Anda di halaman 1dari 22

ELEKTRONIFIKASI TRANSAKSI PEMDA MENDORONG

TRANSFORMASI MENUJU EKONOMI DIGITAL


Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara
1
SECTION I
PERKEMBANGAN EKONOMI DIGITAL
Teknologi Digital telah hadir disetiap sisi kehidupan...

3
Potensi digitalisasi di Indonesia
Indonesia adalah pasar besar dan potensial untuk menyerap arus digitalisasi
 Negara berpopulasi besar dengan jumlah
generasi milenials yang cukup dominan
 Lebarnya digital gap Indonesia dibanding negara
mitra menunjukkan peluang pasar yang besar

INDONESIA?
POPULASI 2018 268,2 Jt

MOBILE INTERNET ACTIVE SOCIAL


SUBSCRIPTION USERS MEDIA USERS
BENCHMARK
Population in Million (2018)
7.676 5,8 32,25 69,24 107,3 1.361
MOBILE SUBSRCRIPTION 67% 144% 125% 133% 116% 87%
INTERNET USERS 57% 84% 80% 82% 71% 41%
355,5 Juta 150 Juta 150 Juta
Penetrasi: 133% Penetrasi: 56% Penetrasi: 56%
ACTIVE SOCIAL MEDIA USERS 45% 79% 78% 74% 71% 23%
4
Sumber: Wearesocial Jan-19, Jakpat
Digitalisasi dan peluang inklusivitas
Kehadiran fintech dan e-commerce membuka lebar peluang inklusivitas ekonomi-keuangan
 Fintech dan e-commerce dapat membuka peluang inklusivitas kepada 51% penduduk unbanked dan 59,7 juta UMKM
 Perluasan inklusivitas tersebut terlihat pada jejaring yang dibangun oleh sejumlah fintech dan e-commerce besar
PANGSA REKENING PENDUDUK DEWASA

Pangsa
UMKM
62.922.617 thd PDB
Sumber: Sensus BPS dan Kemenkop-UKM 2015, Kemenkominfo 2017 5
Perkembangan Sistem Pembayaran
Uang Tunai Yang Diedarkan (UYD) tumbuh 4,57% (yoy), sementara pembayaran nontunai menggunakan ATM-Debit, Kartu Kredit, dan Uang
Elektronik (UE) tumbuh 5,71%, didominasi oleh instrument ATM-Debit yaitu tumbuh 4,14% (yoy) dengan pangsa 93,78%. Transaksi UE terus
mengalami pelonjakan dengan pertumbuhan 230,25% (yoy), mengindikasikan preferensi masyarakat terhadap uang digital yang terus
menguat.

6
SECTION II
RESPON KEBIJAKAN BANK INDONESIA
Visi Sistem Pembayaran Indonesia

SPI 2025 mendukung INTEGRASI EKONOMI-KEUANGAN DIGITAL NASIONAL sehingga menjamin


1 fungsi bank sentral dalam proses peredaran uang, kebijakan moneter, dan stabilitas sistem keuangan,
serta mendukung inklusi keuangan

2 SPI 2025 mendukung DIGITALISASI PERBANKAN sebagai lembaga utama dalam ekonomi-keuangan
digital melalui open-banking maupun pemanfaatan teknologi digital dan data dalam bisnis keuangan

3 SPI 2025 menjamin INTERLINK ANTARA FIN-TECH DENGAN PERBANKAN untuk menghindari risiko shadow-
banking melalui pengaturan teknologi digital (spt API), kerjasama bisnis, maupun kepemilikan perusahaan

SPI 2025 menjamin KESEIMBANGAN ANTARA INOVASI DGN CONSUMERS PROTECTION, integritas & stabilitas serta
4 persaingan usaha yg sehat melalui penerapan KYC & AML-CFT, kewajiban keterbukaan data/informasi /bisnis publik,
& penerapan reg-tech & sup-tech dalam kewajiban pelaporan, regulasi & pengawasan

SPI 2025 menjamin KEPENTINGAN NASIONAL DALAM EKONOMI-KEUANGAN DIGITAL ANTAR


5 NEGARA melalui kewajiban pemrosesan semua transaksi domestik di dalam negeri dan kerjasama
penyelenggara asing dengan domestik, dengan memperhatikan prinsip resiprokalitas
*) Aspek SPI meliputi instrumen, mekanisme, lembaga, infrastruktur, dan cross border, termasuk sinergi dan koordinasi kelembagaan 8
Arah Kebijakan Bank Indonesia 9
Kebijakan Bank Indonesia diarahkan pada upaya mendukung integrasi ekonomi-keuangan digital nasional untuk menjamin fungsi bank
sentral dalam proses peredaran uang, kebijakan moneter, dan stabilitas sistem keuangan, serta mendukung inklusi keuangan

TANTANGAN KEBIJAKAN RESPONS KEBIJAKAN STRATEGI

01
01 Kebijakan mendukung kegiatan ekonomi
• Penguatan instrumen dan infrastruktur publik BLUEPRINT SPI 2025
How to strike the berbasis digital
balance between • Memperkuat Ekosistem SP dan FMI yang
STANDARDISASI QRIS
terintegrasi secara end to end
harnessing the • Mendorong perluasan akseptasi non
digital opportunity tunai d/r memperkuat efisiensi
PERLUASAN
and mitigating the 02 Kebijakan Mendukung Stabilitas Sistem
ELEKTRONIFIKASI:
Keuangan
risk? • Memperkuat Pengendalian Risiko,  Bansos Non Tunai
Perlindungan Konsumen dan Pengawasan
• Memperkuat framework pengaturan,  Transaksi KeuanganPemerintah
perizinan, dan pengawasan di bidang SP  Sektor Transportasi
 Pariwisata

PENGUATAN KOORDINASI KELEMBAGAAN ONBOARDING UMKM


9
Arah Kebijakan Bank Indonesia :
5 Strategi Elektronifikasi Bank Indonesia
Bank Indonesia terus mendorong pergeseran perilaku transaksi masyarakat dari tunai ke non tunai melalui 5
strategi elektronifikasi yang disinergikan dengan program-program Pemerintah
STAKEHOLDERS
Bantuan Sosial
Fasilitasi 1 Interoperabilitas dan interkoneksi melalui
Model Bisnis kartu kombo dan pemberdayaan keagenan

& Inovasi Jalan Tol


2 Interoperabilitas dan interkoneksi sistem
pembayaran elektronik terintegrasi di
Regulasi Yang seluruh ruas tol
Mendukung Moda Transportasi
3 Interoperabilitas dan interkoneksi
STRATEGI sistem pembayaran elektronik
ELEKTRONIFIKASI terintegrasi antar moda
Optimalisasi Transaksi Pemda
Sumberdaya Lokal 4 Integrasi sistem keuangan daerah
dengan cash management system Bank
serta memperluas kanal pembayaran
pajak & retribusi daerah

Edukasi dan Pariwisata


5 Integrasi layanan non tunai antar sektor di Kawasan
monitoring Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) antara lain
Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo & Joglosemar
10
1
Definisi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah
Elektronifikasi transaksi pemerintah daerah bertujuan untuk mewujudkan perluasan less cash society dan keuangan inklusif melalui
peningkatan akses keuangan untuk layanan transaksi non tunai.
Dasar Hukum :
Surat Edaran No. 910/1866/SJ dan No.910/1867 tanggal 17 April 2017 tentang Implementasi Transaksi Non Tunai
masing – masing pada Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

Definisi :
Suatu upaya untuk mengubah transaksi pengeluaran dan penerimaan pemerintah daerah dari tunai menjadi non
tunai melalui berbagai kanal pembayaran untuk mewujudkan efisiensi, efektifitas dan transparansi tata kelola
keuangan pemerintah melalui infrastruktur yang aman dan handal.

Manfaat Elektronifikasi :
AKSES LEBIH LUAS TRANSPARANSI EFISIENSI PERENCANAAN
PRAKTIS Meningkatkan akses TRANSAKSI OPERASIONAL EKONOMI LEBIH AKURAT
Tidak perlu membawa masyarakat ke SP, Membantu usaha Menekan biaya pengelolaan
Transaksi tercatat secara lebih lengkap
banyak uang tunai & khususnya pembayaran pencegahan dan identifikasi uang Rupiah dan cash handling
lebih aman sehingga perencanaan lebih akurat
pajak & tagihan kejahatan criminal & fraud

Kanal Pembayaran :
Shared Delivery Channel Proprietary Channel
Paper Based (Provider Side) (Customer Side)
Teller Bank (a.l. Cek, • Electronic Data Capture (EDC) & QR, • Internet Banking,
Bilyet Giro dan • Automated Teller Machine (ATM), • Mobile Banking,
Standing Instruction) • Point of Sales (POS) • Short Message Services
• Point Payment Online Banking (PPOB) (SMS) Banking 11
Peran Transaksi Pemda dalam Perekonomian Sumatera
Dalam 13 tahun terakhir, APBD di Sumatera cenderung defisit dimana pendapatan masih bergantung pada dana transfer pusat. Kontribusi PAD masih kecil walaupun cenderung
meningkat dari tahun ke tahun. Di sisi lain, anggaran belanja daerah yang semakin meningkat dapat meningkatkan risiko kebocoran anggaran apabila governance pengelolaan kas
daerah tidak dijaga dengan menerapkan pembayaran non tunai dan kontrol internal yg baik.

PERKEMBANGAN APBD SUMATERA PORSI PAD TERHADAP PENDAPATAN KOMPOSISI PAD


300,000,000 300000000.0 20% 100%
18%
250,000,000 250000000.0 80%
16%
14%
200,000,000 200000000.0
12% 60%
150,000,000 150000000.0 10%
40%
8%
100,000,000 100000000.0
6%
20%
50,000,000 4%
7,770,125 50000000.0
2% 0%
0

2016

2018
2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2017

2019
- 0%

2010

2014

2018
2006
2007
2008
2009

2011
2012
2013

2015
2016
2017

2019
Lain-lain PAD yang Sah
Pendapatan Daerah Belanja Daerah Pendapatan Non PAD Pendapatan Asli Daerah
Nom. Defisit Anggaran Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
Porsi PAD
Pembayaran Gaji & Tunjangan pegawai
KOMPOSISI BELANJA DAERAH secara non tunai dapat men jaga DPK
300,000,000 70% perbankan khususnya BPD sekaligus 13,857,540
mendorong keuangan inklusif.
60% 59,842,632
250,000,000
96,827,198 Komponen belanja langsung
34,505,826
50% khususnya modal, barang & jasa *Cashless payment
200,000,000 73,309,505 JUGA dapat
rawan kebocoran.
40% 2,536,417 m eningkatkan
150,000,000
61,362,584 pen erimaan pajak
Menurut EY, cashless payment dapt 2,525, hi n gga 268%
30%
meningkatkan Pendapatan Daerah sebesar 955 (The Conversation)
100,000,000 10,884,785 1, 6 – 4,2 % PDRB atau 51,7 – 135 T
20% M EN UTUPI DEFISIT APBD
2 0 19

51.7 – 135T
50,000,000 Belanja Pegawai TL Belanja TL Non Pegawai
10% POTENTIAL GAIN
0
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
0%
Belanja Pegawai L
Belanja Modal
Belanja Barang dan Jasa ELEKTRONIFIKASI 7.7 T 12
Sumber : DJPK-Kemenkeu, EY, KPK, The Conversation (Seluruh satuan dalam Juta)
Elektronifikasi Transaksi Pemerintah : Kesepakatan RAKORPUSDA
Beberapa tindak lanjut hasil Rakorpusda Mei 2019 di antaranya 4 (empat) program sinergi untuk mendorong inovasi dan
memperluas program elektronifikasi transaksi Pemda, yaitu:

1 LANDASAN 2 TPDD 3 CHAMPIONSHIP 4 PILOT PROJECT


HUKUM PRORGAM QRIS

Penguatan landasan Pembentukan Tim Penyelenggaraan Inovasi e-


hukum melalui Perluasan championship untuk retribusi dengan
penerbitan Digitalisasi meningkatkan menggunakan QR
Peraturan yang Daerah (TPDD) motivasi Pemda Indonesian
ditetapkan untuk memperkuat dalam inovasi dan Standard (QRIS)
Presiden terkait koordinasi dan perluasan untuk optimalisasi
elektronifikasi kolaborasi d/r elektronifikasi PAD yang diawali
transaksi Pemda. elektronifikasi transaksi Pemda. dengan pilot
transaksi Pemda. project.
13
1
SECTION III
PERLUASAN ELEKTRONIFIKASI
TRANSAKSI PEMDA DI SUMATERA
UTARA
Tren Pembayaran Digital di Sumatera Utara
Perkembangan Transaksi digital membaik yang ditunjukkan dengan peningkatan penggunaan kartu kredit khususnya dalam belanja & transaksi
online serta peningkatan transaksi UE yang signifikan. Selain itu juga terjadi peningkatan preferensi pembayaran menggunakan kredit tanpa kartu di
transaksi e-commerce. Hal ini menjadi potensi untuk perluasan elektronifikasi transaksi penerimaan & pengeluaran pemda.
Transaksi ATM/D Transaksi Kartu Kredit
22,410,431 1,000,000 877,962 917,491
30,000,000 24,928,798 901,060
21,773,237
25,000,000 800,000

20,000,000
600,000
15,000,000
400,000
10,000,000

5,000,000 200,000

- -
11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2019 2019
Tunai Belanja
Transaksi Onli ne Transfer Intrabank Tarik Tunai Belanja Transaksi Online Bill Payment Transaksi Kartu Kredit (Nominal - dalam Juta)
Transfer Antarbank Transaksi Kartu ATM Debit (Nomi nal - dalam Juta)

Preferensi Pembayaran e-Commerce


Transaksi UE 13,6 JT 100%
14,000,000 11,1 JT 90%
12,000,000 80%
10,000,000 70%
60%
8,000,000 50%
6,000,000 40%
2,19 JT
4,000,000 30%
20%
2,000,000
10%
0 0%
11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

2019 2019

Lainnya Transfer Bank Kredit Tanpa Kartu


Kios / Minimarket Kartu Kredit / Debit Online e-Money
CoD / Tunai
Vol Belanja Jumlah UE Initial Reload
Tarik Tunai Redeem Vol Transaksi UE Sumber: LKPBU – Bank Indonesia 15
1
Pencapaian Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah di Sumut
Implementasi elektronifikasi transaksi Pemda dapat dipetakan berdasarkan TINGKAT PENCAPAIAN ELEKTRONIFIKASI PEMDA DI
3 Tahapan, yaitu Tahap Inisiasi, Tahap Transformasi, dan Tahap Ekspansi. SUMATERA UTARA
Masih terdapat ruang bagi Pemda untuk memperluas elektronifikasi.
TAHAPAN ELEKTRONIFIKASI
BINJAI
PROV. SUMUT
2019-2020 2021-2024 MEDAN

LANGKAT TEBING
TINGGI
SERDANG
DELI BEDAGAI
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 SERDANG TANJUNG
BALAI

INISIASI TRANSFORMASI EKSPANSI KARO

SIMALUNGU
1. Sistem Keuangan DAIRI N
1. Sistem Keuangan 1. Sistem Keuangan
2. Payroll
ASAHAN

2. Payroll 2. Payroll
3. Teller
3. Teller Integrasi PAKPAK
BHARAT SAMOSIR LABUHAN
3. Teller 4. SP2D Online TOBA BATU
4. SP2D Online
5. CMS Data HUMBANG
HASUNDUTAN
SAMOSIR UTARA LABUHAN
BATU
5. CMS
6. EDC/Internet-SMS-Mobile Banking
6. EDC/Internet-SMS-Mobile
7. Integrasi CMS dengan e-keuangan 3)
Transaksi TAPANULI
UTARA
Banking LABUHAN BATU

