Anda di halaman 1dari 22

Struktur dan Fungsi Mitokondria

Oleh :
Kelompok Dua
Sejarah Penemuan Mitokondria
Mitokondria pertama kali ditemukan
sekitar tahun 1850 oleh Kollicker. Beliau
melakukan pengamatan mitokondria
pada sel otot insekta. Beliau pula yang
memperkenalkan istilah Mitokondrion
(Yunani : Mito = benang dan Chondrion
= Granula) karena kenampakan granula
yang menyerupai benang jika dilihat
dengan mikroskop cahaya.
Struktur Mitokondria

Mitokondria umumnya
berbentuk jorong
dengan diameter
antara 0,5 dan 1,0 µm
serta panjang hingga
mencapai 7 µm.

Terdiri dari lima


bagian utama yaitu :
Membran dalam,
Membran luar, Ruang
antar membran, Krista
dan Matriks
Membran Luar

Membran luar terdiri dari protein dan lipid

Membran luar mengandung protein transpor yaitu porin

Membran luar bersifat permeable

Tempat terjadinya karboksilasi Oksidatif


Membran Dalam

Membran dalam yang kurang permeabel dibandingkan membran luar terdiri


dari 20% lipid dan 80% protein.

Membran dalam merupakan tempat utama pembentukan ATP

Tidak berhubungan dengan membran luar

Membran dalam membagi organel menjadi dua bagian yaitu matriks dan
ruang antar membran
Ruang Antar Membran

Tempat berlangsungnya reaksi-reaksi penting bagi sel seperti siklus


krebs, reaksi oksidasi asam amino dan dan reaksi β-oksidasi asam lemak.

Ruang ini mengandung sekitar 6% dari total protein mitokondria

Mengandung ion-ion seperti magnesium, kalsium dan kalium.


Krista

Krista memberikan peningkatan luas permukaan , sehingga memungkinkan


ruang menjadi lebih besar untuk proses yang terjadi melintasi membran

Pada krista tempat terjadinya sistem transpor elektron

Menurut Sheeler & Bianchi krista dikelompokan menjadi tiga menurut


bentuknya yaitu : (a) Berbentuk sepeti lembaran pada sel hati, (b)
Membentuk susunan rapat seperti pada sel ginjal, (c) Membentuk susunan
seperti jala seperti pada sel saraf
Matriks

Matriks berisi deoksiribonukleat (DNA) dari genom mitokondria atau


biasa disebut mtDNA

Matriks juga berisi enzim dari siklus asam trikarboksilat (TCA)

Dari total protein mitokondria, 60-70% hadir dalam matriks.

Tempat terjadinya siklus krebs


DNA Mitokondria
 Mitochondrial DNA (mtDNA) adalah materi
genetik DNA yang berada di
dalam mitokondria.
 mtDNA memiliki laju mutasi yang lebih tinggi,
yaitu sekitar 10-17 kali DNA inti
 DNA mitokondria terdapat dalam jumlah
banyak (lebih dari 1000 kopi) dalam tiap sel
 DNA mitokondria hanya diwariskan dari ibu
(maternally inherited).
 mtDNa berbentuk lingkaran heliks tertutup yang
terdapat di dalam matriks
 Sebagian besar mtDNA membawa gen yang
Komponen Penyusun Mitokondria

MitoProtein adalah penyusun utama dan


terbagi kedalam dua kelompok yaitu protein
terlarut dan protein tidak terlarut.
Air merupakan komponen yang dominan
berperan sebagai medium fisik metabolit
dan dalam rekasi kimia
Lipid, jumlahnya tergantung sumber
mitokondrianya namun demikian, fosfolipida
merupakan bentuk yang dominan. Umumnya
fosfolipida terdiri dari ¾ dari total lipida.
Mitokondria berfungsi mengambil

Melalui tahapan-tahapan Respirasi Seluler


Respirasi Seluler

 Respirasi adalah pemanfaatan energi bebas dalam makanan


menjadi energi bebas yang ditimbun dalam bentuk ATP
(Adenosin trifosfat). Dalam sel, ATP digunakan sebagai sumber
energi bagi seluruh aktivitas hidup yang memerlukan energi.
 Respirasi seluler adalah proses menghasilkan energi dengan
perombakan molekul kompleks menjadi molekul yang lebih
sederhana tingkat seluler.
 Hasil ATP dari respirasi selular pada mitokondria adalah 36 ATP
Respirasi
SEL
An-Aerob Aerob
Respirasi An-aerob adalah Respirasi aerob adalah reaksi
reaksi perombakan glukosa perombakan glukosa yang
yang dilakukan untuk dilakukan untuk menghasilkan
menghasilkan energi tanpa energi yang membutuhkan
oksigen. Meliputi
menggunakan oksigen
Glikolisis
 Contoh : Fermentasi yang
terjadi pada otot manusia ketika karboksilasi Oksidatif
melakukan aktivitas, sehingga Siklus Krebs
menghasilkan oksigen Transpfer Elektron
Respirasi Seluler

Secara garis besar, respirasi


sel melibatkan proses-proses
yang disebut Glikolisis,
Siklus Krebs atau Siklus
Asam Sitrat, dan Rantai
Transpor Elektron.
Glikolisis

 Glikolisis merupakan jalur utama


dari katabolisme glukosa yang
berlangsung di dalam sitoplasma
sel hewan, sel tumbuhan dan sel
mikrob.
 Kata“glikolisis” berarti
menguraikan gula
 Glikolisis adalah proses
penguraian glukosa menjadi dua
asam purivat melalui 11 tahapan
reaksi
Dekarboksilasi Oksidatif

Setelah memasuki mitokondria, asam piruvat mula-mula diubah


menjadi suatu senyawa yang disebut asetilCoA. Proses berlangsung
karboksilasi Oksidatif ini di membran luar mitocondria sebagai fase
antara sebelum Siklus Krebs (Pra Siklus Krebs) sehingga DO sering
dimasukkan langsung dalam Siklus krebs.
Siklus Krebs

 Siklus krebs disebut juga siklus


asam sitrat. 
 Siklus krebs diawali dengan adanya
2 molekul asam piruvat yang sudah
diubah menjadi asetil Ko-A masuk
ke mitokondria.Sehingga, siklus
krebs terjadi di dalam matriks
mitokondria.
 Siklua krebs memiliki fungsi yaitu
menghasilkan 6 NADH, 2 FADH2,
2 ATP serta 4 CO2
Sistem Transpor Elektron
NADH + H+ NAD+

ADP + P A ATP

 Sistem transpor elektron terjadi di FLAFOPROTEIN H2 FLAFOPROTEIN


FADH2 FAD
krista mitokondria h hH2 B

PEMBAWA REDUKSI 1 PEMBAWA OKSIDASI 1


 Molekul yang berperan penting
C

dalam sistem ini adalah NADH yang PEMBAWA REDUKSI 2 PEMBAWA OKSIDASI 2

akan menghasilkan 3 ATP disetiap ADP + P D ATP

PEMBAWA REDUKSI 3 PEMBAWA OKSIDASI 3


oksidasinya dan FADH2 yang akan E

menghasilkan 2 ATP disetiap PEMBAWA REDUKSI 4 PEMBAWA OKSIDASI 4

F
oksidasinya
PEMBAWA REDUKSI 5 PEMBAWA OKSIDASI 5
 Jadi, dalam transpor elektron ADP + P G ATP

menghasilkan 34 ATP PEMBAWA REDUKSI 6 PEMBAWA OKSIDASI 6

H2O ½ O2
MITOKONDRIA BERFUNGSI SEBAGAI
PENGATUR KEMATIAN SEL

Kematian sel yang juga disebut apoptosis, adalah bagian penting dari
kehidupan. Saat sel menjadi tua atau rusak, mereka akan dibersihkan
dan dihancurkan. Dalam hal inilah mitokondria membantu memutuskan
sel mana yang perlu dihancurkan dihancurkan. Komponen ini akan
melepaskan sitokrom C yang mengaktifkan caspase, salah satu enzim
utama yang terlibat dalam penghancuran sel selama apoptosis.
MITOKONDRIA BERFUNGSI SEBAGAI
TEMPAT UNTUK MENYIMPAN KALSIUM
Kalsium sangat penting untuk sejumlah proses. Misalnya,
melepaskan kalsium kembali ke dalam sel dapat memulai
pelepasan neurotransmitter dari sel saraf atau hormon dari sel
endokrin. Kalsium juga diperlukan untuk fungsi otot, pembuahan,
pembekuan darah, dan lain sebagainya. Peran lain kalsium dalam
sel, termasuk mengatur metabolisme sel, sintesis steroid, dan sinyal
hormon.
Mitokondria dalam hal ini berperan menyerap ion kalsium dan
menahannya dengan cepat sampai saatnya kalsium dibutuhkan.
Siklus Mitokondria

Replikasi terjadi jika mitokondria menjadi terlalu besar


sehinga melakukan pemecahan (fission).
TERIMA KASIH

OLEH
YOLANDA RAMADANI (220202001)
DELLA JUVI RIANTI (220202002)
PAZIATUL ADELIA (220202018)
LAILA MUTIA (220202007)

Anda mungkin juga menyukai