Disusun Oleh :
1. Karmila (200303013)
2. Erika Ramadani (200303005)
3. Andi Gaida Zahirah (200303001)
4. Indah Ayu Ningsih (200303009)
5. Nur Indah Mukarrama (200303017)
UNIVERSITAS PUANGRIMAGGALATUNG
MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas laporan yang berjudul Mengidentifikasi Tumbuhan dan
Hewan yang Ada di Sekitar Rumah ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah biologi umum.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Novita Dwi Yanti, S.Kel., M.Si
selaku pengampuh mata kuliah biologi umum yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, laporan yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Tujuan Penulisan..................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
METODE PENELITIAN................................................................................................................5
C. Metodelogi............................................................................................................................5
BAB III............................................................................................................................................6
A. HEWAN...............................................................................................................................6
1. Hamster.............................................................................................................................6
2. Ikan..................................................................................................................................12
3. Kucing.............................................................................................................................17
B. TUMBUHAN.....................................................................................................................23
2. Bunga Aglonema.............................................................................................................25
3. Bunga Kaktus..................................................................................................................27
BAB IV..........................................................................................................................................29
3
PENUTUP.....................................................................................................................................29
A. Kesimpulan.........................................................................................................................29
B. Saran...................................................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................30
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuhan dan hewan merupakan makhluk hidup yang terdapat di alam semesta.
Hidup berdampingan dengan manusia dan memberi begitu banyak manfaat dalam kehidupan
sehari-hari. Tumbuhan dan hewan dapat dibedakan menjadi dua golongan yakni tumbuhan
tanaman hias dan tanaman buah serta hewan peliharaan dan hewan liar.
Begitu pentingnya peranan tumbuhan bagi kelangsunggan hidup dan juga bumi ini.
Karena tumbuhan merupakan produsen pertama pada rantai makanan, selain itu juga
memiliki peranan penting sebagai penghasil Oksigen (O2) terbesar bagi kelangsungan hidup
mahkluk hidup di bumi serta menangani krisis lingkungan.
Selain itu, hewan peliharaan juga memiliki manfaat bagi manusia yaitu menjaga
kesehatan jantung, suasana hati lebih baik, menekan stres, menjaga tekanan darah, menjaga
kadar kolesterol, meningkatkan kebugaran, menekan risiko alergi dan memperbaiki sistem
kekebalan serta membantu anak dengan ADHD.
Pada makalah laporan ini penulis akan mengidentifikasi hewan dan tumbuhan yang
ada di sekitar rumah. Tumbuhan yang akan penulis bahas yaitu tanaman bunga lady dan
hewan yang akan penulis bahas adalah hamster yang tergolong ke dalam hewan peliharaan.
B. Tujuan Penulisan
1. Mengidentifikasi tumbuhan dan hewan yang ada di sekitar rumah.
2. Menjelaskan sistem pada tumbuhan dan hewan sesuai yang telah dipelajari selama kuliah.
5
BAB II
METODE PENELITIAN
6
BAB III
A. HEWAN
1. Hamster
a) Karakteristik
Hamster memiliki badan yang gemuk,
dengan ekor yang lebih pendek daripada
badannya dan memiliki telinga yang
berambut, kaki yang lebar, pendek dan gemuk.
Hamster memiliki rambut yang tebal dan
panjang, dan rambutnya memiliki
berbagai warna tergantung spesies hamster
tersebut, contohnya putih, hitam, abu-
abu, cokelat, kuning, dan merah. Bagian bawah
hamster berwarna putih sampai abu-abu dan
hitam. Hamster Dzhungaria - di kalangan hobiis dikenal sebagai Hamster Winter
White (Phodopus sungorus) dan hamster kerdil bergaris (Cricetulus
barabensis) memiliki garis hitam di bawah bagian tengah punggung. hamster kerdil
1
Wikipedia
7
padang pasir (genus Phodopus) adalah hamster terkecil, dengan panjang badan 5
sampai 10 sentimeter (sekitar 2 sampai 4 inci), sedangkan hamster terbesar
adalah hamster Eropa (Cricetus cricetus), dengan panjang badan lebih dari
34 sentimeter, tidak termasuk ekor pendek yang memiliki panjang 6 sentimeter. 1
b) Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan Hamster terdiri dari Traches Digestivus yaitu esophagus,
ventriculus, duodenum, intestinum tenue, coecum, taenia, haustra, incisura,
intestinum crassum, rectum, dan anus. Dan Glandula Digestoria yang terdiri dari
hepar, vesic fellea, pancreas, ductus choleclochus, ductus hepaticus, dan ductus
cysticus.2
Esophagus : sebenarnya , esophagus hanya meupakan lanjutan dari saluran
pencernaan sebelumnya, yaitu pharynx.
Ventriculus : dibedakan atas ;
Curvatera minor ( lengkungan sebelah medial ventriculus )
Curvatera mayor ( lengkungan sebelah lateral ventriculus )
Cardia ( muara esophagus )
Fundus ( bagian ventriculus yang berbentuk kantung )
Pylorus ( muara ventriculus ke duodenum )
Intestinum Tenue , terdiri dari :
Duodenum : berbentuk huruf U dimana bagian yang naik dinamakan
ascendes duodenii dan bagian yang turun disebut para descendes duodenii.
Bagian ini berfungsi sebagai tempat arbsorbsi.
Jejunum : merupakan bagian terpanjang pada intestinum tenue.
Ileum : bentuknya berkelok-kelok dan terletak di dekat usus besar. Ileum
digunakan sebagai tempat reabsorbsi.
Coecum : kita lebih mengenal bagian ini dengan nama usus buntu. Usus
buntu ini merupakan batas antara intetinum tenue dengan intestinum
2
Ochen Biologi, “Laporan Pratikum Mamalia (Hamster)”, diakses dari
http://ochenzoologivertebrata.blogspot.com/2012/01/laporan-praktikum-mamalia-hamster.html#:~:text=Sistem
%20pencernaan%20Hamster%20terdiri%20dari,crassum%2C%20rectum%2C%20dan%20anus, pada tanggal 5
Januari 2021
8
crassum. Bentuknya paling besar jika dibandingkan dengan bagian
intestinum tenue yang lain dengan warna hijau keabu-abuan.
Intestinum Crassum : merupakan usus besar yang terdiri atas colon ascendes ,
colon transversum , colon descendes , dan colon sigmadeum.
Rectum : merupakan lanjutan colon yang berakhir di anus
Glandula digestoria ; terdiri atas :
Hepar
Vesica fellea : merupakan receiver empedu
Pancreas : sebagai sebagai kelenjar pencernaan , pancreas juga berfungsi
sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormone insuline
c) Respirasi
Hamster termasuk ke dalam jenis hewan mamalia. Sistem pernapasan pada
mamalia mirip seperti sistem pernapasan manusia. karena manusia juga termasuk
mamalia yang bernafas menggunakan paru-paru. Hewan yang termasuk hewan
mamalia merupakan hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan dan
menyusui anaknya seperti lumba-lumba, paus, sapi, anjing, kucing, dan lainnya.
Secara umum, hewan mamalia melakukan proses pernapasan melalui rongga hidung,
faring, trakea, bronkus, hingga paru-paru yang nantinya oksigen akan diikat oleh
darah dan disebarkan ke seluruh tubuh.3
d) Peredaran Darah
Sistem peredaran darah pada hamster memiliki 3 komponen berupa jantung,
pembuluh dan darah. Karakteristik paling menonjol pada hamster adalah
percabangan lengkung aorta menjadi arteri innominator dan arteri subklavia kiri.
Arteri innominator bercabang 3 yaitu arteri subklavia kanan, arteria karotis kanan,
dan arteri karotis kiri. Pembuluh darah dibagi atas : pembuluh nadi pembuluh balik
pembuluh kapiler dan pembuluh limfa.4
e) Ekskresi
3
A L Ridha, “Sistem Pernafasan pada Hewan Lengkap” diakses dari https://gim-bi.com/sistem-pernapasan-pada-
hewan-lengkap/#:~:text=Sistem%20pernapasan%20pada%20mamalia%20mirip%20seperti%20sistem
%20pernapasan%20manusia.&text=Secara%20umum%2C%20hewan%20mamalia%20melakukan,dan
%20disebarkan%20ke%20seluruh%20tubuh, pada tanggal 5 januari 2021
4
Brainly.co.id
9
Sistem ekskresi pada
hamster berupa sepasang
ginjal ( unipapila ) yang
terletak didaerah lumbalis
sebelah atas peritonium.
Cairan urin akan keluar
dari masing - masing ginjal
ke bawah melalui
pembuluh ureter dan ditampung sementara dalam vesika urinaria yang berkontraksi
sehingga urin akan keluar melalui pembuluh uretra. Urin pada hamster banyak
mengandung kalsium dan carbon karena pengaruh makanan dan dapat berubah warna
yang dipengaruhi oleh makanannya. Urine hamster sangat pekat karena adanya
kristal calsium carbonat dan dapat berubah warna dari cream menjadi merah tua
akibat makanan yang telah dimakannya . Pada mamali, ginjal merupakan sepasang
organ berbentuk yang menyerupai biji kacang merah. Urin keluar meninggalkan
ginjal melalui ductus yang disebut ureter. Kedua ginjal tersebut mengosongkan
isinya kedalam kandung kemih (urinary bladder). Selama urinasi urin meninggalkan
tubuh dari kandung kemih melalui saluran yang di sebut uretra.5
f) Sistem Saraf
Sistem syaraf terdiri atas dua bagian yaitu, syaraf pusat dan syaraf perifer. Dan
sebagai pusat adalah otak dan medula spinalis (sumsum tulang belakang). Sistem
syaraf pusat memiliki tugas untuk mengolah informasi yang masuk, otak depan untuk
membau, otak tengah untuk melihat, dan otak belakang untuk mendengar. Sedangkan
pada sistem syaraf tepi (perifer) memiliki fungsi untuk mengumpulkan informasi
yang berbentuk rangsangan listrik (impuls) dari berbagai organ dalam dan luar untuk
disampaikan pada syaraf pusat, juga membawa impuls dari syaraf menuju pusat
motorik tubuh (Jasin, 1984). Sistem ini terdiri dari lobus ultaklorius, gines, fisura
lomentudinalis, sulkus, kolpura kaudal gemina, serebrum, lobus sentraus, flokulus,
lobus lateralis. Sistem saraf pada mamalia, secara general memiliki tingkat
perkembangan yang lebih tinggi dari kelas lain. Serebrum berukuran lebih besar jika
5
Decibel Desi, “Hamster” diakses dari http://decibelldesi.blogspot.com/2013/05/hamster.html pada tanggal 5
Januari 2021
10
dibandingkan keseluruhan bagian otak. Serebellum juga berukuran lebih besar dan
berlobus lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4 buah, setiap bagian lateralnya dibagi
oleh alur transversal menjadi lobus anterior dan posterior. Otak (encephalon) terdiri
dari beberapa bagian yang hampir sama dengan vertebrata yang lain, seperti
prosencephalon, lobus opticus, cerebellum dan medulla oblongata. Sistem sarafnya
dibagi menjadi dua yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat
terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf tepi dibagi menjadi dua
komponen fungsional yaitu sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom. Sistem
saraf somatis membawa sinyal dari dan ke otot rangka dan biasannya berperan pada
stimulus eksternal (refleks). Sistem saraf otonom meregulasi lingkungan internal
dengan mengontrol pergerakan otot polos dan otot jantung serta organ disgestif,
kardiovaskular, ekskresi dan sistem endokrin. Sistem saraf otonom dibagi lagi
menjadi dua yaitu simpatis dan parasimpatis. Sistem simpatis dan parasimpatis
bekerja berlawanan.5
g) Endokrin
Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ yang disebut sebagai kelenjar
sekresi internal yang berfungsi menghasilkan dan melepaskan hormon - hormon
secara langsung ke dalam aliran darah. Hormon berperan sebagai pembawa pesan
untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ tubuh. Organ utama dari sistem
endokrin adalah : Hipotalamus, Kelenjar hipofisa, Kelenjar tiroid, Kelenjar
paratiroid, Pulau-pulau pankreas, Kelenjar adrenal, Buah zakar dan Indung telur.
Selama kehamilan, plasenta bertindak sebagai suatu kelenjar endokrin. Hipotalamus
melepaskan sejumlah hormon yang merangsang hipofisa yang beberapa diantaranya
memicu pelepasan hormon hipofisa dan yang lainnya menekan pelepasan hormon
hipofisa. Kelenjar hipofisa disebut kelenjar penguasa karena hipofisa
mengkoordinasikan berbagai fungsi dari kelenjar endokrin lainnya. Beberapa hormon
hipofisa memiliki efek langsung, beberapa lainnya secara sederhana mengendalikan
kecepatan pelepasan hormon oleh organ lainnya. Hipofisa mengendalikan kecepatan
pelepasan hormonnya sendiri melalui mekanisme umpan balik, dimana kadar hormon
endokrin lainnya dalam darah memberikan sinyal kepada hipofisa untuk
memperlambat atau mempercepat pelepasan hormonnya. Tidak semua kelenjar
11
endokrin berada dibawah kendali hipofisa yang beberapa diantaranya memberikan
respon, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap konsentrasi zat-zat di dalam
darah: Sel-sel penghasil insulin pada pankreas memberikan respon terhadap gula dan
asam lemak, Sel-sel paratiroid memberikan respon terhadap kalsium dan fosfat
dan Medulla adrenal (bagian dari kelenjar adrenal) memberikan respon terhadap
perangsangan langsung dari sistem saraf parasimpatis. Hormon adalah zat yang
dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau organ, yang mempengaruhi
kegiatan di dalam sel-sel. Sebagian besar hormon merupakan protein yang terdiri dari
rantai asam amino dengan panjang yang berbeda-beda. Sisanya merupakansteroid,
yaitu zat lemak yang merupakan derivat dari kolesterol. Hormon dalam jumlah yang
sangat kecil bisa memicu respon tubuh yang sangat luas.5
h) Tingkah Laku
Hamster biasanya bersifat diam dan nokturnal walaupun juga dapat dikatakan
krepuskular dan mereka kadang-kadang aktif pada awal pagi hari atau akhir sore.
Mereka adalah penggali yang baik, membuat lubang dengan pintu masuk satu atau
lebih dan dengan galeri yang terhubung dengan kamar mereka untuk sarang,
gudang makanan dan aktivitas lainnya. Tidak ada hamster yang berhibernasi selama
musim dingin, tetapi beberapa pengalaman periode torpor terjadi selama
beberapa hari sampai beberapa bulan. Hamster yang stress akan bersikap agresif,
memanjat kandang, dan menggigit besi kandang.6
i) Reproduksi
12
untuk hamster Roborovski. Setelah hamster betina hamil, induk hamster akan
membangun sarang dan mengumpulkan anaknya di sana. Mereka tidak berambut,
mata mereka tertutup dan sangat kecil. Setelah 1 minggu, mereka mulai berkeliling
sarang mereka dan makan. Setelah 3 minggu, anak hamster bisa meninggalkan
sarang mereka. Kecuali untuk hamster Roborvski, yang baru bisa keluar dari
kandang dalam waktu 4 minggu. Biasanya, hamster jantan dan betina dipisah saat
hamster betina melahirkan, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Anak dari
hamster juga tidak boleh dipegang, agar tidak dimakan oleh induk. Setelah
satu minggu mereka mulai mengeksplorasi keluar sarang. Mereka telah seluruhnya
selesai setelah 3 minggu, atau 4 minggu untuk hamster Roborovski. Kebanyakan
orang akan menjual hamster ke toko-toko ketika usia hamster 2 sampai 8 bulan.
2. Ikan
Ikan mas atau Ikan
karper (Cyprinus carpio)
adalah ikan air tawar yang
memiliki nilai ekonomis
penting dan sudah tersebar
luas di Indonesia.
a) Karakteristik
Kelompok ras ikan karper yang bersisik penuh adalah ras-ras ikan karper
yang memiliki sisik normal,
tersusun teratur dan
menyelimuti seluruh tubuh.
Ras ikan karper yang
13
termasuk ke dalam kelompok ini adalah "ikan karper majalaya", "ikan karper
punten", "ikan karper si nyonya" dan "ikan karper merah atau ikan mas".
Sedangkan yang tergolong dalam ras karper bersisik sedikit adalah "ikan karper
kaca" (mirror carp) yang oleh petani di Tabanan biasa disebut dengan nama
"karper gajah". Untuk kelompok ras ikan karper hias, beberapa di antaranya
adalah "karper kumpay", "karper kaca", "ikan mas merah" dan "ikan koi".1
Secara morfologis, ikan karper mempunyai bentuk tubuh agak
memanjang dan memipih tegak. Mulut terletak di ujung tengah dan dapat
disembulkan. Bagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut berukuran
pendek. Secara umum, hampir seluruh tubuh ikan karper ditutupi sisik dan hanya
sebagian kecil saja yang tubuhnya tidak ditutupi sisik. Sisik ikan karper
berukuran relatif besar dan digolongkan dalam tipe sisik sikloid berwarna hijau,
biru, merah, kuning keemasan atau kombinasi dari warna-warna tersebut sesuai
dengan rasnya.1
b) Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan ikan dimulai dari mulut, rongga mulut, faring,
esophagus, lambung, pylorus, usus, rectum, dan anus. Struktur anatomi mulut
ikan erat kaitannya dengan cara mendapatkan makanan. Terdapat sungut di
sekitar mulut ikan yang berperan sebagai alat peraba atau pendeteksi makanan.
Rongga mulut pada ikan diselaputi sel-sel penghasil lendir yang mempermudah
jalannya makanan ke segmen berikutnya, juga terdapat organ pengecap yang
berfungsi menyeleksi makanan. Faring pada ikan (filter feeder) berfungsi untuk
menyaring makanan, karena insang mengarah pada faring maka material bukan
makanan akan dibuang melalui celah insang (Fujaya, 2002).
Dalam proses pencernaan makanan, makanan yang dicerna dipecah menjadi
molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah diserap melalui dinding
usus dan masuk ke dalam aliran darah. Pencernaan merupakan proses yang
berlangsung terus menerus. Kemampuan ikan untuk mencerna baku pakan
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, sifat kimia air, suhu air, jenis pakan,
ukuran, umur ikan, kandungan gizi pakan, frekuensi pemberian pakan, sifat
fisika dan kimia pakan serta jumlah dan macam enzim pencernaan yang terdapat
14
dalam saluran pencernaan pakan. Kemampuan ikan dalam mencerna makanan
sangat bergantung pada kelengkapan organ pencernaan dan ketersediaan enzim
pencernaan (Fitriliyani, 2011).7
c) Respirasi
Proses respirasi pada ikan adalah dengan membukanya mulut, sehingga
terdapat sedikit tekanan negatif dalam rongga mulut maupun rongga insang.
Begitu mulut ditutup, tekanan dalam rongga mulut meningkat (menjadi positif),
air didorong masuk rongga insang dan selanjutnya mendorong operkulum
sehingga air keluar rongga insang. Tekanan dalam rongga mulut dari rongga
insang menjadi lebih kecil daripada tekanan air di luar tubuh, sehingga tutup
insang menutup kembali. Pada saat air masuk ke dalam rongga maka oksigen
yang terlarut dalam air masuk berdifusi ke dalam pembuluh kapiler darah yang
terdapat dalam insang dan karbondioksida di keluarkan (Rahmawati 2012).8
d) Peredaran Darah
Sistem peredaran darah pada ikan bersifat tunggal, artinya hanya terdapat
satu jalur sirkulasi peredaran darah. Berawal dari jantung, darah menuju insang
untuk melakukan pertukaran gas. Selanjutnya, darah dialirkan ke dorsal aorta
dan terbagi ke segenap organ-organ tubuh melalui saluran-salura kecil. Selain
itu, sebagian darah dari insang kadang langsung kembali ke jantung. Darah
memberi bahan materi dengan perantaraan difusi melalui dinding yang tipis dari
kapiler darah, dan kembali ke jantung melalui pembulu yang ke dua. Seri
pertama dinamakan sistem arteri dan seri ke dua disebut sistem vena.
e) Ekskresi
Alat ekskresi ikan terdiri dari : Insang yang mengeluarkan CO2 dan H2OKulit
(kelenjar kulitnya) mengeluarkan lendir sehingga tubuhnya licin
untuk memudahkan gerak di dalam air.Sepasang ginjal (sebagian besar ikan)
untuk mengeluarkan urine.
Berkembang dua tipe ginjal pada ikan, yaitu :
7
Irfan Zidni dkk, “Laju Pengosongan Lambung Ikan Mas dan Ikan Nila”. Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. IX No.
2 /Desember 2018 (147-151)
8
Defrianto Alfika Putra, “Ram Jet Ventilation, Perubahan Struktur Morfologi dan Gambar Mikroanatomi Insang
Ikan Lele Akibat Paparan Limbah Cair Pewarna Batik”. Unnes Journal of Life Science. Vol. 3 No. 1, 2014, hal.55.
15
1. Mesonefros
Ginjal mesonefros terdapat pada saat perkembangan embrional sebagian
besar ikan, tetapi pada fase dewasa tidak fungsional.
2. Opistonefros
Tipe ginjal ini yang dimiliki ikan pada fase dewasa, dimana ginjal ini hampir
mirip dengan ginjal pada manusia. Ekskresi terjadi pada sepasang ginjal
(opistonefros) yang memanjang dan berwarna kemerah-merahan.
Namun yang lebih sering menjadi patokan adalah ginjal Opistonefros.4
f) Sistem Saraf
Sistem syaraf dibagi menjadi system syaraf pusat dan system syaraf
periferi. Sistem syaraf pusat terdiri otak dan medula spinalis. Sistem syaraf
periferi terdiri dari syaraf cranial dan spinal beserta cabang-cabangnya. Sistem
syaraf otonom merupakan bagian dari sistem periferi, mempengaruhi otot polos
dan kelenjar. Unit terkecil system syaraf adalah sel syaraf atau neuron. Neuron
merupakan sel fungsional pada sistem syaraf, yang bekerja dengan cara
menghasilkan potensial aksi dan menjalarkan impuls dari satu sel ke sel
berikutnya. Pembentukan potensial aksi merupakan cara yang dilakukan sel
syaraf dalam memindahkan informasi. Pembentukan potensial aksi juga
merupakan cara yang dilakukan oleh sistem syaraf dalam melaksanakan fungsi
kendali dan koordinasi tubuh.
g) Endokrin
Kelenjar endokrin pada ikan mencakup suatu sistem yang mirip dengan
vertebrata yang lebih tinggi tingkatannya. Namun, ikan memiliki beberapa
jaringan endokrin yang tidak didapatkan pada vertebrata yang lebih tinggi,
misalnya Badan Stanius dan Neurosekretori kaudal.
h) Tingkah Laku
16
Ikan
ketika diam saja
di suatu tempat
maka ada
kemungkinan
bahwa ikan
tersebut sedang
tidur. Ketika ikan
yang biasanya
makan dengan lahap dan tiba-tiba tidak berselera untuk memakan makanannya
maka itu merupakan gejala ikan yang sedang stress. Ikan akan menjauhi kaca
aquarium apabila merasa ada pergerakan dari luar walaupun hanya sedikit. Ikan
mas tidak mampu hidup tanpa ada alat yang dapat membuatnya bernafas.
i) Reproduksi
Secara alami, pemijahan terjadi pada tengah malam sampai akhir fajar.
Menjelang memijah, induk-induk ikan mas aktif mencari tempat yang rimbun,
seperti tanaman air atau rerumputan yang menutupi permukaan air. Substrat
inilah yang nantinya akan digunakan sebagai tempat menempel telur sekaligus
membantu perangsangan ketika terjadi pemijahan.
Sifat telur ikan mas adalah menempel pada substrat. Telur ikan mas
berbentuk bulat, berwarna bening, berdiameter 1,5-1,8 mm, dan berbobot 0,17-
0,20 mg. Ukuran telur bervariasi, tergantung dari umur dan ukuran atau bobot
induk. Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa.
17
Antara 2-3 hari kemudian, telur-telur akan menetas dan tumbuh menjadi
larva. Larva ikan mas mempunyai kantong kuning telur yang berukuran relatif
besar sebagai cadangan makanan bagi larva. Kantong kuning telur tersebut akan
habis dalam waktu 2-4 hari. Larva ikan mas bersifat menempel dan bergerak
vertikal. Ukuran larva antara 0,5-0,6 mm dan bobotnya antara 18–20 mg.
3. Kucing
Kucing disebut juga kucing
domestik9 atau kucing rumah (nama
ilmiah: Felis silvestris catus atau Felis
catus) adalah sejenis mamalia karnivora
dari keluarga Felidae. Kata "kucing"
biasanya merujuk kepada "kucing" yang
telah dijinakkan, tetapi bisa juga merujuk kepada "kucing besar"
9
"ITIS Standard Report Page: Felis catus". ITIS Online Database. Reston, Virginia: Integrated Taxonomic Information
System. 2011. Diakses tanggal 5 Januari 2021.
18
seperti singa dan harimau.10 Kucing telah berbaur dengan kehidupan manusia paling
tidak sejak 6.000 tahun SM, dari kerangka kucing di Pulau Siprus. Orang Mesir
Kuno dari 3.500 SM telah menggunakan kucing untuk menjauhkan tikus atau hewan
pengerat lain dari lumbung yang menyimpan hasil panen.11
10
"Housecat" in the American Heritage Dictionary". Education.yahoo.com. Diakses tanggal 5 Januari 2020.
11
"Oldest Known Pet Cat? 9500-Year-Old Burial Found on Cyprus". National Geographic News. 8 April 2004.
Diakses tanggal 6 March 2007.
19
Tidak seperti karnivora lain, kucing hampir tidak makan apapun yang
mengandung tumbuhan. Beruang dan anjing kadang memakan buah, akar, atau
madu sebagai suplemen jika ada, sementara kucing hanya memakan daging,
biasanya buruan segar. Dalam penangkaran, kucing tidak dapat diadaptasikan
dengan makanan vegetarian karena mereka tidak dapat mensintesis semua asam-
asam amino yang mereka butuhkan hanya dengan memakan tumbuhan; berbeda
dengan anjing peliharaan, yang sering diberi makan produk campuran daging
dan sayuran dan kadang dapat beradaptasi dengan makanan vegetarian secara
total.
20
dan tidak memiliki permukaan datar untuk menggerus, gigi yang lancip ini lebih
berfungsi untuk mengoyak dan memotong makanan menjadi bentuk yang lebih
kecil.
Di dalam lambung makanan mengalami proses dan diaduk lagi. Didalam
lambung proses pencernaan yang melibatkan asam lambung dan enzim dimulai
dan hasilnya dipindahkan ke usus halus (usus kecil). Didalam usus kecil,
makanan dipecah lagi oleh enzim pangkreas, enzim usus dan empedu menjadi
bentuk yang dapat diserap.Cairan dan nutrisi diserap ke dalam tubuh melalui
dinding usus halus, bagian yang tidak bisa diserap disalurkan ke usus besar. Pada
usus besar sebagian besar cairan diserap sehingga menyisakan ampas yang keras
yang selanjutnya dikeluarkan sebagai tinja melalui rektum.12
c) Respirasi
Sistem pernapasan kucing terdiri atas hidung, rongga hidung, sinus,
pharynx, larynx, trachea dan paru-paru. Sistem pernapasan kucing selain
berfungsi untuk menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida, juga
berfungsi sebagai sistem pendinginan tubuh.
d) Peredaran Darah
Kucing memiliki jantung dengan 4 ruang, 2 atria & vertikel yg terpisah
sempurna. Peredaran kucing adalah peredaran darah ganda sistemik & pulmoner.
Kucing memiliki pengiriman oksigen yang lebih sempurna dari reptil.
Kucing juga membutuhkan oksigen lebih banyak daripada veterbrata dengan
ukuran yang sama.
e) Ekskresi
Sistem eksresi kucing berupa ginjal, ginjal ini berbentuk seperti kacang
merah, pada bagian ginjal yaitu pelvis renalis berhubungan langsung dengan
kandung kemih, yang dihubungkan oleh ureter.
Eksresi yang dikeluarkan oleh kucing yaitu berupa feses dan urin. Kucing
sudah mempunyai saluran yang terpisah-pisah, tidak seperti hewan vertebrata
lainnya yang menggunakan kloaka. Kucing memiliki saluran pembuangan sisa
12
Aria Baskoro, “Sistem Pencernaan Kucing” Diakses dari https://arisbaskoro.com/2016/02/29/sistem-pencernaan-
kucing/. Pada tanggal 5 Januari 2021
21
pencernaan melalui anus, urin melalui uretra, dan saluran reproduksi memalui
vagina dan penis.
f) Sistem Saraf
Sistem saraf pada kucing, secara general memiliki tingkat perkembangan
yang lebih tinggi dari kelas lain. Cerebrum berukuran lebih besar jika
dibandingkan keseluruhan bagian otak.
Cerebellum juga berukuran lebih besar dan berlobus lateral 2 buah. Lobus
optikus ada 4 buah, setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur transversal menjadi
lobus anterior dan posterior.
Otak terdiri dari beberapa bagian yang hampir sama dengan vertebrata
yang lain, seperti prosenchepalon, lobus opticus, cerebellum, dan medulla
oblongata.
g) Endokrin
Hormone dihasilkan melalui kelenjar endokrin. Setelah diproduksi,
hormon memasuki aliran darah dan menghasilkan efek di dalam tubuh. Tidak
semua sel dalam tubuh dipengaruhi oleh hormon dan hanya beberapa sel dari
organ tertentu mungkin merespon hormon tertentu.
Beberapa hormon mengontrol pelepasan hormon lainnya. Misalnya,
kelenjar hipofisis yang terletak di dasar otak menghasilkan banyak hormon.
Hormon ini bertindak atas kelenjar lain seperti kelenjar adrenal dan
menyebabkan mereka untuk melepaskan hormon mereka sendiri. Kelenjar
hipofisis disebut “kelenjar master” karena menyediakan lebih banyak jenis
hormon daripada kelenjar lainnya. Hormon pituitari mengontrol pelepasan
hormon dari kelenjar endokrin lainnya, termasuk tiroid, paratiroid, adrenal,
ovarium, testis, dan pankreas.
h) Tingkah Laku
Kucing mendengkur ketika dia akan senang dan bahagia. Kucing merupakan
satu-satunya hewan yang dapat mengeluarkan suara dengkuran. Dengkuran
22
biasanya merupakan tanda kepuasan hati pada kucing, namun ada beberapa
penyebab lain jika kucing mendengkur. Penyebab lain kucing mendengkur
ketika dia akan mati dan sakit, agar dapat membuatnya menjadi nyaman dan
mengurangi stres. Selain itu, kucing akan mendengkur ketika akan melahirkan
dan anaknya akan mendengkur ketika sedang menyusui.
Memijat adalah salah satu kegiatan yang juga dilakukan oleh kucing.
Kucing memijat dengan cara menekankan telapak tangannya secara bergantian
(kanan dan kiri), dan ada juga yang memijat dengan menarik (mengeluarkan)
cakarnya. Kucing biasanya memijat manusia atau kucing lain dengan disertai
suara dengkuran.
23
Saluran-saluran kelamin berpangkal pada testis dan menyambung ke uretra
yang kemudian menjadi bagian dari penis dan merupakan jalan bersama
spermatozoa dengan urine serta sekresi kelenjar-kelenjar kelamin. Kelen jar-
kelenjar kelamin terletak pada atau disekitar saluran-saluran kelamin dan
bermuara ke dalam uretra. Sistem reproduksi pada anjing dan kucing secara
anatomik berhubungan dengan saluran pengeluaran urin yang terdiri dari ginjal
dan vesika urinaria, serta saluran-salurannya, sehingga seluruh sistem ini
disebut traktus urogenitalis.
Sistem reproduksi pada betina terdiri atas ovarium, saluran kelamin dan
alat penggantungnya. Saluran kelamin terdiri dari : tuba fallopii (oviduk),
tanduk rahim (kornua uteri), badan rahim (korpus uteri), leher rahim (servik
uteri), vagina dan vulva. Sistem reproduksi pada betina tidak hanya menerima
sel-sel telur yang diovulasikan oleh ovarium dan membawa sel-sel telur
tersebut ke tempat implantasi yaitu rahim, tetapi juga menerima sperma dan
membawanya ke tempat fertilisasi yaitu tuba fallopii.
Ovarium dan bagian saluran kela min dari sistem reproduksi tidak
berhubungan satu dengan yang lain dan melekat pada dinding tubuh
dipertautkan oleh alat penggantungnya. Ovarium menerima suplai darah dan
suplai saraf melalui hilus yang juga melekat pada uterus. Tuba fallopii berada
di dalam lipatan mesosalping, sedangkan mesosalping melekat pada ligamen
ovarium. Ligamen ini melanjutkan diri ke ligamen inguinal, yang homolog
dengan gubernakulum testis. Bagian lain ligamen ini membentuk ligamen
bulat pada uterus yang kemudian melebarkan diri dari uterus ke daerah
inguinal.
B. TUMBUHAN
1. Bunga Kembang Sepatu
24
daerah tropis dan subtropis. Bunga besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari
berbagai kultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau
bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye
hingga merah tua atau merah jambu. Di Sumatra dan Malaysia, kembang sepatu
disebut bunga raya. Bunga ini ditetapkan sebagai bunga nasional Malaysia pada
tanggal 28 Juli 1960. Orang Jawa menyebutnya kembang worawari.
a) Karakteristik
Bunga kembang sepatu yaitu memiliki daun berbentuk bulat dengan ujung-
ujungnya yang runcing. Bunganya memiliki warna merah terang, pink, atau warna-
warna cerah lainnya, dengan 5 buah daun kelopak dan beberapa mahkota bunga yang
lembut dengan tangkai putik yang menjulur keluar mahkota.
b) Reproduksi
Bunga sepatu terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian steril dan bagian fertil. Bagian
steril adalah bagian bunga yang bukan merupakan organ reproduksi. Bagian steril
bunga terdiri dari ibu tangkai bunga (pedunculus), tangkai bunga (pedicellus), daun
pelindung (brachtea), dasar bunga (receptacle), daun tangkai (brachteola), dan
perhiasan bunga yang meliputi kelopak bunga (sepal) dan mahkota bunga (petal).
Berbeda dengan bagian steril, bagian fertil bunga adalah bagian yang merupakan
organ reproduksi yang benang sari dan putik (pistillum). Untuk memudahkan
pemahaman Anda, berikut ini adalah gambar bunga sepatu dan bagian-bagiannya
(Ayatul, 2013).
c) Siklus Hidup
Selama perkembangan bunga kembang sepatu, maka perubahan bentuk
bunganya sendirilah yang perlu diperhatikan. Tahapan pembentukan bakal biji dari
bunga kembang sepatu tersebut terjadi setelah adanya penyerbukan yang dimulai
dengan rontoknya kelopak bunga yang ada satukan serbuk sari dari bunga lain ke
bunga kemabng sepatu inangnya atau asalnya. Setelah itu, bagian bunga dasarnya
akan berkembang membentuk bakal biji hingga berbentuk dan berubah warna
menjadi warna cokelat kering. Pada saat hal tersebut sudah terjadi, maka biji bunga
tersebut sudah bisa anda keluarkan dan anda tanam secara generative. Ini merupakan
salah satu proses pembentukan atau penyerbukan bunga kembang sepatu yang bisa
25
anda coba dan praktekkan sendiri dirumah anda. proses penyerbukan bunga
anggrek juga bisa anda pelajari sebagai informasi tambahan.13
d) Klasifikasi
o Kingdom – Plantae
o Divisi – Magnoliophyta
o Kelas – Magnoliopsida
o Ordo – Malvales
o Famili – Malvaceae
o Genus – Hibicus
o Spesies – Hibicus rosa-sinensis L.
2. Bunga Aglonema
13
Suharyanto, “Proses Terbentuknya Bunga Sepatu Paling Lengkap” diakses dari
https://dosenbiologi.com/makhluk-hidup/proses-terbentuknya-bunga-sepatu#:~:text=Berikut%20ini%20adalah
%20cara%20atau%20proses%20terbentuknya%20bunga%20sepatu%20tersebut.&text=Tahapan%20pembentukan
%20bakal%20biji%20dari,kemabng%20sepatu%20inangnya%20atau%20asalnya. Pada tanggal 5 Januari 2021
26
Kini berbagai macam Aglaonema hibrida telah dikembangkan dengan penampilan
tanaman yang sangat menarik dengan bermacam-macam warna, bentuk, dan ukuran
daun sehingga jauh berbeda dari spesies alami
a) Karakteristik
Daun aglaonema yang tumbuh secara liar maka memiliki daun yang berwarna
hijau dengan corak yang putih. Pada daun yang dilakukan pembudidayaan maka
memiliki warna merah, jingga dan kuning. Pada bagian bunga akan memiliki bentuk
yang terbilang tidak akan terlalu berbeda dengan berbagai bunga keladi maupun
talas.
b) Reproduksi
Tanaman jenis Aglaonema ini termasuk tanaman yang mudah berkembang
biak. Perbanyakan aglaonema secara generatif melalui biji. Perbanyakan secara
vegetatif dapat melalui setek, pemisahan anakan, dan kultur jaringan
(cloning). Aglaonema mulai berbunga setelah dewasa.14
c) Siklus Hidup
Pertumbuhan satu daun perlu 25 hari. Untuk dataran sedang lebih dari 400
mdpl pertumbuhan agak lambat, perlu waktu 35 hari untuk satu
daun. Aglaonema perlu tempat teduh/ naungan dengan pencahayaan sekitar 10- 30
%, untuk nursery menggunakan paranet atau shading net sekitar 70- 90%
d) Klasifikasi
Tanaman aglaonema memiliki nama ilmiah chinnese avergreen. Sebuah tanaman
hias yang populer dari golongan spesies talas-talasan atau araceae. Tanaman ini
mudah tumbuh terutama di daerah yang kadar kelembaban begitu tinggi.
14
Tanamanku.net. “Cara Mudah Memperbanyak Bunga Agloenema” diakses dari
https://www.tanamanku.net/cara-mudah-megembangbiakan-bunga-aglaonema.html#:~:text=Tanaman%20jenis
%20Aglaonema%20ini%20termasuk,dan%20kultur%20jaringan%20(cloning).&text=Aglaonema%20mulai
%20berbunga%20setelah%20dewasa. Pada tanggal 5 Januari 2021
27
Karena itu, tanaman sri rejeki banyak ditemukan di tengah belantara hutan tropis
yang penyinaran cahayanya tergolong lemah. Justru di tempat terbuka dan panas,
tanaman sulit untuk tumbuh dengan subur.
Secara khusus tanaman sri rejeki atau aglaonema memiliki kingdom plantae
dengan sub kingdom tracheobinta. Untuk super divisi-nya masih tergolong
spermatopyta tetapi dengan divisi khusus magnolipyta.
Tanaman ini berada dalam kelas liliopsida dengan kategori sub kelas arecidae.
Untuk ordo-nya adalah aralase. Karena itu tanaman sri rejeki tergolong famili
areacea dari keluarga aglaonema crispum.
3. Bunga Kaktus
15
Nobel, Park S. (2002). Cacti: Biology and uses. University of California Press. ISBN 978-0-520-23157-3.Hal.68-70
16
B.J. Nicol (2007). Life as a Cactus. Xulon Press. ISBN 978-1-60266-265-0.Hal.1
17
Nobel, Park S. (2002). Cacti: Biology and uses. University of California Press. ISBN 978-0-520-23157-3.Hal.23-24
28
1. Akar
Akar kaktus mempunyai akar yang panjang yang berfungsi untuk menyerap air.
Akar kaktus secara otomatis akan mencari sumber air yang ada di dalam tanah
maka dari itu akar tumbuhan kaktus akan memanjang mencari alur ke sumber
air.
2. Batang
Batang pada kaktus berlapis lilin yang berfungsi untuk menampung air dari
akar,. Batang kaktus juga memiliki lapisan kulit yang tebal, batang yang tebal ini
berfungsi meminimalisir penguapan pada tumbuhan kaktus.
3. Daun
Daun pada kaktus berduri yang berfungsi sebagai alat pernafasan dan untuk
mencegah penguapan yang berlebih pada tumbuhan kaktus.
b) Reproduksi
Kaktus berkembang biak secara seksual dengan biji yang dihasilkan oleh
penyerbukan bunga kaktus yang dibantu hewan penyerbuk seperti lebah dan
kelelawar. Kaktus dapat juga berkembang biak secara aseksual bila
batang kaktus jatuh ke tanah dan membentuk tunas.
c) Siklus Hidup
Kaktus adalah angiospermae. Meskipun kaktus tumbuh lambat, siklus hidup
kaktus mini sama dengan tanaman berbunga lainnya. Kaktus bereproduksi secara
seksual melalui produksi bunga dan biji, atau secara aseksual melalui fragmentasi
dan rooting batang.
d) Klasifikasi
Berikut ini adalah klasifikasi ilmiah tumbuhan kaktus, yaitu:
Kingdom Plantae
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Ordo Caryophyllales
29
Family Cactaceae
Genus Opuntia
30
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada laporan ini penulis telah menyampaikan hasil identifikasi hewan dan tumbuhan
yang ada di sekitar rumah penulis yang diuraikan dengan jelas sesuai yang telah dipelajari
selama kuliah. Salah-satunya adalah identifikasi klasifikasi pada hewan dan tumbuhan yang
berbeda-beda.
B. Saran
Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan sangat
jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan
mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.
31
DAFTAR PUSTAKA
Irfan Zidni dkk, “Laju Pengosongan Lambung Ikan Mas dan Ikan Nila”. Jurnal Perikanan dan
Kelautan Vol. IX No. 2 /Desember 2018 (147-151)
Defrianto Alfika Putra, “Ram Jet Ventilation, Perubahan Struktur Morfologi dan Gambar
Mikroanatomi Insang Ikan Lele Akibat Paparan Limbah Cair Pewarna Batik”. Unnes
Journal of Life Science. Vol. 3 No. 1, 2014, hal.55.
"ITIS Standard Report Page: Felis catus". ITIS Online Database. Reston, Virginia: Integrated
Taxonomic Information System. 2011. Diakses tanggal 5 Januari 2021.
"Housecat" in the American Heritage Dictionary". Education.yahoo.com. Diakses tanggal 5
Januari 2020.
"Oldest Known Pet Cat? 9500-Year-Old Burial Found on Cyprus". National Geographic News. 8
April 2004. Diakses tanggal 6 March 2007
32
%20bunga%20sepatu%20tersebut.&text=Tahapan%20pembentukan%20bakal%20biji
%20dari,kemabng%20sepatu%20inangnya%20atau%20asalnya. Pada tanggal 5 Januari
2021
Tanamanku.net. “Cara Mudah Memperbanyak Bunga Agloenema” diakses dari
https://www.tanamanku.net/cara-mudah-megembangbiakan-bunga-
aglaonema.html#:~:text=Tanaman%20jenis%20Aglaonema%20ini%20termasuk,dan
%20kultur%20jaringan%20(cloning).&text=Aglaonema%20mulai%20berbunga
%20setelah%20dewasa. Pada tanggal 5 Januari 2021
Nobel, Park S. (2002). Cacti: Biology and uses. University of California Press. ISBN 978-0-520-
23157-3.Hal.68-70
B.J. Nicol (2007). Life as a Cactus. Xulon Press. ISBN 978-1-60266-265-0.Hal.1
Nobel, Park S. (2002). Cacti: Biology and uses. University of California Press. ISBN 978-0-520-
23157-3.Hal.23-24
33