7. Transaksi Pendapatan 1)
8. Perluasan Kanal Pembayaran Keuangan SELATAN

melalui fintech dan / atau TAPANULI PADANG


8. Transaksi Belanja 2) GUNUNG SELATAN LAWAS UTARA
e-commerce. SITOLI
NIAS
9. Transaksi Pendapatan 4) UTARA
NIAS
10.Transaksi Belanja 2) PADANG
LAWAS
PADANG
NIAS SIDEMPUA
BARAT N MANDAILING
NATAL
Ket:
1) Elektronifikasi pendapatan Pemprov (maks. 2 transaksi a.l. PKB, Pajak Rokok, BBNKB, Pajak Bahan Bakar Kendaraan
Bermotor, dan Pajak Air Permukaan);
Pemkab/Pemkot (maks. 8 transaksi a.l., PBB, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Retribusi Pasar,
Retribusi Parkir, Retribusi Terminal, Retribusi Rekreasi, Retribusi IMB, Retribusi Izin Gangguan, Retribusi Lainnya, Hasil
Pengelolaan Daerah, Kebersihan Lainnya, PAD Lainnya yang sah). NIAS
2) Transaksi Belanja a.l.: Belanja Pegawai; Belanja Belanja Bantuan Sosial; Belanja Subsidi; Belanja Barang/ Jasa; Belanja Modal; SELATAN

Belanja Keuangan dan Belanja Lainnya. TAHAP II


3) E-Keuangan a.l.: e-planning, e-budgeting,e-procurement, e-monitoring, dll.
Sumber: Bank Indonesia
TAHAP
Sumber: SurveyIII
KPwDN, BI 16
1
4) Elektronifikasi pendapatan Pemprov lebih dari 2 transaksi; Elektronifikasi pendapatan Pemkab/Pemkot lebih dari 8 transaksi.
Pencapaian Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah Sumatera
Mayoritas pemda di wilayah Sumatera telah mencapai minimal di tahap II-Transformasi dan hanya 2 pemda yang masih berada pada Tahap I karena masih
menggunakan payroll tunai. Selanjutnya, mayoritas pemda diluar Provinsi Sumatera Utara telah mencapai di tahap 3 karena telah menggunakan produk
internet/corporate banking & mobile banking serta fintech dalam bertransaksi, berbeda dengan pemda di Sumut yang disebabkan kanal SMS Banking
Aceh 24 pemda Sumatera 164 pemda Kepri 8 pemda
TAHAP I TAHAP II TAHAP III TAHAP I TAHAP II TAHAP III TAHAP I TAHAP II TAHAP III

2 20 2 148 14 7 1
Pemda Pemda Pemda Pemda Pemda Pemda Pemda
Sumut 34 pemda Riau 13 pemda
Aceh
26 8* Terdapat 2 Pemda Yang
13
Pemda Pemda Pemda
masih Payroll Tunai yaitu
Aceh Singkil dan Pidie
Sumbar 20 pemda Sumsel 18 pemda

18 2 17 1
Pemda Pemda Pemda Pemda

Jambi 12 pemda
Kep. Babel 8 pemda

12 Sejumlah pemda telah


berada di tahap 3 karena
6 2
Pemda telah menerima kanal Pemda Pemda
pengeluaran dengan SMS
Bengkulu 11 pemda Banking, walaupun utilisasi Lampung 16 pemda
masih sangat rendah.
11 16
Pemda
Pemda
Sumber : Laporan KPwDN 2019, diolah 17
Perkembangan Elektronifikasi Pemda Sumut vs Regional Sumatera
Tingkat elektronifikasi transaksi oleh pemda-pemda di Provinsi Sumatera Utara secara umum lebih baik dari rata-rata pemda lain di Pulau Sumatera, walaupun
dari sisi akseptasi masih dibawah pemda-pemda di Provinsi Bengkulu dan Sumbar. Sebagai contoh Bengkulu telah menerima elektronifikasi penerimaan
hingga 93% dari seluruh pemda di wilayah tersebut untuk seluruh jenis penerimaan walaupun hanya melalui kanal ATM/teller.
Tingkat Elektronifikasi Penerimaan Pemda (% min. via ATM/Teller) Tingkat Elektronifikasi Belanja Pemda (% min. via ATM/Teller)

Pajak Daerah (% Pemda) Retribusi (% Pemda) Belanja Langsung (% Pemda) Belanja Tidak Langsung (% Pemda)
91 82 97
97
91 82
97
91 76
97
79 83 79 97
79 82
97 97
100 82

Aturan Pemda Payroll Non Tunai Sumut Tw-II 2019 Penerapan SP2D Online 18
PEMPROV 70% 30% 7/10 PEMPROV 100% 10/10 Tw-I 2019 PEMPROV 90% 10% 9/10
PEMKOT 62% 38% 21/34 (+2) PEMKOT 100% 34/34 Tw-II 2019 PEMKOT 59% 41% 20/34 (+1)
2 Kab msh payroll PEMKAB 56% 44% 67/120 (+2)
PEMKAB 45% 55% 54/120 (+10) PEMKAB 98% 118/120 tunai yaitu : Pidie,
YA TIDAK BELUM ADA DATA Sumut (26/34)
YA TIDAK BELUM ADA DATA Sumut (26/34) YA TIDAK BELUM ADA DATA & Aceh Singkil Sumber data: Laporan KPwDN se-Sumatera
Kendala Elektronifikasi Transaksi Pemda (Nasional & Sumut)
Diperlukan sinergi untuk pemenuhan akses dan kanal pembayaran serta peningkatan kapabilitas bank yang merupakan
faktor utama dalam implementasi elektronifikasi transaksi Pemda. Selain itu diperlukan juga dukungan dari pemda dalam
hal penyediaan infrastruktur dan SDM untuk mendukung elektronifikasi transaksi pemda
Ketersediaan Regulasi Pemetaan Tantangan Elektronifikasi Transaksi Pemda* Infrastruktur
• Ketersediaan jaringan listrik dan
Tidak: 1 telekomunikasi serta perangkat TI
Pemerintah Pemerintah
Provinsi belum merata.
Provinsi
• Ketersedian akses dan kanal
pembayaran di daerah terbatas.
Sumut: Ya (1)
• Kapabilitas BP D sebagai pengelola
Ya; 33 6 25 22 14 8 4 4 3 7 8 Rekening Kas Umum Daerah (RK UD)
beragam.
Kebijakan Infrastruktur Tingkat Preferensi Biaya Kepemilikan Sinergi inovasi SDM Teknologi
Pemahaman Tr. Tunai Rekening
Tingkat Pemahaman
Pemerintah Pemerintah
Tidak: Kota • Persepsi Pemda thd implementasi
Kota transaksi non tunai masih beragam.
25
• Eduka si dan pendampingan teknis
Sumut: thd SDM Pemda belum merata.
Ya (5), Tidak (3) Ya; 65 7 68 51 33 22 17 11 4 13 12 • Sosialisa si kepada masyarakat belum
dilakukan secara berkesinambungan
Kebijakan Infrastruktur Tingkat Preferensi Biaya Kepemilikan Sinergi inovasi SDM Teknologi
Pemahaman Tr. Tunai Rekening
Preferensi Transaksi Tunai
Pemerintah Pemerintah
Kabupaten Kabupaten • Interkoneksi dan interoperabilitas
instrumen/kanal pembayaran belum
Sumut: optimal.
Tidak;
• Ekosi stem SP non tunai bersifat
Ya (15), 200 Ya; 198 133 299 256 175 103 92 37 10 52 45
eksklusi f sehingga aksepta si
Tidak (10) masyarakat masih terbatas.
Kebijakan Infrastruktur Tingkat Preferensi Biaya Kepemilikan Sinergi inovasi SDM Teknologi
Pemahaman Tr. Tunai Rekening
Sumber : Laporan KPwDN-DGPN, 2018

*) Multiple responds survey pada 542 Pemda


19
Potensi Penguatan Elektronifikasi Transaksi Pemda di Sumatera Utara
PENCAPAIAN ELEKTRONIFIKASI DARI 34 PEMDA DI SUMATERA UTARA:
Payroll Non Tunai 100% (34/34) SP2D Online 91% (31/34) Regulasi 77% (26/34) SIMDA 82% (28/34)

PELUANG ELEKTRONIFIKASI : PENGUATAN ELEKTRONIFIKASI :


Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemda di Provinsi Sumatera Utara ASPEK REGULASI :
(dalam Rp Milyar) Penyediaan dasar hukum implementasi
: Realisasi PAD
13.952.6 dan perluasan elektronifikasi transaksi di
: Potensi Peningkatan PAD 12237.9 lingkungan Pemda.
9378.7 9918.1
8443.5 9000.2
ASPEK INFRASTRUKTUR :
Penguatan sinergi dan integrasi sistem antar
perbankan, fintech dan e-commerce untuk
memperluas kanal transaksi
2014 2015 2016 2017 2018 2019

Pemanfaatan Kanal Pembayaran


PAD Non Tunai untuk ASPEK KOMPETENSI :
Transaksi di Provinsi Sumatera Utara Pendampingan dan pelatihan SDM terkait
• Teller : 100% instrumen dan aplikasi sistem
Potensi perluasan kanal • ATM : 91,2% pembayaran non tunai (digital).
pembayaran non tunai untuk • EDC : 6%
transaksi pendapatan masih dapat • Internet Banking : 6% ASPEK PREFERENSI :
ditingkatkan • Mobile Banking : 6% Edukasi masyarakat terkait cara dan
• SMS Banking : 62% manfaat transaksi non tunai didukung
Elektronifikasi transaksi pendapatan turut mendorong potensi perluasan ekosistem Sistem Pembayaran
peningkatan PAD didukung dengan penguatan sistem monitoring non tunai (digital).
pajak dan perluasan akses pembayaran pajak secara non tunai. 20
2
Blueprint Elektronifikasi Transaksi Pemda Di Sumatera Utara
Elektronifikasi pemerintah daerah perlu didukung dengan penguatan pondasi infrastruktur pembayaran, SDM dan financial inclusion serta teknologi
perbankan khususnya BPD yang inklusif sehingga digitalisasi penerimaan dan penerimaan dapat dilakukan secara end-to-end baik G2P maupun
P2G.

2020 2020 2021 2022-23 2024

STRENGHTEN SHAPING THE PAYMENT CHANNEL SYSTEM DIGITAL


FOUNDATION TECHNOLOGY EXPANSION INTEGRATION PAYMENT
Perluasan Financial Inclusion Pengembangan Teknologi Pengembangan Kanal Integrasi CMS & e-Keuangan Integrasi ke Digital Environment
• Penerapan SP2D Online • Penerapan QRIS untuk • Perluasan kanal pembayaran • Pengembangan single untuk seluruh jenis penerimaan
• Payroll Non Tunai retribusi di pasar Sidikalang PBB melalui PPOB, database keuangan pemda dan pengeluaran pemda
• Penerimaan Non Tunai (teller) • Penerapan Cash khususnya retail market serta mulai dari e-planning, e-
Management System (CMS) mobile banking. budgeting, e-procurement, • E-commerce (Tokopedia,
Penguatan Infrastruktur & SDM di sisi OPD / Internet • Integrasi sistem keuangan operasional keuangan melalui Bukalapak, Shopee)
Banking pemerintah daerah dengan CMS & e-monitoring • Fintech (OVO, Go-Pay, LinkAja)
• Penguatan infrastruktur digital • Penggunaan Kartu Kredit CMS • Pengembangan dashboard • Internet of Thing
di SKPD Pemerintah • Penerapan tapping box keuangan Pemda
• Peningkatan pemahaman • Penerapan uang elektronik
• Penerapan Samsat Online • Perluasan jenis pajak yang terintegrasi baik sektor
digital oleh ASN & masyarakat • Penerapan pembayaran diterima secara online
• Penetapan Peraturan Daerah transportasi, commerce dan
PBB melalui platform e- minimal menjadi 4 obyek pariwisata
• Peningkatan jumlah EDC/QR commerce/fintech pajak & 4 jenis retribusi
21
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai