Berdasarkan laporan riset yang dibuat oleh dailysocial.id yang berjudul fintech report 2021 – the
convergence of (digital) financial services ©dec 2021, total pendanaan oleh investor ke bisnis fintek
meningkat dari tahun ke tahun. Per 2021, total dana yang dikumpulkan mencapai $974 juta dari 68
transaksi; meningkat hampir 2x lipat dibandingkan tahun sebelumnya, yakni $555 juta dalam 32
transaksi.
Dari sisi konsumen, e-money (80,2%) dan paylater (68,9%) kini menjadi dua varian produk fintek yang
paling banyak digunakan. Beberapa produk lain dari kategori wealthtech dan insurtech pun mulai
mendapatkan awareness yang meningkat. Hal ini menjadi salah satu indikasi peningkatan literasi dan
inklusi finansial yang cukup baik dari masyarakat indonesia.
Regulasi Fintek di Indonesia
Paylater adalah metode pembayaran yang memfasilitasi pelanggan dengan kredit dalam batas tertentu. Ini
memungkinkan mereka untuk melakukan transaksi sekarang dan melakukan pembayaran di masa depan.
E-money merupakan layanan dompet digital berbasis server untuk menampung sejumlah uang nontunai
dari pengguna. Ini memungkinkan pengguna untuk menyimpan, mengirim, dan membayar langsung melalui
aplikasi.
Gateway adalah mekanisme yang membaca dan mentransfer informasi pembayaran dari pelanggan ke
rekening bank pedagang. Tugasnya adalah menangkap data, memastikan dana tersedia, dan membayar
pedagang.
Crowdfunding yaitu platform yang memungkinkan interaksi antara funding (penggalang dana) dan crowd
(orang banyak). Financial pledges dapat dibuat dan dikumpulkan melalui platform crowdfunding.
Insurtech adalah perusahaan, perantara, atau asuransi yang memanfaatkan
teknologi untuk bersaing atau memberikan manfaat nilai tambah kepada industri
asuransi.
Remmitance dalah bentuk pembayaran yang dikirim dari satu pihak ke pihak
lain. Pengiriman uang dapat dilakukan dalam beberapa bentuk, mulai dari
transfer pribadi dan faktur pemasok hingga pembayaran bisnis.
Wealth management mengacu pada fintek yang bertujuan untuk meningkatkan
manajemen aset, khususnya manajemen dan investasi yang terjangkau, nyaman,
dan aksesibilitas.
Inovasi keuangan digital adalah istilah yang dikembangkan OJK untuk produk
fintek yang baru dikembangkan.
Open Finance sebagai Tren Teknologi Fintek
Open finance adalah proses memisahkan data dan layanan keuangan untuk
memungkinkan perusahaan dan konsumen menggunakan data mereka dengan aman
dan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang jejak keuangan individu.
Payment: menurut agung bayu purwoko, departemen kebijakan sistem pembayaran bank indonesia, indonesia dan
beberapa negara di asia tenggara sedang menjajaki pembayaran lintas batas. cara ini berpotensi meraup lebih banyak
keuntungan, termasuk dari wisatawan mancanegara. Bank sentral menjalin kerja sama pembayaran untuk memudahkan
wisatawan tanpa menggunakan money changer. dulu orang bisa mengandalkan kartu kredit, sekarang sudah diperluas
menggunakan QR.
Paylater: survei dari research institute of socio-economic development (rised) menunjukkan peningkatan penggunaan
layanan paylater sebelum dan selama pandemi. Pertumbuhannya adalah 22,52% untuk pengguna tergolong sangat sering
dan 7,2% untuk pengguna yang tergolong sering menggunakan layanan paylater.
Wealth management: wealth management akan menyambut segmen investor baru, demikian disampaikan ceo bibit sigit
kouwagam. “Kami optimistis industri wealth management akan menarik lebih banyak investor individu, terutama investor
pemula dari generasi muda, untuk berinvestasi di pasar modal. peran teknologi dalam konteks ini sangat penting. Peran
pendidikan dan literasi keuangan juga sangat signifikan. Semakin banyak orang mengerti, semakin kecil kemungkinan
mereka terjebak oleh investasi ilegal, yang sebagian besar menyebabkan mereka merugi.”