DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
SITI KHUMAIRO’ALFIYA
NISWATUL AIDAWATI
FKULTAS SASTRA
Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala,atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “BAHASA DAN
MASYARAKAT” dapat kami selesaikan dengan baik.Tim penulis berharap makalah ini
. dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua
orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami, dosen pembimbing
kami, NOFI FITRIA INDASARI, M.Pd. . Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat
dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan
Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang
membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau
pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf.
Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya
makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
KELOMPOK 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………….…………………………………………………....…… i
.
BAB I
BAB II
Pembahasan ….……………………………………………………………….….………….... 3
ii
Bab I
PENDAHULUAN
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka bahasa pun mengalami
perubahan yang sangat signifikan. Hal ini disebabkan karena bahasa memang tidak lepas dari
masyarakat. Dua hal ini saling berkaitan, begitu pula dengan bahasa indonesia yang diangkat dari
bahasa Melayu yang bersifat lingua franca sebagai bahasa penghubung yang tersebar di
Nusantara hingga saat dirumuskannya bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu yang menjadi
bahasa negara, sejak itupun perkembangan bahasa Indonesia terus berkembang, beribu-ribu
istilah dan kata-kata baru bermunculan, dari segi struktur kita tingkatkan swadayanya sehingga
kita dapat rumuskan segala pemikitan yang tinggi dan rumit dalam bahasa Indonesia, sehingga
bahasa Indonesia menjadi bahasa yang canggih yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakatnya
yang juga berkembang dan modern.
2.Rumusan Masalah
1
3.Tujuan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. suatu peralatan yang digunakan untuk menyampaikan konsep riil mereka ke dalampikiran
orang lain
3. suatu kesatuan sistem makna
4. suatu kode yang yang digunakan oleh pakar linguistik untuk membedakan
antarabentuk dan makna.
5. suatu ucapan yang menepati tata bahasa yang telah ditetapkan (contoh:
Perkataan,kalimat, dan lain-lain.)
2. Masyarakat Tutur
Bahasa dan sosiolinguistik dapat disimpulkan bahwa masyarakat tutur ialah sekelompk orang
atau individu yang memiliki kesamaan atau menggunakan sistem kebahasaan yang sama
berdasarkan norma-norma kebahasaan yang sesuai.
3
Faktor-faktor sosial dan individual yang lain, seperti umur, jenis kelamin, tingkat keakraban,
latar belakang keagamaan, dan sebagainya tentu menambah komplek wujud bahasa yang
terdapat dalam sebuah masyarakat tutur, sehingga tidak mustahil bahwa dalam sebuah
masyarakat tutur terdapat sejumlah masyarakat tutur lain dalam skope yang lebih kecil.
Ciri khas bahasa seseorang disebut idiolek, sedangkan kumpulan idiolek dalam sebuah bahasa
disebut dialek. Variasi yang digunakan oleh orang-orang yang berbeda tingkat sosialnya
termasuk variasi dialek social atau sosiolek.
Berbicara tentang bahasa dan masyarakat, maka tidak terlepas dari istilah “ masyarakat bahasa”.
Masyarakat bahasa adalah sekelompok orang yang memiliki bahasa bersama atau merasa
termasuk dalam kelompok itu, atau berpegang pada bahasa standar yang sama. Masyarakat tutur
adalah istilah netral. Ia dapat dipergunakan untuk menyebut masyarakat kecil atau sekelompok
4
orang yang menggunakan bentuk bahasa yang relatif sama dan mempunyai penilaian yang sama
dalam bahasanya. Jadi masyarakat bahasa atau masyarakat tutur
Berbicara tentang bahasa dan masyarakat tentu tidak terlepas dengan kebudayaan yang ada pada
suatu masyarakat, maka titik tolaknya adalah hubungan bahasa dengan kebudayaan dari
masyarakat yang memiliki variasi tingkat- tingkat sosial. Ada yang menganggap bahasa itu
adalah bagian dari masyarakat, namun ada yang menganggap bahasa dan kebudayaan itu dua hal
yang berbeda, tetapi hubungan antara keduanya erat, sehingga tidak dapat dipisahkan, yang
menganggap bahasa banyak dipengaruhi oleh kebudayaan, sehinnga apa yang ada dalam
kebudayaan akan tercermin dalam bahasa.Di sisi lain ada juga yang mengatakan bahwa bahasa
sangat mempengaruhi kebudayaan dan cara berpikir manusia, atau masyarakat penuturnya.
Bagaimanakah bentuk hubungan antara bahasa dengan masyarakat? Bentuk hubungan bahasa
dengan masyarakat adalah adanya hubungan antara bentuk-bentuk bahasa tertentu, yang disebut
variasi ragam atau dialek dengan penggunaannya untuk fungsi-fungsi tertentu didalam
masyarakat.Sebagai contoh di dalam kegiatan pendidikan kita menggunakan ragam baku, untuk
kegiatan yang sifatnya santai ( non formal ) kita menggunakan bahasa yang tidak baku, di dalam
kegiatan berkarya seni kita menggunakan ragam sastra dan sebagainya. Inilah yang disebut
dengan menggunakan bahasa yang benar, yaitu penggunaan bahasa pada situasi yang tepat atau
sesuai konteks di mana kita menggunakan bahasa itu untuk aktivitas komunikasi.
5
BAB III
KESIMPULAN
Bahasa begitu melekat erat, menyatu jiwa di setiap penutur di dalam masyarakat. Ia laksana
sebuah senjata ampuh untuk mempengaruhi keadaan masyarakat dan kemasyarakatan. Fungsi
bahasa sebagai alat untuk berinteraksi atau berkomunikasi dalam arti alat untuk menyampaikan
pikiran, gagasan, konsep atau juga perasaan di dalam masyarakat inilah di namakan fungsi
bahasa secara tradisional. Maka dapat di katakan hubungan antara bahasa dan penggunanya di
dalam masyarakat ini merupakan kajian sosiolinguistik.
SARAN
Setiap individu harus menutur atau berbicara dengan menggunakan bahasa yang benar, sopan,
bijaksana dan memiliki etika dalam berbahasa, apalagi saat berada di kalangan masyarakat. Dan
hendaklah bagi penutur bahasa harus bisa menyesuaikan bahasanya ketika berada di suatu
tempat, baik di lingkungan formal maupun di lingkungan non formal.
6
DAFTAR PUSTAKA
Chaer Abdul, Agustina leoni, SOSIOLINGUISTIK Perkenalan Awal, Jakarta: PT Rineka Cipta
2004.