Anda di halaman 1dari 7

Lembar Kegiatan

Peserta Didik
RESPIRASI AEROB

Indikator Pencapaian Kompetensi


3.2.3 Menjelaskan dua macam katabolisme, dan faktor-faktor yang memengaruhi katabolisme
dalam tubuh makhluk hidup

Ringkasan Materi

Katabolisme karbohidrat adalah proses penguraian atau pemecahan karbohidrat untuk menghasilkan
energi dalam bentuk ATP. Proses katabolisme yang menghasilkan energi terjadi di dalam sel sehingga
respirasi internal (respirasi sel). Karbohidrat untuk respirasi sel berupa gula heksosa, yaitu glukosa.
Respirasi aerob merupakan proses respirasi yang membutuhkan oksigen bebas dari udara. Respirasi
aerob berlangsung melalui beberapa tahap, yaitu glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus Krebs, dan
transpor elektron. Tahap-tahap respirasi tersebut terjadi pada tempat yang berbeda-beda. Glikolisis
berlangsung di sitoplasma, dekarboksilasi oksidatif dan siklus Krebs di matriks mitokondria, dan transpor
elektron di membran dalam mitokondria.

PETUNJUK:
1. Bacalah LKPD, bahan ajar serta berbagai media
pembelajaran lain yang berkaitan dengan
katabolisme dengan cermat.
2. Bandingkanlah informasi yang Anda peroleh dari
satu media dengan media lain. Catatlah dengan
teliti informasi-informasi penting dari berbagai
media tersebut.

Lembar Kerja
Jawablah pertanyaan berikut !
1.
Dalam pembentukan ATP pada respirasi seluler (katabolisme), karbohidrat akan dipecah atau
diuraikan dalam beberapa tahap. Jelaskan masing-masing tahapan dengan cara mengisi tabel berikut!

Jawab :

Tahapan Tempat Substrat Hasil


2. Glikolisis Sitoplasma Glukosa 2 asam piruvat
2 ATP
2 NADH

Dekarboksilasi Matriks mitokondria 2 asam piruvat 2 asetil Ko.A


Oksidatif 2 NADH
2 CO2

Siklus krebs Matriks mitokondria 2 Asetil Ko.A 6 NADH


2 ATP
2 FADH
4 CO2
Transpor elektron Krista mitokondria NADH = 3 ATP 34 ATP
FADH = 2 ATP H2O

Jelaskan bagaimana proses terjadinya dekarboksilasi oksidatif!

Jawab :
Dekarboksilasi Oksidatif atau oksidasi Asam piruvat proses ini merupakan transisi atau reaksi antara
dari glikolisis ke Siklus Krebs. Proses Dekarboksilasi Oksidatif berada pada mitokondria, tepatnya
pada matriks mitokondria. Dekarboksilasi Oksidatif mengubah 2 asam piruvat menjadi 2 Asetil KoA.
2 molekul Asam piruvat dari sitosol akan masuk ke mitokondria melalui transpor aktif dan akan
mengalami oksidasi.
1) Asam piruvat memiliki 3 atom C. Proses Dekarboksilasi oksidatif untuk satu molekul 1 asam
piruvat dimulai dengan lepasnya 1 atom C pada molekul asam piruvat sehingga membentuk
molekul CO₂.Karena yang dihilangkan dari 2 molekul asam piruvat maka yang dilepaskan
adalah 2CO₂.
2) 2 atom C yang tersisa pada asam piruvat akan teroksidasi menjadi molekul asetat yang
menyebabkan elektronnya lepas. Elektron yang lepas akan berikatan dengan NAD+ dan
membentuk molekul NADH. Karena dari 2 molekul asam piruvat maka NADH yang
terbentuk sebanyak 2NADH
3) Setelah itu koenzim A akan berikatan dengan molekul asetat yang akan menghasilkan 1
molekul asetil KoA. Karena dari 2 molekul asam piruvat maka asetil KoA yang terbentuk
sebanyak 2 asetil KoA
Jadi hasilnya yaitu: 2 Asetil KoA, 2NADH, dan 2CO₂.

3.
Lengkapilah bagan glikolisis dibawah ini dengan cara menganalisis
setiap tahapannya !
Jawab :
1. Heksionase
2. Fruktosa 6-fosfat(6C)
3. - ATP
- ADP
4. Aldolase
5. Dihidroksiaseton fosfat
6. 2 NAD^+
2 NAD^+ + H^+
7. Fosfogliserokinase
8. 2-Fosfogliserat
9. Enolase
10. Piruva

