Anda di halaman 1dari 28

Struktur Mitokondria

dan Respirasi Seluler

Melfa Nia (22325251014)


Elsa Ferella (22325252047
Inggar Saraswati (22325251038)
Struktur Mitokondria
Mitokondria adalah organel sel yang berbentuk memanjang atau granula. Mitokondria
memiliki membran lipid bilayuer ganda yaitu membran luar (outer membrane) dan membran
dalam (inner membrane). Dalam membran terdapat ruang antar membran (intermembrane).
A. Membran Luar
• Membran luar memiliki
ketebalan 6 nm
• Membran luar mengelilingi
struktur mitokondria secara
keseluruhan.
• Memiliki protein integral
pada membran membentuk
saluran untuk fasilitasi
berbagai molekul ke luar
masuk mitokondria.
B. Membran Dalam C. Matriks
● Membran dalam mengelilingi matriks berisi cairan ● Dalam matriks terdapat enzim-enzim dan koenzim
membentuk lekukan ke dalam matriks yaitu krista. yang dibutuhkan untuk metabolisme energi. Pada
matriks mitokondria terdapat materi genetik DNA,
● Membran dalam mengandung 5 protein integral ribosom, ATP, ADP, enzim-enzim yang berperan
membran yaitu NADH dehidrogenase, Suksinat dalam siklus Krebs, air, gas CO2 dan O2.
dehidrogenase, Sitokrom c reduktase, Sitokrom c
oksidase.

● Tempat pembentukan energy ATP


D. Ruang Antar Sel
Ruang antar membran adalah ruang yang berada di
antara membran luar dan membran dalam mitokondria.
Ruang ini mengandung sekitar 6% dari total protein
mitokondria dan beberapa enzim yang bekerja
menggunakan ATP (adenosine triphosphate) yang
tengah melewati ruang tersebut untuk memfosforilasi
nukleotida lain
E. Cristae
● Krista merupakan lipatan-lipatan yang terbentuk
kedalam matriks oleh membrane dalam mitokondria,
sehingga membran dalam mitokondria ini
memilikisuatu permukaan yang luas yang bisa
meningkatkan produktivitas ATP sebagai hasil
pembentukan energi.
DNA Mitokondria
Mitokondria memiliki DNA sendiri yang berbeda dengan
DNA inti atau nukleus. DNA mitokondria atau mtDNA
memiliki laju mutasi yang lebih cepat daripada DNA inti.
Di dalam sel, jumlah mirokondria dapat mencapai ribuan,
masing-masing kitokondria tersebut mengandung mtDNA.
DNA mitokondria memliki perbedaan letak, urutan,
kuantitas di dalam sel serta pewarisan nya pun berbeda DNA mitokondria diwariskan dari ibu atau induk betina
dengan DNA inti. ke anakannya. Sedangkan DNA inti merupakan
gabungan sifat antara ibu atau induk betina dengan
ayah atau induk jantan. DNA mitokondria terletak di
dalam matriks mitokondria.
Fungsi Mitokondria

1. Pengubahan energy potensial dalam bentuk makanan menjadi ATP


2. Tempat terjadinya metabolism oksidatif (respirasi seluler)

2
itle. P5
Book T
RESPIRA Respirasi adalah proses
penguraian bahan makanan
SI untuk menghasilkan energi

SELULER (ATP). Respirasi dilakukan


oleh semua penyusun tubuh,
baik sel-sel tumbuhan maupun
sel hewan dan manusia. 

Respirasi seluler berdasarkan


kebutuhan oksigen dibedakan
menjadi 2 yaitu respirasi aerob
dan anaerob.
RESPIRA
SI
SELULER
RESPIRA Respirasi aerob adalah proses
SI AEROB penguraian senyawa organik
menggunakan oksigen bebas.

C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O +


ATP

Terdapat 3 proses respirasi aerob


yakni glikolisis, dekarbosilasi
oksidatif, siklus krebs, dan transpor
elektron.
1. Fosforilasi glukosa oleh ATP,
menghasilkan glukosa 6-fosfat dan
ADP
2. Glukosa-6-fosfat dikatalisis oleh
enzim fosfoglukoisomerase sehingga
terbentuk isomer fruktosa-6-fosfat
3. Fruktosa-6-fosfat mengikat fosfat
yang dilepaskan ATP, menghasilkan
Glikolisis fruktosa 1,6-bifosfat.
4. Enzim aldolase menguraikan
fruktosa 1,6-bifosfat menjadi
gliseraldehida 3-fosfat (PGAL) dan
dihidroksi aseton fosfat.
5. Oksidiasi diikuti fosforilasi,
menghasilkan 2 molekul NADH dan
2 molekul bisfosfogliserat (BPG).
7. Pelepasan fosfat dari 1,3
bifosfogliserat menjadi dua
molekul ATP dan dua molekul 3-
fosfogliserat.
8. Pelepasan air menghasilkan dua
molekul fosfoenol piruvat (PEP).
9. Pelepasan fosfat dari PEP yang

Glikolisis diterima 2 molekul ADP


menghasilkan 2 molekul ATP dan 2
molekul asam piruvat.
Dekarboksilasi Oksidatif
Siklus Krebs 1. Kondensasi asetil-KoA dengan
oksaloasetat (C4) menghasilkan sitrat
(C6).
2. Isomerasi mengatur kembali posisi gugus
hidroksil menjadi isositrat.
3. Oksidasi isositrat menghasilkan sepasang
elektron dan satu karbon lepas menjadi
CO2, menghasilkan α–ketoglutarat (C5).
4. Oksidasi α–ketoglutarat melepaskan
kembali CO2 sehingga menghasilkan
suksinil yang bergabung dengan koenzim
A membentuk suksinil-KoA (C4).
5. Suksinil dan KoA memisah menghasilkan
fragmen yang disebut suksinat (C4).
Siklus Krebs 6. Oksidasi suksinat menjadi fumarat dan
elektron diterima FAD menjadi FADH2.
7. Fumarat ditambahkan molekul air
sehingga membentuk malat, lalu
dioksidasi menghasilkan oksaloasetat
kembali.
Transpor Elektron  NADH dan FADH2
melepaskan elektron dan
H+ yang kemudian akan
dialirkan melalui
senyawa penerima
elektron seperti NAD,
FAD, koenzim Q, dan
sitokrom. Setiap
perpindahan elektron
akan dilepaskan energi
yang digunakan oleh
ADP untuk mengikat Pi
sehingga terbentuklah
ATP.
Transpor Elektron  Oksigen berfungsi
sebagai penerima
elektron terakhir
(akseptor electron
terakhir) pada proses
tersebut. Selanjutnya,
oksigen bergabung
dengan H membentuk
+

H2O.
 Oksidasi 1 NADH
menghasilkan 3 ATP
dan Oksidasi 1 FADH2
menghasilkan 2 ATP
Jumlah ATP yang Dihasilkan Saat Respirasi Aerob

Tempat Jumlah ATP yang Dihasilkan


Tahapan Reaksi
Respirasi Secara Langsung Secara Tidak Langsung
(Melalui Rantai Transpor
Elektron)
Glikolisis Sitoplasma 2 ATP 2 NADH X 3 = 6 ATP

Dekarboksilasi Matriks Mitokondria - 2 NADH X 3 = 6 ATP


Oksidatif
Siklus Krebs Matriks Mitokondria 2 ATP 6 NADH X 3 = 18 ATP
2 FADH2 X 2 = 4 ATP
Total 4 ATP 34 ATP
RESPIRA
SI
ANAERO Respirasi anaerob (fermentasi)
adalah katabolisme karbohidrat

B yang yang tidak memerlukan


oksigen. Respirasi anaerob
dilakukan oleh organisme atau
mikroorganaisme karena
keadaan lingkungan yang tidak
mendukung. 
RESPIRA Secara umum fermentasi
terbagi menjadi dua jenis,
SI yaitu:

ANAERO Fermentasi
Alkohol
B
1 C6H12O6 → 2NADH + 2 ATP + etanol

Fermentasi Asam
Laktat
1 C6H12O6 → 2 ATP + asam laktat
Fermentasi Alkohol (Etanol)
Fermentasi alkohol
merupakan suatu reaksi
pengubahan glukosa
menjadi etanol (etil
alkohol) dan karbon
dioksida.

Pembentukan etanol
dilakukan oleh jamur
golongan ragi (contohnya
Saccharomyces).
Fermentasi Alkohol (Etanol)
Fermentasi Asam Laktat

Fermentasi asam laktat merupakan


sebuah tahapan respirasi anaerob
yang menghasilkan asam laktat
sebagai produk akhir. Selain asam
laktat, fermentasi ini juga
menghasilkan energi
Fermentasi Asam Laktat
Referensi
Campbell, N. A & Jane B. Reece. 2012. Biology Edisi 8 Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai