Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH LARAS ILMIAH DAN RAGAM BAHASA

Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Mohammad Siddik, M.Pd

DISUSUN OLEH :

Nabila Shafa Nur Annisa 2305116037

Nadya Mayninda Ratu Zahra 2305116050

Sahari Ramadhan 2305116142

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkankehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat serta
hidayahnya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang “LARAS ILMIAH DAN
RAGAM BAHASA”.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini belum sempurna.Untuk itu demi
kesempurnaan makalah kami sangat mengharapkan adanya saran, kritik, dan masukan yang
bersifat membangun.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen dan teman-teman yang telah
memberikan saran yang baik kepada kami dalam menyusun makalah kami ini, tak lupa juga
kami ucapkan terimaksih kepada dosen bahasa indonesiayang telah memberi kami kepercayaan
untuk membuat makalah ini.

Samarinda, 07 Maret 2024

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................I
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................1
1.3 Tujuan…………………………...........................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ragam Bahasa.....................................................................................2
2.2 Jenis-Jenis Ragam Bahasa.....................................................................................3
2.3 Pengertian Laras Bahasa........................................................................................6
2.4 Jenis-Jenis Laras Bahasa.......................................................................................6
2.5 Pengertian Laras Ilmiah.........................................................................................8
2.6 Jenis-Jenis Laras Ilmiah........................................................................................9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...........................................................................................................11
3.2 Saran .....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................12

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahasa adalah sarana penyampaina ekspresi diri sehingga lawan bicara dapat
memahami makna dan tujuan dari interaksi yang kita lakukan dengannya. Bahasa dibentuk
dari kaidah serta pola yang tidak bisa diganggu sehingga komunikasi dapat berjalan dengan
baik dan lancar. Baik pengirim maupun penerima haruslah menguasai bahasa yang
digunakan, sehingga tidak terjadi kesalah fahaman yang sering kali menimbulkan konflik.
Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak
menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi.Kaidah, aturan dan pola-pola yang
dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan tata kalimat.Agar komunikasi yang
dilakukan berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus harus
menguasai bahasanya.
Oleh karena itu, untuk pegangan dan sekaligus sebagai patokam dalam berbahasa,
dalam makalah ini penulis menyajikan penggunaan bahasa berdasarkan ragam dan laras
bahasa Indonesia, serta bagaimana menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat ditentukan rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Ragam Bahasa Indonesia ?
2. Apa yang dimaksud dengan Laras Bahasa Indonesia ?
3. Apa saja Fungs Ragam dan Laras Bahasa Indonesia ?
4. Apa macam macam ragam bahasa ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam makalah ini sebagai berikut :
1. Mengetahui apa yang dimaksud Ragam Bahasa Indonesia.
2. Mengetahui apa yang dimaksud Laras Bahasa Indonesia.
3. Mengetahui apa saja Fungsi Ragam dan Laras Bahasa Indonesia.
4. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ragam Bahasa


Menurut Bachman (dalam Saragih, 2014: 34), ragam bahasa adalah variasi bahasa
menurut pemakaian yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut
hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium
pembicara. Dengan perkataan lain ialah bahwa pemakaian bahasa melibatkan konteks
pemakainya.
Menurut Brown dan Yule (1991) konteks berkenaan dengan lingkungan
(environment) atau keadaan (circumstances). Konteks-konteks itu mencakup; penutur
(who) dan mitra tutur (whom),topik(topic), media (medium) yang digunakan, kapan (when)
peristiwa bahasa itu berlangsung, dimana (where) peristiwa bahasa terjadi, bagaimana
(how) pesan itu disampaikan, dan mengapa(why) berbahasa seperti itu. Pelibatan konteks
ke dalam kegiatan berbahasa menghasilkan interpretasi makna yang jauh lebih tepat, dan
menghasilkan ragam bahasa atau variasi bahasa.
Menurut Pasaribu (2011:14), ada dua hal pokok yang terdapat dalam ragam bahasa,
yaitu berdasarkan: (1) media berbahasa, (2) latar belakang penutur bahasa.
Ragam Lisan dan Ragam Tulis Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ragam
Bahasa diartikan sebagai variasi menurut pemakaiannya, topik yang dibicarakan, hubungan
pembicara dan teman bicara dan medium pembicaraannya (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 2016). Jadi, ragam bahasa membahas mengenai variasi atau macam menurut
pemakainya. Ditinjau dari sarana media yang digunakan untuk menghasilkan bahasa,
ragam terdiri dari (1) ragam lisan dan (2) ragam tulis. Ragam lisan adalah bahasa yang
dihasilkan melalui organ alat ucap dengan fonem sebagai unsur dasar. Ragam lisan
merupakan bahasa yang dilafalkan atau dituturkan langsung oleh penutur kepada
pendengar atau lawan tuturnya (Sujinah, 2018). Penggunaan intonasi dalam ragam lisan
berpengaruh terhadap pemaknanya.

2
Sedangkan, bahasa dihasilkan dengan memanfaatkan penempatan tulisan dan huruf
(ejaan) sebagai unsur dasarnya merupakan ragam tulis. Dalam ragam tulis tidak
mengharuskan adanya lawan tutur, berbeda dengan ragam lisan yang terkadang
memerlukan lawan tutur. Penggunaan fungsi gramatikal dalam ragam tulis harus lebih jelas
karena ragam tulis tidak mengharuskan orang kedua berada di depan pembicara. Adapun
perbedaan lain antara ragam lisan dan tertulis,yaitu ragam lisan sangat terikat dengan
kondisi situasi,ruang, waktu dan apa yang dibicarakan secara lisan.

2.2 Jenis-Jenis Ragam Bahasa


a. Ragam bahasa jika ditinjau dari situasi
1) Ragam formal
Ragam formal digunakan pada situasi sangat resmi. Ragam formal disebut
juga ragam baku karena pengunaan kata-kata baku sangat diharuskan pada
situasi yang sangat resmi seperti komunikasi resmi, wacana teknis,
pembicaraan di depan khalayak ramai, dan pembicaraan dengan orang yang
dihormati.
2) Ragam semiformal
Ragam semiformal memiliki keunikan tersendiri karena berciri mengikuti
kaidah dan aturan yang tetap, tetapi tidak dilakukan secara konsisten, karena
seringkali terselip kata-kata yang biasa kita gunakan sehari hari. Sebagai
contohnya pada bahasa jurnalistik, dimana biasanya pembaca berita,
membacakan beritanya dengan bahasa baku, akan tetapi ditengah-tengah
pembicaraan sring kali sang pembaca berita mengunakan kata-kata santai
dengan lawan bicara saat membahas suatu topik.
3) Ragam nonformal
Pada situasi seperti ini, penggunaan kata-kata baku tidak mutlak harus
digunakan atau tidak sesuai dengan kaidah yang tetap contohnya pada
pembicaraan santai dengan teman.
b. Ragam bahasa jika ditinjau dari media penyampaiannya
1) Ragam bahasa lisan
Ragam bahasa lisan merupakan bahasa yang diungkapkan melalui media
suara, serta terikat ruang dan waktu, sehingga situasi dan ekspresi dapat

3
membantu pemahaman. Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi
pemakaiannya.
Ciri-ciri ragam bahasa lisan antara lain:
a) Memerlukan orang kedua/teman bicara;
b) Tergantung situasi, kondisi, ruang dan waktu;
c) Hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh;
d) Berlangsung cepat.;
e) Sering berlangsung tanpa alat bantu;
f) Kesalahan dapat langsung dikoreksi;
g) Dapat dibantu dengan mimik wajah serta intonasi.
Kelebihan dari bahasa lisan ini adalah pengunaannya yang dapat
disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta ekspresi diri dari penguna bahasa
lisan juga lebih terlihat secara jelas. Namun bahasa lisan juga memiliki
kekurangan, yaitu terbatas pada ruang dan waktu sehingga membuat pengguna
bahasa lisan tidak dapat melakukan komunikasi kapan pun dan di mana pun
tanpa alat bantu, dan juga terkadang teman bicara bisa saja tidak mengerti
dengan maksud pembicara.

2) Ragam bahasa tulis


Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang diungkapkan melalui penulisan
simbol-simbol yang telah disepakati dengan memperhatikan tanda baca dan
ejaan secara benar. karena tidak ada batas ruang dan waktu maka ketepatan
pemilihan kata, ejaan, struktur kalimat, dan kelengkapan unsur-unsur bahasa di
dalam kalimat serta ketepatan peletakan tanda baca sangat diperhatikan.
Ciri-ciri ragam bahasa tulis antara lain:
a) Tidak memerlukan teman bicara secara langsung;
b) Tidak terikat ruang, waktu, situasi, dan kondisi;
c) Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan;
d) Berlangsung lambat;
e) Selalu memakai alat bantu;

4
f) Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap.
Ragam bahasa tulis dapat bersifat formal, semiformal, maupun
nonformal. Bahasa tulis formal biasanya digunakan pada penulisan skripsi dan
makalah seminar. Dan pada perkuliahan dan sekolah biasanya mengunakan
bahasa tulis semiformal. Sedangkan untuk bahasa tulis nonformal digunakan
pada kehidupan sehari hari seperti pesan singkat dan surat kepada teman
ataupun pacar.
Keunggulan dari ragam bahasa tulis adalah :
 Informasi yang disajikan dapat dikemas sebagai media atau materi yang
menarik dan menyenangkan.
 Umumnya memiliki kedekatan budaya dengan kehidupan masyarakat.
 Dapat dijadikan sebagai sarana untuk memperkaya kosakata.
 Dapat digunakan untuk menyampaikan maksud, dan informasi, sehingga
mampu memperluas wawasan pembacanya.
 Tidak terikat ruang dan waktu.
Sedangkan kelemahan dari ragam bahasa tulis ini adalah :
 Sering terjadi salah pengertian.
 Jika harus menggunakan kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung
miskin daya pikat dan nilai jual, bahasa tulis tidak mampu menyajikan
berita yang dapat menarik hati pembaca.
 Tidak bisa melakukan koreksi dengan cepat sehingga diperlukan
keseksamaan yang lebih besar di saat menulis/mengetik.
 Tidak dapat bertatap muka dengan teman bicara.

5
2.3 Pengertian laras bahasa
Laras bahasa merupakan ragam bahasa yang digunakan untuk suatu tujuan atau pada
konteks sosial tertentu. Banyak sekali laras bahasa yang dapat diidentifikasi tanpa batasan
yang jelas di antara mereka. Definisi dan kategorisasi laras bahasa pun berbeda antara para
ahli linguistik.
Ragam dan Laras bahasa merupakan suatu kesatuan dalam kehidupan sehari-hari,
jika kita menggunakan laras dan ragam bahasa yang baik dan benar, maka orang akan
mengerti, contoh, jika kita berbicara dengan orang yang lebih tua dengan bahasa yang
sopan, namun laras yang digunakan tidak baik, maka tutur bahasanya pun akan berantakan.
jadi kita harus bisa memadukan dengan baik laras dan ragam bahasa yang baik dan benar.
Laras bahasa berbicara mengenai kesesuaian dalam menggunakan bahasa. Jadi, laras
bahasa adalah kesesuaian antara bahasa dan pemakainya. Kita mengetahui terdapat banyak
laras di antaranya laras ilmiah, laras popular, dan laras sastra (komik, novel, cerpen, puisi
dan sebagainya). Setiap laras memiliki ciri masing-masing. Selain itu, setiap laras dapat
disampaikan baik secara lisan atau tulisan.
Selanjutnya yang akan dibahas, yaitu mengenai laras ilmiah. Terkait dengan
pembahasan laras ilmiah, artinya pembahasan kali ini mengarah kepada karya ilmiah.
Berikut ini merupakan ciri-ciri laras ilmiah, yaitu (Sujinah, 2018):
1. penggunaan kosakata dan bentukan kata;
2. penyusunan frasa, klausa dan kalimat;
3. penggunaan istilah;
4. pembentukan paragraf;
5. penampilan hal teknis; dan
6. penampilah kekhasan dalam wacana.

2.4 Jenis-Jenis Laras Bahasa


1. Laras bahasa biasa
Tidak ada kontek khusus atau melibatkan sembarang bidang ilmu, menggunakan
Bahasa yang tidak formal dan bisa formal juga kondisi nya dalam keadaan resmi.
2. Laras Bahasa Iklan

6
Penggunaan Bahasa ringkas dan pendek menggunakan jenis Bahasa imaginatife dan
kreatif.
3. Laras Bahasa Sains
Mempunyai sifat intelektual formal dan objektif berdasarkan kajian dan fakta,
terdapat benyak penggunaan kata nama dan ragam ayat pasif.
4. Laras Bahasa Media Masa
Sebagai media untuk melapor atau menyampaikan berita dengan Bahasa yang paling
mudah diterima si pendengan dan si pembaca.
5. Laras Bahasa Rencana
Gaya Bahasa mudah dipahami, jenis Bahasa bersifat umum dan menampilkan
berbagai idea tentang suatu kejadian.
6. Laras Bahasa Undang-undang
Teks atau isi bersifat dengan perundangan yang mengandung prinsif undang-undang
tertentu, makana kosakata berdasarkan intepretasi tidak mengandung gambar bersifat
objektif, terperinci, tepat dan padat.
7. Laras Bahasa Agama
Terdapat petikan mengandung agama dan kiasan untuk pengajaran.
8. Laras Bahasa Sukuan
Kosakata mudah dipahami, ringkas, bersahaja dan jelas
9. Laras Bahasa Ekonomi
Berbentuk ilmiah tentang ekonomi mengandung teknikal ekonomi menggunakan
gaya Bahasa formal, fakta berdasarkan bukti data dan informasi dan tidak
menggunakan struktur ayat.
10. Laras Bahasa Akademik
Bersifat ilmiah formal dan objektif, gaya Bahasa menggunakan kematangan dan
keintelektualan, terdapat penulisan ragam ayat bersifat khusus dan tidak mudah
dipahami oleh orang yang kurang pengetahuan.

7
2.5 Pengertian Laras Ilmiah
Laras ilmiah adalah bahasa yang digunakan untuk tujuan ilmiah,misalnya seperti
karangan ilmiah. Menurut Kosasih & Darma (2009:1),karangan ilmiah merupakan
karangan atau tulisan yang disusun dengan metode ilmiah yakni metode yang didasarkan
cara berpikir yang sistematis dan logis. Masalah-masalah yan disajikan didalamnya adalah
masalah-masalah factual dan objektif.

Berdasarkan penggunaannya ragam bahasa ilmiah merupakan ragam dalam kegiatan


yang bersifat ilmiah. Ragam ilmiah di sini mengarah kepada penggunaan bahasa baku yang
digunakan sesuai kaidah tata kebahasaan. Selain itu, penggunaan bahasa baku, berkaitan
dengan variasi bahasa formal dipakai dalam situasi resmi, misalnya upacara-upacara resmi,
surat-menyurat dinas, laporan resmi, karya ilmiah, pengumuman yang disampaikan oleh
instansi resmi, pembicaraan di depan umum, yakni ceramah, khotbah dan sebagainya.

Penggunaan bahasa baku dalam ragam ilmiah, memiliki ciri-ciri penanda, yaitu
pertama, memiliki kaidah dan aturan tetap sehingga memiliki sifat kemantapan dinamis.
Kedua, memiliki sifat kecendekiaan yang terwujud melalu kalimat, paragraf dan satuan
bahasa yang lebih besar lainnya yang mengungkapkan penalaran atau pemikiran yang
teratur, logis dan masuk akal. Ketiga, biasa digunakan oleh orang yang berpendidikan atau
cendekia (Sujinah, 2018).

Selain itu penggunaan istilah teknis dalam ragam ilmiah juga terdapat di dalamnya
(Mutmainah, 2019). Hal ini ditandai dengan penggunaan wacana teknis sesuai dengan
bidang keilmuan dengan kelengkapan peristilahan teknis. Misal dalam bidang kesehatan
dijumpai istilah infeksi, radang, anestesi, alergi, antibodi dan lainnya. Dalam bidang
pendidikan dijumpai istilah, asesmen, kurikulum, silabus, guru dan lainnya.

8
Berdasarkan penjelasan di atas ragam non ilmiah mengarah kepada penggunaan
bahasa yang tidak baku/ penggunaan bahasa standar. Bahasa standar yang dimaksud di
sini, yaitu penggunaan bahasa sehari-hari baik digunakan dalam ragam lisan ataupun
tertulis. Terkait dengan ragam lisan artinya situasi, suasana dan waktu berada dalam ranah
tidak formal. Tentunya berbeda dengan ragam ilmiah yang situasinya berada dalam ranah
formal.

2.6 Jenis-Jenis Laras Ilmiah


1. Laporan
Laporan merupakan suatu cara berkomunikasi untuk menyampaikan hal-hal
penting kepada seseorang atau suatu badan hokum sehubungan dengan tugas yang
dibebankan kepadanya. Menurut isinya sebuah laporan dapat berupa laporan dapat
berupa laporan buku,laporan wawancara,laporan diskusi,laporan perjalanan,laporan
pengamatan,laporan peristiwa dan laporan penelitian.
2. Makalah
Makalah merupakan karangan ilmiah yang membahas suatu persoalan beserta
pemecahan berdasarkan kajian literature atau kajian lapangan. Menurut Rohmadi,dkk
(2015:138) makalah disusun untuk memenuhi tugas-tugas mata kuliah tertentu atau
memberikan saran tentang masalah tertentu secara ilmiah.
3. Skripsi
Skripsi adalah karangan ilmiah yang disusun oleh mahasiswa S1 untuk
menyelesaikan pendidikannya (Kosasih&Darma,2009:4). Skripsi sebagai tanda bukti
mahasiswa dalam penelitian yang berhubungan dengan pemecahan masalah yang
sesuai dengan bidang stdinya.
4. Tesis
Berbeda dengan skripsi yang dikhususkan hanya untuk S1, maka tesis disusun
oleh mahasiswa S2 untuk memperoleh gelar master atau magister. Tesis memiliki
tafar keilmiahan yang lebih tinggi.
5. Disertasi

9
Disertasi adalah karangan ilmiah yang ditulis mahasiswa S3 untuk memperoleh
gelar doctor. Dibandingkan skripsi dan tesis,disertasi memiliki tingkat keilmiahan
yang lebih berbobot karena permasalahan yang dikaji lebih kompleks, mandalam,
problematic dan komprehensif.

Laras ilmiah juga merupakan dasar-dasar dari bahasa Indonesia. Adapun beberapa
ciri-ciri dari laras ilmiah, yaitu:
1) Cendekia, bahasa yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan
seksama, sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterimaa secara tepat
oleh pembaca;
2) Lugas, paparan bahasa yang lugas akan menghindari kesalah-pahaman sehingga
kesalahan menafsirkan isi kalimat dapat dihindarkan;
3) Jelas, gagasan akan mudah dipahami apabila dituangkan dalam bahsa yang jelas dan
hubungan antara gagasan yang satu dengan yang lain juga jelas;
4) Formal, bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal (resmi).
Tingkat keformalan bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat pada lapis kosa kata,
bentukan kata, dan kalimat;
5) Obyektif, sifat obyektif tidak cukup dengan hanya menempatkan gagasan sebagai
pangkal tolak, tetapi juga diwujudkan dalam penggunaan kata;
6) Konsisten, unsur bahasa, tanda baca, dan istilah, sekali digunakan sesuai kaidah yang
selanjutnya digunakan secara konsisten;
7) Bertolak dari gagasan, bahasa ilmiah digunakan dengan orientasi gagasan. Pilihan
kalimat yang lebih cocok adalah klaimat pasif, sehingga kalimat aktif dengan penulis
sebagai pelaku perlu dihindari; dan
8) Ringkas dan padat, ciri padat merujuk pada kandungan gagasan yang diungkapkan
dengan unsur-unsur bahasa, karena jika gagasan yang terungkap sudah memadai
dengan unsur bahasa yang terbatas tanpa pemborosan, ciri kepadatan sudah terpenuhi.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam bahasa indonesia dikenal dengan ragam bahasa dan laras ilmiah. Menurut
Bachman (dalam Saragih, 2014: 34), ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut
pemakaian yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan
pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara.
Dengan perkataan lain ialah bahwa pemakaian bahasa melibatkan konteks pemakainya.
Sedangkan Laras ilmiah adalah bahasa yang digunakan untuk tujuan ilmiah,misalnya
seperti karangan ilmiah. Menurut Kosasih & Darma (2009:1),karangan ilmiah merupakan
karangan atau tulisan yang disusun dengan metode ilmiah yakni metode yang didasarkan
cara berpikir yang sistematis dan logis. Masalah-masalah yan disajikan didalamnya adalah
masalah-masalah factual dan objektif.

3.2 Saran
Semoga bisa memahami pengertian dan fungsi dari laras ilmiah dan ragam bahasa
dengan baik dan bisa memanfaatkan ilmu serta mentranfer ilmu tersebut kepada orang lain.

11
DAFTAR PUSTAKA

Kosasih, E dan Yoce A, Darma. 2009. Menulis karangan ilmiah. Jakarta: Nobel Edumedia.

Rahardi, kunjana.2009. Bahasa indonesia untuk perguruan tinggi. Jakarta: ERLANGGA

Iskandarwassid dan Sunendar, Dadang. 2008. Sekolah pascasarjana Universitas Pendidikan


Indonesia. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.

Faizah, Hasnah .2009 .menulis karangan ilmiah. Pekanbaru: Cendikia Insani.

Iskandarwassid dan Sunendar, Dadang. 2011. Sekolah pascasarjana Universitas Pendidikan


Indonesia. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.

12

Anda mungkin juga menyukai