3
Potensi digitalisasi di Indonesia
Indonesia adalah pasar besar dan potensial untuk menyerap arus digitalisasi
Negara berpopulasi besar dengan jumlah
generasi milenials yang cukup dominan
Lebarnya digital gap Indonesia dibanding negara
mitra menunjukkan peluang pasar yang besar
INDONESIA?
POPULASI 2018 268,2 Jt
Pangsa
UMKM
62.922.617 thd PDB
Sumber: Sensus BPS dan Kemenkop-UKM 2015, Kemenkominfo 2017 5
Perkembangan Sistem Pembayaran
Uang Tunai Yang Diedarkan (UYD) tumbuh 4,57% (yoy), sementara pembayaran nontunai menggunakan ATM-Debit, Kartu Kredit, dan Uang
Elektronik (UE) tumbuh 5,71%, didominasi oleh instrument ATM-Debit yaitu tumbuh 4,14% (yoy) dengan pangsa 93,78%. Transaksi UE terus
mengalami pelonjakan dengan pertumbuhan 230,25% (yoy), mengindikasikan preferensi masyarakat terhadap uang digital yang terus
menguat.
6
SECTION II
RESPON KEBIJAKAN BANK INDONESIA
Visi Sistem Pembayaran Indonesia
2 SPI 2025 mendukung DIGITALISASI PERBANKAN sebagai lembaga utama dalam ekonomi-keuangan
digital melalui open-banking maupun pemanfaatan teknologi digital dan data dalam bisnis keuangan
3 SPI 2025 menjamin INTERLINK ANTARA FIN-TECH DENGAN PERBANKAN untuk menghindari risiko shadow-
banking melalui pengaturan teknologi digital (spt API), kerjasama bisnis, maupun kepemilikan perusahaan
SPI 2025 menjamin KESEIMBANGAN ANTARA INOVASI DGN CONSUMERS PROTECTION, integritas & stabilitas serta
4 persaingan usaha yg sehat melalui penerapan KYC & AML-CFT, kewajiban keterbukaan data/informasi /bisnis publik,
& penerapan reg-tech & sup-tech dalam kewajiban pelaporan, regulasi & pengawasan
01
01 Kebijakan mendukung kegiatan ekonomi
• Penguatan instrumen dan infrastruktur publik BLUEPRINT SPI 2025
How to strike the berbasis digital
balance between • Memperkuat Ekosistem SP dan FMI yang
STANDARDISASI QRIS
terintegrasi secara end to end
harnessing the • Mendorong perluasan akseptasi non
digital opportunity tunai d/r memperkuat efisiensi
PERLUASAN
and mitigating the 02 Kebijakan Mendukung Stabilitas Sistem
ELEKTRONIFIKASI:
Keuangan
risk? • Memperkuat Pengendalian Risiko, Bansos Non Tunai
Perlindungan Konsumen dan Pengawasan
• Memperkuat framework pengaturan, Transaksi KeuanganPemerintah
perizinan, dan pengawasan di bidang SP Sektor Transportasi
Pariwisata
Definisi :
Suatu upaya untuk mengubah transaksi pengeluaran dan penerimaan pemerintah daerah dari tunai menjadi non
tunai melalui berbagai kanal pembayaran untuk mewujudkan efisiensi, efektifitas dan transparansi tata kelola
keuangan pemerintah melalui infrastruktur yang aman dan handal.
Manfaat Elektronifikasi :
AKSES LEBIH LUAS TRANSPARANSI EFISIENSI PERENCANAAN
PRAKTIS Meningkatkan akses TRANSAKSI OPERASIONAL EKONOMI LEBIH AKURAT
Tidak perlu membawa masyarakat ke SP, Membantu usaha Menekan biaya pengelolaan
Transaksi tercatat secara lebih lengkap
banyak uang tunai & khususnya pembayaran pencegahan dan identifikasi uang Rupiah dan cash handling
lebih aman sehingga perencanaan lebih akurat
pajak & tagihan kejahatan criminal & fraud
Kanal Pembayaran :
Shared Delivery Channel Proprietary Channel
Paper Based (Provider Side) (Customer Side)
Teller Bank (a.l. Cek, • Electronic Data Capture (EDC) & QR, • Internet Banking,
Bilyet Giro dan • Automated Teller Machine (ATM), • Mobile Banking,
Standing Instruction) • Point of Sales (POS) • Short Message Services
• Point Payment Online Banking (PPOB) (SMS) Banking 11
Peran Transaksi Pemda dalam Perekonomian Sumatera
Dalam 13 tahun terakhir, APBD di Sumatera cenderung defisit dimana pendapatan masih bergantung pada dana transfer pusat. Kontribusi PAD masih kecil walaupun cenderung
meningkat dari tahun ke tahun. Di sisi lain, anggaran belanja daerah yang semakin meningkat dapat meningkatkan risiko kebocoran anggaran apabila governance pengelolaan kas
daerah tidak dijaga dengan menerapkan pembayaran non tunai dan kontrol internal yg baik.
2016
2018
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2017
2019
- 0%
2010
2014
2018
2006
2007
2008
2009
2011
2012
2013
2015
2016
2017
2019
Lain-lain PAD yang Sah
Pendapatan Daerah Belanja Daerah Pendapatan Non PAD Pendapatan Asli Daerah
Nom. Defisit Anggaran Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
Porsi PAD
Pembayaran Gaji & Tunjangan pegawai
KOMPOSISI BELANJA DAERAH secara non tunai dapat men jaga DPK
300,000,000 70% perbankan khususnya BPD sekaligus 13,857,540
mendorong keuangan inklusif.
60% 59,842,632
250,000,000
96,827,198 Komponen belanja langsung
34,505,826
50% khususnya modal, barang & jasa *Cashless payment
200,000,000 73,309,505 JUGA dapat
rawan kebocoran.
40% 2,536,417 m eningkatkan
150,000,000
61,362,584 pen erimaan pajak
Menurut EY, cashless payment dapt 2,525, hi n gga 268%
30%
meningkatkan Pendapatan Daerah sebesar 955 (The Conversation)
100,000,000 10,884,785 1, 6 – 4,2 % PDRB atau 51,7 – 135 T
20% M EN UTUPI DEFISIT APBD
2 0 19
51.7 – 135T
50,000,000 Belanja Pegawai TL Belanja TL Non Pegawai
10% POTENTIAL GAIN
0
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
0%
Belanja Pegawai L
Belanja Modal
Belanja Barang dan Jasa ELEKTRONIFIKASI 7.7 T 12
Sumber : DJPK-Kemenkeu, EY, KPK, The Conversation (Seluruh satuan dalam Juta)
Elektronifikasi Transaksi Pemerintah : Kesepakatan RAKORPUSDA
Beberapa tindak lanjut hasil Rakorpusda Mei 2019 di antaranya 4 (empat) program sinergi untuk mendorong inovasi dan
memperluas program elektronifikasi transaksi Pemda, yaitu:
20,000,000
600,000
15,000,000
400,000
10,000,000
5,000,000 200,000
- -
11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2019 2019
Tunai Belanja
Transaksi Onli ne Transfer Intrabank Tarik Tunai Belanja Transaksi Online Bill Payment Transaksi Kartu Kredit (Nominal - dalam Juta)
Transfer Antarbank Transaksi Kartu ATM Debit (Nomi nal - dalam Juta)
2019 2019
LANGKAT TEBING
TINGGI
SERDANG
DELI BEDAGAI
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 SERDANG TANJUNG
BALAI
SIMALUNGU
1. Sistem Keuangan DAIRI N
1. Sistem Keuangan 1. Sistem Keuangan
2. Payroll
ASAHAN
2. Payroll 2. Payroll
3. Teller
3. Teller Integrasi PAKPAK
BHARAT SAMOSIR LABUHAN
3. Teller 4. SP2D Online TOBA BATU
4. SP2D Online
5. CMS Data HUMBANG
HASUNDUTAN
SAMOSIR UTARA LABUHAN
BATU
5. CMS
6. EDC/Internet-SMS-Mobile Banking
6. EDC/Internet-SMS-Mobile
7. Integrasi CMS dengan e-keuangan 3)
Transaksi TAPANULI
UTARA
Banking LABUHAN BATU
7. Transaksi Pendapatan 1)
8. Perluasan Kanal Pembayaran Keuangan SELATAN
2 20 2 148 14 7 1
Pemda Pemda Pemda Pemda Pemda Pemda Pemda
Sumut 34 pemda Riau 13 pemda
Aceh
26 8* Terdapat 2 Pemda Yang
13
Pemda Pemda Pemda
masih Payroll Tunai yaitu
Aceh Singkil dan Pidie
Sumbar 20 pemda Sumsel 18 pemda
18 2 17 1
Pemda Pemda Pemda Pemda
Jambi 12 pemda
Kep. Babel 8 pemda
Pajak Daerah (% Pemda) Retribusi (% Pemda) Belanja Langsung (% Pemda) Belanja Tidak Langsung (% Pemda)
91 82 97
97
91 82
97
91 76
97
79 83 79 97
79 82
97 97
100 82
Aturan Pemda Payroll Non Tunai Sumut Tw-II 2019 Penerapan SP2D Online 18
PEMPROV 70% 30% 7/10 PEMPROV 100% 10/10 Tw-I 2019 PEMPROV 90% 10% 9/10
PEMKOT 62% 38% 21/34 (+2) PEMKOT 100% 34/34 Tw-II 2019 PEMKOT 59% 41% 20/34 (+1)
2 Kab msh payroll PEMKAB 56% 44% 67/120 (+2)
PEMKAB 45% 55% 54/120 (+10) PEMKAB 98% 118/120 tunai yaitu : Pidie,
YA TIDAK BELUM ADA DATA Sumut (26/34)
YA TIDAK BELUM ADA DATA Sumut (26/34) YA TIDAK BELUM ADA DATA & Aceh Singkil Sumber data: Laporan KPwDN se-Sumatera
Kendala Elektronifikasi Transaksi Pemda (Nasional & Sumut)
Diperlukan sinergi untuk pemenuhan akses dan kanal pembayaran serta peningkatan kapabilitas bank yang merupakan
faktor utama dalam implementasi elektronifikasi transaksi Pemda. Selain itu diperlukan juga dukungan dari pemda dalam
hal penyediaan infrastruktur dan SDM untuk mendukung elektronifikasi transaksi pemda
Ketersediaan Regulasi Pemetaan Tantangan Elektronifikasi Transaksi Pemda* Infrastruktur
• Ketersediaan jaringan listrik dan
Tidak: 1 telekomunikasi serta perangkat TI
Pemerintah Pemerintah
Provinsi belum merata.
Provinsi
• Ketersedian akses dan kanal
pembayaran di daerah terbatas.
Sumut: Ya (1)
• Kapabilitas BP D sebagai pengelola
Ya; 33 6 25 22 14 8 4 4 3 7 8 Rekening Kas Umum Daerah (RK UD)
beragam.
Kebijakan Infrastruktur Tingkat Preferensi Biaya Kepemilikan Sinergi inovasi SDM Teknologi
Pemahaman Tr. Tunai Rekening
Tingkat Pemahaman
Pemerintah Pemerintah
Tidak: Kota • Persepsi Pemda thd implementasi
Kota transaksi non tunai masih beragam.
25
• Eduka si dan pendampingan teknis
Sumut: thd SDM Pemda belum merata.
Ya (5), Tidak (3) Ya; 65 7 68 51 33 22 17 11 4 13 12 • Sosialisa si kepada masyarakat belum
dilakukan secara berkesinambungan
Kebijakan Infrastruktur Tingkat Preferensi Biaya Kepemilikan Sinergi inovasi SDM Teknologi
Pemahaman Tr. Tunai Rekening
Preferensi Transaksi Tunai
Pemerintah Pemerintah
Kabupaten Kabupaten • Interkoneksi dan interoperabilitas
instrumen/kanal pembayaran belum
Sumut: optimal.
Tidak;
• Ekosi stem SP non tunai bersifat
Ya (15), 200 Ya; 198 133 299 256 175 103 92 37 10 52 45
eksklusi f sehingga aksepta si
Tidak (10) masyarakat masih terbatas.
Kebijakan Infrastruktur Tingkat Preferensi Biaya Kepemilikan Sinergi inovasi SDM Teknologi
Pemahaman Tr. Tunai Rekening
Sumber : Laporan KPwDN-DGPN, 2018