Anda di halaman 1dari 23

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD )

PERTEMUAN II

Nama :
 Aurel Calista Nada
 Joe Audinno Yon S
 Griselda Okta Viani
 Meisagita Aryana H.Assau
 Sri Jaya Pita Nyoman

Kelas : XII MIPA 6


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII/ Ganjil
Topik : Enzim dan Metabolisme
Sub Topik : Katabolisme (Respirasi aerob)
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menguraikan proses metabolisme melalui kajian literatur berdasarkan pola pikir ilmiah
dengan teliti.
B. DASAR TEORI
Katabolisme
Katabolisme adalah reaksi penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih
sederhana dengan bantuan enzim.
Proses utama katabolisme adalah respirasi seluler, dimana gula glukosa dan bahan organik
lainnya dirombak menjadi karbondioksida dan air. Setelah perombakan tersebut, energi yang
tersimpan dalam molekul organik dapat digunakan untuk melaksanakan kerja sel (Campbell,
dkk: 2000).
RESPIRASI
Kegiatan respirasi dilakukan setiap saat oleh setiap sel hidup, baik sel tumbuhan maupun
sel hewan. Respirasi adalah proses penguraian bahan makanan yang menghasilkan energi.
Respirasi dilakukan baik siang maupun malam. Ditinjau dari bentuknya respirasi terbagi dua
macam, yaitu respirasi eksternal (luar) dan internal (dalam). Respirasi eksternal meliputi proses
pengambilan oksigen dan pengeluaran karbondioksida dan uap air antara makhluk hidup dengan
lingkungannya, misalnya pada tumbuhan, hewan, dan manusia. Respirasi internal disebut juga
pernafasan seluler karena pernafasan ini terjadi di dalam sel, yaitu di dalam sitoplasma dan
mitokondria.
Berdasarkan kebutuhan akan oksigen, respirasi internal dibagi menjadi respirasi aerobik
(memerlukan oksigen) dan respirasi anaerobik (tidak membutuhkan  oksigen).

Respirasi aerob
Respirasi aerob merupakan serangkaian reaksi enzimatis yang mengubah glukosa secara
sempurna menjadi CO2, H2O, dan menghasilkan energi sebesar 38 ATP. Pada pernapasan ini,
pembebasan energi menggunakan oksigen bebas dari udara. Pada tumbuhan, oksigen yang
dibutuhkan diperoleh dari udara melalui mulut daun dan lentisel. Zat organik terutama
karbohidrat dipecahkan.
Pengubahan glukosa menjadi CO2 da H2O dapat dibagi menjadi 4 tahap, yaitu glikolisis,
reaksi antara (dekarbosilasi oksidatif/oksidasi piruvat), siklus Krebs, dan transfer elektron.
a. Glikolisis
Glikolisis adalah serangkaian reaksi enzimatis yang memecah glukosa (terdiri dari 6 atom C)
menjadi asam piruvat (terdiri dari 3 atom C).
b. Reaksi antara/oksidasi piruvat
Dalam reaksi ini, piruvat dioksidasi (dekarboksilasi oksidatif) menjadi Asetil-KoA, yang
terjadi di dalam matriks mitokondria.
c. Siklus Krebs
Siklus Krebs adalah reaksi antara asetil KoA dengan asam oksaloasetat, yang kemudian
membentuk asam sitrat. Ada delapan tahapan utama yang terjadi selama siklus Krebs.
d. Transfer Elektron
Transpor elektron terjadi di membran dalam mitokondria, dan berakhir setelah elektron dan
H+ bereaksi dengan oksigen yang berfungsi sebagai akseptor terakhir, membentuk H2O. ATP
yang dihasilkan pada tahap ini adalah 32 ATP.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat tulis menulis
2. Karton, artikel tentang katabolisme (respirasi aerob) pada makhluk hidup
3. Literatur (buku-buku yang relevan dengan materi pembelajaran)

D. LANGKAH KERJA
1. Bacalah LKPD yang telah dibagikan kepada anda
2. Diskusikan dan analisalah bersama teman satu kelompok dengan membahas materi
katabolisme (respirasi aerob) pada makhluk hidup yang ada pada soal LKPD dengan
membaca artikel yang dibagikan dan sumber/literature yang anda miliki
3. Setelah selesai diskusi, Presentasikanlah hasil diskusi kelompokmu
4. Buatlah kesimpulan dari hasil diskusi anda

E. SOAL
1. Kajilah literatur/artikel tentang katabolisme (respirasi aerob) pada manusia
Analisis:
 Isilah tabel di bawah ini berdasarkan hasil diskusi anda!
Tahapan
Tempa
No Respirasi Proses Hasil Ket
t reaksi
aerob
1. Glikolisis Sitosol 1. Tahap 1: Fosforilasi glukosa oleh ATP 2 asam
piruvat
Glukosa yang masuk ke dalam sel mengalami fosforilasi 2
dengan bantuan enzim heksokinase, mentransfer gugus NADH2
fosfat dari ATP ke glukosa menghasilkan glukosa 6- 4 ATP
fosfat. Reaksi ini memerlukan energi yang diperoleh
dari perubahan ATP menjadi ADP.

2. Tahap 2: Penyusunan kembali

Glukosa 6-fosfat disusun ulang dengan bantuan enzim


fosfoglukoisomerase menjadi isomernya berupa fruktosa
6-fosfat.

3. Tahap 3: Fosforilasi kedua


Dengan menggunakan energi dari hasil perubahan ATP
menjadi ADP, fruktosa 6- fosfat diubah oleh enzim
fosfofruktokinase menjadi fruktosa 1,6-bifosfat.

4. Tahap 4: Glikolisis

Disinilah dimulai glikolisis.Enzim aldolase


menguraikan molekul gula menjadi dua gula berkarbon-
tiga yang berbeda yaitu gliseraldehida 3 fosfat dan
dihidroksiaseton fosfat. Kedua gula ini merupakan
isomer satu sama lain.

5. Tahap 5: Glikolisis

Enzim isomerase mengkatalisis perubahan bolak-balik


(reversibel) antara kedua gula berkarbon tiga tersebut.

6. Tahap 6: Oksidasi yang diikuti dengan fosforilasi

Masing-masing gliseraldehid fosfat berubah menjadi 1,3


bifosfogliserat dengan 2 asam piruvat 2 NADH2 4 ATP
bantuan enzim triosefosfatdehidrogenase. Dalam tahap
ini juga terjadi transfer electron sehingga NAD+
berubah menjadi NADH, serta pengikatan fosfat
anorganik yang selalu ada dalam sitosol.

7. Tahap 7: Pelepasan fosfat berenergi tinggi oleh dua


molekul ADP menghasilkan dua molekul ATP dan 2
molekul 3-fosfogliserat

Terjadi perubahan 1,3 bifosfogliserat menjadi 3-


fosfogliserat dengan bantuan enzim fosfogliserokinase.
Pada tahap ini juga terjadi pembentukan 2 molekul ATP
dengan menggunakan gugus fosfat yang sudah ada pada
reaksi sebelumnya.

8. Tahap 8: Relokasi gugus fosfat yang tersedia

Terjadi perubahan 3-fosfogliserat menjadi 2-


fosfogliserat karena enzim fosfogliseromutase
memindahkan gugus fosfatnya.

9. Tahap 9: Pelepasan air

Enzim enolase dan ion mg++ mengubah asam 2


fosfogliserat menjadi fosfoenolpiruvat (PEP) dan
pembebasan 2 molekul air.

10. Tahap 10: Pelepasan fosfat berenergi tinggi oleh dua


molekul ADP menghasilkan 2 molekul ATP dan 2
molekul piruvat

2-fosfoenol piruvat berubah menjadi asam piruvat


dengan bantuan enzim piruvatkinase.Reaksi terakhir
glikolisis ini menghasilkan lagi ATP dengan
mentransfer gugus fosfat dari PEP ke ADP.
2. Reaksi Matriks Asam piruvat ini akan dioksidasi dan melepaskan 1 dari 2 Asetil
antara mitoko 3 karbon pada asam piruvat (karbonnya dilepas dalam KoA
n dria bentuk CO2 yang berdifusi keluar dari sel). Reaksi ini 2 CO2
mnghasilkan fragmen berkarbon 2 yang disebut
kelompok Asetil dan mengubah NAD+ menjadi NADH.
Reaksi ini kompleks, melibatkan 3 tahap reaksi antara.
Diakhir reaksi, kelompok asetil (fragmen berkarbon 2)
bergabung dengan kofaktor koenzim A (koenzim ini
memiliki satu atom sulfur, yang diikat pada fragmen
asetil oleh ikatan yang tak stabil), sehingga membentuk
senyawa asetil KoA.
3. Siklus Matriks Tahap 1: Kondensasi 4 CO2,
Krebs mitoko Kondensasi merupakan reaksi penggabungan molekul 2 ATP,
ndria asetil-CoA dengan oksaloasetat membentuk asam sitrat. 6
Enzim yang bekerja dalam reaksi ini adalah enzim asam NADH,
sitrat sintetase. Reaksi ini tidak dapat balik (irreversibel) 2
FADH2
Tahap 2: Isomerase sitrat
Agar reaksi oksidasi dapat berlangsung, gugus hidroksil
(-OH) pada sitrat harus diatur kembali.Hal ini terjadi
melalui dua tahap, pertama, molekul air dibuang dari
satu karbon, Tahapan ini dibantu oleh enzim aconitase,
yang menghasilkan isositrat.

Tahap 3: Produksi CO2


Isositrat mengalami reaksi dekarboksilasi oksidatif
(oksidasi pertama).Pertama isositrat dioksidasi,
menghasilkan sepasang elektron, dan mengubah NAD+
menjadi NADH.Dengan bantuan NADH, enzim isositrat
dehidrogenase akan mengubah isositrat menjadi alfa-
ketoglutarat. Satu molekul CO2 dibebaskan setiap satu
reaksi.

Tahap 4: Dekarboksilasi oksidatif kedua


Tahapan reaksi ini mengubah alfa-ketoglutara menjadi
suksinil-CoA.Reaksi dikatalisasi oleh enzim alfa-
ketoglutarat dehidrogenase yang merupakan enzim
kompleks multienzim mirip dengan piruvat
dehidrogenase. Setelah CO2 terbuang, yang tersisa
adalah gugus suksinil yang bergabung dengan koenzim
A membentuk suksinil KoA. Dalam proses tersebut,
terjadi reduksi NAD+ menjadi NADH dan
menghasilkan dua electron.
Tahap 5: Fosforilasi tingkat substrat
Respirasi seluler juga menghasilkan ATP dari tahapan
ini. Reaksi pembentukan ATP inilah yang dinamakan
dengan fosforilasi, karena satu gugus fosfat akan
ditambahkan ke ADP menjadi ATP. Pada awalnya,
suksinil-CoA akan diubah menjadi suksinat, dengan
mengubah GDP + Pi menjadi GTP. GTP tersebut akan
digunakan untuk membentuk ATP.

Tahap 6: Dehidrogenasi
Suksinat yang dihasilkan dari proses sebelumnya akan
didehidrogenasi menjadi fumarat dengan bantuan enzim
suksinat dehidrogenase.Yang berperan sebagai penerima
electron adalah flavin adenine dinukleotida (FAD). FAD
merupakan bagian dari membrane dalam
mitokondria.FAD melepaskan electron dan menjadi
FADH2.

Tahap 7-8: Hidrasi dan regenerasi oksaloasetat


Dua tahapan ini merupakan akhir dari Siklus Krebs.
Hidrasi merupakan penambahan atom hidrogen pada
ikatan ganda karbon (C=C) yang ada pada fumarat
sehingga menghasilkan malat. Malat dehidrogenase
mengubah malat menjadi oksaloasetat berkarbon empat
dan dua electron sehingga NAD+ berubah menjadi
NADH. 2 ATP, 6 NADH, 2 FADH2 Oksaloasetat yang
dihasilkan berfungsi untuk menangkap asetil-CoA,
sehingga siklus Krebs akan terus berlangsung.
4. Transport Membr Sistem transport elektron merupakan suatu rantai ATP
elektron a ne pembawa elektron yang terdiri atas NAD, FAD,
dalam koenzim Q, dan sitokrom. Transpor elektron terjadi di
mitoko membran dalam mitokondria, dan berakhir setelah
dria elektron dan H+ bereaksi dengan oksigen yang
berfungsi sebagai akseptor terakhir, membentuk H2O.
Reaksinya kompleks, tetapi yang berperan penting
adalah NADH, FAD, dan molekul-molekul khusus,
seperti Flavo protein, ko-enzim Q, serta beberapa
sitokrom. Dikenal ada beberapa sitokrom, yaitu
sitokrom C1, C, A, B, dan A3. Elektron berenergi
pertama-tama berasal dari NADH, kemudian ditransfer
ke FMN (Flavine Mono Nukleotida), selanjutnya ke Q,
sitokrom C1, C, A, B, dan A3, lalu berikatan dengan H
yang diambil dari lingkungan sekitarnya. Sampai terjadi
reaksi terakhir yang membentuk H2O.

Jadi, hasil akhir proses ini terbentuknya 32 ATP dan


H2O sebagai hasil sampingan respirasi. Produk
sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang ke
luar tubuh melalui paru-paru pada pernapasan hewan
tingkat tinggi.

 Berapa jumlah energi yang dihasilkan dari oksidasi NADH2 dan FADH2 dalam
transpor electron?
Jawaban : NADH membawa energi sebanyak 3 ATP, sementara FADH2 membawa
energi sebanyak 2 ATP.
 Berapa jumlah ATP yang dihasilkan oleh 1 molekul glukosa melalui respirasi aerob
pada manusia?
Jawaban : Rangkaian proses respirasi aerob menghasilkan 38 ATP namun, 2 ATP
telah digunakan dalam proses glikolisis, sehingga hanya 36 ATP yang dihasilkan
oleh 1 molekul gula.
Kesimpulan:
Jadi, semua proses dari glikosis akan melibatkan pemecahan satu molekul jenis glukosa
dan akan menghasilkan 2 molekul NADH, 2 molekul ATP, 2 molekul air dan 2 molekul
asam piruvat

2. Kajilah literatur/artikel tentang katabolisme (respirasi aerob) pada tumbuhan


Analisis:
 Isilah tabel di bawah ini berdasarkan hasil diskusi anda!
Tahapan
Tempat
No Respiras Proses Hasil Ket
reaksi
i aerob
1. Glikolisis Sitosol 1. Tahap 1: Fosforilasi glukosa oleh ATP
Glukosa yang masuk ke dalam sel mengalami
fosforilasi dengan bantuan enzim heksokinase,
mentransfer gugus fosfat dari ATP ke glukosa
menghasilkan glukosa 6- fosfat. Reaksi ini
memerlukan energi yang diperoleh dari perubahan
ATP menjadi ADP.

2. Tahap 2: Penyusunan kembali

Glukosa 6-fosfat disusun ulang dengan bantuan


enzim fosfoglukoisomerase menjadi isomernya
berupa fruktosa 6-fosfat.

3. Tahap 3: Fosforilasi kedua

Dengan menggunakan energi dari hasil perubahan


ATP menjadi ADP, fruktosa 6- fosfat diubah oleh
enzim fosfofruktokinase menjadi fruktosa 1,6-
bifosfat.

4. Tahap 4: Glikolisis

Disinilah dimulai glikolisis.Enzim aldolase


menguraikan molekul gula menjadi dua gula
berkarbon-tiga yang berbeda yaitu gliseraldehida 3
fosfat dan dihidroksiaseton fosfat. Kedua gula ini
merupakan isomer satu sama lain.

5. Tahap 5: Glikolisis

Enzim isomerase mengkatalisis perubahan bolak-


balik (reversibel) antara kedua gula berkarbon tiga
tersebut. 2 asam piruvat 2 NADH2 4 ATP

6. Tahap 6: Oksidasi yang diikuti dengan


fosforilasi

Masing-masing gliseraldehid fosfat berubah


menjadi 1,3 bifosfogliserat dengan bantuan enzim
triosefosfatdehidrogenase. Dalam tahap ini juga
terjadi transfer electron sehingga NAD+ berubah
menjadi NADH, serta pengikatan fosfat anorganik
yang selalu ada dalam sitosol.
7. Tahap 7: Pelepasan fosfat berenergi tinggi oleh
dua molekul ADP menghasilkan dua molekul ATP
dan 2 molekul 3-fosfogliserat
Terjadi perubahan 1,3 bifosfogliserat menjadi 3-
fosfogliserat dengan bantuan enzim
fosfogliserokinase. Pada tahap ini juga terjadi
pembentukan 2 molekul ATP dengan
menggunakan gugus fosfat yang sudah ada pada
reaksi sebelumnya.

8. Tahap 8: Relokasi gugus fosfat yang tersedia

Terjadi perubahan 3-fosfogliserat menjadi 2-


fosfogliserat karena enzim fosfogliseromutase
memindahkan gugus fosfatnya.

9. Tahap 9: Pelepasan air

Enzim enolase dan ion mg++ mengubah asam 2


fosfogliserat menjadi fosfoenolpiruvat (PEP) dan
pembebasan 2 molekul air.

10. Tahap 10: Pelepasan fosfat berenergi tinggi


oleh dua molekul ADP menghasilkan 2 molekul
ATP dan 2 molekul piruvat

2-fosfoenol piruvat berubah menjadi asam piruvat


dengan bantuan enzim piruvatkinase.Reaksi
terakhir glikolisis ini menghasilkan lagi ATP
dengan mentransfer gugus fosfat dari PEP ke
ADP.
2. Reaksi Matriks Asam piruvat ini akan dioksidasi dan melepaskan 2 Asetil
antara mitokondria 1 dari 3 karbon pada asam piruvat (karbonnya KoA
dilepas dalam bentuk CO2 yang berdifusi keluar 2 CO2
dari sel). Reaksi ini mnghasilkan fragmen
berkarbon 2 yang disebut kelompok Asetil dan
mengubah NAD+ menjadi NADH. Reaksi ini
kompleks, melibatkan 3 tahap reaksi antara.
Diakhir reaksi, kelompok asetil (fragmen
berkarbon 2) bergabung dengan kofaktor koenzim
A (koenzim ini memiliki satu atom sulfur, yang
diikat pada fragmen asetil oleh ikatan yang tak
stabil), sehingga membentuk senyawa asetil KoA.
3. Siklus Matriks Tahap 1: Kondensasi 4 CO2,
Krebs mitokondria Kondensasi merupakan reaksi penggabungan 2 ATP,
molekul asetil-CoA dengan oksaloasetat 6
membentuk asam sitrat. Enzim yang bekerja NADH,
dalam reaksi ini adalah enzim asam sitrat 2 FADH2
sintetase. Reaksi ini tidak dapat balik (irreversibel)

Tahap 2: Isomerase sitrat


Agar reaksi oksidasi dapat berlangsung, gugus
hidroksil (-OH) pada sitrat harus diatur
kembali.Hal ini terjadi melalui dua tahap, pertama,
molekul air dibuang dari satu karbon, Tahapan ini
dibantu oleh enzim aconitase, yang menghasilkan
isositrat.

Tahap 3: Produksi CO2


Isositrat mengalami reaksi dekarboksilasi oksidatif
(oksidasi pertama).Pertama isositrat dioksidasi,
menghasilkan sepasang elektron, dan mengubah
NAD+ menjadi NADH.Dengan bantuan NADH,
enzim isositrat dehidrogenase akan mengubah
isositrat menjadi alfa-ketoglutarat. Satu molekul
CO2 dibebaskan setiap satu reaksi.

Tahap 4: Dekarboksilasi oksidatif kedua


Tahapan reaksi ini mengubah alfa-ketoglutara
menjadi suksinil-CoA.Reaksi dikatalisasi oleh
enzim alfa-ketoglutarat dehidrogenase yang
merupakan enzim kompleks multienzim mirip
dengan piruvat dehidrogenase. Setelah CO2
terbuang, yang tersisa adalah gugus suksinil yang
bergabung dengan koenzim A membentuk suksinil
KoA. Dalam proses tersebut, terjadi reduksi
NAD+ menjadi NADH dan menghasilkan dua
electron.

Tahap 5: Fosforilasi tingkat substrat


Respirasi seluler juga menghasilkan ATP dari
tahapan ini. Reaksi pembentukan ATP inilah yang
dinamakan dengan fosforilasi, karena satu gugus
fosfat akan ditambahkan ke ADP menjadi ATP.
Pada awalnya, suksinil-CoA akan diubah menjadi
suksinat, dengan mengubah GDP + Pi menjadi
GTP. GTP tersebut akan digunakan untuk
membentuk ATP.

Tahap 6: Dehidrogenasi
Suksinat yang dihasilkan dari proses sebelumnya
akan didehidrogenasi menjadi fumarat dengan
bantuan enzim suksinat dehidrogenase.Yang
berperan sebagai penerima electron adalah flavin
adenine dinukleotida (FAD). FAD merupakan
bagian dari membrane dalam mitokondria.FAD
melepaskan electron dan menjadi FADH2.

Tahap 7-8: Hidrasi dan regenerasi oksaloasetat


Dua tahapan ini merupakan akhir dari Siklus
Krebs. Hidrasi merupakan penambahan atom
hidrogen pada ikatan ganda karbon (C=C) yang
ada pada fumarat sehingga menghasilkan malat.
Malat dehidrogenase mengubah malat menjadi
oksaloasetat berkarbon empat dan dua electron
sehingga NAD+ berubah menjadi NADH.
Oksaloasetat yang dihasilkan berfungsi untuk
menangkap asetil-CoA, sehingga siklus Krebs
akan terus berlangsung.
4. Transport Membra ne Sistem transport elektron merupakan suatu rantai ATP
elektron dalam pembawa elektron yang terdiri atas NAD, FAD,
mitokodria koenzim Q, dan sitokrom. Transpor elektron
terjadi di membran dalam mitokondria, dan
berakhir setelah elektron dan H+ bereaksi dengan
oksigen yang berfungsi sebagai akseptor terakhir,
membentuk H2O. Reaksinya kompleks, tetapi
yang berperan penting adalah NADH, FAD, dan
molekul-molekul khusus, seperti Flavo protein,
ko-enzim Q, serta beberapa sitokrom. Dikenal ada
beberapa sitokrom, yaitu sitokrom C1, C, A, B,
dan A3. Elektron berenergi pertama-tama berasal
dari NADH, kemudian ditransfer ke FMN
(Flavine Mono Nukleotida), selanjutnya ke Q,
sitokrom C1, C, A, B, dan A3, lalu berikatan
dengan H yang diambil dari lingkungan
sekitarnya. Sampai terjadi reaksi terakhir yang
membentuk H2O.

Jadi, hasil akhir proses ini terbentuknya 32 ATP


dan H2O sebagai hasil sampingan respirasi.
Produk sampingan respirasi tersebut pada
akhirnya dibuang ke luar tubuh melalui stomata

 Berapa jumlah energi yang dihasilkan dari oksidasi NADH2 dan FADH2 dalam
transpor electron?
 Berapa jumlah ATP yang dihasilkan oleh 1 molekul glukosa melalui respirasi aerob
pada tumbuhan?
Kesimpulan:
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

3. Kajilah literatur/artikel tentang katabolisme (respirasi aerob) pada mikroba


Analisis:
 Isilah tabel di bawah ini berdasarkan hasil diskusi anda!
Tahapan
Tempat
No Respirasi Proses Hasil Ket
reaksi
aerob
1. Glikolisis Sitosol 1. Tahap 1: Fosforilasi glukosa oleh ATP 2 asam
piruvat
Glukosa yang masuk ke dalam sel mengalami 2
fosforilasi dengan bantuan enzim heksokinase, NADH2
mentransfer gugus fosfat dari ATP ke glukosa 4 ATP
menghasilkan glukosa 6- fosfat. Reaksi ini
memerlukan energi yang diperoleh dari perubahan
ATP menjadi ADP.

2. Tahap 2: Penyusunan kembali

Glukosa 6-fosfat disusun ulang dengan bantuan


enzim fosfoglukoisomerase menjadi isomernya
berupa fruktosa 6-fosfat.

3. Tahap 3: Fosforilasi kedua

Dengan menggunakan energi dari hasil perubahan


ATP menjadi ADP, fruktosa 6- fosfat diubah oleh
enzim fosfofruktokinase menjadi fruktosa 1,6-
bifosfat.

4. Tahap 4: Glikolisis

Disinilah dimulai glikolisis.Enzim aldolase


menguraikan molekul gula menjadi dua gula
berkarbon-tiga yang berbeda yaitu gliseraldehida 3
fosfat dan dihidroksiaseton fosfat. Kedua gula ini
merupakan isomer satu sama lain.

5. Tahap 5: Glikolisis

Enzim isomerase mengkatalisis perubahan bolak-


balik (reversibel) antara kedua gula berkarbon tiga
tersebut.

6. Tahap 6: Oksidasi yang diikuti dengan fosforilasi

Masing-masing gliseraldehid fosfat berubah menjadi


1,3 bifosfogliserat dengan bantuan enzim
triosefosfatdehidrogenase. Dalam tahap ini juga
terjadi transfer electron sehingga NAD+ berubah
menjadi NADH, serta pengikatan fosfat anorganik
yang selalu ada dalam sitosol.

7. Tahap 7: Pelepasan fosfat berenergi tinggi oleh


dua molekul ADP menghasilkan dua molekul ATP
dan 2 molekul 3-fosfogliserat

Terjadi perubahan 1,3 bifosfogliserat menjadi 3-


fosfogliserat dengan bantuan enzim
fosfogliserokinase. Pada tahap ini juga terjadi
pembentukan 2 molekul ATP dengan menggunakan
gugus fosfat yang sudah ada pada reaksi sebelumnya.

8. Tahap 8: Relokasi gugus fosfat yang tersedia

Terjadi perubahan 3-fosfogliserat menjadi 2-


fosfogliserat karena enzim fosfogliseromutase
memindahkan gugus fosfatnya.

9. Tahap 9: Pelepasan air

Enzim enolase dan ion mg++ mengubah asam 2


fosfogliserat menjadi fosfoenolpiruvat (PEP) dan
pembebasan 2 molekul air.

10. Tahap 10: Pelepasan fosfat berenergi tinggi oleh


dua molekul ADP menghasilkan 2 molekul ATP dan
2 molekul piruvat

2-fosfoenol piruvat berubah menjadi asam piruvat


dengan bantuan enzim piruvatkinase.Reaksi terakhir
glikolisis ini menghasilkan lagi ATP dengan
mentransfer gugus fosfat dari PEP ke ADP
2. Reaksi Matriks Asam piruvat ini akan dioksidasi dan melepaskan 1 2 Asetil
antara mitokondria dari 3 karbon pada asam piruvat (karbonnya dilepas KoA
dalam bentuk CO2 yang berdifusi keluar dari sel). 2 CO2
Reaksi ini mnghasilkan fragmen berkarbon 2 yang
disebut kelompok Asetil dan mengubah NAD+
menjadi NADH. Reaksi ini kompleks, melibatkan 3
tahap reaksi antara. Diakhir reaksi, kelompok asetil
(fragmen berkarbon 2) bergabung dengan kofaktor
koenzim A (koenzim ini memiliki satu atom sulfur,
yang diikat pada fragmen asetil oleh ikatan yang tak
stabil), sehingga membentuk senyawa asetil KoA.
3. Siklus Matriks Tahap 1: Kondensasi 4 CO2,
Krebs mitokondria Kondensasi merupakan reaksi penggabungan 2 ATP,
molekul asetil-CoA dengan oksaloasetat membentuk 6
asam sitrat. Enzim yang bekerja dalam reaksi ini NADH,
adalah enzim asam sitrat sintetase. Reaksi ini tidak 2
dapat balik (irreversibel) FADH2

Tahap 2: Isomerase sitrat


Agar reaksi oksidasi dapat berlangsung, gugus
hidroksil (-OH) pada sitrat harus diatur kembali.Hal
ini terjadi melalui dua tahap, pertama, molekul air
dibuang dari satu karbon, Tahapan ini dibantu oleh
enzim aconitase, yang menghasilkan isositrat.

Tahap 3: Produksi CO2


Isositrat mengalami reaksi dekarboksilasi oksidatif
(oksidasi pertama).Pertama isositrat dioksidasi,
menghasilkan sepasang elektron, dan mengubah
NAD+ menjadi NADH.Dengan bantuan NADH,
enzim isositrat dehidrogenase akan mengubah
isositrat menjadi alfa-ketoglutarat. Satu molekul CO2
dibebaskan setiap satu reaksi.
Tahap 4: Dekarboksilasi oksidatif kedua
Tahapan reaksi ini mengubah alfa-ketoglutara
menjadi suksinil-CoA.Reaksi dikatalisasi oleh enzim
alfa-ketoglutarat dehidrogenase yang merupakan
enzim kompleks multienzim mirip dengan piruvat
dehidrogenase. Setelah CO2 terbuang, yang tersisa
adalah gugus suksinil yang bergabung dengan
koenzim A membentuk suksinil KoA. Dalam proses
tersebut, terjadi reduksi NAD+ menjadi NADH dan
menghasilkan dua electron.

Tahap 5: Fosforilasi tingkat substrat


Respirasi seluler juga menghasilkan ATP dari
tahapan ini. Reaksi pembentukan ATP inilah yang
dinamakan dengan fosforilasi, karena satu gugus
fosfat akan ditambahkan ke ADP menjadi ATP. Pada
awalnya, suksinil-CoA akan diubah menjadi suksinat,
dengan mengubah GDP + Pi menjadi GTP. GTP
tersebut akan digunakan untuk membentuk ATP.

Tahap 6: Dehidrogenasi
Suksinat yang dihasilkan dari proses sebelumnya
akan didehidrogenasi menjadi fumarat dengan
bantuan enzim suksinat dehidrogenase.Yang
berperan sebagai penerima electron adalah flavin
adenine dinukleotida (FAD). FAD merupakan bagian
dari membrane dalam mitokondria.FAD melepaskan
electron dan menjadi FADH2. Tahap

7-8: Hidrasi dan regenerasi oksaloasetat


Dua tahapan ini merupakan akhir dari Siklus Krebs.
Hidrasi merupakan penambahan atom hidrogen pada
ikatan ganda karbon (C=C) yang ada pada fumarat
sehingga menghasilkan malat. Malat dehidrogenase
mengubah malat menjadi oksaloasetat berkarbon
empat dan dua electron sehingga NAD+ berubah
menjadi NADH. Oksaloasetat yang dihasilkan
berfungsi untuk menangkap asetil-CoA, sehingga
siklus Krebs akan terus berlangsung.
4. Transport Membran Sistem transport elektron merupakan suatu rantai ATP
Elektron dalam pembawa elektron yang terdiri atas NAD, FAD,
mitokondria koenzim Q, dan sitokrom. Transpor elektron terjadi
di membran dalam mitokondria, dan berakhir setelah
elektron dan H+ bereaksi dengan oksigen yang
berfungsi sebagai akseptor terakhir, membentuk
H2O. Reaksinya kompleks, tetapi yang berperan
penting adalah NADH, FAD, dan molekul-molekul
khusus, seperti Flavo protein, ko-enzim Q, serta
beberapa sitokrom. Dikenal ada beberapa sitokrom,
yaitu sitokrom C1, C, A, B, dan A3. Elektron
berenergi pertama-tama berasal dari NADH,
kemudian ditransfer ke FMN (Flavine Mono
Nukleotida), selanjutnya ke Q, sitokrom C1, C, A, B,
dan A3, lalu berikatan dengan H yang diambil dari
lingkungan sekitarnya. Sampai terjadi reaksi terakhir
yang membentuk H2O.

Jadi, hasil akhir proses ini terbentuknya 32 ATP dan


H2O sebagai hasil sampingan respirasi. Produk
sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang
ke luar tubuh

 Berapa jumlah energi yang dihasilkan dari oksidasi NADH2 dan FADH2 dalam
transpor electron?
 Berapa jumlah ATP yang dihasilkan oleh 1 molekul glukosa melalui respirasi aerob
pada mikroba?
Kesimpulan:
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
PESERTA DIDIK (LKPD )
PERTEMUAN III

Mata Pelajaran : Biologi Nama :


Kelas/Semester : XII/ Ganjil Kelas :
Topik : Enzim dan Metabolisme
Sub Topik : Katabolisme (Respirasi anaerob) dan Fermentasi
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menguraikan proses metabolisme melalui kajian literatur berdasarkan pola pikir ilmiah
dengan teliti.
2. Membedakan proses pembentukan energi pada mahluk hidup melalui studi literatur jujur
terhadap data dan fakta.

B. DASAR TEORI
Respirasi anaerob
Respirasi anaerob merupakan respirasi yang tidak menggunakan oksigen sebagai
penerima elektron akhir pada saat pembentukan ATP. Respirasi anaerob juga menggunakan
glukosa sebagai substrat. Meskipun energi yang dihasilkannya jauh lebih kecil daripada respirasi
aerob, jumlah ini cukup bagi mikroorganisme dan energi awal bagi hewan. Selain menghasilkan
ATP, glikolisis juga menghasilkan NADH dan NAD+. Tanpa suplai NAD+ yang memadai,
proses glikolisis pada respirasi anaerob dapat terhenti. Oleh karena itu, organisme yang
melakukan respirasi anaerob harus mampu mengoksidasi NADH menjadi NAD+ kembali.
Setelah berolahraga atau mengerjakan pekerjaan berat, napas kita menjadi terengah-engah
karena suplai oksigen yang masuk tubuh menjadi berkurang. Tubuh mengatasi keadaan ini
dengan memperpendek jalur pembentukan energi melalui proses respirasi anaerob. Respirasi
anaerob terjadi bila tidak tersedia oksigen. Dalam respirasi aerob oksigen berperan sebagai
penerima electron terakhir. Bila peran oksigen digantikan oleh zat lain, terjadilah respirasi
anaerob. Organela-organela dan reaksi-reaksi yang terlibat dalam proses respirasi aerob sama
dengan respirasi anaerob. Adapun zat lain yang dapat menggantikan peran oksigen diantaranya
NO3 dan SO4. Sejauh ini baru diketahui yang dapat menggunakan zat pengganti oksigen
merupakan golongan mikroorganisme. Hampir sama dengan respirasi aerob, selama respirasi
anaerob berlangsung, pada mikroorganisme substrat dioksidasi menjadi CO 2 melalui
pemindahan H+ secara berantai. Hasil akhir yang diperoleh merupakan campuran dari produk
yang lebih teroksidasi ataupun yang lebih tereduksi dibandingkan substrat awalnya. Tergantung
pada jenis mikroorganismenya, produk akhir tersebut berupa asam, alkohol, keton, dan gas-gas
(Fahruddin, 2010). Dengan demikian organisme tingkat tinggi tidak dapat melakukan respirasi
anaerob. Apabila tidak tersedia oksigen, organisme tingkat tinggi akan mengubah energi
potensial kimia menjadi energi kinetik melalui proses fermentasi.
Respirasi pada tumbuhan, tidak bisa diamati seperti pada manusia. Tumbuhan melakukan
respirasi pada bagian daunnya yang dikenal dengan stomata atau mulut daun. Melalui stomata,
tumbuhan menyerap oksigen. Tumbuhan bisa melakukan respirasi aerob dan anaerob. Pada
respirasi aerob, terjadi proses pembakaran atau oksidasi glukosa secara sempurna dan akan
menghasilkan energi dalam jumlah yang besar yakni 36 ATP. Respirasi anaerob terdapat pada
tumbuhan tingkat tinggi, hanya terjadi jika persediaan oksigen bebas di bawah minimum.
Contoh: kecambah jagung yang tidak dapat mempertahankan hidupnya di dalam suatu tempat
yang tidak ada oksigen sama sekali. Misalnya tergenang air agak lama, sehingga akan
mengancam kehidupannya. Hal ini karena respirasi aerob terhenti sama sekali, sedangkan
respirasi anaerob tak mungkin mencukupi energi yang dibutuhkan.
Pada biji-bijian yang tampak kering (jagung, padi, biji bunga matahari), buah-buahan yang
berdaging seperti buah apel dan peer dapat bertahan berbulan-bulan dalam penyimpanan, dimana
hanya terdapat H dan N saja, buah terus menghasilkan CO2 sebagai tanda bahwa masih terjadi
respirasi terus. Hasil dari respirasi tersebut adalah asam sitrat, asam malat, asam oksalat, dan
asam laktat.
Fermentasi
Fermentasi adalah produksi energi di dalam sel berupa respirasi yang terjadi dalam kondisi
anaerob (tanpa melibatkan oksigen). Fermentasi menggunakan agen pengoksidasi yang berasal
dalam sel dan jaringan dari organisme tersebut, dengan mentransfer elektron dari NADH ke
piruvat atau turunan dari piruvat. Piruvat, produk akhir dari glikolisis, berfungsi sebagai akseptor
elektron untuk mengoksidasi NADH kembali ke NAD+, yang kemudian dapat digunakan
kembali dalam glikolisis (Campbell, dkk: 2011).
Ada banyak jenis fermentasi, berbeda dalam produk akhir yang terbentuk dari piruvat. Dua
jenis umum adalah fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat.
a. Fermentasi alkohol
Dalam beberapa mikroorganisme seperti ragi, glukosa dioksidasi menghasilkan etanol

dan CO 2 dalam proses yang disebut fermentasi alkohol.

b. Fermentasi Asam Laktat


Sama halnya dengan fermentasi alkohol, fermentasi asam laktat dimulai dengan tahap
glikolisis. Fermentasi asam laktat dilakukan oleh sel otot dan beberapa sel lainnya, serta
beberapa bakteri asam laktat.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat tulis menulis
2. Karton, artikel tentang katabolisme (respirasi anaerob) dan fermentasi pada makhluk
hidup
3. Literatur (buku-buku yang relevan dengan materi pembelajaran)

D. LANGKAH KERJA
1. Bacalah LKPD yang telah dibagikan kepada anda
2. Diskusikan dan analisalah bersama teman satu kelompok dengan membahas materi
katabolisme (respirasi anaerob) dan fermentasi pada makhluk hidup yang ada pada soal
LKPD dengan membaca artikel yang dibagikan dan sumber/literature yang anda miliki
3. Setelah selesai diskusi dalam tim,presentasikanlah hasil diskusi kelompokmu
4. Buatlah kesimpulan dari hasil diskusi anda
E. SOAL
1. Kajilah literatur/artikel tentang katabolisme (respirasi anaerob) pada manusia
Analisis:
 Isilah tabel di bawah ini berdasarkan hasil diskusi anda!
Tahapan Respirasi Tempat
No Bahan Proses Hasil Ket
anaerob reaksi

 Berapa jumlah ATP yang dihasilkan oleh 1 molekul glukosa melalui respirasi
anaerob pada manusia?
 Jelaskan perbedaan respirasi aerob dengan anaerob!
Kesimpulan:
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
2. Kajilah literatur/artikel tentang katabolisme (respirasi anaerob) pada tumbuhan
Analisis:
 Isilah tabel di bawah ini berdasarkan hasil diskusi anda!
Tahapan Respirasi Tempat
No Bahan Proses Hasil Ket
anaerob reaksi
 Berapa jumlah ATP yang dihasilkan oleh 1 molekul glukosa melalui respirasi
anaerob pada tumbuhan?
 Jelaskan perbedaan respirasi aerob dengan anaerob
Kesimpulan:
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

3. Kajilah literatur/artikel tentang katabolisme (respirasi anaerob) pada mikroba


Analisis:
 Isilah tabel di bawah ini berdasarkan hasil diskusi anda!
Tahapan Respirasi Tempat
No Bahan Proses Hasil Ket
anaerob reaksi

 Berapa jumlah ATP yang dihasilkan oleh 1 molekul glukosa melalui respirasi
anaerob pada mikroba?
 Jelaskan perbedaan respirasi aerob dengan anaerob
Kesimpulan:
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
4. Kajilah artikel/ literature tentang fermentasi alkohol!
Isilah tabel di bawah ini sesuai hasil kajian anda!
Tahapan Tempat
No Bahan Proses Hasil Ket
fermentasi alkohol reaksi

Analisis:
 Apakah semua makhluk hidup mampu melakukan fermentasi alkohol?
 Berapakah ATP yang dihasilkan melalui fermentasi alcohol?
 Apa persamaan dan perbedaan antara respirasi anaerob dengan fermentasi?
Kesimpulan:
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

5. Kajilah artikel/ literature tentang fermentasi laktat!


Isilah tabel di bawah ini sesuai hasil kajian anda!
Tahapan Tempat
No Bahan Proses Hasil Ket
fermentasi laktat reaksi
Analisis:
 Mengapa seseorang yang tidak biasa melakukan olahraga, apabila melakukannya
pertama kali maka tubuh akan terasa sangat pegal dan kelelahan?
 Apa persamaan dan perbedaan antara respirasi anaerob dengan fermentasi?
Kesimpulan:
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai