Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KOMUNIKASI
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran ips

Disusun oleh :

SMPN PASIRWANGI 1
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT., karena berkat rahmat,
inayah dan izin-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam
semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW., beserta para sahabat, keluarga
hingga pengikutnya sampai akhir zaman.
Penulis juga ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini.
Akhirnya, kami menyadari bahwa makalah kami ini sangat jauh dari sempurna,
baik dalam hal penulisan, isi, maupun kekurangan lainnya. Untuk itu, kritik dan saran
sangat penulis harapkan untuk perbaikan makalah di masa yang akan datang.

GARUT, Oktober 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR.....................................................................................i

DAFTAR ISI .................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG..........................................................................1
2. RUMUSAN MASALAH......................................................................2
3. TUJUAN PENULISAN......................................................................2

BAB II PENGERTIAN

1. HAKIKAT KOMUNIKASI...................................................................3

2. KARAKTERISTIK KOMUNIKASI......................................................3

3. FUNGSI KOMUNIKASI.....................................................................4

4. PROSES KOMUNIKASI...................................................................4

5. UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI........................................................5

6. JENIS-JENIS KOMUNIKASI.............................................................7

BAB III KESIMPULAN.................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Jika ditanya apakah komunikasi itu? Komunikasi adalah salah satu dari
aktivitas manusia dikenali oleh semua orang namun sangat sedikit yang dapat
mendefinisikannya secara memuaskan. Komunikasi memiliki beberapa variasi
definisi yang tidak terhingga seperti ;saling berbicara satu sama lain, televisi,
penyebaran informasi dan masih banyak lagi.
Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin communication yang berakar dari
kata commumis. Artinya adalah sama makna mengenai sesuatu hal. Dengan kata
lain suatu peristiwa komunikasi akan berlangsung apabila orang-orang yang
terlibat di dalamnya memiliki kesamaan persepsi atau makna mengenai sesuatu hal
yang dikomunikasikan. Sebagai istilah, komunikasi dapat diartikan sebagai
penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi di antara dua orang atau lebih
dengan menggunakan simbol verbal dan non verbal.
Menurut Ruben dan Stewerdn komunikasi adalah proses yang melibatkan
individu-individu dalam suatu hubungan kelompok, organisasi, dan masyarakat
yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan linkungan satu
sama lain. Sedangkan dalam paradigma Laswell menyebutkan bahwa komunikasi
itu harus memiliki komunikator, pesan, media, komunikan, efek.
Teori komunikasi matematis dari Shannon dan Weaver (1949;Weaver, 1949b)
sangat diterima secara luas sebagai salah satu dasar berkembangnya ilmu
komunikasi. Teori ini adalah contoh yang jelas dari mahzab proses, yang
memandang komunikasi sebagai transmisi pesan. Pemikiran mereka berkembang
selama perang dunia II didalam Bell Telephone Laboratories di Amerika Serikat,
dan fokus utama mereka adalah mencari jalan bagaimana agar saluran-saluran
komunikasi dapat digunakan seefisien mungkin. Bagi mereka saluran utama adalah
kabel telepon dan gelombang radio. Mereka memproduksi sebuah teori yang
memungkinkan mereka untuk mendekati permasalahan terkait bagaimana mereka
mengirimkan informasi dengan jumlah yang maksimal pada saluran yang ada, dan
bagaimana mengukur kapasitas sebuah saluran untuk membawa informasi.
Konsentrasi pada saluran dan kapasitasnya sesuai bagi para akademisi yang
memiliki latar belakang matematika dan mesin, namun mereka juga mengaku
bahwa teori mereka dapat diterapkan secara luas pada keseluruhan pertanyaan
terkait komunikasi manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian dan karakteristik komunikasi?
2. Apa saja fungsi komunikasi?
3. Bagaimana proses komunikasi?
4. Apa saja unsur dan jenis yang ada dalam komunikasi?

C. Tujuan Masalah
1.Untuk mengetahui bagaimana berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari
dengan baik dan benar.
2.Untuk dapat mengetahui batasan-batasan dalam berkomunikasi

BAB II
PEMBAHASAN

A.HAKIKAT KOMUNIKASI
Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin communication yang berakar dari
kata communis. Artinya adalah sama makna mengenai sesuatu hal. Dengan kata
lain, suatu peristiwa komunikasi akan berlangsung apabila orang-orang yang
terlibat di dalamnya memiliki kesamaan persepsi atau makna mengenai sesuatu hal
yang dikomunikasikan.
Sebagai sebuah istilah komunikasi dapat diartikan sebagai penyampaian dan
penerimaan pesan atau informasi di antara dua orang atau lebih dengan
menggunakan simbol verbal (bahasa) dan nonverbal. Dengab demikian mengajar,
berpidato, memberi isyarat, menulis surat, membaca berita, dan melihat tayangan
televisi semuanya itu dapat disebut dengan komunikasi.
Pendeknya, segala proses kegiatan antara dua orang (dua pihak) untuk
berbagi informasi, ide, dan perasaan disebut komunikasi. ( Hybels dan weaver,
1992: 6).
Komunikasi adalah suatu proses dengan mana informasi antar individual
ditukarkan melalui sistem simbol, tanda atau tingkah laku yang umum. (Webster’s
New Collegiate Dictionary 1981:225).

B. KARAKTERISTIK KOMUNIKASI
a. Komunikasi itu unik
Unik dalam konteks ini mengacu kepada dua hal. Pertama, setiap orang
memiliki kebiasaan dan kebutuhan yang relatif berbeda ketika berkomunikasi.
Kebiasaan itu dibentuk dari pengalaman, pengetahuan, potensi, serta karakter
seseorang. Adapun kebutuhan, datangnya dari tujuan dan harapan yang timbul
dari diri seseorang ketika berkomunikasi. Termasuk dalam kebutuhan adalah
keinginan untuk diakui, dihibur, diberi ide atau informasi, dan didukung atau
dimotivasi. Keunikan yang kedua, suatu peristiwa atau pengalaman komunikasi
yang pernah terjadi tak akan dapat terulang lagi dengan cara yang sama persis.
Pengalaman itu berubah. Suatu tindak komunikasi tertentu akam mempengaruhi
perubahan para pelakunya sehingga kegiatan itu tidak akan terjadi lagi dengan
cara yang serupa.
b. Komunikasi merupakan suatu proses yang dinamis
Sebagai suatu proses, komunikasi adalah suatu aktivitas yang selalu berubah,
terus-menerus, tak pernah benar-benar tuntas, dan tidak selalu jelas awal-
akhirnya. Peristiwa yang dialami sebelumnya sekalipun tidak disadari
mempengaruhi komunikasi yang terjadi saat itu, dan peristiwa komunikasi saat
mendatang. Proses itu disebut dinamis karena semua faktor yang terlibat dalam
komunikasi (orang, latar, peristiwa, perilaku, dan media) secara terus-menerus
berinteraksi.
c. Komunikasi itu terikat konteks
Yang dimaksud dengan konteks di sini adalah segala sesuatu yang
melingkupi peristiwa komunikasi, termasuk ke dalamnya adalah situasi
komunikasi, tradisi atau adat istiadat, dan budaya mayarakat.
d. Komunikasi itu simbolik
Simbol atau lambang merupakan sesuatu yang digunakan dan dianggap
mewakili sesuatu hal yang disepakati para pemakainya. Simbol dapat berupa
bahasa, gerak tubuh, ekspresi muka, gambar, warna. aroma, busana. atau kode-
kode tertentu. Diantara sekian banyak simbol, bahasa merupakan simbol yang
paling banyak digunakan dalam berkomunikasi.
e. Komunikasi merupakan suatu transaksi
Sebagai suatu transaksi, di dalam komunikasi terjadi proses kegiatan
menyampaikan dan menerima pesan. Disitu ada orang atau pihak yang berperan
sebagai penyampai dan penerima pesan.

C. FUNGSI KOMUNIKASI
Setiap peristiwa komunikasi memiliki satu fungsi atau lebih. Yang termasuk
fungsi komunikasi adalah berikut ini.
a. Fungsi personal, yaitu tindak komunikasi untuk mengekspresikan pikiran, sikap,
atau perasaan pelakunya, seperti sedih, gembira, senang, dan benci
b. Fungsi instrumental (direktif), yaitu kegiatan komunikasi yang dimaksudkan untuk
mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, seperti bujuk-rayuan, nasihat, adu
pendapat, pembelaan diri, permintaan, perintah.
c. Fungsi interaksional, yaitu perilaku komunikasi untuk menjalin kontak dan
hubungan sosial, seperti sapaan, basa-basi, simpati, dan penghiburan.
d. Fungsi informatif, yaitu aktivitas komunikasi untuk menyampaikan informasi,
ilmu pengetahuan, dan budaya, seperti penyuluhan, pemberian pelajaran, dan
sarasehan.
e. Fungsi heurisyik, yaitu tindak komunikasi yang dimaksudkan untuk belajar atau
memperoleh informasi, seperti pertanyaan atau penjelasan mengenai sesuatu hal.
f. Fungsi imajinatif, yaitu kegiatan komunikasi yang bertujuan untuk memenuhi rasa
estetik( keindahan), seperti puisi, cerira, drama,dan lagu.

D. PROSES KOMUNIKASI
a. Penyandian atau pengkodean
Penyandian adalah suatu aktivitas mental yang dilakukan komunikator atau
penyampaian pesan untuk memilih dan menyusun lambang yang sesuai untuk
memuat pesan yang akan dikomunikasikannya.
b. Pengiriman kode (transmitting)
Pengiriman kode yaitu penyampian pesan melalui lambang verbal atau
nonverbal sebagai saluran atau sarana komunikasi. Kegiatan ini dapat kita
amati dalam bentuk berbahasa seperti berbicara dan menulis, atau ungkapan
nonverbal seperti gerak tangan dan ekspresi muka.
c. Penerimaan dan pemahaman kode (decoding)
Penerimaan kode yaitu suatu proses kegiatan mental yang dilakukan oleh
penerima pesan dalam memahami pesan yang disampaikan oleh pihak
penyampai.
Owens (1983: 5-7) menunjukkan tiga hal yang harus diperhatikan untuk
mempertinggi keberhasilan komunikasi.
1. Unsur paralinguistik
unsur paralinguistik adalah sesuatu yang menyertai tuturan untuk
menandakan sikap( menghormati atau merendahkan) atau emosi( suka atau tidak
suka) pelaku komunikasi. Termasuk ke dalamnya adalah intonasi, tekanan, ritme,
serta jeda. Itu semua disebut juga perangkat suprasegmental karena dapat
mengubah bentuk dan makna kalimat tanpa perubahan unsur-unsurnya.
2. Unsur nonlinguistik
Termasuk ke dalam unsur ini adalah gerak isyarat, ekspresi muka, gerak mata,
gerakan badan dan kepala, dan jarak fisik seseorang dalam berkomunikasi. Unsur
ini merupakan unsur pendukung yang tak kalah pentingnya dalam berkomunikasi.
3. Unsur metalinguistik
Metalinguistik berkaitan dengan rasa bahasa yang memungkinkan pelaku
komunikasi memutuskan kepantasan dan keberterimaan sesuatu tindak
komunikasi. Hal ini berkaitan erat dengan apa yang harus disampaikan dan
bagaimana menyampaikannya.

E. UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
a. komunikator dan komunikan
Komunikator adalah orang atau pihak yang memberikan pesan baik verbal
maupun nonverbal. Sedangkan komunikan adalah orang atau pihak yang
menerima pesan. Contoh dibawah:
Pak Salman sedang menelusuri muridnya, Ratih, mengapa di sekolah dia
selalu mengantuk dan kelihatan tak bersemangat.
Guru : “Ratih Bapak sering melihatmu mengantuk ketika sedang belajar di
kelas. Kenapa? Apa Ratih kurang tidur atau belajar terlalu malam?”
Ratih : “Anu, Pak ee...” sambil memegang-megang jemari tangannya.
Mukanya menunduk dan pipinya memerah
Guru : “Ratih jangan malu. Katakanlah! Bapak tidak akan marah kalau Ratih
punya masalah bicaralah pada Bapak”
Ratih : “Ini Pak, Ratih harus membantu Ibu menyiapkan dagangan untuk
besok. Ibu tidak ada yang bantu! Kasihan. Ratih harus bangun jam dua dan
bantu ibu sampai pagi. Ratih tidak punya bapak lagi.”
Guru : “ Oo... “pak Salman tercekat mendengar jawaban Ratih. Tangannya
mengusap-usap rambut Ratih, Ratih menangis. “sudahlah, nak, Bapak mengerti
dan Bapak bangga punya murid sepertimu yang rajin membantu orang tua.
Kapan-kapan Bapak main ke rumahmu boleh?”
Ratih hanya menganggukan kepala menjawab permintaan gurunya.Pada saat
berbicara pak salman berperan sebagai komunikator dan pada saat itu pula
beliau berperan sebagai komunikan yang menerima respon verbal bereupa
penjelasan Ratih dan tanggapan nonverbal –memegangi jemari tangan.
b. Pesan
Pesan adalah informasi, ide, atau perasaan yang disampaikan atau diterima
oleh orang-orang yang terlibat dalam komunikasi. Denagn kata lain pesan
adalah isi atau muatan dari apa yang dikomunikasikan.
c. Saluran
Saluran sendiri merupakan sarana atau sesuatu alat yang digunakan untuk
menghubungkan antara komunikator dan komunikan. Saluran juga bisa dengan
bertatap muka akan tetapi apabila kita berbeda jarak yang cukup jauh maka kita
bisa menggunaka bantuan alat seperti telepon, televisi, radio, internet dan lain
sebagainya yang dapat digunakan sebagai saluran penghubung.
d. Konteks
Komunikasi terkait dengan konteks yang artinya suatu komunikasi tidak akan
terlepas dari tempat, waktu, dan situasi yang menyertainya. Untuk konteks
formal misalnya selalu dipakai ketika suasana atau berada di tempat yang
formal. Tetapi apabila berada di dalam konteks yang informal maka
penggunaan ragam pasti akan lebih mengena.
e. Balikan
Balikan atau umpan balik (feedback) adalah respon atau tanggapan yang
muncul dari penerima dan penanggap pesan. Bentuknya dapat berupa verbal
maupun nonverbal. Ketika Anda bercerita mengenai sesuatu yang lucu maka
respon yang didapatkan adalah senyuman dan bahkan tawa yang meledak-
ledak. Contoh lain Anda menasihati seorang kawan yang rumah tangganya
sedang kisruh, kemudian tanggapan yang Anda terima adalah sikap yang ketus.
Respon juga merupakan balikan dari Anda apakah dia menyukai atau tidak
dengan apa yang Anda sampaikan
f. Gangguan atau Interferensi
Gangguan atau Interferensi sendiri adalah segala sesuatu yang mengganggu
atau menghambat ketersampaian pesan dari komunikator ke komunikan. Ada
tiga bentuk gangguan, yakni:
a. Interferensi internal, yaitu gangguan yang berasal dari diri penyampai dan
penerima pesan. Wujudnya dapat berupa keengganan membicarakan atau
mendengar sesuatu yang pernah disampaikan , tidak menarik dan
mengandung resiko.
b. Interferensi eksternal, yaitu gangguan komunikasi yang muncul dari luar
lingkungan atau luar dari penerima pesan. Bentuknya dapat berupa suara ,
tulisan yang tidak jelas, kondisi udara dan suasana yang tidak nyaman.
c. Interferensi sernantik, yaitu gangguan komunikasi yang timbul karena
penyampai dan penerima pesan memberi arti yang berbeda terhadap simbol
verbal maupun non verbal. Wujudnya berupa penggunaan bahasa yang
terlalu tinggi, tidak jelas tabu dan kurang sopan.
F. JENIS-JENIS KOMUNIKASI
Peristiwa komunikasi dapat terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan dalam
berbagai kondisi. Berdasarkan situasinya, komunikasi dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
a. komunikasi formal, yaitu komunikasi yang terjadi dalam situasi yang resmi.
Misalnya rapat, seminar, kongres dan persuratan dinas, resmi dalam sikap
maupun komunikasi.
b. komunikasi informal, yaitu suatu peristiwa komunikasi yang terjadi dalam
situasi yang tidak resmi atau santai seperti dalam arisan, keluarga dan pasar.
c. komunikasi semiformal yaitu komunikasi yang terjadi dalam situasi campuran
antara resmi dan tidak resmi.
Bertolak dari simbol atau lambang yang digunakan komunikasi dapat
dikelompokan atas berikut:
komunikasi verbal, yaitu komunikasi yang dilakukan melalui penggunaan
bahasa seperti menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
komunikasi nonverbal yaitu suatu aktivitas komunikasi yang dilakukan
dengan menggunakan lambang selain bahasa seperti gerakan tubuh, pakaian, warna
atau tanda-tanda lainya.
Dilihat dari ada dan tidaknya media, komunikasi dapat dibagi sebagai berikut
a. komunikasi tak bemedia yaitu suatuu peristiwa komunikasi yang tidak
menggunakan media apa pun sebagai sarananya seperti dalam percakapan biasa
dan diskusi informal.
b. komunikasi bermedia yaitu komunikasi yang menggunakan media tertentu
sebagai sarananya misalnya seperti telepon, komunikasi melalui radio,
komputer, surat kabar dan lainnya yang mendukung.
Sedangkan menurut sarananya dapat digolongkan sebagai berikut:
 komunikasi intrapersonal, dimana komunikasi internal terjadi dengan
dirinya sendiri. Misalnya “mengapa anak-anak tidak menyukai pelajaran
mengarang.”
 komunikasi antarpersonal yaitu komunikasi yang terjadi antarperseorangan.
Biasanya terjadi secara spontan, informal, tidak tersusun, atau bahkan tak
terencana sebelumnya. Contoh: “Sri, mukamu sembab. Habis menangis?”
c. wawancara yaitu serangkaian tanya jawabatau dialog yang biasanya tujuan
untuk memperoleh informasi mengenai sesuatu hal. Komunikasi yang dilakukan
secara terencana dan bersahaja dalam suasana tertentu.
d. komunikasi dalam kelompok kecil yaitu peristiwa komunikasi yang terjadi di
antara beberapa orang dengan maksud saling bertukar pikiran, informasi dan
diskusi. Memiliki kesempatan saling berinteraksi sesama anggota yang
bersamaan sehingga proses interaksipun relatif lebih rumit.
e. komunikasi massa/publik yaitu suatu kegiatan komunikasi dimana komunikasi
menyampaikan pesan kepada sejumlah orang atau pihak. Komunikasi tersusun
dan terencana dengan baik. Dalam komunikasi ini komunikan sangat terbatas
dalam menyampaikan balikan. Tanggapan hanya leluasa bila disampaikan
melelui isyarat nonverbal.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Komunikasi adalah segala proses kegiatan antar dua orang ( dua pihak) atau
lebih untuk berbagi informasi, ide, dan perasaan. Sesuatu itu dinamakan
komunikasi karena karakteristiknya yang unuk, merupakan suatu proses dinamis,
terikat konteks, simbolik, dan transaksional. Komunikasi memiliki enam fungsi
yaitu: fungsi personal, instrumental, interaksional, informatif, heuristik, dan
imajinatif. Dalam praktiknya, fungsi-fungsi tersebut dapat muncul bersamaan.
Dengan kata lain, setiap peristiwa komunikasai memiliki satu fungsi atau lebih.
Proses konumikasi melibatkan serangkaian kegiatan yang berlangsung terus –
menerus. Kegiatan itu meliputi penyandian atau pengkodean, pengiriman kode,
serta penerimaan dan pemahaman kode.
Unsur –unsur yang terlibat da;am komunikasi adalah komunikastor dan
komunikan, pesan, saluran,konteks, balikan, serta gangguan. Agar komunikasi
dapat berhasil dengan baik, maka pelaku komunikasi hendaknya memperhatikan
unsur paralinguistik, non linguistik, dan metalinguistik. Dalam berkomunikasi,
suatu kondisi yang berbeda menutut perlakuan yang berlainan. Atas dasar itu
maka komunikasi dapat dikelompokkan atas beberapa jenis sesuai sudut
pandangnya. Ditinjau ditinjau dari situasinya, komunikasi terbagi atas komunikasi
formal, informal, dan semiformal. Dilihat dari simbol yang dipakainya,
komunikasi dapat dikelompokkan atas komunikasi verbal dan nonverbal.
Dipandang dari ada tidaknya media yang digunakan, komunikasi terdiri atas
komunikasi bermedia dan tak bermedia. Bertolak dari sasarannya komunikasi
dapat digolongkan atas komunikasi intrapersonal, interpersonal, wawancara, serta
komunikasi dalam kelompok kecil dan besar( komunikasi massa/ publik).

B. Saran
Sebagai komunikator jika berkomunkasi hendaknya dapat menyesuaikan
dengan situasi yang ada dengan komunikan. Agar tidak terjadi kesalahpahaman
antar komunikaror dan komunikan
DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah Chaedar. 1993. Pengantar Sosiologi Bahasa. Bandung: Angkasa.


Tarigan djago. 1999. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Fiske John. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers.

Anda mungkin juga menyukai