survey Sharing Vision, 88% responden menyatakan kendala
implementasi big data yaitu kurangnya SDM (data scientist, statistician, dll). Kebutuhan data
scientist saat ini di Indonesia diperkirakan baru terpenuhi sekitar 50%. Begitupun di US,
kebutuhan data scientist baru terpenuhi sekitar 60%. Hal ini menunjukkan besarnya demand
terhadap data scientist .
Selain itu, istilah Chief Data Officer pun masih belum familiar di Indonesia. Chief Data Officer
adalah senior executive yang bertanggungjawab kepada strategi exploitasi data (mining,
analytics, insight) dan tata kelola data (policy, quality, lifecycle, privacy, proteksi, security).
Hanya 10% yang menyatakan pengelolaan big data analytics di bawah Chief Data Officer. 40%
responden lainnya menjawab pengelolaan big data analytics masih dibawah Direktur IT/ Chief
Information Officer .

22 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Pasar Big Data Analytics akan terus meningkat hingga 2027
dengan CAGR 11%
Pasar Big Data Analytics akan Pasar Big Data Software
terus berkembang Berkembang pesat

2017 2027
$1.4B
Software $103B
Hardware
$11B
$10B $12B
$33B $2.4B $17.8B
Services $6.4B $7.8B
$14B
Services
$0.4B
$24B $0.3B $2.8B
$5.7B
Hardware
Analytics Apps Apps Infrastructure
Data Science Apps Application & Analytic
$46B Stream Processing Database
$35B Software
• Pasar Big Data khususnya Big Data Analytics terus tumbuh dengan CAGR =
11%. Pertumbuhan terbesar ada pada sisi software yaitu dengan CAGR =
16%.
2017 2027
• Dari sisi Big Data Software, pertumbuhan terbesar adalah Stream
Processing (32%), Analytics Apps (29%), dan Data Science Pipeline (26%).
Sumber: Wikibon, 2018
23 of 128 Sharing Vision Outlook 2019
Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Di dunia, adopsi Big Data di enterprise meningkat menjadi
58% pada 2018. Sedangkan di Indonesia, 66%
menyatakan layanan Big data akan booming dalam 1-2
tahun ke depan
Global
Indonesia
82% perusahaan memprioritaskan
aplikasi dan platform analytics dan BI Kapan layanan Big Data akan booming di
sebagai bagian dari anggaran mereka Indonesia?
untuk teknologi dan layanan berbasis Dalam kurun waktu 1
33% tahun ke depan
cloud yang baru.
Dalam kurun waktu 2
78% perusahaan memprioritaskan tahun ke depan
advanced analytics, 17% Dalam kurun waktu 3
tahun ke depan
76% memprioritaskan persiapan data. Dalam kurun waktu >
33% 13% 3 tahun ke depan
Tidak tahu
4%
Sumber : BI and Analytics in the Age of AI and
Big Data, TDWI, desember 2018
Sumber: Sharing VisionTM, Big Data Survey, Feb –
Des 2018; N = 27 responden

24 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Di Indonesia, 48% perusahaan SUDAH memasukkan
pengembangan sistem Big Data dalam IT Strategic Plan, bahkan
lebih dari 60% diantaranya telah mengoperasikan &
mengembangkan.

N = 11
17%
Perusahaan- 33%
perusahaan yang 17%
SEDANG MENGKAJI SEDANG
sistem Big Data DIKAJI SUDAH 0%
48% 33%
berpendapat bahwa 41%
perusahaan perlu Saat ini sudah beroperasi
segera memasukkan Saat ini sedang dikembangkan
sistem Big Data ke 2019
dalam IT Strategic Plan 2020
>2020 N = 12
BELUM
11%
33.33% Lainnya:
Belum menjadi
prioritas 66.67% Belum mengetahui dengan jelas
apa sebenarnya sistem Big Data
Alasan N=3
Sumber: Sharing VisionTM, Big Data Survey, Feb – Des 2018; N = 27 responden

25 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan mengembangkan
produk/layanan baru menjadi tujuan utama perusahaan mengembangkan Big Data
dan sebagian besar responden menilai bahwa 76%-100% yakin sistem ini dapat
memenuhi tujuan tersebut
Tujuan utama perusahaan mengembangkan Big Data

Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan 84.21%


Mengembangkan produk/layanan baru 52.63%
Meningkatkan planning & forecasting 47.37%
Meningkatkan penjualan produk 36.84%
Meningkatkan akuisisi pelanggan baru 26%
Lainnya 5%
N = 19

% perusahaan percaya bahwa 5% 0% -25%


5%
sistem Big Data dapat 0% 26% - 50%
memenuhi tujuan 27% 51% - 75%
76% - 100%
63% Tidak tahu
N = 19

Sumber: Sharing VisionTM, Big Data Survey, Feb – Des 2018; N = 27 responden

26 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Customer Behavior dan Fraud Analysis menjadi top prioritas Use
Case Big Data yang sudah/ berpotensi untuk diimplementasikan
di perusahaan

Customer Behaviour Analysis 63%


Fraud Analysis 50%
Loyalty & Promotion Analysis 33%
Predictive Maintenance 29%
Credit Scoring 25%
Social CRM/Network Analysis 13%
Sentiment Analysis 8%
360 Customer View 8%
Lainnya 25%

N = 24
Sumber: Sharing VisionTM, Big Data Survey, Feb – Des 2018; N = 27 responden

27 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Meskipun, di Indonesia, data source utama masihlah data
transaksi. Adapun platform utama yang banyak
diimplementasikan adalah Hadoop dan Azure
93%
Data input yang
40% 40% 27%
akan diolah dalam 1 7%
tahun ke depan
N = 11 Data transaksi Teks (email, fax, Data sensor atau Media sosial Data Image
pdf) IoT

77%
Platform/tools yang digunakan atau dikenal/direkomendasikan
50% 54%
31% 31% 42%
23% 25% 17% 15% 23% 25%
0% 0% 0% 8%

Hadoop Spark MapR Cloudera Hortonwork SAS Microsoft Belum Tahu


Azure
SUDAH mengembangkan atau SEDANG merancang sistem Big Data
BELUM berencana mengembangkan sistem Big Data
*Jumlah responden yang menjawab: 12 yang SUDAH dan 13 yang BELUM

Sumber: Sharing VisionTM, Big Data Survey, Feb – Des 2018; N = 27 responden

28 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Pengembangan Big Data sebagian besar dilakukan secara outsource.
Sementara High End Solution dan Cloud adalah infrastruktur yang saat
ini dinilai paling sesuai untuk perusahaan. Dan untuk Cloud sendiri,
banyak responden yang menggunakan AWS.
Pengembangan big data Infrastruktur
yang lebih efektif 36%
High end
solution
Membeli
22% Inhouse Provider yang digunakan
22% 27% 75%
C0mmodity
HW
36%
50%
N = 22
Cloud
25%
56%

Outsource AWS Microsoft Lainnya


N = 23 Azure N=4

Sumber: Sharing VisionTM, Big Data Survey, Feb – Des 2018; N = 27 responden

29 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Phyton dan R menjadi bahasa pemrograman yang
digunakan/ direkomendasi untuk mengembangkan sistem
Big Data.
Bahasa pemrograman yang saat ini digunakan atau direkomendasikan
86% 86%

42%
29%
33% 33%
25%
17% 14%
8% 8%

SAS Java Phyton R Scala C/C++ Lainnya, Belum


sebutkan tahu
SUDAH mengembangkan atau SEDANG merancang sistem Big Data
BELUM berencana mengembangkan sistem Big Data
*Jumlah responden yang menjawab: 12 yang SUDAH dan 7 yang BELUM

Sumber: Sharing VisionTM, Big Data Survey, Feb – Des 2018; N = 27 responden

30 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Keterbatasan SDM dan kurangnya dukungan dari manajemen
jadi hambatan terbesar Perusahaan dalam penerapan
Big Data.
Apa saja yang akan menjadi kendala penerapan Big Data di perusahaan ?

Kurangnya SDM yang menguasai data


88.89%
analytics (data scientist, statiscian)
Belum menguasai teknologi (ekosistem) Big
66.67%
Data (termasuk capacity planning)
Use Case belum ditetapkan 50.00%

Data input belum siap 44.44%

Kurangnya dukungan dari manajemen 33.33%

Lainnya 16.67%

Sumber: Sharing VisionTM, Big Data Survey, Feb – Des 2018; N = 27 responden

31 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Belum tercukupinya kebutuhan data scientist di Indonesia
Pertumbuhan Data Global (ZB) Proyeksi Kekurangan Data Scientist di USA vs
CAGR: 41% di Indonesia 2018
35
7.9 US
0.79 1.2
(Ribu Orang) Sebagai contoh di USA,
diperkirakan supply hanya
2009 2010 2015 2020 490
300 memenuhi 50%-60%
Produksi data akan mencapai 44 kali lebih besar demand pada tahun 2018
pada tahun 2020 jika dibandingkan dengan Supply Demand Sumber: McKinsey
jumlah data pada tahun 2009.
1 ZB = 1 Triliun GB Sumber: IDC
Indonesia
Di Indonesia, demand
Estimasi Kebutuhan Data Science & 2700 500
data scientist hanya
Analytic (Juta) 0
dapar dipenuhi sekitar
CAGR 64%
Kebutuhan data 50% pada 2018.
2.72 scientist mencapai Supply Demand
11 2,7
angka 2,7 Juta pada
2018 2020 Sumber: Sharing Vision, dari berbagai sumber, 2018
(kdnuggets.com) (PwC) 2020 Sumber: PwC, 2017

32 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Baik untuk saat ini maupun 2 tahun mendatang, keahlian SDM
yang dibutuhkan perusahaan untuk membangun/mengelola Big
Data adalah Data Engineer dan Data Scientist

Data Engineer 65%


56%
Data Scientist 54%
89%
Subject matter expert (Substantive expert) 54%
50%
Programmer 35%
17%
Big Data technology engineer 23%
44%
Statistician 15%
33%
Lainnya 31%
17%

Keahlian yang dibutuhkan saat ini Keahlian yang dibutuhkan 2 tahun mendatang
N = 26 N = 18

Sumber: Sharing VisionTM, Big Data Survey, Feb – Des 2018; N = 27 responden

33 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Jumlah perusahaan yang memiliki Chief Data Officer
semakin meningkat.

Pada 2020, 50% perusahaan


besar akan memiliki CDO yang
memiliki pengaruh dan otoritas
Pada 2019, 90% yang setara dengan CIO
perusahaan besar akan
memiliki CDO
(Gartner) Penunjukkan
Chief Data Officer

12% 56% 63%


2010 2017 2018
Sumber: Big Data Executive Survey 2018,
Sumber: Tableau, 2018 Top 10 Bi trends NewVantage Partner, Januari 2018

34 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Survey mengenai CDO (Chief Data Officer)

Peran CDO Saat Ini Peran CDO di Masa Depan

41% 45% 45%


59%
10%
Offensive | Menciptakan produk baru | Mendorong inovasi dan data-culture
Mendorong revenue | Strategis dan inovasi
Mengelola data sebagai aset perusahaan
Defensive | Compliance dan regulasi | Reaktif Memastikan pemenuhan regulasi dan
compliance

Sumber: Big Data Executive Survey 2017, NewVantage Partners

35 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Meskipun begitu, di Indonesia, Chief Data Officer belum populer,
pengelolaan big data analytics masih dibawah Direktur IT/
Chief Information Officer

Chief Information Officer/Direktur IT 40%

Ada unit tersendiri Big Data 20%

Chief Data Officer 10%

Lainnya 30%

N = 10

Sumber: Sharing VisionTM, Big Data Survey, Feb – Des 2018; N = 27 responden

36 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Outlook
Cloud

37 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Pasar layanan cloud semakin meningkat, baik secara global maupun di Indonesia. Belanja
cloud perusahaan di Indonesia (cloud services & cloud-enabling hardware, software &
services) pada 2021 akan mencapai US$ 266 juta (≈ Rp 3,7 Trilyun)

Beberapa startup lokal yang termasuk unicorn sudah menggunakan layanan cloud dari AWS
seperti Gojek, Traveloka, Halodoc, Grab, Moka, dll. Menurut VP of Engineering Traveloka Denni
Gautama, dengan menggunakan AWS manfaat yang didapatkan adalah bisa membawa
produk baru ke pasar lebih cepat dari sebelumnya, bisa mengerjakan lebih banyak hal dengan
lebih sedikit usaha serta menciptakan keluwesan, scalability, keandalan dan keamanan.

Tidak hanya startup, bahkan Himbara melakukan sinergi cloud guna mendukung transformasi
digital di Indonesia. Pada tahap awal sinergi ini memungkinkan bank-bank Himbara berbagi
cloud dan berbagi beberapa informasi sesuai dengan regulasi yang berlaku. Contoh informasi
disini adalah yang termasuk informasi surrounding (terkait manajemen risiko) dan data core
banking. Tetapi untuk data core banking seperti data nasabah dan transaksi tidak akan
dibagikan pada tahap awal ini. Selain itu, belum ada ada dana investasi yang digunakan di
dalam tahap awal sinergi cloud Himbara karena masing-masing bank sudah memiliki
infrastruktur cloud.

38 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Sementara itu, Hybrid cloud mulai digunakan oleh perusahaan, public cloud banyak digunakan
UKM dan private cloud banyak digunakan enterprise. Menurut survey yang dilakukan Sharing
Vision, 85% responden menggunakan private cloud, 5% menggunakan public cloud,
sedangkan 10% sisanya menggunakan hybrid cloud.

Tren Cloud Computing akan menuju ke penggunaan Container. Containers akan menjadi
mainstream. Menurut Red hat, Penggunaan container akan meningkat 89% dalam 2 tahun
mendatang. Hal ini didorong oleh kebutuhan dari developer maupun kebutuhan untuk inovasi
yang lebih cepat. Selain itu, Container as a service merupakan layanan cloud dengan
pertumbuhan tertinggi setelah serverless yaitu 36%.

39 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Pasar layanan digital di Indonesia memang semakin berpotensi karena itu banyak perusahaan
asing yang tertarik untuk mengembangkan layanannya di negara ini. Ditambah dengan
pesatnya pertumbuhan data yang dihasilkan sehingga data center dibutuhkan.
91% responden lebih memilih provider dari dalam negeri dibanding provider luar negeri
dengan alasan utama keamanan data.
65% responden menggunakan cloud computing dnegan tujuan untuk membantu perusahaan
lebih fleksibel, 55% menganggap cloud computing merupakan leading solution bagi
perusahaan . Sedangkan 75% responden menganggap masalah terkait security menjadi
concern utama dalam implementasi cloud di perusahaan, dan 57% responden menganggap
masalah terkait integrasi yang menjadi concern urama dalam implementasi cloud di
perusahaan.

Dengan pasar cloud yang begitu besar, Sharing Vision merekomendasikan agar pemerintah
terus mendorong provider/ penyelenggara Cloud Global untuk membangun data center di
Indonesia. Hal ini dikarenakan apabila ada masalah security maupun masalah hukum akan
lebih mudah diatasi.

40 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Secara general, pasar layanan cloud global terus
meningkat, begitu pula di Indonesia

Prediksi pasar public cloud Prediksi pertumbuhan public cloud berdasarkan tipe layanan
(US$ Miliar) (US$ Miliar) – Gartner, 2018
278.3
175.8 206.2 240.3
145.3

Cloud Mgmt
2017 2018E 2019E 2020E 2021E BPaaS PaaS SaaS & Security IaaS
Serv.
Gartner, 2018 2017 42.2 11.9 58.8 8.7 23.6
2018E 46.6 15.2 72.2 10.7 31
Prediksi pasar cloud 2019E 50.3 18.8 85.1 12.5 39.5
2020E 54.1 23 98.9 14.4 49.9
Berdasarkan data dari Statista, 2021E 58.1 27.7 113.1 16.3 63
cloud computing spending di
Indonesia diperkirakan mencapai
US$1,3 Miliar di tahun 2018, IaaS akan tetap menjadi segmen dengan
meningkat dari US$160 Juta di pertumbuhan tercepat hingga 2021 dengan
tahun 2012 lalu. perkiraan revenue sebesar US$ 63 Miliar.

41 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Hybrid cloud mulai digunakan oleh perusahaan, public cloud banyak
digunakan UKM dan private cloud banyak digunakan enterprise
Adopsi Private, Public dan 96% Responden Menggunakan Cloud
Hybrid Cloud
89% 89% 92%
77%71% 72%67% 75%71%
Public 71% Private
21% 4%
Cloud Hybrid Cloud
2016 2017 2018
Public Cloud Private Cloud Hybrid Cloud Public = 92% Private = 75%

Jenis Cloud yang Public Public


Diimplementasikan 32% 48%

Public Private Private


Private 45% 32%
Cloud Cloud
5% Hybrid
10% Cloud Enterprise SMB workloads in
workloads in Cloud Cloud
85%
*Berdasarkan responden yang menggunakan Cloud

Sumber: RightScale 2018 State of the Cloud Report, N = 997

42 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Tren Cloud Computing akan menuju ke penggunaan Container.
Containers akan menjadi mainstream. Hal ini didorong oleh
kebutuhan dari developer maupun kebutuhan untuk inovasi
yang lebih cepat.
Container as a service merupakan
Service Growth rate 2017 Use 2018 Use
layanan cloud dengan pertumbuhan
tertinggi setelah serverless Serverless 75% 12% 21%
Container as a service 36% 14% 19%
Sumber: RightScale DBaaS SQL 26% 35% 44%
2018 State of the DBaaS NoSQL 22% 23% 28%
Cloud Report, N = 997 DRaaS 21% 14% 17%

Penggunaan Issue terbesar terkait 50% Hanya 42%


container akan penggunaan container meragukan menyatakan
meningkat 89% adalah security & keamanan container mudah
dalam 2 tahun ease of use penggunaan di set up
mendatang container

Sumber: Red Hat 2019 global customer tech outlook survey

43 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Virtualization vs Container
Virtualization
Teknologi virtualization, meliputi virtual Container-based virtualization
machine, yang termasuk didalamnya operating
system dan aplikasi. Sebuah server fisik yang menjalankan beberapa aplikasi
container dengan sebuah Docker menjalankan satu OS,
Server fisik yang menjalankan beberapa virtual dan setiap container menggunakan OS kernel sharing
machine, memiliki hypervisor dan OS-OS dengan container lainnya.
terpisah.
Containers lebih ringan dan lebih sedikit resource
dibanding virtual machines.

Containerization engine

https://www.docker.com/what-container
https://www.docker.com/what-container

44 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Penggunaan Container terus meningkat. Docker menjadi
yang paling banyak digunakan, sedangkan Kubernetes
tumbuh dengan cepat.

Docker 49% 29%


Amazon ECS/EKS 44% 29%
Kubernetes 27% 36%
Azure Container Service 20% 34%
Google Container Engine 14% 25%
Docker Swarm 12% 25%
Docker Datacenter 7% 21%
Mesosphere 6% 12% Digunakan saat ini
Rancher 5% 12% Berencana digunakan

Sumber: RightScale 2018 State of the Cloud Report, N = 997

45 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Top Software Container
• Kubernetes dirilis oleh perusahaan yang mensupport pengembangannya, termasuk Google, Redhat,
CoreOS dll.Kubernetes tersedia secara gratis sebagai open source software.
• Docker Swarm gratis digunakan di Docker Community Edition dan tersedia dukungan komersial
sebagai bagian dari Docker Enterprise yang ditawarkan oleh Docker, Inc.
• Apache Mesos berjalan di setiap mesin di data center dan mengaburkan batas fisik dan virtual
resource dari sebuah mesin. Apache Mesos menyediakan resource untuk aplikasi yang berjalan di
atasnya, seperti Hadoop, Spark, Kafka, Elasticsearch, and Kubernetes.

Scheduler Docker Rkt Windows Composition Service Discovery


Kubernetes   *  Add-On
Swarm    
Apache Mesos ** ** ** ** **

Scheduler Linux Windows MacOS Support *Di-support oleh vendor pihak


ketiga atau paket software
Kubernetes    * eksternal
Swarm     **Fungsi secara opsional
disediakan oleh software yang
Apache Mesos   * berjalan di atas Apache Mesos

46 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Container use case secara global

New cloud-native applications 54.19%


New cloud-native applications 54.19%
Lightweight stateless applications
Lightweight stateless applications 38.71% 38.71%
Cloud migrations Cloud migrations 32.26% 32.26%

Modernizing legacy applications


Modernizing legacy applications 30.54% 30.54%

Database Database 30.32% 30.32%

CI/CD Pipeline CI/CD Pipeline 28.17% 28.17%

Stateful applications requiring persistent storage 20.86%


Stateful applications requiring persistent storage 20.86%
Content management 19.35%
Content management 19.35%
All of the above 9.03%
All of the above 9.03%
Others 2.80%
Others 2.8%
Sumber: Statista, 2018

47 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Case: Semua aplikasi di Google dijalankan menggunakan
container

Penggunaan internal:
Resource isolation and predictability
Quality of service
Batch vs latency sensitive serving
Over commitment
Resource accounting
Google memulai 2 milyar container setiap minggu

48 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
‘Pros and cons’ container di perusahaan
Container populer diantara
perusahaan teknologi, start Bagaimana adopsi di
up, maupun cloud provider. lingkungan perusahaan?

