“KALIMAT EFEKTIF”
Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pegampu:
Disusun Oleh:
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah menciptakan manusia dengan sebaik-
baik bentuk sehingga dapat berkarya tanpa batas sebagai warisan untuk
generasi- generasi selanjutnya. Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan
kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW yang telah mengajarkan
dengan sempurna kepada manusia tentang bagaimana seharusnya menjalani
kehidupan yang bermartabat. Salam dan doa juga terlimpah kepada keluarga,
sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Tidak lupa penulis sampaikan beribu ucapan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dan memfasilitasi penulisan makalah ini sehingga dapat
selesai pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa tiada gading yang tak retak. Tidak ada yang
sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan ketulusan semua pihak untuk
menilai dan memberikan kritik saran kepada kami sebagai bahan evaluasi.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan yang terbaik untuk kami dan
para pembaca.
Hormat saya,
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 11
B. Saran....................................................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif?
2. Apa ciri-ciri kalimat efektif?
3. Apa Unsur-unsur Kalimat Efektif?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui yang dimaksud dengan kalimat efektif
2. Mengetahui ciri-ciri kalimat efektif
3. Mengetahui Unsur-unsur Kalimat Efektif
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kalimat Efektif
Unit terkecil dari bahasa lisan atau tulisan yang mengandung setidaknya subjek
dan predikat adalah kalimat. Kalimat adalah sekelompok kata yang
menyampaikan makna atau pemikiran kepada pendengar atau pembaca.
Sebaliknya, kalimat adalah unit pemikiran atau makna yang diungkapkan dalam
kata-kata untuk pembicara atau penulis. Efektif berarti bahwa sesuatu akan
berguna jika digunakan pada audiens yang tepat. Pemilihan struktur kalimat dan
jenis bahasa tertentu untuk digunakan dalam konteks linguistik tertentu
merupakan komponen penting pemahaman kalimat efektif. Kalimat efektif
adalah kalimat yang secara akurat menyampaikan gagasan pembicara atau
penulis sehingga dapat dipahami oleh pendengar atau pembaca.
Kalimat efektif dapat menyampaikan maksud individu dengan cara yang mudah
dipahami orang lain. Syarat kalimat efektif adalah sebagai berikut:
Contoh :
Contoh:
4
Contoh:
Contoh:
Kalimat adalah fungsi sintaksis yang dikenal sebagai peran kata dalam sebuah
kalimat—subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan kata
keterangan—dalam buku-buku tata bahasa Indonesia kuno sebagai posisi
kata.Catatan) .Subjek dan predikat adalah minimal dua unsur kalimat khas
dalam bahasa Indonesia. Unsur lain sebuah kalimat, seperti objek, pelengkap,
dan keterangan, dapat bersifat wajib, tidak wajib, atau tidak wajib ada. Subjek
5
kalimat ( S) mengidentifikasi pelaku, tokoh, tokoh (objek), sesuatu, atau isu
yang menjadi landasan percakapan. Jenis kata/kata benda (nominal), klausa, atau
frasa verbal biasanya berfungsi sebagai subjek. Lihat ilustrasi berikut untuk detil
tambahan:
S adalah kata-kata yang disorot dalam kalimat di atas. Kalimat (a) dan (b)
mengandung contoh S yang diisi dengan kata benda dan frasa, (c) berisi contoh
S yang diisi dengan klausa, dan (d) dan (e) berisi contoh S yang diisi dengan
frasa verbal. , dan klausa yang membentuk huruf S dalam bahasa Indonesia
selalu mengacu pada objek konkret atau abstrak. Meskipun jenis kata yang
digunakan dalam kalimat (c), (d), dan (e) bukan kata benda, sifat fisiknya tetap
mengacu pada hal-hal dalam contoh di atas. Ketentuan (c) dan (d) menyebut
pelaku sebagai individu (benda) yang berjalan dan mengenakan pakaian batik.
Senada dengan itu, pembangunan jalan layang, yang disebut S pada kalimat (e),
secara implisit mengacu pada "hasil bangunan," yang hanya terdiri dari benda-
benda. Penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan bahwa awal kalimat (c) hingga
(e) sebenarnya mengandung kata benda yang salah tempat, seperti "orang" di
awal kalimat (c) dan "kegiatan" di awal kalimat (d) dan (e).
Jika jawabannya tidak dan/atau tidak logis, tidak memiliki S. Ini adalah contoh
"kalimat" yang tidak memiliki S karena tidak ada/tidak jelas pelaku atau
objeknya. Selain itu, S dapat diidentifikasi dengan mengajukan pertanyaan
menggunakan kata tanya (yang)... atau apa (yang)... ke P. Jika ada jawaban
logistik untuk pertanyaan itu, itu adalah S. Jika jawabannya tidak dan/atau tidak
logistik, tidak memiliki S.
6
Karena tidak mengandung S, contoh (a) sampai (c) tidak memenuhi syarat
sebagai kalimat. Jika P menanyakan siapa yang dilarang masuk pada contoh (a),
siapa yang menyajikan resep pada contoh (b), dan siapa yang memandikan adik
pada contoh (c), tidak akan ada jawaban. tanggapannya tampaknya tidak praktis.
2. Predikat (P)
Bagian kalimat yang memberitahu subjek (aktor, karakter, atau objek dalam
kalimat) apa yang harus dilakukan (bertindak) atau dalam keadaan apa disebut
predikat (P). Pernyataan tentang sesuatu yang dimiliki oleh S juga termasuk P.
dalam kalimat. Berikut ini adalah contoh kalimat yang tidak memiliki P karena
tidak ada kata yang merujuk pada tindakan, sifat, kondisi, sifat, atau status
pelaku atau objek. Selain itu, P dapat menyatakan sifat, situasi, status,
karakteristik, atau identitas subjek (S).
Meskipun contoh (a), (b), dan (c) ditulis dengan cara yang sama seperti kalimat
biasa, dengan huruf kapital di awal dan titik di akhir, tidak ada satu kata pun di
dalamnya yang bisa digunakan sebagai periode. Misalnya, tidak ada jawaban
untuk pertanyaan "Apa kakak (pelaku) yang gendut dan lucu itu?" pada contoh
(a), dan tidak ada jawaban atas pertanyaan "Mengapa atau apa yang salah
dengan kantor di Jalan Gatot Subroto Contoh (a), (b), dan (c) tidak mengandung
P karena tidak mengandung informasi apa pun tentang perbuatan, sifat, atau
keadaan lain yang dihadapi P. Akibatnya, rangkaian kata yang cukup panjang
pada contoh (a), (b), dan (c) belum merupakan kalimat melainkan kumpulan
kata atau frasa.
3. Objek (O)
Objek kalimat (O) adalah bagian yang melengkapi P. Objek biasanya berisi
kata benda, frasa nominal, atau klausa. Dalam bentuk kata kerja transitif,
yaitu kata kerja yang membutuhkan keberadaan O, seperti pada contoh di
bawah ini, letak O selalu di belakang P.
7
a. Nurul terguncang;
b. desain arsitek;
c. juru masak goreng.
Dalam contoh ini, verba transitif untuk menggoyang, mendesain,
dan menggoreng adalah P, yang memerlukan penyelesaian. Dalam
tiga kalimat yang dimulai dengan objek, tidak ada yang akan
melengkapi P.O tidak diperlukan jika P diisi dengan verba
intransitif. Karena itu , karakter O tidak perlu ada dalam kalimat.
Dalam contoh berikut, kata kerja intransitif P, yang berarti "mandi",
"rusak", atau "rumah", tidak memerlukan penyelesaian.
a. Nenek pergi ke kamar mandi.
b. Komputer saya tidak berfungsi.
c. Tamu itu telah kembali.
Jika kalimatnya pasif, maka objek dalam kalimat aktifnya bisa berubah
menjadi S. Perhatikan contoh kalimat pasif berikut ini dimana O berada di
belakang dan berubah posisi.
4. Pelengkap (pel)
S P O
8
b. Banyak orpospol berlandaskan Pancasila.
S P Pel
Kedua kalimat aktif (a) dan (b) yang Pel dan O-nya sama-sama
diisi oleh nomina Pancasila, jika hendak dipasifkan ternyata yang bisa
hanya kalimat (a) yang menempatkan Pancasila sebagai O. Ubahan
kalimat (a) menjadi kalimat pasif adalah sebagai berikut:
S P O
Posisi Pancasila sebagai Pel pada kalimat (b) tidak bisa dipindah ke
depan menjadi S dalam kalimat pasif. Contoh berikut adalah kalimat yang
tidak gramatikal.
Hal lain yang membedakan Pel dan O adalah jenis pengisinya. Selain diisi
oleh nomina dan frasa nominal, Pelengkap dapat juga diisi oleh frasa
adjectival dan frasa preposisional. Di samping itu, letak Pelengkap tidak
selalu persis di belakang P. Apabila dalam kalimatnya terdapat O, letak pel
adalah di belakang O sehingga urutan penulisan bagian kalimat menjadi S-
5. Keterangan (ket)
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau
pembicara secara tepat sehingga pndengar/pembaca dapat memahami pikiran
tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimasud oleh
penulis atau pembicaranya.
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat, semoga dapat menambah
pengetahuan, wawasan serta bermanfaat bagi kita semua. Saya menyadari akan
ketidak sempurnaan makalah ini, untuk itu kritik dan saran dari teman-teman
yang membangun sangat bermanfaat untuk memperbaiki makalah selanjutnya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Badudu, J.S. 1983. Membina Bahasa Indonesia baku. Bandung: Pustaka Prima.
Finoza, Lamuddin. 2002.. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Insan Mulia.
Razak, Abdul. 1985. Kalimat Efektif. Jakarta: Gramedia.
12