PENELITIAN EKSPERIMEN
Disusun Oleh:
Evi Anggraini/5525162056
Lisca Andriani Saraswati/5525161585
Pranawulan Dwi Anugerah/5525165329
Mata Kuliah:
Metodologi Penelitian
Dosen Pengampu:
Ernita Maulida, Ph.D
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................................3
A. Pengertian Metodologi Penelitian..............................................................................................3
B. Komponen-komponen penelitian...............................................................................................3
C. Metode Penelitian......................................................................................................................4
D. Objek Penelitian........................................................................................................................5
E. Desain penelitian.......................................................................................................................5
F. Klasifikasi Penelitian.................................................................................................................5
G. Etika Penelitian..........................................................................................................................6
BAB 2 PEMBAHASAN.......................................................................................................................8
A. Pengertian Penelitian Eksperimen.............................................................................................8
B. Ciri dan Karakteristik Penelitian Eksperimen..........................................................................10
C. Ruang Lingkup Penelitian Eksperimen....................................................................................11
D. Tujuan Penelitian Eksperimen.................................................................................................12
E. Syarat Penelitian Eksperimen..................................................................................................12
F. Variabel Penelitian Eksperimen...............................................................................................12
G. Validitas Penelitian Eksperimen...............................................................................................13
H. Langkah-Langkah atau Proses Penelitian Eksperimen.............................................................15
I. Desain Penelitian Eksperimen.................................................................................................16
J. Contoh Penelitian Eksperimen.................................................................................................22
BAB 3 CONTOH ARTIKEL............................................................................................................23
BAB 4 PENUTUP..............................................................................................................................24
A. Kesimpulan..............................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................25
BAB 1 PENDAHULUAN
Metodologi penelitian berasal dari kata “metode” yang artinya cara yang tepat untuk
melakukan sesuatu dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi metodologi artinya cara
melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu
tujuan. Sedangkan penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat merumuskan,
dan menganalisi sampai menyusun laporannya. (Priyono, 2016:1)
Metodologi penelitian adalah ilmu yang mempelajari cara-cara melakukan
pengamatan dengan pemikran yang tepat secara terpadu melalui tahapan-tahapan yang
disusun secara ilmiah untuk mencari, menyusun serta menganalisis dan menyimpulkan data-
data, sehingga dapat dipergunakan untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji
kebenaran suatu pengetahuan berdasarkan bimbingan Tuhan. (Priyono, 2016:2)
B. Komponen-komponen penelitian
1. Permasalahan
Masalah atau problem dapat diartikan sebagai jarak antara apa yang diharapkan
dengan apa yang terwujud atau tercapai. Masalah menunjukkan adanya ketidak
sesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang terwujud atau tercapai
(Kuntjojo, 2009:17). Sumber masalah penelitian menurut Turney dan Noble yaitu:
pengalaman probadi, informasi yang diperoleh secara kebetulan, kerja dan kontrak
professional, pengujian dan pengembangan teori, analisis literature professional
dan hasil penelitian sebelumnya.
2. Teori ilmiah
Teori ilmiah adalah himpunan pengertian yang saling berkaitan, batasan, serta
posisi yang menyajikan pandangan sistematis tentang gejala-gejala dengan jalan
menetapkan hubungan yang ada di antara variable-variabel, dan dengan tujuan
untuk menjelaskan serta meramalkan gejala-gejala tersebut (Ary, et al, 2000:26,
dalam kunjojo, 2009:21).
3. Variable
Menurut Kuntjojo (2009) variable adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek
pengamatan penelitian dan konsep yang memiliki variasi nilai. Variable adalah
karakteristik yang bisa diduplikasikan sekurang-kurangnya dua klarifikasi atau
indicator, berdasarkan: (Sunaryo, 2010:34).
a. Dilihat dari klasifikasi penggunaannya: variable kuantitatif (dapat dinyatakan
dengan angka) dan variable kualitatif (tidak dapat dinyatakan dengan angka).
b. Dilihat dari peran dan posisinya: variable bebas (independent variable.
Antecedent variable, variable pejelas, variable predictor/penentu/penduga),
variable terikat (dependent variable, variable konsekuensi atau akibat), dan
vaiabel intervening (variable penghubung).
4. Hipotesis
Secara etimologis, hipotesis berasal dari dua kata hypo yang erarti “kurang dari”
dan thesis yang berarti pendapat. Jadi hipotesis merupakan suatu pendapat atau
kesimpulan yang belum final dan harus diuji kebenarannya (rjarwanti, 1994:13,
dalam Kuntjojo, 2009:26).
5. Populasi
Populasi atau universe adalah jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau
individu-individu yang karakteristiknya hendak di teliti.
6. Sampel
Sampel atau contoh adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak
diteliti (Djarwanto, 1994:43, dalam kuntjojo, 2009:29).
7. Data
Data merpakan segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk
menyusun suatu informasi dan merupakan materi mentah yang membentuk semua
laporan penelitian.
8.
C. Metode Penelitian
Metode Penelitian atau metode iliah adalah prosedur atau langkah-langkah dalam
mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu yang biasanya mengacu pada bentuk-bentuk
penelitian. Sedangkan teknik penelitian adalah cara untuk melaksanakan metode penelitian.
(Suryana, 2010: 20). Macam-macam metode penelitian: metode eksperimen
(mengujicobakan), metode verivikasi (pengujian), metode deskriptif (mendeskripsikan),
metode historis (merekonstruksi).
D. Objek Penelitian
Desain penelitian merupakan tife penyelidikan yang akan di lakukan tergantung pada
tife masalah. Ada beberapa dessain penelitian, di antaranya desain korelasional, desain kausal
komparatif, desain penelitian kasus dan penelitian lapangan, desain penelitian eksperimen,
dan desain penelitian tindakan (action research).
F. Klasifikasi Penelitian
G. Etika Penelitian
Etika penelitian dapat diartikan sebagai pedoman bagi seorang peneliti untuk
melakukan suatu diadakan dalam upayanya menemukan jawaban atas pertanyaan yang
diajukan. Seorang peneliti boleh melakukan segala sesuatu demi pengetahuan dengan catatan
bahwa hal-hal yag dilakukan berguna untuk mengembangkan pengetahuan itu sendiri.
(Priyono, 2016:12)
Beberapa aspek dalam etika penelitian:
1. Scientifik misconduk, artinya seorang peneliti tidak boleh melakukan penipuan
dalam melakukan sebuah penelitian, baik dalam prosesnya, data yang digunakan
maupun hasil yang didapatkan (pemalsuan data/research fraud), serta mencontek
hasil penelitian orang lain (plagiarism).
2. Adanya pengaturan mengenai perlindungan terhadap partisipan (subjek penelitian)
dan pertanggungjawaban peneliti dalam bentuk informed consent (kesediaan
subjek untuk diteliti), sehingga peneliti dilarang untuk merugikan subjek dalam
segala aspek.
3. Adanya anonimitas (merahasiakan subjek) dan kerahasiaan agar tercapai informed
consent, dan tidak ada inferred identity (data yang secara tidak langsung mengarah
pada subjek).
4. Peneliti harus bebas dari kepentingan subjektif sponsor penelitian, motif personal
dan kelompok, serta memenuhi syarat metodologis.
BAB 2 PEMBAHASAN
Ada berbagai macam pengertian penelitian eksperimen yang dikemukakan para ahlli,
di antaranya yaitu:
1. Isaac dan Michael (1977: 24) menerangkan bahwa penelitian eksperimen bertujuan
untuk meneliti kemungkinan sebab akibat dengan mengenakan satu atau lebih kondisi
perlakuan pada satu atau lebih kelompok eksperimen dan membandingkan hasilnya
dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan.
2. Arboleda (1981: 27) mendefinisikan eksperimen sebagai suatu penelitian yang dengan
sengaja peneliti melakukan manipulasi terhadap satu atau lebih variabel dengan suatu
cara tertentu sehingga berpengaruh pada satu atau lebih variabel lain yang di ukur.
Lebih lanjut dijelaskan, variabel yang dimanipulasi disebut variabel bebas dan
variabel yang yang akan dilihat pengaruhnya disebut variabel terikat.
3. Borg & Gall (1983), menyatakan bahwa penelitian eksperimen merupakan penelitian
yang paling dapat diandalkan keilmiahannya (paling valid), karena dilakukan dengan
pengontrolan secara ketat terhadap variabel-variabel pengganggu di luar yang
dieksperimenkan.
4. (Moch. Ali, 1993:134) Eksperimen merupakan modifikasi kondisi yang dilakukan
secara sengaja dan terkontrol dalam menentukan peristiwa atau kejadian, serta
pengamatan terhadap perubahan yang terjadi pada peristiwa itu sendiri
5. (Margono, 2005: 110) Penelitian eksperimen menggunakan suatu percobaan yang
dirancang secara khusus guna membangkitkan data yang diperlukan untuk menjawab
pertanyaan penelitian.
6. Yatim Riyanto (dalam Zuriah, 2006: 57) penelitian eksperimen merupakan penelitian
yang sistematis, logis, dan teliti di dalam melakukan kontrol terhadap kondisi.
7. (Sukardi 2011:179) Penelitian eksperimen pada prisipnya dapat didefinisikan sebagai
metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab
akibat (causal-effect relationship).
Menurut Farida (2012:4) tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti
pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu
dibanding dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda.
Zuriah (2006: 58) menyatakan bahwa penelitian eksperimen bertujuan:
1. Menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian.
2. Memprediksi kejadian atau peristiwa di dalam latar eksperimen.
3. Menarik generalisasi hubungan antarvariabel.
Menurut Wilhelm Wundt dalam Alsa (2004) dalam Farida (2012:4)syarat-syarat yang
harus dipenuhi peneliti dalam melaksanakan penelitian, yaitu:
1. Peneliti harus dapat menentukan secara sengaja kapan dan di mana ia akan
melakukan penelitian;
2. Penelitian terhadap hal yang sama harus dapat diulang dalam kondisi yang sama;
Variabel, adalah gejala atau fakta (data) yang harganya berubah-berubah atau bervariasi.
Berikut ini dijelaskan jenis-jenis variabel yang termasuk dalam penelitian eksperimen
(Jaedun, 2011:7), yaitu:
1. Variabel Bebas/independen (variabel perlakuan/eksperimen): merupakan variabel
yang akan dilihat pengaruhnya terhadap variabel terikat/dependen, atau variabel
dampak.
2. Variabel Terikat/dependen (variabel dampak): merupakan variable
hasil/dampak/akibat dari variabel bebas/perlakuan. Variabel terikat: umumnya
menjadi tujuan penelitian, sumber masalah, yang ingin ditingkatkan kualitasnya.
3. Variabel Kontrol (Pengendali): variabel yang berpengaruh terhadap variable terikat,
tetapi pengaruhnya ditiadakan/dikendalikan dengan cara dikontrol (diisolasi)
pengaruhnya. Pengontrolan dapat dilakukan melalui pengembangan disain
penelitiannya (kondisinya dibuat sama) atau secara statistik tertentu.
4. Variabel Moderator: variabel yang mempengaruhi tingkat hubungan (pengaruh)
variabel bebas terhadap variabel terikat. Atau hubungan/pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat memiliki nilai yang berbeda pada level yang berbeda.
Jenis variabel yang berkaitan dengan penelitian eksperimen menurut Yatim Riyanto (dalam
Zuriah, 2006: 64) antara lain sebagai berikut:
1. Variabel bebas dan terikat
Variabel bebas adalah kondisi yang oleh pengeksperimen dimanipulasikan untuk
menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasi. Sedangkan variabel
terikat adalah kondisi yang berubah ketika pengeksperimen mengintroduksi atau
mengganti variabel bebas.
2. Variabel organismik atau variabel atribut
Variabel ini menunjuk pada karakteristik atau kondisi yang tidak dapat diubah oleh
pengeksperimen. Seperti variabel bebas: umur, jenis kelamin, suku atau yang lainnya
yang serupa.
3. Variabel imbuhan (extraneous variabel)
Variabel imbuhan adalah variabel yang tidak dapat dikontrol, yakni variabel yang
tidak dapat dimanipulasikan oleh pengeksperimen, tetapi mempunyai pengaruh yang
berarti pada variabel tergantung. Seperti variabel antusias guru, usianya, tingkat sosial
ekonominya dan lain sebagainya.
Untuk mengontrol variabel imbuhan yang bukan merupakan perhatian langsung
peneliti, dapat ditiadakan atau diminimalkan pengaruhnya melalui beberapa jalan atau
teknik, yaitu:
a. Meniadakan variabel
b. Penjodohan kasus
c. Penyeimbangan kasus
d. Analisis kovarian
e. pertimbangan
Menurut Kusaeri (2017:136) kata validitas berarti dapat diterima atau absah. Istilah
ini mengandung pengertian bahwa sesuatu yang dinyatakan valid atau absah berarti telah
sesuai dengan kebenaran yang diharapkan sehingga dapat diterima dalam suatu kriteria
tertentu. Validitas dalam penelitian eksperimen mengandung beberapa kelemahan yang harus
dipertimbangkan, antara lain: (1) internal validity, (2) eksternal validity, (3) statistical
conclution validity, dan (4) construct validity.
Menurut Cambell dan Stanley dalam Ross dan Morrison (2003:1024) ada beberapa
kelemahan dalam validitas internal, antara lain:
a. History: Banyak kejadian di masa lampau yang dapat mempengaruhi validitas
penelitian eksperimental yang disebabkan oleh adanya interaksi antar individu.
c. Individu, setting, dan waktu dikonsentrasikan agar memperoleh satu grup modal
populasi
Menurut Sukardi (2003) rancangan penelitian memiliki dua macam pengertian , yaitu
secara luas dan secara sempit. Secara luas, rancangan penelitian adalah semua proses yang
diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.dengan demikian, dalam suatu
rancangan akan memuat struktur penelitian dari menemukan ide peneliti, sampai tahapan
akhir.
Rancangan penelitian dalam arti sempit, yaitu penggambaran secara jelas tentang
hubungan antar variable, pengumpulan data, dan analisis data. Dengan demikian, dengan
adanya rancangan penelitian dapat memberikan gambaran tentang keterkaitan antara variable
yang ada dalam konteks penelitian kepada peneliti ataupun orang yang berkepentingan.
Desain penelitian atau rancangan penelitian adalah perencanaan struktur dan strategi
penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga akan mendapatkan jawaban terhadap
pertanyaan-pertanyaan penelitian dan dapat mengontrol varian variabel (Kerlinger, 1986:
300).
Menurut hal diatas, sebuat perencanaan atau strategi dalam penelitian untuk mendapat
jawaban atas pertanyaan sekaligus dapat mengontrol variable. Desain penelitian secara tidak
langsung memberi petunjuk kepada peneliti bagaimana penelitian harus dialaksanakan,
bagaimana observasi harus dilakukan dan bagaimana analisis terhadap hasil observasi harus
dilaksanakan.
Pada dasarnya rancangan eksperimen menggambarkan prosedur yang memungkinkan
peneliti menguji hipotesis penelitiannya. Pola-pola eksperimen yang dikemukakan oleh John
W. Best dalam Zuriayah (2006: 64-65) terdiri dari tiga kategori, yaitu (1) pra eksperimen, (2)
eksperimen semu, dan (3) eksperimen murni.
Menurut Sugiyono (2011:73) terdapat beberapa bentuk desain eksperimen, yaitu: (1)
pre-experimental (nondesign), yang meliputi one-shot case studi, one group pretestposttest,
intec-group comparison; (2) true-experimental, meliputi posttest only control design, pretest-
control group design; (3) factorial experimental; dan (4) Quasi experimental, meliputi time
series design dan nonequivalent control group design.
1. Rancangan Pra-Eksperimental (pre-experimental (nondesign))
Pada rancangan ini belum terbentuk apapun. Rancangan ini hanya untuk informasi
awal, masih ada variable luar yang mempengaruhi variable terikat. Ada tiga hal yang
lazim digunakan pada rancangan pra- eksperimental, menurut Fraenkel & Wallen
(1990), yaitu
a. Studi kasus bentu tunggal(one- Shot case study)
b. Tes awal-tes akhir kelompok tunggal (the one group pretest-postest)
c. Perbandingan kelompok statis (the static group comparison design)
A. Studi kasus bentuk tunggal(one- Shot case study)
The one – shot case study merupakan suatu rancangan eksperimen yang
digunakan satu kelompok yang diberi perlakuan dan kemudian setelah perlakuan
dianggap cukup, diadakan tes.Jika hasil tersebut baik maka dapat dikatakan berhasil.
Dalam hal ini, ketika suatu kelompok diberi perlakuan(X), lalu diberikan waktu untuk
menentukan batas perlakuan melalui tes kepada kelompok tersebut (O). sehingga
dihasilkan skema.
X O
Dimana:
X= perlakuan
O= tes
Contoh: Pengaruh penggunaan Komputer dan LCD (X) terhadap hasil belajar siswa
(O).
B. Tes awal-tes akhir kelompok tunggal (the one group pretest-postest)
The one group pretst – postest design merupakan suatu rancangan eksperimen
yang digunakan satu kelompok sampel yang terlebih dahulu diberikan tes awal
(pretest=T1).Kemudian kepada kelompok itu diberikan perlakuan dan setelah selesei
pemberian perlakuan dilakukan tes akhir (postest = T2).Untuk mendapatkan
kesimpulan tentang keberhasilan perlakuan itu dilakukan dengan membandingkan
hasil tes awal dengan hasil test akhir (T1:T2).Jika ternyata hasil tes akhir lebih baik
dari pada hasil tes awal (T2 > T1), maka perlakuan itu dinyatakan berhasil. Gambar
atau bagan untuk rancangan eksperimen ini adalah seperti ini
T1 - - - - - -X - - - - - - T2
Rancangan ini sebagai perbaikan dari one shot case study karena anda dapat
mengetahui hasil tentang subyek dan mengetahui seberapa baik hasil akhir yang
dilakukan setiap subyek.
Desain ini mempunyai beberapa kelemahan, karena akan menghasilkan
beberapa ukuran perbandingan. Kelemahan tersebut antara lain disebabkan oleh faktor
historis (tidak menghasilkan perbedaan O1 dan O2), maturitation (subjek penelitian
dapat mengalami kelelahan, kebosanan, atau kelaparan dan kadang enggan menjawab
jika dinilai tidak sesuai dengan nilai yang berlaku), serta pembuatan instrument
penelitian. Kejelekannya yang paling fatal adalah tidak akan menghasilkan apapun.
C. Perbandingan kelompok statis (the static group comparison design)
Penelitian jenis ini menggunakan satu group yang dibagi menjadi dua, yang
satu memperoleh stimulus eksperimen (yang diberi perlakuan) dan yang lain tidak
mendapatkan stimulus apapun sebagai alat kontrol. Masalah yang akan muncul dalam
desain ini adalah meyangkut resiko penyeleksian terhadap subjek yang akan diteliti.
Oleh karena itu, grup tersebut harus dipilih secara acak.
Sebagai contoh, seorang peneliti ingin mengetahu seberapa besar pengaruh
metode demonstrasi terhadap siswa. Untuk itu, peneliti membagi kelas menjadi dua
secara random, satu kelas menggunakan metode demonstrasi(O1) dan satu kelas lagi
menggunakan metode ceramah(O2). Jika dengan metode demokrassi hasil belajar
siswa meningkat,maka metode demokrasi ini berpengaruh positif. Skema yang dapat
dibuat:
X O1
O2
X= perlakuan
O1= kelas yang mendapat perlakuan
O2= kelas yang tidak mendapat perlakuan apapun
2. Rancangan Eksperimen Murni (true-experimental)
Pada desain ini peneliti dapat megontrol variable luar yang mempengaruhi penelitian
sehingga kualitas pelaksanaan rancangan menjadi tinggi. Sejalan dengan hal tersebut, tujuan
dari true experiments menurut Suryabrata (2011 : 88) adalah untuk menyelidiki kemungkinan
saling hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan perlakuan dan membandingkan
hasilnya dengan grup kontrol yang tidak diberi perlakuan. True experiments ini mempunyai
ciri utama yaitu sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol
diambil secara random dari populasi tertentu. Atau dengan kata lain dalam true experiments
pasti ada kelompok kontrol dan pengambilan sampel secara random.
Rancangan eksperimen murni ini mempunyai tiga arakteristik, menurut Fraenkel & Wallen
(1990), yaitu:
a. adanya kelompok control
1. Rancangan Secara Acak dengan Tes Akhir dan Kelompok Kontrol ( The Randomized
Postest Only Control Group Design)
Dalam rancangan ini, ada 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen yang diberi
perlakuan dan kelompok control yang tidak diberi perlakuan. Lalu, siswa diberikan
tanda untuk menentukan secara acak kelompok eksperimen atau kelompok control.
Dalam penyeleksian ini siswa akan mendapatkan kelompoknya. Nilai tes akhir
digunakan untuk mengukur perlakuan.
R X O1
R O2
R= random
X= perlakuan (treatment)
O= hasil tes kelompok eksperimen
O2= hasil tes kelompok control
2. Rancangan secara acak dengan tes awal dan tes akhir dengan kelompok control (The
Randomized Pretest-Postest Control Group Design)
Pada rancangan ini sebenarnya sama dengan sebelumnya, yaitu, terdapat kelompok
eksperimen dan kelompok control. Perbedaannya tedapat pada tes awal yang
diberikan pada rancangan ini.
R O1 X1 O2
R O3 X2 O4
Supaya tes awal tidak mempengaruhi pada tes akhir maka harus ada jarak antara tes
awal dan akhir setidaknya 2 minggu. Jika dirasa tidak mungkin maka tidak diperlukan tes
awal. Tes awal dan tes akhir hendaknya memuat isi yang setara, yaitu setara, valid, dan
reliable.
Pencapaian perlakuan X1 dilihat dari X1= O2-O1, sedangkan untuk pencapaian X2= O4-O3.
3. Rancangan secra acak empat kelompok Solomon (the randomized Solomon four
group design)
R O1 X1 O2
R O2 X2 O4
R X1 O2
R X2 O4
4. Rancangan secara acak dengan pemasangan subyek melalui Tes Akhir dan Kelompok
Kontrol (the randomized posttest- only control group design)
Pemasangan dan penjodohan pada rancangan ini dengan cara acak. Peneliti tidak
mengadakan tes awal. Subjek pada kelompok eksperimen dan kelompok eksperimen.
Dasar penentuan pasangan adalah penelitian terdahulu, teori, dan pengalaman peneliti.
Hasil dapat digeneralisasikan.
R X1 O1
R X2 O2
5. Rancangan secara acak dengan pemasangan subjek melalui tes awal –tes akhir dan
kelompok control
Pada rancangan ini, peneliti tidak melakukan tes awal. Dilakukan penjodohan
subjek secara random. Subjek yang diteliti terdiri atas kelompok eksperimen dan
kelompok control. Dari dua kelompok di ekuivalensi.
RO1 X1 O2
RO2 X2 O4
Dasar penentuan pasangan adalah penelitian terdahulu, teori, dan pengalaman
peneliti. Hasil dapat digeneralisasikan
6. Factorial Design
Rancangan ini disebut juga sebagai ranangan pura-pura. Desain ini mempunyai
variable control tetapi tidak sepenuhnya mengontrol variable luar yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Desain ini digunakan apabila pneliti dapat
mengontrol variable, tetapi tidak dapat melakukan eksperimen.
Dengan menggunakan eksperimen semu ini, kita mengontrol banyak variable dan
batasan dari jenis interpretasi yang kita lakukan untuk mengetahui sebab pengaruh
pertautan dan membatasi kekuatan dari generalisasi pernyataan kita.
Beberapa rancangan eksperimen kuasi (semu) menurut Fraenkel & Wallen (1990),
yaitu:
a. Rancangn dengan Pemasangan Subjek melalui Tes AKhir dan Kelompok Kontrol
(The Randomized Posttest- Only Control Group Design)
Penelitian ini bertujuan untuk mecari interaksi antara variable independen dan
variable lain, yaitu variable moderator. Variable moderator ini diberi perlakuan.
Sampel ditentukan secara acak. Pada kelompok eksperimen dan control dilakukan
tes awal dan tes akhir. Hasil dapat di generalisasikan.
f. Rancangan Eks- Pos Fakto
O1 X O2
O3 O4
J. Contoh Penelitian Eksperimen
1. Artikel 1
Artikel ini berjudul “Pengaruh Pemberian Pre-Test dan Post-Test Terhadap Hasil
Belajar Mata DiklatHDW.DEV.100.2A (Menginstal PC) Pada Siswa SMK Negeri 2 Lubuk
Basung” yang ditulis oleh Ilham Effendy, Mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro, Universitas
Negeri Padang. (diunduh dari Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/VOLT).
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Populasi penelitian ini
adalah siswa kelas 1 Jurusan Teknik Informatika di SMK Negeri 2 Lubuk Basung yang terdiri
dari 2 kelas dengan jumlah populasinya 75 siswa.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana hasil penerapan
pemberian pre-test dan post-test pada hasil aktifitas belajar siswa, sehingga dapat diketahui
apakah metode ini dapat diterapkan untuk seerusnya atau tidak. Perancangan Pre-test dan
Post-test berdasarkan kategori analisis data berpasangan. Data berpasangan timbul apabila
unit eksperimental yang sama diukur pada variabel yang sama pada waktu yang berbeda atau
pada waktu yang sama dalam kondisi yang berbeda.variabel ekperimen yang diberikan
perlakuan merupakan kelas yang diberikan penerapan pre-test dan post-test, sedangkan
variable kontrol merupakan kelas yang tidak diberikan penerapan pre-test dan post-test.hasil
dari penelitian ini yaitu:
Tabel 1. Rata-rata nilai Pre-test dan Post-test
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Artikel:
Nurayahidah, Farida. 2012. Penelitian Eksperimen.
Nuriannah, Amalia. 2013. Metode Penelitian Eksperimen.
Setyanto. A. Eko. 2012. Memperkenalkan Kembali Metode Eksperimen dalam Kajian
Komunkasi.
Kholistianingsih & Hardiansyah. 2011. Jenis-Jenis Desain Penelitiam Secara Umum dan
Pendekatannya.
Makalah:
Jaedun, Amat. 2011. Metodologi Penelitian Eksperimen. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarya.
Buku:
Kuntjojo. 2009. Metodologi Penelitian. Kediri.
Kusaeri. 2017. Metodologi Penelitian. Surabaya: IAIn Sunan Ampel.
Priyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif. Sidoarjo: Zifatama Publishing.
Subiyanto, Ibnu. 2009. Metodologi Penelitian. Universitas Gunadarma.
Suryana. 2010. Metodologi Penelitian: Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Syamsuddin & Damaianti, Vismania S. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya & Sekolah Pascasarjana UPI