4.
Lengkapilah bagan siklus Krebs dibawah ini dan jelaskan prosesnya!

Figure 9.12 Campbell 9th

Jawab :
1. Oksaloasetat
2. Isositrat
3. Suksinil ko.A
4. Fumarat
5. Malat
1.asetil koA menambahkan gugus asetil berkarbon 2 miliknya ke aksaloasetat, menghasilkan sitrat
2. Sitrat diubah menjadi isomernya, melalui pembuangan satu molekul air dan penambahan satu
molekul air lain.
3. Isositrat dioksidasi, mereduksi NAD+ menjadi NADH, kemudian senyawa yang dihasilkan
kehilangan satu molekul CO2.
4. Satu lagi CO2 hilang, dan senyawa yang dihasilkan pun dioksidasi, mereduksi NAD+ menjadi
NADH. molekul yang tersisa kemudian melekat ke enzim A melalui ikatan yang tak stabil
5. koA digantikan oleh gugus fosfat, yang ditransfer ke GDB, membentuk GDP.
6. 2 hidrogen ditransfer ke FADhH, membentuk FADH2 dan mengoksidasi suknisat
7. Penambahan satu molekul air menyusun ulang ikatan-ikatan dalam substrat.
8. Substrat di oksidasi mereduksi NAD+ menjadi NADH dan membentuk kembali.
Penjelasan :
Tahap 1
Siklus krebs akan dimulai dengan kondensasi antara oksaloasetat yang memiliki 4 Carbon dan dua
karbon dari gugus acetyl pada Acetil CoA. Kondensasi adalah suatu reaksi kimia di mana satu molekul
terbentuk dan satu molekul kecil (biasanya air) hilang. Oksaloacetat bereaksi dengan acetil CoA dan H2O
untuk menghasilkan sitrat. Reaksi ini, merupakan kondensasi aldol diikuti oleh hidrolisis, dikatalisis
oleh sitrat sintase. Oxaloacetate pertama bereaksi dengan asetil CoA untuk membentuk citryl CoA,
yang kemudian dihidrolisis menjadi sitrat dan CoA.
Tahap 2
Pada reaksi kedua ini, sirat akan diisomerisasi menjadi isositrat. Sitrat di isomerkan menjadi
isocitrate untuk memungkinkan unit enam-karbon menjalani dekarboksilasi oksidatif. Isomerisasi sitrat
dilakukan dengan langkah dehidrasi diikuti dengan langkah hidrasi . Hasilnya adalah pertukaran atom
hidrogen dan gugus hidroksil. Enzim yang meng-katalisasi kedua langkah ini disebut aconitase karena
cis -aconitate adalah zat antara.
Tahap 3
Pada tahap reaksi ketiga dari siklus krebs ini, isositrate mengalami dekarboksilasi oksidatif yang
dikatalisis oleh isocitrate dehydrogenase. Zat antara dalam reaksi ini adalah oksalosuksinat. Saat
oksalosuksinat terikat pada enzim, ia kehilangan CO2 (mengalami dekarboskilasi) untuk membentuk α-
ketoglutarat.
Pada reaksi ini menghasilkan NADH sebagai hasil Oksidasi.
Tahap 4
Konversi isocitrate menjadi isomernya yaitu α-ketoglutarat kemudian diikuti reaksi dekarboksilasi
oksidatif kedua dan terjadi pembentukan ikatan dengan CoA (mirip dengan ikatan Acetyl CoA), membentuk
suksinil CoA dari α-ketoglutarat.
Tahap 5
Pada rekasi ke-5 ini dikatalisis oleh enzim suksinil CoA sintetase yang memiliki 2 subunit α dan β, dan
1 residu (monomer pada enzim) yaitu Histidine. Yang terjadi pada reaksi ini adalah pengikatan Pi (Phospat
inorganik/ortofosfat) yang terikat pada subunit α enzim suksinil CoA sintetase ke Suksinil CoA yang
kemudian menyebabkan pelepasan CoA dari Succinyl CoA, hal ini membentuk senyawa Suksinil Fosfat.
Residu histidine dari enzim Suksinil CoA sintetase selanjutnya mengambil gugus fosforil (fosfat yang terikat
pada Suksinil) dan membawa ke GDP yang terikat pada subunit β dari enzim Suksinil CoA sintetase
sehingga terbentuk GTP. Selain itu, terdapat enzim Nukleosida difosfatkinase yang dapat memindahkan
Posphat ke ADP sebagai penerima fosfat sehingga terbentuk ATP.
Tahap 6
Langkah ke-6 dari Siklus Krebs adalah pengubahan Succinate menjadi Fumarate. Suksinat di-oksidasi
(melepas elektron dari 2 atom H) menjadi fumarat, reaksi ini dikatalis oleh enzim Suksinat dehidrogenase).
Elektron yang dilepas (dari 2 atom H) tersebut kemudian diikat oleh FAD sebagai akseptor (penerima)
sehingga terbentuk FADH2. Kenapa bukan NAD? Karena FAD selalu merupakan akseptor elektron dalam
oksidasi yang menghilangkan 2 atom hidrogen dari substrat.
Tahap 7
Langkah selanjutnya adalah hidrasi fumarate untuk membentuk Malate. Reaksi ini dikatalis oleh enzim
Fumarase.
Hidroksi hanya menambah satu sisi ikatan rangkap fumarate sehingga terbentuk Malate.
Tahap 8
Malate di-oksidasi dengan melepas elektron dari 1 atom H, untuk membentuk Oksaloasetat, NAD
kemudian sebagai akseptor (penerima elektron) sehingga terbentuk NADH + H+. Rekasi ini dikatalisis oleh
enzim malate dehidrogenase.
5.
Jelaskan proses transpor elektron berdasarkan gambar di bawah ini !

Jawab :
Transpor elektron merupakan reaksi tahap akhir respirasi sel. Transpor elektron terjadi pada
membran sebelah dalam mitokondria. Pada reaksi ini, aliran elektron dari senyawa organik menuju oksigen
akan menghasilkan energi untuk membuat ATP dari ADP dan fosfat. Pada siklus Krebs di depan dihasilkan
4 pasang atom hidrogen (H) dari isositrat, ketoglutarat, suksinat, dan Malat. Atom-atom hidrogen tersebut
selanjutnya akan memberikan elektronnya pada rantai transpor elektron sehingga menjadi H +. Elektron
tersebut akan melintasi rantai transpor elektron menuju pembawa elektron terakhir yaitu suatu enzim yang
dinamakan sitokrom oksidase. Pada saat tersebut, elektron akan diterima oleh oksigen yang berfungsi
sebagai akseptor elektron terakhir. Saat atom oksigen menerima 2 elektron tersebut, 2 ion H+yang
dilepaskan dari 2 atom hidrogen pada reaksi akan bergabung untuk membentuk H2O.

Anda mungkin juga menyukai