Anda di halaman 1dari 29

Modul Kuliah

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Statistik I

Dosen pengampu : Dewi Kurniasari, S.E., M.Si

Disusun oleh: (Kelompok 1)

Ade Rizki Maulana (1219240003)


Aldriantara Sofyan (1219240013)
Alfan Irsyad Musadad (1219240015)
Defit Nugraha Ramadiansyah (1219240037)
Destiany Puspita Dewi (1219240043)

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

TAHUN AJARAN 2021 / 2022


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya serta kesempatan yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
sebuah modul yang berjudul “Pendahuluan Statistik”. Tugas ini penulis kerjakan untuk lebih
mengetahui dan menambah wawasan di bidang Manajemen, dan untuk menyelesaikan tugas
kelompok Mata Kuliah Statistik I

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Dewi Kurniasari, S.E.,
M.Si. selaku dosen mata kuliah Statistik. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang Manajemen. Penulis juga mengucapkan terima
kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa modul ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat dibutuhkan untuk
menyempurnakan modul ini.

Akhirnya penulis berharap, makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Bandung, 25 Juni 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................iii
BAB 1.....................................................................................................................................................1
Teori Pendahuluan Statistika................................................................................................................1
A. Pengertian Statistik................................................................................................................1
B. Perbedaan Statistik dan Statistika..........................................................................................2
C. Perkembangan Statistika........................................................................................................2
D. Penggunaan Stastitika............................................................................................................3
E. Jenis-jenis Statistika...............................................................................................................9
F. Stastitika Deskriptif dan Interferensial.................................................................................10
G. Data dan Variabel................................................................................................................12
H. Variabel...............................................................................................................................15
I. Pengumpulan Data...............................................................................................................16
J. Sumber Data Statistika.........................................................................................................19
BAB 2...................................................................................................................................................21
Contoh Soal.........................................................................................................................................21
BAB 3...................................................................................................................................................24
Soal Terjawab......................................................................................................................................24
Daftar Pustaka....................................................................................................................................25

ii
BAB 1

Teori Pendahuluan Statistika

A. Pengertian Statistik
Statistika memang mempunyai kaitan dan manfaat langsung dengan banyak hal dalam
kehidupan manusia. Lalu, apakah arti sesungguhnya dari Statistika? Istilah Statistika
berbeda dengan Statistik. Statistik adalah suatu kumpulan angka yang tersusun lebih dari
satu angka. Misalnya, persentase angka pengangguran di Indonesia diperkirakan akan
turun sebesar 0,57 persen di Tahun2017 dari tahun lalu, sekitar 11,41 persen. Dalam
setahun terakhir, pengangguran bertambah 10 ribu orang, sementara tingkat
pengangguran terbuka (TPT) turun sebesar 0,11 poin.. Angka 0,57 persen, 11,41 persen,
dan 0,11 poin adalah contoh dari Statistik. Jadi, sesuatu yang tersusun dari satu angka
atau lebih disebut dengan Statistik. Penyajian data angka dapat berbentuk tabel, grafik,
diagram, deretan angka dan visualisasi angka. Sementara itu, istilah Statistika menurut
Dajan (1995) diartikan sebagai metode untuk mengumpulkan, mengolah, menyajikan,
menganalisis, dan menginterpretasi kan data dalam bentuk angka-angka. Jadi, Statistika
adalah ilmu yang berkaitan dengan pengumpulan, penataan, penyajian, analisis, dan
interpretasi data menjadi informasi untuk membantu pengambilan keputusan yang
efektif.
Mengapa Statistika perlu dipelajari? Statistika memiliki kegunaan yang luas bagi
pengambilan keputusan yang tepat di berbagai bidang kehidupan. Karena, sekurang-
kurangnya ada dua alasan penting untuk mempelajari Statistika. Pertama, Statistika
memberikan pengetahuan dan kemampuan kepada seseorang untuk melakukan evaluasi
terhadap data. Dengan pengetahuan Statistika yang dimiliki, seseorang dapat menerima,
meragukan bahkan menolak (kebenaran, keberlakuan) suatu data. Dalam kehidupan
sehari-hari, sebenarnya kita berhadapan dengan Statistika. Contoh yang dapat kita
temukan dengan mudah akhir-akhir ini adalah hasil jajak pendapat (polling) yang
disajikan oleh sejumlah media cetak, baik surat kabar maupun masalah di ibu kota.
Beberapa hasil jajak pendapat tersebut melakukan inferensi berdasarkan sampel yang
ditarik. Inferensi yang diperoleh dari hasil jajak pendapat tersebut beberapa ada yang
valid, namun ada pula yang tidak valid. Selain masalah validitas ini kita juga perlu

1
memperhatikan masalah sampel karena terdapat jajak pendapat yang dilakukan dengan
jumlah (besar) sampel yang tidak memadai. Untuk dapat menilai kebenaran atau
keberlakuan hasil (data) penelitian tersebut, kita memerlukan Statistika. Meskipun
demikian, Statistika dapat dengan mudah digunakan untuk menyampaikan hasil yang
berbeda dengan keadaan sebenarnya jika mereka yang memanfaatkan hasil atau temuan
suatu penelitian tidak memahami Statistika

B. Perbedaan Statistik dan Statistika


Perbedaan antara statistik dan statistika dapat dilihat dari beberapa aspek, meskipun pada
dasarnya keduanya saling berkaitan. Penjelasan, lengkapnya sebagai berikut;
a. Berdasarkan Pengertiannya
Statistik adalah data-data sendiri yang diolah dan dipelajari dalam ilmu statistika,
Sedangkan Statistika adalah sebuah ilmu yang mempelajari data, atau mempelajari
statistic
b. Berdasarkan Tujuannya
Tujuan dari statistik yaitu untuk memperoleh gambaran atas data-data yang telah
dikumpulkan dan dikaji sebelumnya. Berdasarkan data yang telah disajikan tersebut,
selanjutnya dapat ditarik kesimpulan atas permasalahan yang sedang dikaji dan Data
hasil pengolahan statistika inilah yang dinamakan data statistik. Oleh sebab itu, secara
umum statistika berguna untuk mengubah data dan informasi acak menjadi sebuah data
statistik yang dapat dimengerti.
c. Berdasarkan metode yang digunakkan
Statistik menggunakan metode kajian untuk mendapatkan kumpulan data terlebih dahulu
yang diperoleh dan diolah pada proses statistika untuk dikaji setelahnya. Atau bisa
dikatakan bahwa, metode yang digunakan dalam statistik lebih bersifat interpretatif
terhadap ‘statistik’ apa yang telah dikeluarkan dari pengolahan menggunakan metode
statistika. Sedangkan Statistika menggunakan metode penelitian yang bisa berupa survei
dan eksperimen. Kedua metode tersebut sama-sama mengkaji tentang perilaku respons
yang disebabkan oleh perubahan penjelas maupun pengaruhnya.

C. Perkembangan Statistika
Perkembangan statistika diawali sebagai suatu ilmu yang membahas cara-cara
mengumpulkan angka sebagai hasil pengamatan menjadi bentuk yang lebih mudah

2
dipahami. Contoh tertua mengenai hal ini dapat diambil dari zaman Kaisar Agustus yang
membuat pernyataan bahwa seluruh dunia harus dikenai pajak, sehingga setiap orang
harus melapor kepada statistikawan terdekat, yang saat itu disebut sebagai pengumpul
pajak. Peristiwa lain di dalam sejarah yang dapat dikemukakan ialah sewaktu William I
dari Inggris memerintahkan mengadakan pencacahan jiwa dan kekayaan di seluruh
wilayah Inggris dan Wales untuk pengumpulan pajak dan tugas militer. Semua
pengamatan dicatat di dalam sebuah buku yang dikenal dengan Domesday Book.
Dari keperluan semacam ini timbullah teknik pencatatan angka-angka pengamatan dalam
bentuk daftar dan grafik. Bagian statistika yang membicarakan cara mengumpulkan dan
menyederhanakan angka-angka pengamatan ini dikenal sebagai statistika deskriptif.
Statistika deskriptif dapat berkembang tanpa memerlukan dasar matematika yang kuat,
selain kecermatan dalam teknik berhitung.
Sejak tahun 1700-an analisis data yang dilakukan secara deskriptif berdasarkan tabel-
tabel frekuensi, rataan, dan ragam untuk sampel (contoh) ukuran besar. Kemudian pada
tahun 1800-an merupakan awal penggunaan grafik-grafik untuk penyajian data, seperti
histogram, sejalan dengan penemuan sebaran (kurva) Normal. Florence Nightingale
adalah seorang perawat yang terkenal dengan inovasi di bidang ilmu keperawatan dan
merupakan pelopor dalam penyajian data secara grafik. Selama perang Krimea,
Nightingale mengumpulkan data dan membuat sistem pencatatan. Dari data tersebut
dapat ditentukan tingkat mortalitas yang dapat menunjukkan hasil perbaikan kondisi
kesehatan yang cenderung menurunkan tingkat kematian. Selanjutnya data-data tersebut
disajikan dalam bentuk grafik yang merupakan suatu inovasi statistika (deskriptif) di
masa tersebut

D. Penggunaan Stastitika
Mengapa Statistika perlu dipelajari? Statistika memiliki kegunaan yang
luas bagi pengambilan keputusan yang tepat di berbagai bidang kehidupan.
Karena, sekurang-kurangnya ada dua alasan penting untuk mempelajari Statistika.
Pertama, Statistika memberikan pengetahuan dan kemampuan kepada seseorang
untuk melakukan evaluasi terhadap data. Dengan pengetahuan Statistika yang dimiliki,
seseorang dapat menerima, meragukan bahkan menolak (kebenaran, keberlakuan) suatu
data. Dalam kehidupan sehari-hari, sebenarnya kita berhadapan dengan Statistika.
Contoh yang dapat kita temukan dengan mudah akhir-akhir ini adalah hasil jajak
pendapat (polling) yang disajikan oleh sejumlah media cetak, baik surat kabar maupun

3
masalah di ibu kota. Beberapa hasil jajak pendapat tersebut melakukan inferensi
berdasarkan sampel yang ditarik. Inferensi yang diperoleh dari hasil jajak pendapat
tersebut beberapa ada yang valid, namun ada pula yang tidak valid. Selain masalah
validitas ini kita juga perlu memperhatikan masalah sampel karena terdapat jajak
pendapat yang dilakukan dengan jumlah (besar) sampel yang tidak memadai. Untuk
dapat menilai kebenaran atau keberlakuan hasil (data) penelitian tersebut, kita
memerlukan Statistika. Meskipun demikian, Statistika dapat dengan mudah digunakan
untuk menyampaikan hasil yang berbeda dengan keadaan sebenarnya jika mereka yang
memanfaatkan hasil atau temuan suatu penelitian tidak memahami Statistika.
Dalam pemanfaatannya, statistika memang mempunyai kaitan dan manfaat langsung
dengan banyak hal dalam kehidupan manusia. Manfaat atau kegunaan statistika tentu
saja tidak terbatas pada lapangan kerja di bidang ilmu-ilmu sosial. Statistika juga
dimanfaatkan secara luas, baik dalam bidang ilmu alam maupun dalam bidang bisnis,
industri, dan ekonomi. Berikut ini peranan statistika di berbagai bidang:
1. Manfaat Statistika di Bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Alam
Di bidang ilmu sosial dan ilmu alam, para ilmuwan menggunakan statistika
setidaknya untuk 3 kepentingan, yaitu :
- Pengumpulan data (melalui survei atau kegiatan eksperimen)
Pengumpulan data dapat dilakukan melalui 4 cara yaitu registrasi, sensus, survey, dan
eksperimen. Namun, secara umum dalam statistik, dikenal dua cara pengumpulan data
yaitu sensus dan survey. Sensus adalah cara pengumpulan data secara lengkap, dimana
seluruh elemen dalam populasi yang menjadi objek penelitian diselidiki/dicacah satu per
satu. Sedangkan survei yaitu pengumpulan data dimana data yang diselidiki adalah
elemen dari populasi. Makin banyaknya jenis data yang dibutuhkan dalam suatu
penelitian, timbul permasalahan bagaimana menghasilkan data yang akurat dengan
menyeimbangkan tenaga, biaya dan waktu. Untuk itu survey lebih sering digunakan
untuk penelitian.
- Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesis adalah pengujian terhadap suatu pernyataan dengan menggunakan
metode statistik sehingga hasil pengujian tersebut dapat dinyatakan signifikan secara
statistik. Pengujian hipotesis merupakan bagian dari statistik infernsial.
Hipotesis merupakan pernyataan yang kebenarannya masih lemah. Agar pernyataannya
tidak diragukan maka secara statistik kita bisa melakukan pengumpulan data dan
melakukan pengujian. Dengan melakukan pengujian statistik terhadap hipotesis kita

4
dapat memutuskan apakah hipotesis dapat diterima (data tidak memberikan bukti untuk
menolak) atau ditolak (data memberikan bukti untuk menolak hipotesis).
- Pengembangan teori.
Penelitian merupakan proses yang sistematis untuk mengembangkan teori, karena
penelitian akan membuka babak baru perkembangan teori. Sebab peran penelitian adalah
supaya kita tetap terbuka untuk perkembangan teori-teori baru, dengan melihat dan
mengamati hal-hal baru yang dirasa lain dari yang biasa, yang bisa diangkat sebagai
teori-teori baru. Artinya, apabila banyak yang mengadakan riset dibidang sosial, maka
jelas hasil-hasil penelitian ini akan menghasilkan teori-teori baru yang berguna. Maka
persamaan dan perbedaan karakteristik yang beragam, masalah yang beragam dapat
dijelaskan melalui penemuan teori-teori baru tersebut. Hal mungkin terjadi apabila riset
dibidang sosial terus ditambah jam terbangnya.
Apabila riset sosial dilakukan, maka akan diperoleh pengalaman-pengalaman baru yang
mungkin saja berbeda. Dari pengalaman-pengalaman yang baru yang berbeda dari yang
biasanya bisa dibangun suatu teori baru. Pengalaman-pengalaman ini menjadi postulat-
postulat (anggapan dasar atau landasan berpikir, atau preamis-premis dari rangkaian
pemikiran dan belum tentu jelas sehingga pembuktian lebih lanjut).

2. Manfaat Statistika di Bidang Ekonomi


Lembaga yang fokus dalam urusan statistik di Indonesia adalah Badan Pusat Statistik
(BPS). Penelitian yang rutin dilakukan oleh BPS yaitu sensus ekonomi yang
dilaksanakan tiap 10 tahun sekali. Sensus tersebut bertujuan untuk mengetahui
perkembangan ekonomi di Indonesia. Informasi yang diperoleh dari hasil sensus tersebut
dapat menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia yang tumbuh dan meningkat,
atau malah mengalami kemerosotan. Di samping itu, informasi tersebut dapat
difungsikan pula sebagai tolak ukur perbandingan perekonomian Indonesia dengan
negara-negara dunia lainnya.
Dalam hubungannya dengan perekonomian bangsa, statistik juga memiliki peran yang
sangat penting. Peran-peran penting tersebut berkaitan dengan pengumpulan data
ekonomi secara agregat. Lebih khusus, peran tersebut antara lain untuk mengetahui hal-
hal berikut :
- Kebijakan pemerintah terhadap inflasi
- Penurunan angka kemiskinan
- Pemerataan pendidikan dan pendapatan masyarakat

5
- Peningkatan kesejahteraan masyarakat
- Perkembangan harga-harga barang kebutuhan pokok
- Perkembangan permintaan komoditi tertentu
- Tingkat pengangguran dan kemiskinan masyarakat
- Jumlah uang beredar di masyarakat
- Persentase pertumbuhan ekonomi.

3. Manfaat Statistika di Bidang Penelitian Sosial


Pemanfaatan statistika oleh peneliti sosial dalam kegiatan penelitian dapat digunakan
untuk 4 keperluan. Pertama, statistika digunakan untuk menyusun, meringkas atau
menyederhanakan data. Data yang diperoleh dari suatu penelitian survei dengan topik
tertentu (misalnya gaya hidup kelompok profesional di perkotaan) biasanya tidak hanya
besar dalam jumlah respondennya, tetapi juga mencakup banyak informasi. Terhadap
data yang diperoleh tersebut, peneliti memerlukan cara untuk menyusun dan
menyederhanakannya agar kegiatan penelitian tersebut dapat dilanjutkan.
Kedua, statistika digunakan untuk membantu peneliti dalam merancang
(merencanakan) kegiatan survei atau eksperimen yang dapat memperkecil biaya untuk
mendapatkan informasi dalam jumlah tertentu. Kegunaan statistika yang kedua ini
berkaitan dengan metodologi dan inferensi (penarikan kesimpulan) secara statistika.
Dalam kondisi ini, banyak waktu yang dicurahkan untuk membahas pengambilan
keputusan dalam teknik penarikan sampel atau sampling dan penarikan kesimpulan
(inferensi). Pada pengambilan keputusan yang pertama, peneliti perlu menetapkan
jumlah data yang diperlukan dan bagaimana memperolehnya, sedangkan pada
pengambilan keputusan kedua, peneliti menetapkan bagaimana inferensi (penarikan
kesimpulan) tersebut dibuat. Penarikan sampel terhadap data maupun dalam kegiatan
survei atau eksperimen akan menghasilkan informasi, namun pada saat yang sama
memiliki konsekuensi biaya. Untuk menyesuaikan biaya, kualitas, dan kuantitas
informasi yang diperoleh dari suatu penelitian. Peneliti dapat melakukan perubahan -
sampai pada tingkat tertentu- pada prosedur kegiatan penelitiannya. Perubahan yang
mungkin dilakukan adalah pada bagaimana cara data (responden) dipilih dan berapa
banyak informasi yang akan dikumpulkan dari setiap sumber. Modifikasi sederhana
dalam pemilihan data (responden) sering kali dapat menghemat biaya dalam prosedur
penarikan sampel. Pengetahuan yang dimiliki tentang statistika dan teknik-teknik dalam

6
statistika dapat membantunya dalam pengambilan keputusan mengenai teknik penarikan
sampel.
Ketiga, dengan pengetahuan mengenai statistika peneliti dapat menetapkan metode yang
terbaik dalam penarikan kesimpulan (inferensi) sesuai dengan teknik penarikan sampel
tertentu. Metode inferensi dalam 1.12 Pengantar Statistik Sosial l suatu kegiatan
penelitian survei atau eksperimen terdiri dari dua kemungkinan, yaitu peneliti melakukan
prediksi atau membuat keputusan tentang beberapa karakteristik dari populasi atau
universe yang menjadi pusat perhatian peneliti. Metode inferensi dalam ilmu-ilmu sosial
bervariasi, untuk itu pilihan metode inferensi harus disesuaikan dengan kondisi yang ada.
Kegunaan statistika yang terakhir adalah dalam mengukur baik tidaknya (goodness)
sebuah inferensi (penarikan kesimpulan). Selain membantu peneliti untuk
menggambarkan data, sumbangan utama statistika lainnya adalah dalam melakukan
evaluasi terhadap baik tidaknya suatu inferensi. Hampir setiap orang dapat merancang
suatu metode inferensi, namun sering kali kita sulit menentukan sejauh mana inferensi
tersebut (reliabel) baik. Selanjutnya, peneliti juga perlu menyadari bahwa ia memiliki
kemungkinan untuk menarik kesimpulan yang keliru dalam penelitiannya yang bertujuan
membuat keputusan berdasarkan data sampel tentang suatu karakteristik dari sebuah
populasi atau universe.

4. Manfaat Statistika di Bidang Politik


Pada bidang politik statistika biasa digunakan sebagai dasar pembuatan strategi
komunikasi partai politik. Statistika juga digunakan pada saat pemilihan umum atau
pemilihan kepala daerah untuk mengitung secara cepat hasil pemilihan umum. Quick
Count atau Perhitungan cepat adalah proses pencatatan hasil perhitungan suara di ribuan
TPS yang dipilih secara acak dan quick count adalah prediksi hasil pemilu berdasarkan
fakta bukan opini. Menurut Lembaga Survei Indonesia (LSI), quick count dibagi menjadi
2 yaitu Real Quick Count dan Sampling Quick Count Real Quick Count merupakan
proses perhitungan cepat dengan menjadikan seluruh TPS sebagai sumber data, untuk
Real Quick Count hasil yang didapat akan menjadi representasi hasil pemilihan secara
utuh. Sedangkan Sampling Quick Count adalah perhitungan cepat yang umum dilakukan
dengan menentukan sampel TPS dengan jumlah dan cara tertentu sesuai ilmu statistika,
sehingga hasil yang didapatkan akan memiliki bias kesalahan (error) dari hasil
seutuhnya..

7
5. Manfaat Statistika di Bidang Bisnis dan Industri
Statistika berperan besar pada proses inovasi pengembangan bisnis dan industri.
Statistika sebagai metode merupakan kunci sukses untuk menyelesaikan atau
mendapatkan solusi permasalahan yang dihadapi dalam dunia bisnis dan industri, yaitu
pencapaian kinerja yang bisa bersaing dengan keunggulan kompetitif. Hampir semua
aspek dalam bisnis dan industri menggunakan statistika untuk membuat formula dan
analisis data dalam rangka membantu pengambilan keputusan strategis dan manajerial.
Dalam era keunggulan dan daya saing yang sangat ketat, inovasi menjadi isu sentral
dalam pengembangan bisnis dan indusri. Inovasi menjadikan cara untuk mendapatkan
keuntungan bisnis dengan menciptakan dan mengkomersialkan produk baru untuk bisa
bersaing dengan pihak eksternal, atau paling tidak dapat mengejar ketinggalan.
Inovasi dalam statistika merupakan suatu proses yang lengkap untuk pengembangan
produk dan proses. Inovasi dapat terjadi dalam semua tahapan proses dalam bisnis dan
industri sebagai suatu aktivitas yang dapat direncanakan secara sistematis. Statistical
thinking merupakan proses berfilosofi yang sangat mendasar dalam membuat inovasi.
Statistical thinking digunakan bersama-sama dengan penggunaan metode statistika untuk
melakukan pengukuran, peningkatan dan pengendalian mutu di semua aspek kinerja
bisnis dan industri. Peran statistical thinking didasari dari fakta untuk desain proses
pengendalian statistika dan desain eksperimen dalam membuat inovasi dalam statistika.
Konsep inovasi dalam statistika memberikan ide-ide baru dalam pengembangan dan/atau
penerapan statistika untuk meningkatkan kinerja bisnis dan industri, yang meliputi
inovasi produk dan proses. Inovasi dalam statistika lebih luas dikembangkan dalam
aspek pengendalian proses statistika yang dihasilkan dari penggabungan dengan bidang
statistika lainnya, seperti metode time series, kontrol proses, analisis multivariat, metode
nonparametrik, riset operasi. Six Sigma merupakan pendekatan perbaikan kinerja bisnis
dan industri yang bertujuan untuk menemukan dan menghilangkan penyebab kesalahan
atau cacat dalam proses bisnis. Pendekatan ini menggunakan strategi terobosan yang
terdiri dari empat tahap proses perbaikan, yaitu : mengukur, menganalisis, meningkatkan,
dan pengendalian. Setiap tahapan dilakukan dengan metode statistika dan bertujuan
untuk meningkatkan mutu proses dan produk sebagai aktivitas dalam meningkatkan
kinerja sesuai dengan standar atau target yang ditetapkan. Hasil akhir dari inovasi
statistika adalah model atau formula kinerja bisnis dan industri yang memenuhi standar
sesuai kebutuhan stakeholder, yaitu pelanggan, karyawan, masyarakat di mana bisnis
beroperasi, dan pemegang saham. Sebagai contoh inovasi statistika diberikan penerapan

8
Six Sigma untuk desain formula statistika yang ditampilkan dalam bentuk diagram peta
kendali dan sistem informasi untuk menvisualisasikan informasi ekstensibilitas secara
real melalui web e-cammerce yang dapat digunakan pihak manajemen untuk peningkatan
kinerja profitabilitas perusahaan.

6. Manfaat Statistika di Bidang Kesehatan


Berikut ini adalah aplikasi statistik dalam bidang kesehatan:
- Mengukur peristiwa-peristiwa yang penting atau vital event yang terjadi dalam
masyarakat.
- Mengukur status kesehatan masyarakat dan mengetagui masalah kesehatan yang -
terdapat dalam berbagai kelompok masyarakat.
- Membandingkan status kesehatan masyarakat di suatu tempat dengan tempat lain atau
status kesehatan masyarakat sekarang dengan masa lampau.
- Meramalkan status kesehatan masyarakat di masa yang akan datang.
- Evaluasi tentang perjalanan,keberhasilan,dan kegagalan dari suatu program kesehatan
atau pelayanan kesehatan yang sedang di jalankan.
- Keperluan etimasi kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan serta
menentukan secara pasti target pencapaian tujuan.
- Keperluan penelitian terhadap masalah kesehatan,keluarga berencana,dan lingkungan
hidup.
- Perencanaan dan sistem administrasi kesehatan.
- Keperluan publikasi ilmiah di media massa.

E. Jenis-jenis Statistika
Statistik dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan kriteria tertentu. Adapun
jenis-jenis statistik, sebagai berikut:

a. . Berdasarkan Orientasi Pembahasan


- Statistik Matematika
Statistik matematika merupakan satu di antara jenis statistik yang lebih mengedapankan
pemahaman terhadap model, rumus-rumus statistika secara matematika-teoritis,
penurunan konsep. Misalnya, uji normalitas, analisis regresi, galat, dan lain-lain.
- Statistik Terapan

9
Statistik terapan merupakan satu di antara jenis statistik yang lebih mengedapankan
pada suatu pemahaman konsep, teknik statistika, serta penerapannya dalam disiplin
ilmu tertentu.
b. Berdasarkan Fase dan Tujuan Analisis
- Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan satu di antara bentuk statistik yang berhubungan dengan
pengumpulan pengolahan, analisis, dan penyajian data tanpa adanya suatu kesimpulan
secara umum. Jenis statistik ini umumnya dalam bentuk tabel, grafik, diagram, modus,
dan lain-lain.
- Statistik Inferensial
Statistik inferensial merupakan satu di antara bentuk dari statistik yang prosesnya
memungkinan diambilnya kesimpulan secara umum terhadap data yang diolah

c. Berdasarkan Asumsi Distribusi Populasi Data

- Statistik parametric
Statistik parametik merupakan suatu jenis statistik yang dilakukan berdasarkan model
distribusi normal.
- Statistik Non-Parametik
Statistik non-parametik merupakan statistik yang dilakukan dengan metode distribusi
bebas atau tidak berdasarkan pada suatu model distribusi normal.
d. Berdasarkan Jumlah Variabel Terikat
- Statistik Univariat
Statistik univariat merupakan satu di antara jenis statistik yang hanya mempunyai satu
variabel terikat.
- Statistik Multivariat
Statistik multivariat merupakan suatu bentuk statistik yang mempunyai lebih dari satu
variabel terikat.

F. Stastitika Deskriptif dan Interferensial


Berdasarkan kegiatan yang dilakukan, Statistika dapat dibedakan menjadi
Statistika Deskriptif (Descriptive Statistics) dan Statistika Inferensia (Inferential
Statistics).
a. Statistika Deskriptif (Descriptive Statistics)

10
Membahas cara-carapengumpulan data, pengolahan angka-angka pengamatan yang
diperoleh(meringkas dan menyajikan), mendeskripsikan dan menganalsis seluruh
datatanpa melakukan proses penarikan kesimpulan.
Penyajian data pada Statistika deskriptif biasanya dengan membuat tabulasi penyajian
dalam bentuk grafik, diagram, atau dengan menyajikan karakteristik-karakteristik dari
ukuran pemusatan dan ukuran penyebaran.Hal ini dilakukan untuk memperoleh
informasi yang lebih menarik, berguna dan lebih mudah dipahami.
jadi, Statistika Deskriptif adalah statistik yang membahas mengenai pengumpulan,
pengolahan, penyajian, serta pengghitungan nilai-nilai dari suatu data yang
digambarkan dalam tabel atau diagram dan tidak menyangkut penarikan kesimpulan.
Contoh aplikasi Statistika Deskriptif:
Sebanyak 128,06 juta penduduk Indonesia adalah angkatan kerja,
jumlahnya bertambah 2,62 juta orang dari Agustus 2016. Sejalan dengan itu,
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga meningkat 0,33 poin. Dalam
setahun terakhir, pengangguran bertambah 10 ribu orang, sementara TPT turun
sebesar 0,11 poin. Dilihat dari tingkat pendidikan, TPT untuk Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) paling tinggi diantara tingkat pendidikan lain, yaitu sebesar
11,41 persen. Statistika deskriptif pada contoh tersebut hanya menguraikan apa yang
terjadi, tanpa menarik sebuah kesimpulan.
Materi yang dipelajari dalam Statistika Deskriptif antara lain Penyajian
Data, Ukuran Pemusatan, Ukuran Penyebaran, Angka Indeks, Deret Berkala dan
Peramalan.

b. Statistika Inferensia (Inferential Statistics)


Membahas cara menganalisis data serta mengambil kesimpulan. Statistik Inferensia
berkaitan dengan pengambilan keputusan (estimasi parameter dan pengujiaj hipotesis).
Statistika inferensia sering disebut sebagai Statsitik Induktif. Metode Statistika
inferensia adalah metode yang berkaitan dengan analisis sebagian data sampai ke
peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan data. Sebagian data suatu
variabel dikenal sebagai sampel, sedangkan keseluruhan datanya adalah populasi.
Setelah data dikumpulkan, maka dilakukan berbagai metode Statistik untuk
menganalisis data, dan kemudian dilakukan interpretasi serta diambil kesimpulan.
Statistika Inferensia akan menghasilkan generalisasi (jika sampel representatif). Jadi

11
Statistika Inferensia adalah statistik yang mempelajari tentang bagaimana
pengambilan keputusan dilakukan.
Materi yang dipelajari, yaitu: Probabilitas dan Teori Keputusan, Metode
Sampling, Teori Pendugaan, Pengujian Hipotesa, Regresi dan Korelasi, Statistika
Non-Parametrik
Contoh:
 Data tentang penjualan laptop merek „ABC‟ perbulan di suatu toko di
Tangerang selama tahun 2017. Dari data tersebut pertama akan dilakukan
deskripsi terhadap data seperti menghitung rata-rata penjualan dan standar
deviasinya.
 Kemudian baru dilakukan berbagai inferensi terhadap hasil deskripsi
seperti : perkiraan penjualan laptop tersebut bulan Januari tahun berikut,
perkiraan rata-rata penjualan laptop tersebut di seluruh Indonesia.

G. Data dan Variabel

Data

Menurut Soemantri (2006), data merupakan sejumlah informasi yang dapat


memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau masalah, baik yang berbentuk angka
maupun yang berbentuk kategori. Sedangkan Menurut Subana (2000), data adalah
sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau
masalah, baik yang berupa angka-angka (golongan) maupun yang berbentuk kategori,
seperti: baik, buruk, tinggi, rendah dan sebagainya. Jadi data adalah suatu keterangan
atau informasi berbentuk angka dan atau berbentuk kategori yang merupakan hasil
pengamatan, penghitungan dan pengukuran dari suatu variabel yang menggambarkan
masalah.

Jenis-Jenis Data

a. Berdasarkan Sifat

1) Data Kualitatif

Data Kualitatif adalah data yang tidak dinyatakan dalam bentuk angka.

12
2) Data Kuantitatif

Data Kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Berdasarkan
nilainya, data kuantitatif dibagi lagi menjadi dua yaitu sebagai berikut:

a) Data Diskrit

Data Diskrit adalah data yang satuannya selalu bulat dalam bilangan asli, tidak
berbentuk pecahan.

b) Data Kontinu

Data Kontinu adalah data yang satuannya dapat berupa bilangan bulat dan atau
pecahan.

a. Berdasarkan Sumber

1) Data Internal

Data Internal adalah data yang menggambarkan keadaan suatu unit organisasi. Contoh:
Data karyawan, Data peralatan dan data keuangan di suatu perusahaan.

2) Data Eksternal

Data Eksternal adalah data yang menggambarkan keadaan di luar suatu unit organisasi.
Contoh: Daya beli masyarakat, Selera masyarakat, Keadaan ekonomi dan Penjualan
produk perusahaan lain.

b. Berdasarkan Cara Memperoleh

1) Data Primer

Data Primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi
atau perorangan langsung dari objeknya. Contoh: Harga beli saham di BEJ.

2) Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh suatu organisasi atau perusahaan dari pihak
lain dalam bentuk yang sudah jadi. Contoh: Data sensus penduduk BPS, Data pengguna
SIMCard dari suatu provider.

c. Berdasarkan Waktu Pengumpulan

13
1) Data Berkala (Time-Series)

Data Berkala (time-series) adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk
menggambarkan suatu kegiatan dari waktu ke waktu. Contoh: perkembangan jumlah
mahasiswa Teknik Informatika 5 tahun terakhir.

2) Data Cross-Section

Data Cross-Section adalah data yang dikumpulkan pada waktu tertentu untuk
menggambarkan keadaan pada waktu yang bersangkutan. Contoh: harga saham
menurut jenis perusahaan.

d. Berdasarkan Cara Penyusunannya (Skala)

1) Data Nominal

Data Nominal adalah data statistik yang memuat angka yang tidak memiliki makna.
Angka yang terdapat dalam data ini hanya merupakan tanda/simbol dari objek yang
akan dianalisis.

Contohnya data yang berkaitan dengan jenis kewarganegaraan seseorang, yakni WNI
(warga negara Indonesia) dan WNA (warga negara asing) . Agar data tersebut dapat
dianalisis dengan menggunakan statistik, datatersebut harus diubah menjadi angka.

Contoh: Data kewarganegaraan, yaitu WNI dan WNA. Simbol WNI adalah angka 1
dan WNA adalah angka 2.

2) Data Ordinal

Data Ordinal adalah data statistik yang mempunyai daya berjenjang, tetapi perbedaan
antara angka yang satu dan angka yang lainnya tidak tetap. Hal ini berarti data tersebut
tidak memiliki interval yang tetap.

Contohnya hasil kuis statistk dasar dalam suatu kelompok adalah sebagai berikut : Ani
peringkat ke-1; Banu peringkat ke-2; Cheri peringkat ke-3. Angka 1 di atas mempunyai
nilai lebih tinggi daripada angka 2 maupun angka 3, tetapi data ini tidak bisa
memperlihatkan perbedaan kemampuan antara Ani, Banu dan Cheri secara pasti.
Peringkat 1 tidak berarti mempunyai kemampuan dua kali lipat dari peringkat 2
maupun mempunyai kemampuan tiga kali lipat dari peringkat 3. Perbedaan kemampuan

14
antara peringkat ke-1 dengan peringkat ke-2 mungkin tidak sama dengan perbedaan
kemampuan antar peringkat ke-2 dengan peringkat ke-3.

3) Data Interval

Data Interval adalah data yang memiliki interval antara yang satu dan lainnya sama dan
telah ditetapkan sebelumnya. Data interval tidak memiliki titik nol dan titik maksimum
yang sebenarnya. Nilai nol dan titik maksimum tidak mutlak. Misalnya jika suatu tes
kecerdasan menghasilkan nilai yang berkisar antara 0sampai 200, nilai 0 bukan
menunjukkan seseorang mempunyai kecerdasan yang minimal. Nilai 0 hanya
menunjukkan tempat paling rendah dari prestasi pada tes tersebut dan nilai 200
menunjukkan tingkat tertinggi.

4) Data Rasio

Data Rasio adalah jenis data yang mempunyai tingkatan tertinggi. Data ini selain
mempunyai interval yang sama, juga mempunyai nilai 0 mutlak.

Contoh: Hasil pengukuran panjang, tinggi, berat, luas, volume dan sebagainya.

Dalam data rasio nilai 0, betul-betul tidak mempunyai nilai. Jadi, nol meter tidak
mempunyai panjang dan nol kilogram tidak mempunyai berat. Dalam data rasio
terdapat skala yang menunjukkan kelipatan, misalnya 20 meter adalah 2 × 10 meter, 15
kg adalah 3 × 5 kg.

H. Variabel
Variabel adalah sesuatu yang menjadi objek pengamatan penelitian. Nilai untuk setiap
variabel dapat bervariasi. Variabel dari suatu penelitian dapat diamati atau dihitung dan
diukur. Variabel atau perubahan merupakan sesuatu yang nilainya dapat berubah atau
berbeda. Nilai karakteristik suatu elemen merupakan nilai variabel, misalnya harga
(karakteristik harga suatu barang akan berubah-ubah menurut waktu atau berbeda-beda
menurut tempat), produksi, hasil penjualan, ekspor, pendapatan, nasional, umur, tinggi
badan, berat badan, tekanan darah, temperature/suhu, modal perusahaan, dan
sebagainya. Huruf X,Y,Z biasa digunakan untuk menunjukkan suatu variabel.

Variabel Kualitatif

15
Variabel Kualitatif merupakan Variabel Kategori. Variabel kualitatif berkaitan dengan
suatu jenis pengukuran. Yang termasuk variabel kualitatif adalah Variabel Nominal dan
Variabel Ordinal.

Pengukuran tersebut dinamakan pengukuran nominal. Dalam pengukuran nominal


terdapat 2 himpunan bagian ataupun lebih yang merupakan bagian dari himpunan objek
yang diukur. Objek-objek tersebut dikategorikan menurut ciri-ciri yang dimiliki dari
objek tersebut, di mana ciri-ciri tersebut merupakan penentu suatu himpunan bagian.

Variabel Kuantitatif

Variabel kuantitatif diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu variabel diskrit dan
variabel kontinu.

 Variabel Diskrit merupakan variabel yang besaran nya tidak dapat menempati semua
nilai. Nilai variabel diskrit selalu berupa bilangan bulat dan umumnya diperoleh dari
hasil pencacahan.
 Variabel Kontinu merupakan variabel yang besaran nya dapat menempati semua nilai
yang ada di antara dua titik dan umumnya diperoleh dari hasil pengukuran, sehingga
pada variabel kontinu dapat dijumpai nilai-nilai pecahan ataupun nilai-nilai bulat.

Suatu variabel yang secara teoritis dapat menyandang nilai yang terletak di antara dua
buah nilai tertentu disebut sebagai variabel kontinu. Jika tidak demikian, kita
menyebutnya sebagai variabel diskrit.

Ada 4 tingkatan variabel yang disebut 4 skala utama, yaitu:

1. Skala Nominal
Skala nominal adalah data yang paling sederhana yang disusun menurut jenisnya atau
kategorinya yang diberikan angka.
2. Skala Ordinal
Skala ordinal adalah pengukuran data yang sudah diurutkan dari jenjang yang paling
rendah sampai yang paling tinggi, atau sebaliknya terhadap suatu objek tertentu.
3. Skala Interval
Skala interval adalah skala yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang
lainnya. Skala interval memiliki sebuah titik nol.
4. Skala Rasio

16
Skala rasio adalah skala pengukuran yang mempunyai sifat nominal, ordinal dan
interval serta mempunyai nilai absolut dari objek yang diukur.

I. Pengumpulan Data
Data statistik harus merupakan data yang dapat dipercaya dan tepat waktu.
Sebelum mengumpulkan data, perlu diketahui tujuan dari pengumpulan data. Apapun
tujuan pengumpulan data, perlu diketahui jenis elemen atau objek yang akan diselidiki.
Elemen adalah unit terkecil dari objek penelitian, disebut juga “unit analysis” atau “unit
sampling”. Elemen atau unit terkecil dapat berupa orang (pegawai negeri, mahasiswa,
pedagang, konsumen, karyawan, nasabah bank, dan sebagainya), organisasi, atau badan
usaha (perusahaan, sekolah/universitas, departemen, provinsi, kabupaten, kecamatan,
desa, rumah tangga, pasar, dan lain sebagainya), atau barang (kendaraan, mesin,
gedung, senjata, dan sebagainya).

Tujuan pengumpulan data:

1. Mengetahui jumlah elemen.

2. Mengetahui karakteristik dari elemen-elemen.

Karakteristik adalah sifat-sifat, ciri-ciri atau hal-hal yang dimiliki oleh elemen,
yaitu semua keterangan mengenai elemen.

Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen sejenis tetapi dapat dibedakan satu
sama lain karena karakteristiknya.

Misalnya, populasi: seluruh karyawan perusahaan, elemen: Orang, yaitu


karyawan perusahaan .

Meskipun jenisnya sama, namun karakteristiknya secara keseluruhan akan


berlainan, misalnya umur, pendidikan, masa kerja, jumlah anak, gaji pokok, dan lain
sebagainya.

Karena pengumpulan data akan menghasilkan nilai observasi sebagai nilai


karakteristik dari masing-masing elemen, maka kumpulan seluruh nilai (data) observasi

17
disebut populasi. Kumpulan seluruh kemungkinan hasil eksperimen juga disebut
populasi.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi. Jika n adalah banyaknya elemen sampel
dan N adalah banyaknya elemen populasi, maka n<N.

Populasi: X1, X2, …, Xi, …, XN

Sampel: X1, X2, …, Xi, …, Xn

Metode pengumpulan data

1. Sensus
Sensus adalah cara pengumpulan data apabila seluruh elemen populasi diselidiki
satu per satu. Data yang diperoleh sebagai hasil pengolahan sensus disebut data yang
sebenarnya (true value), atau disebut parameter.
Misalnya, Hasil sensus penduduk tahun 1980 memberikan data sebenarnya
mengenai penduduk Indonesia. Jumlahnya menurut umur, menurut jenis kelamin,
lapangan kerja, agama, dan pendidikan.
2. Sampling
Sampling adalah cara pengumpulan data apabila diselidiki hanya elemen sampel
dari suatu populasi. Data yang diperoleh dari hasil sampling merupakan data perkiraan
(estimated value). Jadi, jika dari 1000 perusahaan hanya akan diselidiki 100 saja, maka
hasil penyelidikannya merupakan suatu perkiraan. Data yang dihitung berdasarkan
sampel disebut statistik. Apabila ingin diambil rata-rata dari populasinya, maka dapat
dibuat rumus rata-ratanya, yaitu :
Ɲ
μ= .X
n
Teknik pengambilan sampel
Teknik Pengambilan Sampel adalah suatu cara atau proses untuk memperoleh
sampel daru suatu populasi. Jenis teknik pengambilan sampel dapat dibedakan
berdasarkan 2 hal, yaitu:
1. Proses Pemilihan nya
a. Teknik pengambilan sampel dengan pengembalian (sampling with
replacement)

18
Caranya: setiap anggota sampel yang terpilih dikembalikan lagi ke tempatnya
sebelum pemilihan selanjutnya dilakukan. Hal ini memungkinkan bahwa suatu sampel
akan terpilih lebih dari sekali.
b. Teknik penarikan sampel tanpa pengembalian (sampling without
replacement)
Caranya: setiap anggota sampel yang terpilih tidak dikembalikan lagi ke dalam
satuan populasi.
2. Peluang Pemilihan nya
a. Teknik penarikan sampel probabilitas (probability sampling)
Pemilihan sampel dalam sampling probability dilakukan secara acak dan objektif.
Hal bermakna bahwa pemilihan sampel tidak hanya didasarkan pada keinginan peneliti,
sehingga setiap anggota populasi memiliki kesempatan tertentu untuk terpilih sebagai
sampel.
Cara acak adalah suatu cara pemilihan elemen dari populasi untuk menjadi
anggota sampel, dimana pemilihan nya dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap
elemen populasi mendapat kesempatan yang sama (equal chance) untuk dipilih menjadi
anggota sampel.
Jenis sampling acak
Sampling acak (random or probability sampling) ialah sampling yang pemilihan
elemen-elemen populasi nya dilakukan secara acak (random). Pemilihan dilakukan
dengan lotere, undian, atau tabel bilangan acak.
(i) teknik penarikan sampel acak sederhana (simple random sampling)
(ii) teknik penarikan sampel berstrata (stratified sampling)
(iii) Multistage random sampling
(iv) teknik penarikan sampel klaster (cluster sampling)
(v) teknik penarikan sampel sistematik (systematic sampel)
b. Teknik penarikan sampel non-probabilitas (non-probability sampling)
Teknik penarikan sampel non-probabilitas merupakan pengembangan dari teknik
sampel probabilitas. Hal ini dimaksudkan untuk menjawab kesulitan yang timbul dalam
mengaplikasikan teknik sampel probabilitas. Kesulitan-kesulitan tersebut terutama
dalam hal biaya dan kerangka sampel.
Cara bukan acak adalah suatu cara pemilihan elemen-elemen dari populasi untuk
menjadi anggota sampel dimana setiap elemen tidak mendapat kesempatan yang sama
untuk dipilih.

19
Jenis sampling non-probabilitas
(i) teknik penarikan sampel kemudahan (convenience sampling)
(ii) teknik penarikan sampel judgment (judgment sampling / purposive sampling)
(iii) teknik penarikan sampel kuota (quota sampling)
(iv) snowball sampling

J. Sumber Data Statistika


1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu
organisasi atau perorangan langsung dari objeknya, bisa melalui wawancara,
penyebaran kuesioner, pengukuran langsung. Misalnya, suatu perusahaan ingin
mengetahui konsumsi susu rata-rata penduduk di suatu daerah dengan cara melakukan
wawancara langsung kepada penduduk setempat.
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh suatu organisasi atau perusahaan dari
pihak lain dalam bentuk yang sudah jadi. Misalnya, Data sensus penduduk BPS, Data
pengguna SIMCard dari suatu provider.

20
BAB 2

Contoh Soal

1. Apa perbedaan statistik dan statistika?


Jawab:
Berdasarkan pengertiannya, statistik adalah data-data sendiri yang diolah dan
dipelajari dalam ilmu statistika. Sedangkan Statistika adalah sebuah ilmu yang
mempelajari data, atau mempelajari statisti.

2. Bagaimana kegunaan statistika dalam berbagai bidang?


Jawab:
a. Manfaat Statistika di Bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Alam, sebagai pengumpul data,
penguji hipotesis, pengembangan teori dsb.
b. Manfaat Statistika di Bidang Ekonomi, untuk mengetahui penurunan angka
kemiskinan, jumlah uang beredar di masyarakat, persentase pertumbuhan ekonomi
dsb.
c. Manfaat Statistika di Bidang Penelitian Sosial, untuk menyusun, meringkas atau
menyederhanakan data, membantu peneliti dalam merancang (merencanakan)
kegiatan survei, dapat menetapkan metode yang terbaik dalam penarikan kesimpulan
(inferensi) dsb.

21
d. Manfaat Statistika di Bidang Politik, biasa digunakan sebagai dasar pembuatan
strategi komunikasi partai politik dan digunakan pada saat pemilihan umum.
e. Manfaat Statistika di Bidang Bisnis dan Industri, berperan besar pada proses
inovasi pengembangan bisnis dan industri.
f. Manfaat Statistika di Bidang Kesehatan, dapat meramalkan status kesehatan
masyarakat di masa yang akan datang, sebagai perencanaan dan sistem administrasi
kesehatan dsb.

3. Jelaskan yang dimaksud dengan statistik deskriptif dan inferensial!


Jawab:
a. Statistik deskriptif merupakan satu di antara bentuk statistik yang berhubungan
dengan pengumpulan pengolahan, analisis, dan penyajian data tanpa adanya suatu
kesimpulan secara umum. Jenis statistik ini umumnya dalam bentuk tabel, grafik,
diagram, modus, dan lain-lain.
b. Statistik inferensial, merupakan satu di antara bentuk dari statistik yang prosesnya
memungkinan diambilnya kesimpulan secara umum terhadap data yang diolah.

4. Dari pernyataan berikut manakah yang termasuk ke dalam variabel kualitatif dan
kuantitatif?
a. Data jumlah siswa tiap tahun suatu sekolah
b. Sejarah berdirinya suatu perusahaan yang diteliti
c. Data pertumbuhan penduduk suatu daerah
d. Deskripsi suatu suatu daerah yang diteliti
Jawab:
Pernyataan a merupakan variabel kuantitatif.
Pernyataan b merupakan variabel kualitatif
Pernyataan c merupakan variabel kuantitatif
Pernyataan d merupakan variabel kualitatif

5. Manakah yang termasuk ke dalam skala nominal, skala ordinal, skala interval dan
skala rasio?
a. Jenjang pendidikan (SD, SMP, SMA)
b. Jenis kelamin (1. Laki-laki, 2. Perempuan)

22
c. Waktu yang dihabiskan membuka internet setiap hari (kurang dari 2 jam, 2 – 4 jam,
4 – 6 jam, lebih dari 6 jam)
d. Rata – rata tinggi badan berdasarkan usia (untuk anak – anak yang
berusia 6 – 12 memiliki rata – rata tinggi badan 130 – 145 cm, untuk remaja yang
berusia 13 – 18 memiliki rata – rata tinggi badan 146 – 160 cm, dan untuk dewasa
yang berusia 19 – 26 cm memiliki rata – rata tinggi badan 161 – 199 cm.)
Jawab:
a. Skala ordinal
b. Skala nominal
c. Skala rasio
d. Skala interval

6. Jelaskan bagaimana metode dalam pengumpulan data!


Jawab:
Dalam pengumpulan data menggunakan 2 metode yaitu:
1. Metode sensus, yaitu pengumpulan data apabila tiap individu yang terdapat dalam
populasi itu, diteliti. Misalnya, Hasil sensus penduduk tahun 1980 memberikan data
sebenarnya mengenai penduduk Indonesia. Jumlahnya menurut umur, menurut jenis
kelamin, lapangan kerja, agama, dan pendidikan.
2. Metode sampling, yaitu penelitian yang dilakukan terhadap sebagian kecil dari
populasi. Hasil nya berupa sampel. Jadi, jika dari 1000 perusahaan hanya akan
diselidiki 100 saja, maka hasil penyelidikannya merupakan suatu perkiraan.

23
BAB 3

Soal Terjawab

24
Daftar Pustaka

Hasanah, I. (2018). Ringkasan Materi Kuliah Statistika Dasar. Fakultas Dakwah UIN
Sultan Maulana Hasanuddin, 9-11.

Hidayati, Tri, Handayani Ita dan Ines Heidiani Ikasari. (2019). STATISTIKA DASAR
Panduan Bagi Dosen dan Mahasiswa. Purwekerto: CV. Pena Persada.

Pengertian Statistik dan Statistika, 3 Perbedaan, dan Contohnya.


Penelitianilmiah.com. 22 Februari 2022. 25 Juni 2022.
https://penelitianilmiah.com/statistik-dan-statistika/#:~:text=Contohnya
%20pun%20tentu%20berbeda%2C%20karena,adalah%20ilmunya%20atai
%20proses%20pengolahannya.

Awal Perkembangan Statistika


Statistikamu. 23 Januari 2012. 25 Juni 2022.
https://statistikamu.wordpress.com/2012/01/23/awal-perkembangan-statistika/

Jenis-jenis Statistik Beserta Penjelasannya yang perlu dipahami


bola.com. 10 Mei 2021. 25Juni 2022.

25
https://www.bola.com/ragam/read/4554655/jenis-jenis-statistik-beserta-
penjelasannya-yang-perlu-dipahami

Apa Saja Jenis-jenis Statisika ?


dictio. 26 November 2017. 25 Juni 2022.
https://www.dictio.id/t/apa-saja-jenis-jenis-statistika/8939

26

Anda mungkin juga menyukai