Anda di halaman 1dari 57

Training For Trainer

AKUNTANSI PEMERINTAH
DAERAH
Berdasarkan Permendagri Nomor 77 Tahun
2020

Indra F. Bagjana (Bro Indra)


Koordinator Bidang Akuntan Sektor Publik IAI
Wil. Jabar
Praktisi Keuangan Daerah, Master Trainer
BNSP-RI
#BROINDRA
NGOBROLIN DUIT NEGARA
Pengelolaan Keuangan Daerah
Definisi Pengelolaan Keuangan Daerah

Pengelolaan Keuangan Daerah adalah


keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan,
pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan
keuangan daerah.
Regulasi Keuangan Daerah

UU 23/2014 Mencabut :
PERMENDAGRI
Permendagri 98/2018
70/2019

Mencabut :
PERMENDAGRI
PP 12/2019 Lampiran III dan IV
90/2019 Permendagri 64/2013

Mencabut :
PERMENDAGRI 1. Permendagri 13/2006
77/2020 2. Permendagri 58/2008
3. Permendagri 32/2011
Struktur Permendagri 77/2020
1. Batang tubuh terdiri 5 Pasal
2. Lampiran :
 BAB I : PENGELOLA KEUANGAN DAERAH
 BAB II : ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
 BAB III : PENYUSUNAN RANCANGAN APBD
 BAB IV : PENETAPAN APBD
 BAB V : PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN
 BAB VI : LAPORAN REALISASI SEMESTER PERTAMA APBD DAN PERUBAHAN APBD
 BAB VII : AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH
 BAB VIII : PENYUSUNAN RANCANGAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD
 BAB IX : KEKAYAAN DAERAH DAN UTANG DAERAH
 BAB X : BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
 BAB XI : PENYELESAIAN KERUGIAN DAERAH
 BAB XII : INFORMASI KEUANGAN DAERAH
 BAB XIII : PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Regulasi yang harus ditetapkan oleh Pemda

Sisdur Kebijakan
PKD Akuntansi

PERMENDAGRI Perda Ditetapkan


77 TAHUN 2020 PKD Maksimal 2022

ASB SAPD
Pengelola Keuangan Daerah (1)
No Peran/Fungsi Dijabat oleh
1 Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah Kepala Daerah
2 Koordinator Pengelolaan Keuangan Daerah Sekretaris Daerah
3 Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) Kepala SKPKD (BPKAD)
4 Kuasa BUD Pejabat di SKPKD
5 Pengguna Anggaran Kepala SKPD
6 Kuasa Pengguna Anggaran Kepala Unit SKPD
7 Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan Pejabat SKPD/Unit SKPD
8 Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD Tidak cukup jelas disebut
tetapi mengarah pada pejabat struktural
SKPD yang melakukan fungsi tata usaha
keuangan
9 Pejabat Penatausahaan Keuangan Unit SKPD Pejabat Struktural Unit SKPD
Pengelola Keuangan Daerah (2)
No Peran/Fungsi Dijabat oleh
10 Bendahara Penerimaan/Pengeluaran Tidak cukup jelas disebut
tetapi mengarah pada pelaksana yang
ditetapkan Kepala Daerah atas usulan
PPKD
11 Bendahara Penerimaan/Pengeluaran Pembantu Tidak cukup jelas disebut
tetapi mengarah pada pelaksana yang
ditetapkan Kepala Daerah atas usulan
Kepala SKPD melalui PPKD
12 Pembantu Bendahara Penerimaan/Pengeluaran Tidak cukup jelas disebut
tetapi mengarah pada pelaksana yang
ditetapkan Kepala SKPD atas usulan
Bendaharan Penerimaan/Pengeluaran
13 Tim Anggaran Pemerintah Daerah Sekda, Pejabat Perencana, PPKD, dan
pejabat lain sesuai kebutuhan
Struktur Organisasi Pemda
KDH / WKDH DPRD

SKPD
SETDA

INSPEKTORAT DINAS BADAN KECAMATAN SET DPRD

KELURAHAN

KHUSUS KAB/KOTA
Organisasi Pengelolaan Keuangan Daerah

ENTITAS PELAPORAN PEMDA

ENTITAS AKUNTANSI SKPD SKPKD


Diperankan oleh
BPKAD
Struktur APBD
Alur Pelaksanaan dan Penatausahaan APBD

APBD DPA

SPD SPD SPP SPM SP2D LPJ

Pembukuan
Keterangan :
DPA : Dokumen Pelaksanaan Anggaran SPM : Surat Perintah Membayar
AKPD : Anggaran Kas Pemerintah Daerah SP2D : Surat Perintah Pencairan Dana
SPD : Surat Penyediaan Dana LPJ : Laporan Pertanggungjawaban
SPP : Surat Permintaan Pembayaran
Annggaran Kas Pemerintah Daerah (AKPD)
AKPD berisi perkiraan realisasi penerimaan daerah dan rencana pengeluaran daerah setiap
bulannya yang datanya bersumber dari kompilasi dan sinkronisasi anggaran kas SKPD.

Kuasa BUD melakukan verifikasi atas BUD mengesahkan rancangan AKPD yang
anggaran kas SKPD paling lama 2 (dua) hari disampaikan Kuasa BUD paling lambat 1 hari
sejak diterimanya Anggaran Kas dari SKPD setelah dokumen rancangan AKPD diterima

1 2 3 4

SKPD menyusun RAK berdasarkan jadwal dalam Kuasa BUD menyusun AKPD, berdasarkan
DPA, kemudian disampaikan kepada Kuasa BUD, hasil verifikasi anggaran kas SKPD, kemudian
maksimal 3 hari setelah DPA disahkan disampaikan kepada BUD
Surat Penyediaan Dana (SPD)
SPD adalah dokumen yang menyatakan tersedianya dana sebagai dasar penerbitan Surat
Permintaan Pembayaran (SPP) atas pelaksanaan APBD.

Anggaran Kas
Pemerintah Daerah

diterbitkan dengan pertimbangan : Ketersediaan Dana di


SPD Kas Umum Daerah

Jadwal pembayaran
dalam DPA-SKPD
Kelompok Penatausahaan

PENATAUSAHAAN

BENDAHARA BENDAHARA
PENERIMAAN PENGELUARAN

SKPD / SKRD /
MEKANISME
BUKTI
UP / GU / TU / LS
MEMADAI
Penatausahaan Bendahara Penerimaan
Penerimaan dan Penyetoran Pendapatan
No Faktor Ketentuan
1 PAD berdasarkan sifat dan prosedur 1. Berdasarkan penetapan Kepala Daerah
pemungutan/pembayaran 2. Dibayar sendiri oleh WP/WR
2 Cara penagihan Manual, Surat Eletronik. notifikasi sistem secara
digital, dan media elektronik lainnya
3 Pola penerimaan 1. Melalui BPn/BPnP secara tunai
2. Melalui rekening BPn/BPnP secara nontunai
3. Melalui RKUD secara nontunai
4 Batas waktu penyetoran ke RKUD Maksimal 1 hari, kecuali untuk daerah dengan kondisi
geografis tertentu, ditetapkan dengan Perkada
Pembukuan Bendahara Penerimaan

BUKU BENDAHARA PENERIMAAN DOKUMEN SUMBER

1. Laporan Penerimaan dan Penyetoran 1. Tanda Bukti Penerimaan


2. Register STS 2. Surat Tanda Setoran
3. Buku Kas Umum 3. Nota Kredit Bank
4. Buku Pembantu : Buku Kas Tunai, 4. Bukti transaksi yang sah, yang
Buku Bank dipersamakan

PROSEDUR PEMBUKUAN

1. Pembukuan atas pendapatan yang diterima secara tunai


2. Pembukuan atas pendapatan yang diterima melalui rekening BPn
3. Pembukuan atas pendapatan yang diterima melalui rekening RKUD
Penatausahaan Bendahara Pengeluaran
Penetapan Besaran Uang Persediaan (UP)

Alternatif 1 : Membagi total belanja UP dengan frekuensi pengajuan LPJ UP

RENCANA PEMBAYARAN BELANJA MENGGUNAKAN UP


BESARAN UP =
PROYEKSI FREKUENSI PENGAJUAN LPJ UP DALAM SETAHUN

Alternatif 2 : Batas maksimal nilai UP ditentukan berdasarkan pagu anggaran SKPD


Ilustrasi :
1. Maksimal Rp. 50.000.000 untuk pagu DPA-SKPD sampai dengan Rp. 500.000.000
2. Maksimal Rp. 75.000.000 untuk pagu DPA-SKPD Rp. 500.000.000 – Rp. 1.000.000.000
3. Maksimal Rp. 100.000.000 untuk pagu DPA-SKPD di atas Rp. 1.000.000.000
Kewenangan Pengelolaan Belanja
SKPD SKPKD BLUD
1) BELANJA OPERASI 1) BELANJA OPERASI 1) BELANJA OPERASI
a. Belanja Pegawai a. Belanja Pegawai a. Belanja Pegawai
b. Belanja Barang & Jasa b. Belanja Barang & Jasa b. Belanja Barang & Jasa
c. Belanja Subsidi c. Belanja Bunga c. Belanja Bunga
d. Belanja Hibah d. Belanja Subsidi
e. Belanja Bantuan Sosial e. Belanja Hibah 2)BELANJA MODAL
f. Belanja Bantuan Sosial
2)BELANJA MODAL
2)BELANJA MODAL
3)BELANJA TIDAK TERDUGA
4)BELANJA TRANSFER
Pembukuan Bendahara Pengeluaran

BUKU BENDAHARA PENGELUARAN DOKUMEN SUMBER

1. Buku Kas Umum 1. Bukti transaksi yang sah dan lengkap


2. Buku Pembantu Bank 2. SPP UP/GU/TU/LS
3. Buku Pembantu Kas Tunai 3. SPM UP/GU/TU/LS
4. Buku Pembantu Pajak 4. SP2D
5. Buku Pembantu Panjar 5. Dokumen pendukung lainnya
6. Buku Pembantu per Sub Rincian Objek
Belanja
Penatausahaan Penerimaan & Pengeluaran Pembiayaan
1 Penerimaan dan pengeluaraan Pembiayaan 4 Dalam rangka pelaksanaan pengeluaran
Daerah dilakukan melalui RKUD. Dalam hal Pembiayaan, Kuasa BUD berkewajiban untuk:
penerimaan dan pengeluaran pembiayaan tidak 1. meneliti kelengkapan perintah pembayaran
melalui RKUD, BUD melakukan pencatatan dan yang diterbitkan oleh kepala SKPKD;
pengesahan penerimaan dan pengeluaran 2. Menguji kebenaran perhitungan pengeluaran
Pembiayaan Daerah tersebut Pembiayaan yang tercantum dalam perintah
pembayaran;
2 Kuasa BUD akan melakukan pencatatan atas 3. Menguji ketersediaan dana yang bersangkutan;
penerimaan pembiayaan pada Buku Kas dan
Penerimaan dan Pengeluaran (BKPP) pada sisi 4. menolak pencairan dana, apabila perintah
penerimaan, sedangkan pengeluaran pembayaran atas pengeluaran Pembiayaan
pembiayaan dicatat di BKPP pada sisi tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan
pengeluaran

3 Sistem dan Prosedur Penatausahaan


Penerimaan dan Pengeluaran Pembiayaan
Daerah ditetapkan dengan Peraturan Kepala
Daerah
Sistem dan Kebijakan Akuntansi
Pemerintah Daerah
Akuntansi Pemerintah Daerah
Berdasarkan Pasal 185 PP 12/2019

Kebijakan Akuntansi Peraturan


Pemerintah Daerah Kep. Daerah

Akuntansi dilaksanakan Sistem Akuntansi Peraturan


Pemda Pemerintah Daerah Kep. Daerah
berdasarkan

Bagan Akun Standar Peraturan


Pemerintah Daerah Pemerintah

Catatan :
Sementara PP yang mengatur tentang BAS Pemda belum terbit,
BAS mengacu pada Permendagri 90/2019 dan Pemutakhirannya,
terakhir dengan Kepmendagri 050-5889 Tahun 2021
Definisi
 Standar Akuntansi Pemerintahan yang selanjutnya disingkat SAP adalah prinsip-prinsip akuntansi yang
diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah.

 Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah adalah prinsip, dasar, konvensi, aturan dan praktik spesifik yang
dipilih oleh Pemerintah Daerah sebagai pedoman dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan
Pemerintah Daerah untuk memenuhi kebutuhan pengguna laporan keuangan dalam rangka meningkatkan
keterbandingan laporan keuangan terhadap anggaran, antar periode maupun antar entitas.

 Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat SAPD adalah rangkaian sistematik dari
prosedur, penyelenggara, peralatan dan elemen lain untuk mewujudkan fungsi akuntansi sejak analisis
transaksi sampai dengan pelaporan keuangan di lingkungan organisasi Pemerintahan Daerah.

 Bagan Akun Standar (BAS) adalah daftar kodefikasi dan klasifikasi terkait transaksi keuangan yang
disusun secara sistematis sebagai pedoman dalam pelaksanaan anggaran dan pelaporan keuangan
Pemerintah Daerah.
Jenis Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah
Berdasarkan Pasal 186 PP 12 Tahun 2019

MEMUAT PENJELASAN
KEBIJAKAN AKUNTANSI
UNSUR-UNSUR
PELAPORAN KEUANGAN LAPORAN KEUANGAN

KEBIJAKAN
AKUNTANSI
MENGATUR :
KEBIJAKAN 1. DEFINISI
AKUNTANSI AKUN 2. PENGAKUAN
3. PENGUKURAN
4. PENILAIAN
5. PENGUNGKAPAN
6. PENYAJIAN
Harmonisasi dan Sinkronisasi
Regulasi
Harmonisasi
SAP & Upaya menyelaraskan/menyesuaikan
PMK hal-hal yang kurang sesuai, untuk
BULTEK
meminimalisir tumpang tindih regulasi.

Kebijakan Sinkronisasi (Penyerentakan)


Akuntansi
Menjalankan beberapa proses yang
saling mendukung pada saat yang
bersamaan.
Regulasi
PMDN Lainnya

INVENTARISASI
Contoh Inventarisasi Regulasi Dalam
Penyusunan Kebijakan Akuntansi • PSAP 07 - Akuntansi Tetap
• Bultek 15 - Akuntansi Aset Tetap
SAP &
• Bultek 18 - Akuntansi Penyusutan
BULTEK • Bultek 20 - Akuntansi Kerugian
Negara/Daerah

• PMDN 64/2013 Penerapan SAP


KEBIJAKAN • PMDN 108/2016 Penggolongan BMD
AKUNTANSI PMDN • PMDN 1/2019 Penyusutan BMD
ASET TETAP • PMDN 90/2019 Klasifikasi,Kodefikasi
• PMDN 77/2020 Pengelolaan Keuda

• KMDN 050–5889/2021 Pemutakhiran


PMDN 90/2019
LAINNYA • KMK 295/KM.6/2019 Tabel Masa Manfaat
BMN
• Modul Penerapan Akuntansi Berbasis
Akrual Pemerintah Daerah
Apa yang diatur dalam kebijakan akuntansi ?

01 Penegasan apa yang sudah diatur dalam SAP

Penetapan penggunaan metode tertentu, dari beberapa


02 metode yang ditawarkan SAP

03 Penjabaran hal-hal yang belum diatur terinci dalam SAP

04 Pengaturan hal-hal yang belum diatur dalam SAP


Ilustrasi Kebijakan Akuntansi Akun

STANDAR KEBIJAKAN
SAP menawarkan 3 metode Pemda memilih metode garis lurus,
penyusutan aset tetap, yaitu: dengan merujuk pada Permendagri
1. Metode Garis Lurus Nomor 1 Tahun 2019 tentang
2. Metode Saldo Menurun Ganda Penyusutan Barang Milik Daerah,
yang ditetapkan dengan Peraturan
3. Metode Unit Produksi
Kepala Daerah.
Ilustrasi Kebijakan Akuntansi Pelaporan Keuangan

ILUSTRASI
Laporan Sesuai SAP:
1. LRA LK SKPD
2. LP-SAL Harmonisasi dan Sinkronisasi
3. LO  Permendagri 77/2020
LK SKPKD
4. LPE  BAS Pemda
5. Neraca  Sistem Akuntansi Pemda
6. LAK LK PEMDA
7. CaLK
Ruang Lingkup SAPD

Prosedur dan Teknik dalam


SISTEM AKUNTANSI SKPKD melakukan :
 Identifikasi transaksi
SAPD  Pencatatan jurnal
 Posting ke buku besar
 Penyusunan neraca saldo
SISTEM AKUNTANSI SKPD  Penyusunan laporan keuangan

Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat SAPD adalah rangkaian
sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan dan elemen lain untuk mewujudkan fungsi
akuntansi sejak analisis transaksi sampai dengan pelaporan keuangan di lingkungan
organisasi Pemerintahan Daerah.
Struktur Akuntansi Pemda

Home Office

HOBO
Branch Office

TRANSAKSI RESIPROKAL
RK SKPD > < RK PPKD
SKPKD SKPD
KONSOLIDASI
BAS Pemda Versi Permendagri 90
Permendagri 90/2019 Kepmendagri 050-3708/2020 Kepmendagri 050-5889/2021
Kode Uraian Akun Kode Uraian Akun Kode Uraian Akun
1 ASET 0 PERUBAHAN SAL 1 ASET
2 KEWAJIBAN 1 ASET 2 KEWAJIBAN
3 EKUITAS 2 KEWAJIBAN 3 EKUITAS
4 PENDAPATAN DAERAH 3 EKUITAS 4 PENDAPATAN DAERAH
5 BELANJA DAERAH 4 PENDAPATAN DAERAH 5 BELANJA DAERAH
6 PEMBIAYAAN DAERAH 5 BELANJA DAERAH 6 PEMBIAYAAN DAERAH
7 PENDAPATAN DAERAH-LO 6 PEMBIAYAAN DAERAH 7 PENDAPATAN DAERAH-LO
8 BEBAN DAERAH 7 PENDAPATAN DAERAH-LO 8 BEBAN DAERAH
8 BEBAN DAERAH
BAS Pemda (1)
KODE AKUN
Kelompok

URAIAN AKUN

Rincian
Rincian
Objek

Objek

Objek
Jenis
Akun

Sub
1 ASET
1 1 ASET LANCAR
1 1 01 Kas dan Setara Kas
1 1 01 01 Kas di Kas Daerah
1 1 01 01 01 Kas di Kas Daerah
1 1 01 01 01 0001 Kas di Kas Daerah
BAS Pemda (2)
KODE AKUN
Kelompok

URAIAN AKUN

Rincian
Rincian
Objek

Objek

Objek
Jenis
Akun

Sub
8 BEBAN DAERAH
8 1 BEBAN OPERASI
8 1 02 Beban Barang dan Jasa
8 1 02 01 Beban Barang
8 1 02 01 01 Beban Barang Pakai Habis
8 1 02 01 01 0053 Beban Makanan dan Minuman Jamuan Tamu
BAS Pemda (3)
KODE AKUN

Sub Rincian
Kelompok

URAIAN AKUN

Rincian
Objek
Objek

Objek
Jenis
Akun

8 BEBAN DAERAH

8 1 BEBAN OPERASI

8 1 07 Beban Penyisihan Piutang

8 1 07 04 Beban Penyisihan Piutang Lain-Lain PAD yang Sah

8 1 07 04 01 Beban Penyisihan Piutang Hasil Penjualan BMD yang Tidak Dipisahkan

8 1 07 04 01 1633 Beban Penyisihan Piutang Hasil Penjualan Aset Lain-Lain-Aset Lain Lain-Aset
LainLain-Aset Tetap yang Tidak Digunakan Dalam Operasional Pemerintah
Transaksi Pemerintah Daerah
No Jenis Contoh Transaksi
1 Penerimaan Kas Pendapatan LRA, Penerimaan Pembiayaan, Penerimaan UP/GU/TU di
SKPD, Penerimaan Setoran Sisa UP/GU/TU di PPKD
2 Pengeluaran Kas Belanja, Pengeluaran Pembiaayaan, Penerbitan UP/GU/TU di PPKD,
Pengembalian Sisa UP/GU/TU di SKPD
3 Transaksi Non Kas a) Koreksi Kesalahan
b) Penyesuaian
c) Pengakuan Aset Tetap
d) Pengakuan Utang
e) Penyusutan
f) Hibah Selain kas
g) Transaksi lainnya yang tidak terkait dengan kas
2 Jenis Jurnal

Jurnal Jurnal
LRA LO

Hanya dilakukan jika terpenuhi 2 kriteria transaksi :


Dikenal juga dengan nama Jurnal Finansial. Jurnal
1. Ada pergerakan kas
ini adalah jurnal yang sama seperti yang dilakukan di
2. Ada realiasi anggaran
Akuntansi Bisnis.
Akun Antara “Estimasi Perubahan SAL” digunakan
Jurnal LO hanya boleh menggunakan akun-akun
sebagai lawan untuk menjurnal akun-akun yang
berbasis akrual, yaitu : Aset, Kewajian, Ekuitas,
berbasis kas, yaitu : Pendapatan LRA, Belanja, dan
Pendapatan LO, Beban.
Pembiayaan.
Kebijakan dan Sistem Akuntansi Pendapatan
Atribut/Faktor Pendapatan LO Pendapatan LRA
Definisi Hak pemerintah daerah yang diakui sebagai Semua penerimaan RKUD yang menambah
penambah ekuitas dalam periode tahun SAL dalam periode tahun anggaran yang
anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu bersangkutan yang menjadi hak pemda, dan tidak
dibayar kembali perlu dibayar Kembali.
Klasifikasi Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pendapatan Transfer, Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah.
Pengakuan 1. Timbulnya hak atas pendapatan 1. Diterima di RKUD
2. Pendapatan direalisasi 2. Diterima oleh SKPD
3. Diterima entitas lain atas nama BUD
Pengukuran Diukur dan dicatat berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak
mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran)
Penyajian Disajikan pada LO sesuai klasifikasi Disajikan pada LRA sesuai klasifikasi
Pihak Terkait PPK-SKPD, Bendahara Penerimaan, Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran
Dokumen SKP Daerah, SKRD, STS, TBP, atau dokumen lain yang setara
Ilustrasi Penjurnalan Pendapatan
1. Telah terbit Surat Ketetapan Pajak Daerah untuk Rumah Makan Ampera sebesar Rp. 1.000.000

JURNAL LO JURNAL LRA


Piutang Pajak Restoran 1 No Entry
Pendapatan Pajak Restoran - LO 1

2. Rumah Makan Ampera membayar pajak restoran yang ditetapkan sebelumnya


JURNAL LO JURNAL LRA
Kas di Bendahara Penerimaan 1 Estimasi Perubahan SAL 1
Piutang Pajak Restoran 1 Pendapatan Pajak Restoran - LRA 1

