Anda di halaman 1dari 11

STATISTIK

Pengertian statistik dan statistika


Statistik dapat diartikan sebagai data ringkasan berbentuk angka (Kuatitatif)
atau bentuk kumpulan angka-angka yang menggambarkan suatu masalah
yang sedang dihadapi. Untuk data statistic tersebut sudah disajikan dalam
bentuk tabel, grafik dll. Misalnya data konsumsi bahan bakar yang
dikonsumsi selama satu tahun, data pengguna kedaraan umum selama satu
tahun, statistic pendudukan dan masih banyak lagi.

Pengertian statistik dihubungkan dengan ilmu pengetahuan atau metode


ilmiah yang disebut dengan statistika, sehingga statistika dapat diartikan
sebagai Ilmu dan seni pengembangan dan penerapan metode yang paling
efektif untuk mengumpulkan, mentabulasikan serta menginterpretasikan
data kuantitatif sedemikian rupa sehingga kemungkinan salah dalam
kesimpulan dan estimasi dapat diperkirakan dengan menggunakan
penalaran induktif berdasarkan matematika probabilitas1
Statistika berdasarkan fungsinya dibagi menjadi dua yaitu statistika
deskriptif dan statistika inferensial. Statistika deskriptif adalah statistika
yang menggambarkan dan menganalisis suatu kelompok data yang diberikan
tanpa penarikan kesimpulan mengenai kelompok data yang lebih besar.
Statistika deskriptif juga disebut dengan statistika deduktif.
Statistika inferensial adalah statistika yang menyangkut kesimpulan yang
valid. Statistika inferensial juga disebut sebagai statistika induktif. Penarikan
kesimpulan dalam statistika inferensial biasanya memasukan unsur
peluang.
ARTI DAN KEGUNAAN DATA
Data merupakan sesuatu yang diketahui atau dianggap, dengan
demikian bahwa data dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan
atau persoalan. Dalam menyampaikan data harus disertai dengan tempat
dan waktu hal ini bertujuan agar data yang disajikan akurat karena

1
Statistical Theory in Research karangan Anderson dan Bancroft (McGraw Hill Book Company, Inc., 1952)

Retno Andriyani, Nisvu Nanda Saputra (Statistika) 1


perubahan data bisa saja dipengaruhi oleh waktu dan tempat pengambilan
data. Misalnya harga 1 kg beras pada pasar A yang diambil pada tanggal 12
Agutus 2020 adalah 𝑅𝑝 11.750, −, sedangkan data yang diambil pata tanggal
12 Agutus 2021 di pasar A adalah 𝑅𝑝 12.000, −/𝑘𝑔.
Tujuan pengumpulan data adalah untuk mengetahui gelaja atau
permasalahan yang sedang terjadi pada lingkungan social, ekonomi,
Pendidikan DLL. Kegunaan data pada dasarnya adalah untuk membuat
keputusan oleh pembuat keputusan (Decision Makers). Siapa saja yang
membuat keputusan disebut dwngan decision makers, akan tetapi dalam
prakteknya decision makers itu dimasukan adalah pimpinan atau seseorang
yang berwenang dalam suatu jabatan.
Makin tinggi jabatan seseorang dan makin besar tanggung jawabnya,
maka makin luas pengaruh keputusan yang diambilnya. Misalnya seorang
penjabat tinggi dalam Lembaga negara yang mempunyai tanggung jawab
dalam impor beras, harus memutuskan untuk impor atau tidaknya beras
karena hal ini menyangkut pemenuhan kebutuhan masyrakat akan beras,
sehingga kelangkaan beras atau terputusnya pasokan beras bisa dihindari.
Dalam suatu perusahaan, misalnya seorang direktur mempunyai
anggapan bahwa permintaan masyarakat akan barang produksinya
meningkat, maka diputuskan untuk menaikkan produksi, tetapi nyatanya
anggapan itu salah, maka perusahaan mengalamai OVER PRODUKSI,
barang tidak laku, dan menyebabkan IDLE MONEY yaitu uang menjadi
mengganggur.
Sehingga jika dikaitkan dengan masalah manajemen, maka data dapat
dipergunakan untuk :
a. Dasar suatu perencanaan, agar perencanaan sesuai dengan
kemampuan yang ada, sehingga dapat di cegah terjadinya suatu
perencanaan yang ambisius sehingga susah dilaksanakan,
kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan personil,
pembiayaan serta material.
b. Alat pengendalian terhadap pelaksanaan dan implementasi
suatu perencanaan agar bisa diketahui kesalahan-kesalahan

Retno Andriyani, Nisvu Nanda Saputra (Statistika) 2


yang terjadi yang bertujuan dapat dicarikan solusi
pemecahannya.
c. Dasar evaluasi kerja akhir. Apakah hasil kerja yang ditargetkan
sudah tercapai 100% atau masih dibawah 80%, jiak target belum
tercapai dapat diketahui factor penyebab target tidak tercapai.
KEBUTUHAN TERHADAP STATISTIK
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya jika yang diperoleh hanya
data tanpa ada proses pengolahan maka data tidak dapat digunakan dalam
pengambilan kesimpulan. Untuk itu diperlukan suatu statistic untuk
membantu dalam (1) Menjabarkan dan memahami suatu hubungan; (2)
mengambil keputusan yang lebih baik; (3) menangani perubahann.
Penjabaran Hubungan antara Variabel-variabel
Karena jumlah data kuatitatif yang dikumpulkan, diolah dan disajikan
kepada umum dan para pengambil keputusan dalam suatu oragnisasi atau
Lembaga untuk tujuan tertentu telah meningkat dengan sangat cepat,
diperlukan suatu kemampuan untuk menyaring jumlah yang begitu besat
agar dapat mengidentifikasi dan menjabarkan hubungan antara variable-
variabel yang kadangan terselubung tetapi seringkali sangat penting dalam
pengambilan keputusan. Misalnya seorang wiraswasta dapat mengumpulkan
data pendapatan dan biaya, dapat membandingkat rata-rata hasil
pengembalian atas investasi dalam suatu periode dengan data periode-
periode yang lampau.
Sebagai alat bantu pengambilan keputusan
Seorang admin akan dapat menggunakan statistic sebagai alat bantu
dalam menghasilkan keputusan yang lebih baik dalam ketidakpastian.
Misalnya seorang menager produksi pada perusahaan komestik,
mengiklankan bahwa 90 persen consumen perusahaannya puas dengan
produk perusahaannya. Jika seoarang aktivis politik merasa bahwa
pernyataan ini berlebihan dan perlu di tindak secara hukum, ia dapat
menggunakan Teknik penyimpulan statistic untuk memutuskan apakah
akan mengajukan tuntutan terhadap manager produksi perusahan tersebut
atau tidak.

Retno Andriyani, Nisvu Nanda Saputra (Statistika) 3


Menangani perubahan
Merencanakan adalah memutuskan sebelumnya serangkaian
Tindakan di masa yang akan dating oleh karena itu perencanaan dan
keputusan didasari oleh perkiraan tentang kejadian-kejadian dimasa yang
akan dating dana/atau hubungan-hubungan.
MACAM-MACAM DATA
Dalam melakukan penelitian dari suatu masalah akan diperlukan
sebuah data atau sekolompok data. Data diartikan sebagai keterangan atau
informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang sedang
dihadapi
Data merupakan bentuk jamak dari Datum. Data adalah suatu
keterangan tentang sesuatu hal sebagaimana keadaan sebenarnya. Data
yang salah, apabila dipergunakan untuk pengambilan keputusan, maka
keputusan yang diambil akan juga salah. Untuk itu data yang diperoleh dan
digunakan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Data harus obyektif maksudnya data harus sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya (as it is)
2. Data harus dapat mewakili (Representative)
3. Kesalahan baku (standar baku) harus kecil. Suatu perkiraan (Estimate)
dikatakan baik (mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi) apabila
standar error rendah.
4. Data harus terbaru (Up to date)
5. Harus Relevan, maksudnya data yang yang dikumpulkan harus ada
hubungannya dengan masalah yang sedang diteliti.

Data dapat dibedakan sebagai berikut :


1. Data Menurut sifatnya
a. Data kuatitatif adalah data yang diungkapkan dalam bentuk angka
atau bilangan
Contoh : nilai rata-rata statistik mahasiswa semeter III adalah 78
b. Data Kualitatif adalah data yang diungkapkan dalam bentuk uraian
atau kalimat.

Retno Andriyani, Nisvu Nanda Saputra (Statistika) 4


Contoh : hasil panen padi meningkat, hasil produksi meningkat.
2. Data menurut sumbernya
Untuk membahas data menurut sumber, kita harus berpijak atau
berdasarkan pada suatu organisasi.
a. Data Internal, adalah data yang menggambarkan keadaan atau
kegiatan didalam suatu organisasi
Contoh :
• Dalam suatu perusahaan, misalnya data internal meliputi
data personalia, data keuangan, data peralatan, data
kekayaan, data produksi dan data hasil penjualan.
b. Data Eksternal adalah data yang menggambarkan
keadaan/kegiatan diluar suatu organisasi.
Contoh :
• Bagi suatu perusahaan data eksternal misalnya data yang
menggambarkan tingkat daya beli masyarakat,
perkembangan harga, data yang menunjukan permintaan.
3. Data berdasarkan cara memperolehnya
a. Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh
suatu organisasi atau perseorangan langsung dari objeknya
Contoh :
• Suatu perusahaan yang ingin mengetahui konsumsi susu
suatu daerah, perusahaan tersebut langsung mewawancarai
penduduk daerah tersebut.
• Mahasiswa (peneliti) yang ingin mengetahui hasil belajar
siswa suatu kelas, mahasiswa tersebut langsung memberikan
tes kepada siswa kelas tersebut
b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang
sudah jadi, atau sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain
Contoh :
• Mahasiswa yang ingin mengetahui hasil belajar siswa suatu
kelas, mahasiswa peneliti tersebut memperoleh data dari
guru yang sudah melakukan tes dikelas tersebut.

Retno Andriyani, Nisvu Nanda Saputra (Statistika) 5


4. Data berdasarkan waktu pengumpulannya
a. Data cross section adalah data yang dikumpulkan pada suatu
waktu tertentu (at a point of time) yang menggambarkan kegiatan
pada waktu tersebut.
Contoh :
• Hasil sensus penduduk pada tahun 1980 menggambarkan
jumlah penduduk pada tahun 1980
• Hasil belajar siswa pada semester I menggambarkan hasil
belajar siswa pada semester I
b. Data berkala (time series data) adalah data yang dikumpulkan dari
waktu ke waktu untuk memberikan gambaran tentang
perkembangan suatu kegiatan dari waktu ke waktu.
Contoh :
• Perkembangan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
matematika pada 6 semester terakhir.
5. Data berdasarkan Hubungan
a. Data diskrit adalah data yang paling sederhana yang disusun
menurut jenisnya atau kategorinya misalnya pengelompokan
berdsarkan jenis kelamin “1” untuk mewakili jenis kelamin laki-laki,
“2” untuk jenis Kelamin Perempuan.
b. Data Kontinu
i. Data Ordinal
ii. Data Interval
iii. Dara rasio

PENGUMPULAN DATA
Berdasarkan pengertian statistika salah satunya adalah untuk
mengumpulkan data. Data yang baru diperoleh dapat kita sebut sebagai data
mentah atau data yang belum melalui proses pengolahan apapun. Dalam
statistika ada dua cara dalam pengumpulan data yaitu secara populasi dan
secara sampling
Populasi adalah pengumpulan data jika setiap anggota populasi atau
objek penelitian diteliti secara satu persatu.

Retno Andriyani, Nisvu Nanda Saputra (Statistika) 6


Contoh :
Misalkan guru SMP A akan mengetahui berat badan siswa disekolahnya yang
berjumlah 1000 orang. Apabila setiap siswa ditimbang kemudian dicatat
berat badannya maka pengambilan data seperti ini sebut sebagai populasi
atau sensus.
Secara sampel atau sampling adalah pengambilan atau pengumpulan
data jika yang diambil datanya hanya Sebagian dari keseluruhan populasi
saja. Sehingga tidak semua anggota populasi yang diteliti. Namun Sebagian
dari populasi yang diambil harus dapat merepresentasikan semua anggota
yang ada dalam populasi tersebut.
Populasi dan Sampel
Populasi adalah Kumpulan seluruh elemen yang sejenis akan tetapi dapat
dibedakan satu sama lain. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi.
Secara garis besar teknik pengambilan sampel dibagi atas 2 yaitu Probability
Sampling dan NonProbability Sampling.
Probability Sampling adalah teknik sampling dengan setiap anggota populasi
memiliki peluang sama dipilih menjadi sampel. Dengan kata lain, semua
anggota tunggal dari populasi memiliki peluang tidak nol. Sedangkan
NonProbability Sampling adalah setiap anggota populasi memiliki peluang nol
artinya pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu seperti Judgment,
status, kuantitas, kesukarelaan dan sebagainya.
Probability sampling dibedakan atas enam jenis yaitu :
a. Sampling acak sederhana (simple Random Sampling)
Pengambilan sampel dari populasi secara acak berdasarkan
frekuensi probabilitas semua anggota populasi
b. Sampling Acak Sistematis (Systematic Random Sampling)
Probabilitas pengambilan sampel tidak sama terlepas dari
kesamaan frekuensi setiap anggota populasi
c. Sampling Stratifikasi (Stratified Sampling)
Populasi dibagi kedalam kelompok strata dan kemudia mengambil
sampel dari tiap kelompok tergantung kriteria yang ditetapkan.
Misalnya, populasi dibagi kedalam pengguna dan non pengguna

Retno Andriyani, Nisvu Nanda Saputra (Statistika) 7


angkutan umum, survai tentang pandangan mereka terhadap
angkutan umum
d. Sampling Rumpun (Cluster Sampling)
Populasi dibagi ke dalam kelompok ke wilayahan kemudian memilih
tiap-tiap kelompok. Misalnya, populasi adalah provinsi DIY
kemudian sampel diambil dari tiap-tiap kabupaten/kota
e. Sampling Bertahap (Multistage Sampling)
Pengambilan sampel menggunakan lebih dari satu teknik
probability sampling. Misalnya, menggunakan metode stratified
sampling pada tahap pertama kemudian metode simple random
sampling di tahap kedua dan seterusnya sampai mencapai sampel
yang diinginkan.
f. Probabilitas Proporsional Sampling (Probability Proportional to size
Sampling)
Probabilitas pengambilan sampel sebanding dengan ukuran
sampling bahwa sampel dipilih secara proporsional dengan ukuran
total populasi. Ini adalah bentuk multistage sampling ditahap
pertama dan kemudian ramdom sampling di tahap kedua, tapi
jumlah sampel sebanding dengan ukuran populasi, misalnya
perjalan yang dilakukan pada penghuni perumahan sederhana dan
penghuni perumahan mewah.
Non Probability Sampling terdiri dari lima jenis yaitu :
a. Sampling kuota (Quota Sampling)
Berdsarkan proporsi ciri-ciri tertentu untuk menghindari bias,
misalnya, jumlah sampel laki-laki 50 orang maka sampel
perempuan juga 50 orang
b. Sampling kebetulan (Accidental Sampling)
Didasarkan pada kenyataan bahwa mereka kebetulan muncul.
Misalnya, populasi adalah setiap pennguna jalan tol, maka peneliti
mengambil sampel dari orang-orang yang kebetulan melintas di
jalan tersebut pada saat waktu pengamatan.
c. Sampling Purposive (Purposisive or jugdment sampling)

Retno Andriyani, Nisvu Nanda Saputra (Statistika) 8


Peneliti membuat kriteria tertentu siapa yang dijadikan sebagai
informan. Misalnya, survai tentang kriteria pengembangan jalan,
sampel para takeholder yang terkait, misal : kadis PU, Kadis
perhubungan, ketua Bappeda.
d. Sampling sukarela (Voluntary Sampling)
Berdasarkan kerelaan untuk berpartisipasi dalam penelitian.
Metode ini paling umu digunakan dalam jajak pendapat.
e. Sampling Snowball (Snowball Sampling)
Berdasarkan penelusuran sampel sebelumnya. Misalnya, penelitian
tentang penggerak demo taksi, bahwa sumber informan pertama
mengarah kepada informan kedua lalu informan ke tiga dan
seterusnya.
Untuk menentukan ukuran/jumlah sampel digunakan rumus slovin dan
Tabel Issac Michael:
a. Rumus Slovin
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2
Keterangan :
n :Ukuran sampel
N :Ukurang Populasi
e :Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan
(misal 1%, 5%, 10%)
catatan : penentuan jumlah sampel hanya digunakan apabila target
populasi diketahui jumlahnya
Contoh :
Populasi 900 orang
900
𝑛= = 276
1 + (900(0.052 ))
Jadi sampel “minimal” yang ditolerir adalah 276 orang

Retno Andriyani, Nisvu Nanda Saputra (Statistika) 9


b. Tabel Issac Michael

Contoh :
Populasi 900 jadi sampel nya 251 orang pada ketelitian 5%.

Retno Andriyani, Nisvu Nanda Saputra (Statistika) 10

Anda mungkin juga menyukai