Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH STATISTIKA DAN PROBABILITAS

DATA NOMINAL, ORDINAL, INTERVAL, DAN RASIO

Disusun Oleh :

Nama : Ahmad Junaedi A


N.I.M : 20152205030
Kelas : TI.34
Program Studi : Teknik Informatika

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

STMIK AKBA MAKASSAR

TAHUN AKADEMIK 2016 / 2017


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. atas berkat


rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini dengan sebaik-baiknya.

Di dalam makalah ini, saya telah berusaha menguraikan sebaik


mungkin semua hal yang berkaitan dengan data. Besar harapan
saya agar pembaca mampu memahami lebih jauh tentang berbagai
hal yang berkaitan dengan hal tersebut.

Akan tetapi, saya menyadari bahwa di dalam makalah ini,


masih terdapat banyak kekurangan yang tentunya mengakibatkan
makalah ini masih dikatakan jauh dari sempurna. Maka dari itu, saya
harapkan pembaca dapat memaklumi serta memberi kritik dan
saran yang membangun demi terwujudnya makalah yang lebih baik
di masa yang akan datang.

Maros, November 2016

Penyusun
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR....

DAFTAR ISI...

DATA NOMINAL..

DATA ORDINAL

DATA INTERVAL

...........

DATA RASIO............

...

DAFTAR PUSTAKA.
DATA NOMINAL
PENGERTIAN
Data nominal untuk memudahkan analisis biasanya dijadikan angka yaitu proses
yang disebut kategori. Bilangan yang dipergunakan hanya sebagai lambang/simbol untuk
membedakan setiap kategori.Pemberian angka ini hanya sebagai simbol atau tanda saja,
tidak berjenjang artinya tidak dapat dikatakan guru laki-laki lebih baik dari perempuan dan
sebagainya.

Data nominal atau sering disebut juga data kategori yaitu data yang diperoleh melalui
pengelompokkan obyek berdasarkan kategori tertentu. Perbedaan kategori obyek hanya
menunjukan perbedaan kualitatif. Walaupun data nominal dapat dinyatakan dalam bentuk
angka, namun angka tersebut tidak memiliki urutan atau makna matematis sehingga tidak
dapat dibandingkan. Logika perbandingan > dan < tidak dapat digunakan untuk
menganalisis data nominal. Operasi matematika seperti penjumlahan (+), pengurangan (-),
perkalian (x), atau pembagian (:) juga tidak dapat diterapkan dalam analisis data nominal.

Data Nominal biasa disebut data skala nominal adalah data yang diperoleh dengan
cara kategorisasi atau klasifikasi.

Contoh :

Jenis kelamin yang terdiri dari dua kategori yaitu:

(1) Laki-laki
(2) Perempuan

Angka (1) untuk laki-laki dan angka (2) untuk perempuan hanya merupakan simbol
yang digunakan untuk membedakan dua kategori jenis kelamin. Angka-angka tersebut tidak
memiliki makna kuantitatif, artinya angka (2) pada data di atas tidak berarti lebih besar dari
angka (1), karena laki-laki tidak memiliki makna lebih besar dari perempuan. Terhadap
kedua data (angka) tersebut tidak dapat dilakukan operasi matematika (+, -, x, : ). Misalnya
(1) = laki-laki, (2) = perempuan, maka (1) + (2) (3), karena tidak ada kategori (3) yang
merupakan hasil penjumlahan (1) dan (2).

Status pernikahan yang terdiri dari tiga kategori yaitu:

(1) Belum menikah


(2) Menikah
(3) Janda/ Duda

Data tersebut memiliki sifat-sifat yang sama dengan data tentang jenis kelamin.
DATA ORDINAL
PENGERTIAN
Data ordinal termasuk data kualitatif yang jenjangnya lebih tinggi dari data nominal.
Data ordinal sudah menunjukkan lambang dan jenjang atau tingkatan (rank) lebih besar,
lebih kecil. Semakin kecil bilangan semakin jelek dan makin besar semakin bagus, jadi
semakin besar bilangan makin tinggi peringkatnya.

Data berskala ordinal adalah data yang diperoleh dengan cara kategorisasi atau
klasifikasi, tetapi diantara data tersebut terdapat hubungan.

Data ordinal adalah data yang berasal dari suatu objek atau kategori yang telah
disusun secara berjenjang menurut besarnya. Setiap data ordinal memiliki tingkatan tertentu
yang dapat diurutkan mulai dari yang terendah sampai tertinggi atau sebaliknya. Namun
demikian, jarak atau rentang antar jenjang yang tidak harus sama. Dibandingkan dengan
data nominal, data ordinal memiliki sifat berbeda dalam hal urutan. Terhadap data ordinal
berlaku perbandingan dengan menggunakan fungsi pembeda yaitu > dan <. Walaupun
data ordinal dapat disusun dalam suatu urutan, namun belum dapat dilakukan operasi
matematika ( +, , x , : ).

Contoh :

Kepuasan pelanggan, diklasifikasikan sebagai:


Sangat puas, diberi tanda 1,
Puas, diberi tanda 2,
Cukup puas, diberi tanda 3,
Tidak puas diberi tanda 4,
Sangat tidak puas diberi tanda 5

Tingkat pendidikan yang disusun dalam urutan sebagai berikut:


(1) Taman Kanak-kanak (TK)
(2) Sekolah Dasar (SD)
(3) Sekolah Menengah Pertama (SMP)
(4) Sekolah Menengah Atas (SMA)
(5) Diploma
(6) Sarjana
DATA INTERVAL
PENGERTIAN
Data interval termasuk dalam jenis data kuantitatif, berupa angka, dapat
bertingkat/berjenjang, dapat menunjukkan peringkat (makin besar bilangan makin tinggi
peringkatnya), bilangan menyatakan jarak (interval), dan titik nol bukan merupakan titik
mutlak. Titik nol dinyatakan berdasarkan perjanjian.

Data interval adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran, dimana jarak
antar dua titik pada skala, sudah diketahui. Berbeda dengan skala ordinal, dimana jarak dua
titik tidak diperhatikan (seperti berapa jarak antara puas dan tidak puas, yang sebenarnya
menyangkut perasaan orang saja)

Data Interval adalah data hasil pengukuran yang dapat diurutkan atas dasar kriteria
tertentu serta menunjukan semua sifat yang dimiliki oleh data ordinal. Kelebihan sifat data
interval dibandingkan dengan data ordinal adalah memiliki sifat kesamaan jarak (equality
interval) atau memiliki rentang yang sama antara data yang telah diurutkan. Karena
kesamaan jarak tersebut, terhadap data interval dapat dilakukan operasi matematika
penjumlahan dan pengurangan ( +, ). Namun demikian masih terdapat satu sifat yang
belum dimiliki yaitu tidak adanya angka Nol mutlak pada data interval.

Contoh :

Temperatur ruangan. Bisa diukur dalam Celsius, atau Fahrenheit, dengan masing-
masing punya skala sendiri. Untuk air membeku dan mendidih:
Celcius pada 0 C sampai 100 C. Sakala ini jelas jaraknya, bahwa 100-
0=100 Fahreinheit pada 32 F sampai 212F. Skala ini jelas jaraknya, 212-32=180

Jumlah siswa
- < 500 orang 1
- 500 1000 orang 2
- 1001 1500 orang 3
- > 1500 orang 4

Luas sekolah
- < 1000 meter 1
- 1000 3000 m 2
- > 3000 m 3
DATA RASIO
PENGERTIAN
Data rasio merupakan jenis data paling tinggi, dapat menyatakan sebagai peringkat,
menyatakan jarak, dan mempunyai titik nol sebagai titik mutlak,serta dan dapat dioperasikan
secara matematik (dijumlah, dibagi,dikurangi dan dikali).

Data rasio adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran, dimana jarak dua
titik pada skala sudah diketahui, dan mempunyai titik nol yang absolut. Ini berbeda dengan
skala interval, dimana taka da titik nol mutlak/absolut. Seperti titik 0C tentu beda dengan
titik 0F. atau pergantian tahun pada system kalender Masehi (setiap 1 Januari) berbeda
dengan pergantian tahun Jawa, China dan lainnya. Sehingga tak ada tahun baru dalam
artian diakui oleh semua kalender sebagai tahun baru.

Data rasio adalah data yang menghimpun semua sifat yang dimiliki oleh data
nominal, data ordinal, serta data interval. Data rasio adalah data yang berbentuk angka
dalam arti yang sesungguhnya karena dilengkapi dengan titik Nol absolut (mutlak) sehingga
dapat diterapkannya semua bentuk operasi matematik ( + , , x, : ). Sifat-sifat yang
membedakan antara data rasio dengan jenis data lainnya (nominal, ordinal, dan interval)

Contoh :

Angka pada data rasio dapat menunjukkan nilai sebenarnya dari objek yang diukur.
Jika ada 4 orang pengemudi, A, B, C dan D mempunyai pendapatan masing-masing
perhari Rp. 10.000, Rp.30.000, Rp. 40.000 dan Rp. 50.000.
Bila dilihat dengan ukuran rasio maka;
pendapatan pengemudi C adalah 4 kali pendapatan pengemudi A.
Pendapatan pengemudi D adalah 5 kali pendapatan pengemudi A.
Pendapatan pengemudi C adalah 4/3 kali pendapatan pengemudi B.
Dengan kata lain, rasio antara;
pengemudi C dan A adalah 4 : 1,
pengemudi D dan A adalah 5 : 1,
pengemudi C dan B adalah 4 : 3.

Panjang suatu benda yang dinyatakan dalam ukuran meter adalah data rasio. Benda
yang panjangnya 1 meter berbeda secara nyata dengan benda yang panjangnya 2
meter sehingga dapat dibuat kategori benda yang berukuran 1 meter dan 2 meter
(sifat data nominal). Ukuran panjang benda dapat diurutkan mulai dari yang
terpanjang sampai yang terpendek (sifat data ordinal). Perbedaan antara benda yang
panjangnya 1 meter dengan 2 meter memiliki jarak yang sama dengan perbedaan
antara benda yang panjangnya 2 meter dengan 3 (sifat data interval). Kelebihan sifat
yang dimiliki data rasio ditunjukkan oleh dua hal yaitu: (1) Angka 0 meter
menunjukkan nilai mutlak yang artinya tidak ada benda yang diukur; serta (2) Benda
yang panjangnya 2 meter, 2 kali lebih panjang dibandingkan dengan benda yang
panjangnya 1 meter yang menunjukkan berlakunya semua operasi matematik.
Kedua hal tersebut tidak berlaku untuk jenis data nominal, data ordinal, ataupun data
interval.
DAFTAR PUSTAKA
http://hidayatullah469.blogspot.co.id/2015/03/laporan-kkl-komunikasi-dan-
hubungan.html

http://dimasarieprasetyo.blogspot.co.id/2015/09/jenis-data-nominal-ordinal-
interval_20.html

http://nurulhamidahainin.blogspot.co.id/2013/09/data-dan-jenis-data-penelitian.html

Anda mungkin juga menyukai