Anda di halaman 1dari 18

STATISTIKA DAN PEMBLEJARANNYA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah

Pembelajaran Matematika MI

Dosen Pengampu: Ibu Nanik Ulfa., MPd

Disusun Oleh

Kelompok 5 :

1. Siska Krisanti
(20862321033)
2. Diva Ulviah (20862321016)
3. Fina Rizqi K. (20862321009)
4. Urfiatul Islamiah (20862321035)
5. Yekti Kumala Sari (20862321047)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU KEISLAMAN
UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya semata, kami dapat menyelesaikan Makalah dengan
judul “ Statistika dan Pembelajarannya“ tepat pada waktunya. Salawat dan salam semoga
tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, para keluarga, sahabat-sahabat
dan pengikut-pengikutnya sampai hari penghabisan.
Semoga dengan tersusunnya Makalah ini dapat berguna bagi kami semua dalam
memenuhi tugas dari mata kuliah Pembelajaran Matematika MI dan semoga segala yang
tertuang dalam Makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun bagi para pembaca
dalam rangka membangun khasanah keilmuan. Makalah ini disajikan khusus dengan
tujuan untuk memberi arahan dan tuntunan agar yang membaca bisa menciptakan hal-hal
yang lebih bermakna.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan belum sempurna. Untuk itu kami berharap akan kritik dan saran yang
bersifat membangun kepada para pembaca guna perbaikan langkah-langkah selanjutnya.
Demikian makalah ini disusun semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya
dan memberikan manfaat bagi para pembacanya.

Malang, 26 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN....................................................................................................iii

A. Latar Belakang...........................................................................................................

B. Rumusan Masalah .....................................................................................................

C. Tujuan .......................................................................................................................

BAB II. PEMBAHASAN.....................................................................................................1

A. Materi Pembelajaran Statistika di Sekolah Dasar......................................................1

B. Strategi Pembelajaran Statistika Pembelajaran Statistika di Sekolah Dasar.............8

C. Kendala Pembelajaran Statistika di Sekolah Dasar...................................................9

BAB III. PENUTUP

Kesimpulan

DAFTAR PUTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu usaha yang dirancang secara sistematis dalam proses
pembelajaran untuk menjadikan setiap siswa yang belajar tidak hanya menjadi obyek
belajar akan tetapi siswa sendiri yang memiliki peran utama di dalam proses
pembelajaran tersebut, sehingga siswa mampu mengembangkan potensi yang ada
dalam dirinya. Khususnya pada pelajaran Matematika, potensinya dapat
dikembangkan dengan mangaitkan pelajaran dan masalah yang nyata dalam
kehidupan sehari-hari sehingga siswa menjadi aktif dan kreatif.
Dengan mempelajari matematika, itu juga termasuk meningkatkan kualitas
pendidikan ini juga berarti meningkatkan kualitas SDM. Satu dari beberapa bahasan
yang dipelajari dalam matematika ialah statistika (Khadijah et al., 2018). Statistika
berperan dalam kemajuan sebuah negara, yang mana menjadi penting untuk
diajarkan pada jenjang sekolah (Maghfiroh & Rohayati, 2020).
Statistika ialah satu dari beberapa cabang matematika yang didalamnya berisi
proses mengumpulkan, mengolah, Pengkajian data serta menarik kesimpulan dari
hasil kajian data. Dimana statistika digunakan untuk proses mengambil keputusan
dari data akurat. Statistika juga banyak berperan serta dalam setiap kegiatan sehari-
hari, sebagai contoh dalam pengukuran tinggi dan berat badan, ukuran sepatu, skor
matematika, jumlah murid laki-laki dan perempuan serta besaran pekerjaan
penduduk dalam persen melalui pengumpulan, membaca, penyajian, dan
penganalisisan data.
Dalam jenjang SD, materi statistika diajarkan secara bertahap mulai dari kelas
IV. Studi ini akan mengkaji terkait materi statistika untuk kelas VI SD terkait sering
muncul (modus), median, dan mean atau rata-rata yang merupakan materi utama
statistika pada jenjang SD. Pada kelas IV materi masih meliputi penyiapan murid
untuk membaca data, serta untuk kelas V materi sudah meliputi pengumpulan dan
penyajian data. Pada tingkatan ini, murid tidak hanya dituntut bisa membaca data
namun juga mampu dalam mengumpulkan data melalui beberapa teknik serta
menyajikan dalam beberapa cara. Pada kelas VI, akan membahas materi terkait
sering muncul (modus), median, dan rata-rata atau mean.

iii
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah Materi Pembelajaran Statistika di Sekolah Dasar ?
2. Bagaimanakah Strategi Pembelajaran Statistika di Sekolah Dasar ?
3. Apakah Kendala dalam Pembelajaran Statistika di Sekolah Dasar ?

B. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Materi Pembelajaran Statistika di Sekolah Dasar
2. Untuk Mengetahui Strategi Pembelajaran Statistika di Sekolah Dasar
3. Untuk Mengatahui Kendala dalam Pembelajaran Statistika di Sekolah Dasar

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. Materi Pembelajaran Statistika Matematika Sekolah Dasar


1. Pengertian Statistik dan Statistika
Statistik adalah kumpulan fakta berbentuk angka yang disusun dalam
daftar atau tabel, yang menggambarkan suatu persoalan. Statistika adalah ilmu
pengetahuan yang berhubungan dengancara-cara pengumpulan data, pengolahan
data, penyajian data, penganalisisandata, penarikan kesimpulan serta membuat
keputusan yang cukup beralasan berdasarkan fakta yang ada.
Statistika dalam arti sempit berarti kumpulan data berupa angka, penyajian
data dalam table dan grafik, bilangan yang menunjukan karakteristik dari
kumpulan data. Statistika dalam arti luas yaitu metode yang digunakan dalam
pengumpulan dan analisis data yang berupa angka-angka sehingga dapat
diperoleh informasi yang berguna. Dapat disimpulkan, Statistika adalah ilmu yang
mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis,
menginterpretasi, dan mempresentasikan data.
Beberapa contoh bahwa statistik sangat berperan dalam kehidupan sehari-
hari misalnya dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan ilmu
statistika untuk mengatur berapa jumlah pengeluaran kita yang disesuaikan
dengan pendapatan yang kita peroleh, lalu memilih barang yang mana yang akan
kita beli, dan lainnya yang pada akhirnya membutuhkan keputusan terbaik yang
akan kita ambil. Begitu pula dengan bidang yang lainnya, membantu memutuskan
keputusan yang harus diambil secara tepat.
2. Mengumpulan dan Menyajikan Data
Data adalah suatu keterangan yang diperlukan untuk memecahkan suatu
masalah atau mendapat gambaran suatu keadaan. Data yang terkumpul dapat
disajikan dalam bentuk tabel, diagram garis, diagram batang,diagram lingkaran,
atau diagram gambar (piktogram).

1
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data adalah proses mengumpulkan dan mengukur informasi
tentang variabel-variabel yang ditargetkan dalam suatu sistem yang mapan,
yang kemudian memungkinkan seseorang untuk menjawab pertanyaan yang
relevan dan mengevaluasi hasil. Sebelum memperoleh sebuah data, maka
kita harus melakukan proses pengumpulan data. Ada beberapa cara yang
biasa dilakukan untuk mendapatkan data, diantaranya melalui:
1) Penelitian
2) Wawancara
3) Polli
4) angket
5) Penghitungan langsung
b. Penyajian data
Penyajian data adalah salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil
penelitan yang telah dilakukan agar data yang telah dikumpulkan dapat
dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Setelah
memperoleh data, biasanya data-data tersebut disajikan dalam beragam
bentuk. Salah satu contoh data yang bisa disajikan adalah nilai matematika
dari siswa yang ada di sebuah sekolah.
1) Penyajian Data Dalam Bentuk Tabel
Menggunakan tabel digambarkan dengan menggunakan tabel, berikut
adalah contoh tabel data nilai matematika siswa SD Tunas Harapan:

No Nilai jumlah
siswa

1 65 5

2 70 9

3 75 14

4 80 10

5 85 5

2
6 90 7

JUMLAH 50

Dari tabel di atas kita bisa mengetahui: Ada 5 siswa yang memperoleh
nilai 65
Ada 9 siswa yang memperoleh nilai 70
Ada 14 siswa yang memperoleh nilai 75
Ada 10 siswa yang memperoleh nilai 80
Ada 5 siswa yang memperoleh nilai 85
Ada 7 siswa yang memperoleh nilai 90
2) Penyajian Data dalam Bentuk Diagram
Diagram adalah sebuah grafik yang berupa suatu gambaran dan
berguna untuk memperlihatkan atau menerangkan suatu data yang ingin
disajikan. Dapat definisikan pula bahwa diagram adalah lambang-
lambang tertentu yang bisa digunakan dalam menjelaskan sarana,
prosedur serta kegiatan-kegiatan yang sudah biasa dilaksanakan pada
sebuah sistem. Diagram ada beragam bentuknya mulai dari diagram
batang, diagram lingkaran, diagram gambar dan diagram garis.
1) Diagram batang
Diagram batang merupakan bentuk penyajian data yang paling sering
dijumpai. Biasanya sekolah, perkantoran, dan beberapa instansi menggunakan
diagram batang sebagai slaah satu bentuk penyajian data. Dalam menentukan
diagram batang, yang harus dilakukan dalah mengelompokkan data atau
mengurutkan, atau membuat data dalam bentuk daftar. Kemudian buatlah
diagram sumbu X dan Y. Untuk X berisi data yang disajikan, sedangkan sumbu
Y berisi banyak dari data yang disajikan.

Contoh Soal dan penyelesaian:


Siti mencatat profesi semua orang tua siswa kelas V SD Nusantara 01.
Siti menanya satu per satu profesi orang tua siswa kelas V dan diperoleh data
sebagai berikut: Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 8 orang, Petani sebanyak

3
12 orang, Wiraswasta sebanyak 2 orang, TNI sebanyak 5 orang, Guru sebanyak
3 orang. Ubahlah data tersebut dalam diagram batang!

Penyelesaian:

gambar diagram batang matematika


2) Diagram lingkaran:
Untuk membuat diagram lingkaran, kita harus mencari persentase besar
sudut dari data yang di dapat:
Nilai 65 = 5/50 x 360 = 36
Nilai 70 = 9/50 x 360 = 64.8
Nilai 75 = 14/50 x 360 = 100.8
Nilai 80 = 10/50 x 360 = 72
Nilai 85 = 5/50 x 360 = 36
Nilai 90 = 7/50 x 360 = 50.4
Maka gambar diagramnya akan menjadi seperti ini:

3) Diagram Gambar (Piktogram)


Piktogram merupakan penyajian data yang angka tertentu diganti
dengan gambar. Untuk lebih mudahnya bisa disimak contoh soal dan
penyelesaiannya di bawah ini:

4
Dayu berkunjung ke perpusatakaan. Mereka belajar bersama di
perpustakaan. Perpustakaan sekolah Dayu menyediakan fasilitas meja
dan kursi untuk belajar dan setiap siswa diberi kesempatan untuk
meminjam buku di perpustakaan. Berikut data peminjam buku di
perpustakaan.
Hari Senin sebanyak 25 siswa.
Hari Selasa sebanyak 20 siswa.
Hari Rabu sebanyak 30 siswa.
Hari Kamis sebanyak 15 siswa.
Hari Jum’at sebanyak 10 siswa.
Hari Sabtu sebanyak 45 siswa.
Ubahlah data tersebut dalam bentuk Diagram Gambar!

Dalam membuat diagram gambar, langkah pertama yang disiapkan


adalah menentukan jumlah data setiap gambar.
4) Diagram garis:
Pada dasarnya diagram garis tidak jauh beda dengan diagram
batang. Karena sama sama menggunakan diagram cartesius atau diagram
sumbu x dan y. Namun yang membedakan antara diagram garis dan
batang adalah frekuensi datanya. Jika diagram batang berupa batang,

5
sedangkan diagram garus berupa titik titik setiap data yang kemudian
ditarik menjadi sebuah garis.
Untuk lebih mudahnya bisa langsung disimak contoh soal di
bawah ini. Tinggi badan Meli juga dicatat secara berkala Pengukuran
berat badan juga untuk memant perkembangan anak. Meli memiliki
catatan tinggi badannya selama 5 tahun, yaitu mulai umur 7 tahun
hingga umur 11 tahun.
Berdasarkan hasil catatan yang dilakukan secara berkala, diperileh:

Tabel diagram
Penyelesaian :

Gambar diagram garis


3. Pengolahan data
Pengolahan data adalah manipulasi data kedalam bentuk yang lebih berarti
atau berguna yang berupa informasi. Sedangkan informasi sendiri adalah hasil
dari kegiatan-kegiatan pengolahan data yang memberikan bentuk yang lebih
berarti dari suatu kegiatan atau peristiwa.
Setelah memperoleh data, dapat digunakan untuk mengatur data-data tersebut
menjadi berbagai macam bentuk sajian agar lebih dipahami. Selain menggunakan
diagram, dapat juga menggunakan pengolahan data.

6
Berikut adalah contoh dari beberapa cara yang dapat diterapkan untuk
menyajikan sebuah data. Di dalam pengolahan sebuah data ada beberapa hal yang
harus kita cari dengan menggunakan rumus matematika, yaitu:
a) Mean
Mean adalah nilai rata-rata dari keseluruhan data yang di dapat. Nilai rata-rata
diperoleh dengan menjumlahkan seluruh nilai kemudian dibagi dengan
banyaknya data.

Sebagai contoh dari data di atas kita bisa mencari meannya dengan cara
menjumlahkan nilai yang ada kemudian dibagi dengan jumlah siswa yang
ada, seperti ini:

Jadi nilai rata-rata siswa kelas VI untuk pelajaran matematika di SD Tunas


Mekar adalah 9.3
b) Modus
Modus adalah data yang paling banyak keluar atau muncul. Modus bisa
juga berarti data dominan dalam sebuah kompulan data.
Soal Latihan Mencari Modus
Diketahui tinggi badan siswa kelas 6 sebuah sekolah dasar sebagai berikut
(dalam cm): 140, 135, 135, 130, 125, 130, 130, 150, 110, 115, 130, 135, 130,
140, 130. Tentukan modus dari data terebut!
Penyelesaian :
Data Tinggi badan (dalam cm)
110 = 1 anak
115 = 1 anak
125 = 1 anak
130 = 6 anak
135 = 3 anak

7
140 = 2 anak
150 = 1 anak
Dari data siswa tersebut di atas dapat diketahui bahwa siswa paling
banyak memiliki tinggi badan 130 cm. Jadi Modus data tersebut adalah 130
cm..
c) Median
Median adalah nilai tengah. Diperoleh dengan cara mengurutkan nilai-nilai
yang ada dari yang terkecil sampai terbesar. Perhatikan contoh berikut:
Contoh Soal :
Nilai ulangan harian matematika kelas IV SD Sumber Rejo berturut-turut
adalah: 5,6,7,8,9,7,8,7,10,5 carilah median dari data tersebut.
Jawab:
Urutkan nilai-nilai tersebut dari yang terkecil : 5,5,6,7,7,7,8,8,9,10 ->
jumlah datanya ada 10.
Ambil nilai yang ada ditengah-tengah, bila jumlah datanya genap ambil
dua nilai yang ada ditengah kemudian dibagi dengan 2. Seperti pada soal
diatas, karena jumlah datanya genap (10) maka kita ambil dua nilai yang ada
di tengah yaitu 7 dan 7
7+7 : 2 = 14 : 2 = 7
Maka median dari data tersebut adalah 7
B. Contoh Strategi Pembelajaran Statistika Matematika di Sekolah Dasar
Permainan kartu adalah media yang digunakan dalam pembelajaran matematika
tentang statistika pada kelas VI Sekolah Dasar. Selain murah, mudah didapat, kartu juga
bisa dibuat sendiri. Di awal pembelajaran guru menyiapkan kertas manila gunting dan
spidol untuk membuat kartu. Kartu ini dapat dibuat dari kertas manila yang dibentuk
persegi panjang dengan ukuran panjang 9 cm dan lebar 6 cm. Kertas yang telah dipotong
sesuai ukuran diberi nomor dengan spidol dari 1 – 10, masing-masing nomor empat kartu
atau bisa juga menggunakan satu set kartu remi dengan kartu as bernilai 1, kartu
bergambar orang J, Q dan K bernilai 10 dan menyingkirkan kartu joker.
Menemukan mean. Mean merupakan nilai rata-rata dari keseluruhan data. Mulai dengan
meminta siswa menarik tujuh kartu dari tumpukan yang sudah disediakan dan

8
mengurutkanya dari yang terkecil hingga terbesar atau sebaliknya. Jumlahkan angka pada
tujuh kartu yang telah diurutkan dan hasilnya dibagi tujuh. Misalnya: satu, dua, tiga, lima,
lima, tujuh dan delapan. Ketujuh angka pada kartu tersebut jika dijumlahkan hasilnya
adalah tiga puluh satu. Kemudian hasil tiga puluh satu tadi dibagi tujuh hasilnya adalah
empat koma empat puluh tiga. Jadi Meannya adalah empat koma empat. Menemukan
median. Median adalah nilai tengah dari suatu data. Mulai dengan meminta siswa
menarik tujuh kartu dari tumpukan yang telah disediakan dan mengurutkanya dari yang
terkecil hingga terbesar atau sebaliknya.
Misalnya: satu, dua, tiga, lima, lima, tujuh dan delapan. Balikkan tiga kartu
pertama dan tiga kartu terakhir kecuali kartu di tengah. Tersisa kartu ditengah yang masih
terbuka adalah nomor lima. Jadi mediannya adalah lima. Buatlah menemukan median
menjadi lebih menantang lagi dengan menyuruh siswa menarik delapan kartu dari
tumpukan yang mengharuskan mereka untuk menemukan rata-rata dari dua angka pada
dua kartu paling tengah. Misalnya satu, dua, tiga, empat, lima, lima, tujuh dan delapan.
Balikkan tiga kartu pertama dan tiga kartu terakhir kecuali kartu di tengah. Karena yang
di tengah ada dua kartu maka biarkan dua kartu tersebut tetap terbuka. Jumlahkan angka
pada dua kartu tersebut. Di sini yang kartu yang berada di tengah dan terbuka terbuka
adalah nomor empat dan lima, maka empat ditambah lima hasilnya adalah sembilan.
Selanjutnya sembilan dibagi dua hasilnya adalah empat koma lima.
Menemukan modus (jika ada). Modus adalah nilai dari suatu data yang sering
muncul. Mulai dengan meminta siswa menarik tujuh kartu dari tumpukan yang sudah
disediakan dan mengurutkannya dari yang terkecil hingga terbesar atau sebaliknya.
Misalnya satu, dua, tiga, lima, lima, tujuh dan delapan. Temukan nilai yang paling sering
muncul dari satu, dua, tiga, lima, lima, tujuh dan delapan. Di sini angka lima ada dua jadi
modusnya adalah lima. Berdasarkan analisis dapat dijelaskan bahwa belajar statistik
dengan menggunakan metode permainan kartu sangat membantu siswa di kelas penulis,
memperoleh pemahaman konsep langkah-langkah mencari mean, median dan modus,
membuat siswa lebih merespons materi yang diajarkan oleh guru. Siswa lebih
berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, dan terpenting belajar menjadi lebih
menyenangkan yang pada akhirnya mendorong siswa untuk lebih giat dalam mengikuti
proses pembelajaran. (Guru SDN 04 Asemdoyong, Taman, Kabupaten Pemalang)

9
C. Kendala dalam Pembelajaran Statistika Matematika di Sekolah Dasar
1. Kesulitan dalam menggunakan rumus, kesulitan dalam menghitung, dan kesulitan
dalam mengubah permasalahan ke pemodelan matematika maupun sebaliknya.
2. Siswa tidak mampu memahami soal yang diberikan, seperti peletakan urutan yang
salah dimana murid menuliskannya berurut dari kiri ke kanan ialah dari terendah
ke tertinggi sedangkan seharusnya tertinggi ke terendah. Hal ini mendukung
penelitian (Sapitri et al., 2020) dimana murid tidak cermat dalam membaca soal
yang diberikan.
3. Siswa tidak memahami dasar materi.
4. Siswa cenderung sukar dalam mempresentasikan soal kedalam bentuk
matematikannya untuk menemukan penyelesaian yang tepat.
5. Siswa sukar dalam mengolah alur penyelesaian permasalahan yang ada yang
mengakibatkan ketidaktepatan hasil
6. ketidaktepatan yang dilakukan murid dalam penentuan nilai rata-rata dan sering
muncul (modus) ialah kurang tepat dalam penentuan jawaban akhir dimana
sebenarnya alurnya sudah tepat.
7. ketidaktepatan murid dalam penentuan nilai rata-rata dan sering muncul (modus)
terletak pada penentuan hasil finalnya, walaupun prosesnya sudah benar.

10
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Statistik adalah kumpulan fakta berbentuk angka yang disusun dalam


daftar atau tabel, yang menggambarkan suatu persoalan. Statistika adalah ilmu
pengetahuan yang berhubungan dengancara-cara pengumpulan data, pengolahan
data, penyajian data, penganalisisandata, penarikan kesimpulan serta membuat
keputusan yang cukup beralasan berdasarkan fakta yang ada.
Data adalah suatu keterangan yang diperlukan untuk memecahkan suatu
masalah atau mendapat gambaran suatu keadaan. Data yang terkumpul dapat
disajikan dalam bentuk tabel, diagram garis, diagram batang,diagram lingkaran,
atau diagram gambar (piktogram).
c. Pengumpulan data
Ada beberapa cara yang biasa dilakukan untuk mendapatkan data,
diantaranya melalui:
6) Penelitian
7) Wawancara
8) Polling/angket
9) Penghitungan langsung
d. Penyajian data
Setelah memperoleh data, biasanya data-data tersebut disajikan dalam
beragam bentuk. Menggunakan bentuk tabel, Menggunakan diagram
Diagram ada beragam bentuknya mulai dari diagram batang, diagram lingkaran,
diagram gambar dan diagram garis.
Pengolahan data
e. Pengolahan data
Pengolahan data adalah manipulasi data kedalam bentuk yang lebih berarti
atau berguna yang berupa informasi. Sedangkan informasi sendiri adalah
hasil dari kegiatan-kegiatan pengolahan data yang memberikan bentuk yang
lebih berarti dari suatu kegiatan atau peristiwa yaitu: Mean, Modus, Median

11
Contoh Strategi Pembelajaran Statistika Matematika di Sekolah Dasar

Permainan kartu adalah media yang digunakan dalam pembelajaran matematika


tentang statistika pada kelas VI Sekolah Dasar. Berdasarkan analisis dapat dijelaskan
bahwa belajar statistik dengan menggunakan metode permainan kartu sangat membantu
siswa di kelas penulis, memperoleh pemahaman konsep langkah-langkah mencari mean,
median dan modus, membuat siswa lebih merespons materi yang diajarkan oleh guru.
Siswa lebih berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, dan terpenting belajar menjadi
lebih menyenangkan yang pada akhirnya mendorong siswa untuk lebih giat dalam
mengikuti proses pembelajaran. (Guru SDN 04 Asemdoyong, Taman, Kabupaten
Pemalang).

D. Kendala dalam Pembelajaran Statistika Matematika di Sekolah Dasar


Kesulitan dalam menggunakan rumus, kesulitan dalam menghitung, dan kesulitan
dalam mengubah permasalahan ke pemodelan matematika maupun sebaliknya, Siswa
tidak mampu memahami soal yang diberikan, Siswa tidak memahami dasar materi, Siswa
cenderung sukar dalam mempresentasikan soal kedalam bentuk matematikannya untuk
menemukan penyelesaian yang tepat, Siswa sukar dalam mengolah alur penyelesaian
permasalahan yang ada yang mengakibatkan ketidaktepatan hasil, ketidaktepatan yang
dilakukan murid dalam penentuan nilai rata-rata dan sering muncul (modus) ialah kurang
tepat dalam penentuan jawaban akhir dimana sebenarnya alurnya sudah tepat,
ketidaktepatan murid dalam penentuan nilai rata-rata dan sering muncul (modus) terletak
pada penentuan hasil finalnya, walaupun prosesnya sudah benar.

12
 DAFTAR PUSTAKA

https://radarsemarang.jawapos.com/artikel/untukmu-guruku/2021/07/14/belajar-statistik-
lebih-menyenangkan-dengan-permainan-kartu/
http://maryothogothog.blogspot.in/2012/04/pentingnya-pembelajaran-statistika-di.html?m=1
https://matematikajitu.wordpress.com/2011/09/28/mengumpulkan-dan-menyajikan-data-
statistika-sdmi/
Latifah, T., & Afriansyah, E. A. (2021). Kesulitan Dalam Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis Siswa Pada Materi Statistika. Journal Of Authentic Research On Mathematics
Education (Jarme), 3(2), 134– 150.

13

Anda mungkin juga menyukai