Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH MK.

WAWASAN PENDIDIKAN

“ANALISIS SISTEM PENDIDIKAN”

Dosen Pengampu :
Dr. Rai Sujanem,M.Si

Putu Hari Sadewa, S.Pd., M.Pd

Oleh :
NI KOMANG TYARINI_2313071003

NI KADEK AYU RISKA PRADITADEWI_2313071006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,
Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ANALISIS SISTEM
PENDIDIKAN” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Wawasan Pendidikan. Dalam penyusunan makalah ini banyak
mendapat dukungan, bimbingan, serta dorongan dari banyak pihak. Untuk itulah
dengan penuh rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Rai Sujanem,M.Si Dan Putu Hari Sadewa, S.Pd., M.Pd sebagai
pengampu mata kuliah Ipa dasar yang memberikan bimbingan dalam
penulisan makalah ini.
2. Rekan - rekan mahasiswa di Program studi Pendidikan IPA yang telah
memberikan masukan-masukan dalam penyusunan makalah ini.
3. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan dalam merapungkan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang
sifatnya membangun guna penyempurnaan makalah ini.

Singaraja, 8 Oktober 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penulisan ..................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 6

2.1 Pengertian Sistem Pendidikan................................................................................... 6

2.2 Sistem Pendidikan Nasional...................................................................................... 9

2.3 Landasan Pendidikan Nasional ............................................................................... 10

2.4 Kelembagaan Pendidikan ........................................................................................ 11

2.5 Program Pendidikan ................................................................................................ 14

2.6 Pengelolaan Pendidikan .......................................................................................... 17

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 18

3.1 Simpulan ................................................................................................................. 18

3.1 Saran ....................................................................................................................... 19

3
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan satu keseluruhan karya insani yang terbentuk dari
bagian-bagian yang mempunyai hubungan fungsional dalam membantu
terjadinya proses transformasi atau perubahan tingkah laku seseorang sehingga
mencapai kualitas hidup yang diharapkan dan merupakan karya bersama yang
berlangsung dalam suatu pola kehidupan insani tertentu (Mudyahardjo,Redja
dkk : 1992). Sistem secara umum merupakan jumlah keseluruhan daari bagian-
bagiannya yang saling bekerja sana untuk mencapai hasil yang diharapkan
berdasarkan kebutuhan yang telah ditentukan (Hasbullah : 2009). Sehingga,
sistem pendidikan merupakan sebuah proses pendidikan yang tersistem.
Analisis sistem pendidikan dimaknai sebagai upaya dalam memberikan
gambaran mengenai kedudukan dan keadaan aktual sistem pendidikan yang
dilihat dari kekuatan maupun kelemahan sistem, peserta didik serta peluang dan
tantangan yang diperoleh dari luar sistem. Dengan mengetahui posisi sistem
tersebut diharapkan dapat memilih alternatif terbaik dalam memperbaiki mutu
pendidikan dan melakukan peningkatan kinerja suatu lembaga pendidikan.

Melihat ketercimpungan sebagai mahasiswa di bidang pendidikan sebagian


besar adalah dalam dunia pendidikan, sehingga sangat penting untuk
mengetahui dan memahami bagaimana sistem pendidikan tersebut
dilaksanakan sehingga melalui hal tersebut dapat dilihat peluang untuk prospek
kedepannya sebagai ketenaga pendidikan dan dapat menyesuaikan diri serta
membenahi dalam sistem tersebut, sehingga perlu dikaji sebagai suatu analisis
terkait bagaimana pelaksanaan sistem pendidikan khususnya sistem pendidikan
nasional di Indonesia. Mengingat pentingnya hal tersebut maka disusunlah
makalah ini yaitu dengan tema ”Analisis Sistem Kependidikan"

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan beberapa masalah
yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana pengertian sistem pendidikan?


4
2. Bagaimana sistem pendidikan nasional?

3. Apa landasan pendidikan nasional?

4. Bagaimana kelembagaan pendidikan nasional?

5. Bagaimana program pendidikan di Indonesia?

6. Bagaimana pengelolaan pendidikan di Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian sistem pendidikan

2. untuk mengetahui sistem pendidikan nasional.

3. Untuk mengetahui landasan pendidikan nasional.

4. Untuk mengetahui kelembagaan pendidikan nasional.

5. Untuk mengetahui program pendidikan di Indonesia.

6. Untuk mengetahui pengelolaan pendidikan di indonesia.

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat dari penulisan ini yaitu sebagai berikut:

1) Bagi Penulis
Sebagai bahan evaluasi dan pembelajaran bagi penulis dalam pembuatan
makalah-makalah selanjutnya, dan sebagai penambah wawasan bagi
penulis dalam pengetahuan mengenai sistem pendidikan khususnya
sistem pendidikan di Indonesia.
2) Bagi Pembaca
Kepada pembaca diharapkan makalah ini dapat menjadi sumbangan ilmu
pengetahuan bagi pembaca yang membutuhkan referensi mengenai
sistem pendidikan khususnya sistem pendidikan di Indonesia.

5
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Pendidikan


Dalam mewujudkan cita-cita bangsa, setiap negara selalu
menyelenggarakan pendidikan, dimana pendidikan secara umum merupakan
usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di
dalam masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan merupakan satu keseluruhan
karya insani yang terbentuk dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan
fungsional dalam membantu terjadinya proses transformasi atau perubahan
tingkah laku seseorang sehingga mencapai kualitas hidup yang diharapkan dan
merupakan karya bersama yang berlangsung dalam suatu pola kehidupan
insani tertentu (Mudyahardjo,Redja dkk : 1992). Pendidikan nasional
merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara berdasarkan sosio kultural,
psikologis, ekonomis dan politis, yang tujuannya membentuk ciri khusus atau
watak bangsa yang bersangkutan yang disebut juga dengan kepribadian
nasional (Hasbullah : 2009). Sistem secara sederhana dapat dikatakan bahwa
sistem merupakan keseluruhan yang terbentuk dari bagian-bagian yang
mempunyai hubungan fungsional dalam mengubah masukan menjadi hasil
yang diharapkan (Mudyahardjo,Redja dkk : 1992). Sistem secara umum
merupakan jumlah keseluruhan daari bagian-bagiannya yang saling bekerja
sana untuk mencapai hasil yang diharapkan berdasarkan kebutuhan yang telah
ditentukan (Hasbullah : 2009). Setiap sistem tentunya memiliki tujuan dan
semua kegiatan dari semua komponen atau bagian-bagiannya diarahkan dari
tercapainya tujuan tersebut. Sehingga, sistem pendidikan merupakan sebuah
proses pendidikan yang tersistem.

Sistem pendidikan memiliki komponen atau bagian-bagian yang menjadi


inti dari proses pendidikan yang berlangsung. Menurut P.H Coombs
mengemukakan 12 komponen utama sistem pendidikan (Mudyahardjo,Redja
dkk : 1992). Adapun komponen-komponen tersebut terdiri dari:

a. Tujuan

6
Tujuan merupakan cita-cita pendidikan yang berperan memberikan arah
terhadap semua kegiatan dalam proses pendidikan.

b. Peserta Didik

Peserta didik merupakan objek yang sekaligus menjadi subjek


pendidikan. Sebagai objek berarti perserta didik menerima perlakuan-
perlakuan tertentu dan sebagai subjek peserta didik sebagai pelaksanaan
pendidikan.

c. Manajemen

Komponen ini bersumber pada sistem nilai dan cita-cita yang


merupakan informasi tentang pola kepemimpinan dalam pengelolaan
sistem pendidikan. Fungsi komponen ini adalah untuk merencanakan,
mengkoordinasi, mengarahkan, dan menilai sistem pendidikan.

d. Struktur dan Jadwal Waktu

Komponen ini bertumpu pada sumber masukan pendidikan pertama dan


merupakan informasi tentang pengaturan pembagian waktu dan
kegiatan. Fungsinya yaitu mengatur pembagian waktu dan arus
kegiatan.

e. Isi Bahan Belajar

Komponene ini berasal dari sumber masukan pendidikan pertama, dan


merupakan hal-hal pokok yang harus dipelajari. isi bahan ajaran
berfungsi dalam menggambarkan luas dan dalamnya bahan ajaran
sehingga mengarahkan dan mempolakan kegiatan-kegiatan dalam
proses pendidikan.

f. Pendidik

Pendidik berperan sebagai pembiimbing pengaruh, untuk


menumbuhkan aktivitas peserta didik yang sekaligus sebagai pemegang
tanggungjawab terhadap pelaksanaan pendidikan.

7
g. Alat Pendidikan

Alat pendidikan merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk


mencapai tujuan pendidikan yang berfungsi dalam mempermudah atau
mempercepat tercapainya tujuan pendidikan.

h. Teknologi

Komponen ini diambil dari sumber masukan yang pertama dan berupa
cara-cara yang dipergunakan untuk meningkatkan kerja dalam sistem
pendidikan. Fungsinya yaitu memperlancar dan meningkatkan hasil
guna proses pendidikan.

i. Lingkungan

Lingkungan memiliki peran sebagai wadah atau lapangan terlaksananya


proses pendidikan.

j. Pengawasan Mutu

Komponen ini bersumber pada sistem nilai dan merupakan informasi


tentang pengaturan kualitas sistem pendidikan, yang berfungsi membina
peraturan-peraturan pendidikan, dan standar pendidikan.

k. Penelitian

Komponen ini bersumber pada pengetahuan yang ada dalam


masyarakat, dan kegiatannya menghasilkan informasi yang berguna
untuk memperbaiki pengetahuan dan penampilan sistem pendidikan.

l. Biaya Pendidikan

Komponen ini merupakan satuan biaya yang dipergunakan untuk


melancarkan proses pendidikan dan bersumber dari penghasilan
masyarakat. Biaya pendidikan berfungsi sebagai petunjuk tentang
tingkat efisiensi sistem pendidikan.

8
2.2 Sistem Pendidikan Nasional
Sistem pendidikan nasional merupakan keseluruhan yang terpadu dari
semua satuan dan aktivitas pendidikan yang berkaitan satu dengan lainnya
untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional (Hasbullah :
2009). Sistem pendidikan nasional juga sebagai supra sistem, yaitu suatu
sistem yang bersar dan kompleks, yang didalamnya tercakup beberapa bagian
yang juga merupakan sistem-sistem.

Tujuan sistem pendidikan nasional berperan dalam memberikan arah pada


semua kegiatan pendidikan dalam satuan-satuan pendidikan yang ada. Tujuan
ini menjadi tujuan umum yang hendak dicapai satuan pendidikan.

Dalam sistem pendidikan nasional, peserta didiknya adalah semua warga


negara, hal ini berarti semua satuan pendidikan yang ada harus memberikan
kesempatan kepada semua warganegara yang memenuhi persyaratan tertentu
sesuai dengan kekhususannya, tanpa membedakan status sosial, ekonomi,
agama, suku bangsa dan lain-lain sebagai peserta didik dalam lembaga
kependidikan, Hal ini tercantum dalam UUD 1945 Pasal 31 ayat (1) berbunyi:
"Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran." Selanjutnya dalam UU
No. 20 Tahun 2003 Pasal 5 disebutkan ayat (1) setiap warga negara mempunyai
hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu dan ayat (5) setiap
warga negara berhak mendapatkan kesempatan meningkatkan pendidikan
sepanjang hayat.

Dengan ketentuan dan sampai batas umur tertentu, dalam setiap sistem
pendidikan nasional terdapat kewajiban belajar. Untuk Indonesia Wajib Belajar
mulai dicanangkan sejak tanggal 2 Mei 1994 oleh Presiden Soeharto, yang
menetapkan bahwa setiap WNI minimal berpendidikan setingkat SLTP
(tingkat dasar).

Dalam sistem pendidikan nasional suatu bangsa, seluruh wilayah, budaya


dan masyarakat, bangsa dan negara merupakan lingkungan dari sistem
pendidikan nasional yang bersangkutan. Lingkungan pendidikan nasional
meliputi lingkungan fisik, kebudayaan dan lingkungan sosial (Hasbullah :
2009). Lingkungan fisik berupa alam atau benda fisik, seperti rumah, pakaian,
9
tanah datar, pegunungan, sawah dan lain-lain. Lingkungan budaya merupakan
sesuatu yang dihasilkan oleh manusia, baik yang berupa kebendaan maupun
spiritual, seperti masjid, gereja, sekolah, ilmu pengetahuan, nilai-nilai dan
sebagainya. Dan lingkungan sosial berupa macam-macam bentuk pergaulan,
baik dalam keluarga, lembaga, organisasi, atau masyarakat luas.

Sistem pendidikan nasional memerlukan adanya organisasi dan administrasi


pendidikan secara nasional pula. Organisasi pendidikan merupakan unit-unit
pendidikan dengan mekanisme kerja tertentu yang memberi kemungkinan
tercapainya tujuan pendidikan. Administrasi pendidikan merupakan
pengelolaan pendidikan dalam arti luas yang setidak-tidaknya meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pengembangan dan pengawasan.

2.3 Landasan Pendidikan Nasional


Pendidikan dalam bangsa kita didasarkan untuk membentuk peserta didik yang
memiliki kepribadian nasional sehingga di Indonesia pendidikan dilandaskan
pada:

a. Kebudayaan Nasional

Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dimana kebudayaan


nasional tersebut muncul dari budaya-budaya yang muncul dari kebudayaan
daerah. Kebudayaan yang menunjukkan identitas bangsa kemudian menjadi
budaya nasional. Kebudayaan nasional sebagai landasan pendidikan nasional
berarti dalam sistem pendidikan nasional ditekankan nilai-nilai budaya
Indonesia sebab, hasil didikan yang ingin dicapai yaitu adalah selain
memiliki pengetahuan juga berbudaya yang artinya tidak melupakan jati diri
sebagai bangsa Indonesia.

b. Pancasila

Pancasila sebagai landasan pendidikan nasional dimana Pancasila menjaga


agar arah pendidikan tidak menuju pembentukan manusia liberal yang
dianggap sangat bertentangan jiwa dan semangat bangsa Indonesia
(Abdullah, Idi dan Jalaluddin : 2016) selain itu hal ini menjadi sarana dalam
mewariskan ideologi bangsa kepada generasi bangsa kepada generasi
10
berikutnya melalui pendidikan. Sebab umunya sistem pendidikan akan
mengikuti ideologi bangsa yang dianut, sehingga sistem pendidikan nasional
Indonesia didasari, dijiwai, dan mencerminkan identitas Pancasila.

c. UUD 1945

UUD 1945 merupakan simpulan dari tujuan nasional dan hasrat luhur rakyat
Indonesia yang dilembagakan dalam sistem pendidikan nasional yang
bertumpu dan dijiwai oleh suatu keyakinan dan pandangan hidup bangsa
Indonesia. Dalam UUD 1945 Pendidikan diatur dalam Pasal 31 ayat (1)
sampai (5). Selain itu Sistem pendidikan diatur dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, dan Undang-Undang Nomor 2
Tahun 1989 (Hasbullah : 2009).

2.4 Kelembagaan Pendidikan


Sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai kependidikan tentunya setiap
orang berada dalam lembaga pendidikan baik itu keluarga,sekolah dan
masyarakat, dimana dengan adanya lembaga pendidikan tersebut akan
menyebabkan adanya perubahan dan perkembangan menurut corak dari
institusi tersebut. Berdasarkan kenyataan dan peranan ketika lembaga tersebut
Ki Hajar Dewantara menganggap ketiga lembaga tersebut sebagai Tri Pusat
Pendidikan. (Hasbullah, 2009) Ketiga pusat pendidikan tersebut yang akan
mengemban tanggung jawab mendidik bagi generasi mudanya.

a. Lembaga Pendidikan Keluarga (Informal)

Lingkungan keluarga menjadi lingkungan pendidikan pertama yang


diterima oleh individu, sebab lingkungan keluarga merupakan lingkungan
utama individu dalam memperoleh didikan dan bimbingan terutamanya
pendidikan akhlak dan pandangan keagamaan. Sifat dan kepribadian
seseorang sebagian besar diambil dari kedua orang tuanya dan dari anggota
keluarga lainnya. Peran lembaga pendidikan keluarga dalam sistem
pendidikan yaitu sebagai pengalaman pertama pada masa kanak-kanak
yang merupakan faktor penting dalam perkembangan pribadi anak, sebab
dalam hal inilah keseimbangan jiwa di dalam perkembangan individu
11
selanjutnya ditentukan. Lembaga pendidikan keluarga juga berperan dalam
menjamin kehidupan emosional anak, penanaman dasar pendidikan moral,
dan dasar pendidikan sosial.

b. Lembaga Pendidikan Sekolah (Formal)

Pada dasarnya pendidikan sekolah merupakan jembatan bagi seorang anak


dalam menghubungkan kehidupan dalam keluarga dengan kehidupan
dalam masyarakat kelak. Pendidikan sekolah disini berarti pendidikan yang
diperoleh seseorang disekolah secara teratur, sistematis, bertingkat, dan
dengan mengikuti syarat-syarat yang jelas. Terdapat beberapa karakteristik
proses pendidikan yang berlangsung disekolah yaitu:

1. Pendidikan diselenggarakan secara khusus dan dibagi atas jenjang yang


memiliki hubungan hierarkis.

2. Usia anak didik di suatu jenjang pendidikan relatif homogen.

3. Waktu pendidikan relatif lama sesuai dengan program pendidikan yang


harus diselesaikan.

4. Materi atau isi pendidikan lebih banyak bersifat akademis dan umum.

5. Adanya penekanan tentang kualitas pendidikan sebagai jawaban


terhadap kebutuhan dimasa yang akan datang.

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang berarti sekolah


memiliki bentuk yang jelas, dalam artian memiliki program yang telah
direncanakan dengan teratur dan ditetapkan dengan resmi. Jenis-jenis
sekolah sebagai lembaga pendidikan dapat dibedakan menurut dari segi
mana melihatnya.

a. Ditinjau dari segi yang mengusahakan

1. Sekolah negeri yaitu sekolah yang diusahakan oleh pemerintah baik


dari segi pengadaan fasilitas, keuangan maupun tenaga pengjar.

12
2. Sekolah swasta, yaitu sekolah yang diusahakan oleh selain
pemerintah, yaitu badan-badan swasta.

b. Ditinjau dari sudut tingkatan

Menurut UU No. 20 Tahun 2004, jenjang pendidikan formal terdiri atas


:

1. Pendidikan Dasar, yang terdiri dari Sekolah Dasar / Madrasah


Ibtidaiyah dan Sekolah Menengah Pertama/ MTs.

2. Pendidikan Menengah, yang terdiri dari SMA dan MA serta SMK


dan MAK.

3. Pendidikan Tinggi, terdiri dari akademi, institut, sekolah tinggi, dan


universitas.

c. Ditinjau dari sifatnya

1. Sekolah umum, yaitu sekolah yang mempersiapkan anak dalam


spesialisasi pada bidang pekerjaan tertentu. Sekolah ini
penekanannya sebagai persiapan mengikuti pendidikan yang lebih
tinggi tingkatannya.

2. Sekolah kejuruan, merupakan lembaga pendidikan sekolah yang


mempersiapkan anak untuk menguasai keahlian-keahlian tertentu.

c. Lembaga Pendidikan Masyarakat (Nonformal)

Dalam konteks pendidikan masyarakat merupakan lingkungan ketiga


setelah keluarga, dan sekolah. Pendidikan dimasyarakat ini dimulai ketika
anak-anak untuk beberapa waktu setelah lepas dari asuhan keluarga dan
berada diluar dari pendidikan sekolah, sehingga pengaruh pendidikannya
tampak lebih luas seperti:

a. Pendidikan sosial, merupakan proses yang dalam masyarakat sebagai


bentuk mendidik individu dalam lingkungan sosial agar dapat bebas dan
bertanggungjawab menjadi pendorong ke arah perubahan dan kemajuan.
13
b. Pendidikan masyarakat, yang ditujukan kepada orang dewasa, termasuk
pemuda diluar batas umur tertinggi kewajiban belajar, dan dilakukan
diluar lingkungan dan sistem persekolahan resmi.

c. Mass Education, merupakan pendidikan yang ditujukan kepada orang


dewasa di luar lingkungan sekolah, yang bertujuan memberikan
kecakapan baca tulis dan pengetahuan umum untuk dapat
mengikutiperkembangan dan kebutuhan hidup sekitarnya.

d. Adult Education, merupakan pendidikan untuk orang dewasa yang


mengambil umur batas tertinggi dari masa kewajiban belajar,
pendidikan ini mengacu kepada anak-anak yang tidak tertampung di
sekolah dasar yang telah berusia dewasa, dan untuk para drop out.

2.5 Program Pendidikan


1. Jenis Program pendidikan

Menurut UU No.20 Tahun 2003 (UU RI No. 20 Tahun 2003, tersedia pada
Hasbulah: Dasar-Dasar Ilmu Kependidikan (2009)) tentang sistem
pendidikan nasional jenis program pendidikan terdiri atas:

a. Pendidikan umum, merupakan pendidikan yang mengutamakan


perluasan pengetahuan dan peningkatan keterampilan peserta didik
dengan pengkhususan yang diwujudkan pada tingkat-tingkat akhir
masa pendidikan.

b. Pendidikan vokasional merupakan program pendidikan di luar sekolah


bagi anak di luar batas usia sekolah, atau sebagai program pendidikan
formal dan nonformal dalam rangka apprentice ship training, dalam
rangka pendidika seumur hidup.

c. Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan


peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu.

d. Pendidikan keagamaan, merupakan pendidikan yang mempersiapkan


peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut

14
penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama yang
bersangkutan.

e. Pendidikan akademik, merupakan pendidikan tinggi program sarjana


dan pascasarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin
ilmu pengetahuan tertentu.

f. Pendidikan khusus, merupakan pendidikan yang khusus


diselenggarakan untuk peserta didik yang menyandang kelainan fisik
dan/atau mental.

g. Pendidikan profesi, pendidikan yang diarahkan terutama pada


penguasaan ilmu pengetahuan.

2. Kurikulum Program pendidikan

Kurikulum diatur dalam UU No. 20 Tahun 2003 yaitu dalam bab sepuluh
pasal 36 ayat:

(1) Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar


nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan nasional.

(2) Kurikulumpada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan


dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
daerah, dan peserta didik.

(3) kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka


Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:

a. Peningkatan iman dan takwa.

b. Peningkatan akhlak mulia

c. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik.

d. Keragaman potensi daerah dan lingkungan.

e. Tuntunan pembangunan daerah dan nasional.

15
f. Tuntunan dunia kerja

g. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

h. Agama

i. Dinamika perkembangan global

j. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

Selanjutnya dalam pasal 37 dijelaskan

(1) Kurkulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat:

a. Pendidikan Agama

b. Pendidikan Kewarganegaraan

c. Bahasa

d. Matematika

e. Ilmu Pengetahuan Alam

f. Ilmu Pengetahuan Sosial

g. Seni dan Budaya

h. Pendidikan jasmani dan olahraga

i. Keterampilan/Kejuruan

j. Muatan lokal

(2) Kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat:

a. Pendidikan agama

b. Pendidikan kewarganegaraan

c. Bahasa

Pada pasal 38 dijelaskan:

16
(1) Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah
ditetapkan oleh pemerintah.

(2) Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai


dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan
komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas
pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk
pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.

(3) Kurikulum pendidikan tinggi dikembangkan oleh perguruan tinggi yang


bersangkutan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk
setiap program studi.

(4) Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan tinggi


dikembangkan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan dengan
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk setiap program studi.

2.6 Pengelolaan Pendidikan


Pengelolaan pendidikan diatur dalam UU No.20 Tahun 2003 yaitu pada pasal
50, 51, dan 52.

Pada pasal 51 ayat 1 dan 2 (UU RI No. 20 Tahun 2003, tersedia pada Hasbulah:
Dasar-Dasar Ilmu Kependidikan (2009)) dijelaskan:

(1) Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan
minimal dengan prinsip manaje en berbasis sekolah/madrasah.

(2) Pengelolaan satuan pendidikan tinggi dilaksanakan berdasarkan prinsip


otonomi, akuntabilitas, jaminan mutu, dan evaluasi yang transparan.

17
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan
Adapun simpulan dari makalah ini yaitu sebagai berikut:

1. Sistem pendidikan merupakan sebuah proses pendidikan yang tersistem


yang didalamnya terdapat 12 komponen utama sistem pendidikan yaitu
tujuan, peserta didik, manajemen, struktur dan jadwal waktu, isi bahan ajar,
pendidik, alat pendidikan. teknologi, lingkungan, pengawasan mutu,
penelitian, dan biaya pendidikan.

2. Sistem pendidikan nasional merupakan keseluruhan yang terpadu dari


semua satuan dan aktivitas pendidikan yang berkaitan satu dengan lainnya
untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional dan juga
disebut sebagai supra sistem. Lingkungan pendidikan sistem nasional
meliputi lingkungan fisik, kebudayaan dan lingkungan sosial.

3. Landasan pendidikan nasional yaitu kebudayaan nasional, pancasila dan


UUD 1945.

4. Kelembagaan pendidikan nasional yaitu meliputi lembaga pendidikan


keluarga (informal), lembaga pendidikan sekolah (formal), dan lembaga
pendidikan masyarakat (nonformal).

5. Program pendidikan di Indonesia menurut UU No. 20 Tahun 2003 yaitu


dalam jenis program pendidikan terdapat jenis umum, vokasi, kejuruan,
keagamaan, akademik, khusus, profesi. Dan dalam bidang kurikulum
program pendidikan sesuai dengan standar nasional yang diatur dalam UU
No. 20 Tahun 2003 Bab X.

6. Pengelolaan pendidikan di Indonesia untuk tingkat pendidikan usia dini dan


pendidikan dasar dan menengah diatur dengan prinsip manajemen berbasis
sekolah, dan untuk pendidikan tinggi sesuai dengan otonomi perguruan
tinggi. Pengelolaan pendidikan di Indonesia diatur dalam UU RI No. 20
Tahun 2003 pasal 50, 51 dan 52.

18
3.1 Saran
Adapun saran yang dapat diajukan yaitu kepada mahasiswa agar dapat
memahami dengan baik mengenai materi yang terkait dengan analisis sistem
kependidikan sehingga diharapkan mampu memahami dan mengapresiasi
sistem pendidikan yang ada di Indonesia. Begitu pula kepada dosen
pembimbing dimohonkan agar lebih membimbing mahasiswa dalam proses
perkuliahan khususnya terkait dengan topik bahasan yaitu analisis sistem
pendidikan.

19
Daftar Pustaka

Darmadi, H. (2012). Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo


Persada.

Mulyasa, E. (2014). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ngalim, P. (2013). Pendidikan di Indonesia: Analisis Kebijakan dan Praktik. Jakarta:


PT Raja Grafindo Persada.

Supriadi, D. (2015). Pendidikan Karakter: Perspektif Pendidikan Budaya dan


Kebudayaan. Bandung: Alfabeta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional.

Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah.

Tilaar, H.A.R. (2014). Kekuasaan dan Pendidikan: Penggunaan Bahasa dan


Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta.

20

Anda mungkin juga menyukai