Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

STATISTIK

Data Statistik,Pengertian,Penggolongan dan Sifat sifatnya

OLEH :

KELOMPOK 4

Lasmi Hsb 1920100020


Nur Haida Pasaribu

Riska Putriani Harahap

Ahmad Gunawan Chaniago

Dosen Pengampu:
Nurul Fauziah

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA


ISLAM NEGERI IAIN PADANGSIDIMPUAN

T. A. 2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT berkat dan Rahmatnya
penulis bisa menyelesaikan makalah ini dengan tujuan membahas kajian tentang materi
pembelajaran Statistik. shalawat dan salam kepada Baginda kita Rasulullah Saw yang sama-sama
kita harapkan syafaatnya kelak di kemudian hari.semoga dengan adanya makalah ini nantinya
sebagai tugas kami selaku mahasiswa menambah kami agar makin berani dan akan ilmu
terutama pada bagian "Statistik" agar nantinya kami bisa menjadi pengajar yang adil dan tetap
menegakkan syariat Islam.

Penulis menulis makalah ini dengan tujuan nantinya penulis dapat melakukan perubahan
dalam hal yang bijak dalam mengamalkan tentang materi pembelajaran.penulis menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,karena mengingat banyaknya
kesalahan dan kekurangan. Maka dalam hal ini penulis menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun dan menyempurnakan makalah ini.

Rabu,7 April 2021

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL …………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI …… ... …………………………………………………………………… ... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

1.2Rumusan Masalah

1.3Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Data Statistik

2.2 Statistik Sifat Data

2.3 Penggolongan Data Statistik

2.3.1 Menurut Sifat

2.3.2 Menurut Sumber atau Cara Pemerolehan

2.3.3 Menurut Cara Penyusunan Angka

BAB III PENUTUP

1.1Kesimpulan

1.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Data dan statistik mempunyai hubungan yang sangat erat. Selain itu, determinasi juga mempunyai
hubungan yang sangat erat dengan kehidupan manusia sehari-hari, dengan bidang ilmu pengetahuan,
baik yang eksakta, sosial, ekonomi, bisnis dan lain-lain. Data dan statistik serta fungsi pelayanan, banyak
memberikan manfaat yang sangat tidak ternilai bagi manusia, bagi kita semua.

Dengan data, kita mengetahui gambaran perusahaan sekarang, apa yang terjadi, mengapa masalah-
masalah tersebut, serta bagaimana cara bagaimana caranya. Dengan data, kita dapat meramal atau
memperkirakan, apa yang kira-kira bakal bakal di masa depan. Dengan data, kita pun bisa membuat
perencanaan, peramalan, mengontrol pelaksanaan, mencapai target apakah tercapai atau tidak, dan
lain-lain. Dengan adanya data, kita dapat melihat banyak tentang berbagai hal. Dengan data, kita bisa
mengambil keputusan-keputusan, kebijakan-kebijakan, dan sebagainya.Pendeknya, fungsi dan manfaat
data sangat penting dan banyak sekali. Sering kali, akan berbahaya jika kita mengambil keputusan dan
keputusan tanpa didukung oleh data. Orang bilang "Bicaralah dengan data", berbicaralah dengan data
agar objektif dan lebih akurat.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkanuraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:

1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan data statistik?

1.2.2 Bagaimanakah sifat data statistik?

1.2.3 Bagaimanakah penggolongan data statistik?

1.2.4 Bagaimanakah teknik statistik data statistik?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari makalah ini adalah:

1.3.1 Untuk melihat apa yang dimaksud dengan data statistik.

1.3.2 Untuk melihat bagaimanakahsifat data statistik.

1.3.3 Untuk melihat bagaimanakah penggolongan data statistik.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI DATA STATISTIK

Menurut Sudjana dalam bukunya yang berjudul Metoda Statistika menjelaskan bahwa keterangan atau
ilustrasi mengenai suatau hal yang bisa kategori, misalnya: rusak, senang, gagal, baik, puas, berhasil, dan
sebagainya, atau bisa berbentuk bilangan. Kesemuanya ini dinamakan data atau lengkapnya data
statistik.

Data yang berbentuk bilangan disebut data kuantitatif, harganya berubah ubah atau bersifat variabel.
Dari nilai, dikenal dua golongan data kuantitatif kuantitatif data dengan variabel diskrit atau singkatnya
data diskrit dan data dengan variabel kontinu atau singkatnya data kontinu.

Hasil menghitung atau membilang merupakan data diskrit sedangkan hasil pengkuran merupakan
data kontinu.

Data yang bukan kuantitatif disebut data kualitatif. Ini tiada orang lain data yang dikategorikan
menurut lukisan kualitas obyek yang mempelajari. Golongan ini dikenal pula dengan nama atribut
misalnya: sembuh, rusak, gagal, berhasil, dsb.

Menurut sumbernya kita mengenal data intern dan data ekstern. Pengusaha mencatat segala
aktivitas perusahaannya sendiri, misalnya: keadaan pegawai, pengeluaran, keadaan barang digudang,
penjualan dan lain-lain aktivitas yang terjadi di dalam perusahaan itu. Data yang diperoleh demikian
merupakan data intern. Dalam berbagai situasi, untuk membandingkan misalnya, data yang diperlukan
dari sumber lain diluar perusahaan tadi. Data demikian merupakan data ekstern.

Data ekstern dibagi menjadi data ekstern primer atau disingkat: data primer, dan data ekstern
sekunder atau disingkat: data sekunder

Data yang baru dikumpulkan dan belum pernah mengalami perlakuan yang dikenal dengan nama
data mentah.

2.2 STATISTIK SIFAT DATA


Data statistik adalah data yang berwujud angka . S ebagai data angka, data statistik memiliki beberapa
sifat tertentu yaitu:

1. Data statistik memiliki nilai relatif atau nilai semu.

2. Data statistik memiliki nilai nyata atau nilai sebenarnya.

3. Data statistik memiliki batas bawah relatif, batas atas relatif batas bawah nyata dan batas atas
nyata.

4. Data statistik yang berbentuk data kelompokan memiliki nilai tengah atau titik tengah (titik
tengah).

5. Data statistik sebagai data angka, dalam proses penghitungannya tidak menggunakan sistem
desimal (sistem perpuluhan) .

6. Data statistik sebagai data angka dalam proses penghitungan menggunakan sistem pembulatan
angka tertentu

2.3 Statistik Penggolongan Data

Statistik data dapat digolongkan menjadi:

2.3.1 Menurut Sifat

1. Data Kualitatif

Data kualitatif adalah yang berbentuk kategori atau atribut.

Contoh :

- Harga emas hari ini mengalami kenaikan

- Sebagian dari produksi barang "A" pada perusahaan “x” rusak

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan.

Contoh:

- Luas bangunan hotel itu adalah 5700 m

- Tinggi badan Sandy mencapai 170 cm

- Banyak perguruan tinggj di kota "B" ada 4 buah


Data dibagi menjadi dua bagian, yaitu

Sebuah. Diskrit data

Data diskrit adalah data yang diperoleh dengan cara menghitung atau membilang.

Contoh:

- Banyak kursi yang diruangan ini ada 75 buah

- Jumlah siswa yang mengikuti mata kuliah ini mencapai 110 orang

- Banyak anak pada keluarga Ali ada 3 orang

b. Data Kontinu

Kontinu data adalah data yang diperoleh dengan cara mengukur.

Contoh:

- Panjang benda itu adalah 15 cm

- Jarak antara kota Bandung dengan kota Cirebon adalah 130 cm

- Berat badan Adi adalah 58 kg

2.3.2 Menurut Sumber atau Cara Pemerolehan

1. Data Intern

Data intern adalah data yang diperoleh dari objek penelitian itu sendiri.

Contoh: pengusaha mencatat segala aktivitas perusahaanya sendiri, misalnya keadaan pegawai,
pengeluaran, keadaan barang di gudang, hasil jualan, keadaan produksi pabriknya, dll, sesuai dengan
kativitas yang terjadi di dalam perusahaan itu.

2. Data Ekstern

Data ekstern adalah data yang diperoleh dari luar objek penelitian sebagai bahan pembanding.

Contoh: kondisi lingkungan dari suatu perusahaan, letak geografis, dll

Data ekstern dibagi menjadi dua bagian, yaitu

Sebuah. Data Primer

Data primer dalah data yang dikumpulka n da n diolah sendiri oleh suatu organisasi dan diperoleh
langsung dari objeknya.
Conto h :

- Pemerintah melalui Biro Pusat Statistik (BPS) ingin melihat jumlah penduduk Indonesia, maka BPS
mengirimkan petugasnya untuk mendatangi secara langsung rumah tangga yang ada di Indonesia.

- Perusahaan susu “SEGAR JAYA” ingin melihat jumlah konsumsi susu yang diminum oleh masyarakat di
Kelurahan Kejaksaan, maka petugas dari perusahaan tersebut langsung mendatangi rumah tangga -
rumah tangga yang ada di Kelurahan Kejaksaan.

b. Sekunder Data

Data sekunder dalah data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh
pihak lain, biasanya data itu dalam bentuk publikas - publikasi,

Contoh: Misalkan seorang peneliti memerlukan data mengenai jumlah penduduk di sebuah kota dari
tahun 1960 sampai 1970, maka orang itu dapat memperoleh di BPS.

c. Data Mentah

Data mentah adalah data yang baru di kumpulkan dan belum pernah mengalami pengolahan.

Contoh: data siswa, data sekolah, data sarana sekolah

2.3.3 Menurut Cara Penyusunan Angka

1. Data Nominal

Data nominal yaitu data statistik yang menyusun angkanya berdasarkan penggolongan atau klasifikasi
klasifikasi dengan kriteria yang sangat tegas batasanya. Angkanya tidak mempunyai arti hitung. Angka
yang diterapkan hanya merupakan simbol / tanda dari objek yang dianalisis.

Contoh: jenis kelamin, agama, pekerjaan, media massa, dll.

Misalkan seorang peneliti menghadapi data yang berkaitan dengan jenis kelamin (perempuan dan laki-
laki). Agar peneliti dapat menggunakan statistik dalam analisisnya, dituntut untuk melakukan perubahan
data tersebut menjadi bentuk angka. Jika peneliti menggunakan angka 1 sebagai simbol siswa
perempuan dan angka 2 sebagai simbol siswa laki-laki, maka angka 1 dan angka 2 merupakan inisial
simbol dari jenis kelaminperempuan dan laki-laki. Untk selanjutnya peneliti akan selalu menghadapi
dengan angka 1 dan angka 2. Dalam hal ini angka 2 tidak berarti lebih besar dari angka 1, karena angka-
angka tersebut hanya sebagai simbol atau kode saja. Sepanjang angka-angka yang digunakan oleh
peneliti hanya sebagai simbol, maka angka tersebut dimasukkan sebagai kelompok data yang berskala
nominal

2. Data Ordinal
Data ordinal yaitu data statistika yang cara menyusun angkanya berdasarkan urutan peringkat ( ranking )
atau dengan golongan dengan besaran pada setiap kriteria sehingga jadi tidak sama, juga memiliki
tingkatan besar - kecil atau tinggi - rendahnya.

Contoh: hasil ujian suatu SMA menyatakan bahwa:

1. Siswa A sebagai juara 1

2. Siswa B sebagai juara 2

3. Siswa C sebagai juara 4, dst.

3. Interval Data

Interval data yaitu statistika data yang terdapat jarak (rentang) yang sama di antara hal-hal yang sedang
diselidiki atau dipersoalkan dan tidak mempunyai angka 0 mutlak.

Contoh:

- Nilai siswa mempunyai rentang 0 sampai dengan 10

- Temperatur dalam ruangan mempunyai rentang dari 0 sampai dengan 100 derajat celsius

4. Rasio Data

Rasio data yaitu memiliki ciri-ciri dari ketiga golongan tersebut di atas, juga memiliki nilai nol murni
(absolut) dalam artian secara matematis.

Contoh: ukuran berat, panjang / tinggi, umur, dll.

Misalkan seseorang yang mempunyai berat badan 100 kg adalah 2 kali beratnyadari orang yang
mempunyai berat badan 50 kg. Jika berat suatu benda adalah 0, maka benda tersebut benar-benar tidak
mempunyai berat.

2.4 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data yang merupakan teknik Pengambilan sampel Dari Sebuah populasi Yang
Menjadi Sebuah objek teliti.Teknik Pengambilan sampel ATAU teknik pengambilan sampel Adalah Suatu
teknik ATAU Cara mengambil s sebuah MPEL Yang cetak ulang e sentetif Dari populasi. Pengambilan
sampel ini harus dilakukan sdemikian sehingga diperoleh sampel yang benar-benar berfungsi sebagai
contoh atau dapat menggambarkan keadaan opulasi yang sebenarnya.

Beberapa cara pengambilan sampel penelitian yang lazim dilakukan adalah berikut ini:

1. Sensus
Cara kerja data, jika setiap anggota populasi diteliti satu persatu.Sensus adalah pencatatan data secara
menyeluruh (complete enumenation) terhadap elemen yang menjadi objek penelitian, tanda
perkecualian keuntungan menggunakan hasil yang diperoleh merupakan nilai karateristik yang
sebenarnya (true value) karena sasaran penelitian mencakup keseluruhan objek yang berada dalam
populasi.

