Anda di halaman 1dari 18

Sifat Data dan Variabel dalam Statistika Dasar

Pembimbing: Dr. Nonoh Siti Aminah, M.Pd



Tujuan


Artikel ini disusun sebagai salah satu tugas kelompok guna mengembangkan kemampuan dibidang
akademis mata kuliah Statistika Dasar


Disusun Oleh FKIP PMIPA Fisika 2013; Kelas A Semester III:

Azhar Umam
K2313012
Lencana Wijayanti
K2313040
Ria Dwi Utami
K2313060


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
2014

2
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Sifat dan Variabel
Data dalam Statistika Dasar tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Nonoh Siti Aminah, M.Pd. sebagai
dosen pengajar mata kuliah Statistika Dasar atas arahan dan bimbingannya. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang turut membantu baik secara moril
maupun meteril dalam proses penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan.
Sehubungan dengan hal tersebut, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna mewujudkan makalah yang lebih baik di masa mendatang.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan konstribusi positif
kepada para pembaca.


Surakarta, September 2014


Penulis




3
Daftar Isi


COVER .........................................................................................................................1
KATA PENGANTAR ...................................................................................................2
DAFTAR ISI ..................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................4
A. Latar Belakang ...................................................................................................4
B. Rumusan Masalah .............................................................................................4
C. Rumusan Tujuan ...............................................................................................4
D. Rumusan Manfaat .............................................................................................5
E. Metode Penulisan ...............................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Data Statistika ....................................................................................................6
B. Sifat Data Statistika............................................................................................8
C. Variabel ..............................................................................................................9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .....................................................................................................17
B. Saran ...............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................18






4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara etimologis kata statistik berasal dari kata status (bahasa latin) yang mempunyai
persamaan arti dengan kata state (bahasa Inggris) atau kata staat (bahasa Belanda), dan yang
dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi negara. Pada mulanya, kata statistik
diartika sebagai kumpulan bahan keterangan (data), baik yang berwujud angka (data
kuantitatif) maupun yang tidak berwujud angka (data kualitatif), yang mempunyai arti
penting dan kegunaan yang besar bagi suatu negara. Namun, pada perkembangan selanjutnya,
arti kata statistik hanya dibatasi pada kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka
(data kuantitatif) saja; bahan keterangan yang tidak berwujud angka (data kualitatif) tidak
lagi disebut statistik.
Dalam kamus bahasa Inggris akan kita jumpai kata statistics dan kata statistic. Kedua kata
itu mempunyai arti yang berbeda. Kata statistics artinya ilmu statistik, sedang kata statistic
diartika sebagai ukuran yang diperoleh atau berasal dari sampel, yaitu sebagai lawan dari
kata parameter yang berarti ukuran yang diperoleh atau berasal dari populasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa dan bagaimana pengklasifikasian data dalam statistika dasar?
2. Bagaimana pengklasifikasian sifat data dalam statistika dasar?
3. Bagaimana pengklasifikasian dari variable dalam statistika dasar?

C. Rumusan Tujuan
1. Mengetahui pengklasifikasian data dalam statistika dasar?
2. Memahami pengklasifikasian sifat data dalam statistika dasar?
3. Mengetahui pengklasifikasian dari variable dalam statistika dasar?


5
D. Rumusan Manfaat
Kita dapat mengetahui dan memahami dasar statistika tentang pengklasifikasian data dan
variable yang berguna dalam statistika deskriptif maupun inferensi.
E. Metode Penulisan
1. Subjek Penulisan
Subjek Penulisan adalah kajian tentang pengelolaan dan pengklasifikasin data dan
variable dalam statistika dasar, yang pengambilan datanya diambil dari berbagai buku yang
berisi tentang statistika dasar dalam pembelajaran dan dari berbagai sumber lainnya.
2. Prosedur Penulisan
Prosedur penulisan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan sumber-sumber yang akan dijadikan referensi pembuatan
makalah.
b. Mengidentifikasi aspek apa saja yang diperlukan dalam pengelolaan dan
pengklasifikasian data
c. Menyusun semua informasi yang telah diperoleh untuk menjawab rumusan
masalah yang telah dibuat.








6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Data Statistika
1. Pengertian Data

Data merupakan keterangan-keterangan atau fakta-fakta yang dikumpulkan dari suatu
populasi atau bagian populasi yang akan digunakan untuk menerangkan ciri-ciri populasi
yang bersangkutan (Lungan, 2006: 13). Menurut Hasan (2009: 16) data merupakan
keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau dianggap.
Dari pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa data merupakan fakta atau
keterangan yang dikumpulkan dari suatu populasi untuk menjelaskan karakteristik populasi
tersebut.
Agar data dapat menerangkan ciri-ciri populasi dengan benar, maka menurut Lungan
(2006: 14) data tersebut harus memenuhi kriteria sebagai berikut.
a. Objektif. Data yang bersifat objektif ialah data yang benar-benar sama dengan
keadaan yang sebenarnya (apa adanya)
b. Mewakili populasi
c. Galat baku (standard error) kecil
d. Tepat waktu
e. Relevan

SUMBER:
2013. Pengertian Data dan Jenis Data. http://www.pengertianahli.com. [4 September 2014].

2. Pembagian Data

Menurut Lungan (2006: 9), data dibedakan atas beberapa bagian sebagai berikut.
a. Menurut Sifatnya
1) Data kualitatif

7
Data kualitatif disajikan bukan dalam bentuk bilangan-bilangan (non-numerik)
seperti suku bangsa, jenis kelamin, agama, dan kualitas barang.
2) Data kuantitatif
Data kuantitatif disajikan dalam bentuk bilangan-bilangan seperti jumlah
mahasiswa menurut jurusan.
b. Menurut Cara Memperolehnya
1) Data primer
Data primer merupakan data yang langsung diperoleh dari lapangan melalui
percobaan, survei dan observasi. Misalnya mewawancarai langsung siswa SMP untuk
meneliti minat mereka dalam belajar matematika.
2) Data sekunder
Data sekunder diperoleh dari data primer, biasanya dalam publikasi. Misalnya
peneliti menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah.
c. Menurut Waktu
1) Data silang
Data silang merupakan data yang dikumpulkan dalam waktu yang sifatnya temporer.
Misalnya data hasil penelitian kemampuan komunikasi siswa dalam pembelajaran
matematika pada semester I tahun 2013.
2) Data berkala
Data berkala merupakan data yang dikumpulkan setiap periode tertentu. Misalnya
jumlah siswa yang mendaftar ke SMA X dari tahun 2003 sampai tahun 2013.
d. Menurut Sumber
1) Data internal
Data internal merupakan data yang dikumpulkan oleh unit kerja tertentu dalam
lingkungannya untuk keperluan sendiri. Misalnya data mahasiswa di UPI.
2) Data eksternal
Data eksternal merupakan data yang diambil dari unit lain. Misalnya data mahasiswa
di UPI yang kemudian digunakan oleh BPS, maka data tersebut merupakan data
eksternal bagi BPS.
SUMBER:
Anneahira. Contoh Data Kualitatif. www.anneahira.com. [ 4 September 2014].

8
Cahya Suryana. 2010. Data dan Jenis Data Penelitian. http://csuryana.wordpress.com [4
September 2014].
B. Sifat Data Statistika
1. Memiliki Nilai Relatif (relative Value) atau nilai semu. Nilai relatif dari suatu angka atau
bilangan adalah nilai yang ditunjukkan oleh angka atau bilangan itu sendiri.
Contoh : Nilai relatif dari bilangan 5 adalah nilai bilangan 5 itu sendiri
2. Memiliki Nilai Nyata (True Value) atau nilai sebenarnya. Nilai nyata dari suatu angka adalah
daerah tertentu dalam suatu deretan angka yang diawali oleh nilai relatif.
Contoh : Nilai nyata dari 5 adalah daerah antara (5 0,5) sampai dengan (5 + 0,5). Jadi
nilai nyata dari angka 5 adalah daerah antara 4,5 5,5.
3. Memiliki Batas Bawah Relatif, Batas Atas Relatif, Batas Bawah Nyata, dan Batas Atas
Nyata.
Contoh :
Kita memiliki bilangan 50 54
Maka batas bawah relatif adalah 50 ; batas atas relatif 54 ; batas bawah nyata 50 0,5 = 49,5
(Lower Limit = l); batas atas nyata 54 + 0,5 = 54,5 (Upper Limit = u) Bilangan 50 54
disebut Nilai Relatif ; 49,5 dan 54,5 disebut Nilai Nyata
4. Data statistik yang berbentuk data kelompok memiliki nilai tengah atau titik tengah
(Midpoint), yaitu nilai dari deretan bilangan atau angka yang terletak di tengah-tengah
deretan angka atau bilangan tersebut. Contoh :
a. Deretan angka yaitu 11, 12, 13, 14, 15 nilai tengahnya = 13, karena nilai 13 berada di
tengah-tengah deretan angka tersebut.
b. Data kelompok antara 40 44 nilai tengahnya = (40 + 44)/2 = 42, karena nilai 42 terletak
pada deretan angka tersebut di tengah-tengah

9
5. Data statistik sebagai data angka, dalam penggunaan perhitungan tidak menggunakan sistem
pecahan melainkan menggunakan sistem desimal (pembulatan).
Contoh : Pecahan harus diubah menjadi 0,5
6. Data statistik sebagai data angka dalam penggunaan perhitungan menggunakan sistem
pembulatan angka, yaitu pada angka desimal biasanya dilakukan setelah di belakang tanda
koma dan diambil tiga angka saja dengan ketentuan :
a. Jika angka setelah tanda koma 50 atau kurang dari 50 maka bilangan setelahnya
dianggap 0 (nol) dan tiga angka setelah bilangan desimal (tanda koma) tetap.
Contoh : 0,1234 dibulatkan menjadi 0,123
b. Jika angka setelah tanda koma 51 atau lebih dari 51 maka bilangan setelahnya dianggap
1 (satu) dan bilangan 1 (satu) tersebut ditambahkan pada bilangan sebelumnya pada
angka ketiga setelah tanda desimal (tanda koma).
Contoh : 0,123517 dibulatkan menjadi 0,124
SUMBER:
2009. Sifat Data Statistik . http://kapakmerah.files.wordpress.com [4 September 2014].
C. Variabel
1. Pengertian Variabel
Ada beberapa definisi tentang variabel. Diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian.
Pengertian yang dapat diambil dari definisi tersebut ialah bahwa dalam penelitian
terdapat sesuatu yang menjadi sasaran, yaitu variabel, sehingga variabel merupakan
fenomena yang menjadi pusat perhatian penelitian untuk diobservasi atau diukur.
b. Variabel adalah konsep yang memiliki variasi nilai.
Beberapa definisi Variabel menurut para ahli

10
1. Menurut Hatch dan Farhady(1981), variabel dapat didefinisikan sebagai atribut
seseorang, atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain
atau satu objek dengan objek yang lain.
2. Menurut Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah kontruk(constructs)
atau sifat yang akan dipelajari.
3. Menurut kidder(1981),variabel penelitian adalah suatu kualitas dimana peneliti
mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.
4. Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009)
Berdasarkan pengertian pengertian di atas, maka dapat dirumuskan definisi variabel
penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulan.
Variabel penelitian memiliki beberapa kegunaan antara lain :
Untuk mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data
Untuk mempersiapkan metode analisis/pengolahan data
Untuk pengujian hipotesis
Dalam pelaksanaan penelitian, sebaiknya variabel penelitian ditetapkan dengan baik. Hal ini
dimaksudkan agar variabel penelitian tersebut relevan dengan tujuan penelitian dan dapat
diamati dan dapat diukur.
Dalam suatu penelitian, variebel perlu diidentifikasikan, diklasifikasikan dan didefinisikan
secara operasional dengan jelas dan tegas agar tidak menimbulkan kesalahan dalam
pengumpulan dan pengolahan data serta dalam pengujian hipotesis.
Definisi di atas mengandung makna bahwa sesuatu atau konsep dapat disebut variabel jika
konsep tersebut memiliki variabilitas atau dapat dibedakan menjadi beberapa jenis atau
kategori.
SUMBER:

11
2012. Variabel dan Hipotesis Penelitian. http://anjas-bee.blogspot.com/2012/04/variabel-
dan-hipotesis-penelitian.html [6 September 2014].
2. Klasifikasi Variabel
Variabel dapat diklasifikasikan berdasarkan skala pengukurannya, konteks hubungannya, dan
dapat tidaknya variabel dimanipulasi.
a. Berdasarkan skala pengukurannya
Secara umum, variabel diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis:
1) Variabel kuantitatif yang meliputi: Variabel kuantitatif discrete danVariabel
kuantitatif continuous
2) Variabel categorical atau kualitatif yang meliputi: Variabel kategorikal binary,
Variabel kategorikal nominal dan Variabel kategorikal ordinal
3) Variable time-to-event
Berikut ini adalah penjelasan dari tiap variabel tersebut:
1) Variabel kuantitatif
Variabel kuantitatif adalah variabel yang berbentuk angka. Contoh dari variabel kuantitatif ini
adalah: umur, tingi badan, berat badan. Ciri khas dari variabel kuantitatif ini adalah kita dapat
melakukan operasi matematika (tambah, kurang, kali, bagi) di hasil variabel ini. Variabel
kuantitatif dibagi dalam dua: variabel kuantitatif continuous dan discrete
a) Variabel Kuantitatif Discrete
Variabel kuantitatif discret adalah variabel yang berisi angka bulat (1,2,3,4) bukan angka
yang berbentuk pecahan seperti (0.3,2.4,4.1). Contoh variabel yang termasuk dalam variabel
kuantitatif discrete adalah: jumlah pasien rumah sakit. Jumlah pasien pasti berbentuk angka
bulat, tidak mungkin pecahan (anak kecil tidak termasuk dalam orang dewasa lho!).
Contoh lainnya adalah jumlah anggota keluarga.
b) Variabel Kuantitatif Continous

12
Variabel kuantitatif continuous adalah variabel yang berisi angka yang tidak bulat seperti
2.7317371414717. Contoh dari variabel kuantitatif continuous adalah tinggi badan: 171.3 cm
2) Variabel kategorikal
Variabel kategorikal adalah variabel yang berupa kategori data. Umumnya, di variabel
kategorikal tidak dapat dilakukan operasi matematika. Contoh variabel kategorikal adalah:
jenis kelamin, klasifikasi tekanan darah pasien (tidak hipertensif/hipertensif kategori
satu/hipertensif kategori dua). Variabel kategorikal dibagi menjadi tiga jenis:
a) Variabel kategorikal binary
Variabel kategorikal binary adalah jenis variabel yang hanya memiliki dua kemungkinan
jawaban. Contohnya: jenis kelamin: Laki-laki/perempuan. Apakah pasien memiliki tekanan
darah tinggi? Ya/tidak. Apabila variabel dapat berisi lebih dari dua jawaban maka dapat
masuk kedalam variabel kategorikal nominal/ordinal.
b) Variabel kategorikal nominal
Variabel kategorikal nominal adalah jenis variabel dimana jawaban lebih dari dua namun
tidak ada tingkatan dari jawaban tersebut.
Contoh dari variabel kategorikal nominal adalah golongan darah. Golongan darah dapat
berupa A/B/AB/O. Meskipun berbeda, bukan berarti golongan darah AB lebih baik dariapada
O atau B lebih buruk daripada A. Keempat jawaban tersebut sama tingkatannya.
c) Variabel kategorikal ordinal
Variabel kategorikal ordinal adalah jenis variabel dimana jawaban lebih dari dua. Namun,
jawaban tersebut memiliki beberapa tingkatan.
Contoh dari variabel kategorikal ordinal adalah klasifikasi jumlah kopi yang diminum setiap
harinya: tidak meminum kopi sama sekali, minum sangat sedikit kopi tiap harinya, minum
cukup banyak kopi tiap harinya, minum sangat banyak kopi tiap harinya. Perbedaan variabel
kategorikal ordinal dengan variabel kategorikal nominal adalah adanya tingkatan dari
variabel kategorikal ordinal: orang yang meminum sangat banyak kopi lebih tinggi

13
tingkatannya dibandingkan mereka yang meminum cukup banyak kopi.Tingkatan ini tidak
ditemukan dalam variabel kategorikal nominal.

3) Variabel Time-to-Event
Variabel time-to-event ini adalah variabel yang berisi waktu yang diperlukan hingga suatu
kejadian itu muncul. Variabel ini berisi dua komponen yang berbeda yaitu variabel
binary (apakah kejadian ini terjadi atau tidak?) dan juga variabel kuantitatif continuous
(berapakah waktu yang diperlukan hingga kejadian itu terjadi?)
Contoh dari variabel time-to-event adalah: Waktu hingga pasien mendapatkan kanker. Seperti
disebutkan diatas, ada dua komponen dari variabel ini: apakah pasien mendapatkan kanker?
(ya/tidak) serta berapakah waktu yang dibutuhkan hingga pasien mendapatkan kanker? (1.3
tahun, 2 tahun,15 tahun). Variabel time-to-event ini hanya terdapat pada penelitian dimana
pasien diikuti dalam suatu jangka waktu tertentu seperti penelitian cohort.
SUMBER:
2013. POJOK STATISTIK: MEMAHAMI VARIABEL. http://www.aldoferly.com/pojok-
statistik-memahami-variabel/ [6 September 2014].
b. Berdasarkan konteks hubungannya
Variabel dalam suatu penelitian jumlahnya bisa lebih dari satu. Variabel-variabel tersebut
saling berhubungan dan jika ditinjau dari konteks ini variable dibedakan menjadi :
1) Variabel bebas atau independent variables
Variabel bebas adalah variabel yang nilainya mempengaruhi variabel lainnya,
yaitu variable terikat.
2) Variabel terikat atau dependent variable
Variabel terikat merupakan variabel yang nilainya tergantung dari nilai vaiabel
lainnya.
3) Variabel moderator atau variable intervening

14
Variabel moderator merupakan variable yang juga mem-pengaruhi variabel
terikat, namun dalam penelitian penga-ruhnya tidak diutamakan.
4) Variabel perancu (confuding variable)
Variabel perancu merupakan variabel yang berhubungan variabel bebas dan
variabel terikat, tetapi bukan variable antara.

5) Variabel kendali
Variabel kendali merupakan variabel yang juga mem-pengaruhi variabel
terikat, tetapi dalam penelitian keberadaannya dijadikan netral.
6) Variabel rambang
Variabel rambang merupakan variabel yang juga ikut mempengaruhi variabel
terikat namun pengaruhnya tidak begitu berarti, sehingga keberadaan variabel
ini dalam penelitian diabaikan.

c. Berdasarkan dapat tidaknya variabel dimanipulasi
Ada variabel di mana peneliti dapat melakukan intervensi dan ada pula variable di mana
peneliti tidak dapat melakukan intervensi. Atas dasar tinjauan ini, variabel dibedakan
menjadi:
1) Variabel dinamis, adalah variabel yang dapat dimanipulasi atau diintervensi
oleh peneliti, contoh : metoda mengajar, teknik pelatihan, strategi pembiasaan,
dst.
2) Variabel statis, merupakan variabel yang tidak dapat diintervensi atau
dimanipulasi oleh peneliti, contoh : jenis kelamin, umur, status perkawinan,
dst.

4) Hubungan Antar Variabel
Hubungan antar variable dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu : hubungan asimetris, hubungan
simetris, dan hubungan timbal balik (Machfoedz, 2007: 29).
a. Hubungan asimetris

15
Pada hubungan asimetris, suatu variabel atau variabel-variabel bebas berhubungan dengan
variabel atau variabel-variabel terikat.
Hubungan variabel asimetris dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Hubungan variabel bivariat: hubungan antara dua variabel.
Contoh hubungan asimetris bivariat : hubungan kecerdasan intelektual (X) dengan prestasi
belajar (Y). Siswa yang mempunyai kecerdasan intelektual yang tinggi, presteasi belajarnya
juga tinggi.
Secara visual hubungan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

2) Hubungan variabel multivariat: hubungan antara tiga variabel atau lebih.
Contoh hubungan asimetris multivariate:
Hubungan kecerdasan intelektual (X), kecerdasan emosional (X), dan motivsi belajar (X)
dengan prestasi belajar (Y).
Secara visual hubungan tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut:

b. Hubungan simetris

16
Hubungan variable secara simetris artinya ada hubungan antara dua variabel, tetapi variabel
yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh variable lainnya.
Contoh hubungan variable secara simetris:
Variabel tinggi badan (Y) dan variable berat badan (Y) merupakan variable terikat yang
dipengaruhi oleh variabel pertumbuhan (X). Kedua variable terikat berhubungan
tetapi variable yang satu tidak diengaruhi variable lainnya. Secara visual hubungan tersebut
dapat digambarkan sebagai berikut:

c. Hubungan timbal balik
Hubungan variabel dikatakan bersifat timbal balik jika variabel yang satu mempengaruhi
variabel lainnya dan sebaliknya.
Contoh hubungan variabel secara timbal balik: Variabel rasa percaya diri (X) mempengaruhi
prestasi belajar (Y) dan sebaliknya, prestasi belajar juga mempengaruhi rasa percaya diri.
Hubungan semacam ini dapat digambarkan sebagai berikut:

SUMBER:
2013. Variabel Penelitian. http://statistikian.blogspot.com/2012/10/variabel-penelitian.html
[6 September 2014].
2010. Variabel dan Data. http://smartstat.wordpress.com/2010/02/25/variabel-dan-data/ [6
September 2014].

17





BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Data adalah bentuk jamak dari datum. Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu
hal, dapat berupa suatu yang diketahui atau yang dianggap atau anggapan. Atau suatu fakta
yang digambarkan lewat angka, simbol, dan lain-lain.
Sifat data dalam statistika diantaranya memiliki nilai relative, nilai nyata, batas bawah relatif,
batas atas relatif, batas bawah nyata, dan batas atas nyata, data statistik yang berbentuk data
kelompok memiliki nilai tengah atau titik tengah (midpoint), tidak menggunakan sistem
pecahan melainkan menggunakan sistem desimal (pembulatan) dan menggunakan sistem
pembulatan angka
Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Pengertian
yang dapat diambil dari definisi tersebut ialah bahwa dalam penelitian terdapat sesuatu yang
menjadi sasaran, yaitu variabel, sehingga variabel merupakan fenomena yang menjadi pusat
perhatian penelitian untuk diobservasi atau diukur
B. Saran
Adapun saran yang penulis sampaikan adalah agar pembaca dapat menggunakan
pemecahan masalah secara statistik, lebih tepat jika mengikuti tahapan yang ilmiah. Data
yang baik tentu saja harus yang mutakhir, cocok (relevan), dengan masalah penelitian dari

18
sumber yang dapat dipertanggungjawabkan, lengkap akurat, objektif dan konsisten.
Pengumpulan data sedapat mungkin di peroleh dari tangan pertama. Data yang baik sangat di
perlukan dalam penelitian, sebab bagaimanapun canggihnya suatu analisis data jika tidak di
tunjang oleh data yang baik, maka hasilnya kurang dapat di pertanggungjawabkan.
Data statistika tidak hanya cukup dikumpulkan dan diolah, tetapi juga perlu disajikan
dalam bentuk yang mudah dibaca dan di mengerti oleh pengambil keputusan. Penyajian data
ini bisa dalam bentuk tabel atau grafik/diagram.
Daftar Pustaka
Hasan, Iqbal. 2009. Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif). Jakarta:Bumi
Aksara
Lind, DA, WG Marchal, and SA Wathen. 2007. Teknik-teknik Statistika dalam Bisnis dan
Ekonomi. Edisi ke 13. Buku 1. Bab 1. Penerbit Salemba Empat.
Riduwan. 2003. Dasar-Dasar Statistika. Bandung:Alfabeta.
Sudjana. Metoda Statistika. Edisi 6. Bab 1. 2004. Penerbit Tarsito.
Widyantini. 2004. Statistika. Yogyakarta:PPPG Matematika

Anda mungkin juga menyukai