Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN

MENGIDENTIFIKASI TUMBUHAN DAN


HEWAN YANG ADA DI SEKITAR
RUMAH

Disusun Oleh :
1. Karmila (200303013)
2. Erika Ramadani (200303005)
3. Andi Gaida Zahirah (200303001)
4. Indah Ayu Ningsih (200303009)
5. Nur Indah Mukarrama (200303017)

UNIVERSITAS PUANGRIMAGGALATUNG
MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas laporan yang berjudul Mengidentifikasi Tumbuhan dan
Hewan yang Ada di Sekitar Rumah ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah biologi umum.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Novita Dwi Yanti, S.Kel., M.Si
selaku pengampuh mata kuliah biologi umum  yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, laporan yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Sengkang, 5 Januari 2020


 
Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................3

BAB I...............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN...........................................................................................................................4

A. Latar Belakang......................................................................................................................4

B. Tujuan Penulisan..................................................................................................................4

BAB II.............................................................................................................................................5

METODE PENELITIAN................................................................................................................5

A. Waktu dan Tempat Penelitian...............................................................................................5

B. Bahan dan Alat.....................................................................................................................5

C. Metodelogi............................................................................................................................5

BAB III............................................................................................................................................6

HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................................................6

A. HEWAN...............................................................................................................................6

1. Hamster.............................................................................................................................6

2. Ikan..................................................................................................................................12

3. Kucing.............................................................................................................................17

B. TUMBUHAN.....................................................................................................................23

1. Bunga Kembang Sepatu..................................................................................................23

2. Bunga Aglonema.............................................................................................................25

3. Bunga Kaktus..................................................................................................................27

BAB IV..........................................................................................................................................29

3
PENUTUP.....................................................................................................................................29

A. Kesimpulan.........................................................................................................................29

B. Saran...................................................................................................................................29

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................30

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tumbuhan dan hewan merupakan makhluk hidup yang terdapat di alam semesta.
Hidup berdampingan dengan manusia dan memberi begitu banyak manfaat dalam kehidupan
sehari-hari. Tumbuhan dan hewan dapat dibedakan menjadi dua golongan yakni tumbuhan
tanaman hias dan tanaman buah serta hewan peliharaan dan hewan liar.
Begitu pentingnya peranan tumbuhan bagi kelangsunggan hidup dan juga bumi ini.
Karena tumbuhan merupakan produsen pertama pada rantai makanan, selain itu juga
memiliki peranan penting sebagai penghasil Oksigen (O2) terbesar bagi kelangsungan hidup
mahkluk hidup di bumi serta menangani krisis lingkungan.
Selain itu, hewan peliharaan juga memiliki manfaat bagi manusia yaitu menjaga
kesehatan jantung, suasana hati lebih baik, menekan stres, menjaga tekanan darah, menjaga
kadar kolesterol, meningkatkan kebugaran, menekan risiko alergi dan memperbaiki sistem
kekebalan serta membantu anak dengan ADHD.
Pada makalah laporan ini penulis akan mengidentifikasi hewan dan tumbuhan yang
ada di sekitar rumah. Tumbuhan yang akan penulis bahas yaitu tanaman bunga lady dan
hewan yang akan penulis bahas adalah hamster yang tergolong ke dalam hewan peliharaan.
B. Tujuan Penulisan
1. Mengidentifikasi tumbuhan dan hewan yang ada di sekitar rumah.
2. Menjelaskan sistem pada tumbuhan dan hewan sesuai yang telah dipelajari selama kuliah.

5
BAB II

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 5 Januari 2021 dan pukul 14.00-18.00
WITA bertempat di sekitar rumah penulis.
B. Bahan dan Alat
Alat dan bahan yang digunakan dalam laporan ini adalah kamera ponsel dan sebuah
laptop untuk mencatat setiap hasil pengamatan.
C. Metodelogi
Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan pengamatan langsung dan
pencatatan secara sistematis terhadap obyek yang akan diteliti. Observasi dilakukan oleh
peneliti dengan cara pengamatan dan pencatatan hewan ikan, hamster dan kucing. Serta
tumbuhan yaitu bunga kembang sepatu, bunga agloenema dan bunga kaktus.
Selain itu, hasil dan pembahasan di dalam laporan ini beberapa diambil dari jurnal,
makalah dan juga artikel yang ada di internet. Sumber dan penulis jurnal, makalah dan
artikel tersebut tetap dicantumkan pada catatan kaki laporan ini.
D.

6
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HEWAN
1. Hamster

Hamster adalah binatang sejenis hewan


pengerat, terdapat berbagai jenis di dunia
dan hampir ada di tiap negara. Walaupun
tubuhnya kecil, hamster membutuhkan
kandang yang luas. Hamster termasuk ke
dalam subfamili Cricetinae. Subfamili ini
terbagi ke dalam sekitar 18 spesies, yang
diklasifikasikan ke dalam enam atau
tujuh genus.1

a) Karakteristik
Hamster memiliki badan yang gemuk,
dengan ekor yang lebih pendek daripada
badannya dan memiliki telinga yang
berambut, kaki yang lebar, pendek dan gemuk.
Hamster memiliki rambut yang tebal dan
panjang, dan rambutnya memiliki
berbagai warna tergantung spesies hamster
tersebut, contohnya putih, hitam, abu-
abu, cokelat, kuning, dan merah. Bagian bawah
hamster berwarna putih sampai abu-abu dan
hitam. Hamster Dzhungaria - di kalangan hobiis dikenal sebagai Hamster Winter
White (Phodopus sungorus) dan hamster kerdil bergaris (Cricetulus
barabensis) memiliki garis hitam di bawah bagian tengah punggung. hamster kerdil
1
Wikipedia

7
padang pasir (genus Phodopus) adalah hamster terkecil, dengan panjang badan 5
sampai 10 sentimeter (sekitar 2 sampai 4 inci), sedangkan hamster terbesar
adalah hamster Eropa (Cricetus cricetus), dengan panjang badan lebih dari
34 sentimeter, tidak termasuk ekor pendek yang memiliki panjang 6 sentimeter. 1
b) Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan Hamster terdiri dari Traches Digestivus yaitu esophagus,
ventriculus, duodenum, intestinum tenue, coecum, taenia, haustra, incisura,
intestinum crassum, rectum, dan anus. Dan Glandula Digestoria yang terdiri dari
hepar, vesic fellea, pancreas, ductus choleclochus, ductus hepaticus, dan ductus
cysticus.2
 Esophagus : sebenarnya , esophagus hanya meupakan lanjutan dari saluran
pencernaan sebelumnya, yaitu pharynx.
 Ventriculus : dibedakan atas ;
 Curvatera minor ( lengkungan sebelah medial ventriculus )
 Curvatera mayor ( lengkungan sebelah lateral ventriculus )
 Cardia ( muara esophagus )
 Fundus ( bagian ventriculus yang berbentuk kantung )
 Pylorus ( muara ventriculus ke duodenum )
 Intestinum Tenue , terdiri dari :
 Duodenum : berbentuk huruf U dimana bagian yang naik dinamakan
ascendes duodenii dan bagian yang turun disebut para descendes duodenii.
Bagian ini berfungsi sebagai tempat arbsorbsi.
 Jejunum : merupakan bagian terpanjang pada intestinum tenue.
 Ileum : bentuknya berkelok-kelok dan terletak di dekat usus besar. Ileum
digunakan sebagai tempat reabsorbsi.
 Coecum : kita lebih mengenal bagian ini dengan nama usus buntu. Usus
buntu ini merupakan batas antara intetinum tenue dengan intestinum

2
Ochen Biologi, “Laporan Pratikum Mamalia (Hamster)”, diakses dari
http://ochenzoologivertebrata.blogspot.com/2012/01/laporan-praktikum-mamalia-hamster.html#:~:text=Sistem
%20pencernaan%20Hamster%20terdiri%20dari,crassum%2C%20rectum%2C%20dan%20anus, pada tanggal 5
Januari 2021

8
crassum. Bentuknya paling besar jika dibandingkan dengan bagian
intestinum tenue yang lain dengan warna hijau keabu-abuan.
 Intestinum Crassum : merupakan usus besar yang terdiri atas colon ascendes ,
colon transversum , colon descendes , dan colon sigmadeum.
 Rectum : merupakan lanjutan colon yang berakhir di anus
 Glandula digestoria ; terdiri atas :
 Hepar
 Vesica fellea : merupakan receiver empedu
 Pancreas : sebagai sebagai kelenjar pencernaan , pancreas juga berfungsi
sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormone insuline
c) Respirasi
Hamster termasuk ke dalam jenis hewan mamalia. Sistem pernapasan pada
mamalia mirip seperti sistem pernapasan manusia. karena manusia juga termasuk
mamalia yang bernafas menggunakan paru-paru. Hewan yang termasuk hewan
mamalia merupakan hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan dan
menyusui anaknya seperti lumba-lumba, paus, sapi, anjing, kucing, dan lainnya.
Secara umum, hewan mamalia melakukan proses pernapasan melalui rongga hidung,
faring, trakea, bronkus, hingga paru-paru yang nantinya oksigen akan diikat oleh
darah dan disebarkan ke seluruh tubuh.3
d) Peredaran Darah
Sistem peredaran darah pada hamster  memiliki 3 komponen berupa jantung,
pembuluh dan darah. Karakteristik paling menonjol pada hamster adalah
percabangan lengkung aorta menjadi arteri innominator dan arteri subklavia kiri.
Arteri innominator bercabang 3 yaitu arteri subklavia kanan, arteria karotis kanan,
dan arteri karotis kiri. Pembuluh darah dibagi atas : pembuluh nadi pembuluh balik
pembuluh kapiler dan pembuluh limfa.4
e) Ekskresi

3
A L Ridha, “Sistem Pernafasan pada Hewan Lengkap” diakses dari https://gim-bi.com/sistem-pernapasan-pada-
hewan-lengkap/#:~:text=Sistem%20pernapasan%20pada%20mamalia%20mirip%20seperti%20sistem
%20pernapasan%20manusia.&text=Secara%20umum%2C%20hewan%20mamalia%20melakukan,dan
%20disebarkan%20ke%20seluruh%20tubuh, pada tanggal 5 januari 2021
4
Brainly.co.id

9
Sistem ekskresi pada
hamster  berupa sepasang
ginjal ( unipapila ) yang
terletak didaerah lumbalis
sebelah atas peritonium.
Cairan urin akan keluar
dari masing - masing ginjal
ke bawah melalui
pembuluh ureter  dan ditampung sementara dalam vesika urinaria yang berkontraksi
sehingga urin akan keluar melalui pembuluh uretra.  Urin pada hamster banyak
mengandung kalsium dan carbon karena pengaruh makanan dan dapat berubah warna
yang  dipengaruhi oleh makanannya. Urine hamster sangat pekat karena adanya
kristal calsium carbonat dan dapat berubah warna dari cream menjadi merah tua
akibat makanan yang telah dimakannya . Pada mamali, ginjal merupakan sepasang
organ berbentuk yang menyerupai biji kacang merah. Urin keluar meninggalkan
ginjal melalui ductus yang disebut ureter. Kedua ginjal tersebut mengosongkan
isinya kedalam kandung kemih (urinary bladder). Selama urinasi urin meninggalkan
tubuh dari kandung kemih melalui saluran yang di   sebut uretra.5
f) Sistem Saraf
Sistem syaraf terdiri atas dua bagian yaitu, syaraf pusat dan syaraf perifer. Dan
sebagai pusat adalah otak dan medula spinalis (sumsum tulang belakang). Sistem
syaraf pusat memiliki tugas untuk mengolah informasi yang masuk, otak depan untuk
membau, otak tengah untuk melihat, dan otak belakang untuk mendengar. Sedangkan
pada sistem syaraf tepi (perifer) memiliki fungsi untuk mengumpulkan informasi
yang berbentuk rangsangan listrik (impuls) dari berbagai organ dalam dan luar untuk
disampaikan pada syaraf pusat, juga membawa impuls dari syaraf  menuju pusat
motorik tubuh (Jasin, 1984). Sistem ini terdiri dari lobus ultaklorius, gines, fisura
lomentudinalis, sulkus, kolpura kaudal gemina, serebrum, lobus sentraus, flokulus,
lobus lateralis. Sistem saraf pada mamalia, secara general memiliki tingkat
perkembangan yang lebih tinggi dari kelas lain. Serebrum berukuran lebih besar jika
5
Decibel Desi, “Hamster” diakses dari http://decibelldesi.blogspot.com/2013/05/hamster.html pada tanggal 5
Januari 2021

10
dibandingkan keseluruhan bagian otak. Serebellum juga berukuran lebih besar dan
berlobus lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4 buah, setiap bagian lateralnya dibagi
oleh alur transversal menjadi lobus anterior dan posterior. Otak (encephalon) terdiri
dari beberapa bagian yang hampir sama dengan vertebrata yang lain, seperti
prosencephalon, lobus opticus, cerebellum dan medulla oblongata. Sistem sarafnya
dibagi menjadi dua yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat
terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf tepi dibagi menjadi dua
komponen fungsional yaitu sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom. Sistem
saraf somatis  membawa sinyal dari dan ke otot rangka dan biasannya berperan pada
stimulus eksternal (refleks). Sistem saraf otonom meregulasi lingkungan internal
dengan mengontrol pergerakan otot polos dan otot jantung serta organ disgestif,
kardiovaskular, ekskresi dan sistem endokrin. Sistem saraf otonom dibagi lagi
menjadi dua yaitu simpatis dan parasimpatis. Sistem simpatis dan parasimpatis
bekerja berlawanan.5
g) Endokrin
 Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ yang disebut sebagai kelenjar
sekresi internal yang berfungsi menghasilkan dan melepaskan hormon - hormon
secara langsung ke dalam aliran darah. Hormon berperan sebagai pembawa pesan
untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ tubuh. Organ utama dari sistem
endokrin adalah : Hipotalamus, Kelenjar hipofisa, Kelenjar tiroid, Kelenjar
paratiroid, Pulau-pulau pankreas, Kelenjar adrenal, Buah zakar dan Indung telur.
Selama kehamilan, plasenta bertindak sebagai suatu kelenjar endokrin. Hipotalamus
melepaskan sejumlah hormon yang merangsang hipofisa yang beberapa diantaranya
memicu pelepasan hormon hipofisa dan yang lainnya menekan pelepasan hormon
hipofisa. Kelenjar hipofisa disebut kelenjar penguasa karena hipofisa
mengkoordinasikan berbagai fungsi dari kelenjar endokrin lainnya. Beberapa hormon
hipofisa memiliki efek langsung, beberapa lainnya secara sederhana mengendalikan
kecepatan pelepasan hormon oleh organ lainnya. Hipofisa mengendalikan kecepatan
pelepasan hormonnya sendiri melalui mekanisme umpan balik, dimana kadar hormon
endokrin lainnya dalam darah memberikan sinyal kepada hipofisa untuk
memperlambat atau mempercepat pelepasan hormonnya. Tidak semua kelenjar

11
endokrin berada dibawah kendali hipofisa yang beberapa diantaranya memberikan
respon, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap konsentrasi zat-zat di dalam
darah: Sel-sel penghasil insulin pada pankreas memberikan respon terhadap gula dan
asam lemak, Sel-sel paratiroid memberikan respon terhadap kalsium dan fosfat
dan Medulla adrenal (bagian dari kelenjar adrenal) memberikan respon terhadap
perangsangan langsung dari sistem saraf parasimpatis. Hormon adalah zat yang
dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau organ, yang mempengaruhi
kegiatan di dalam sel-sel. Sebagian besar hormon merupakan protein yang terdiri dari
rantai asam amino dengan panjang yang berbeda-beda. Sisanya merupakansteroid,
yaitu zat lemak yang merupakan derivat dari kolesterol. Hormon dalam jumlah yang
sangat kecil bisa memicu respon tubuh yang sangat luas.5
h) Tingkah Laku
Hamster biasanya bersifat diam dan nokturnal walaupun juga dapat dikatakan
krepuskular dan mereka kadang-kadang aktif pada awal pagi hari atau akhir sore.
Mereka adalah penggali yang baik, membuat lubang dengan pintu masuk satu atau
lebih dan dengan galeri yang terhubung dengan kamar mereka untuk sarang,
gudang makanan dan aktivitas lainnya. Tidak ada hamster yang berhibernasi selama
musim dingin, tetapi beberapa pengalaman periode torpor terjadi selama
beberapa hari sampai beberapa bulan. Hamster yang stress akan bersikap agresif,
memanjat kandang, dan menggigit besi kandang.6
i) Reproduksi

Hamster jantan memiliki testis yang besar sesuai dengan ukuran tubuh mereka.


Hamster muda lebih sulit melakukan seks. Hamster melakukan pembuahan pada usia
yang berbeda tergantung dari spesiesnya, tetapi hal ini bisa dilakukan pada usia 4
bulan sampai 6 bulan. Hamster jantan tetap dapat melakukan pembuahan selama
hidupnya, tetapi betina tidak. Hamster betina mengalami estrus kira-kira setiap
tiga hari. Musim pengembangbiakan terjadi pada bulan April sampai Oktober,
dengan 1 sampai 13 anak lahir setelah periode gestasi selama 13 sampai 22 hari.6

Gestasi terjadi 16 sampai 18 hari untuk hamster Sirian, 18 sampai 21 hari untuk


hamster Rusia, 21 sampai 23 hari untuk hamster Tiongkok dan 23 sampai 30
6
"hamster." Encyclopædia Britannica. Standard Edition. Chicago: Encyclopædia Britannica, 2007.

12
untuk hamster Roborovski. Setelah hamster betina hamil, induk hamster akan
membangun sarang dan mengumpulkan anaknya di sana. Mereka tidak berambut,
mata mereka tertutup dan sangat kecil. Setelah 1 minggu, mereka mulai berkeliling
sarang mereka dan makan. Setelah 3 minggu, anak hamster bisa meninggalkan
sarang mereka. Kecuali untuk hamster Roborvski, yang baru bisa keluar dari
kandang dalam waktu 4 minggu. Biasanya, hamster jantan dan betina dipisah saat
hamster betina melahirkan, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Anak dari
hamster juga tidak boleh dipegang, agar tidak dimakan oleh induk. Setelah
satu minggu mereka mulai mengeksplorasi keluar sarang. Mereka telah seluruhnya
selesai setelah 3 minggu, atau 4 minggu untuk hamster Roborovski. Kebanyakan
orang akan menjual hamster ke toko-toko ketika usia hamster 2 sampai 8 bulan.

2. Ikan

Ikan mas atau Ikan
karper (Cyprinus carpio)
adalah ikan air tawar yang
memiliki nilai ekonomis
penting dan sudah tersebar
luas di Indonesia.

Di Indonesia, ikan mas mulai


dipelihara sekitar
tahun 1920-an. Ikan mas yang terdapat di Indonesia merupakan ikan mas yang
dibawa dari Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang. Selain itu "ikan mas punten" dan "ikan
mas majalaya" merupakan hasil seleksi di Indonesia. Sampai saat ini sudah terdapat
10 ikan mas yang dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristik morfologisnya.1

a) Karakteristik
Kelompok ras ikan karper yang bersisik penuh adalah ras-ras ikan karper
yang memiliki sisik normal,
tersusun teratur dan
menyelimuti seluruh tubuh.
Ras ikan karper yang

13
termasuk ke dalam kelompok ini adalah "ikan karper majalaya", "ikan karper
punten", "ikan karper si nyonya" dan "ikan karper merah atau ikan mas".
Sedangkan yang tergolong dalam ras karper bersisik sedikit adalah "ikan karper
kaca" (mirror carp) yang oleh petani di Tabanan biasa disebut dengan nama
"karper gajah". Untuk kelompok ras ikan karper hias, beberapa di antaranya
adalah "karper kumpay", "karper kaca", "ikan mas merah" dan "ikan koi".1
Secara morfologis, ikan karper mempunyai bentuk tubuh agak
memanjang dan memipih tegak. Mulut terletak di ujung tengah dan dapat
disembulkan. Bagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut berukuran
pendek. Secara umum, hampir seluruh tubuh ikan karper ditutupi sisik dan hanya
sebagian kecil saja yang tubuhnya tidak ditutupi sisik. Sisik ikan karper
berukuran relatif besar dan digolongkan dalam tipe sisik sikloid berwarna hijau,
biru, merah, kuning keemasan atau kombinasi dari warna-warna tersebut sesuai
dengan rasnya.1
b) Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan ikan dimulai dari mulut, rongga mulut, faring,
esophagus, lambung, pylorus, usus, rectum, dan anus. Struktur anatomi mulut
ikan erat kaitannya dengan cara mendapatkan makanan. Terdapat sungut di
sekitar mulut ikan yang berperan sebagai alat peraba atau pendeteksi makanan.
Rongga mulut pada ikan diselaputi sel-sel penghasil lendir yang mempermudah
jalannya makanan ke segmen berikutnya, juga terdapat organ pengecap yang
berfungsi menyeleksi makanan. Faring pada ikan (filter feeder) berfungsi untuk
menyaring makanan, karena insang mengarah pada faring maka material bukan
makanan akan dibuang melalui celah insang (Fujaya, 2002).
Dalam proses pencernaan makanan, makanan yang dicerna dipecah menjadi
molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah diserap melalui dinding
usus dan masuk ke dalam aliran darah. Pencernaan merupakan proses yang
berlangsung terus menerus. Kemampuan ikan untuk mencerna baku pakan
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, sifat kimia air, suhu air, jenis pakan,
ukuran, umur ikan, kandungan gizi pakan, frekuensi pemberian pakan, sifat
fisika dan kimia pakan serta jumlah dan macam enzim pencernaan yang terdapat

14
dalam saluran pencernaan pakan. Kemampuan ikan dalam mencerna makanan
sangat bergantung pada kelengkapan organ pencernaan dan ketersediaan enzim
pencernaan (Fitriliyani, 2011).7
c) Respirasi
Proses respirasi pada ikan adalah dengan membukanya mulut, sehingga
terdapat sedikit tekanan negatif dalam rongga mulut maupun rongga insang.
Begitu mulut ditutup, tekanan dalam rongga mulut meningkat (menjadi positif),
air didorong masuk rongga insang dan selanjutnya mendorong operkulum
sehingga air keluar rongga insang. Tekanan dalam rongga mulut dari rongga
insang menjadi lebih kecil daripada tekanan air di luar tubuh, sehingga tutup
insang menutup kembali. Pada saat air masuk ke dalam rongga maka oksigen
yang terlarut dalam air masuk berdifusi ke dalam pembuluh kapiler darah yang
terdapat dalam insang dan karbondioksida di keluarkan (Rahmawati 2012).8
d) Peredaran Darah
Sistem peredaran darah pada ikan bersifat tunggal, artinya hanya terdapat
satu jalur sirkulasi peredaran darah. Berawal dari jantung, darah menuju insang
untuk melakukan pertukaran gas. Selanjutnya, darah dialirkan ke dorsal aorta
dan terbagi ke segenap organ-organ tubuh melalui saluran-salura kecil. Selain
itu, sebagian darah dari insang kadang langsung kembali ke jantung. Darah
memberi bahan materi dengan perantaraan difusi melalui dinding yang tipis dari
kapiler darah, dan kembali ke jantung melalui pembulu yang ke dua. Seri
pertama dinamakan sistem arteri dan seri ke dua disebut sistem vena.
e) Ekskresi
Alat ekskresi ikan terdiri dari : Insang yang mengeluarkan CO2 dan H2OKulit
(kelenjar kulitnya) mengeluarkan lendir sehingga tubuhnya licin
untuk memudahkan gerak di dalam air.Sepasang ginjal (sebagian besar ikan)
untuk mengeluarkan urine.
Berkembang dua tipe ginjal pada ikan, yaitu :

7
Irfan Zidni dkk, “Laju Pengosongan Lambung Ikan Mas dan Ikan Nila”. Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. IX No.
2 /Desember 2018 (147-151)
8
Defrianto Alfika Putra, “Ram Jet Ventilation, Perubahan Struktur Morfologi dan Gambar Mikroanatomi Insang
Ikan Lele Akibat Paparan Limbah Cair Pewarna Batik”. Unnes Journal of Life Science. Vol. 3 No. 1, 2014, hal.55.

15
1. Mesonefros
Ginjal mesonefros terdapat pada saat perkembangan embrional sebagian
besar ikan, tetapi pada fase dewasa tidak fungsional.
2. Opistonefros
Tipe ginjal ini yang dimiliki ikan pada fase dewasa, dimana ginjal ini hampir
mirip dengan ginjal pada manusia. Ekskresi terjadi pada sepasang ginjal
(opistonefros) yang memanjang dan berwarna kemerah-merahan.
Namun yang lebih sering menjadi patokan adalah ginjal Opistonefros.4
f) Sistem Saraf
Sistem syaraf dibagi menjadi system syaraf pusat dan system syaraf
periferi. Sistem syaraf pusat terdiri otak dan medula spinalis. Sistem syaraf
periferi terdiri dari syaraf cranial dan spinal beserta cabang-cabangnya. Sistem
syaraf otonom merupakan bagian dari sistem periferi, mempengaruhi otot polos
dan kelenjar. Unit terkecil system syaraf adalah sel syaraf atau neuron. Neuron
merupakan sel fungsional pada sistem syaraf, yang bekerja dengan cara
menghasilkan potensial aksi dan menjalarkan impuls dari satu sel ke sel
berikutnya. Pembentukan potensial aksi merupakan cara yang dilakukan sel
syaraf dalam memindahkan informasi. Pembentukan potensial aksi juga
merupakan cara yang dilakukan oleh sistem syaraf dalam melaksanakan fungsi
kendali dan koordinasi tubuh.
g) Endokrin
Kelenjar endokrin pada ikan mencakup suatu sistem yang mirip dengan
vertebrata yang lebih tinggi tingkatannya. Namun, ikan memiliki beberapa
jaringan endokrin yang tidak didapatkan pada vertebrata yang lebih tinggi,
misalnya Badan Stanius dan Neurosekretori kaudal.
h) Tingkah Laku

16
Ikan
ketika diam saja
di suatu tempat
maka ada
kemungkinan
bahwa ikan
tersebut sedang
tidur. Ketika ikan
yang biasanya
makan dengan lahap dan tiba-tiba tidak berselera untuk memakan makanannya
maka itu merupakan gejala ikan yang sedang stress. Ikan akan menjauhi kaca
aquarium apabila merasa ada pergerakan dari luar walaupun hanya sedikit. Ikan
mas tidak mampu hidup tanpa ada alat yang dapat membuatnya bernafas.
i) Reproduksi

Siklus hidup ikan mas dimulai dari perkembangan di


dalam gonad (ovarium pada ikan betina yang menghasilkan telur dan testis pada
ikan jantan yang menghasilkan sperma). Sebenarnya pemijahan ikan mas dapat
terjadi sepanjang tahun dan tidak tergantung pada musim. Namun, di habitat
aslinya, ikan mas sering memijah pada awal musim hujan, karena adanya
rangsangan dari aroma tanah kering yang tergenang air.

Secara alami, pemijahan terjadi pada tengah malam sampai akhir fajar.
Menjelang memijah, induk-induk ikan mas aktif mencari tempat yang rimbun,
seperti tanaman air atau rerumputan yang menutupi permukaan air. Substrat
inilah yang nantinya akan digunakan sebagai tempat menempel telur sekaligus
membantu perangsangan ketika terjadi pemijahan.

Sifat telur ikan mas adalah menempel pada substrat. Telur ikan mas
berbentuk bulat, berwarna bening, berdiameter 1,5-1,8 mm, dan berbobot 0,17-
0,20 mg. Ukuran telur bervariasi, tergantung dari umur dan ukuran atau bobot
induk. Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa.

17
Antara 2-3 hari kemudian, telur-telur akan menetas dan tumbuh menjadi
larva. Larva ikan mas mempunyai kantong kuning telur yang berukuran relatif
besar sebagai cadangan makanan bagi larva. Kantong kuning telur tersebut akan
habis dalam waktu 2-4 hari. Larva ikan mas bersifat menempel dan bergerak
vertikal. Ukuran larva antara 0,5-0,6 mm dan bobotnya antara 18–20 mg.

Larva berubah menjadi kebul (larva stadia akhir) dalam waktu 4-5 hari.


Pada stadia kebul ini, ikan mas memerlukan pasokan makanan dari luar untuk
menunjang kehidupannya. Pakan alami kebul terutama berasal dari zooplankton,
seperti rotifera, moina, dan daphnia. Kebutuhan pakan alami untuk kebul dalam
satu hari sekitar 60-70% dari bobotnya.

Setelah 2-3 minggu, kebul tumbuh menjadi burayak yang berukuran 1–


3 cm dan bobotnya 0,1-0,5 gram. Antara 2-3 minggu kemudian burayak tumbuh
menjadi putihan (benih yang siap untuk didederkan) yang berukuran 3–5 cm dan
bobotnya 0,5-2,5 gram. Putihan tersebut akan tumbuh terus. Setelah tiga bulan
berubah menjadi gelondongan yang bobot per ekornya sekitar 100 gram.

Gelondongan akan tumbuh terus menjadi induk. Setelah enam bulan


dipelihara, bobot induk ikan jantan bisa mencapai 500 gram. Sementara itu,
induk betinanya bisa mencapai bobot 1,5 kg setelah berumur 15 bulan. Induk-
induk ikan mas tersebut mempunyai kebiasaan mengaduk-aduk dasar perairan
atau dasar kolam untuk mencari makanan.

3. Kucing

Kucing disebut juga kucing
domestik9 atau kucing rumah (nama
ilmiah: Felis silvestris catus atau Felis
catus) adalah sejenis mamalia karnivora
dari keluarga Felidae. Kata "kucing"
biasanya merujuk kepada "kucing" yang
telah dijinakkan, tetapi bisa juga merujuk kepada "kucing besar"
9
"ITIS Standard Report Page: Felis catus". ITIS Online Database. Reston, Virginia: Integrated Taxonomic Information
System. 2011. Diakses tanggal 5 Januari 2021.

18
seperti singa dan harimau.10 Kucing telah berbaur dengan kehidupan manusia paling
tidak sejak 6.000 tahun SM, dari kerangka kucing di Pulau Siprus. Orang Mesir
Kuno dari 3.500 SM telah menggunakan kucing untuk menjauhkan tikus atau hewan
pengerat lain dari lumbung yang menyimpan hasil panen.11

Saat ini, kucing adalah salah satu hewan peliharaan terpopuler di dunia. Kucing


yang garis keturunannya tercatat secara resmi sebagai kucing trah atau galur murni
(pure breed), seperti persia, siam, manx, dan sphinx. Kucing seperti ini biasanya
dibiakkan di tempat pemeliharaan hewan resmi. Jumlah kucing ras hanyalah 1% dari
seluruh kucing di dunia, sisanya adalah kucing dengan keturunan campuran seperti
kucing liar atau kucing kampung.
a) Karakteristik
Kucing peliharaan atau kucing rumah adalah salah satu predator terhebat
di dunia. Kucing ini dapat membunuh atau memakan beberapa ribu
spesies, kucing besar biasanya kurang dari 100. Tetapi karena ukurannya yang
kecil, kucing tidak begitu berbahaya bagi manusia. Satu-satunya bahaya yang
dapat timbul adalah kemungkinan terjadinya infeksi rabies akibat gigitan kucing
dan juga cakaran dari kuku kucing yang sangat perih dan menyakitkan. Kucing
dapat berakibat fatal bagi suatu ekosistem yang bukan tempat tinggal alaminya.
Pada beberapa kasus, kucing berperan atau menyebabkan kepunahan. Kucing
menyergap dan melumpuhkan mangsa dengan cara yang mirip
dengan singa dan harimau, menggigit leher mangsa dengan gigi taring yang
tajam sehingga melukai saraf tulang belakang atau menyebabkan mangsa
kehabisan napas dengan merusak tenggorokan.

Kucing dianggap sebagai "karnivora yang sempurna" dengan gigi dan


saluran pencernaan yang khusus. Gigi premolar dan molar pertama membentuk
sepasang taring di setiap sisi mulut yang bekerja efektif seperti gunting untuk
merobek daging. Meskipun ciri ini juga terdapat pada
famili Canidae atau anjing, tetapi ciri ini berkembang lebih baik pada kucing.

10
"Housecat" in the American Heritage Dictionary". Education.yahoo.com. Diakses tanggal 5 Januari 2020.
11
"Oldest Known Pet Cat? 9500-Year-Old Burial Found on Cyprus". National Geographic News. 8 April 2004.
Diakses tanggal 6 March 2007.

19
Tidak seperti karnivora lain, kucing hampir tidak makan apapun yang
mengandung tumbuhan. Beruang dan anjing kadang memakan buah, akar, atau
madu sebagai suplemen jika ada, sementara kucing hanya memakan daging,
biasanya buruan segar. Dalam penangkaran, kucing tidak dapat diadaptasikan
dengan makanan vegetarian karena mereka tidak dapat mensintesis semua asam-
asam amino yang mereka butuhkan hanya dengan memakan tumbuhan; berbeda
dengan anjing peliharaan, yang sering diberi makan produk campuran daging
dan sayuran dan kadang dapat beradaptasi dengan makanan vegetarian secara
total.

Meskipun memiliki reputasi sebagai hewan penyendiri, kucing biasanya


dapat membentuk koloni liar tetapi tidak menyerang dalam kelompok
seperti singa. Setiap kucing memiliki daerahnya sendiri (jantan yang aktif secara
seksual memiliki daerah terbesar, sedang jantan steril memiliki daerah paling
kecil) dan selalu terdapat daerah "netral" di mana para kucing dapat saling
mengawasi atau bertemu tanpa adanya konflik teritorial atau agresi. Di luar
daerah netral ini, penguasa daerah biasa akan mengejar kucing asing, diawali
dengan menatap, mendesis, hingga menggeram, dan bila kucing asing itu tetap
tinggal, biasanya akan terjadi perkelahian singkat.
b) Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan kucing tersusun atas bagian bagian yang memindahkan
makanan dan cairan mulai dari dimasukkan tubuh sampai dengan dikeluarkan
dari tubuh. Didalam sistem pencernaan,nutrisi dan cairan diserap untuk
dipergunakan oleh jaringan tubuh dan sisanya dibuang sebagai kotoran.
Makanan dikunyah dan dipotong potong didalam mulut menjadi bentuk
yang lebih kecil sehingga bisa ditelan dan dimasukkan ke
dalam esophagus (kerongkongan) suatu organ berbentuk tabung yang panjang
dan terletak dibelakang tenggorokan yang menghubungkan mulut dengan
lambung. Kucing adalah karnivora sejati yang didesain hanya menjadi pemakan
daging, itu sebabnya gigi geraham dan geraham depan kucing berbentuk lancip

20
dan tidak memiliki permukaan datar untuk menggerus, gigi yang lancip ini lebih
berfungsi untuk mengoyak dan memotong makanan menjadi bentuk yang lebih
kecil.
Di dalam lambung makanan mengalami proses dan diaduk lagi. Didalam
lambung proses pencernaan yang melibatkan asam lambung dan enzim dimulai
dan hasilnya dipindahkan ke usus halus (usus kecil). Didalam usus kecil,
makanan dipecah lagi oleh enzim pangkreas, enzim usus dan empedu menjadi
bentuk yang dapat diserap.Cairan dan nutrisi diserap ke dalam tubuh melalui
dinding usus halus, bagian yang tidak bisa diserap disalurkan ke usus besar. Pada
usus besar sebagian besar cairan diserap sehingga menyisakan ampas yang keras
yang selanjutnya dikeluarkan sebagai tinja melalui rektum.12
c) Respirasi
Sistem pernapasan kucing terdiri atas hidung, rongga hidung, sinus,
pharynx, larynx, trachea dan paru-paru. Sistem pernapasan kucing selain
berfungsi untuk menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida, juga
berfungsi sebagai sistem pendinginan tubuh.
d) Peredaran Darah
Kucing memiliki jantung dengan 4 ruang, 2 atria & vertikel yg terpisah
sempurna. Peredaran kucing adalah peredaran darah ganda sistemik & pulmoner.
Kucing memiliki pengiriman oksigen yang lebih sempurna dari reptil.
Kucing juga membutuhkan oksigen lebih banyak daripada veterbrata dengan
ukuran yang sama.
e) Ekskresi
Sistem eksresi kucing berupa ginjal, ginjal ini berbentuk seperti kacang
merah, pada bagian ginjal yaitu pelvis renalis berhubungan langsung dengan
kandung kemih, yang dihubungkan oleh ureter.
Eksresi yang dikeluarkan oleh kucing yaitu berupa feses dan urin. Kucing
sudah mempunyai saluran yang terpisah-pisah, tidak seperti hewan vertebrata
lainnya yang menggunakan kloaka. Kucing memiliki saluran pembuangan sisa

12
Aria Baskoro, “Sistem Pencernaan Kucing” Diakses dari https://arisbaskoro.com/2016/02/29/sistem-pencernaan-
kucing/. Pada tanggal 5 Januari 2021

21
pencernaan melalui anus, urin melalui uretra, dan saluran reproduksi memalui
vagina dan penis.

f) Sistem Saraf
Sistem saraf pada kucing,  secara general memiliki tingkat perkembangan
yang lebih tinggi dari kelas lain. Cerebrum berukuran lebih besar jika
dibandingkan keseluruhan bagian otak.
Cerebellum juga berukuran lebih besar dan berlobus lateral 2 buah. Lobus
optikus ada 4 buah, setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur transversal menjadi
lobus anterior dan posterior.
Otak terdiri dari beberapa bagian yang hampir sama dengan vertebrata
yang lain, seperti prosenchepalon, lobus opticus, cerebellum, dan medulla
oblongata.
g) Endokrin
Hormone dihasilkan melalui kelenjar endokrin. Setelah diproduksi,
hormon memasuki aliran darah dan menghasilkan efek di dalam tubuh. Tidak
semua sel dalam tubuh dipengaruhi oleh hormon dan hanya beberapa sel dari
organ tertentu mungkin merespon hormon tertentu.
Beberapa hormon mengontrol pelepasan hormon lainnya. Misalnya,
kelenjar hipofisis yang terletak di dasar otak menghasilkan banyak hormon.
Hormon ini bertindak atas kelenjar lain seperti kelenjar adrenal dan
menyebabkan mereka untuk melepaskan hormon mereka sendiri. Kelenjar
hipofisis disebut “kelenjar master” karena menyediakan lebih banyak jenis
hormon daripada kelenjar lainnya. Hormon pituitari mengontrol pelepasan
hormon dari kelenjar endokrin lainnya, termasuk tiroid, paratiroid, adrenal,
ovarium, testis, dan pankreas.
h) Tingkah Laku
Kucing mendengkur ketika dia akan senang dan bahagia. Kucing merupakan
satu-satunya hewan yang dapat mengeluarkan suara dengkuran. Dengkuran

22
biasanya merupakan tanda kepuasan hati pada kucing, namun ada beberapa
penyebab lain jika kucing mendengkur. Penyebab lain kucing mendengkur
ketika dia akan mati dan sakit, agar dapat membuatnya menjadi nyaman dan
mengurangi stres. Selain itu, kucing akan mendengkur ketika akan melahirkan
dan anaknya akan mendengkur ketika sedang menyusui.

Memijat adalah salah satu kegiatan yang juga dilakukan oleh kucing.
Kucing memijat dengan cara menekankan telapak tangannya secara bergantian
(kanan dan kiri), dan ada juga yang memijat dengan menarik (mengeluarkan)
cakarnya. Kucing biasanya memijat manusia atau kucing lain dengan disertai
suara dengkuran.

Ketika anak kucing sedang menyusui, mereka pasti akan memijat-mijat


perut induknya. Hal ini dilakukan untuk melancarkan aliran air susu melalui
puting-puting induknya. Jika kucing memijat pemiliknya, hal tersebut telah
menandakan bahwa mereka merasa aman dan nyaman. Selain itu, dia juga telah
mengklaim orang yang dipijatnya sebagai pemiliknya. Refleks meluruskan
adalah kemampuan yang dimiliki oleh kucing untuk mengarahkan tubuhnya
ketika jatuh dengan benar. Kemampuan ini akan dimilikioleh kucing ketika
berumur 3-4 minggu, dan akan sempurna ketika berumur 7 minggu. Kemampuan
ini dapat dilakukan oleh kucing karena kucing memiliki tulang punggung yang
sangat fleksibel dan memiliki tulang selangka yang fungsional.
i) Reproduksi
Perkembangbiakkan pada kucing hanya terjadi melalui proses seksual.
Yang dimaksud pembiakan seksual adalah bertemunya dua sel yang disebut
dengan proses pembuahan. Hampir sama dengan mamalia lain terutama yang
jantan terdiri atas: testis, saluran kelamin dengan kelenjar  kelamin dan alat
kopulasi (penis). Saluran-saluran kelamin terdiri vas eferens, epididimis dan vas
deferens sedang  kelenjar-kelen jar kelamin hanya terdiri dari  prostata sedang
kelenjar vesikula seminalis dan bulbouretralis (cowpers) tidak dijumpai. Organ
primer / testis berjumlah  dua buah yang terdapat di dalam kantong luar  yang
disebut skrotum.

23
Saluran-saluran kelamin berpangkal pada testis dan menyambung ke uretra
yang kemudian menjadi bagian dari penis dan merupakan jalan bersama
spermatozoa dengan urine serta sekresi kelenjar-kelenjar kelamin.  Kelen jar-
kelenjar  kelamin  terletak pada atau disekitar saluran-saluran kelamin dan
bermuara  ke  dalam uretra. Sistem reproduksi pada anjing dan kucing secara
anatomik berhubungan dengan saluran pengeluaran  urin yang terdiri dari ginjal
dan vesika urinaria, serta saluran-salurannya, sehingga seluruh sistem  ini
disebut traktus urogenitalis.
 Sistem  reproduksi pada betina terdiri  atas  ovarium, saluran kelamin dan
alat penggantungnya. Saluran kelamin terdiri dari : tuba fallopii (oviduk),
tanduk rahim (kornua  uteri), badan rahim (korpus uteri),  leher  rahim (servik
uteri), vagina dan vulva. Sistem reproduksi pada betina tidak hanya menerima
sel-sel telur yang diovulasikan oleh ovarium dan membawa sel-sel telur
tersebut ke tempat implantasi  yaitu rahim, tetapi juga menerima  sperma  dan
membawanya ke tempat fertilisasi yaitu tuba fallopii.
Ovarium dan bagian saluran  kela min  dari sistem reproduksi tidak
berhubungan satu  dengan  yang lain dan melekat pada dinding tubuh
dipertautkan oleh alat penggantungnya.  Ovarium menerima suplai darah dan
suplai saraf  melalui hilus yang juga melekat pada uterus.   Tuba fallopii  berada
di dalam lipatan mesosalping, sedangkan mesosalping  melekat  pada ligamen
ovarium.   Ligamen  ini melanjutkan diri ke ligamen inguinal, yang homolog
dengan gubernakulum  testis.  Bagian lain ligamen  ini membentuk ligamen
bulat pada uterus yang kemudian  melebarkan  diri dari uterus ke daerah
inguinal.
B. TUMBUHAN
1. Bunga Kembang Sepatu

Kembang sepatu (Hibiscus rosa-


sinensis L.) adalah tanaman
semak suku Malvaceae yang berasal
dari Asia Timur dan banyak ditanam
sebagai tanaman hias di

24
daerah tropis dan subtropis. Bunga besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari
berbagai kultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau
bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye
hingga merah tua atau merah jambu. Di Sumatra dan Malaysia, kembang sepatu
disebut bunga raya. Bunga ini ditetapkan sebagai bunga nasional Malaysia pada
tanggal 28 Juli 1960. Orang Jawa menyebutnya kembang worawari.

a) Karakteristik
Bunga kembang sepatu yaitu memiliki daun berbentuk bulat dengan ujung-
ujungnya yang runcing. Bunganya memiliki warna merah terang, pink, atau warna-
warna cerah lainnya, dengan 5 buah daun kelopak dan beberapa mahkota bunga yang
lembut dengan tangkai putik yang menjulur keluar mahkota.
b) Reproduksi
Bunga sepatu terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian steril dan bagian fertil. Bagian
steril adalah bagian bunga yang bukan merupakan organ reproduksi. Bagian steril
bunga terdiri dari ibu tangkai bunga (pedunculus), tangkai bunga (pedicellus), daun
pelindung (brachtea), dasar bunga (receptacle), daun tangkai (brachteola), dan
perhiasan bunga yang meliputi kelopak bunga (sepal) dan mahkota bunga (petal).
Berbeda dengan bagian steril, bagian fertil bunga adalah bagian yang merupakan
organ reproduksi yang benang sari dan putik (pistillum). Untuk memudahkan
pemahaman Anda, berikut ini adalah gambar bunga sepatu dan bagian-bagiannya
(Ayatul, 2013).
c) Siklus Hidup
Selama perkembangan bunga kembang sepatu, maka perubahan bentuk
bunganya sendirilah yang perlu diperhatikan. Tahapan pembentukan bakal biji  dari
bunga kembang sepatu tersebut terjadi setelah adanya penyerbukan yang dimulai
dengan rontoknya kelopak bunga yang ada satukan serbuk sari dari bunga lain ke
bunga kemabng sepatu inangnya atau asalnya. Setelah itu, bagian bunga dasarnya
akan berkembang membentuk bakal biji hingga berbentuk dan berubah warna
menjadi warna cokelat kering. Pada saat hal tersebut sudah terjadi, maka  biji bunga
tersebut sudah bisa anda keluarkan dan anda tanam secara generative.  Ini merupakan
salah satu proses pembentukan atau penyerbukan bunga kembang sepatu yang bisa

25
anda coba dan praktekkan sendiri dirumah anda. proses penyerbukan bunga
anggrek juga bisa anda pelajari sebagai informasi tambahan.13
d) Klasifikasi
o Kingdom – Plantae
o Divisi – Magnoliophyta
o Kelas – Magnoliopsida
o Ordo – Malvales
o Famili – Malvaceae
o Genus – Hibicus
o Spesies – Hibicus rosa-sinensis L.
2. Bunga Aglonema

Aglaonema, sri rezeki, atau chinese


evergreen merupakan tanaman hias populer
dari suku talas-talasan atau Araceae.
Genus Aglaonema memiliki sekitar 30 spesies.

Habitat asli tanaman ini adalah di


bawah hutan hujan tropis, tumbuh baik pada
areal dengan intensitas penyinaran rendah dan
kelembaban tinggi.Tanaman ini memiliki akar
serabut serta batang yang tidak berkambium
(Berkayu).Daun Menyirip serta memiliki
pembuluh pengangkut berupa xilem dan floem
yang tersusun secara acak.

13
Suharyanto, “Proses Terbentuknya Bunga Sepatu Paling Lengkap” diakses dari
https://dosenbiologi.com/makhluk-hidup/proses-terbentuknya-bunga-sepatu#:~:text=Berikut%20ini%20adalah
%20cara%20atau%20proses%20terbentuknya%20bunga%20sepatu%20tersebut.&text=Tahapan%20pembentukan
%20bakal%20biji%20dari,kemabng%20sepatu%20inangnya%20atau%20asalnya. Pada tanggal 5 Januari 2021

26
Kini berbagai macam Aglaonema hibrida telah dikembangkan dengan penampilan
tanaman yang sangat menarik dengan bermacam-macam warna, bentuk, dan ukuran
daun sehingga jauh berbeda dari spesies alami

a) Karakteristik
Daun aglaonema yang tumbuh secara liar maka memiliki daun yang berwarna
hijau dengan corak yang putih. Pada daun yang dilakukan pembudidayaan maka
memiliki warna merah, jingga dan kuning. Pada bagian bunga akan memiliki bentuk
yang terbilang tidak akan terlalu berbeda dengan berbagai bunga keladi maupun
talas.

b) Reproduksi
Tanaman jenis Aglaonema ini termasuk tanaman yang mudah berkembang
biak. Perbanyakan aglaonema secara generatif melalui biji. Perbanyakan secara
vegetatif dapat melalui setek, pemisahan anakan, dan kultur jaringan
(cloning). Aglaonema mulai berbunga setelah dewasa.14
c) Siklus Hidup
Pertumbuhan satu daun perlu 25 hari. Untuk dataran sedang lebih dari 400
mdpl pertumbuhan agak lambat, perlu waktu 35 hari untuk satu
daun. Aglaonema perlu tempat teduh/ naungan dengan pencahayaan sekitar 10- 30
%, untuk nursery menggunakan paranet atau shading net sekitar 70- 90%
d) Klasifikasi
Tanaman aglaonema memiliki nama ilmiah chinnese avergreen. Sebuah tanaman
hias yang populer dari golongan spesies talas-talasan atau araceae. Tanaman ini
mudah tumbuh terutama di daerah yang kadar kelembaban begitu tinggi.

14
Tanamanku.net. “Cara Mudah Memperbanyak Bunga Agloenema” diakses dari
https://www.tanamanku.net/cara-mudah-megembangbiakan-bunga-aglaonema.html#:~:text=Tanaman%20jenis
%20Aglaonema%20ini%20termasuk,dan%20kultur%20jaringan%20(cloning).&text=Aglaonema%20mulai
%20berbunga%20setelah%20dewasa. Pada tanggal 5 Januari 2021

27
Karena itu, tanaman sri rejeki banyak ditemukan di tengah belantara hutan tropis
yang penyinaran cahayanya tergolong lemah. Justru di tempat terbuka dan panas,
tanaman sulit untuk tumbuh dengan subur.
Secara khusus tanaman sri rejeki atau aglaonema memiliki kingdom plantae
dengan sub kingdom tracheobinta. Untuk super divisi-nya masih tergolong
spermatopyta tetapi dengan divisi khusus magnolipyta.
Tanaman ini berada dalam kelas liliopsida dengan kategori sub kelas arecidae.
Untuk ordo-nya adalah aralase. Karena itu tanaman sri rejeki tergolong famili
areacea dari keluarga aglaonema crispum.

3. Bunga Kaktus

Kaktus adalah nama yang diberikan untuk


anggota tumbuhan berbunga famili Cactaceae.

Kaktus dapat tumbuh pada waktu yang


15
lama tanpa air. Kaktus biasa ditemukan di
daerah-daerah yang kering (gurun). Kata jamak
untuk kaktus adalah kakti.16 Kaktus memiliki
akar yang panjang untuk mencari air dan
memperlebar penyerapan air dalam tanah. Air
yang diserap kaktus disimpan dalam ruang di batangnya. Kaktus juga
memiliki daun yang berubah bentuk menjadi duri sehingga dapat
mengurangi penguapan air lewat daun.17 Oleh sebab itu, kaktus dapat tumbuh pada
waktu yang lama tanpa air.
a) Karakteristik

15
Nobel, Park S. (2002). Cacti: Biology and uses. University of California Press. ISBN 978-0-520-23157-3.Hal.68-70
16
B.J. Nicol (2007). Life as a Cactus. Xulon Press. ISBN 978-1-60266-265-0.Hal.1
17
Nobel, Park S. (2002). Cacti: Biology and uses. University of California Press. ISBN 978-0-520-23157-3.Hal.23-24

28
1. Akar
Akar kaktus mempunyai akar yang panjang yang berfungsi untuk menyerap air.
Akar kaktus secara otomatis akan mencari sumber air yang ada di dalam tanah
maka dari itu akar tumbuhan kaktus akan memanjang mencari alur ke sumber
air.
2. Batang
Batang pada kaktus berlapis lilin yang berfungsi untuk menampung air dari
akar,. Batang kaktus juga memiliki lapisan kulit yang tebal, batang yang tebal ini
berfungsi meminimalisir penguapan pada tumbuhan kaktus.
3. Daun
Daun pada kaktus berduri yang berfungsi sebagai alat pernafasan dan untuk
mencegah penguapan yang berlebih pada tumbuhan kaktus.
b) Reproduksi
Kaktus berkembang biak secara seksual dengan biji yang dihasilkan oleh
penyerbukan bunga kaktus yang dibantu hewan penyerbuk seperti lebah dan
kelelawar. Kaktus dapat juga berkembang biak secara aseksual bila
batang kaktus jatuh ke tanah dan membentuk tunas.
c) Siklus Hidup
Kaktus adalah angiospermae. Meskipun kaktus tumbuh lambat, siklus hidup
kaktus mini sama dengan tanaman berbunga lainnya. Kaktus bereproduksi secara
seksual melalui produksi bunga dan biji, atau secara aseksual melalui fragmentasi
dan rooting batang.
d) Klasifikasi
Berikut ini adalah klasifikasi ilmiah tumbuhan kaktus, yaitu:

Kingdom Plantae

Divisi Magnoliophyta

Kelas Magnoliopsida

Ordo Caryophyllales

29
Family Cactaceae

Genus Opuntia

Spesies Opuntia cochemmilifera

30
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada laporan ini penulis telah menyampaikan hasil identifikasi hewan dan tumbuhan
yang ada di sekitar rumah penulis yang diuraikan dengan jelas sesuai yang telah dipelajari
selama kuliah. Salah-satunya adalah identifikasi klasifikasi pada hewan dan tumbuhan yang
berbeda-beda.
B. Saran
Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan sangat
jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan
mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.

31
DAFTAR PUSTAKA

A L Ridha, “Sistem Pernafasan pada Hewan Lengkap” diakses dari https://gim-bi.com/sistem-


pernapasan-pada-hewan lengkap/#:~:text=Sistem%20pernapasan%20pada%20mamalia
%20mirip%20seperti%20sistem%20pernapasan%20manusia.&text=Secara%20umum%2C
%20hewan%20mamalia%20melakukan,dan%20disebarkan%20ke%20seluruh%20tubuh,
pada tanggal 5 januari 2021

Decibel Desi, “Hamster” diakses dari http://decibelldesi.blogspot.com/2013/05/hamster.html


pada tanggal 5 Januari 2021

"hamster." Encyclopædia Britannica. Standard Edition. Chicago: Encyclopædia Britannica,


2007.

Irfan Zidni dkk, “Laju Pengosongan Lambung Ikan Mas dan Ikan Nila”. Jurnal Perikanan dan
Kelautan Vol. IX No. 2 /Desember 2018 (147-151)
Defrianto Alfika Putra, “Ram Jet Ventilation, Perubahan Struktur Morfologi dan Gambar
Mikroanatomi Insang Ikan Lele Akibat Paparan Limbah Cair Pewarna Batik”. Unnes
Journal of Life Science. Vol. 3 No. 1, 2014, hal.55.

"ITIS Standard Report Page: Felis catus". ITIS Online Database. Reston, Virginia: Integrated
Taxonomic Information System. 2011. Diakses tanggal 5 Januari 2021.
"Housecat" in the American Heritage Dictionary". Education.yahoo.com. Diakses tanggal 5
Januari 2020.

"Oldest Known Pet Cat? 9500-Year-Old Burial Found on Cyprus". National Geographic News. 8
April 2004. Diakses tanggal 6 March 2007

Aria Baskoro, “Sistem Pencernaan Kucing” Diakses dari


https://arisbaskoro.com/2016/02/29/sistem-pencernaan-kucing/. Pada tanggal 5 Januari
2021

Suharyanto, “Proses Terbentuknya Bunga Sepatu Paling Lengkap” diakses dari


https://dosenbiologi.com/makhluk-hidup/proses-terbentuknya-bunga-
sepatu#:~:text=Berikut%20ini%20adalah%20cara%20atau%20proses%20terbentuknya

32
%20bunga%20sepatu%20tersebut.&text=Tahapan%20pembentukan%20bakal%20biji
%20dari,kemabng%20sepatu%20inangnya%20atau%20asalnya. Pada tanggal 5 Januari
2021
Tanamanku.net. “Cara Mudah Memperbanyak Bunga Agloenema” diakses dari
https://www.tanamanku.net/cara-mudah-megembangbiakan-bunga-
aglaonema.html#:~:text=Tanaman%20jenis%20Aglaonema%20ini%20termasuk,dan
%20kultur%20jaringan%20(cloning).&text=Aglaonema%20mulai%20berbunga
%20setelah%20dewasa. Pada tanggal 5 Januari 2021
Nobel, Park S. (2002). Cacti: Biology and uses. University of California Press. ISBN 978-0-520-
23157-3.Hal.68-70
B.J. Nicol (2007). Life as a Cactus. Xulon Press. ISBN 978-1-60266-265-0.Hal.1
Nobel, Park S. (2002). Cacti: Biology and uses. University of California Press. ISBN 978-0-520-
23157-3.Hal.23-24

33

Anda mungkin juga menyukai