Kelemahannya adalah, sensus is of how the data that take time, tenaga, biaya dan peralatan.

Contoh 7:

Misalkan Kepala SMA “X” ingin melihat rata-rata tingi badan siswa-siswa di sekolahnya yang memiliki
600 orang. Jika setiap siswa yang diukur tinggi badannya, kemudian dicari data seperti ini dinamakan
sensus.

2. Cara Acak

Cara pengambilan sampel dengan teknik random disebut dengan random sampling, dan sampel yang
diperoleh disebut sampel random. Teknik random sampling memungkinkan peneliti dapat mengambil
sampel secara objektif karena setiap unit yang menjadi anggota yang mempunyai kesempatan yang
dipilih menjadi anggota sampel.

Acak Yang digunakan hearts tekni k Penyanyi can da l am Bentuk undian, ordinal, Dan randomisasi Dari
tabel bilangan acak.

Cara undian dilakukan dengan memberikan nomor pada unit sampling dalam populasi, kemudian
dilakukan pengundian satu persatu sampai diperoleh jumlah yang sesuai dengan ukuran sampel yang
ditentukan.

Cara ordinal dilakukan dengan membuat daftar secara berurutan dari unit sampling yang pertama
sampai yang terakhir, kemudian diambik satu per satu dengan pola tetentu, misalnya diambil yang
bernomor genap atau yang bernomor ganjil atau mengguanakan kelipatan lima, sepulauh, lima belas,
dan lain-lain.

Cara ketiga yaitu dengan menggunakan tabel bilangan random.Pengguanaan tabel bilangan random
untuk mencari sampel dari polpulasi dapat dilakukan sebagai berik ut :

Sebuah. Berilah nomor pada semua unit yang menjadi anggota populasi. Misalnya untuk polpulasi
sebesar 500, diberi nomor dari 000 sampai 500. Sampel yang akan diambil misalnya 20.

b. Pilihlah secara acak baris dan kolom dari daftar bilangan acak yang akan digunakan, misalnya baris
2 kolom 10-14. Dari baris kedua pada kolom 10-14, pilih secara berurutan ke bawah digit yang ketiga
sesuai dengan nomor populasi.

c. Bilangan yang terambil dengan table random, adalah 414, 268, 164, 364, 243, 460, dan seterusnya
sampai diperoleh jumlah sampel yang diinginkan.
Sampling yaitu cara belajar data dengan jalan mencatat atau meneliti sebagian kecil saja dari seluruh
elemen yang menjadi objek penelitian. Dengan kata lain, sampling adalah cara mengumpulkan data
dengan mencatat atau meneliti sampelnya saja.

Kebaikan sampling isyarat pekerjaan dan data akan dapat dilaksanakan dengan waktu, tenaga, biaya dan
alat yang relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan sensus.

Kelemahannya adalah jika sampel tersebut tidak bersifat representatif, maka populasi yang dikenakan
terhadap populasi akan tidak sesuai dengan yang ada pada populasi.

Tidak semua anggota populasi yang diteliti, tetapi hanya sebagian anggota populasi saja yang
diteliti.Akan tetapi sebagian itu harus menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.Dengan
demikian sebagian dari anggota populasi itu dikatakan bersifat representatif.

Contoh:

Apabila jumlah siswa yang diamati tinggi badannya hanya 60 orang saja, dengan perincian:

Kelas I diambil 20 orang siswa,

Kelas II diambil 20 orang siswa,

Kelas III diambil 20 orang siswa,

Maka cara bagaimana data seperti ini dinamakan sampling.

3. Cara strata

Penarikan secara strata ini terutama ditujukan untuk pelayanan yang kelompok (memiliki stratum),
dengan tujuan agar anggota terpilih secara acak dan setiap kelompok yang ada populasi yang dapat
dilihat. Pada sampling itu, banyaknya sampel pada setiap strata itu sama.

Misalnya kiat akan meneliti penugasan siswa terhadap matematika. 30.000 siswa disebuah kabupaten,
yang terdiri dari 15.000 siswa SD, 10.000 siswa SMP, dan siswa SMA, contoh yang dibuthkan misalnya
600 orang.

Perhitungan sampelnya dapat dilakukan sebagai berikut:

Anggota sampel sebanyak 600 siswa dari 30.000 siswa adalah 1/50. Maka untum siswa SD diambil 1/50 x
15.000 = 300 siswa, untuk siswa SMP diambil 1/50 x 10.000 = 200 siswa, dan untuk siswa SMA diambi
1/50 x 5.000 = 100 siswa.

4. Cara Quota

Pengambialn data denga cara kuota (quota sampling) didasari pada pertimbanagan-pertimbangan-
pertimbangan tertentu dari peneliti. Jika peneliti mengambil sampel dari suatu penelitian denga cara
menentukan sejumlah anggota sampel secara quantum atau jatah, teknik sampling semacam itu disebut
dengan quota sampling.

Langkah-langkah pengambilan sampel adalah menentukan jumlah sampel yang diperlukan, kemudian
menetapaka jumlah atau banyaknya jatah, maka jatah atau quantum yang dijadikan dasar untuk
mengambil unit sampel yang diperlukan.

5. Cara sistematik

Cara sistematik hampir sama dengan cara random, anmaun dilakuakan secara sistematik, yaitu
mengikuti suatu pola tertentu dari momor anggota populasi yang dipilih secara acak, berdasarakan
jumlah sampel yang sudah ditetapakan sbelumnya.

Misalkan kiat menghendaki sebuah sampel yang berukuran dari 60 ari sebuah populasi yang berukuaran
600. Setelah setiap individu dari populasi diberi nomor urut 001 sampai 600, bagilah individu keluar
menjadi 60 kelompok (subpopulasi), yang setiap kelompoknya t e rdiri dari 10 individu. Subpopulasi
pertama terdiri dari individu yang bernomor 001 sampai dengan 010, subpopulasi yang kedua berisi
individu yang bernomor 011 sampai dengan 020, dan seterusnya sampai subpopulasi yang ke-60 yang
berisi individu yang bernomor 591 sampai dengan 600.

BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Dari pembahasan pada bab kedua, dapat disangkal bahwa:

1. Data statistik merupakan kumpulan fakta atau angka atau segala sesuatu yang tidak dapat
dipercaya, data yang diperoleh dengan cara yang dikumpulkan, pengolahan, penyajian dan analisis serta
dapat digunakan sebagai sistem yang dibantahnya sehingga dapat digunakan sebagai dasar yang
menarik.

2. Data statistik memiliki beberapa sifat tertentu yaitu: nilai relatif , nilai nyata , batas bawah relatif,
batas atas dan batas bawah, nilai tengah , tidak menggunakan sistem desimal , penghitungan
menggunakan sistem pembulatan angka tertentu .

3. Data statistik digolongkan menjadi tiga yaitu menurut sifat, sumber, dan cara penyusunan angka.

4. Ada beberapa teknik informasi yaitu: sensus, random, strata, quota, dan sistematik

1.2 Saran

Adapun saran yang penulis sampaikan adalah agar pembaca dapat menggunakan manajemen
masalah secara statistik, lebih tepat jika mengikuti tahapan ilmiah. Data yang baik tentu saja harus yang
mutakhir, cocok (relevan), denganmasalah penelitian dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan,
akurat, objektif dan konsisten. Pengumpulan data sedapat mungkin di peroleh dari tangan pertama.
Data yang baik sangat diperlukan dalam penelitian, namun canggihnya suatu analisis data jika tidak
didukung oleh data yang baik, maka hasilnya kurang dapat di pertanggungjawabkan.

Statistik data tidak cukup dikumpulkan dan diolah, tetapi juga perlu disajikan dalam bentuk yang
mudah dibaca dan dipahami oleh pengambil keputusan. Penyajian data ini bisa dalam bentuk tabel atau
grafik / diagram. Ada beberapa jenis tabel, yaitu antara lain: tabel distribusi frekuensi, tabel distribusi
frekuensi relatif, tabel distribusi frekuensi kumulatif, tabel distribusi frekuensi relatif-kumulatif.
Sedangkan grafik terdiri atas: grafik garis (line chart ), grafik batangan (bar chart / histogram) , grafik
lingkaran (pie chart) , grafik gambar, dan grafik berupa peta (kartogram ).

DAFTAR PUSTAKA

Hadi, Sutrisno, Statistik 2 . Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fak. Psikologi UGM Yogyakarta, 1986.
Sudjana, Metoda Statistika . Bandung: Tarsito, 2005.

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta: Raja Gr Persada, 2010), hlm. 6.

Fathor rachman utsman, M.Pd., panduan statistika pendidikan, ( yogyakarta : Divapress, 2013) h. 37-39

© Ciri khas Statistik ,Ciri dan Sifat data Statistik,

Source: https://www.mandandi.com/2018/10/ciri-khas-statistik-ciri-dan-sifat-data.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai