FKTP
Sistematika
Deskripsi singkat
Tujuan Pembelajaran
Pokok bahasan dan Sub pokok bahasan
Uraian Materi
Referensi
Soal dan Latihan
Diskripsi Singkat
1.Peta wilayah
Gambaran situasi epidemiologi TB di suatu area tertentu,
(wilayah kerja puskesmas atau kabupaten/kota)
2. Data Demografi
Informasi yang dinamis (data berubah sesuai waktu)
berupa konfigurasi kependudukan:
• jumlah penduduk,
• jenis kelamin,
• kelompok usia,
• pendidikan, dan
• pekerjaan.
Pemetaan Wilayah
3. Jumlah Kasus TB
• TB terkonfirmasi bakteriologis
• TB terdiagnosis secara klinis
• TB ekstraparu
• TB dengan HIV
• TB dengan DM
• TB MDR.
Pemetaan Wilayah
1. Target
2. Logistik
Terjaminnya ketersediaan logistik mulai dari
pencegahan, penemuan, pengobatan, dan pemantauan
selesai pengobatan.
o Tenaga:
o Dokter
o Paramedis (perawat/ bidan)
o Petugas laboratorium
o Tenaga non kesehatan
A. Kegiatan
B. Penanggung jawab
C. Sumber dana
1.Surveilans TB
•Pemantauan dan analisis
sistematis
terus menerus (cohort) terhadap
data dan informasi (data terolah) tentang
kejadian penyakit TB, masalah kesehatan dan kondisi
yang mempengaruhinya untuk
mengarahkan tindakan penanggulangan yang
efektif dan efisien.
Modul Manajemen TB
Pemantauan dan Penilaian Program
3. Analisis Indikator
Secara rutin (triwulan dan tahunan)
Contoh:
a) Cakupan pengobatan semua kasus: case detection rate
CDR =
Jumlah semua kasus diobati & dilaporkan x 100%
Perkiraan jumlah semua kasus TB
Contoh:
Perkiraan insiden di suatu wilayah 300 per 100.000 pdd
Jumlah penduduk 20.000 orang,
Perkiraan jumlah semua kasus TB adalah
(300/100.000) x 20.000 = 60 kasus.
Analisi indikator lain pelajari dalam Modul Manajemen.
Indikator Program
Indikator Utama
1. Angka Penemuan Kasus (CDR),
2. Angka Notifikasi Kasus,
3. Angka Keberhasilan Pengobatan,
4. Cakupan Penemuan TB MDR
5. Angka Keberhasilan Pengobatan TB MDR
6. Angka Pasien Mengetahui Status HIV.
Indikator Operasional
1. Pemeriksaan TCM terduga MDR, 100%
2. Pasien TB MDR menjalani pengobatan, 100%
3. TB HIV dapat ARV, 100%
4. Faskes ikut uji silang
5. Hasil uji silang baik
6. Penemuan TB Anak, 49%
7. Anak dg PP INH, 30%
8. Penemuan di kelompok khusus (lapas, dll)
9. Penemuan masyarakat, 12%
Pemantauan dan Penilaian Program
RUS Sumbar
RUS2: BLK Propinsi
RUS1: RSK Paru, BLK Kab. Solok, BLK Kab. Pes Selatan, Pusk Bkt
Pemantauan dan Penilaian Program
c. Jejaring Logistik,
1) Dinas kesehatan kabupaten/kota melakukan distribusi OAT/ non
OAT ke puskesmas dan RS.
2) Puskesmas mendistribusikan OAT, formulir pencatatan ke DPM/
Klinik Pratama, dll PPM.
Jenis jejaring
e. Jejaring Pembinaan
Dinas kesehatan kab/ kota membina seluruh faskes,
Puskesmas membina penyedia pelayanan:
DPM, LSM, klinik pratama (swasta dan pemerintah)
a. Penemuan pasien TB
• Anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
bakteriologis dan foto toraks melalui rujukan.
• Tidak dibenarkan diagnosis TB hanya berdasarkan foto
toraks saja juga tidak dengan serologis saja.
Faskes punyai TCM
Diagnosis TB dilakukan dengan TCM.
Bila TCM melampaui kapasitas, rusak, dll, maka diagnosis
dengan mikroskop.
Terduga TB RO dan terduga TB dengan HIV, tetap
diupayakan diagnosis dengan TCM.
Diperlukan sebanyak 2 buah contoh uji
Kalau hasil TCM M.TB negatif, rujuk untuk pemeriksaan foto
toraks.
42
3. Pengendalian Lingkungan
Upaya meningkatkan dan mengatur aliran udara, ventilasi dengan
menggunakan teknologi sederhana untuk mencegah penyebaran
kuman dan menurunkan kadar percikan dahak di udara.
Penataan ruangan, ruangan pelayanan, pemisahan ruang tunggu,
tempat pasien berdahak
Ventilasi:
a. Alamiah
b. Mekanik
c. Campuran.
Perhatian pd arah angin:
angin masuk petugas pasien angin keluar
Kalau perlu pakai kipas angin dari arah belakang
petugas.
SPUTUM BOOTH
SPUTUM
BOOTH
Tempat
semua pasien
membuang
dahak
RS Yos Sudarso
RSUD Solok
RSK Paru
Tempat pasien membuang dahak
Terhubung dengan septik teng
Ada kran air bersih
Ada dinding sebatas kepala - lutut
Terbuka atas bawah
Sebaiknya pakai atap
RSUD Dr. Achmad Mochtar
RSUD Sungai Dareh
(Proses pembangunan gazebo)
RSUP Dr. M. Djamil
5
Doctor
Doctor
Patient Patient
Jendela harus
dapat dilewati
udara maksimal.
Jendela ini
sebisanya dibuka
leboh maksimal
lagi.
Tempat
tunggu
pendafta
ran
pasien di
luar dan
sangat
terbuka
6
4. Pemanfaatan Alat Pelindung Diri (APD)
Penggunaan alat pelindung diri bagi petugas kesehatan
yang sedang melayani.
Respirator, N95, masker khusus dengan efisiensi tinggi
untuk melindungi seseorang dari partikel berukuran <5 mikrn