Pros
• Container berhasil sebagai sebuah Cons
arsitektur. • Container belum terbukti sukses saat
• Konsep sudah ada sejak lama, dan dijalankan untuk aplikasi lama
dimengerti perusahaan. • Meskipun mudah diterapkan pada aplikasi
• Teknologi sudah cukup solid. Misal Docker baru, namun terlalu kompleks untuk
instances yang baru, menggunaan aplikasi lama yang tidak didesain dari awal
centralized repository, dan dapat di scale, untuk container.
menggunakan cluster manager seperti • Kemungkinan biaya yang diperlukan cukup
Docker Swarm dan Google Kubernetes. mahal, karena harus mendesain ulang
• Public cloud besar support container (AWS, aplikasi lama tersebut.
Google, IBM, Microsoft).
Sumber: www.infoworld.com

49 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Multi cloud saat ini semakin dipertimbangkan sebagai
strategi perusahaan untuk mencapai fleksibilitas cloud
service, namun di sisi lain muncul tantangan kompleksitas
• Beberapa enterprises menyewa ahli
85% IT enterprise 81% enterprises telah memiliki untuk membantu memilih dan
akan mengadopsi strategi multi-cloud. menegosiasikan kontrak cloud, serta
multi cloud di
Enterprise menjalankan memonitor dan mengoptimasi konsumsi
2018
aplikasi di lebih dari 3 cloud. cloud untuk mencapai efektifitas.
(IDC, Dec 2017) (Rightscale research 2018) • Perusahaan lebih kecil menggunakan
tool untuk mengelola multicloud (seperti
Multicloud: Cloudability, Cloud Cruiser, dll).
• Menggunakan dua atau lebih public cloud service
Misal menggunakan Azure SQL untuk database dan Cognito untuk user management dan
AWS EC2 instances and load balancing, didalam sebuah aplikasi AWS
• Tujuan:menghindari ketergantungan terhadap single vendor Azure
Google
• Didorong pula oleh maraknya Shadow IT di perusahaan IBM
Tantangan:
Kompleksitas environment, membutuhkan manajemen cloud yang handal.

50 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Diantara benefit yang ditawarkan, akankah container
menjadi mainstream bagi perusahaan pengguna cloud ?

• Container merupakan virtualisasi di level OS, untuk deploying dan UK Enterprise respondents:
running distributed application tanpa harus meluncurkan seluruh 49% responden menyatakan
VM untuk setiap aplikasi, melainkan menggunakan banyak container sebagai teknologi
container (saling terisolasi satu dan lainnya) yang berjalan diatas yang paling menarik untuk
satu control host dan mengakses single kernel. menjadi prioritas investasi TI di
• Benefit utama: portability perusahaaan,
– Container menyediakan seluruh komponen environment yang • 44% berharap
dibutuhkan aplikasi (libraries, utilities, configuration files, dll). containerization akan
Memudahkan developer untuk memindahkan dan menjalankan menjadi top prioritas
aplikasi di lingkungan berbeda, misal local desktop, physical investasi TI 3 hingga 5 tahun
server, virtual server, testing, staging, production, public atau ke depan.
private cloud.
Teknologi container telah digunakan vendor besar seperti Sumber: SolarWind global
Google, Twitter, Netflix. report, 2018

Docker Kubernetes Azure Container


Service

51 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Top provider IaaS
Top Public Cloud Use Top Private Cloud Use
Gartner Magic Quadrant IaaS 2018 AWS 1 Vmware vSphere
Azure 2 Vmware vCloud Suite
Google Cloud 3 OpenStack
Enterprise IBM Cloud 4 Microsoft System Center
(>1000 kary)
VMware Cloud on AWS 5 Bare-Metal Cloud

Oracle Cloud 6 Microsoft Azure Stack


Alibaba Cloud 7 CloudStack

AWS 1 Vmware vSphere


Azure 2 OpenStack
Google Cloud 3 Bare-Metal Cloud

SMB IBM Cloud 4 Microsoft System Center


(1-1000
kary)
VMware Cloud on AWS 5 Vmware vCloud Director
Oracle Cloud 6 Microsoft Azure Stack
Alibaba Cloud 7 CloudStack
52 of 128 Sharing Vision Outlook 2019
Sumber: RightScale 2018 State of the Cloud Report, N = 997
Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Dalam pemilihan provider, sebagian besar perusahaan lebih
memilih provider dalam negeri karena alasan regulasi dan
mudahnya komunikasi dengan provider
91% responden lebih memilih provider dari dalam negeri dibanding
provider luar negeri dengan alasan utama keamanan data

Keamanan data
91% 42%
Kemudahan proses
33%
Memenuhi regulasi untuk perusahaan finansial/perbankan
17%
Pengalaman vendor
8%
Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) meluncurkan Cloud Himbara yang merupakan sistem
penyimpanan bersama bank-bank milik negara hasil sinergi teknologi. Bank Mandiri, BRI, BNI, dan
BTN menandatangani kesepakatan mengembangkan teknologi cloud untuk mendukung transformasi
digital menuju Industri 4.0.
Sumber: Sharing Vision, Cloud Survey, N = 27, 2018

53 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Lebih fleksibel dan menjadi Leading Solution merupakan
manfaat dari implementasi Cloud Computing bagi
perusahaan
Apakah manfaat dari implementasi Cloud Computing bagi perusahaan?

Lebih Fleksibel 65%


Teknologi/aplikasi yang lebih maju (leading solution) 55%
Beralih dari CAPEX ke OPEX 45%
Penghematan Biaya 45%
Mengurangi kompleksitas 35%
Meningkatkan fokus bisnis yang utama pada… 35%
Skalabilitas yang lebih baik 30%
Meningkatkan security 25%
Mengurangi kebutuhan SDM TI 15%
Green IT 15%

Sumber: Sharing Vision, Cloud Survey, N = 27, 2018

54 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Tantangan dan Hambatan

Keamanan 29% 48%

Mengelola pengeluaran Cloud 21% 55%

Kekurangan sumber daya/keahlian 27% 46%

Governance/control 25% 46%

Compliance 21% 47%

Mengelola banyak Cloud 22% 41%

Performansi 14% 41%

Membangun private cloud 20% 33%

Tantangan signifikan Tidak terlalu signifikan

Sumber: RightScale 2018 State of the Cloud Report, N = 997

55 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Concern utama implementasi tetap isu security, dan
perusahaan saat ini juga memberikan perhatian lebih pada
isu integrase dan compliance
Concern utama dalam mengimplementasikan Cloud di Perusahaan

Isu-isu terkait security 76%


Isu-isu terkait integrasi 57%
Isu-isu terkait compliance/legal 43%
Isu-isu terkait privasi 38%
Isu-isu terkait performansi 29%
Isu-isu bandwidth/network 19%
Lainnya, sebutkan 14%

Sumber: Sharing Vision, Cloud Survey, N = 27, 2018

56 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Kapabilitas vendor menjadi pertimbangan utama dalam
memilih vendor cloud computing

Apakah pertimbangan utama di dalam memilih vendor Cloud


Computing di perusahaan

Capability Vendor 73%


Kemudahan Integrasi 68%
Fitur security 64%
SLA yang ditawarkan 59%
Cost/harga 50%
Kecepatan respon vendor dalam menjawab… 41%
Kemudahan penggunaan 32%
Aplikasi yang ditawarkan 32%

Sumber: Sharing Vision, Cloud Survey, N = 27, 2018

57 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Microservice
0.8%
Sebagian besar responden sudah menggunakan microservice
11.6% Ya, dalam pengembangan
24.7%
Ya, dalam produksi
38.7% Tidak, tapi kami sedang mempertimbangkan
24.2%
Tidak, kami tidak mempertimbangkan
Kami sudah mencoba dan memutuskan untuk tidak menggunakan

Alasan menggunakan
Atas permintaan Manajemen
Untuk meningkatkan kualitas dimana tim hanya fokus pada satu app
Agar aplikasi lebih scalable
Untuk meningkatkan kualitas dengan mempersempit sumber kegagalan pada app tertentu
Memungkinkan deployment lebih cepat pada satu bagian app
Bereksperimen dengan arsitektur microservice
Fleksibilitas memilih tool atau bahasa yang berbeda untuk setiap layanan
Lainnya

0% 20% 40% 60% 80% 100%

Sumber: https://dzone.com/articles/dzone-research-microservices-priorities-and-trends

58 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Outlook
Data Center

59 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Industri data center di Indonesia berkembang pesat. Terdapat sekitar 101 data center yang
tersebar di 29 kota di seluruh Indonesia. Hasil survey Sharing Vision menunjukkan bahwa trend
data center saat ini bergerak ke arah outsource/colocation dan distributed data center.
Berdasarkan survey Sharing Vision dari taahun 2010 hingga 2018, Trend data center bergerak
ke arah outsource/colocation dan distributed data center. 53% responden memilih
menggunakan layanan outsource/colocation untuk menyelenggarakan data center. Dan 5%
responden bahkan telah menggunakan cloud DC.
Sementara itu, kebanyakan industri di Indonesia masih membutuhkan DC tier 2 atau 3. 61%
Responden menggunakan DC tier 3, 22% responden menggunakan DC tier 2. Penyedia DC juga
kebanyakan meng-claim data centernya tier 2 (41DC) maupun 3 (58 DC) . Meskipun begitu,
keberadaan DC tier 4 juga terus tumbuh seiring bertambahnya kebutuhan.
Mahalnya biaya pengadaan (53%), kurangnya kapasitas storage (35%) dan masalah
maintenance (29%) menjadi kendala utama dalam membangun data center di Indonesia.
Sementara itu, sebagian besar perusahaan (89%) sudah memiliki DRC yang memang milik
sendiri (41%) dan ada pula colocation (41%). Pertimbangan utama perusahaan memilih lokasi
DRC dilihat dari sisi keamanan (67%) dan potensi bencana (53%) yang mungkin terjadi.
Sementara 87% perusahaan memiliki DRC di kota yang sama dengan lokasi DC.

60 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Dengan banyaknya demand DC/DRC di Indonesia, beberapa waktu lalu pemerintah telah
menerbitkan beberapa peraturan mengenai kewajiban penempatan data center di Indonesia.
Salah satunya yaitu PP No. 82/2012 pasal 17 ayat 2 dan 3 yang menyatakan bahwa:
2) Penyelenggara Sistem Elektronik untuk pelayanan publik wajib menempatkan pusat data
dan pusat pemulihan bencana di wilayah Indonesia untuk kepentingan penegakan hukum,
perlindungan, dan penegakan kedaulatan negara terhadap data warga negaranya.
3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kewajiban penempatan pusat data dan pusat pemulihan
bencana di wilayah Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur oleh Instansi
Pengawas dan Pengatur Sektor terkait sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan setelah berkoordinasi dengan Menteri.
Selain PP di atas, PBI No. 9/15/PBI/2007 juga menyebutkan dalam pasal 19 ayat 2 bahwa,
"Pusat Data (Data Center) dan/atau Disaster Recovery Center diselenggarakan di dalam
negeri." OJK juga resmi menerbitkan Peraturan OJK Nomor 13 tahun 2018 tentang Inovasi
Keuangan Digital (IKD) di Sektor Keuangan yang juga mengatur penempatan data center di
dalam pasal 29 bahwa, ”Penyelenggara wajib menempatkan pusat data dan pusat pemulihan
bencana di wilayah Indonesia.”

61 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Selain keamanan data lebih terjamin, keuntungan lain jika data center berada di dalam negeri
adalah pajak OTT dapat diimplementasikan dan kedaulatan informasi lebih terjaga.
Kekurangannya adalah masalah kualitas layanan yang masih diragukan sebagian orang.
Sementara jika lokasi data center berada di luar negeri, kualitas layanan dinilai lebih terjamin.
Namun pemerintah menyatakan akan ada revisi terkait pasal 17 PP PSTE no 82/2012. Para
pelaku data center menolak adanya revisi tersebut. Sharing Vision juga tetap
merekomendasikan agar pemerintah tetap mendorong operator Data Center dunia, terutama
operator cloud global untuk dapat mendirikan Data center fisik di Indonesia. Hal ini terkait
dengan keamanan data dan jika terjadi masalah hukum.
Padahal dengan adanya PP PSTE 82/2012 pasal 17 tersebut, dengan memperhitungkan
potensi pasar yang ada, beberapa provider DC luar negeri sudah mulai melirik untuk
membangun DC di Indonesia. Salah satu yang sudah membuka DC di Indonesia yaitu Alibaba.
Alibaba bekerjasama dengan DCI Indonesia untuk pembangunan dan pengoperasian DC.

62 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Landscape Data Center di Indonesia

Medan
4 Balikpapan Makasar
Batam 1 2
4 Pontianak Kendari Ambon
1 1 1
Pekanbaru
1 Palu
1 Manokwari
1
Palembang
1
Bengkulu
1
Lampung
2
Tangerang
8
Serang Kupang
1 Solo Mataram 1
1
Purwakarta 1
3 Bali
Cimanggis Semarang Malang 3
1 1 2
Bogor Jakarta
44 Jogjakarta Surabaya
7 Bekasi 1 9
4
Bandung 6
Sumber: Sumber: Sharing Vision, N=101 DC dari 44 DC Provider (Januari 2019)

63 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Tren outsource/colocationn terus meningkat digunakan
oleh perusahaan yang memerlukan DC/DRC yang tidak
terlalu luas
90% Melakukan
outsource/
73% colocation
67% layanan DRC,
adalah langkah
44% 42%
cukup efisien
38% 37% khususnya
28% untuk
18% 16% perusahaan
10% 11% 13%
9% yang
6% 5%
membutuhkan
area DRC
2010 2012 2014 2016 2018
(server room)
yang tidak
Inhouse Outsource Colocation Cloud
terlalu besar.

Sumber: Sharing Vision, DC & DRC Survey, 2010-2018

64 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Colocation merupakan salah satu pilihan terbaik untuk
Meningkatkan Efisiensi Data Center

Mengupgrade teknologi 71% Berencana mengadopsi


menjadi lebih efisien
6%
green data center

Melakukan colocation 43% 6% Implementasi hybrid


cloud

Implementasi public
Melakukan konsolidasi 24% 6% cloud
*Jumlah responden menjawab: 17
Source : Sharing VisionTM, Data Center & Disaster Recovery Center Survey, n= 21, Feb-Apr 2018

65 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Kebanyakan industri di Indonesia masih membutuhkan DC
tier 2 atau 3. Penyedia DC juga kebanyakan meng-claim
data centernya tier 2 maupun 3
Tier layanan DC/DRC yang Jumlah DC di
Tier Data Center yang disediakan Provider Data Indonesia yang
digunakan Perusahaan Center di Indonesia mendapat sertifikasi:
Saat Ini 58
61% 41
Tier 4 : 4 DC
Tier 3 : 24 DC

22%
17%
4 3 Rating 3 : 7 DC
0 Rating 2 : 2 DC
Tier 1 Tier 2 Tier 3 Tier 4
Tier 1 Tier 2 Tier 3 Tier 4
Sumber : Sharing VisionTM , n = 101
Source : Sharing VisionTM, Data Center & Disaster data center dari 44 Data Center
Recovery Center Survey, n= 21, Feb-Apr 2018 provider, Jan 2019

66 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Awareness Provider DC/DRC

Provider DC/DRC yang Dikenal Top 3 Provider DC/DRC

Telkom Sigma 88% 38%


Lintas Artha 88% 27%
BIZNET 88%
Icon Plus 14%
71%
Indosat Data Center 47%
DCI Indonesia (Equinix) 35%
Telkom Lintas Artha Icon Plus
IDC Indonesia 35% Sigma
XL Data Center 29%
Elitery 6%
*Jumlah responden menjawab: 17 *Jumlah responden menjawab: 15
Source : Sharing VisionTM, Data Center & Disaster Recovery Center Survey, n= 21, Feb-Apr 2018

67 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Tipe Arsitektur Data Center Perusahaan

Sifat data center yang digunakan Alasan menerapkan data center


perusahaan responden active-active
100%
Active-active 80%

28%

72% Active-passive

Meningkatkan Meningkatkan
availability performansi
*Hanya ditanyakan pada responden yang
menggunakan active-active data center di perusahaan

Source : Sharing VisionTM, Data Center & Disaster Recovery Center Survey, n= 21, Feb-Apr 2018

68 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Ketertarikan Menggunakan Active Active Data Center
Bagi yang Belum Menggunakan

Tertarik menerapkan dan 50% Akan menerapkan di tahun ini


sudah berencana beralih ke 15%
Active-Active DC 50% Akan menerapkan di tahun 2019

63% Alasan belum berencana menerapkan


Tertarik menerapkan. Namun atau tidak tertarik menerapkan
belum berencana beralih ke 69% active-active data center
Active-Active DC
25%
13% 13%

Tidak tertarik untuk 15%


menerapkan Biaya yang Tidak memiliki Belum Belum tahu
dikeluarkan SDM yang membutuhkan
cukup tinggi terkait model Active-
Active DC
*Hanya ditanyakan pada responden yang belum menggunakan
active-active data center di perusahaan, N = 13
Source : Sharing VisionTM, Data Center & Disaster Recovery Center Survey, n= 21, Feb-Apr 2018

69 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Kendala Utama dalam Membangun dan Mengelola
Data Center

Mahalnya biaya pengadaan pengembangan DC 53%


Kapasitas storage kurang mencukupi 35%
Masalah maintenance 29%
Masalah security 29%
Strategi penyediaan DC kurang matang 24%
Pemilihan lokasi DC yang kurang memenuhi syarat 24%
Masalah audit 18%
Lebar bandwidth kurang mencukupi 18%
Periode backup yang tidak menentu 18%
Keterbatasan ketersediaan power 18%
SDM 6% *Jumlah responden menjawab: 17
Masalah cooling di Data Center 6%
Source : Sharing VisionTM, Data Center & Disaster Recovery Center Survey, n= 21, Feb-Apr 2018

70 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Ancaman Terbesar pada Keamanan Data Center
Perusahaan Selama Ini

59% 47% 47% 41% 35% 29% 12% 12%

Infeksi Akses informasi Penyalahgunaan Penetrasi system Spam Denial of service Pencurian Perusakan
Infeksi
malware(virus, Akses
secara Penyalah-
ilegal oleh akses Penetrasi
internal oleh orang luar Spam Denial of Pencurian
password Perusakan
website
worm, trojan) orang dalam
malware informasi gunaan system service password website
(virus, secara akses oleh
worm, ilegal oleh internal orang
trojan) orang luar
dalam
*Jumlah responden menjawab: 17
Source : Sharing VisionTM, Data Center & Disaster Recovery Center Survey, n= 21, Feb-Apr 2018

71 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Sementara itu kebutuhan DRC juga terus meningkat.

Kepemilikan DRC Metode Kepemilikan DRC**


Colocation (Half 41%
Milik Sendiri
outsource, hanya…
89% Sudah Colocation
memiliki Milik
(Halfperusahaan sendiri 41%
outsource, hanya
DRC space/rak saja)
Outsource (full,
Outsource
termasuk space,… 24%
(full, termasuk space,
server, aplikasi,dll)
Jenis DRC dimiliki perusahaan**

*Jumlah responden menjawab: 19 36% 29% 36%


** Ditanyakan pada responden yang
sudah memiliki DRC
Hot Standby Warm Standby Cold Standby
Source : Sharing VisionTM, Data Center & Disaster Recovery Center Survey, n= 21,
Feb-Apr 2018

72 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Lokasi DRC yang Dimiliki Perusahaan
Pertimbangan Penting Perusahaan dalam Memilih
Lokasi DRC
Security 67%
Bencana (banjir, gempa, kilat,… 53%
1 Kota dengan lokasi DC Power/electricity 53%
Harga 53%
87 Fasilitas komunikasi 47%
% Biaya telko 33%
Kedekatan dengan DC Operation 27%
Tempat penyimpanan bahan… 20%
Ketersediaan ruang kosong 20%
Lainnya 13%
13%
Jenis tanah tempat bangunan 13%
Pajak 13%
SDM 7%
Berbeda kota dengan lokasi DC PERDA 7%
Akses ke tranportasi umum 7%
Ketersediaan air *Jumlah
7% responden menjawab: 15

Source : Sharing VisionTM, Data Center & Disaster Recovery Center Survey, n= 21, Feb-Apr 2018

73 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Kebijakan Prioritas Aplikasi yang Harus di Back Up di DRC

DRC menyimpan back up DRC menyimpan back up


hanya untuk aplikasi seluruh aplikasi yang dimiliki
kritikal perusahaan
57% 43%

Metode Back Up DRC

77% 31% 8%

Full Backup Incremental Backup Differential Backup


*Jumlah responden menjawab: 14

Source : Sharing VisionTM, Data Center & Disaster Recovery Center Survey, n= 21, Feb-Apr 2018

74 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
DRC Berfungsi dengan Baik Saat DC Down.
Beberapa DRC yang tidak berfungsi baik saat DC utama
down dikarenakan DRC tersebut tidak pernah direview /
DRC berfungsi dengan
diaudit
baik saat DC utama
mengalami down 92% DRC tidak berfungsi
dengan baik saat DC
utama mengalami down
8%
Alasan DRC tidak berfungsi
dengan baik:
DRC tidak pernah
diaudit/direview

*Jumlah responden menjawab: 13

Source : Sharing VisionTM, Data Center & Disaster Recovery Center Survey, n= 21, Feb-Apr 2018

75 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Kepemilikan DC/DRC sebagai pemenuhan terhadap
regulasi di wilayah Indonesia
Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik
Pasal 17 ayat 2
Penyelenggara Sistem Elektronik untuk pelayanan publik wajib menempatkan pusat data dan pusat
pemulihan bencana di wilayah Indonesia untuk kepentingan penegakan hukum, perlindungan, dan
penegakan kedaulatan negara terhadap data warga negaranya.

PBI No 9/15/PBI Tahun 2007 tentang Penerapan Manajemen Resiko dalam Penggunaan
Teknologi Informasi oleh Bank Umum
Pasal 19 ayat 1 dan 2
Pusat Data (Data Center) dan/atau Disaster Recovery Center diselenggarakan di dalam negeri
Dalam hal Bank akan menyelenggarakan Pusat Data (Data Center) dan/atau Disaster Recovery Center di luar negeri,
Bank harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Bank Indonesia dengan memenuhi persyaratan tertentu.
Peraturan OJK Nomor 13 tahun 2018 tentang Inovasi Keuangan Digital (IKD)
Pasal 29
Penyelenggara wajib menempatkan pusat data dan pusat pemulihan bencana di wilayah Indonesia

76 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Bila Data Center tidak diharuskan di dalam negeri ,
kedaulatan informasi NKRI terancam, pajak OTT sulit
diinformasikan, keamanan data sulit dijamin.
Pros Kons

Dalam Negeri • Keamanan Data terjamin • Kualitas layanan masih


• Pajak OTT bisa diragukan sebagian
diimplementasikan orang (?)
• Kedaulatan informasi lebih • Dikatakan kurang
terjaga efisien
Luar Negeri • Kualitas layanan tinggi • Keamanan data sulit
dijamin
• Pajak OTT tidak bisa
diimplementasikan
• Kedaulatan informasi
tidak terjaga

77 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Vendor Asing mulai membuka Data Center di Indonesia:
Alibaba Cloud
Alibaba berambisi untuk meningkatkan sumber komputasi di Asia secara
signifikan, memperkuat posisinya di Asia
• mendorong industri usaha kecil dan menengah (UKM), sehingga sektor UKM
mendapat dukungan cloud yang kuat, terukur, hemat biaya, dan aman.
• menjadikannya pilihan bagi Perusahaan yang mematuhi PP No. 82 / 2012

Flow:

Memantau Pasar Melihat Meneguhkan Niat, Respon Pasar Meluncurkan DC


Indonesia selama perkembangan buka DC Mei 2018 Sangat Baik keduanya Januari 2019
2 tahun ini. ekonomi digital
Indonesia terus Membuka Data Center Permintaan pasar Bekerja sama dengan PT
Berdialog dengan
meningkat Pertama-nya di semakin IndoInternet. DC
startup-startup
Indonesia Maret 2018. meningkat Keduanya menyediakan
Indonesia, untuk
Bekerja sama dengan kapasitas yang lebih
tahu produk apa
PT DCI Indonesia, dll tinggi dan kemampuan
saja yg dibutuhkan
untuk pembangunan disaster recovery yang
dan pengoperasian DC lebih kuat

78 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Vendor Asing mulai membuka Data Center di Indonesia:
AWS berencana membangun DC di Indonesia

Faktor masuknya AWS ke Indonesia


• semakin menjanjikannya pasar Indonesia, belanja cloud
perusahaan Indonesia di tahun 2018 US$1,3 miliar
• PP No. 82 yang mewajibkan perusahaan Indonesia
menyimpan data penting konsumen di Indonesia. Dengan
membangun DC di Indonesia AWS akan menjadi pilihan
favorit bagi perusahaan yang harus mematuhi aturan
tersebut.

nilai investasinya mencapai US$951 Juta atau sekitar Rp.14 triliun.

akan disebar dalam periode 10 tahun.

http://infokomputer.grid.id/read/12943325/amazon-akan-mendirikan-data-center-di-indonesia-senilai-rp14-triliun?page=all
https://www.datacenterdynamics.com/news/amazon-invest-951m-indonesia/

79 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Outlook
E-Channel, E-Commerce, Fintech, GoPay
vs GrabPay

80 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Beberapa tren yang muncul telah mendukung semakin berkembangkan eChannel di Indonesia.
Berdasarkan Data dari Bank Indonesia, Pertumbuhan rata-rata nilai per transaksi kartu
ATM/Debit mulai turun bahkan pada 2018, mengalami penurunan sebesar 0,8%. Hal ini
didukung dengan semakin turunnya pertumbuhan jumlah mesin ATM yaitu pertumbuhan
jumlah mesin ATM hanya 1,6% pada 2018 ini dibanding dengan tahun sebelumnya sebesar
3,1%. Jumlah kartu kredit yang beredar pun mulai menurun. Jumlah kartu kredit yang beredar
menurun menjadi 17,2 Juta dan diperkirakan kembali turun hingga akhir tahun 2018. Tidak
hanya itu, nilai transaksi kartu juga mengalami penurunan di Q3 2018 menjadi Rp 284 Triliun.
Data ini menunjukkan bahwa industri finansial mulai bergeser ke arah digital.
Internet banking, mobile banking dan e-money menjadi layanan banking yang tumbuh dengan
pesat. Internet banking mencapai lebih dari 14 juta pengguna. Mobile banking bahkan
mencapai 35 juta pengguna, dengan pertumbuhan per tahun yaitu 37%.
Selain itu, dari 133 Bank di Indonesia, 60%-nya sudah mulai menyediakan layanan digital
banking. Terdapat 2 Bank yang benar-benar sudah menerapkan layanan digital banking, yaitu
BTPN dengan Jenius dan DBS dengan Digibank. Hal ini semakin menunjukkan pergeseran
industri finansial khususnya perbankan ke arah digital.

81 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Di sisi lain, jumlah e-money yang beredar pada 2018 tumbuh menjadi 1,8 x lipat dibanding
tahun sebelumnya. Nilai transaksi e-money 2018 juga tumbuh dengan cagr 107,5%. Hingga
akhir tahun 2018, terdapat 34 penyelenggara e-money yang telah mendapatkan izin dari Bank
Indonesia. Peningkatan penggunaan eMoney ini awalnya didorong oleh 2 hal yaitu
penggunaan e-money untuk pembayaran tol dan untuk transportasi online. Tapi nampaknya,
dari sisi frekuensi penggunaan, penggunaan e-money lebih besar ke arah transportasi online,
karena e-money dapat digunakan untuk membeli berbagai macam layanan yang disediakan
para provider transport online, seperti layanan antar makanan (GoFood, GrabFood), antar
barang (GoSend, Grab Express), maupun pembelian barang/jasa penyelenggara lainnya, dll.
Hal ini juga diperkuat dengan adanya sistem pembayaran menggunakan QR Code. Sistem Qr
code memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi menggunakan e-money secara
offline, yaitu langsung berada di merchant, dengan cara yang cepat dan mudah. Terdapat 12
perusahaan yang telah mendapatkan lisensi sebagai penyelenggara sistem pembayaran
menggunakan QR code.

82 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Sebagai salah satu e-money, Gopay diprediksi akan menjadi eMoney terbesar di Indonesia
dengan jumlah transaksi per bulan saat ini sekitar 50 juta transaksi dan nilai transaksi satu
tahun diperkirakan mencapai Rp 100 trilyun di 2018. Dan telah menggandeng 240 ribu
merchant/ mitra yang juga diperkirakan akan meningkat. Jumlah pengguna GoPay saat ini
telah mencapai 30 juta dan diperkirakan akan terus naik mencapai 100 juta pengguna dalam 3
tahun ke depan.
Selain itu, berdasarkan survei yang dilakukan Sharing Vision mengenai penggunaan GoPay,
menunjukkan bahwa 83% responden menggunakan GoPay, 42,5% menggunakan OVO. 92%
Responden menyatakan bahwa alasan utama mereka menggunakan GoPay adalah karena
kemudahan dan 55% responden menyatakan karena ada promo yang sering diberikan. Untuk
melakukan top up, mobile banking dan driver merupakan tempat top up paling banyak disukai
pengguna, yaitu sebesar 59% dan 47%.
Disisi lain, OVO menjadi salah satu kandidat kuat pesaing Gopay. Seperti yang diketahui bahwa
OVO telah digunakan dalam sistem pembayaran Grab atau menjadi GrabPay, pesaing Gojek.
OVO menganut sistem open platform yaitu sistem yang memungkinkan OVO digunakan di
berbagai sistem. Dengan sistem ini, OVO telah berhasil memperoleh jumlah pengguna
mencapai 115 juta pengguna, dimana 8o juta user diperoleh langsung dari kerjasamanya
dengan Tokopedia, jauh diatas jumlah pengguna GoPay. OVO meng-klaim telah dapat dipakai
di 500 ribu merchant dan meng-klaim sebagai platform pembayaran terbesar dengan
jangkauan terluas se-Indonesia.
83 of 128 Sharing Vision Outlook 2019
Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Secara umum potensi online ecommerce Indonesia hingga tahun 2020 sangat tinggi,
dengan nilai total diprediksi segera menembus Rp 1500 trilyun. Sedangkaan Menurut
Alexa.com, dari tahun 2017-2018, Bukalapak dan Tokopedia masih menjadi Top eCommerce.
Dari sisi jumlah merchant pun, kedua marketplace tersebut mendominasi. Sementara dari
jumlah produk, Shopee masih lebih unggul (100 Juta) dibandingkan Tokopedia (86 Juta).
Sementara itu Tokopedia berpotensi menjadi decacorn pada tahun 2019 ini, dengan posisi
valuasi saat ini yaitu US$7 Milyar.
Identifikasi terhadap 13 eCommerce marketplace terkemuka di Indonesia menunjukkan bahwa
Marketplace semakin memperluas metode pembayarannya. Selain metode internet
payment, eMoney, dan CoD, metode pembayaran lainnya mengalami peningkatan
jumlah marketplace yang menyediakan sebesar 14% hingga 74%. Sementara berdasarkan
suatu survey, menyatakan bahwa 76% responden menggunakan media pembayaran cashless
untuk bertransaksi di eCommerce, hanya 24% yang membayar pada saat COD dan melalui
gerai seperti indomaret, alfamart dan sejenisnya.
Tidak hanya marketplace, kini media sosial juga menjadi media belanja online, seperti
Instagram, Line, Facebook dan WhatsApp. Dan walaupun social shopping ini belum meng-
cross over marketplace, namun merupakan pasar long tail yang besar.

84 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Nilai transaksi Fintech di Indonesia diperkirakan mencapai Rp 315 Miliar dengan perkiraan
pertumbuhan transaksi sebesar 16,13%/tahun. Nilai total pendanaan yang diumumkan untuk
startup fintech tahun ini $182,3 Juta, setara dengan Rp 2,6 Trilyun, naik 3% dibanding
sebelumnya, dimana 57% diantaranya terkait dengan sub-sektor lending.
Sebagian besar layanan Fintech di Indonesia termasuk kategori Payment (38%) dan Lending
(31%). Selain itu, saat ini terdapat 2,8 Juta lender dan sekitar 182 Ribu borrower.
Sudah ada 78 perusahaan Fintech yang terdaftar di OJK. Ada pula 49 perusahaan yang sudah
terdaftar di Bank Indonesia. Sayangnya, ada sekitar 404 perusahaan yang masih ilegal.
Beberapa Fintech lending dari luar negeri yang masuk ke Indonesia juga masih ilegal. Karena
itu, OJK melakukan langkah penutupan fintech lending yang dianggap tidak sesuai ketentuan
regulasi.

85 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Berbagai tren yang muncul terus mendukung booming
eChannel.
ATM/Debit Card ATM Machine Credit Card
Pertumbuhan rata-rata 108 juta Mesin ATM. Pertumbuhan jumlah kartu
nilai per transaksi per tahun Pertumbuhan jumlah kredit mulai stagnan.
mulai turun bahkan negatif mesin ATM terus turun 16.9 17.2 17.2
Jumlah 17.4
- 4.2% 3.1% kartu
1.1% 0.6% 1.6% 2015 2016 2017 2018
0.8%
Sedangkan pertumbuhan nilai
2016 2017 2018 2016 2017 2018 transaksi masih meningkat meski
mulai lambat (CAGR 3,5%)

Internet Mobile Banking eMoney Digital Banking


Banking 35 juta pengguna 167 juta eMoney beredar 60% Bank (80 bank) sudah
mobile banking 923 ribu reader tersedia. memulai layanan digital
14,38 juta pengguna (CAGR: 37%) 34 penyelenggara eMoney banking . 2 Bank telah
internet banking Pertumbuhan nilai berlisensi menerapkan layanan digital
(CAGR : 25%) transaksi juga
Pertumbuhan nilai transaksi banking full :
Pertumbuhan nilai meningkat pesat.
pertahun meningkat sangat • Jenius – BTPN (900 ribu
transaksi meningkat
pesat (CAGR) = 107,5% pengguna)
pesat.
• Digibank – DBS (350 ribu
pengguna)
Sumber: Sharing Vision, dari berbagai sumber, 2018
86 of 128 Sharing Vision Outlook 2019
Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Layanan ATM bank-bank di Indonesia masih terus
tumbuh, meskipun dengan rata-rata nilai per transaksi per
mesin ATM yang semakin stagnan
Jumlah kartu ATM/Debet Beredar Jumlah mesin ATM Bank-bank Besar di Indonesia
(Bank Indonesia, 2018) (dalam Ribu) (Laporan Tahunan 2017 setiap Bank)
155.7 155.9
112.9 127.8 24.8
98.6 17.9 17.8 17.7

4.5 1.9 1.3 0.7


2014 2015 2016 2017 2018*

BRI

BNI

CIMB Niaga

Bank Mega
BTN
BCA

Danamon
Mandiri
Rata-rata transaksi per ATM per hari
200 Rp Juta

100 Satuan
transaksi Rata-rata transaksi 2018:
0
2014 2015 2016 2017 2018* Jumlah transaksi per ATM per hari : 160
Rp Juta Nilai transaksi per ATM per hari: Rp 172 juta
*prediksi Nilai per transaksi per ATM per hari : Rp 1.08 juta
Sumber: Sharing Vision, dari berbagai sumber, 2018

87 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Layanan SMS/Mobile banking menunjukkan pertumbuhan
(CAGR) sebesar 20 %, dengan rata-rata penetrasi
pengguna setiap bank sebesar 34%

Pertumbuhan Pengguna SMS/Mobile Banking 5 Bank Rata-rata penetrasi pengguna


Besar di Indonesia
20 CAGR total jumlah SMS/Mobile Banking Bank di
18 pengguna 19% Indonesia sekitar 34% dari
Juta Nasabah

16
14
12
10 total nasabah masing-masing
8
6
4
bank di tahun 2017
2
0 Penetrasi layanan (2017)
2014 2015 2016 2017
41.2 %
BCA 4.8 5 NA 7
26.3%
BNI 3.25 5.2 7.086 8.629
44.3%
Mandiri 5.97 6.6 7.33 7.53
28.8%
BRI 6.72 10 14.85 18
CIMB Niaga 27.7%
NA 1 1.4 1.8

Sumber: Sharing Vision dari berbagai sumber, Agt 2018

88 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Pertumbuhan jumlah transaksi total top 5 bank sebesar
28%, sedangkan pertumbuhan nilai transaksi sebesar 24%

Jumlah Transaksi (dalam juta) Nilai Transaksi (dalam Rp Trilyun)


1300 1100
1200 1000
1100
CAGR total jumlah 900 CAGR CAGR total nilai
1000 CAGR transaksi 28% 800 19% transaksi 24%
900 23% 700
800 41% 600
700 500
600
500 400
400 23% 300 36%
300 28% 200 49%
200 100 29% 12%
100 34%
0
0

2014 2015 2016 2017


2014 2015 2016 2017
Dari 5 top bank di Indonesia 2017:
• Total jumlah transaksi SMS/Mobile banking tahun 2017 mencapai 3 milyar transaksi.
• Total nilai transaksi SMS/Mobile banking tahun 2017 mencapai Rp 1556 trilyun.

Sumber: Sharing Vision dari berbagai sumber, Agt 2018

89 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Layanan internet banking menunjukkan pertumbuhan (CAGR)
sebesar 18%, dengan rata-rata penetrasi pengguna setiap
bank sebesar 20%
Pertumbuhan Pengguna Internet Banking 5 Bank Besar di Indonesia
9
8 CAGR : 33,09% Rata-rata penetrasi
Juta Nasabah

7 CAGR : 24,03%
6 pengguna Internet
5 Banking Bank di
4
3 CAGR : 16,06% Indonesia sekitar 20%
2 CAGR : 30,83%
1 CAGR : 22,47% dari jumlah nasabah
0
2015 2016 2017 di tahun 2017
BCA 4.55 4.80 7.00 43%
BRI 4.46 6.83 7.90 13%
Mandiri Penetrasi pengguna
1.7 2.20 2.59 15%
internet banking
BNI 1.04 1.54 1.78 5% masing-masing bank
CIMB Niaga 1 1.28 1.50 23%

Sumber: Sharing Vision dari berbagai sumber, Agt 2018

90 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Pertumbuhan jumlah transaksi internet banking total dari
top 5 bank besar 22%, sedangkan pertumbuhan nilai
transaksi sebesar 15%
Nilai Transaksi (dalam Rp Trilyun) Jumlah Transaksi (dalam Juta)
8000 14%
2200
7000 2000 21%
6000 1800
1600
5000 1400
4000 1200
3000 1000
800 13%
2000 27% 600
20%* 17% 19% 400 61% 13%
1000 12%
0 200
0

2015 2016 2017 2015 2016 2017


*asumsi pertumbuhan berdasarkan pertumbuhan rata-rata

Dari Top 5 bank di Indonesia :


• Total Jumlah transaksi internet banking tahun 2017 mencapai 2,97 Trilyun
• Total nilai transaksi internet banking tahun 2017 mencapai Rp 8.880 Trilyun

91 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Di sisi lain, Penggunaan eMoney terus meningkat, terutama
pada transaksi untuk transportasi dan ecommerce.

Jumlah eMoney Jumlah Jumlah dan Nilai


3,500 50
Reader Transaksi

Jumlah transaksi

(dalam Trilyun)
Nilai transaksi
167 923 45

(dalam juta)
juta 3,000
691 ribu 40
90 ribu 2,500 35
juta 2,000 30
375 25
51 1,500
34 juta 282 ribu 20
juta ribu 1,000 15
10
500
5
0 0
2015 2016 2017 2018 2015 2016 2017 2018
2015 2016 2017 2018
Jumlah Transaksi Nilai Transaksi
(CAGR : 76%) (CAGR : 107,5%)

Sumber : bi.go.id, 2018

92 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Pemegang Lisensi eMoney di Indonesia hingga Januari
2019 berjumlah 34 penyelenggara.

atau

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

93 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Penggunaan eMoney yang terus meningkat didorong
dengan meningkatnya penggunaannya untuk transportasi
online
Driver penggunaan eMoney ada 2 :
12 perusahaan mendapatkan license
1 Transportasi 2 untuk menyediakan sistem pembayaran
online Toll melalui QR code

QR Code memungkinkan
pengguna melakukan
Dari sisi frekuensi penggunaan, transaksi online dan offline
penggunaan e-money akan lebih besar
ke arah transportasi online, karena e- Penggunaan QR Code ditrigger
money dapat digunakan untuk oleh GoPay dan OVO.
membeli berbagai macam layanan Pengguna GoPay dapat
seperti layanan antar makanan menggunakan QR code di
(GoFood, GrabFood), antar barang 20ribu merchant.
(GoSend, Grab Express), maupun Sedangkan pengguna ovo
pembelian barang/jasa penyelenggara dapat menggunakan QR code
lainnya, dll. di 9 ribu merchant
Sharing Vision, dari berbagai sumber, 2018

94 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Gopay akan menjadi eMoney terbesar di Indonesia dengan jumlah
transaksi per bulan saat ini sekitar 50 juta transaksi dan nilai
transaksi satu tahun diperkirakan mencapai Rp 100 trilyun di 2018.
Nominal Transaksi (Rp Miliar) Jumlah merchant GoJek saat ini sebanyak
700
6,900 200 ribu. Diprediksi Ribu
Volume Transaksi (Juta)

akan meningkat 801


600 607
mencapai
100,000 460
1,100 801 ribu 345
500
dalam 4 tahun 200
CAGR 40%
ke depan.
400
3,800 2018 2019 2020 2021 2022
300 Sumber: Sharing Vision Research, 2018

2,685 Jumlah pengguna Gopay saat ini sebesar


200 30 juta, diprediksi akan Juta
1,640 meningkat menjadi 100
100 67
100 juta 30 45
5,400
dalam CAGR 49%
0 3 tahun
0 10 20 30 40 ke depan. 2018 2019 2020 2021
Jumlah Pengguna (Juta) Sumber: @strategy_bisnis, 2018

95 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Faktor sukses Gopay di industri emoney di Indonesia

1 Convergence antara offline dan online

2 Memilih segmen the bottom of the pyramid

3 Kekuatan know your merchant: melibatkan verifikasi fisik

4 Memulai dari platform transportasi dan payment

Sumber: Analysis Expert Sharing Vision, Sept 2018

96 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Hasil Surveu
GoPay

85% responden menggunakan emoney. Gopay adalah


emoney paling banyak digunakan (84%)
eMoney yang Digunakan

83.8% 85%
menggunakan
eMoney
42.5%
33.8% 30.0%
19.4%
6.3% 5.6% 5.0% 3.1% 2.2%
1.3% 1.3% 1.3% 0.5% 0.5% 0.3% 0.5%

Sumber : Survey Go-Pay, n= 379 responden, September 2018

97 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Hasil Surveu
GoPay
Transaksi yang paling sering dilakukan menggunakan
Gopay adalah untuk alat bayar transportasi, pembelian
makanan dan pengiriman barang
Transaksi apa saja yang pernah Transaksi yang paling sering
dilakukan menggunakan Go-Pay ? dilakukan menggunakan Go-Pay ?
Go-Ride / Go-Car 98%
Go-Ride / Go-Car 81%
Go-Food 90%
Go-Food 16%
Go-Send 54%
Go-Send 2%
Go-Pulsa 33%
Go-Tix 1% *hanya ditanyakan
kepada responden
Go-Tix 28% Membayar makanan di yang menggunakan
merchant offline 0%
Go-Pay
Go-Shop/ Go-Mart 23% jumlah responden
Go-Clean / Go-Massage 0%
yang menjawab = 262
Membayar makanan di
merchant offline
11% Go-Bill 0%
responden
Sumber :
Go-Clean / Go-Massage 10% Go-Shop/ Go-Mart 0% Survey Go-Pay,
n= 379 responden,
Go-Bill 3% Go-Pulsa 0% September 2018

98 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Hasil Surveu
GoPay
Kemudahan(92%) serta program promo (55%) menjadi
alasan utama penggunaan GoPay

91.60% • Transparant
• Push
notification
55.34% • Real time
• Sebagai
34.73% cadangan
20.99% cash
3.05%

Promo Simple, Mudah, Bisa memperoleh Aman Lainnya


Tidak perlu Go-Point
kembalian

*hanya ditanyakan kepada responden yang menggunakan Go-Pay


jumlah responden yang menjawab = 262 responden

Sumber : Survey Go-Pay, n= 379 responden, September 2018

99 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Hasil
Surveu
GoPay GoPay digunakan sekali dalam seminggu. Besar nominal
top up Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu

Tempat Top Up 8% 1% 5% < Rp 25.000,-


Mobile Rp 25.000 – Rp 50.000,-
59% 10%
banking 29% Rp 50.001 – Rp 100.000
Melalui Rp 100.001 – Rp 150.000
47% Rp 150.001 – Rp 300.000
Driver 48%
> Rp 300.000
ATM 39%
Frekuensi Top Up Sangat Sering (beberapa kali
Internet dalam seminggu)
Banking 17%
5% Sering ( 1 kali seminggu)
7% 37% Jarang ( 1 kali sebulan)
Melalui
8% Sangat jarang
Alfamart 7%
SMS 44% Hanya mengisi jika akan
Banking 2% menggunakan GoJek

Melalui *hanya ditanyakan kepada responden yang menggunakan Go-Pay


PPOB 0.4% jumlah responden yang menjawab = 262 responden
Sumber : Survey Go-Pay, n= 379 responden, September 2018

100 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Hasil Surveu
GoPay
64% responden sangat puas dengan layanan Gopay.
53% pernah merasakan kendala penggunaan Gopay,
diantaranya tidak dapat diakses dan gagal top up
Feedback Kendala yang pernah dialami saat
penggunaan Go-Pay menggunakan Go-Pay
Go-Pay tidak bisa diakses/
Baik, sangat
53% digunakan
53%
memuaskan
64 Telah Top Up Go-Pay tapi
saldo tidak bertambah
23%
% Pernah
mengalami
Nominal Go-Pay berkurang
kendala saat tanpa digunakan untuk
36% 22%
menggunakan bertransaksi
Go-Pay
0%
lainnya 12%
Cukup
Kurang memuaskan *hanya ditanyakan kepada responden yang pernah
memuaskan mengalami kendala
*jumlah responden yang menjawab = 261 responden jumlah responden yang menjawab = 142 responden

Sumber : Survey Go-Pay, n= 379 responden, September 2018

101 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
EMoney mulai bisa berpotensi untuk profitable bila
penggunanya masif (lebih dari satu juta pelanggan). Berikut
adalah key success emoney

102 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
GoPay vs OVO. GoPay telah digunakan oleh 30 juta
pengguna. Sedangkan OVO mendapatkan 80 juta user
dari kerjasama yang dilakukan dengan tokopedia.

Tipe Closed platform Open platform


Jml User 30 juta pengguna 115 juta pengguna (80 juta dari
tokopedia)
Jml Merchant 240.000 merchant 500 ribu merchant
Partnership • BRI: e-billing, • Bank Mandiri: interoperabilitas
• BNI: penyaluran KUR emoney
• Bank DKI: interoperabilitas • Alfamart: pembayaran, topup
emoney, interkoneksi ekosistem • Grab: pembayaran layanan grab
pembayaran dan perluasan channel • Moka: pembayaran oleh konsumen
pembayaran pajak dan retribusi. • Jasa Marga: pembayaran tol
• Alfa Group: pembayaran, topup Pertamina: pembayaran SPBU
Diantara referensi: https://tirto.id/jorjoran-adu-bakar-uang-go-pay-dan-ovo-c8u1
https://kr-asia.com/features-and-functions-of-go-pay-vs-ovo-side-by-side
https://media.skyegrid.id/go-pay-vs-ovo-siapa-yang-lebih-laku/https://tuhunugraha.com/digital-strategy/2017/03/19/6-alasan-go-pay-akan-menjadi-pemenang-e-money-di-indonesia/

103 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Sementara itu, sudah terjadi pergeseran untuk kegiatan belanja
kebutuhan, penggunaan transportasi dan pemesanan tiket,
hotel dll, hingga 90% ke online
90% 87% 81% 72% 72% 60% 45% 33% 32% 28% 24% 22% 16% 12% 3%

Booking Booking Pembelian Booking Belanja Buku, Belanja Belanja Belanja


Pesawat Tiket Konser Pulsa, Tiket Hobi/ Koleksi Kosmetik, Fashion & Groceries
Token Wisata Alat Mode
Transport Pembelian
Online Prabayar Kecantikan,
Perawatan Laptop/
Booking Booking Belanja Makanan/ Pembelian Badan Pembelian HP Komputer
Tiket KA Hotel Minuman Tiket Bioskop

104 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Secara umum potensi online ecommerce Indonesia hingga
tahun 2020 sangat tinggi, dengan nilai total diprediksi
segera menembus Rp 1500 trilyun

Proyeksi nilai pasar Prediksi Mc Kinsey Nilai Transaksi di beberapa ecommerce


eCommerce Indonesia terhadap penetrasi platform tahun 2017 (Rp Trilyun)
(Rp Trilyun) 1500 pembeli online terhadap
jumlah user internet 100*
1175
67
839 83%
30
562
74% 18
CAGR 39%
17
2.7
2017 2018 2019 2020 2017 2018
*Estimasi Sharing Vision expert

Sumber: MC Kinsey, The digital archipelago: How online commerce is driving Indonesia’s economic
development, Agt 2018; Sharing VisionTM dari berbagai sumber Agustus 2018

105 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Bila dilihat secara individual, jumlah transaksi online di
beberapa marketplace mengalami peningkatan, meski
jumlah kunjungan per bulan turun dibanding akhir 2017
70 Jumlah Transaksi per bulan (Juta)
50
Pertumbuhan rata-rata
16.5 ecommerce 2018 naik 25%
7.5 1.4 6 0.68 0.15 (Country Head of Shopback
2016 2016 2018* 2017 2018** 2016 2016 2015 Indonesia Indra Yonathan, 2018)
Tokopedia Bukalapak Shopee Elevenie Elevenia Blanja
Top produk dengan
*target 2018 ** periode ramadan 2018
pertumbuhan signifikan:
115.3 80.1 131.9
111.5
Kunjungan per bulan (juta)
85.1 30.8
50.0 27.9 52.5 15.7 4.7 Fashion Pulsa Travel Gadget Makanan
29.0 4.7 4.5 4.3
11.3 6.9 5.6 5.1 0.0
Hanya Shopee (11%) dan
Bukalapak (6%) mengalami
kenaikan jumlah
Q4 2017 Q2 2018
Sumber: https://iprice.co.id/insights/mapofecommerce/en/; Agustus 2018
pengunjung bulanan.

106 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Top 10 ecommerce pada 2018, Bukalapak berhasil memimpin,
kemudian disusul Tokopedia dan Blibli. Disisi lain, muncul JD.id
dan Bhinneka.
Top eCommerce (online shopping dan online booking)

2015 2017 2018 eCommerce Jenis Alexa

1 Bukalapak Marketplace C2C 7

2 Tokopedia Marketplace C2C 4

3 Blibli B2C & Marketplace C2C 19

4 Shopee Marketplace C2C 37

5 Lazada B2C & Marketplace C2C 47

6 OLX Classified/ listing/Iklan baris 52

7 Traveloka B2C 92

8 JD.id B2C 95

9 Tiket.com Marketplace C2C 213

10 Bhinneka B2C & Marketplace C2C 521


Sumber: Diolah dari Alexa.com, Oktober 2018

107 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Sementara itu, Tokopedia berpotensi akan menjadi
Decacorn kedua di Indonesia selain Gojek
Decacorn merupakan startup yang memiliki valuasi di atas US$10 miliar atau setara
Rp 141 triliun (asumsi US$1 = Rp 14.100).

Nilai Valuasi

Tokopedia US$7 milyar (sekitar Rp102 triliun)

Gojek US$ 9 Milyar

Traveloka US$ 4,1 Milyar

Sumber : Sharing Vision, dari berbagai sumber, 2019

108 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Bukan Satu, RI Berpotensi Punya 2 Startup Decacorn
Tahun Ini
Indonesia berpotensi memiliki dua decacorn tahun ini. Decacorn merupakan startup yang memiliki
valuasi di atas US$10 miliar atau setara Rp 141 triliun (asumsi US$1 = Rp 14.100).

Tahun ini pemerintah menargetkan akan ada 5 startup unicorn di Indonesia. Startup Unicorn
merupakan startup yang memiliki valuasi di atas US$1 miliar (Rp 14,1 triliun).

Di Asia Tenggara baru ada satu Decacorn, yakni startup berbagi tumpangan (ride hailing) Grab
Holdings. Adapun jumlah startup unicorn di Asia Tenggara sebanyak 7 startup. Empat di antaranya
ada di Indonesia.Yakni, Go-Jek, Tokopedia, Bukalapak dan Traveloka.

Pertama, startup taksi online, Go-Jek. Menurut Cruchbase, Go-Jek telah tujuh kali melakukan
pengumpulan dana dan berhasil mengumpulkan dana sebesar US$3,3 miliar. Hingga 30 Oktober 2018
Go-Jek memiliki valuasi US$7,8 miliar. Valuasi ini bisa bertambah sebab Go-Jek masih menggalang
dana dari investor untuk ekspansi ke Asia Tenggara.

Kedua, startup toko online (e-commerce) Tokopedia. Menurut Crunchbase, Tokopedia sudah delapan
kali melakukan penggalangan dana dari investor dan berhasil mengumpulkan US$1,3 miliar. Saat ini
diperkirakan valuasi Tokopedia mencapai US$3,5 miliar. Salah satu investor Tokopedia adalah Alibaba.

109 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Jumlah merchant dan jumlah produk juga mengalami
kenaikan di beberapa platform marketplace
Jumlah Merchant (ribu)
Dengan peningkatan jumlah merchant maupun
3000 3000 jumlah produk yang dijual, beberapa marketplace
2500 2200 2017
2000 menyelenggarakan program Flash Sale maupun
1100 1000 2018 program khusus periode tertentu yang cukup sukses:
200 135 30 12 Flash sale + hujan emas Shopee 
Tokopedia Bukalapak Blibli Shopee Elevenia Lazada Blanja OLX dongkrak traffic apps 5x lipat selama
5x
periode ramadan
Trafik
Promo ramadan extra  pendapatan
Jumlah Produk (juta) selama promo ramadan ekstra setara
pendapatan selama 5 tahun pertama
2017 125x Tokopedia beroperasi.
100 86 2018 Promo Flash serba Rp.25 ribu 
55 40 Trafik menaikkan trafik Tokopedia 125x lipat
40
3.5 2.5
Flash sale rutin Lazada:
Hp Asus Zenfone Max Pro M1 terjual 13
ribu pcs dalam 3 jam

Sumber: Sharing Vision dari berbagai sumber, Agustus 2018

110 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Marketplace semakin memperluas metode pembayarannya.
Selain metode internet payment, eMoney, dan CoD, metode
pembayaran lainnya mengalami peningkatan jumlah
marketplace yang menyediakan sebesar 14% hingga 74%.

Media pembayaran yang disediakan oleh penyedia ecommerce


100% 100% 81% 2017
81%92%75% 75% 92%69% 77%63% 85%
50% 2018
62% 46% 46% 38%62%31%54%25% 38%
13% 15% 6% 6%
8% 8%
Transfer Credit Card Internet Internet e-Money Transfer via via Mini Cash on Online Kredit non PT Pos Dompet Pegadaian Kioson JNE
Payment Banking Virtual Market Delivery Debit Card bank Elektronik
Account
Sumber : Sharing Vision, Identifikasi 13 eCommerce marketplace, Sept 2018

Media pembayaran yang digunakan oleh pengguna layanan ecommerce


Transfer via ATM 31% Cash Franchise Store 14.62
M-Banking 19.10% (indomaret, alfamart, dll) %
23.92%
E-Banking 13.29% 9.30
COD
Virtual Account 11.03% Cashless %
Digital Financing 1.66% 76.08%

Sumber : Katadata Insight Center "Indonesia eCommerce Mapping 2018," N = 20.000

111 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Hasil Surveu
GoPay
Saat ini social shopping belum meng-cross over
marketplace. Namun merupakan pasar long tail yang
Pembeli online masih lebih memilih besar.
berbelanja melalui marketplace, namun 54%52%
hampir 50% juga berbelanja di media sosial
92% Media social yang digunakan 23%21%
13%12% 13%
85% 6% 4% 2%
46%
28% 14% 12% 100 – 300 300 – 500 500 – 1 juta < 100 ribu > 1 juta
Nilai transaksi
Marketplace Media Sosial (Rupiah) Jan-18 Agt 2018

Penjual 1-3x 500 ribu – 1 juta


online 10-30 x 33%
15% < 100 ribu
di 4-6x 10% > 1 juta
30-50 x 17% 75%
media
100 – 500 ribu
sosial >100 x 25%
7-10x 0%
Nilai per transaksi
Jumlah transaksi per minggu
Sumber: Sharing vision survey, 2018

112 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Hasil Surveu
Social Shopping
User membeli barang melalui media sosial disebabkan lebih
murah, pilihan barang lebih beragam dan lebih mudah. Fashion
merupakan produk yang sering dibeli online akibat pengaruh
media sosial yang dilihat customer

Alasan user membeli secara online via social Kategori produk yang sering dibeli akibat pengaruh
media review, iklan, gambaran atau rekomendasi yang
muncul di sosial media yang dilihat customer
Lebih murah 28%
Fashion & Mode 55%
Barang lebih beragam 28%
Buku, Hobi & koleksi 39%
Lebih mudah 27% Makanan dan Minuman 37%
Lebih banyak promo 10% Accessories Laptop/ Komputer/ Handphone 34%
Bisa customize 5% Kosmetik & kesehatan 29%
Barang tidak tersedai di toko lain Handphone 15%
2%
Laptop/ Komputer 14%
Bisa CoD 2%
Elektronik rumah tangga 14%
Trusted 1% Groceries 6%
Kualitas barang dijamin 1% Lainnya 3%
Sumber: Survey Sharing Vision, Social Shopping, Agustus 2018, N=318

113 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Nilai transaksi fintech terus meningkat, terutama sektor
lending.
Nilai transaksi fintech tahun 2018 diperkirakan Total total pendanaan yang diumumkan
mencapai US$ 22,34 Juta atau sekitar Rp 315 untuk startup fintech tahun ini $182,3
Juta, setara dengan Rp 2,6 Trilyun, naik
Miliar.
3% dibanding sebelumnya, dimana 57%
Adapun pertumbuhan nilai diantaranya terkait dengan sub-sektor
transaksi diproyeksikan lending –mencakup p2p
tumbuh 16,13%/tahun. lending dan payday loan.

2%1%
4% 3% Payment
Distribusi 6% Lending
Penyelenggara Personal Finance Mgt
7% 38%
Fintech Comparison
Insurtech
8%
Crowdfunding
POS System
Cryptocurrency & Blockchain
Accounting
31%

114 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Pertumbuhan Fintech lending

Pertumbuhan penyaluran Rasio Non Performing Loan


Pertumbuhan jumlah
pinjaman meningkat
Lender dan Borrower juga
dengan CAGR 20,42%
menunjukkan peningkatan NPL berada
Total Penyaluran Pinjaman di kisaran 1%
2018 (Rp Triliun)
Pertumbuhan jumlah (Ribu)
1.28%
1.20%
15.
9 Lender CAGR 5,2%
Borrower CAGR 26,8%
2805
3

182.9
Januari Oktober 115.9 330.1
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt

Januari Oktober

Sumber: CNN ID Report Daily Social 2018

115 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Partnership fintech dan bank maupun lembaga keuangan
lain memungkinkan masing-masing bersinergi dengan
fokus pada kekuatan masing-masing

Bank Fintech
• Teknologi dalam Pengembangan
• Leadership Experience
Aplikasi
• Regulasi system
• Pengembangan Bisnis dan
Needs • Reputasi (Nama Besar) Needs
Inovasi
• Customer Base
• User Experience • Pengalaman manajemen resiko
• Improve Current Products • Sumber dana
• Data Integration
• Legacy Software / System
Dengan mengamati hasil survey maka dapat dilihat bahwa bank membutuhkan
fintech khususnya dalam hal kemampuan dalam penguasaan emerging teknologi yang
lebih unggul dan update. Adapun fintech membutuhkan pengalaman-pengalaman
bank dalam hal macam-macam layanan financial, manajemen risiko dan compliance.

116 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Ruang lingkup inovasi keuangan digital menurut
POJK No 13/POJK.02/2018
• Penyelesaian transaksi (settlement). Penyelesaian transaksi antara lain terkait penyelesaian
investasi modal.
• Penghimpunan modal mencakup equity crowdfunding, virtual exchange and smart
contract serta alternative due diligence.
• Pengelolaan investasi antara lain advance algorithm, cloud computing, capabilities sharing, open
source information technology, automated advice and management, social trading dan retail
algorithmic trading.
• Penghimpunan dan penyaluran dana antara lain pinjam meminjam berbasis aplikasi teknologi (P2P
lending), alternative adjudication, virtual technologies, mobile 3.0, dan third-party application
programming interface.
• Perasuransian antara lain sharing economy, autonomous vehicle, digital
distribution dan securitization and hedge fund.
• Pendukung pasar antara lain artifial inteligence/machine learning, machine readble news, social
sentiment, big data, market information platform dan automated data collection and analysis.
• Pendukung keuangan digital lain, meliputi social/eco crowdfunding, Islamic digital financing,
ewaqf, e-zakat, robo advise dan credit scoring.
• Aktivitas jasa keuangan lain, antara lain invoice trading, voucer, token serta yang paling menarik
produk berbasis aplikasi blockchain.

117 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Fintech lending mulai berguguran karena secara
fundamental kurang memiliki experience dalam
mengelola resiko

• OJK membatalkan tanda terdaftar lima Relasi


fintech
Tunaiku
• Melanggar aturan tentang perubahan
kepemilikan saham yang tidak dilaporkan Dynamic Credit
ke OJK
PinjamWinWin
• Pemberian sanksi penghentian operasi dan
pembatalan tanda terdaftar Karapoto

Sumber: https://www.ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/info-
terkini/Pages/OJK-Batalkan-Tanda-Terdaftar-5-Penyelenggara-Fintech-
.aspx

118 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Sebuah kisah projek inovasi kampung nelayan dengan desa prototyping di Pantai Song, Indramayu, melibatkan
seluruh lapisan masyarakat nelayan setempat. Dalam 1.5 tahun, membangun sistem penimbangan digital, hingga
lelang online untuk hasil tangkapan nelayan, hingga platform koperasi yang terintegrasi dengan TPI (Tempat
Pelelangan Ikan), bekerjasama dengan berbagai pihak. Untuk Indonesia yang lebih baik.

119 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
ABOUT
US

120 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
We are…

2010 2013 2014 2015 2016 + 2018 2017


Digital Academic Supplier Terbaik 1 Supplier Terbaik 1 Best IT Consulting 2015
Telkom Indigo Fellow 2010 Kategori Konsultasi Kategori Konsultasi iTech Top IT & Telco 2015
TOP IT Consulting 2016 TOP IT Business 2017
Telkom Supplier Awards Telkom Supplier Awards iTech Gold

… Indonesia Top IT Consulting team,


dedicated to collaborate with you.
121 of 128 Sharing Vision Outlook 2019
Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
• ATD (Accredited Tier Designer ) - Uptime Institute

• CISA (Certified Information Systems Auditor) ISACA

• CDCP (Certified Data Center Professional)

• CIPMP (Certified International Project Management


Professional)

• ITIL (Information Technology Infrastructure Library)

• CCNA (Cisco Certified Network Administrator) Cisco

• CNPE (Certified National Procurement Expert) LKPP

• The Certificate of the BCI (CBCI) -Business Continuity Institute

• EnterpriseDB Certified PostgreSQL 9.3 Associate

122 of 128 Sharing Vision Outlook 2019


Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
[SELECTED]
123 of 128 Sharing Vision Outlook 2019
Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
124 of 128 Sharing Vision Outlook 2019 Our Projects
Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
125 of 128 Sharing Vision Outlook 2019 We love to share.
Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
CERTIFICATION
126 of 128 Sharing Vision Outlook 2019
Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
CERTIFICATION
127 of 128 Sharing Vision Outlook 2019
Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
CERTIFICATION
128 of 128 Sharing Vision Outlook 2019
Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
CERTIFICATION
129 of 128 Sharing Vision Outlook 2019
Sharing Vision Proprietary: This document and information contained herein are proprietary to PT. Sharing Vision Indonesia, created for discussion and shared between Sharing Vision
with Business, Startups, Academicians, Communities, can be shared other third parties for knowledge sharing purpose. The versioning of this document can be updated between discussions.
Sharing Vision Ecommerce & Fintech Update 2018
Bandung, 7-8 September 2018
Dihadiri Praktisi, Profesional, Startup, Komunitas Investor, Akademisi, Wartawan

Untuk informasi
lebih lanjut, hubungi:

INTAN PERMATASARI
Mobile: +62 813 227 25111
+62 815 602 1012
Email: intan@sharingvision.com

PT. SHARING VISION INDONESIA


JL. ANGGREK 47 BANDUNG 40114
PHONE : +62 22 710 1403
FAX : +62 22 727 1057

Anda mungkin juga menyukai