3. Bendahara Penerimaan menyetor ke Kas Daerah


JURNAL LO JURNAL LRA
RK PPKD – Kas di Kas Daerah 1 No Entry
Kas di Bendahara Penerimaan 1
Kebijakan dan Sistem Akuntansi Beban dan Belanja
Atribut/Faktor Beban Belanja
Definisi Penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa Semua pengeluaran oleh BUD yang mengurangi
dalam periode pelaporan yang menurunkan Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun
ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau anggaran bersangkutan yang tidak akan
konsumsi aset atau timbulnya kewajiban. diperoleh pembayarannya kembali.
Klasifikasi Klasifikasi Ekonomi dan Klasifikasi Organisasi
Pengakuan 1. Timbulnya kewajiban 1. Terjadinya pengeluaran dari RKUD
2. Terjadinya konsumsi aset 2. Khusus pengeluaran melalui BP diakui saat
3. Terjadinya penurunan manfaat ekonomi pertanggungjawaban disahkan oleh PA
Pengukuran Sebesar beban yang terjadi Jumlah kas yang keluar dengan asas bruto
Penyajian Disajikan pada LO sesuai klasifikasi Disajikan pada LRA sesuai klasifikasi
Pihak Terkait PPK-SKPD, BP/BPP, PPTK, PA/KPA, Pengurus Barang
Dokumen BAST, SP2D, Bukti Memorial, NPHD, dokumen lain yang setara
Ilustrasi Penjurnalan Beban dan Belanja (1)
1. Pada awal tahun SKPD menerima Uang Persediaan (UP) sebesar Rp. 1.000.000.000

JURNAL LO JURNAL LRA


Kas di Bendahara Pengeluaran 1 No Entry
RK PPKD – Kas di Kas Daerah 1

2. Dibayar belanja honorarium narasumber sebesar Rp. 5.000.000 yang bersumber dari UP
JURNAL LO JURNAL LRA
Beban Honorarium 5 Belanja Honorarium 5
Kas di Bendahara Pengeluaran 5 Estimasi Perubahan SAL 5

3. Dibayar ATK sebesar Rp. 15.000.000, dicatat dengan pendekatan aset


JURNAL LO JURNAL LRA
Persediaan ATK 15 Belanja Alat Tulis Kantor 15
Kas di Bendahara Pengeluaran 15 Estimasi Perubahan SAL 15
Ilustrasi Penjurnalan Beban dan Belanja (2)
4. Diserahterimakan dari rekanan sebuah gedung kantor dengan nilai kontrak Rp. 90.000.000.000
JURNAL LO JURNAL LRA
Gedung 90 No Entry
Utang Belanja Modal Gedung 90

5. Terbit SP2D-LS atas gedung yang telah diserahterimakan sebelumnya


JURNAL LO JURNAL LRA
Utang Belanja Modal Gedung 90 Belanja Modal Gedung 90
RK PPKD – Kas di Kas Daerah 90 Estimasi Perubahan SAL 90

6. Dibayar Gaji Pokok PNS sebesar Rp. 10.000.000


JURNAL LO JURNAL LRA
Beban Gaji Pokok 10 Belanja Gaji Pokok 10
RK PPKD – Kas di Kas Daerah 10 Estimasi Perubahan SAL 10
Ilustrasi Penjurnalan Beban dan Belanja (3)
7. Pada akhir tahun terdapat sisa UP yang dikembalikan ke Kasda sebesar Rp. 50.000.000
JURNAL LO JURNAL LRA
RK PPKD 50 No Entry
Kas di Bendahara Pengeluaran 50

8. Penyusutan Gedung sebesar Rp. 3.000.000.000


JURNAL LO JURNAL LRA
Beban Penyusutan Gedung 3 No Entry
Akumulasi Penyusutan Gedung 3

9. Asuransi kendaraan senilai Rp. 12.000.000 dicatat dengan pendekatan beban, pada akhir tahun tersisa 3 bulan.
JURNAL LO JURNAL LRA
Beban Jasa Dibayar Dimuka 3 No Entry
Beban Asuransi 3
Kebijakan dan Sistem Akuntansi Aset Tetap
Atribut/Faktor Deskripsi
Definisi Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk
digunakan, atau dimaksudkan untuk digunakan, dalam kegiatan pemerintah daerah atau dimanfaatkan
oleh masyarakat umum.
Klasifikasi Tanah, Gedung & Bangunan, Peralatan & Mesin, Jalan Irigasi & Jaringan, AT Lainnya, KDP.
Pengakuan Manfaat ekonomi masa depan dapat diperoleh; nilainya dapat diukur dengan andal; terjadi perpindahan
kepemilikan dan/atau penguasaan secara hukum, memenuhi batas kapitalisasi.
Pengukuran Biaya Perolehan atau Nilai Wajar saat perolehan.
Penyusutan Metode garis lurus tanpa nilai residu, kecuali aset tetap berupa tanah.
Penyajian Disajikan di Neraca sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Pengungkapan Dasar Penilaian, Rekonsiliasi jumlah awal dan akhir, Informasi Penyusutan.
Pihak Terkait Pengurus Barang, BP, PPTK, PPK-SKPD
Dokumen Bukti Belanja, BAST, SP2D-LS, BA Kemajuan Pengerjaan, dokumen relevan lainnya.
Ilustrasi Penjurnalan Aset Tetap
1. Serah terima 1 unit sepeda motor dengan nilai total Rp. 21.000.000, langsung dibayar dengan UP

JURNAL LO JURNAL LRA


Kendaraan Roda 2 21 Belanja Modal Kendaraan Roda 2 21
Kas di Bendahara Pengeluaran 21 Estimasi Perubahan SAL 21

2. Jika sepeda motor tersebut di atas bersumber dari hibah


JURNAL LO JURNAL LRA
Kendaraan Roda 2 21 No Entry
Pendapatan Hibah 21

3. Pada akhir tahun dilakukan penyusutan dengan masa manfaat 7 tahun, motor baru digunakan selama 3 bulan
JURNAL LO JURNAL LRA
Beban Penyusutan Kendaraan Roda 2 750 No Entry
Akumulai Penyusutan Kend. Roda 2 750
Kebijakan dan Sistem Akuntansi Persediaan (1)
Atribut/Faktor Deskripsi
Definisi Aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan
operasional pemerintah daerah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau
diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat
Klasifikasi Barang/Bahan Habis Pakai, Barang Dalam Proses, Barang untuk dijual/diserakan, Barang untuk
berjaga-jaga.
Pengakuan Saat manfaat ekonomi masa depan diperoleh; Saat kepemilikan/penguasaan berpindah
Pengukuran Biaya Perolehan, HPP, Nilai Wajar
Pendekatan Pendekatan Aset, Pendekatan Beban
Penilaian FIFO, Average, Harga Terakhir
Pencatatan Perpetual, Periodik
Penyajian Disajikan di Neraca sebagai bagian dari aset lancar
Pengungkapan Kebijakan akuntansi yang diterapkan; Penjelasan lebih lanjut tentang persediaan; Persediaan usang
Kebijakan dan Sistem Akuntansi Persediaan (2)
Atribut/Faktor Deskripsi
Selisih  Jika nilainya normal, diakui sebagai beban
 Jika nilainya abnormal, diakui sebagai kerugian daerah
Pihak Terkait Pengurus Barang, BP, PPTK, PPK-SKPD
Dokumen Bukti Belanja, BAST, Stock Opname, SP2D-LS
Ilustrasi Penjurnalan Persediaan – Metode Perpetual
1. Pembelian Alat Tulis Kantor senilai 25.000.000 dengan Uang Persediaan

JURNAL LO JURNAL LRA


Alat Tulis Kantor 25 Belanja ATK 25
Kas di Bendahara Pengeluaran 25 Estimasi Perubahan SAL 25

2. Persediaan dipakai senilai Rp. 10.000.000


JURNAL LO JURNAL LRA
Beban Alat Tulis Kantor 25 No Entry
Alat Tulis Kantor 25

3. Penyesuaian akhir tahun


JURNAL LO JURNAL LRA
No Entry No Entry
Ilustrasi Penjurnalan Persediaan – Metode Periodik
1. Pembelian Alat Tulis Kantor senilai 25.000.000 dengan Uang Persediaan

JURNAL LO JURNAL LRA


Beban Alat Tulis Kantor 25 Belanja ATK 25
Kas di Bendahara Pengeluaran 25 Estimasi Perubahan SAL 25

2. Persediaan dipakai senilai Rp. 10.000.000


JURNAL LO JURNAL LRA
No Entry No Entry

3. Penyesuaian akhir tahun, berdasarkan stock opname didapatkan data pemakaian Rp. 10.000.000
JURNAL LO JURNAL LRA
Alat Tulis Kantor 15 No Entry
Beban Alat Tulis Kantor 15
FAQ 1
Akun kontra di Jurnal LRA menggunakan akun Estimasi Perubahan SAL atau Perubahan SAL ?
 Bagan Akun Standar (BAS) Pemda yang ditetapkan dengan Kepmendagri 050 – 5889 Tahun 2021
hanya mengenal satu akun penyeimbang, yaitu Estimasi Perubahan SAL. BAS sebelumnya yang
ditetapkan dengan Permendagri 64 Tahun 2013 juga hanya mengenal akun Estimasi Perubahan SAL.
Akun Perubahan SAL (tanpa kata estimasi) dikenalkan melalui Modul Penerapan Akuntansi Berbasis
Akrual dan diberi Kode Akun 0 (bukan kode 3), tanpa mencabut Permendagri 64 Tahun 2013.

 Secara logis dan teori, nomenklatur akun Perubahan SAL memang lebih tepat, karena ketika terjadi
penerimaan/pengeluaran kas, perubahan SAL juga secara nyata terjadi, bukan lagi berupa estimasi.
Dalam tataran praktis/implementatif, perbedaan ini tidak terlalu berpengaruh, karena akun tersebut
ditutup habis di akhir periode.

 Sikap saya netral, tidak menyalahkan yang menggunakan akun Perubahan SAL, karena saya
memahami argumen logis dan teorinya. Tetapi, saya lebih memilih menggunakan akun Estimasi
Perubahan SAL, karena memiliki landasan regulasi.
FAQ 2
Apakah jurnal pengesahan anggaran di awal tahun adalah hal yang wajib ?
 Dalam Lampiran II Permendagri 64 Tahun 2013 jurnal anggaran yang harus dilakukan di awal tahun
pada saat DPA disahkan. Tetapi, di Modul Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual jurnal anggaran adalah
pilihan, bisa dilakukan bisa juga tidak.

 Pada praktiknya jurnal ini tidak berpengaruh apa-apa, karena hanya dijurnal di awal tahun, kemudian
ditutup lagi di akhir tahun dengan nilai yang sama, tanpa terpengaruh dengan transaksi apapun.

 Untuk pembelajaran, saya lebih memilih melakukan jurnal pengesahan anggaran, supaya peserta didik
juga mengetahui bahwa ada jurnal yang dinamakan jurnal pengesahan anggaran sebagai tanda
disahkannya DPA. Dalam implementasi di lapangan, saya lebih memilih tidak melakukan jurnal tersebut,
karena lebih praktis dan tidak berpengaruh apa-apa.
FAQ 3
Apakah akun RK PPKD di Neraca SKPD dan RK SKPD di Neraca SKPKD harus ditutup di akhir tahun ?

 Dalam ilustrasi penyajian neraca SKPD dan SKPKD di Permendagri 64 Tahun 2013 dan Permendagri 77 Tahun
2020, RK PPKD di Neraca SKPD dan RK SKPD di Neraca PPKD tidak dilakukan penutupan. Hal ini tidak
konsisten dengan pemberlakuan Ekuitas Tunggal dalam akuntansi berbasis akrual. Hal lain yang perlu
dipertimbangkan adalah, neraca akhir tahun akan menjadi neraca awal tahun berikutnya. Jika RK PPKD dan
RK SKPD tidak ditutup maka saldonya akan terbawa ke tahun berikutnya.

 Dulu memang pernah terjadi kebingungan, karena RK PPKD dan RK SKPD adalah akun yg dilakukan eliminasi
saat konsoliasi, jika dilakukan juga penutupan di level entitas akuntansi, maka seolah terjadi 2 kali transaksi
yang serupa pada akun tersebut, yaitu penutupan dan eliminasi.

 Dalam Permendagri 77 Tahun 2020 hal ini semakin jelas, di Bab VII halaman 390 dinyatakan bahwa “Jurnal
eliminasi tersebut merupakan catatan dalam kertas kerja konsolidasi dan tidak mempengaruhi pencatatan di
entitas akuntansi”. Oleh karena itu akun RK PPKD dan RK SKPD harus dilakukan di level entitas akuntansi.
FAQ 4
Pada saat proses konsolidasi apakah perlu dilakukan lagi penutupan akun-akun nominal (LRA dan LO) ?
karena akun-akun tersebut sebetulnya sudah ditutup pada saat penyusunan laporan keuangan di tingkat
entitas akuntansi (SKPD dan SKPKD).
 TIDAK PERLU, karena sejatinya akun-akun tersebut sudah ditutup di level entitas akuntansi. Dalam proses
konsolidasi, SKPKD menarik data Neraca Saldo sebelum penutupan dari seluruh entitas akuntansi hanya untuk
kepentingan penggabungan data.

 Untuk mempermudah pembelajaran, saya tetap mengajak peserta didik untuk melakukan penutupan saat
proses konsolidasi, tetapi perlu disampaikan bahwa hal tersebut sebetulnya tidak perlu, hanya untuk
mempermudah proses manual penyusunan laporan keuangan.
FOLLOW VISIT
sekolahkompetensi.id sekolahkompetensi.id

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai