AKUNTANSI PEMERINTAH
DAERAH
Berdasarkan Permendagri Nomor 77 Tahun
2020
UU 23/2014 Mencabut :
PERMENDAGRI
Permendagri 98/2018
70/2019
Mencabut :
PERMENDAGRI
PP 12/2019 Lampiran III dan IV
90/2019 Permendagri 64/2013
Mencabut :
PERMENDAGRI 1. Permendagri 13/2006
77/2020 2. Permendagri 58/2008
3. Permendagri 32/2011
Struktur Permendagri 77/2020
1. Batang tubuh terdiri 5 Pasal
2. Lampiran :
BAB I : PENGELOLA KEUANGAN DAERAH
BAB II : ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
BAB III : PENYUSUNAN RANCANGAN APBD
BAB IV : PENETAPAN APBD
BAB V : PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN
BAB VI : LAPORAN REALISASI SEMESTER PERTAMA APBD DAN PERUBAHAN APBD
BAB VII : AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
BAB VIII : PENYUSUNAN RANCANGAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD
BAB IX : KEKAYAAN DAERAH DAN UTANG DAERAH
BAB X : BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
BAB XI : PENYELESAIAN KERUGIAN DAERAH
BAB XII : INFORMASI KEUANGAN DAERAH
BAB XIII : PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Regulasi yang harus ditetapkan oleh Pemda
Sisdur Kebijakan
PKD Akuntansi
ASB SAPD
Pengelola Keuangan Daerah (1)
No Peran/Fungsi Dijabat oleh
1 Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah Kepala Daerah
2 Koordinator Pengelolaan Keuangan Daerah Sekretaris Daerah
3 Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) Kepala SKPKD (BPKAD)
4 Kuasa BUD Pejabat di SKPKD
5 Pengguna Anggaran Kepala SKPD
6 Kuasa Pengguna Anggaran Kepala Unit SKPD
7 Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Pejabat SKPD/Unit SKPD
8 Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD Tidak cukup jelas disebut
tetapi mengarah pada pejabat struktural
SKPD yang melakukan fungsi tata usaha
keuangan
9 Pejabat Penatausahaan Keuangan Unit SKPD Pejabat Struktural Unit SKPD
Pengelola Keuangan Daerah (2)
No Peran/Fungsi Dijabat oleh
10 Bendahara Penerimaan/Pengeluaran Tidak cukup jelas disebut
tetapi mengarah pada pelaksana yang
ditetapkan Kepala Daerah atas usulan
PPKD
11 Bendahara Penerimaan/Pengeluaran Pembantu Tidak cukup jelas disebut
tetapi mengarah pada pelaksana yang
ditetapkan Kepala Daerah atas usulan
Kepala SKPD melalui PPKD
12 Pembantu Bendahara Penerimaan/Pengeluaran Tidak cukup jelas disebut
tetapi mengarah pada pelaksana yang
ditetapkan Kepala SKPD atas usulan
Bendaharan Penerimaan/Pengeluaran
13 Tim Anggaran Pemerintah Daerah Sekda, Pejabat Perencana, PPKD, dan
pejabat lain sesuai kebutuhan
Struktur Organisasi Pemda
KDH / WKDH DPRD
SKPD
SETDA
KELURAHAN
KHUSUS KAB/KOTA
Organisasi Pengelolaan Keuangan Daerah
APBD DPA
Pembukuan
Keterangan :
DPA : Dokumen Pelaksanaan Anggaran SPM : Surat Perintah Membayar
AKPD : Anggaran Kas Pemerintah Daerah SP2D : Surat Perintah Pencairan Dana
SPD : Surat Penyediaan Dana LPJ : Laporan Pertanggungjawaban
SPP : Surat Permintaan Pembayaran
Annggaran Kas Pemerintah Daerah (AKPD)
AKPD berisi perkiraan realisasi penerimaan daerah dan rencana pengeluaran daerah setiap
bulannya yang datanya bersumber dari kompilasi dan sinkronisasi anggaran kas SKPD.
Kuasa BUD melakukan verifikasi atas BUD mengesahkan rancangan AKPD yang
anggaran kas SKPD paling lama 2 (dua) hari disampaikan Kuasa BUD paling lambat 1 hari
sejak diterimanya Anggaran Kas dari SKPD setelah dokumen rancangan AKPD diterima
1 2 3 4
SKPD menyusun RAK berdasarkan jadwal dalam Kuasa BUD menyusun AKPD, berdasarkan
DPA, kemudian disampaikan kepada Kuasa BUD, hasil verifikasi anggaran kas SKPD, kemudian
maksimal 3 hari setelah DPA disahkan disampaikan kepada BUD
Surat Penyediaan Dana (SPD)
SPD adalah dokumen yang menyatakan tersedianya dana sebagai dasar penerbitan Surat
Permintaan Pembayaran (SPP) atas pelaksanaan APBD.
Anggaran Kas
Pemerintah Daerah
Jadwal pembayaran
dalam DPA-SKPD
Kelompok Penatausahaan
PENATAUSAHAAN
BENDAHARA BENDAHARA
PENERIMAAN PENGELUARAN
SKPD / SKRD /
MEKANISME
BUKTI
UP / GU / TU / LS
MEMADAI
Penatausahaan Bendahara Penerimaan
Penerimaan dan Penyetoran Pendapatan
No Faktor Ketentuan
1 PAD berdasarkan sifat dan prosedur 1. Berdasarkan penetapan Kepala Daerah
pemungutan/pembayaran 2. Dibayar sendiri oleh WP/WR
2 Cara penagihan Manual, Surat Eletronik. notifikasi sistem secara
digital, dan media elektronik lainnya
3 Pola penerimaan 1. Melalui BPn/BPnP secara tunai
2. Melalui rekening BPn/BPnP secara nontunai
3. Melalui RKUD secara nontunai
4 Batas waktu penyetoran ke RKUD Maksimal 1 hari, kecuali untuk daerah dengan kondisi
geografis tertentu, ditetapkan dengan Perkada
Pembukuan Bendahara Penerimaan
PROSEDUR PEMBUKUAN
Catatan :
Sementara PP yang mengatur tentang BAS Pemda belum terbit,
BAS mengacu pada Permendagri 90/2019 dan Pemutakhirannya,
terakhir dengan Kepmendagri 050-5889 Tahun 2021
Definisi
Standar Akuntansi Pemerintahan yang selanjutnya disingkat SAP adalah prinsip-prinsip akuntansi yang
diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah.
Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah adalah prinsip, dasar, konvensi, aturan dan praktik spesifik yang
dipilih oleh Pemerintah Daerah sebagai pedoman dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan
Pemerintah Daerah untuk memenuhi kebutuhan pengguna laporan keuangan dalam rangka meningkatkan
keterbandingan laporan keuangan terhadap anggaran, antar periode maupun antar entitas.
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat SAPD adalah rangkaian sistematik dari
prosedur, penyelenggara, peralatan dan elemen lain untuk mewujudkan fungsi akuntansi sejak analisis
transaksi sampai dengan pelaporan keuangan di lingkungan organisasi Pemerintahan Daerah.
Bagan Akun Standar (BAS) adalah daftar kodefikasi dan klasifikasi terkait transaksi keuangan yang
disusun secara sistematis sebagai pedoman dalam pelaksanaan anggaran dan pelaporan keuangan
Pemerintah Daerah.
Jenis Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah
Berdasarkan Pasal 186 PP 12 Tahun 2019
MEMUAT PENJELASAN
KEBIJAKAN AKUNTANSI
UNSUR-UNSUR
PELAPORAN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
MENGATUR :
KEBIJAKAN 1. DEFINISI
AKUNTANSI AKUN 2. PENGAKUAN
3. PENGUKURAN
4. PENILAIAN
5. PENGUNGKAPAN
6. PENYAJIAN
Harmonisasi dan Sinkronisasi
Regulasi
Harmonisasi
SAP & Upaya menyelaraskan/menyesuaikan
PMK hal-hal yang kurang sesuai, untuk
BULTEK
meminimalisir tumpang tindih regulasi.
INVENTARISASI
Contoh Inventarisasi Regulasi Dalam
Penyusunan Kebijakan Akuntansi • PSAP 07 - Akuntansi Tetap
• Bultek 15 - Akuntansi Aset Tetap
SAP &
• Bultek 18 - Akuntansi Penyusutan
BULTEK • Bultek 20 - Akuntansi Kerugian
Negara/Daerah
STANDAR KEBIJAKAN
SAP menawarkan 3 metode Pemda memilih metode garis lurus,
penyusutan aset tetap, yaitu: dengan merujuk pada Permendagri
1. Metode Garis Lurus Nomor 1 Tahun 2019 tentang
2. Metode Saldo Menurun Ganda Penyusutan Barang Milik Daerah,
yang ditetapkan dengan Peraturan
3. Metode Unit Produksi
Kepala Daerah.
Ilustrasi Kebijakan Akuntansi Pelaporan Keuangan
ILUSTRASI
Laporan Sesuai SAP:
1. LRA LK SKPD
2. LP-SAL Harmonisasi dan Sinkronisasi
3. LO Permendagri 77/2020
LK SKPKD
4. LPE BAS Pemda
5. Neraca Sistem Akuntansi Pemda
6. LAK LK PEMDA
7. CaLK
Ruang Lingkup SAPD
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat SAPD adalah rangkaian
sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan dan elemen lain untuk mewujudkan fungsi
akuntansi sejak analisis transaksi sampai dengan pelaporan keuangan di lingkungan
organisasi Pemerintahan Daerah.
Struktur Akuntansi Pemda
Home Office
HOBO
Branch Office
TRANSAKSI RESIPROKAL
RK SKPD > < RK PPKD
SKPKD SKPD
KONSOLIDASI
BAS Pemda Versi Permendagri 90
Permendagri 90/2019 Kepmendagri 050-3708/2020 Kepmendagri 050-5889/2021
Kode Uraian Akun Kode Uraian Akun Kode Uraian Akun
1 ASET 0 PERUBAHAN SAL 1 ASET
2 KEWAJIBAN 1 ASET 2 KEWAJIBAN
3 EKUITAS 2 KEWAJIBAN 3 EKUITAS
4 PENDAPATAN DAERAH 3 EKUITAS 4 PENDAPATAN DAERAH
5 BELANJA DAERAH 4 PENDAPATAN DAERAH 5 BELANJA DAERAH
6 PEMBIAYAAN DAERAH 5 BELANJA DAERAH 6 PEMBIAYAAN DAERAH
7 PENDAPATAN DAERAH-LO 6 PEMBIAYAAN DAERAH 7 PENDAPATAN DAERAH-LO
8 BEBAN DAERAH 7 PENDAPATAN DAERAH-LO 8 BEBAN DAERAH
8 BEBAN DAERAH
BAS Pemda (1)
KODE AKUN
Kelompok
URAIAN AKUN
Rincian
Rincian
Objek
Objek
Objek
Jenis
Akun
Sub
1 ASET
1 1 ASET LANCAR
1 1 01 Kas dan Setara Kas
1 1 01 01 Kas di Kas Daerah
1 1 01 01 01 Kas di Kas Daerah
1 1 01 01 01 0001 Kas di Kas Daerah
BAS Pemda (2)
KODE AKUN
Kelompok
URAIAN AKUN
Rincian
Rincian
Objek
Objek
Objek
Jenis
Akun
Sub
8 BEBAN DAERAH
8 1 BEBAN OPERASI
8 1 02 Beban Barang dan Jasa
8 1 02 01 Beban Barang
8 1 02 01 01 Beban Barang Pakai Habis
8 1 02 01 01 0053 Beban Makanan dan Minuman Jamuan Tamu
BAS Pemda (3)
KODE AKUN
Sub Rincian
Kelompok
URAIAN AKUN
Rincian
Objek
Objek
Objek
Jenis
Akun
8 BEBAN DAERAH
8 1 BEBAN OPERASI
8 1 07 04 01 1633 Beban Penyisihan Piutang Hasil Penjualan Aset Lain-Lain-Aset Lain Lain-Aset
LainLain-Aset Tetap yang Tidak Digunakan Dalam Operasional Pemerintah
Transaksi Pemerintah Daerah
No Jenis Contoh Transaksi
1 Penerimaan Kas Pendapatan LRA, Penerimaan Pembiayaan, Penerimaan UP/GU/TU di
SKPD, Penerimaan Setoran Sisa UP/GU/TU di PPKD
2 Pengeluaran Kas Belanja, Pengeluaran Pembiaayaan, Penerbitan UP/GU/TU di PPKD,
Pengembalian Sisa UP/GU/TU di SKPD
3 Transaksi Non Kas a) Koreksi Kesalahan
b) Penyesuaian
c) Pengakuan Aset Tetap
d) Pengakuan Utang
e) Penyusutan
f) Hibah Selain kas
g) Transaksi lainnya yang tidak terkait dengan kas
2 Jenis Jurnal
Jurnal Jurnal
LRA LO
2. Dibayar belanja honorarium narasumber sebesar Rp. 5.000.000 yang bersumber dari UP
JURNAL LO JURNAL LRA
Beban Honorarium 5 Belanja Honorarium 5
Kas di Bendahara Pengeluaran 5 Estimasi Perubahan SAL 5
9. Asuransi kendaraan senilai Rp. 12.000.000 dicatat dengan pendekatan beban, pada akhir tahun tersisa 3 bulan.
JURNAL LO JURNAL LRA
Beban Jasa Dibayar Dimuka 3 No Entry
Beban Asuransi 3
Kebijakan dan Sistem Akuntansi Aset Tetap
Atribut/Faktor Deskripsi
Definisi Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk
digunakan, atau dimaksudkan untuk digunakan, dalam kegiatan pemerintah daerah atau dimanfaatkan
oleh masyarakat umum.
Klasifikasi Tanah, Gedung & Bangunan, Peralatan & Mesin, Jalan Irigasi & Jaringan, AT Lainnya, KDP.
Pengakuan Manfaat ekonomi masa depan dapat diperoleh; nilainya dapat diukur dengan andal; terjadi perpindahan
kepemilikan dan/atau penguasaan secara hukum, memenuhi batas kapitalisasi.
Pengukuran Biaya Perolehan atau Nilai Wajar saat perolehan.
Penyusutan Metode garis lurus tanpa nilai residu, kecuali aset tetap berupa tanah.
Penyajian Disajikan di Neraca sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Pengungkapan Dasar Penilaian, Rekonsiliasi jumlah awal dan akhir, Informasi Penyusutan.
Pihak Terkait Pengurus Barang, BP, PPTK, PPK-SKPD
Dokumen Bukti Belanja, BAST, SP2D-LS, BA Kemajuan Pengerjaan, dokumen relevan lainnya.
Ilustrasi Penjurnalan Aset Tetap
1. Serah terima 1 unit sepeda motor dengan nilai total Rp. 21.000.000, langsung dibayar dengan UP
3. Pada akhir tahun dilakukan penyusutan dengan masa manfaat 7 tahun, motor baru digunakan selama 3 bulan
JURNAL LO JURNAL LRA
Beban Penyusutan Kendaraan Roda 2 750 No Entry
Akumulai Penyusutan Kend. Roda 2 750
Kebijakan dan Sistem Akuntansi Persediaan (1)
Atribut/Faktor Deskripsi
Definisi Aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan
operasional pemerintah daerah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau
diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat
Klasifikasi Barang/Bahan Habis Pakai, Barang Dalam Proses, Barang untuk dijual/diserakan, Barang untuk
berjaga-jaga.
Pengakuan Saat manfaat ekonomi masa depan diperoleh; Saat kepemilikan/penguasaan berpindah
Pengukuran Biaya Perolehan, HPP, Nilai Wajar
Pendekatan Pendekatan Aset, Pendekatan Beban
Penilaian FIFO, Average, Harga Terakhir
Pencatatan Perpetual, Periodik
Penyajian Disajikan di Neraca sebagai bagian dari aset lancar
Pengungkapan Kebijakan akuntansi yang diterapkan; Penjelasan lebih lanjut tentang persediaan; Persediaan usang
Kebijakan dan Sistem Akuntansi Persediaan (2)
Atribut/Faktor Deskripsi
Selisih Jika nilainya normal, diakui sebagai beban
Jika nilainya abnormal, diakui sebagai kerugian daerah
Pihak Terkait Pengurus Barang, BP, PPTK, PPK-SKPD
Dokumen Bukti Belanja, BAST, Stock Opname, SP2D-LS
Ilustrasi Penjurnalan Persediaan – Metode Perpetual
1. Pembelian Alat Tulis Kantor senilai 25.000.000 dengan Uang Persediaan
3. Penyesuaian akhir tahun, berdasarkan stock opname didapatkan data pemakaian Rp. 10.000.000
JURNAL LO JURNAL LRA
Alat Tulis Kantor 15 No Entry
Beban Alat Tulis Kantor 15
FAQ 1
Akun kontra di Jurnal LRA menggunakan akun Estimasi Perubahan SAL atau Perubahan SAL ?
Bagan Akun Standar (BAS) Pemda yang ditetapkan dengan Kepmendagri 050 – 5889 Tahun 2021
hanya mengenal satu akun penyeimbang, yaitu Estimasi Perubahan SAL. BAS sebelumnya yang
ditetapkan dengan Permendagri 64 Tahun 2013 juga hanya mengenal akun Estimasi Perubahan SAL.
Akun Perubahan SAL (tanpa kata estimasi) dikenalkan melalui Modul Penerapan Akuntansi Berbasis
Akrual dan diberi Kode Akun 0 (bukan kode 3), tanpa mencabut Permendagri 64 Tahun 2013.
Secara logis dan teori, nomenklatur akun Perubahan SAL memang lebih tepat, karena ketika terjadi
penerimaan/pengeluaran kas, perubahan SAL juga secara nyata terjadi, bukan lagi berupa estimasi.
Dalam tataran praktis/implementatif, perbedaan ini tidak terlalu berpengaruh, karena akun tersebut
ditutup habis di akhir periode.
Sikap saya netral, tidak menyalahkan yang menggunakan akun Perubahan SAL, karena saya
memahami argumen logis dan teorinya. Tetapi, saya lebih memilih menggunakan akun Estimasi
Perubahan SAL, karena memiliki landasan regulasi.
FAQ 2
Apakah jurnal pengesahan anggaran di awal tahun adalah hal yang wajib ?
Dalam Lampiran II Permendagri 64 Tahun 2013 jurnal anggaran yang harus dilakukan di awal tahun
pada saat DPA disahkan. Tetapi, di Modul Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual jurnal anggaran adalah
pilihan, bisa dilakukan bisa juga tidak.
Pada praktiknya jurnal ini tidak berpengaruh apa-apa, karena hanya dijurnal di awal tahun, kemudian
ditutup lagi di akhir tahun dengan nilai yang sama, tanpa terpengaruh dengan transaksi apapun.
Untuk pembelajaran, saya lebih memilih melakukan jurnal pengesahan anggaran, supaya peserta didik
juga mengetahui bahwa ada jurnal yang dinamakan jurnal pengesahan anggaran sebagai tanda
disahkannya DPA. Dalam implementasi di lapangan, saya lebih memilih tidak melakukan jurnal tersebut,
karena lebih praktis dan tidak berpengaruh apa-apa.
FAQ 3
Apakah akun RK PPKD di Neraca SKPD dan RK SKPD di Neraca SKPKD harus ditutup di akhir tahun ?
Dalam ilustrasi penyajian neraca SKPD dan SKPKD di Permendagri 64 Tahun 2013 dan Permendagri 77 Tahun
2020, RK PPKD di Neraca SKPD dan RK SKPD di Neraca PPKD tidak dilakukan penutupan. Hal ini tidak
konsisten dengan pemberlakuan Ekuitas Tunggal dalam akuntansi berbasis akrual. Hal lain yang perlu
dipertimbangkan adalah, neraca akhir tahun akan menjadi neraca awal tahun berikutnya. Jika RK PPKD dan
RK SKPD tidak ditutup maka saldonya akan terbawa ke tahun berikutnya.
Dulu memang pernah terjadi kebingungan, karena RK PPKD dan RK SKPD adalah akun yg dilakukan eliminasi
saat konsoliasi, jika dilakukan juga penutupan di level entitas akuntansi, maka seolah terjadi 2 kali transaksi
yang serupa pada akun tersebut, yaitu penutupan dan eliminasi.
Dalam Permendagri 77 Tahun 2020 hal ini semakin jelas, di Bab VII halaman 390 dinyatakan bahwa “Jurnal
eliminasi tersebut merupakan catatan dalam kertas kerja konsolidasi dan tidak mempengaruhi pencatatan di
entitas akuntansi”. Oleh karena itu akun RK PPKD dan RK SKPD harus dilakukan di level entitas akuntansi.
FAQ 4
Pada saat proses konsolidasi apakah perlu dilakukan lagi penutupan akun-akun nominal (LRA dan LO) ?
karena akun-akun tersebut sebetulnya sudah ditutup pada saat penyusunan laporan keuangan di tingkat
entitas akuntansi (SKPD dan SKPKD).
TIDAK PERLU, karena sejatinya akun-akun tersebut sudah ditutup di level entitas akuntansi. Dalam proses
konsolidasi, SKPKD menarik data Neraca Saldo sebelum penutupan dari seluruh entitas akuntansi hanya untuk
kepentingan penggabungan data.
Untuk mempermudah pembelajaran, saya tetap mengajak peserta didik untuk melakukan penutupan saat
proses konsolidasi, tetapi perlu disampaikan bahwa hal tersebut sebetulnya tidak perlu, hanya untuk
mempermudah proses manual penyusunan laporan keuangan.
FOLLOW VISIT
sekolahkompetensi.id sekolahkompetensi.id
Terima Kasih