0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
120 tayangan34 halaman
Tiga gen resesif (va, v, dan gl) yang terletak pada satu kromosom sama pada jagung mengalami pautan tidak sempurna. Persilangan tes silang menghasilkan delapan fenotipe yang digunakan untuk menentukan urutan gen dan jarak antar gen melalui perhitungan persentase rekombinasi. Koinsidensi antara va-gl dan gl-v dihitung untuk mengetahui kuatnya interferensi.
Tiga gen resesif (va, v, dan gl) yang terletak pada satu kromosom sama pada jagung mengalami pautan tidak sempurna. Persilangan tes silang menghasilkan delapan fenotipe yang digunakan untuk menentukan urutan gen dan jarak antar gen melalui perhitungan persentase rekombinasi. Koinsidensi antara va-gl dan gl-v dihitung untuk mengetahui kuatnya interferensi.
Tiga gen resesif (va, v, dan gl) yang terletak pada satu kromosom sama pada jagung mengalami pautan tidak sempurna. Persilangan tes silang menghasilkan delapan fenotipe yang digunakan untuk menentukan urutan gen dan jarak antar gen melalui perhitungan persentase rekombinasi. Koinsidensi antara va-gl dan gl-v dihitung untuk mengetahui kuatnya interferensi.
PAUTAN (LINKAGE) Jika gen-gen tersebut tidak berpautan
maka persilangan dihibrid ratio fenotip Gen-gen di dalam kromosom 9:3:3:1 dan hukum Mendel II selama miosis akan memisah (pemisahan secara bebas) berlaku. secara bebas, hal ini berlaku jika gen-gen tsb letaknya Kekuatan pautan tergantung pada jarak gen-gen yang berpautan lepas satu sama lain di dalam Untuk mengetahui ada tidaknya pautan kromosom. Tetapi dalam maka diadakan percobaan test cross. kenyataannya pada setiap Jika kedua gen berpautan maka diperoleh keturunan dengan 2 tipe : kromosom terdapat banyak 1.tipe parental > 50% sekali gen sehingga peristiwa 2.tipe rekombinasi<50% beberapa gen bukan alel yang Besarnya persentase rekombinasi terdapat pada satu kromosom menunjukkan kuat lemahnya pautan antar gen tersebut. Sehingga disebut dengan menunjukkan jarak antara kedua gen. pautan/berangkai. Rekombinasi dapat terjadi karena ada peristiwa crossing over. No Linkage: Independent Assortment Mendel said……………….. But sometimes Genes Do Not Assort Independently Linkage without Recombination Linkage with Recombination RANGKAI SEMPURNA/COMPLETE LINKAGE
Gen-gen yang terangkai
letaknya sangat berdekatan, sehingga selama meiosis gen- gen tidak mengalami pindah silang
Complete linkage only
Parental gametes form RANGKAI TIDAK SEMPURNA (INCOMPLETE LINKAGE) Gen-gen yang berpautan letaknya tidak berdekatan sehingga memungkinkan terjadinya pindah silang (crossing over) Proses pertukaran segmen kromatid yang bukan kakak beradik dari sepasang kromosom homolog. Pindah silang tunggal : pindah silang yang terjadi pada satu tempat Pindah silang ganda : pindah silang yang terjadi pada dua tempat Double Crossing Over Chromosome Mapping Gambar/skema sebuah kromosom yang dinyatakan dengan sebuah garis lurus dimana diperlihatkan lokus setiap gen yang terletak pada kromosom itu. Pada lokus tersebut dicantumkan jarak antar gen, satuan jarak gen adalah map unit (1 map unit = 1% pindah silang). KOINSIDENSI DAN INTERFERENSI Jika dua gen letaknya sangat Derajat kekuatan interferensi berdekatan maka tak akan bervariasi paling besar di dekat sentromer dan pada ujung-ujung terjadi DCO, dengan kata lain kromosom. Derajat kekuatan crossing over pada satu interferensi dinyatakan dengan tempat akan menghalangi koefisien koinsidens (KK) yaitu atau menghambat crossing antara 0-1. over dalam jarak tertentu KK = 0 maka I = 1 (hambatan (jarak 10 mu). Efek dari total) penghambatan disebut KK = 1 maka I = 0 (tak ada hambatan) I = 1 – KK interferensi (I). Semakin jauh jarak gen interferensinya KK= O/E semakin berkurang. Three point test cross Pada jagung jka terdapat tiga gen resesif terletak pada satu kromosom yang sama yaitu gen variable steril (va), virescent (v) dan glossy (gl), persilangan test cross menghasilkan keturunan sbb : + v + = 60 + v gl = 48 + + gl = 7 va v gl = 270 va v + = 4 va + + = 40 va + gl = 62 + + + = 235 TOTAl KETURUNAN 726 CARA MENENTUKAN JARAK GEN (PETA KROMOSOM) CARA I Tentukan tipe PAR dan tipe PSG PAR PSG/DCO va v gl va v + + ++ + + gl
PSG dg PAR dibandingkan, terdapat gen gl yg salah
letak, maka gen gl letaknya harus di tengah.
Urutan gen yang benar : va-gl-v
Parental yang disilangkan P va gl v x ++ + va gl v +++ F1 yang di test cross va gl v +++ Jarak gen va-gl =(va++) + (+glv) + (va+v) + (+gl+) x 100 % total keturunan = 40+48+7+4 x 100% = 13.64 % =13.4 mu 726 Jarak gen gl-v =(vagl+) + (++v) + (va+v) + (+gl+) x 100 % total keturunan = 62+60+7+4 x 100% = 18.32 % =18.32 mu 726 KK = 0/e O = observed e = expected O = 4 + 7 = 0.015 726 e = 0.1364 x 0.1832 = 0.0249 KK = 0.015 = 0.60 0.0249 I = 1-0.60 = 0.40 CARA II NCO/PAR va v gl DCO/PSG va + gl + ++ + v +
DCO data + + gl va v +
Kedua DCO dibandingkan (DCO data dan DCO yg diharapkan),
jika tidak sama maka susunan NCO diubah dengan cara memindah urutan gen pd NCO misal menjadi urutan spt dibawah ini : NCO va gl v DCO + gl + + + + va + v