Anda di halaman 1dari 31

TUGAS MAKALAH ILMU KOMUNIKASI

SEJARAH PERKEMBANGAN KOMUNIKASI ANTARMANUSIA

Dosen Pengampu :
Dr. Jeanny Maria Fatimah, M.Si

Kelompok 1 :
Abdul Risky Jayawardana (E061211126)
Gillian Miracle Lenta (E061211002)
M. Ridwan (E061211003)
Sri Wahyu Khadijah (E061211100)

PRODI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat dan
berkat-Nya kami dapat menyelesaikan seluruh makalah ini. Adapun tujuan dari makalah
ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Komunikasi oleh dosen pengampu Ibu
blablabla dengan topik materi Sejarah Perkembangan Ilmu komunikasi.

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua anggota kelompok dan
pihak-pihak lain yang telah membantu berkontribusi dalam penyusunan makalah ini
dengan memberikan sumbangan baik pikiran dan materinya. Kami banyak berharap
nantinya makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca serta dapat
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami selaku penyusun juga menyadari banyaknya kekurangan dari makalah
ini karena keterbatasan akan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami
memohon maaf dan juga menerima dengan tulus kritik dan saran membangun dari
pembaca sekalian untuk pengembangan makalah ini kedepannya.

Makassar, 25 April 2022

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

BAB I................................................................................................................................ 3

1.1 LATAR BELAKANG ....................................................................................... 3

1.2 RUMUSAN MASALAH ................................................................................... 4

1.3 TUJUAN ............................................................................................................ 4

BAB II .............................................................................................................................. 5

2.1 Sejarah Perkembangan Komunikasi .................................................................. 5

2.1.1 Hakikat dan Definsi Komunikasi ............................................................... 7

2.1.2 Fungsi Komunikasi antarmanusia dalam bermasyarakat ......................... 13

2.2 Era Evolusi Komunikasi Manusia ................................................................... 16

2.3 Dampak Komunikasi dalam bermasyarakat .................................................... 23

BAB III ........................................................................................................................... 27

3.1 KESIMPULAN ................................................................................................ 27

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 29

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sebagai manusia sosial, kehidupan mengharuskan kita berinteraksi dengan


manusia lain demi mempertahankan hidupnya. Komunikasi adalah cara yang
paling penting dibutuhkan untuk menciptakan hubungan dengan individu lain,
kelompok ataupun organisasi. Hubungan itu nantinya yang akan menentukan
bagaimana jalannya kehidupan bermasyarakat.

Interaksi secara verbal maupun non-verbal, langsung ataupun tidak langsung


sama-sama masuk dalam ranah komunikasi. Dari jaman purba hingga jaman
sekarang dimana perkembangan komunikasi semakin luas dan canggih. Orang-
orang zaman dulu yang belum tau yang namanya Bahasa, hanya bisa
berkomunikasi dengan gerak-gerik dan gamabr untuk membantu sesamanya
mengerti apa yang ingin dikatakannya. Lalu mulaillah tercipta Bahasa yang
berbeda-beda dari setiap wilayah berdasarkan penciptanya masing-masing.

Seiring berjalannya waktu,muncul pula lah abjad yang dipakai untuk


berkomunikasi dalam bentuk pesan surat. Hingga pada zaman yang serba modern
seperti sekarang, semuanya dalam bentuk yang canggih dan hebat. Sehingga
perkembangan komunikasi sendiri sudah makin meluas maknanya dengan
mengikuti perkembangan zaman tersebut.

Tindakan komunikasi akan terus-menerus terjadi selama proses kehidupan


kita sebab merupakan salah satu fungsi vital dari kehidupan manusia. Oleh karena

3
itu komunikasi menjadi sangat penting dalam mendapatkan hubungan yang sehat
dan tentram.

Dengan begitu kita perlu memahami terlebih dahulu dari dan bagaimana
perkembangan komunikasi bisa ada hingga sekarang untuk tetap mempertahankan
eksistensinya sebagai pilar dalam berbagai konteks kehidupan manusia.

1.2 RUMUSAN MASALAH

a. Bagaimana sejarah perkembangan komunikasi antarmanusia?


b. Apa definisi dan hakikat dari Komunikasi?
c. Apa fungsi yang dimiliki Komunikasi bagi masyarakat?
d. Apa saja era evolusi komunikasi daridulu hingga sekarang?
e. Bagaimana dampak perkembangan Komunikasi bagi kehidupan bermasyarakat?

1.3 TUJUAN

a. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan komunikasi antar satu manusia


dengan manusia yang lain.
b. Untuk dapat mengerti definisi dan hakikat dari Komunikasi itu sendiri.
c. Untuk memahami bagaimana pentingnya komunikasi dilihat dari fungsinya.
d. Untuk dapat mengetahui era perkembangan komunikasi daridulu hingga sekarang.
e. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai dampak-dampak yang
dapat ditimbulkan dari perkembangan komunikasi di masyarakat.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perkembangan Komunikasi

Komunikasi sebagai salah satu aktivitas yang sangat fundamental dalam kehidupan
umat manusia. Sebagai kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan sesamanya, diakui
oleh hampir semua agama dan telah ada sejak masa Adam dan Hawa. Sekalipun demikian,
hingga saat ini tidak ada dokumentasi yang menjelaskan bentuk dan corak komunikasi
yang terjadi antara Adam dan Hawa pada saat itu atau beberapa generasi setelahnya, baik
dalam bentuk bahasa maupun lambang dan tanda-tanda yang digunakan dalam
berkomunikasi di antara mereka. Sifat manusia untuk menyampaikan keinginannya dan
untuk mengetahui hasrat orang lain, merupakan awal keterampilan manusia
berkomunikasi secara otomatis melalui lambang-lambang isyarat, kemudian disusul
dengan kemapuan manusia untuk memberi arti setiap lambang-lambang itu dalam bentuk
bahasa verbal.

Kapan manusia mulai mampu berkomunikasi dengan manusia lainnya, tidak ada data
autentik yang dapat menerangkan tentang hal itu. Hanya saja diperkirakan bahwa
kemampuan manusia untuk berkomunikasi dengan orang lain secara lisan adalah
peristiwa yang berlangsung secara mendadak. Everett M. Rogers menilai peristiwa ini
sebagai generasi pertama kecakapan manusia berkomunikasi sebelum mampu
mengutarakan pikirannya secara tertulis.

Usaha-usaha untuk manusia berkomunikasi lebih jauh, terlihat dalam berbagai bentuk
kehidupan mereka di masa lalu. Pendirian tempat-tempat pemukiman di daerah aliran
sungai dan tepi pantai, diplih untuk memudahkan mereka dapat berkomunikasi dengan
dunia luar menggunakan perahu, rakit, dan sampan. Pemukul gong di Romawi dan
pembakar api yang mengepulkan asap di Cina adalah simbol-simbol komunikasi yang
dilakukan oleh para serdadu di medan perang. Dalam berkomunikasi, manusia

5
menggunakan lebih banyak gerak-gerik, sikap tubuh dan mimik, tetapi perumusan pesan
itu sendiri lebih dimungkinkan oleh adanya bahasa dan lambang-lambang yang dapat
dipahami bersama.

Kemampuan untuk menggambar atau menuliskan lambang-lambang yang memiliki


arti adalah sutau keunikan yang dimiliki manusia, dan ini menjadi salah satu perbedaan
yang paling signifikan antara manusia dengan mahluk lain di bumi ini. Manusia sudah
mulai menggambar dan melukis lambang-lambang di batu sejak tahun 35.000 SM, dan
ilustrasi-ilustrasi serupa ini menjadi sebuah bagian penting dalam kehidupan manusia
selama berabad-abad.

Perkembangan komunikasi antarmanusia tidak terlepas dari pengaruh naluri


kemanusiaan itu sendiri. untuk bertahan hidup manusia tentu membutuhkan manusia yang
lainnya untuk saling membantu. Sementara pada tahapan saling memberikan bantuan
inilah proses komunikasi akan sangat dibutuhkan.

Pada awalnya komunikasi hanya sebagai upaya atau cara dari manusia dalam
menyampaikan ide, gagasan, kemauan, hasrat dan lain sebagainya, upaya tersebut
digunakan agar manusia dapat saling berhubungan. Sebelum abad ke-5 SM komunikasi
tidak dianggap sebagai ssesuatu yang harus diberi perhatian untuk dikaji dan
distrukturkan lebih lanjut. Namun pada abad ke-5 SM di Yunani berkembang suatu limu
yang mengkaji dan menelaah secara seksama proses pernyataan antarmanusia yang diberi
nama retorika yang memiliki arti seni berpidato dan beragumentasi yang bersifat
mengunggah atau seni yang menggunakan bahasa secara lancar untuk memengaruhi dan
mengajak.

Perkembangan komunikasi sebagai ilmu selalu dikaitkan dengana aktifitas retorika


yang terjadi di zaman Yunani kuno. Pengertian retorika menurut Aristotle, menunjukkan
kepada segala upaya yang bertujuan untuk persuasi. Lebih lanjut, Aristotle menyatakan
bahwa retorika mencakup tiga unsur, yaitu

a. Ethos (kredibilitas sumber)

6
b. Pathos (hal yang menyangkut emosi/perasaan)

c. Logos ( hal yang menyangkut fakta)

Jadi persuasi menuntut pada tiga faktor, yakni kredibilitas dan pelaku komunikasi
yang melakukan kegiatan persuasi, kemampuan untuk merangsang emosi atau perasaan
dari pihak yang menjadi sasaran, serta kemampuan untuk mengungkapkan fakta-fakta
yang mendukung.

Pada perkembangan awal, batasan komunikasi yang dapat kita terapkan adalah
percakapan atau penyampaian gagasan antarmanusia secara lisan dan bertatap muka, baik
berupa pidato maupun diskusi, dengan tujuan mendidik, membangkitkan kepercayaan,
dan menggerakkan perasaan orang lain. Komunikasi terus berkembang, tidak hanya
menyampaikan gagasan melalui lisan. Pada zaman kekaisaran romawi, Julius Caesar
membuat papan pengumuman yang dinamakan Acta Diurna. Penyampaian gagasan
mengenai apa yang penting bagi masyarakat telah bertambah, dari sekadar lisan menjadi
bentuk tulisan. Hal ini terus berkembang setelah ditemukannya kertas, penemuan mesin
cetak, dan terbitnya surat kabar pertama. Setelah surat kabar peradaban manusia juga
berkembang dan ditemukanlah radio, film, televisi, dan sejumlah media lain.

2.1.1 Hakikat dan Definsi Komunikasi

Proses komunikasi ditujukan untuk menciptakan penyampaian suatu pesan kepada


orang lain. Komunikasi terjadi, bila ada pengertian, menimbulkan kesenangan, pengaruh
pada sikap, hubungan yang semakin baik, dan perubahan perilaku. Komunikasi juga bisa
diartikan terjadi bila ada kesamaan antara kerangka berpikir dalam bidang pengalaman
antara komunikator dengan komunikan. Bahkan dengan kata lain, proses komunikasi
yang akan dilakukan harus didahului dengan upaya pemeriksaan terhadap pertanyaan-
pertanyaan, siapa komunikatornya?, apa pesannya?, melalui media apa?, sasaranya
siapa?, dan bagaimana efeknya pada sasaran. Tetapi sebelum menjawab pertanyaan-
pertanyaan tersebut dibutuhkan pemehaman tentang apa komunikasi atau dengan kata lain
apa hakikat dan definisi dari komunikasi.

7
Komunikasi adalah aktifitas yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari
bahkan merupakan cara paling dominan kita dalam berinteksi tetapi ada pemaknaan-
pemaknaan berbeda dari setiap orang tentang komunikasi sendiri, sehinga komunikasi
memiliki banyak arti yang berlainan. Komunikasi merupakan langkah awal memperbaiki
pemahaman atas fenomena yang rumit. Tidak hanya manusia, hewan pun juga
berkomunikasi, namun caranya memang lebih sederhana. Misalnya, dalam komunikasi
yang dilakukan antar kucing, perilaku seekor kucing menjadi rangsangan bagi kucing
lainnya untuk memberikan respon. Kucing merespon satu sama lainnya dengan
mengeong, memberu tanda, menyerang, dan sebagainya.

Manusia secara fitrahnya sebagai makhluk sosial senantiasa ingin berhubungan


dengan manusia lainnya, ingin mengetahui lingkungan sekitar, bahkan ingin mengetahui
apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia untuk
berkomunikasi. Menurut Harold D. Lasswell, seorang peletak dasar ilmu komunikasi
menyebutkan ada tiga fungsi dasar mengapa manusia perlu berkomunikasi, yaitu hasrat
manusia untuk mengontrol lingkungannya, upaya manusia untuk dapat beradaptasi
dengan lingkungan, dan upaya manusia untuk melakukan transformasi warisan
sosialisasinya. Ketiga fungsi ini yang menjadi patokan dasar bagi setiap individu dalam
berhubungan dengan sesama anggota masyarakat.

Hakikat komunikasi adalah kegiatan yang dilakukan manusia untuk


menyampaikan isi pesannya kepada manusia lain untuk mencapai tujuan tertentu.
Manusia hidup dalam dunia komunikasi. Setiap hari dan setiap saat manusia melakukan
aktifitas komunikasi antarpribadi, berbicara dengan anggota keluarga, tetangga, dan rekan
sejawat. Bahkan saat berbicara dengan diri sendiri, meyakinkan diri dalam memutuskan
sesuatu, manusia melakukan komunikasi intra pribadi. Pada sebuah organisasi, manusia
memecahkan masalah atau mengembangkan ide-ide atau inovasi, saling berinteraksi
dalam komunikasi kelompok atau organisasi. Jika berinteraksi dengan pihak lain yang
mempunyai latar belakang budaya berbeda, maka manusia sudah melakukan komunikasi
antarbudaya. Dapat dilihat bahwa komunikasi sangat berpengaruh dalam interaksi antara
manusia maupun kelompok manusia dalam berbagai bidang kehidupan. Isi dari interaksi

8
antarmanusia adalah komunikasi. Dua orang dikatakan melakukan interaksi apabila
masing-masing melakukan aksi dan reaksi. Aksi dan reaksi yang dilakukan manusia baik
perseorangan, kelompok, atau pun organisasi dalam ilmu komunikasi disebut tindakan
komunikasi.

Komunikasi antara manusia merupakan suatu rangkain proses sehingga


komunikasi antara manusia selalu dipenuhi oleh berbagai unsur sinyal, sandi dan arti.
Ilmu komunikasi dipelajari setidaknya karena tiga alasan, pertama manusia sebagai
mahluk sosial senantiasa ingin berhubungan dengan orang lain. Tidak ada manusia yang
normal tidak betriteraksi dengan manusia yang lain dalam hubungan bermasyarakat
paling tidak interaksi itu berupa komunikasi dengan sesama. Kedua, Komunikasi
merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernafas. Sepanjang
manusia ingin hidup maka ia perlu berkomunikasi. Ketiga, Komunikasi merupakan
kebutuhan yang sangat fundamental bagi seseorang dalam bermasyarakat. Komunikasi
dan masyarakat adalah dua kata yang tidak dapat dipisahkan. Tanpa komunikasi tidak
mungkin masyarakat terbentuk, sebaliknya tanpa masyarakat, maka manusia tidak
mungkin dapat mengembangkan komunikasi

Dengan adanya pesan sebuah komunikasi dimulai dan terjadi. Tanpa ada pesan,
tidak akan ada komunikasi. Jadi, pesan adalah inti komunikasi dan hakikat komunikasi
adalah penyampaian pesan. Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antara
manusia. Yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain
dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya.

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin
communis yang berarti “sama”, communico, communication, atau communicare yang
berarti “membuat sama” (to make common). Komunikasi menyarankan bahwa suatu
pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama. Kata lain komunikasi adalah
komunitas (community) yang juga menekankan kesamaan atau kebersamaan. Komunitas
adalah sekelompok orang yang berkumpul atau hidup bersama untuk mecapai tujuan
tertentu, dan mereka berbagi makna dan sikap. Tanpa komunikasi tidak akan ada

9
komunitas. Oleh karena itu, komunitas juga berbagi bentuk-bentuk komunikasi yang
berkaitan dengan seni, agama, dan bahasa dan masing- masing bentuk teersebut
mengandung dan menyampaikan gagasan, sikap, perspektif, pandangan yang mengakar
kuat dalam sejarah komunikasi tersebut.

Komunikasi dalam pengertian umum dapat dilihat dari dua segi yaitu secara
Etimologis dan Termonologis. Secara etimologis (asal kata) komunikasi berasal dari
bahasa Inggris (communication), dan bersumber dari kata latin communicare atau
communis (sama) dalam arti kata sama makna, yaitu sama makna mengenai suatu hal.
Jadi komunikasi berlansung apabila antara orang-orang pelaku komunikasi yang terlibat
terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang di komunikasikan. Jelasnya jika
seorang mengerti tentang makna pesan yang disampaikan orang lain kepadanya, maka
komunikasi akan berlangsung. Begitu juga sebaliknya jika salah satu pelaku komunikasi
tidak mengerti makna pesan yang disampaikan, maka komunikasi tidak akan berlangsung.
Sedangkan secara terminologi komunikasi adalah proses penyampaian suatu pertanyaan
oleh seseorang kepada orang lain. Jadi, yang terlibat dalam komunikasi itu adalah
manusia, karena manusia itu adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain
untuk kelangsungan hidupnya.

Jadi, secara umum, komunikasi dapat didefinisikan sebagai usaha penyampaian


pesan antarmanusia. Ilmu Komunikasi adalah ilmu yang mempelajari usaha penyampaian
pesan antarmanusia. Objek Ilmu Komunikasi adalah komunikasi, yakni usaha
penyampaian pesan antarmanusia. Ilmu Komunikasi tidak mengkaji proses penyampaian
pesan kepada makhluk yang bukan manusia (hewan dan tumbuh-tumbuhan).

Definisi Komunikasi Menurut Para Ahli

1. Adinegoro

Komunikasi adalah ilmu pernyataan antar manusia, yang umum lagi aktual, dan bertugas
menyelidiki secara ilmiah pengaruh pernyataan itu dari mulanya ditimbulkan orang,
sampai tersiar di dalam Pers, Radio, dan sebagainya serta akibatnya kepada si penerima
pernyataan-pernyataan itu

10
2. Joseph A. Devito

Komunikasi adalah mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang mengirim
dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan (noise), terjadi dalam suatu konteks
tertentu, mempunyai pengaruh tertentu dan ada kesempatan untuk melakukan umpan
balik.

3. Neni Yulianti

Komunikasi adalah proses berbagi makna secara berkesinambungan dan dinamis di antara
pelaku-pelaku komunikasi melalui lambang-lambang verbal maupun nonverbal,
bermedia ataupun tidak, dimana masing-masing pihak dapat saling memberikan pengaruh
secara timbal balik.

4. Fordale

Komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu, sehingga
dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara dan diubah. Definisi komunikasi
juga dipandang sebagi suatu proses. Kata signal maksudnya adalah signal yang berupa
verbal dan non verbal yang mempunyai aturan tertentu. Dengan adanya aturan ini
menjadikan orang yang menerima signal yang telah mengetahui aturannya akan dapat
memahami maksud dari signal yang diterimanya. Misalnya setiap bahasa mempunyai
aturan tertentu baik bahasa lisan, tulisan maupun isyarat

5. Raymond S. Ross

Komunikasi (intensional) adalah suatu proses menyortir, memilih dan mengirimkan


simbol-simbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan makna
atau respons dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan komunikator.

Sebagai sebuah gejala yang merupakan bagian kehidupan dan perilaku manusia, seperti
yang dilihat diatas komunikasi berusaha didefinisikan oleh sejumlah ahli yang mencoba
memahami komunikasi. Tentu saja tidak ada definisi tunggal atau yang sama persis dari
masing-masing. Meskipun demikian, dari berbagai macam definisi, tentu kita dapat

11
mengambil kesimpulan umum untuk menggambarkan apa yang dimaksud dengan
komunikasi.

Dari berbagai definisi umum dan definisi dari para ahli dapat dilihat bahwa ada tiga
dimensi konseptial yang mendasari definisi-definisi komunikasi, yaitu:

1. Komunikasi Dilihat dari Tingkat Observasi atau Derajat Keabstarakannya :

a. Komunikasi yang bersifat umum

Menyatakan bahwa komunikasi adalah proses yang menghubungkan satu bagian dengan
bagian lainnya dalam kehidupan. Dalam hal ini, komunikasi adalah gejala yang umum
ada dalam kehidupan, tidak ada kehidupan manusia yang lepas dari proses komunikasi;
dan

b. Komunikasi yang bersifat terlalu khusus, menyatakan bahwa komunikasi adalah


alat untuk tujuan-tujuan dan bidang-bidang khusus, seperti untuk mengirimkan pesan
militer, perintah, dan sebagainya melalui telepon, telegraf, radio, kurir, dan sebagainya.

2. Komunikasi dengan Tingkat Kesengajaan

Sengaja berarti dilakukan dengan sadar dan kadang terencana. Dalam hal ini, komunikasi
dilakukan secara sadar—pesan dan tindakan mengirimkan pesan dilakukan secara sadar.
Komunikasi dipahami sebagai situasi-situasi yang memungkinkan suatu sumber
mentransmisikan suatu pesan kepada seorang penerima dengan disadari untuk
memengaruhi perilaku penerima. Sedangkan, defi nisi yang mengabaikan kesengajaan,
misalnya dari Code (1959) yang mendefi nisikan komunikasi sebagai proses yang
membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh seseorang atau monopoli seseorang
menjadi dimiliki dua orang atau lebih. Jadi, dalam hal ini kata kuncinya adalah pesan dan
informasi yang terbagi bersama antara dua orang akibat pesan yang datang dari satu
pihak/orang, entah disadari atau tidak, disengaja atau tidak.

3. Definisi Berdasarkan Tingkat Keberhasilan dan Diterimanya Pesan

12
Dalam hal ini, komunikasi dilihat dengan menekankan pada keberhasilan dan diterimanya
pesan. Misalnya, definisi yang menyatakan bahwa komunikasi adalah proses pertukaran
informasi untuk mendapatkan saling pengertian. Sedangkan, yang tidak menekankan
keberhasilan, misalnya defi nisi yang menyatakan bahwa komunikasi adalah proses
transmisi informasi semata, tak peduli pada tingkat keberhasilan penyampaian pesan
tersebut.

2.1.2 Fungsi Komunikasi antarmanusia dalam bermasyarakat

1. Sosial

Dalam kehidupan kita tidak akan pernah lepas dari yang namanya berinteraksi
dengan kawan sekitar. Dalam berinteraksi sangat dianjurkan untuk menjalin hubungan
baik. Tentunya ada komunikasi yang baik dalam menjalin hubungan yang baik pula.
Sehingga komunikasilah hal yang sangat dibutuhkan untuk membatasi dan mengontrol
agar perilaku tetap pada jalan yang sesuai dengan yang diterima dalam masyarakat. Dalam
bertindak dapat tidaklah seingin-inginnya saja tanpa menjaga perilaku saat berinteraksi.
Dengan begitu komunikasi yang baik dapat kita jadikan peluang untuk dipakai, dipelihara
dan menjauhkan kita pada hal-hal yang dapat mengancam kita ataupun sebaliknya.

Menjalin hubungan yang baik akan sangat menguntungkan kita ketika membutuhkan
bantuan dan dalam menjalani kehidupan yang lebih lancar. Adaptasi dari komunikasi itu
akan membawakan hubungan timbal balik yang lebih dalam satu sama lain. Contoh paling
sederhana yang dapat kita temukan adalah saat kita lahir. Ibu akan memberikan sentuhan-
senutuhan untuk menciptakan sebuah imbalan dari apa yang ia lakukan dan si bayi akan
terdorong untuk mengerti dan memberikan sebuah respon oleh rangsangan tadi, entah
dengan perilaku mulut, gerakan-gerakan kecil dan suara atau yang dengan kata lain Si
bayi akan membalas belaian ibunya.

Ketika hal ini terus menerus terjadi berulang-ulang kali maka akan menjadi kebiasaan.
Lambat laun ibunya akan mengerti perbedaan respon-respon yang diberikan anaknya

13
untuk menentukan apakah si bayi sedang kelaparan, kesakitan, marah dan sebagainya.
Dan pesan pesan ini akan sulit dimengerti oleh orang lain jika bukan ibunya sendiri.

2. Ekspresif atau penyampaian emosi

Bukan hanya memberikan sebuah informasi antara satu pihak ke pihak yang
lainnya namun juga dengan berkomunikasi dapat bertujuan menyampaikan perasaan-
perasaan yang sedang dialami. Perasaan-perasaan seperti sedang kesepian, berduka,
saying, peduli, rindu bisa bagi lewat sebuah pesan perkataan kepada orang lain. Bukan
hanya lewat kata-kata saja tetapi bisa pula dibagi dengan perilaku non-verbal. Seperti raut
wajah yang menandakan emosinya saat ini ataupun memberikan bunga kepada seseorang
untuk menunjukkan perasaan cinta arau kasih sayang nya atau dengan cara memeluk
seseorang untuk menandakan bahwa ia sedang berduka dan membutuhkan seseorang
untuk menumpahkan segala kesedihannya.

Bahkan yang contoh yang lebih luas lagi dalam menyampaikan ekspresi adalah
dengan sebuah lagu. Ada yang terkadang tidak dapat menyampaikan perasaan nya secara
langsung sehingga ia menciptakan sebuah lagu yang berisikan kata-kata yang bisa
memberikan pengertian kepada orang lain mengenai perasaan nya saat itu.

Contohnya Iwan Falzs dengan lagunya Surat Buat Wakil Rakyat. Lagu yang
diciptakan tahun 1987 ini keluar pada masa pemerintahan Presiden Soeharto. Lewat
liriknya “wakil rakyat seharusnya merakyat, jangan tidur waktu sidang soal rakyat” yang
mengkritik bagaimana cara kerja wakil rakyat saat itu yang dinilai tidaklah diisi oleh
orang-orang yang memiliki kredibilitas dan kapasitas.

3. Komunikasi ritual

Hampir erat kaitannya dengan komunikasi untuk berekspresif. Banyak komunitas


yang melakukan upacara-upacara ataupun kegiatan yang secara berulang setiap tahunnya
hingga sepanjang hidupnya nanti. Misalnya saja Upacara sunatan, Ngaben, Sungkem
kepada orang tua, Upacara Adat seren Taun dll. Lalu ada acara Kelahiran, Ulang tahun,

14
Pertunangan, dll yang dimana semuanya ini dilakukan dalam bentuk mengucapkan kata-
kata ataupun menampilkan perilaku-perilaku yang simbolik.

Di bali contohnya Ngaben. Mereka melakukan sebuah upacara pembakaran


jenazah yang telah meninggal dengan tujuan untuk mengembalikan roh leluhur ke tempat
asalnya. Namun secara khusus Ngaben dilakukan atas wujud cinta mereka kepada para
leluhur dan bhakti anak kepada orang tuanya.

Kegiatan-kegiatan ritual seperti itu bersifat mistik yangt terkadang sulit untuk
dimengerti oleh orang-orang di luar komunitas itu. Karena kegiatan ritual atau upacara
seperti itu memungkinkan untuk mempererat kepaduan mereka dan pengabdian kepada
kelompok. Sehingga hingga kapanpun, ritual akan tetap ada bagaimanapun bentuknya
karena hal itu adalah demi pemenuhan jati dirinya sebagai individu, sebagai anggota
komunitas nya.

4. Instrumental

Dalam hal ini, tujuan yang diingikan pembicara adalah agar pendengarnya dapat
mempercayai fakta yang ia katakana itu sangat layak untuk diketahui. Dalam komunikasi,
tidak hanya untuk membangun sebuah hubungan saja yang bisa terjad tetapi juga
sebaliknya, yaitu mengahancurkannya. Itulah mengapa pentingnya memahami metode
berkomunikasi yang baik agar terjalin hubungan yang kita inginkan sesuai dengan tujuan
yang menjadi tugas kita untuk dicapai.

Jika kita tidak paham cara-cara yang benar dalam berkomunikasi, untuk
mencapainya juga akan terasa sulit. Taktik-taktik seperti berbicara dengan sopan, secara
runtut, mengobral janji, mengenakan pakaian yang berkesan baik akan mendapatkan
perhatian si pendengar dengan mudah. Sehingga untuk tujuan-tujuan seperti, memperoleh
pujian, simpati dan empati, keuntungan material, kekuasaan dll sedikit lagi berada di
depan mata.

Contoh yang bisa kita lihat ketika orang sedang melakukan kampanye politik.
Mereka akan berusaha menarik perhatian publik dengan perilaku mereka yang sudah

15
disusun sedemikian rupa juga dengan cakapnya mereka berbicara mengenai visi misi dan
janji-janji yang mudah sekali memakan para pendengarnya.

Dengan begitu bisa pastikan bahwa komunikasi yang baik akan mendatangkan banyak
pihak mendukung dan mudah untuk menggerakkan perubahan.

2.2 Era Evolusi Komunikasi Manusia

Everett M. Rogers melalui bukunya Communication Technology : The New Media in


Society antara lain mengatakan bahwa sejarah perkembangan komunikasi dapat dibagi
dalam empat (4) era perkembangan. Era tersebut sebagai berikut :

A. Era Komunikasi Tulisan

Era komunikasi tulisan Selama ratusan tahun, tulisan menjadi metode utama
dalam berkomunikasi. Sampai Gutenberg menemukan alat cetak pada tahun 1465, buku-
buku penting seperti Bibel diperbanyak melalui tulisan. Kebanyakan buku-buku tersebut
diperbanyak di lingkungan gereja Katolik. Dengan demikian jumlah buku yang dapat
dibaca sangatlah sedikit jumlahnya. Pada tahun 4.000 SM Bangsa Sumeria menulis dalam
lembaran tanah liat. Tahun 1041, Pi Sheng, di Cina menemukan sejenis alat cetak buku
sederhana Tahun 1241, Tulisan dalam lembaran tanah liat diganti oleh tulisan dalam
lembaran metal di Korea.

Era ini merupakan yang pertama kalinya muncul dari komunikasi dan terjadi pada
tahun 4000 SM hingga sekarang. Terdapat fakta seperti adanya tulisan-tulisan di dalam
gua pada zaman primitif. Era ini berawal dari digunakannya tanah liat oleh orang-orang
Sumerians untuk cara mereka berkomunikasi dengan yang lainnya. Lalu dilanjutkan oleh
bangsa China yang telah menemukan alat pencetak buku. Selanjutnya ditemukan alat
pencetak huruf dari tanah liat ke dalam logam oleh bangsa Korea. Dari waktu ke waktu,
era komunikasi tulisan ini semakin maju. Perkembangannya juga bisa terlihat di Indonesia
dengan adanya komputer, handphone, dll. Karena dari teknologi tersebut kita juga dapat
menulis dengan cara mengetik.

16
B. Era Komunikasi Cetak

Media cetak merupakan media yang ditampilkan dalam bentuk cetakan dalam
kertas. Perkembangan teknologi komunikasi diawali oleh penemuan sebuah alat cetak
oleh Johan Gutenberg pada tahun 1455 di Ausburg, Jerman. Pada awal kemunculannya,
media yang digunakan masih berupa daun atau tanah liat. Hingga saat ini perkembangan
media cetak semakin maju, baik dalam hal media, bentuk, serta teknis serta alat-
alat percetakkannya. Pengertian media cetak, jika dilihat dari arti harafiahnya, media
yang berasal dari kata latin merupakan bentuk jamak dari kata ‘medium’, yang berarti
‘perantara’ atau ‘pengantar’. Artinya media adalah perantara atau pengantar pesan dari
sumber pesan kepada penerima pesan. Sedangkan percetakan, secara harafiah berarti
sebuah proses untuk memproduksi tulisan atau gambar, terutama dengan tinta di
atas kertas, yang dilakukan secara masal dengan menggunakan mesin cetak.

Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa media cetak merupakan


sebuah perantara atau pengantar pesan dari sumber pesan kepada penerimanya, dalam
bentuk tulisan atau gambar yang dicetak dengan tinta di atas kertas.

Sebelum ada mesin cetak, surat, Injil, buku, selebaran, dan lain-lain ditulis dengan
tangan. Satu setengah abad kemudian, mesin cetak tersebut digunakan untuk mencetak
surat kabar karena alasan-alasan politik. Pada saat itu terdapat tiga kekuatan dasar yang
paling dominan menghambat terbitnya surat kabar cetak sebagai media massa (Suparnadi,
1985), yaitu divine selection + divine right = doctrine of divine right. Surat kabar tercetak
untuk pertama kali terbit di Eropa adalah surat kabar mingguan Avisa, Relation, Oder
Zeitung di Straatsburg, Jerman, pada tahun 1609. Surat kabar di negeri-negeri lain
menyusul terbit, seperti Courant of General News di Inggris, Gazette de France di Prancis,
dan Boston News Letter di Amerika Serikat pada tahun 1704.

Setelah terbitnya surat kabar mingguan, dengan adanya kemajuan teknik dan
untuk memenuhi kebutuhan akan hausnya berita dan adanya kesadaran betapa pentingnya
nilai aktualitas yang objektif, lahirlah surat kabar harian yang pertama di Eropa, yaitu

17
Leipziger Zeitung yang terbit di Leipzig (Jerman) pada tahun 1660. Setelah itu, menyusul
kota-kota/negara lain, seperti Daily Courant (Inggris, 1702); Rotterdamsche Courant
(Belanda, 1717); Tagblatt der Stadt Zurich (Swiss, 1730); Journal de Paris (Prancis,
1777); Pennsylvania Packet (Amerika Serikat, 1784). Surat kabar tercetak inilah yang
mengawali adanya media massa. Ciri-ciri surat kabar sebagai media massa terpenuhi
dalam hal aktualitas, periodesitas, universalitas, dan publisitas. Selanjutnya,
perkembangan surat kabar selalu mengikuti perkembangan masyarakat dan teknologi,
atau perkembangan dalam bidang sosial, politik, ekonomi, kebudayaan serta alat-alat
teknologi sangat berpengaruh terhadap pasang surutnya perkembangan surat kabar.
Revolusi industri di Inggris menjalar ke Eropa daratan pada kurang lebih pertengahan
abad ke-18 mempercepat laju pertumbuhan perusahaan persuratkabaran menjadi industri
besar.

Ditemukannya mesin ketik, telegraf, telepon, dan set linotip menambah ringan
kerja di bidang jurnalistik. Di Inggris tumbuh industri surat kabar Daily Mail (1896) yang
dipelopori oleh Harold Northcliffe. Menurut sejarah pers, surat kabar yang tertua adalah
Notizie Scritte di Vinesia yang terbit pada tahun 1566. Adapun majalah yang pertama
diterbitkan adalah Gentelman's Megazine pada tahun 1731 di London. Sampai akhir abad
ke-19, kegiatan komunikasi massa hanya dilakukan oleh surat kabar dan majalah.

C. Era Telekomunikasi

Era Komunikasi Telekomunikasi ditandai dengan ditemukannya mesin Telegraf


yang dapat mengirimkan kode berupa kode berupa titik dan garis. Kode titik dan garis
merupakan hasil ciptaan Samuel Morse dengan teman-temannya. Sebenarnya mesin
telegraf sudah ditemukan beberapa tahun sebelunya akan tetapi masih berupa analog
sehingga trasnmisi sinyalnya masih pendek, kemudian ditemukan telegraf elektrik yang
dapat menstrasnmisikan sinyal sejauh 32 km.

Sistem telegraf kemudian segera digunakan untuk bisnis yang membutuhkan


pengiriman pesan secara cepat untuk jarak yang jauh, seperti surat kabar dan pesan untuk

18
perjalanan kereta api. Telegraf memungkinkan perusahaan-perusahaan menjalankan
bisnis secara global untuk pertama kali. Sebuah ruangan telegraf kemudian dibangun di
United States Capitol pada tahun 1844. Telegraf kabel bawah pertama kali dibangun di
bawah laut samudra atlantik pada tahun 1858 dan pelayanan reguler transatlantik dimulai
pada tahun 1866.

Pesan pada telegraf dikirimkan oleh operator telegraf (telegrapher) menggunakan


kode morse yang dikenal dengan nama “telegram” atau “kabelgram”, dan sering disingkat
dengan pesan kabel atau kawat. Sebelum telepon jarak jauh (interlokal) diperkenalkan
dan digunakan, telegram ini sangat terkenal pemakaiannya. Telegram biasanya digunakan
untuk keperluan bisnis, dan tidak sama dengan email. Telegram sering digunakan untuk
pengiriman dokumen resmi dalam perjanjian bisnis. Akan tetapi dengan perkembangan
teknologi yang cepat telegraf tergantikan dengan teknologi komunikasi lain yang lebih
modern.

Selain telegraf penemuan lain yang tidak kalah penting adalah Telpon. Telpon
memeungkinka kita berkomunikasi 2 arah secara langsung tanpa delay sehingga
memungkinkan pertukaran informasi dengan cepat. Telpon diciptakan oleh Alexander
Graham Bell pada tahun 1976. Bell bersama Watson asistennya melakukan uji coba
percakapan telpon pertamanya, mereka berada diruangan yang berbeda dan melakukan
oercakapan melalui telpon. Pada tanggal 7 Maret 1876, Bell menerima hak paten atas
sistem dan alat telpon ciptaannya itu.

Dan pada tahun 1877, seorang banker bernama Roswell C. Downer membangun
jaringan telpon komersil pertama yang menghubungkan rumah dengan kantornya. Pada
tahun 1910, cikal bakal telpon seluler muncul. Itu ditemukan oleh Lars Magnus Ericsson.
Dia merupakan pendiri perusahaan ericsom yang kini dikenal dengan nama sony ericsson.
Perkembangan telpon terus terjadi seiring berkembangnnya zaman dan jika dilihat saat
ini telpon bahkan dapat membuat kita bicara sambil melihat orang yang kita ajak bicarah
bahkan jika jaraknya setengah Bumi.

19
Selain telpon alat-alat komunikasi 2 arah pada era ini ditemukan juga media
komunikasi gambar bergerak, film. Film merevolusi bagaimana kita menyampaikan ide
penggambaran dengan menggunkan suara dan gambar sehingga ide atau pesan yang ingin
disampaikan dapat lebih komplek maupun lebih banyak, tetapi pada awalnya bentuk film
memang hanya terbatas pada gambar bergerak. Gambar bergerak dihasilkan dengan
menggabungkan banyak gambar yang punya perbedaan jeda tangkapan hanya beberapa
milidetik. Dan jika melihat perkembangan film sekarang ini bahkan sudah muncul
berbagai teknologi baru seperti 3D, virtual reality dan Augmented reality yang dapat
dinikmati secara langsung.

Dari penjabaran di atas dapat dilihat bahwa tatacara dan bentuk komunikasi kita
dipengaruhi oleh teknologi sehingga jika terjadi pembaruan terhadap teknologi maka cara
dan bentuk komunikasi manusia juga akan terjadi pembaruan. Hal ini dapat dilihat bahwa
sebenarnya cara dan bentuk kita berkomunikasi sangat dipengaruhi oleh teknologi yang
ada sehingga mungkin saja cara kita berkomunikasi sekarang akan berubah derastis
dimasa yang akan datang jika ditemukan teknologi yang lebih baru.

D. Era Komunikasi Interaktif

Era ini dimulai dengan diciptakan sebuah teknologi untuk berkomunikasi yaitu computer
mainframe. Komputer ini diciptakan di Amerika Serikat pada tahun 1946. Era
Komunikasi Interaktif atau yang bisa disebut dengan Era Komunikasi Dua arah adalah
era yang teknologinya semakin berkembang pesat, kompleks dan mengarah pada
spesialisasi, yang memacu media dalam komunikasi juga semakin canggih. Dulu yang
mungkin masih sedikit banyak yang menjadi penghambat dalam berkomunikasi,sekarang
benar-benar tak kenal ruang, jarak dan waktu. Yang berbeda pada era ini dengan era
sebelum-sebelumnya adalah karena komunikasinya bukan hanya penyampaian informasi
saja tetapi juga sudah ada feedback yang terjadi.

Aktivitas manusia semakin dimudahkan juga semakin efektif. Kepada siapapun


tujuan anda ingin berkomunikasi, segalanya memiliki cara. Di zaman inilah kita kenal
yang namanya Internet. Terintegrasinya computer ke dalam jaringan komunikasi tersebut

20
yang menciptakan berbagai kemudahan baru. Internet semacam inovasi penunjang untuk
kita dapat mencapai keefisienan-keefisienan tadi. Dengan internet ini juga segala
informasi apapun bis akita dapatkan. Internet ini jugalah yang digunakan untuk kita dapat
mencapai orang-orang jauh di luar sana untuk berkomunikasi dengan media sosial, seperti
Instagram, Facebook, Twitter dan sebagainya.

Lalu pada era ini pula, mulai tercerminkan kemajuan komunikasi dari hal-hal seperti :

1. Semakin banyak nya literatur komunikasi yang dapat di akses seperti buku, jurnal,
hasil penelitian ilmiah, dan masih banyak bentuk-bentuk penerbitan yang lainnya.

2. Pada era ini pula semakin banyak ditemukannya teori-teori dan model baru yang
dihasilkan oleh para ahli mengenai komunikasi yang menjadi wawasan baru dan
pengembangan ilmu pengetahuan yang ada. Saat ini terdapat 126 definisi, sekitar 50 teori
dan 28 model tentang komunikasi.

3. Banyaknya tercipta beragam bidang-bidang studi spesialisasi komunikasi.

Era ini dibentuk oleh penemuan-penemuan yang bertingkat-tingkat hingga menjadi


seperti seakrang,dimulai dari Komputer mainframe, :

1. 1947 diciptakan sebuah transistor tipe solid-state yang dapat mengubah


pemebesaran pesan elektronik.

2. 1956 diciptakan sebuah videotape.

3. 1957 Rusia meluncurkan satelit ruang angkasa yaitu Sputnik pertama kalinya.

4. 1969 pendaratan manusia di bulan pertama kali oleh NASA yang dipandu oleh
minicomputer yang berukuran 2 x 1,5 feet atau 3000 kali lebih kecil dari computer
ENIAC.

5. 1971 Diciptakan microprosesor,suatu unit control computer(CPU) pada chip semi


konduktor oleh Ted Hoff di Intell Corporation.

6. 1975 Mikrokomputer pertama kali diciptakan yaitu Altair 8800.

21
7. 1975 Home Box Office (HBO) mulai mentransmisikan program sistem TV-Kabel
melalui satelit yang memacu pertumbuhan TV- Kabel di Amerika Serikat

8. 1976 Sistem Teletex pertama kali diadakan oleh BBC dan ITV dengan frame dari
text dan informasi grafik yang di transmisikan ke TV rumah dengan sinyal siaran TV
normal

9. 1977 Qube yaitu Sistem TV-Kabel interaktif pertama kali mulai dioperasikan di
Columbus, Ohio.

10. 1979 Sistem video text pertama yang diadakan oleh British Post Office

22
2.3 Dampak Komunikasi dalam bermasyarakat

Secara sosiologis, teknologi merupakan salah satu aspek yang turut


mempengaruhi setiap aktivitas, tindakan, serta perilaku manusia. Teknologi
informasi dan komunikasi mampu mengubah pola hubungan dan pola interaksi antar
manusia. Kehadiran teknologi ini merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan
dari kehidupan manusia. Perkembangan teknologi yang cepat kadangkala membuat
manusia tidak sempat untuk beradaptasi dengan kemajuan tersebut dan akibatnya
terjadi anomi dalam masyarakat serta cultural lag.
Beberapa dampak nyata dari keberadaan serta perkembangan teknologi informasi
dankomunikasi antara lain:

• Pertama, menciptakan kolonialisme. Kesenjangan akan selalu ada di muka


bumi danbegitupun kesenjangan arus informasi yang ada. Munculnya
teknologi komunikasi menyebabkan arus informasi dari negara maju ke
negara berkembang adalah tidak seimbang. Ketidakseimbangan ini
menyebabkan masyarakat negara tertentu lebih banyak mengkonsumsi
informasi dari negara yang maju. Sehingga memungkinkan munculnya
kolonialisasi. Bukan taktik imperialisme dalam penaklukan negara lain
melalui akuisisi tanah dan wilayah, melainkan berupa penjajahan melalui arus
informasi dan komunikasi.
• Kedua,menciptakan ketergantungan. Dengan segala kemudahan yang
diberikan oleh teknologi informasi dan komunikasi, maka masyarakat seolah
dimanjakan oleh ketersediaan segala kebutuhanya. Sebagian besar masyarakat
pengguna teknologi informasi dan komunikasi saat ini kian enggan untuk
menggunakan alat-alat manual dan mulai meninggalkan pola=pola komunikasi
interpersonal untuk alasan efektivitasdan efisiensi. Masyarakat semakin sulit
melepaskan diri dari serba kecanggihan teknologi dan hal ini akan terus

23
berlangsung dalam waktu lama dan kian membawa masyarakat
ketergantungan pada pemanfaatan teknologi. Sesuatu yang berlangsunglama
inilah yang menyebabkan perubahan kebudayaan pada suatu masyarakat.
Misalnya adalah penggunaan jejaring sosial ataupun situs pertemanan melalui
mediainternet yang sering dijadikan tolak ukur eksistensi seseorang.
• Ketiga, perubahan sistem nilai dan norma. Perubahan tidak dapat luput dari
dua sifatnya, konstruktif dan destruktif. Seiring dengan berkembangnya
teknologi informasi dan komunikasi serta pemanfaatannya, perubahan sistem
dan norma puntidak dapat dihindari. Perubahan konstruktif terjadi ketika
pemanfaatan teknologi digunakan untuk hal baik, bersifat profesional dan
berintegritas.

Adapun dampak positif dari penggunaan teknologi informasi terhadap aspek


sosial budaya adalah sebagai berikut:
a) Meningkatkan rasa percaya diri kemajuan ekonomi di negara-negara Asia
melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi
telah meningkatkan rasapercaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa
akan semakin kokoh;
b) Tekanan, kompetisi yang tajam, di pelbagai aspek kehidupan sebagai
konsekuensiglobalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun, dan
pekerja keras;

24
c) Keefektifan biaya dan waktu. Misalnya saat mengajar, kini telah ada teknologi
pembelajaran secara online, jadi guru atau dosen tidak perlu repot untuk datang
ke sekolah atau kampus, cukup menerangkan pelajaran lewat media internet
kepada anak muridnya;
d) Masyarakat tidak perlu lagi membeli koran untuk mengetahui informasi
mengenai berita, cukup dengan membuka internet, kita sudah dapat membaca
berita melalui media online, dan tidak mengeluarkan biaya;
e) Semakin berkembangnya daya pikir individu dalam suatu bidang, baik dari
segi ekonomi, politik, pendidikan, dan lain sebagainya;
f) Kemampuan individu dalam mencari dan mengumpulkan data untuk bahan
diskusi dapatmereka dapatkan dengan cepat dan akurat melalui media berbasis
teknologi.

Adapun dampak negatif dari penggunaan teknologi informasi terhadap aspek


sosial budaya adalah sebagai berikut:

a) Kenakalan dan tindak penyimpangan dikalangan remaja dengan


mengakses situs porno, dan oknum-oknum yang menggunakan media
facebook, twitter, dll,
b) Melemahkan rasa gotong-royong dan saling tolong- menolong yang
menjadi ciri khas masyarakat Indonesia,
c) Manusia menjadi malas. Karena telah dimanjakan oleh teknologi,
sehingga kita tidak perlu repot bertemu dengan seseorang. Dengan teknologi,
kita tetap dapat bertatap muka meskipun tidak bertemu dengan orang
tersebut;
d) Berkurangnya sosialisasi karena kurang proses tatap muka atau face
to face karena pesatnya perkembangan alat komunikasi, hal ini dapat
menyebabkan komunikasi menjadi hampa;
e) Perbedaan kepribadian pria dan wanita. Banyak pakar yang

25
berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita yang memegang posisi
sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia
bisnis;
f) Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris artinya semakin
mudahnya tindak kejahatan dalam melakukan tindak kriminalitas;

g) Seseorang yang terus menerus bergaul dengan komputer akan


cenderung menjadiseseorang yang individualis.
h) Maraknya cyber crime yang terus membayangi seperti carding,
ulah cracker, manipulasi data dan berbagai cyber crime yang lainnya,
sehingga menyebabkan timbulnya rasa takutyang berlebih pada sikap
serta mentalnya;
i) Menurut Paul C Saettler dari California State University,
Sacramento, Satu hal yang pasti, interaksi anak dan komputer yang
bersifat satu (orang) menghadap satu (mesin) mengakibatkan anak
menjadi tidak cerdas secara sosial

26
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Sejarah Komunikasi sudah ada semenjak Tuhan menciptakan


manusia pertama. Para Ahli memaparkan bahwa manusia zaman dahulu
menggunakan lukisan untuk berkomunikasi dengan ditemukannya
lukisan-lukisan ribuan tahun dalam gua-gua. Komunikasi diasumsikan
mempunyai peran dan konstribusi nyata terhadap perubahan sosial dalam
masyarakat.
Ada banyak bentuk-bentuk komunikasi, yaitu secara langsung
dengan menggunakan Bahasa yang dimengerti, gerak-gerik, raut wajah,
symbol-simbol terentu, tulisan, lukisan bahkan lagu. Semakin
berkembangnya teknologi, maka media dan cara-cara untuk
berkomunikasi pun semakin bertambah dan beragam.
Adapun sejarah evolusi komunikasi terbagi kedalam 4 era yaitu,
era tulisan, era cetak, era telekomunikasi dan era komunikasi interaktif.
Pada era-era inilah ditemukannya media-media penunjang dalam
berkomunikasi yang seiring berjalannya waktu makin canggih dan makin
mempermudah manusia dalam berinteraksi.
Sekarang TV, laptop, radio menjadi penunjang kehidupan yang
penting dalam aspek berkomunikasi karena pada akhirnya kita dapat
berkomunikasi interaktif atau dua arah yang mana menyampaikan

27
informasi tidak hanya sekadar menyampaikan tanpa mendapatkan
feedback.
Dari alat-alat itu ditemani internet yang menyajikan berbagai
aplikasi untuk kita semakin luas dalam bersosialisasi. Seperti Instagram,
Twitter, Facebook, Whatsapp dan sebagainya tanpa mengenal batas
tempat dan waktu.

28
DAFTAR PUSTAKA

Made Suyasa, I. N. (2020). MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI MEDIA CETAK DI


TENGAH GEMPURAN MEDIA ONLINE . Jurnal Komunikasi dan Budaya, 59-
60.
Dr. Dra. Erni Muniarti, M. (2019). SEJARAH KOMUNIKASI, PENGARUH
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI, SEJARAH PERKEMBANGAN
ILMU KOMUNIKASI DAN TEORI-TEORI KOMUNIKASI. Jakarta: Universitas
Kristen Indonesia.
Efendi, B. (2021). DINAMIKA KOMUNIKASI(Telaah atas Sejarah,Perkembangan dan
Pengaruhnyaterhadap Teknologi Kontemporer). Dinamika Komunikasi , 242-244.
S.Djuarsa Sendjaja, P. (n.d.). Komunikasi: Signifikasi, Konsep, dan Sejarah. Pengantar
Ilmu Komunikasi , 14.
Muniarti, E. (2019). Sejarah Komunikasi Pengaruh Perkembangan Teknologi
Komunikasi. Sejarah Perkembangan Ilmu Komunikasi dan Teori-Teori
Komunikasi.
Salmiyah, D. (2015). PERANAN RADIO SIARAN SWASTA DI ERA KOMUNIKASI
INTERAKTIF. Jurnal LISKI , 175.
Nurdin, A. a. (2013). Pengantar Ilmu Komunikasi . Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press.
Ahmad Sultra Rustan, N. (2017). Pengantar Ilmu Komunikasi. Yogyakarta : Deepublish
.
Ahmad Sultra Rustan, N. (2017). Pengantar Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: deepublish.
Nurdin, A. a. (2013). Pengantar ilmu komunikasi. Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press.
Bonaraja Purba, d. (2020, Oktober 12). Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar. Retrieved
from KITA MENULIS: https://kitamenulis.id/2020/10/12/ilmu-komunikasi-
sebuah-pengantar/

29
Nasution, D. A. (2016, Oktober 18). EMPAT ERA KOMUNIKASI ERA KOMUNIKASI
TULISAN, CETAK, TEKNOLOGI, DAN INTERAKTIF 4 ERA KOMUNIKASI.
Retrieved from Mahasiswa UNG:
https://mahasiswa.ung.ac.id/291415007/home/2016/10/18/empat-era-
komunikasi-era-komunikasi-tulisan-cetak-teknologi-dan-interaktif-4-era-
komunikasi.html
Effendy, O. U. (2003). Ilmu, teori dan filsafat komunikasi . Bandung : Citra Aditya Bakti
.
Herawati, E. (2011). Komunikasi dalam era teknologi komunikasi informasi. Humaniora.
Kartaningsih, P, D. (2018). Ilmu Komunikasi. Yogyakarta : Samudr a Biru.

Soyumukti, N. (2012). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jogjakarta : Ar- Ruzz Media.

30

Anda mungkin juga menyukai