Anda di halaman 1dari 13

Tugas Makalah

DATA NOMINAL DALAM STATISTIKA KESEHATAN

DISUSUN OLEH :
Iin Pratiwi
Melisha Batjo

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN PALU

PRODI D IV KEPERAWATAN PALU

2018

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karunianya saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya, serta tak lupa saya .
Adapun judul dari makalah ini yaitu mengenai ”Data Nominal”. Makalah ini di susun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Statistika.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata
kuliah yang bersangkutan yang telah memberikan tugas terhadap saya.

Saya berharap , Semoga makalah ini dapat membantu kita semua dalam memahami materi
tentang data nominal serta dapat bermamfaat bagi saya sendiri serta bagi teman teman yang lain .

Palu , 24 November 2018

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................


DAFTAR ISI .............................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................
A. LATAR BELAKANG .........................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH ...................................................................................
C. TUJUAN ............................................................................................................
BAB 2
PEMBAHASAN .......................................................................................................
1. PENGERTIAN STATISTIK ...............................................................................
2. JENIS JENIS DATA DALAM STATISTIK .......................................................
3. DATA NOMINAL ..............................................................................................
4. SKALA UKUR
a. DATA NOMINAL .............................................................................................
b. DATA ORDINAL ...............................................................................................
c. DATA INTERVAL ..............................................................................................
d. DATA RASIO .....................................................................................................
5. JENIS SKALA DATA ........................................................................................
BAB 3
PENUTUP .................................................................................................................
A. KESIMPULAN ...................................................................................................
B. SARAN ..............................................................................................................
C. DAFTAR PUSTAKA .............................................................................

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam penelitian kuantitatif, peneliti akan menggunakan instrumen untuk mengumpulkan
data. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Setiap
instrumen harus mempunyai skala. Hal ini didasari agar data yang dikumpulkan dapat diukur,
penggunaan ukuran skala ini sesuai dengan kesepakatan bersama yang menjadi standarisasi
sebuah ukuran. Misalnya dalam mengukur berat telah disepakati bersama untuk menggunakan
satuan mg, gram, kilogram hingga ton.

Melalui pengukuran skala akan mempermudah kita untuk mengolah data yang telah kita
kumpulkan baik itu dalam penelitian kuantitatif maupun kualitatif.

B. Rumusan Masalah
Masalah yang akan akan muncul dan dibahas pada makalah ini adalah
1. Apa yang dimaksud statistik dan statistika ?
2. Apa yang dimaksud data?
3. Jenis jenis Data ?
4. Apa yang dimaksud data nominal?
5. Apa yang dimaksud data ordinal ?
6. Apa yang dimaksud data interval ?
7. Apa yang dimaksud data rasio?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan / dari materi makalah ini yaitu :
1. Kita dapat mengetahui pengertian dari statistik dan statistika !
2. Mengetahui Pengertian dari Data !
3. Mengetahui Jenis jenis data !
4. Mengetahui Jenis Skala Pengukuran baik itu Nominal ,Ordinal , Interval , Dan Rasio.

BAB 2
PEMBAHASAN

1. Pengertian Statistika dan statistik


Statistika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari metode yang paling efisien tentang
cara-cara pengumpulan, pengolahan, penyajian serta analisis data, penarikan kesimpulan serta
pembuatan keputusan yang cukup beralasan berdasarkan data dan analisa yang dilakukan.
Statistik adalah kumpulan data dalam bentuk angka maupun bukan angka yang disusun
dalam bentuk tabel (daftar) dan atau diagram yang menggambarkan atau berkaitan dengan suatu
masalah tertentu.
Dari pengertian diatas kita dapat menarik kesimpulan bahwa statistika dan statistik itu
saling berkaitan , dimana statistika itu adalah langkah atau peroses sedangkang statistik adalah
data yang dihasilkan dari statistika

2. Pengertian Data
Data adalah catatan atas kumpulan fakta, Data merupakan bentuk jamak dari datum,
berasal dari bahasa latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari
data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil
pengukuran atau pengamatan suatu variable yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau
citra.
Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data kemudian diolah
sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti oleh orang lain yang
tidak langsung mengalaminya sendiri, hal ini dinamakan deskripsi. pemilahan banyak data sesuai
dengan persamaan atau perbedaan yang dikandungnya dinamakan klasifikasi
Dalam pokok bahasan manajemen pengetahuan , data dicirikan sebagai sesuatu yang
bersifat mentah dan tidak memiliki konteks. Dia sekadar ada dan tidak memiliki signifikansi
makna di luar keberadaannya itu. Dia bisa muncul dalam berbagai bentuk, terlepas dari apakah
dia bisa dimanfaatkan atau tidak.
Menurut berbagai sumber lain, data dapat juga didefinisikan sebagai berikut:
• Menurut kamus bahasa inggris-indonesia, data berasal dari kata datum yang berarti fakta
• Dari sudut pandang bisnis, data bisnis adalah deskripsi organisasi tentang sesuatu (resources)
dan kejadian (transactions)yang terjadi
• Pengertian yang lain menyebutkan bahwa data adalah deskripsi dari suatu kejadian yang kita
hadapi

3. Jenis Jenis Data


Jenis-jenis data dapat dibagi berdasarkan sifatnya, sumbernya, cara memperolehnya, dan waktu
pengumpulannya. Menurut sifatnya, jenis-jenis data yaitu:
 Data Kualitatif: data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka, misalnya:
Kuesioner Pertanyaan tentang suasana kerja, kualitas pelayanan sebuah rumah sakit atau gaya
kepemimpinan, dll.

 Data Kuantitatif: data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, misalnya: harga
saham, besarnya pendapatan, dll.
Jenis-jenis data menurut sumbernya, antara lain:
 Data Internal: data intenal adalah data dari dalam suatu organisasi yang menggambarkan
keadaan organisasi tersebut. Contohnya: suatu perusahaan, jumlah karyawannya, jumlah
modalnya, atau jumlah produksinya, dll.

 Data Eksternal: data eksternal adalah data dari luar suatu organisasi yang dapat
menggambarkan faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi hasil kerja suatu organisasi.
Misalnya: daya beli masyarakat mempengaruhi hasil penjualan suatu perusahaan.

Jenis-jenis data menurut cara memperolehnya, antara lain:


 Data Primer (primary data): data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh
perorangan/suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan studi
yang bersangkutan yang dapat berupa interview, observasi.

 Data Sekunder (secondary data): data sekunder adalah data yang diperoleh/ dikumpulkan
dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain.
Biasanya sumber tidak langsung berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi.

Jenis-jenis data menurut waktu pengumpulannya, antara lain:


 Data cross section, yaitu data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu (at a point of
time) untuk menggambarkan keadaan dan kegiatan pada waktu tersebut. Misalnya; data
penelitian yang menggunakan kuesioner.

 Data berkala (time series data), yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk
melihat perkembangan suatu kejadian/kegiatan selama periode tersebut. Misalnya,
perkembangan uang beredar, harga 9 macam bahan pokok penduduk.

4. Skala Ukur
a. Data Nominal
Menuruti Moh. Nazir, data nominal adalah ukuran yang paling sederhana, dimana
angka yang diberikan kepada objek mempunyai arti sebagai label saja, dan tidak
menunjukkan tingkatan apapun.

Ciri-ciri data nominal adalah hanya memiliki atribut, atau nama, atau diskrit. Data
nominal merupakan data diskrit dan tidak memiliki urutan. Bila objek dikelompokkan ke
dalam set-set, dan kepada semua anggota set diberikan angka, set-set tersebut tidak boleh
tumpang tindih dan bersisa.

Misalnya tentang jenis olah raga yakni tenis, basket dan renang. Kemudian masing-
masing anggota set di atas kita berikan angka, misalnya tenis (1), basket (2) dan renang (3).
Jelas kelihatan bahwa angka yang diberikan tidak menunjukkan bahwa tingkat olah raga
basket lebih tinggi dari tenis ataupun tingkat renang lebih tinggi dari tenis. Angka tersebut
tidak memberikan arti apa-apa jika ditambahkan. Angka yang diberikan hanya berfungsi
sebagai label saja. Begitu juga tentang suku, yakni Dayak, Bugis dan Badui.

Adapun contoh lainnya yaitu Tentang partai, misalnya Partai Bulan, Partai Bintang dan
Partai Matahari. Masing-masing kategori tidak dinyatakan lebih tinggi dari atribut
(nama) yang lain. Seseorang yang pergi ke Jakarta, tidak akan pernah mengatakan dua
setengah kali, atau tiga seperempat kali. Tetapi akan mengatakan dua kali, lima kali, atau
tujuh kali. Begitu juga tentang ukuran jumlah anak dalam suatu keluarga. Numerik yang
dihasilkan akan selalu berbentuk bilangan bulat, demikian seterusnya. Tidak akan pernah
ada bilangan pecahan. Data nominal ini diperoleh dari hasil pengukuran dengan skala
nominal.

Menuruti Sugiono, alat analisis (uji hipotesis asosiatif) statistik nonparametrik yang
digunakan untuk data nominal adalah Coefisien Contingensi. Akan tetapi karena
pengujian hipotesis Coefisien Contingensi memerlukan rumus Chi Square (χ2),
perhitungannya dilakukan setelah kita menghitung Chi Square. Penggunaan model
statistik nonparametrik selain Coefisien Contingensi tidak lazim dilakukan.

b. Data ordinal

Data ini, selain memiliki nama (atribut), juga memiliki peringkat atau urutan. Angka yang
diberikan mengandung tingkatan. Ia digunakan untuk mengurutkan objek dari yang paling
rendah sampai yang paling tinggi, atau sebaliknya. Ukuran ini tidak memberikan nilai absolut
terhadap objek, tetapi hanya memberikan peringkat saja. Jika kita memiliki sebuah set objek
yang dinomori, dari 1 sampai n, misalnya peringkat 1, 2, 3, 4, 5 dan seterusnya, bila dinyatakan
dalam skala, maka jarak antara data yang satu dengan lainnya tidak sama. Ia akan memiliki
urutan mulai dari yang paling tinggi sampai paling rendah. Atau paling baik sampai ke yang
paling buruk.

Misalnya dalam skala Likert (Moh Nazir), mulai dari sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak
setuju sampai sangat tidak setuju. Atau jawaban pertanyaan tentang kecenderungan masyarakat
untuk menghadiri rapat umum pemilihan kepala daerah, mulai dari tidak pernah absen
menghadiri, dengan kode 5, kadang-kadang saja menghadiri, dengan kode 4, kurang menghadiri,
dengan kode 3, tidak pernah menghadiri, dengan kode 2 sampai tidak ingin menghadiri sama
sekali, dengan kode 1. Dari hasil pengukuran dengan menggunakan skala ordinal ini akan
diperoleh data ordinal. Alat analisis (uji hipotesis asosiatif) statistik nonparametrik yang lazim
digunakan untuk data ordinal adalah Spearman Rank Correlation dan Kendall Tau.

c. Data interval

Pemberian angka kepada set dari objek yang mempunyai sifat-sifat ukuran ordinal dan
ditambah satu sifat lain, yakni jarak yang sama pada pengukuran dinamakan data interval. Data
ini memperlihatkan jarak yang sama dari ciri atau sifat objek yang diukur. Akan tetapi ukuran
interval tidak memberikan jumlah absolut dari objek yang diukur. Data yang diperoleh dari hasil
pengukuran menggunakan skala interval dinamakan data interval.

Misalnya tentang nilai ujian 6 orang mahasiswa, yakni A, B, C, D, E dan F diukur dengan ukuran
interval pada skala prestasi dengan ukuran 1, 2, 3, 4, 5 dan 6, maka dapat dikatakan bahwa beda
prestasi antara mahasiswa C dan A adalah 3 – 1 = 2. Beda prestasi antara mahasiswa C dan F
adalah 6 – 3 = 3. Akan tetapi tidak bisa dikatakan bahwa prestasi mahasiswa E adalah 5 kali
prestasi mahasiswa A ataupun prestasi mahasiswa F adalah 3 kali lebih baik dari prestasi
mahasiswa B.

Dari hasil pengukuran dengan menggunakan skala interval ini akan diperoleh data interval. Alat
analisis (uji hipotesis asosiatif) statistik parametrik yang lazim digunakan untuk data interval ini
adalah Pearson Korelasi Product Moment, Partial Correlation, Multiple Correlation, Partial
Regression, dan Multiple Regression.
d. Data rasio

Ukuran yang meliputi semua ukuran di atas ditambah dengan satu sifat yang lain, yakni
ukuran yang memberikan keterangan tentang nilai absolut dari objek yang diukur dinamakan
ukuran rasio (data rasio). Data rasio, yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala rasio
memiliki titik nol. Karenanya, interval jarak tidak dinyatakan dengan beda angka rata-rata satu
kelompok dibandingkan dengan titik nol di atas. Oleh karena ada titik nol, maka data rasio dapat
dibuat perkalian ataupun pembagian.

Angka pada data rasio dapat menunjukkan nilai sebenarnya dari objek yang diukur. Jika ada 4
orang pengemudi, A, B, C dan D mempunyai pendapatan masing-masing perhari Rp. 10.000,
Rp.30.000, Rp. 40.000 dan Rp. 50.000. Bila dilihat dengan ukuran rasio maka pendapatan
pengemudi C adalah 4 kali pendapatan pengemudi A. Pendapatan pengemudi D adalah 5 kali
pendapatan pengemudi A. Pendapatan pengemudi C adalah 4/3 kali pendapatan pengemudi B.
Dengan kata lain, rasio antara pengemudi C dan A adalah 4 : 1, rasio antara pengemudi D dan A
adalah 5 : 1, sedangkan rasio antara pengemudi C dan B adalah 4 : 3. Interval pendapatan
pengemudi A dan C adalah 30.000, dan pendapatan pengemudi C adalah 4 kali pendapatan
pengemudi A. Contoh data rasio lainnya adalah berat badan bayi yang diukur dengan skala rasio.
Bayi A memiliki berat 3 Kg. Bayi B memiliki berat 2 Kg dan bayi C memiliki berat 1 Kg. Jika
diukur dengan skala rasio, maka bayi A memiliki rasio berat badan 3 kali dari berat badan bayi
C. Bayi B memiliki rasio berat badan dua kali dari berat badan bayi C, dan bayi C memiliki rasio
berat badan sepertiga kali berat badan bayi A, dst.

Dari hasil pengukuran dengan menggunakan skala rasio ini akan diperoleh data rasio. Alat
analisis (uji hipotesis asosiatif) yang digunakan adalah statistik parametrik dan yang lazim
digunakan untuk data rasio ini adalah Pearson Korelasi Product Moment, Partial Correlation,
Multiple Correlation, Partial Regression, dan Multiple Regression.

5. PERBEDAAN JENIS SKALA UKUR


A. SKALA NOMINAL
 Merupakan skala yang hanya membedakan kategori / klasifikasi
berdasarkan jenis atau macamnya
 Skala ini tidak membedakan kategori / klasifikasi berdasarkan urutan atau tingkatan.
Contoh : : Jenis pekerjaan, diklasifikasi sebagai:
1. Pegawai negeri, diberi tanda 1,
2. Pegawai swasta, diberi tanda 2,
3. Wiraswasta, diberi angka 3

Ciri Data Nominal:


 Posisi data setara. Dalam contoh tersebut, pegawai negeri tidak lebih tinggi/lebih
rendah dari pegawai swasta.
 Tidak bisa dilakukan operasi matematika (X, +, - atau : ). Contoh, tidak mungkin 3-
2=1 (Wiraswasta dikurangi pegawai swasta=pegawai negeri)
 Data jenis kelamin pada sampel penelitian Departemen Pendidikan, data siswa
dikategorikan menjadi ’laki-laki’ yang diwaliki angka 1 dan ’perempuan’ yang
diwakili angka 2. Konsekuensi dari data nominal adalah tidak mungkin seseorang
memiliki dua kategori sekaligus dan angka yang digunakan di sini hanya sebagai
kode/simbol saja sehingga tidak dapat dilakukan operasi matematika.
 Mengelompokan eskul disuatu SMA dari bidang olahraga, data eskul
dikategorikan menjadi “basket” yang diwakili dengan huruf A, kemudian “footsal”
diwakili dengan huruf B dan “bolavoli” diwakili oleh huruf C.
 Pengelompokan rumah-rumah dalam suatu perumahan, misal dari sebelah “utara”
komplek A, “barat” adalah komplek B, “selatan” adalah C dan arah “timur” adlah
komplek D.
 Sebuah gedung bioskop, para penonton diberikan no kursi duduk yang berbeda
agar tidak terjadi perebutan kursi.
 Dalam salah pesantren antara santriwan dan santriwati asramanya dipisahkan
dengan diberisimbol untuk santriwan A2 sedangkan untuk santriwati adalah B2.

B. SKALA ORDINAL
Merupakan skala yang membedakan kategori berdasarkan tingkat atau urutan.
Contoh: membagi tinggi badan sampel ke dalam 3 kategori: tinggi, sedang, dan pendek.
- Sangat puas
- Puas
- Cukup puas
- Tidak puas
- Sangat tidak puas
Ciri Data Ordinal:
- posisi data tidak setara. Dalam kasus di atas, sikap pelanggan yang sangat puas, lebih tinggi
dari yang puas. Sikap pelanggan yang puas, lebih tinggi dari yang cukup puas, dst. Angka/tanda
bisa dibalik dari 5 hingga 1, tergantung kesepakatan.
- Tidak bisa dilakukan operasi matematika. Tidak mungkin 1+2=3 (yang berarti sangat puas
ditambah puas = cukup puas)
C. Data interval
Merupakan skala yang membedakan kategori dengan selang atau jarak tertentu dengan jarak
antar kategorinya sama.
- Skala interval tidak memiliki nilai nol mutlak.
Contoh: membagi tinggi badan sampel ke dalam 4 interval yaitu: 140-149, 150-159, 160-169,
dan 170-179
-Temperatur ruangan. Bisa diukur dalam Celsius, atau Fahrenheit, dengan masing-masing punya
skala sendiri. Untuk air membeku dan mendidih:
- Celcius pada 0° C sampai 100° C. Sakala ini jelas jaraknya, bahwa 100-0=100

- Fahreinheit pada 32° F sampai 212°F. Skala ini jelas jaraknya, 212-32=180

Ciri Data Interval:


- Tidak ada kategorisasi atau pemberian kode seperti terjadi pada data nominal dan ordinal.
- Bisa dilakukan operasi matematika. (panas 40 derajad adalah dua kali panas disbanding 20
derajad)

D. Data Rasio
- Merupakan penggabungan dari ketiga sifat skala sebelumnya. Skala rasio memiliki nilai nol
mutlak dan datanya dapat dikalikan atau dibagi.
- Jarak antar kategorinya tidak sama karena bukan dibuat dalam rentang interval.
Contoh : tinggi badan sampel terdiri dari 143, 145, 153, 156, 175, 168, 173, 164, 165, 152.
Ciri Data Rasio:
- Tak ada kategorisasi atau pemberian kode.
- Bisa dilakukan operasi matematika. Missal: 100 cm + 35 cm = 135 cm;
Kelebihan
- Penggunaan skala untuk membedakan kategori yang satu dengan yang lain sangatlah praktis.
- Perbandingan antara kategori yang ada dapat secara jelas terlihat

Kekurangan
Skala yang lebih tinggi (rasio dan interval) dapat diubah dalam skala yang lebih rendah (nominal
dan ordinal), namun tidak berlaku sebaliknya.

BAB 3
PENUTUP
1. Kesimpulan
 Statistika yaitu proses pengumpulan data dengan sistematis mulai dari cara merencanakan ,
mengumpulkan fakta, pengolahan , interpretasi , serta menarik kesimpulan untuk membuat suatu
keputusan berdasarkan data yang ada ,
 Statistik yaitu hasil dari statistika
 Data adalah kumpulan fakta atau kejadian yang perlu di olah untuk menghasilkan sebuah
informasi
 Data statistik dibagi menjadi dua yaitu data kuantitatif ( data berbentuk bilangan ) dan data
kualitatif ( bukan bilangan ).
 Data menurut sumber dibagi menjadi dua yaitu data internal dan data ekternal
 Data berdasarkan sumber dibagi menjadi dua yaitu data sekunder dan data primer
 Skala data nominal atau skala label yaitu objek pengukuran yang dilakukan dan
dibedakan menurut persamaan nya , contoh acer merah dan acer putih
 Skala data ordinal atau rangking yaitu objek pengukuran yang dilakukan dan dibedakan
menurut persamaan dan urutannya
 Skala data interval atau skala jarak yaitu skala ordinal yang memiliki point jarak objektif
dalam keteraturan ketegori pringkat , tapi jarak yang tercipta sama antar masing masing angka
 Skala data rasio atau skala mutlak yaitu skala interval yang memiliki nol mutlak

2. SARAN
Jika Anda atau teman teman kurang paham tentang materi diatas , atau mengenai materi
statistik , data , dan skala ukur , teman teman dapat searching di internet untuk mengetahui lebih
lanjut yaitu dengan kode kata kunci , statistik atau statistika , data dan jenis jenis data , cara
penyajian data , skala ukur .
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Data ( pengertian Data )


http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-data-dan-jenis-data.html ( jenis jenis data)
https://bundaliainsidi.blogspot.co.id/2012/12/data-nominal-ordinal-interval-dan-data.html ( data
nominal , ordinal ,interval dan rasio)
Data nominal ,ordinal , interval , dan rasio http://catatan-ati.blogspot.co.id/2014/12/perbedaan-
nominalordinalinterval-dan.html
Skala pengukuran http://khadijahtabrani.blogspot.co.id/2012/12/skala-pengukuran-data.html
Data http://rtmikki.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-dan-contoh-data.html

Anda mungkin juga menyukai