Oleh :
Kelompok Dua
Sejarah Penemuan Mitokondria
Mitokondria pertama kali ditemukan
sekitar tahun 1850 oleh Kollicker. Beliau
melakukan pengamatan mitokondria
pada sel otot insekta. Beliau pula yang
memperkenalkan istilah Mitokondrion
(Yunani : Mito = benang dan Chondrion
= Granula) karena kenampakan granula
yang menyerupai benang jika dilihat
dengan mikroskop cahaya.
Struktur Mitokondria
Mitokondria umumnya
berbentuk jorong
dengan diameter
antara 0,5 dan 1,0 µm
serta panjang hingga
mencapai 7 µm.
Membran dalam membagi organel menjadi dua bagian yaitu matriks dan
ruang antar membran
Ruang Antar Membran
ADP + P A ATP
dalam sistem ini adalah NADH yang PEMBAWA REDUKSI 2 PEMBAWA OKSIDASI 2
F
oksidasinya
PEMBAWA REDUKSI 5 PEMBAWA OKSIDASI 5
Jadi, dalam transpor elektron ADP + P G ATP
H2O ½ O2
MITOKONDRIA BERFUNGSI SEBAGAI
PENGATUR KEMATIAN SEL
Kematian sel yang juga disebut apoptosis, adalah bagian penting dari
kehidupan. Saat sel menjadi tua atau rusak, mereka akan dibersihkan
dan dihancurkan. Dalam hal inilah mitokondria membantu memutuskan
sel mana yang perlu dihancurkan dihancurkan. Komponen ini akan
melepaskan sitokrom C yang mengaktifkan caspase, salah satu enzim
utama yang terlibat dalam penghancuran sel selama apoptosis.
MITOKONDRIA BERFUNGSI SEBAGAI
TEMPAT UNTUK MENYIMPAN KALSIUM
Kalsium sangat penting untuk sejumlah proses. Misalnya,
melepaskan kalsium kembali ke dalam sel dapat memulai
pelepasan neurotransmitter dari sel saraf atau hormon dari sel
endokrin. Kalsium juga diperlukan untuk fungsi otot, pembuahan,
pembekuan darah, dan lain sebagainya. Peran lain kalsium dalam
sel, termasuk mengatur metabolisme sel, sintesis steroid, dan sinyal
hormon.
Mitokondria dalam hal ini berperan menyerap ion kalsium dan
menahannya dengan cepat sampai saatnya kalsium dibutuhkan.
Siklus Mitokondria
OLEH
YOLANDA RAMADANI (220202001)
DELLA JUVI RIANTI (220202002)
PAZIATUL ADELIA (220202018)
LAILA MUTIA (220202007)