Anda di halaman 1dari 42

Proses Bisnis

Pembiayaan Ultra
Mikro (UMi)

Jakarta, Juli 2022


Outline

1. Latar Belakang
2. Pembiayaan UMi
3. PMK 193/PMK.05/2020
4. Skema Pembiayaan UMi
5. Kinerja Pembiayaan UMi
6. Kebijakan Pembiayaan 2022

2
Konsep Dasar Pembiayaan Ultra Mikro (UMi)
Kredit Komersil
KUR
• UMKM sudah bisa mandiri
• Usaha Mikro yang tidak feasible
4 • Pemerintah menciptakan Iklim
karena biaya dana (cost of fund) 3 yang kondusif dan kompetitif
dari perbankan tinggi; Kredit
• Pemerintah membantu dengan KUR Komersil
serta memberikan kemudahan
(Fiskal dan Non Fiskal)
cara memberi subsidi bunga BANKABLE
kepada usaha mikro. NOT FEASIBLE FEASIBLE
Kuadran Ultra Mikro
Kuadran Bansos 2 • Usaha ultra mikro yang feasible
1 tetapi tidak memiliki aset tetap
• Pemerintah wajib hadir Ultra untuk dijadikan agunan ke
mempertahankan daya beli Bansos
masyarakat dan Mikro bank
memberdayakan mereka; As • Pemerintah membantu dengan
I y pembiayaan yg mudah dan
• Pemerintah memberikan nfo me NON
murah (UMi).
r
bantuan sosial seperti PKH, ma tric BANKABLE
Rastra, KUBE, dll. tio • Disalurkan oleh BLU PIP
n
• Usaha yang feasible namun belum bankable
Target Program UMi:
• Wirausaha baru (New enterpreneurs)
3
Sinergi Program Pemerintah Peningkatan
Sebagai social safety net, Pemerintah
Kemandirian Produktivitas
memberikan bantuan sosial kepada
masyarakat miskin, antara lain Startup Usaha
melalui program:
Usaha Inovasi Industri
• Mendorong usaha menengah
BLU LPDB
Bansos Pemberian pinjaman bagi Koperasi
untuk berinovasi dan naik kelas
menjadi usaha besar
BPUM untuk disalurkan kembali kepada • Program menuju transformasi
Dalam rangka pemulihan ekonomi UMKM ekonomi dari usaha komoditas
Program Keluarga Harapan (PKH) nasional, Pemerintah meluncurkan
menjadi usaha pendukung industri
Berupa Bantuan Tunai bersyarat program Bantuan tunai bagi pelaku
usaha mikro Kredit Usaha Rakyat (KUR)
kepada keluarga miskin Pemberian subsidi bunga bagi
UMKM, terdiri dari skema: Sinergi Program Pemerintah
PKBL (BUMN) dan CSR (Swasta) Untuk memfasilitasi UMKM agar
Kelompok Usaha Bersama (KUBE) • KUR Supermikro (< 10 jt)
Pemanfaatan bagian laba dapat naik kelas dan berdaya saing
Penerima PKH yang siap memulai • KUR Mikro (< 100 jt)
perusahaan untuk program dlm perekonomian global
usaha dapat membentuk KUBE • KUR Kecil (< 500 jt)
pemberdayaan masyarakat, salah
dan memperoleh bantuan untuk
satunya dg pembiayaan produktif
memulai usaha Kredit Komersial
SSRG
Bank Wakaf Mikro (BWM) Pemberian subsidi untuk skema resi Usaha yang telah mandiri dapat
Dana Desa Memanfaatkan dana wakaf tunai gudang bagi petani komoditas mengakses kredi komersial
Mulai tahun 2019, Dana Desa untuk menyalurkan pembiayaan di tertentu
digunakan untuk pemberdayaan lingkungan pesantren
ekonomi dan masyarakat desa
Untuk membantu UMKM yang terdampak Pandemi COVID, Pemerintah
Pembiayaan UMi
memberikan Tambahan Subsidi Bunga KUR dan Subsidi Bunga/Subsidi
Program Dana bergulir untuk
Marjin Non-KUR kepada Debitur di Perbankan, Perusahaan Pembiayaan,
usaha ultra mikro yang dikelola
Lembaga Keuangan Bukan Bank, dan Koperasi.
oleh BLU PIP

4
Outline

1. Latar Belakang
2. Pembiayaan UMi
3. PMK 193/PMK.05/2020
4. Skema Pembiayaan UMi
5. Kinerja Pembiayaan UMi
6. Kebijakan Pembiayaan 2022

5
Karakteristik Usaha Ultra Mikro
• Belum memiliki legalitas usaha (NIB, NPWP) dan sertifikasi produk (PIRT,
BPOM, Halal)

• Sebagian besar dijalankan oleh individu dan tidak melibatkan banyak


tenaga kerja

• Jenis komoditi/ barang yang ada pada usahanya tidak tetap, atau bisa


berganti sewaktu-waktu

• Tempat menjalankan usahanya bisa berpindah sewaktu-waktu

• Usahanya belum menerapkan administrasi, bahkan keuangan pribadi


dan keuangan usaha masih disatukan

• Belum bisa atau mengalami kesulitan dalam mengakses pembiayaan dari


perbankan (non bankable) 2
6
Gambaran Umum Pembiayaan UMi

Apa itu Pembiayaan UMi? Siapa yang berhak memperoleh UMi?


Usaha Ultra Mikro yang dimiliki oleh WNI (dibuktikan
Program pemerintah yang menyediakan dengan NIK elektronik) dan tidak sedang menerima
fasilitas pembiayaan bagi usaha ultra mikro fasilitas pembiayaan pemerintah yang tercatat di Sistem
yang belum dapat mengakses program Informasi Kredit Program (SIKP)
pembiayaan dari perbankan.

Siapa yang Menyalurkan UMi?


Pembiayaan UMi disalurkan oleh BLU Pusat
Bagaimana UMi Disalurkan? Investasi Pemerintah melalui Lembaga
Terdapat 2 mekanisme penyaluran UMi yang Keuangan Bukan Bank (LKBB).
dapat dipilih oleh Penyalur, yaitu: LKBB yang dapat menjadi Penyalur UMi harus
• Pola langsung: Penyalur langsung memenuhi kriteria:
menyalurkan pembiayaan ke Debitur • Berpengalaman dalam pembiayaan UMKM
• Pola tidak langsung: Penyalur menyalurkan • Sehat dan berkinerja baik
pembiayaan melalui Lembaga linkage • Terkoneksi dengan SIKP UMi
(Koperasi dan LKM)

Apa Tujuan UMi?


• Menyediakan pembiayaan yang mudah dan cepat bagi Usaha
Ultra Mikro
Debitur • Menambah jumlah wirausahawan yang mendapat fasilitas
pembiayaan dari Pemerintah
• Menjadi jembatan bagi usaha mikro penerima bantuan social
Koperasi atau untuk naik kelas dan dapat mengakses pembiayaan
Debitur Lembaga Keuangan perbankan
Lain 7
Milestone Pembiayaan UMi 2019 JANUARI
Tambahan Dana Kelolaan PIP Rp 3 T untuk Pembiayaan UMi

JUNI
Penandatanganan MOU dengan Pemprov DI Yogyakarta

JULI
Penandatanganan PKS dengan Pemkab Bone Bolango

AGUSTUS
Sinergi ekosistem UMi antara Kemenkeu, Kementan, Kemensos, Kementerian
FEBRUARI PDTT, dan Kementerian Kominfo
2017  BLU PIP mendapat mandat menjadi pelaksana investasi pemerintah
di bidang usaha mikro
2020 JANUARI
 Penetapan PMK 22/2017 tentang Pembiayaan Ultra Mikro Tambahan Dana Kelolaan PIP Rp 1 T untuk Pembiayaan UMi
 Alokasi Dana Kelolaan PIP Rp 1,5 T untuk Pembiayaan UMi
MARET - DESEMBER
Pemberian fasilitas relaksasi pembiayaan kepada Penyalur UMi
AGUSTUS Penyaluran subsidi bunga PEN bagi UMKM terdampak COVID 19
Launching program UMi Bersama Kemenkop UKM, Kemensos,
Kementerian Kominfo, Kementerian KP. DESEMBER
Penetapan PMK 193/2020 sebagai pengganti PMK 95/2018
2018 JANUARI
Tambahan Dana Kelolaan PIP Rp 2,5 T untuk Pembiayaan UMi JANUARI – DESEMBER
2021  Dit. SMI bersama dengan Melbourne Microfinance Initiatives (MMI)
AGUSTUS mengkaji dan menyusun modul pelatihan uji dampak Pembiayaan UMi.
Penetapan PMK 95/2018 sebagai pengganti PMK 22/2017  S.d. Desember 2021, Pembiayaan UMi berhasil disalurkan kepada
5.398.269 debitur dengan total penyaluran Rp18 T.
NOVEMBER
 Penandatanganan MOU dengan Pemkab Bone Bolango APRIL
 Kerja sama dengan ILO
2022 Penetapan PER-6/PB/2022 sebagai pengganti PER-25/PB/2018.

MEI - DESEMBER
DESEMBER
Pembiayaan UMi dalam Juknis Pemberdayaan UMKM.
Piloting Digitalisasi Pembiayaan UMi
8
Peranan PIP selaku Coordinated Fund Pembiayaan UMKM
Potensi Pemberdayaan Stakeholder Pembiayaan UMi
Sebagai coordinated fund, PIP memiliki potensi untuk dapat bekerja sama
dengan berbagai pihak dalam rangka peningkatan daya saing UMKM Kontribusi PIP selama Pandemi:
• Penyediaan modal kerja baru bagi pelaku
Pemerintah Daerah usaha melalui LKBB
Kerja Sama • Total pencairan pembiayaan dari PIP sebesar
Program Pembiayaan Rp 3,1 T
Kementerian/Lembaga • Peningkatan Kapasitas
• Penundaan Cicilan Pokok untuk 266 ribu
Merupakan komitmen UMi
BLU PIP dengan pihak
• Penguatan Ekosistem debitur (OS Rp738 M)
lain untuk
UMi • Masa tenggang untuk pengajuan pinjaman
Marketplace mengembangkan
program Pembiayaan • Big Data baru sebesar Rp1,5 T
UMi termasuk di • Keandalan Data Relaksasi
dalamnya adalah • Perluasan Penyaluran
• PIP memberikan pendampingan kepada
Fintech bentuk-bentuk sinergi
program antara
• Pengembangan UMKM
• Leveraging Aset Penyalur/Linkage dalam pengajuan tagihan
Pemerintah Pusat dan
subsidi ke KPA
Pihak lain
• Realisasi s.d. 31 Des 2020: 1.044.727 debitur
BUMN/BUMD Subsidi senilai Rp 552 M (PNM, Pegadaian, dan 6
Kerja Sama
Bunga PEN Koperasi)
Pendanaan
• PIP mengusulkan debitur UMi sebagai calon
Lembaga Internasional Kesepakatan antara
BLU PIP dengan Pihak
• Investasi penerima BPUM
lain untuk
• Pembiayaan Bersama • Disampaikan ke Kemenkop 468 ribu debitur 
menempatkan dana di ditetapkan sebagai penerima 85.939 debitur
Pihak Swasta/Ormas BLU PIP dalam rangka
Pembiayaan UMi
BPUM • Realisasi pencairan s.d. 31 Des 2020  55.384
debitur senilai Rp 129,6 M

Pihak Lainnya
9
Outline

1. Latar Belakang
2. Pembiayaan UMi
3. PMK 193/PMK.05/2020
4. Skema Pembiayaan UMi
5. Kinerja Pembiayaan UMi
6. Kebijakan Pembiayaan 2022

10
Konsep Pembiayaan UMi dalam
PMK 193/2020
Dalam Penyaluran Pembiayaan UMi, BLU PIP Kriteria UMKM yang dapat menjadi Debitur
menjalankan fungsi koordinator dana melaksanakan Pembiayaan UMi
tugas penghimpunan dan penyaluran dana. • tidak sedang dibiayai oleh kredit program Pemerintah
di bidang UMKM yang tercatat dalam SIKP; dan
Tujuan Pembiayaan UMi • dimiliki oleh Warga Negara Indonesia yang dibuktikan
• Menyediakan fasilitas pembiayaan yang mudah dengan NIK yang tercatat dalam data DUKCAPIL
dan cepat bagi Usaha Ultra Mikro
• Menambah jumlah wirausaha yang difasilitasi Pola Penyaluran
oleh Pemerintah • Pola Penyaluran Langsung: Penyalur langsung ke Debitur
• Pola Penyaluran Tidak Langsung: Penyalur kepada
Penyalur dan Lembaga Linkage harus
Debitur melalui perantara Lembaga Linkage
melakukan pendampingan kepada Debitur
Sumber Dana Pembiayaan UMi: Mekanisme Penyaluran
(1) rupiah murni, (2) hibah, (3) pendapatan • Individu: Penyalur dapat mengenakan agunan
• Kelompok: Penyalur menerapkan mekanisme tanggung
dari pembiayaan, dan/atau (4) sumber lain
renteng dan tidak boleh mengenakan agunan
BLU PIP menatausahakan Pembiayaan UMi Dalam rangka pemantauan terhadap pelaksanaan
melalui SIKP UMi yang terkoneksi langsung Pembiayaan Ultra Mikro, Direktur Jenderal dan BLU PIP
antarsistem denganSIKP. melakukan monitoring dan evaluasi.

11
Penyalur Pembiayaan UMi
LKBB yang dapat menjadi Penyalur harus
memenuhi kriteria paling sedikit:
Apa yang berubah?
1. memiliki pengalaman dalam pembiayaan UMKM
• Dibuka kesempatan bagi LKBB potensial yang
paling sedikit 2 (dua) tahun; tidak dimiliki/terafiliasi dengan Pemerintah untuk
2. sehat dan berkinerja baik; dan menjadi Penyalur UMi
• Sebagai bentuk mitigasi risiko, Penyalur yang tidak
3. memiliki sistem yang dapat terkoneksi dan/ atau dimiliki/terafiliasi dengan pemerintah hanya
kompatibel dengan SIKP UMi yang digunakan oleh dapat menerapkan pola penyaluran langsung dan
BLU PIP. pencairan dana secara elektronik

Kenapa perlu berubah?


Penyalur yang tidak dimiliki atau terafiliasi dengan • Terbatasnya LKBB yang memenuhi kriteria dimiliki/terafiliasi
Pemerintah/Pemda hanya dapat menyalurkan dengan Pemerintah (saat ini hanya terdapat 3 LKBB yang
Pembiayaan UMi dengan menerapkan: menjadi Penyalur UMi, yaitu Pegadaian, PNM, dan BAV)
• pola penyaluran langsung • Untuk perluasan dan percepatan penyaluran UMi, PIP perlu
memperluas kanal penyaluran agar dapat menjangkau lebih
• pencairan dana secara elektronik banyak usaha ultra mikro, terutama yang berada di luar Jawa

12
Kerja Sama Pembiayaan UMi
Apa yang berubah? Kerja Sama Pendanaan
• Kerja sama diatur dalam Bab tersendiri kesepakatan antara PIP dengan Pihak Lain untuk
• Perluasan kategori pihak lain yang dapat bekerja sama dengan PIP melakukan penempatan dana kepada PIP dalam
• Kerja sama yang melibatkan dana diatur dalam kerja sama rangka Pembiayaan UMi antara lain dalam bentuk
pendanaan (termasuk kerja sama investasi)
• Perluasan bentuk kerja sama dengan menambahkan kerja sama
investasi dan/atau pembiayaan bersama
program
Kerja Sama Program
Kenapa perlu berubah? komitmen PIP dengan pihak lain untuk
mengembangkan program Pembiayaan UMi
• Secara garis besar, kerja sama investasi tidak jauh berbeda dengan kerja
sama pendanaan, yang membedakan hanya wewenang pengelolaan termasuk di dalamnya adalah bentuk-bentuk
dana sinergi program antara Pemerintah Pusat dan
• Terdapat beragam bentuk kerja sama yang tidak melibatkan dana, perlu Pemerintah Daerah
ditambahkan ketentuan terkait kerja sama program
CONTOH KERJA SAMA PROGRAM
 Leveraging potensi piutang  Penguatan ekosistem
Pembiayaan UMi melalui Pembiayaan UMi
BLU PIP dan Dit. SMI telah menyiapkan Buku pasar sekuritas  Peningkatan keandalan data
Panduan Kerja Sama Pembiayaan UMi sebagai  Peningkatan kapasitas  Pengembangan UMKM dalam
pedoman teknis pelaksanaan kerja sama pengusaha Ultra Mikro bentuk lainnya
 Pembangunan big data  Perluasan penyaluran
UMKM Indonesia pembiayaan Ultra Mikro 13
Plafon Pembiayaan Per Debitur
Plafon Pembiayaan UMi per Debitur paling banyak
Rp20.000.000,00 (dua puluhjuta rupiah).

Penentuan plafon maksimal yang dapat disalurkan per debitur


ditentukan oleh BLU PIP berdasarkan:
• penilaian kelayakan Pembiayaan Ultra Mikro kepada
• Penyalur; dan
• ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
• Uang Elektronik.

Apa yang berubah?


Plafon maksimal Pembiayaan UMi meningkat, dari semula
Rp 10 juta per Debitur menjadi Rp 20 juta per Debitur

Kenapa perlu berubah?


• Terdapat debitur UMi yang usahanya semakin berkembang
dan membutuhkan plafon pembiayaan lebih besar, tapi masih
belum bankable
• Beberapa wilayah memiliki tingkat indeks kemahalan yang
lebih tinggi dan membutuhkan pembiayaan lebih besar
14
Pencairan Pembiayaan Kepada Debitur
Pencairan dana Pembiayaan Ultra Mikro kepada Debitur dilakukan secara:

• TUNAI dilakukan oleh Penyalur/LembagaLinkage


kepada Debitur secara tunai dan/atau transfer Penyelenggara Uang Elektronik yang
melalui rekening. dapat menjadi mitra Penyalur/Lembaga
Linkage ditetapkan oleh PIP dan harus
• ELEKTRONIK dilakukan oleh memenuhi kriteria paling sedikit:
Penyalur/LembagaLinkage kepada Debitur melalui • sehat dan berkinerja baik;
Uang Elektronik. • memiliki pengguna yang tersebar di
lebih dari 3 (tiga) provinsi;
Apa yang berubah? • memiliki izin dari lembaga yang
• Penambahan ketentuan pola pencairan dana secara elektronik berwenang
• Pengaturan kriteria penyedia uang elektronik yang dapat bekerja
sama dengan Penyalur/Lembaga Linkage yang menerapkan pola
• melakukan pengawasan dan
pencairan dana secara elektronik perizinan terhadap Uang Elektronik;
• memiliki sistem yang dapat
Kenapa perlu berubah? terkoneksi dan/ atau kompatibel
• Sebagai Langkah mitigasi risiko dalam penyaluran UMi dengan SIKP UMi
melalui LKBB yang tidak dimiliki/terafiliasi dengan • bersedia mengikuti program yang
Pemerintah ditetapkan oleh BLU PIP.

15
Hal Lain yang Diatur dalam PMK 193/2020

Proses persetujuan Penyalur

Ketentuan penandatanganan perjanjian kerja sama

Jaminan Penyaluran

Mitigasi Risiko oleh PIP

Pelaporan oleh PIP kepada Dirjen Perbendaharaan

Monitoring dan Evaluasi oleh PIP

Ketentuan teknis yang harus diatur oleh PIP

16
PERDIRJEN 6 – MONEV PEMBIAYAAN UMi

w w w . e k o n . g o . i d perekonomianRI perekonomianRI Kemenko Perekonomian RI 17


Latar Belakang Perlunya Revisi
Dana BA BUN
Pembiayaan Bergulir yang 999.03
UMi dikelola BLU Investasi
PIP Pemerintah

• Dari hasil kajian BLU PIP dan Women World Banking (2021), hanya 22,4% Pelaku UMi yang
berorientasi naik kelas
• Mayoritas Pelaku UMi hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari (40,8%) dan apabila
sudah mencukupi, tidak memiliki aspirasi untuk berkembang lebih lanjut (19,2%).
• Maka dari itu, untuk mengukur dampak Pembiayaan UMi tidak dapat hanya sekedar
mengukur jumlah Debitur UMi yang naik kelas ke KUR, namun perlu pengembangan kerangka
kerja yang lebih multi-dimensional seperti dampak atas usaha maupun kesejateraan
debitur.

Tahun 2020 dan 2021, Direktorat SMI dengan Melbourne


Microfinance Initiative terkait Kerangka Kerja Uji Dampak
Pembiayaan UMi berdasarkan PER-25/PB/2018. Dari study
tersebut terdapat masukan perbaikan antara lain:
Usaha sudah
Memenuhi
stabil
Usaha sudah - Perbaikan indikator penilaian dampak keekonomian
kebutuhan berkembang
hidup - Penggunaan control group dalam survey
- Perbaikan metode sampling 18
Monitoring dan Evaluasi Pembiayaan UMi (Perdirjen 25)
PMK 193/2020 tentang Pembiayaan Ultra Mikro
Pasal 31 ayat (2): Ketentuan lebih lanjut mengenai monitoring dan evaluasi atas Pembiayaan Ultra Mikro diatur oleh
Direktur Jenderal Perbendaharaan

Pelaksana Monev Seksi Bank Bidang PPA II


Pengukuran Nilai
Monitoring Ketepatan Data Monitoring dan Evaluasi Lainnya
Keekonomian Debitur
Untuk menguji kesesuaian Untuk mengukur dampak Untuk tujuan tertentu yang
data penyaluran pada SIKP pelaksanaan Pembiayaan Ultra diperlukan sewaktu-waktu
UMi dengan salinan dokumen Mikro terhadap Debitur
penyaluran
Indikator Uji Dampak meliputi:
S a. Nilai Keekonomian Pribadi: Apabila diperlukan, pelaksanaannya
E 1. Pengeluaran Listrik dikoordinasikan oleh Direktorat SMI.
T Pencocokan dilakukan terhadap 2. Konsumsi per Kapita
R data:
M
3. Jenis Lantai Contoh: Tindak lanjut temuan
I a. NIK E Pemeriksa yang membutuhkan monev
4. Tingkat Sanitasi
W b. Nama Debitur S di beberapa Kanwil/KPPN
5. Kendaraan Operasional
U c. Tanggal Akad T 6. Jumlah Tabungan
L
d. Tanggal Jatuh Tempo E 7. Rasio Anak Tidak Sekolah
e. Skema Pembiayaan R b. Nilai Keekonomian Usaha
AN f. Nilai Akad
AN A 1. Aset
Dilakukan secara
g. Agunan 2. Omset
N Baseline dan Endline 19
3. Tenaga Kerja
Pokok-Pokok Perubahan Revisi PER-25/2018
Monitoring Ketepatan Data
Perubahan PER-25/2018 Revisi PER-6/2022 Keterangan
Keterangan Tanggal Jatuh Tempo tidak dicantumkan di dokumen
Indikator yang - Tanggal Jatuh Tempo Diganti dengan Tenor Pembiayaan akad dan indikator Skema Pembiayaan tidak di cek kembali karena
dicocokkan datanya - Skema Pembiayaan kesalahan penginputan kecil (skor penilaian sudah baik)

LKBB Non-Afiliasi Ditambahkan perhitungan sampel untuk Sesuai dengan Revisi PMK 95/2018 menjadi PMK 193/2020 
Pemerintah Belum diakomodir LKBB Non Afiliasi Pemerintah Penambahan Skema langsung dengan penyalur LKBB Non Afiliasi
Pemerintah

Pengukuran Nilai Keekonomian Debitur


Perubahan PER-25/2018 Revisi PER-6/2022 Keterangan
Mengukur perubahan kendaraan Hasil study dengan Melbourne Microfinance Institute:
Indikator NKD operasional Diganti dengan Indikator Nilai Keuangan Inklusif
• Indikator Kendaraan tidak menunjukkan perubahan yang signifikan
dalam kesejahteraan debitur. Diganti Keuangan Inklusif sesuai
Menggunakan Uji Baseline dan Endline dengan
Uji Dampak Menggunakan Uji Baseline dan ditambah Control Group (Cross-sectional dan dengan program Inklusif Keuangan
Endline (Longitudinal Studies) • Pengunaan control group untuk debitur yang tidak mendapatkan
Longitudinal studies) pembiayaan UMi, sebagai pembanding apakah debitur tersebut
Proportional Random Sampling yang dihitung terpengaruh program tsb
Metode Sampling Simple Random Sampling menggunakan Rumus Slovin dengan Margin of • Perbaikan metode sampling untuk mendapatkan hasil yang lebih
Error 4% realible

Pelaksana Monev
Perubahan PER-25/2018 Revisi PER-6/2022 Keterangan
Kanwil ditambahkan tugas untuk survei
Pelaksana Monev Kanwil Melaksanakan fungsi Koordinatif pengukuran Nilai Keekonomian Responden Penambahan tugas ini telah didiskusikan dengan Bagian
Pelaksanaan Monev KPPN di wilayah kerjanya OTL, sekaligus untuk mendukung peningkatan peran Kanwil
Pembanding (control group)
20
Outline

1. Latar Belakang
2. Pembiayaan UMi
3. PMK 193/PMK.05/2020
4. Skema Pembiayaan UMi
5. Kinerja Pembiayaan UMi
6. Kebijakan Pembiayaan 2022

21
Skema Penyaluran Pembiayaan UMi

Penyalur mengajukan PIP melakukan validasi data Debitur :


piutang lancar kepada PIP
• NIK sesuai data Dukcapil
sebagai jaminan Fidusia
• Tidak sedang menerima KUR
Validasi dilakukan melalui Sistem
Informasi Kredit Program (SIKP)
UMi

LKBB non
Penyaluran Langsung

Penyaluran Tidak
Afiliasi
Pemerintah

Langsung
Penyalur melaksanakan
LKM fungsi Know Your Customer
(KYC).
Koperasi Penyalur wajib memberikan
Kelompok Individual Individual Kelompok pendampingan.

Pembiayaan dari Penyalur menggunakan akad konvensional atau syariah Kelompok Individual
sesuai profil dan produk pembiayaan dari Penyalur atau Lembaga Linkage. 5 22
Tenor pembiayaan disesuaikan dengan karakteristik usaha debitur.
Kriteria Penyalur Pembiayaan UMi
(Perdirut PIP nomor PER-10 Tahun 2020)

Syarat dan Ketentuan


1 Berstatus Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)
Pembiayaan :

2 Memiliki pengalaman pembiayaan UMKM min 2 tahun LKBB Non Afiliasi Pemerintah
 Plafon : Sesuai kapasitas penyaluran.
 Tenor : 36 bulan
3 Sehat dan berkinerja baik  Grace Period : 6 bulan
a. NPL < 5%  Suku Bunga : Maks 4% effektif per tahun.
b. Gearing Ratio <10X  Jaminan : Fidusia Piutang Lancar.
 Jaminan Tambahan : Cash Collateral.
4 Memiliki sistem yang terkoneksi dengan SIKP UMi  Pencairan : bertahap, maks 6 bulan.
 Upload atau host to host  Penyaluran Langsung
 Dibuktikan dengan Berita Acara User Acceptance Test (UAT)  Pencairan dana ke debitur : uang
elektronik.
5 Memiliki kapasitas pendampingan kepada debitur  Angsuran : Bulanan
 Akad Syariah : Mudharabah Muqayyadah,
6
LK Audited minimal WDP atau LK Hasil Pemeriksaan Bagi Hasil Maks setara 4% effektif.
Pengawas dan disetujui anggota

23
Pendampingan
Penyalur dan Lembaga Linkage harus melakukan pendampingan kepada Debitur
yang dapat berupa:

Peningkatan
Kapasitas SDM
Pemberian
Motivasi Usaha
Pengawasan
Terhadap Debitur
Konsultasi
Terkait Usaha
Bentuk
Lainnya
Outline

1. Latar Belakang
2. Pembiayaan UMi
3. PMK 193/PMK.05/2020
4. Skema Pembiayaan UMi
5. Kinerja Pembiayaan UMi
6. Kebijakan Pembiayaan 2022

25
Jangkauan Layanan Penyalur Pembiayaan UMi
NANGGROE ACEH DARUSALAM KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN TIMUR KALIMANTAN SELATAN SULAWESI BARAT SULAWESI SELATAN
KOPERASI MITRA DHUAFA KOPERASI MITRA DHUAFA
KSPPS BMT UGT SIDOGIRI
KSPPS BMT BINA UMMAT SEJAHTERAKSPPS BMT KUBE SEJAHTERA UNIT 068 KOPERASI MITRA KOPERASI MITRA DHUAFA
LKMS MAHIRAH MUAMALAH KSPPS BMT UGT SIDOGIRI KSPPS BMT UGT SIDOGIRI KSPPS BMT BINA UMMAT DHUAFA KSPPS BAKTI HURIA SYARIAH
SEJAHTERA KSPPS BMT AL AMANAH SINJAI
SUMATERA UTARA KSPPS BMT UGT SIDOGIRI
KSPPS BMT PRADESA FINANCE MANDIRI

PNM :
RIAU 2.985 Cabang Mekaar
KSPPS BMT UGT SIDOGIRI

Pegadaian :
LAMPUNG
KSPPS BMT ASSYAFIIYAH BERKAH NASIONAL 4.087 Outlet
KSPPS BMT MENTARI MUAMALAT MANDIRI
KSPPS BMT MITRA UMMAT NASIONAL
KSPPS SURYA ABADI RIYANTO
KSPPS AMANAH BINA INSAN
KSPPS BTM BINA MASYARAKAT UTAMA
KSPPS BMT UGT SIDOGIRI

DKI JAKARTA JAWA TENGAH


KSPPS BMT BINA UMMAT SEJAHTERA LKMA ANUGERAH TANI MAKMUR
KSPPS TAMZIS BINA UTAMA KOPERASI MITRA DHUAFA
KSPPS BMT UGT SIDOGIRI KSP KUD MINTOROGO
JAWA BARAT KSPPS ARTHA BAHANA SYARIAH
KOPERASI MITRA DHUAFA KSPPS BMT ALHUDA BALI
BANTEN D.I. YOGYAKARTA JAWA TIMUR
KSPPS ABDI KERTA RAHARDJA KSPPS BMT BERSAMA SURYA MANDIRI KSPPS BMT UGT SIDOGIRI
KOPERASI MITRA DHUAFA KOPERASI MITRA DHUAFA KJKS NUANSA UMAT
KSPPS AL AMANAH SUMEDANG KSPPS BMT BINA IHSANUL FIKRI KSU KRAMA BALI
KSPPS ABDI KERTA RAHARDJA KSPPS BMT BINA NIAGA UTAMA KSPPS BMT BINA IHSANUL FIKRI KOPERASI MITRA DHUAFA
KSPPS BAYTUL IKHTIAR KSPPS BMT BINA UMMAT
KSPPS BMT BINA UMMAT SEJAHTERA KSPPS BMT BINA UMMAT
KSPPS BMT BINA UMMAT SEJAHTERA KSPPS BMT BINA UMMAT SEJAHTERA NTB
KSPPS RAYA BANDA MADANI KSPPS BMT EL LABANA SEJAHTERA SEJAHTERA
KSPPS BMT ITQAN KSPPS BMT HARAPA BERSAMA KSPPS NUSA UMMAT SEJAHTERA KOPERASI MITRA
KSPPS NUSA UMMAT SEJAHTERA
KSPPS MARHAMAH KSPPS BMT KOSPIN SYARIAH KSPPS TAMZIS BINA UTAMA DHUAFA
KSPPS TAMZIS BINA UTAMA NTT
KSPPS BMT NURUL BAHRI KSPPS BMT MARHAMAH KSPPS BMT UGT SIDOGIRI
KSSU BMT MITRA USAHA MULIA KOPERASI MITRA DHUAFA
KSPPS BTM BINA MASYARAKAT UTAMAKSPPS BMT MELATI
KSPPS BMT ARTHA SEJAHTERA KSPPS BMTNURUL UMMAH
KSPPS BENTENG MIKRO INDONESIA KSPPS BMT UMMAT SEJAHTERA ABADI
KSPPS NUSA UMMAT SEJAHTERA RELIANCE FINANCE KSU KARYA ABADI
KSPPS BMT NUR INSANI KOP SYARIAH AN NISA KOTA BATU
KOPERASI KARYA BAITUL MANDIRI KSPPS TAMZIS BINA UTAMA KSPPS BMT MANDIRI SEJAHTERA
KSSU BMT MITRA USAHA MULIA
LKMA BLOROK MAKMUR SEJAHTERA JATIM
KOPTAN AGRIBISNIS TANAMSARI
KSP PANGESTU
LKMA MOJO AGUNG SEJAHTERA 8
Realisasi Pembiayaan Ultra Mikro
TOTAL DEBITUR
*berdasarkan data yang TOTAL DEBITUR TOTAL PENYALURAN
diterima tgl 30 Juni 2022
6.400.141 Rp 22,03 Triliun Maluku
DKI JAKARTA 1,108,855
JAWA BARAT 1,105,315
Kalimantan Sulawesi Maluku Utara
JAWA TIMUR 1,090,142
122.873 debitur 334.034 debitur Papua
JAWA TENGAH 840,415
Rp460,84 M Rp1,2 T Papua Barat
SUMATERA UTARA 343,973
22.290 debitur
95,09% LAMPUNG 233,848
Rp87,70 M
BANTEN 232,978
4,91% NUSA TENGGARA BARAT 196,964
SUMATERA SELATAN 188,276
Sumatera SULAWESI SELATAN 162,039
1.184.627 debitur SUMATERA BARAT 108,051
Rp4.17 T ACEH 96,394
RIAU 92,845
Jawa Bali Nusa Tenggara NUSA TENGGARA TIMUR 83,621
4.433.946 debitur 302.371 debitur JAMBI 65,311
Rp15,02 T Rp1.08 T D.I. YOGYAKARTA 56,241
KALIMANTAN BARAT 42,947
PENYALUR/LINKAGE DEBITUR Rp SULAWESI UTARA 40,379
KALIMANTAN SELATAN 38,874
PT PNM 4.732.389 15.243.263.766.094 SULAWESI TENGAH 38,601
GORONTALO 32,990
PT Pegadaian 476.228 2.247.998.600.468
SULAWESI BARAT 31,745
Koperasi Konsumen Syariah An Nisa 71 574.000.000 KALIMANTAN TIMUR 30,572
SULAWESI TENGGARA 28,280
KSP Karya Baitul Mandiri 853 8.157.000.000
BENGKULU 24,315
KSPPS Bakti Huria Syariah 268 895.100.000 BALI 21,786
KEP BANGKA BLT 16,279
KSPPS BMT Mandiri Sejahtera Jatim 241 2.000.093.600 KEPULAUAN RIAU 15,335
MALUKU 12,062
BAV ( 44 Koperasi/LKMA/BMT) 1.046.778 3.934.184.250.587
KALIMANTAN TENGAH 8,558
Periode Penyaluran Debitur Rp PAPUA 5,559
MALUKU UTARA 2,336
Agt 2017 – Des 2021 5.398.269 18.085.417.889.014 PAPUA BARAT 2,333
Jan – 30 Juni 2022 1.001.872 3.941.854.670.992 KALIMANTAN UTARA 1,922
27
Total 6.400.141 22.027.272.560.006
Perkembangan Penyaluran Sebaran Penyaluran Pembiayaan UMi
Pembiayaan UMi Syariah Syariah Per Provinsi
Penyaluran Pembiayaan UMi dengan akad Syariah dilakukan melalui 39 Koperasi
PROVINSI DEBITUR RP PROVINSI DEBITUR RP
Syariah serta skema Syariah pada PT Pegadaian dan PT PNM.
ACEH
96.394 338.739.134.803 KEPULAUAN RIAU 15.335 61.956.060.000

Skema Debitur % Rp Penyaluran % BALI LAMPUNG 233.848 823.594.314.181


21.786 85.794.593.855

Konvensional 3.547.463 55,43% 12.168.984.338.757 55,25% BANTEN MALUKU 12.062 43.326.340.000


232.978 826.932.027.758
Syariah 2.852.678 44,57% 9.858.288.221.249 44,75% BENGKULU MALUKU UTARA 2.336 9.562.575.276
24.315 92.136.070.000
Total 6.400.141 100% 22.027.272.560.006 100%
D.I. YOGYAKARTA NUSA TENGGARA
56.241 196.209.579.956 196.964 712.842.965.157
BARAT
DKI JAKARTA
3,401,149 1.108.855 3.779.143.474.693
3,500,000
GORONTALO NUSA TENGGARA TIMUR 83.621 282.739.892.470
32.990 107.638.130.637
3,000,000 2,684,629 JAMBI
65.311 233.490.325.275 PAPUA 5.559 24.202.884.902

2,500,000 JAWA BARAT PAPUA BARAT 2.333 10.607.200.000


1.105.315 3.797.627.093.884
JAWA TENGAH RIAU 92.845 321.650.868.998
2,000,000 840.415 2.857.020.160.015
JAWA TIMUR SULAWESI BARAT 31.745 113.564.962.353
1.090.142 3.568.955.981.470
1,500,000
KALIMANTAN SULAWESI SELATAN 162.039 594.183.763.721
BARAT 42.947 166.663.221.298
1,000,000 KALIMANTAN SULAWESI TENGAH 38.601 140.146.867.504
SELATAN 38.874 129.745.704.731
SULAWESI TENGGARA 28.280 108.428.814.480
KALIMANTAN
500,000 146,314 168,049 TENGAH 8.558 31.738.188.780
SULAWESI UTARA 40.379 137.978.731.935
KALIMANTAN
- TIMUR 30.572 126.174.737.776 SUMATERA BARAT 108.051 392.648.670.000
L P L P
KALIMANTAN
COVENSIONAL SYARIAH
UTARA 1.922 6.520.080.000 SUMATERA SELATAN 188.276 657.456.692.207

KEP BANGKA BLT SUMATERA UTARA 343.973 1.192.491.471.891


16.279 55.360.980.000
*Berdasarkan data yang diterima 30 Juni 2022
28
Gambaran Umum Pembiayaan Ultra Mikro
(2017-Semester I 2022)

Penyaluran
Tahun Debitur (Miliar Rp) 509 Kab/Kota
2017 307.033 753,24
2018 557.112 1.564,29 92,29%
90,68% Tenor pinjaman sd
2019 809.926 2.719,92 Plafon kredit <5jt 12 bulan
2020 1.765.974 6.013,34
2021 1.958.224 7.034,63
2022 1.005.295 3.956,45 * 44,7%
TOTAL 6.403.564 22.041,87
Syariah 95,97%
Sektor
Perdagangan
95% debitur perempuan 6 2
9
 Debitur bertambah 1jt atau 50% dari target
5% debitur laki-laki Tahun 2022 sebanyak 2jt Debitur baru
 Lembaga penyalur bertambah 5 atau 25%
dari target Tahun 2022 sebanyak 20
penyalur baru.
Jumlah Penyalur dan Jumlah Sebaran Pembiayaan UMi

600

503 509
491
500 458
422

400 372

300

200

100
55 60
40 46
9 18

0
2017 2018 2019 2020 2021 Smtr I 2022

Jumlah Penyalur Jumlah Kab/Kota


6
Cost Structure Linkage UMi
• Ciri Khas LKBB : beban terbesar pada komponen Overhead Cost
• Pada LKBB dengan pola group lending dan jaringan cabang luas, biaya overhead lebih besar dibandingkan LKBB dengan pola individual
lending dan jaringan kecil.
• Pada LKBB dengan pola individual lending, dapat dilakukan pembedaan suku bunga untuk debitur UMi dan non-UMi.

Cost Of Money
Didominasi dana bank yang mahal
CoM (rata-rata bunga pinjaman >10%)
Cost Structure

Overhead
Penyisihan
Margin
Overhead
Memiliki biaya operasional yang
kurang efisien tidak seperti bank

Margin
Meskipun memiliki lending rate yang
tinggi pembiayaan group lending tidak
memiliki margin yang tinggi

0.00%
NUS BUS Komida AKR PNM Pegadaian

Worksheet

31
Lending Rate UMi di Level End User (existing)
Lending rate Jumlah Linkage %
Catatan:
<10% 5 10 • Tingkat bunga terendah : Koperasi terafiliasi PBNU dengan marjin setara 5% flat p.a.
10% - <20% 26 52 • Tingkat bunga tertinggi : KSPPS Nur Insani, karena skema kelompok, tingkat bunga produk
20% - <30% 17 34 UMi tidak bisa dibedakan, tenor 6 bulan, plafon rata-rata Rp2jt, angsuran mingguan,
pertemuan kelompok mingguan, sehingga biaya overhead tinggi.
≥30% 2 4

36.0%
36.0%
30.0%
28.0%
26.4%
25.2%
25.0%
24.5%
24.0%
24.0%
24.0%
24.0%
24.0%
22.7%
21.6%
21.6%
21.0%
20.4%
20.4%
19.8%
19.8%
19.8%
19.2%
18.0%
18.0%

18.0%
18.0%
18.0%
18.0%

18.0%

18.0%
18.0%
18.0%
18.0%
17.8%
17.0%
16.8%
16.8%
15.0%
14.4%
12.0%
12.0%
12.0%
12.0%
12.0%
9.6%
7.0%
5.0%
5.0%
5.0%

Jumlah Produk/Linkage : 50 Min : 5% Max : 36% Rata-rata : 18,9% (turun dari sebelumnya 21,1%)
32
32
Hasil Monitoring Ketepatan Data tahun 2021
Skor Ketepatan Data Tahun 2021 % Penyampaian Dokumen (All
90
75
TERIMA KASIH 100% 1166
Penyalur)
16,1% 11,2%
567
19,1%

752 1450
17,2%

50% 83,9% 88,8% 80,9% 82,8%


60 6084 4505 3186 6967
Triwulan I
Triwulan II 0%
Triwulan III Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
Triwulan IV
Dokumen Disampaikan Dokumen Tidak Disampaikan

• Indikator Uraian Agunan memiliki skor Indikator Rata-Rata Skor


terendah  telah ditindaklanjuti NIK 98,16 Alasan Dokumen Tidak Disampaikan Th 2021
dengan PIP terkait deskripsi Agunan di (All Penyalur)
NAMA DEBITUR 97,88
PT Pegadaian
• Tanggal Jatuh Tempo  dokumen TANGGAL AKAD 90,80 Mismatch Data SIKP Lainnya
akad tidak menyebutkan secara TANGGAL JATUH 1% 2%
spesifik, sehingga diganti dengan Debitur sudah lunas
TEMPO 86,07 Debitur di luar wilayah
17%
“Tenor Pembiayaan” kerja
SKEMA 98,76 19% Dokumen tidak
• Indikator Skema sudah memiliki skor ditemukan
paling baik (kesalahan input kecil)  NILAI AKAD 95,14 19%
Penyalur tidak
Dokumen tidak sesuai
dihilangkan URAIAN AGUNAN 76,93 merespons
permintaan
31%
TOTAL 11%
Upaya perbaikan: SKOR 91,96
- Perbaikan dalam administrasi dan kepatuhan di Kanwil dan KPPN terkait dengan koordinasi dengan Penyalur UMi untuk penyampaian
dokumen
- Koordinasi dengan PIP untuk meningkatkan kepatuhan Penyalur UMi dalam menyampaikan dokumen
Hasil Uji Dampak tahun 2021 10.8211.3
12
10 7.4 7.74
Baseline Semester II 2019 -vs- Endline Semester II 2020
6.74 6.91 6
8 5.62 5.13 5.14 4.87
6 3.38 3.38 3.31 3.72
3.97 4.09 5
Rata-Rata NKP

4 4 3.29

Rata-Rata NKU
3.23
2
0
3 NKD
si si l 2
50,56  51,21
k ah ah an
tri ita ol na 0.95 0.79
Li
s
sum um n k s io n g
an
n iR Sa Se ra bu 1
ar Ko a si k pe Ta
an nt di da =
u O 0
Pe
ng
el
el
u ar
di
si
L a
=
Ko
n
ak
Ti
ar
aa
n
KP
7
NKU 1 = Aset NKU 2 = Omzet NKU 3 = Tenaga Naik +0,65
= ng on 4 An nd
N Usaha Usaha Kerja
1 Pe =
K KP as
io
Ke
N
KP = 3 R =
6 11.19 11.33
N
N 10
122
KP N
KP 5
=
KP Baseline Semester I 2020 -vs- Endline Semester I 2021
KP N
7.4 7.72
N 7.23
6.91
8 5.78
4.66
6 3.4 3.41 3.68 3.84 4.06 4.18
4.8 4.96
Rata-Rata NKP

4 5
2
0
4 3.24 NKD

Rata-Rata NKU
2.82
tri
k si ah si ah al an 3
ita ol
49,85  52,64
s m n g
Li ns
u um n k io un
n iR Sa Se as b 2
ra Ko ta si er Ta
a n i ak p 0.92 0.94
el
u an La nd Ti
d O =
ar 7 1
Naik +2,79
n
n g l u i si Ko a k aa KP
Pe ge nd 4
=
An ar N
= n Ko nd 0
1 Pe = KP as
io
Ke NKU 1 = Aset NKU 2 = Omzet NKU 3 = Tenaga
N
KP 2
= 3 R 6
= Usaha Usaha Kerja
N
KP KP =
N 5 KP
N KP N
N
 Periode S2 2019 vs S2 2020: terjadi peningkatan Nilai Keekonomian Pribadi (kecuali jumlah tabungan), dan
untuk Nilai Keekonomian Usaha mengalami penurunan pada omset dan tenaga kerja, diindikasikan akibat
dari pandemi COVID-19, namun secara total, NKD masih mengalami peningkatan +0.65 poin
 Kondisi ini membaik pada periode S1 2020 vs S1 2021, Nilai Keekonomian Pribadi dan Nilai Keekonomian
Usaha meningkat dan secara total meningkat sebesar +2,79 poin 34
Outline

1. Latar Belakang
2. Pembiayaan UMi
3. PMK 193/PMK.05/2020
4. Skema Pembiayaan UMi
5. Kinerja Pembiayaan UMi
6. Kebijakan Pembiayaan 2022

35
Kebijakan Pembiayaan UMi

Perluasan Ruang Lingkup Kerjasama


• Kerjasama investasi  Pemda, Bank Domestik dan Internasional, Lembaga Donor, dan lembaga lainnya
• Kerjasama program  Pemda, Kementerian, Badan Usaha dan lembaga lainnya

Mitigasi Risiko
• Penyempurnaan Sistem Fidusia
• Asuransi dan Penjaminan Monitoring
• Optimalisasi Piutang

Sistem Informasi
• Penyempurnaan SIKP UMi  Penyesuaian terhadap PER-6/PB/2022
• Digitalisasi Pembiayaan UMi  Penggunaan Uang Elektronik dan Virtual Account

Uji Dampak Pembiayaan UMi


• Survei baseline dan endline  KPPN
• Survei Responden Pembanding  Kanwil DJPb
Sinergi Pemberdayaan UMKM: PIP dan Kanver DJPb

Kanwil dan KPPN dapat berkoordinasi dalam mendorong perluasan


penyaluran serta meningkatkan impact Pembiayaan UMi antara lain
melalui:
1. Sosialisasi & Publikasi Pembiayaan UMi
2. Koordinasi & Inisiasi kerjasama dengan Pemda/Pihak lain
3. Usulan penambahan Penyalur Pembiayaan UMi
4. Pembinaan dan/atau pengawasan Penyalur/Linkage Pembiayaan UMi
5. Pendampingan dan/atau pemberdayaan Debitur Pembiayaan UMi
6. Promosi Produk Debitur Pembiayaan UMi
2
37
Peran Kantor Vertikal DJPb dalam Program Pembiayaan Ultra Mikro
(UMi)

Monitoring dan Evaluasi


• Monitoring rutin sesuai PER-25/PB/2018 j.o. PER- Koordinasi dan Kolaborasi
6/PB/2022
• Pembinaan, pengawasan, dan/atau Usulan • Inisiasi kerja sama dengan Pemda dan pihak
Penambahan Penyalur/Linkage UMi di wilayah lainnya
• Kolaborasi dengan Penyalur/Linkage dalam
Analisis Pembiayaan UMi kegiatan Pemberdayaan UMKM
• Penyusunan laporan analisis sesuai dengan • Kolaborasi Kemenkeu Satu di tingkat wilayah
PER-25/PB/2018 j.o. PER-6/PB/2022
• Laporan jangan hanya berbentuk rekapitulasi,
tapi harus memuat analisis atas:
• Penyaluran UMi di daerah; Sosialisasi dan Publikasi
• Kepatuhan Penyalur/Linkage; • Publikasi dalam media cetak atau online
• Dampak Pembiayaan UMi; dan/atau • Kegiatan sosialisasi daring/luring
• Potensi penyaluran UMi • Publikasi dalam media sosial instansi vertikal,
antara lain dalam bentuk podcast sebagai
Promosi Produk Debitur salah satu tindak lanjut kegiatan Sosbimtek
• Pendampingan onboarding produk Debitur ke Digipay UMi 2022 (ND-856/PB.4/2022)
• Penyelenggaraan event bazaar UMKM
• Pemanfaatan Pojok UMKM untuk etalase produk
unggulan Debitur UMi
TERIMA KASIH
Perbandingan KUR Supermikro dan Pembiayaan Ultra Mikro
(UMi)
KUR Supermikro Pembiayaan UMi

Subsidi Bunga Skema Dana Bergulir (BLU PIP sebagai operator)

Dana Penyalur (Nasabah) Sumber Dana APBN (Pinjaman Lunak kpd Penyalur)
Belanja Subsidi Investasi Permanen
• Dianggarkan setiap tahun Jenis Program • Penganggaran dilakukan untuk menambah dana
• Alokasi subsidi habis pakai dalam 1 TA bergulir yang dikelola

Didominasi Perbankan Penyalur LKBB, Koperasi, LKM


Sesuai Overhead Cost dan Cost of Fund
6% efektif per tahun (2022) Tk. Bunga ke Debitur
masing-masing Penyalur
• Memiliki usaha produktif yg layak dibiayai • Memiliki usaha ultra mikro
• Memiliki NIK (KTP-el) • Memiliki NIK (KTP-el)
• Belum pernah dapat KUR Kriteria Debitur • Tidak sedang mendapat KUR dan UMi
• Memiliki surat keterangan usaha atau NIB
• Oustanding Pinjaman Debitur max Rp 10 jt • Oustanding Pinjaman Debitur max Rp 20 jt
• jk waktu max 5 th (dpt diperpanjang sd 7 th) • Jk waktu sesuai penilaian Penyalur
• Bagi yang usahanya < 6 bln wajib ikut Karakteristik Program • Penyalur wajib memberikan pendampingan/pelatihan kpd
pendampingan/pelatihan semua Debitur
• Tidak diperlukan agunan tambahan • Agunan tambahan dapat dikenakan untuk skema individu
Perbandingan Penyaluran KUR Supermikro dan Pembiayaan UMi
Periode Sep 2020 s.d. Juni 2022 (Rp Miliar)
KUR Pembiayaan
Tahun Bulan Selisih 3,500.00
Supermikro UMi
2020 9 1,879.05 1,235.36 643.69 3,000.00
10 3,163.82 344.78 2,819.04 KUR Supermikro Pembiayaan UMi
11 2,045.57 159.33 1,886.24 2,500.00
12 1,364.00 98.02 1,265.98 2,000.00
2021 1 565.02 547.50 17.52
1,500.00
2 867.43 636.09 231.34
3 1,205.00 559.04 645.95 1,000.00
4 1,337.36 1,360.61 - 23.25
500.00
5 832.18 490.91 341.27
6 1,008.89 1,239.75 - 230.86 -
9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
7 854.22 557.30 296.91 2020 2021 2022
8 857.03 252.64 604.39
9 830.19 272.94 557.25
10 676.21 736.89 - 60.68  KUR Supermikro mulai disalurkan pada Sep 2020 dengan penyaluran awal sebesar Rp1,88
11 710.13 227.00 483.13
trilliun dan meningkat sebesar Rp3,16 triliun pada bulan selanjutnya (Okt 2020).
12 263.33 153.94 109.39
 Selanjutnya, penyaluran KUR Supermikro bergerak fluktuatif namun cenderung
2022 1 482.14 192.34 289.80
2 555.89 164.88 391.02
melandai dengan penyaluran pada Juni 2022 adalah sebesar Rp586,31 miliar
3 647.16 1,042.74 - 395.59  Pada periode Sep 2020 s.d. Jun 2022, total penyaluran KUR Supermikro adalah sebesar
4 530.66 755.07 - 224.42 Rp21,61 triliun (168,46% dari penyaluran pembiayaan UMi sebesar Rp12,83 T).
5 349.40 1,000.71 - 651.31  Pada 4 bulan penyaluran awal di tahun 2020 (Sep - Des), penyaluran KUR Supermikro
6 586.31 800.70 - 214.39 lebih besar dibandingkan Pembiayaan UMi. Sedangkan pada 4 bulan terakhir di tahun
Jumlah 21,610.98 12,828.58 8,782.41 2022 (Mar – Jun), penyaluran penyaluran KUR Supermikro lebih kecil dibandingkan
Pembiayaan UMi.
Perbandingan Debitur KUR Supermikro dan Pembiayaan UMi
Periode Sep 2020 s.d. Juni 2022 (Orang/Debitur)
KUR Pembiayaan
Tahun Bulan
Supermikro UMi 400,000
KUR Supermikro
2020 9 217,107 243,133
350,000 Pembiayaan UMi
10 354,895 8,157
11 233,971 15,020 300,000
12 155,344 16,773
2021 1 65,703 156,903 250,000
2 100,099 162,989
200,000
3 136,579 153,110
4 150,284 367,351 150,000
5 94,166 132,308
100,000
6 113,638 335,995
7 96,427 148,412 50,000
8 97,828 54,750
9 94,991 41,220 -
9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
10 77,468 145,970 2020 2021 2022
11 80,942 19,782
12 30,687 18,156
2022 1 55,515 32,391
2 63,284 23,513
 Meskipun KUR Supermikro selama periode Sep 2020 s.d. Jun 2022
3 73,202 239,622 memiliki jumlah penyaluran yang lebih besar dibandingkan dengan
4 60,922 192,359
Pembiayaan UMi, namun jumlah debitur Pembiayaan UMi selama
5 39,631 245,065
6 65,585 180,897 periode tersebut sebanyak 2,93 juta, lebih banyak (119,34%) jika
Jumlah 2,458,268 2,933,876 dibandingkan debitur KUR Supermikro yang sebanyak 2,46 juta.

Anda mungkin juga menyukai