Anda di halaman 1dari 33

Aktivitas Diskusi

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD )


PERTEMUAN II
Nama : ARYA SETIA PRATAMA
Kelas : XII MIPA 4
Topik : Enzim dan Metabolisme
Sub Topik : Katabolisme (Respirasi aerob)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menguraikan proses metabolisme melalui kajian literatur berdasarkan pola pikir ilmiah dengan teliti.
B. DASAR TEORI
Katabolisme
Katabolisme adalah reaksi penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan enzim . Proses utama katabolisme adalah respirasi
seluler, dimana gula glukosa dan bahan organic lainnya dirombak menjadi karbondioksida dan air. Setelah perombakan tersebut, energi yang tersimpan dalam molekul organik
dapat digunakan untuk melaksanakan kerja sel (Campbell, dkk: 2000).
RESPIRASI
Kegiatan respirasi dilakukan setiap saat oleh setiap sel hidup, baik sel tumbuhan maupun sel hewan. Respirasi adalah proses penguraian bahan makanan yang
menghasilkan energi. Respirasi dilakukan baik siang maupun malam. Ditinjau dari bentuknya respirasi terbagi dua macam, yaitu respirasi eksternal (luar) dan internal (dalam).
Respirasi eksternal meliputi proses pengambilan oksigen dan pengeluaran karbondioksida dan uap air antara makhluk hidup dengan lingkungannya, misalnya pada tumbuhan,
hewan, dan manusia. Respirasi internal disebut juga pernafasan seluler karena pernafasan ini terjadi di dalam sel, yaitu di dalam sitoplasma dan mitokondria.
Berdasarkan kebutuhan akan oksigen, respirasi internal dibagi menjadi respirasi aerobik (memerlukan oksigen) dan respirasi anaerobik (tidak membutuhkan  oksigen).
Respirasi aerob
Aktivitas Diskusi

Respirasi aerob merupakan serangkaian reaksi enzimatis yang mengubah glukosa secara sempurna menjadi CO 2, H2O, dan menghasilkan energi sebesar 38 ATP. Pada
pernapasan ini, pembebasan energi menggunakan oksigen bebas dari udara. Pada tumbuhan, oksigen yang dibutuhkan diperoleh dari udara melalui mulut daun dan lentisel. Zat
organik terutama karbohidrat dipecahkan.
Pengubahan glukosa menjadi CO2 da H2O dapat dibagi menjadi 4 tahap, yaitu glikolisis, reaksi antara (dekarbosilasi oksidatif/oksidasi piruvat), siklus Krebs, dan transfer
elektron.
a. Glikolisis
Glikolisis adalah serangkaian reaksi enzimatis yang memecah glukosa (terdiri dari 6 atom C) menjadi asam piruvat (terdiri dari 3 atom C).
b. Reaksi antara/oksidasi piruvat
Dalam reaksi ini, piruvat dioksidasi (dekarboksilasi oksidatif) menjadi Asetil-KoA, yang terjadi di dalam matriks mitokondria.
c. Siklus Krebs
Siklus Krebs adalah reaksi antara asetil KoA dengan asam oksaloasetat, yang kemudian membentuk asam sitrat. Ada delapan tahapan utama yang terjadi selama siklus
Krebs.
d. Transfer Elektron
Transpor elektron terjadi di membran dalam mitokondria, dan berakhir setelah elektron dan H + bereaksi dengan oksigen yang berfungsi sebagai akseptor terakhir,
membentuk H2O. ATP yang dihasilkan pada tahap ini adalah 32 ATP.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat tulis menulis
2. Karton, artikel tentang katabolisme (respirasi aerob) pada makhluk hidup
3. Literatur (buku-buku yang relevan dengan materi pembelajaran)
Aktivitas Diskusi

D. LANGKAH KERJA
1. Peserta didik membagi dalam beberapa kelompok sebagai tim asal (masing-masing kelompok asal terdiri dari 5 orang)
2. Peserta didik dalam kelompok asal diberi nomor 1-5 sebagai tim ahli
3. Bacalah LKPD yang telah dibagikan kepada anda
4. Kerjakan soal LKPD sesuai dengan nomor yang didapat dari kelompok asal
 Anggota nomor 1: membahas materi tentang katabolisme (respirasi aerob) pada manusia
 Anggota nomor 2: membahas materi tentang katabolisme (respirasi aerob) pada tumbuhan
 Anggota nomor 3: membahas materi tentang katabolisme (respirasi aerob) pada mikroba
5. Diskusikan dan analisalah bersama teman kelompok ahli masing-masing dengan membahas materi katabolisme (respirasi aerob) pada makhluk hidup yang ada pada soal
LKPD dengan membaca artikel yang dibagikan dan sumber/literature yang anda miliki
6. Setelah selesai diskusi dalam tim ahli, tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim tentang sub bab yang mereka kuasai
7. Presentasikanlah hasil diskusi kelompokmu
8. Buatlah kesimpulan dari hasil diskusi anda
Aktivitas Diskusi

E. SOAL
1. Kajilah literatur/artikel tentang katabolisme (respirasi aerob) pada manusia
Analisis:
 Isilah tabel di bawah ini berdasarkan hasil diskusi anda!
N Tahapan Tempat
Proses Hasil Ket
o Respirasi aerob reaksi
1. Glikolisis Sitosol 1. Tahap 1: Fosforilasi glukosa oleh ATP 2 asam piruvat
Glukosa yang masuk ke dalam sel mengalami fosforilasi dengan bantuan 2 NADH2
enzim heksokinase, mentransfer gugus fosfat dari ATP ke glukosa 4 ATP
menghasilkan glukosa 6-fosfat. Reaksi ini memerlukan energi yang diperoleh
dari perubahan ATP menjadi ADP.
2. Tahap 2: Penyusunan kembali
Glukosa 6-fosfat disusun ulang dengan bantuan enzim
fosfoglukoisomerase menjadi isomernya berupa fruktosa 6-fosfat.
3. Tahap 3: Fosforilasi kedua
Dengan menggunakan energi dari hasil perubahan ATP menjadi ADP,
fruktosa 6fosfat diubah oleh enzim fosfofruktokinase menjadi fruktosa 1,6-
bifosfat.
4. Tahap 4: Glikolisis
Disinilah dimulai glikolisis.Enzim aldolase menguraikan molekul gula
menjadi dua gula berkarbon-tiga yang berbeda yaitu gliseraldehida 3 fosfat
dan dihidroksiaseton fosfat. Kedua gula ini merupakan isomer satu sama lain.
5. Tahap 5: Glikolisis
Enzim isomerase mengkatalisis perubahan bolak-balik (reversibel) antara
kedua gula berkarbon tiga tersebut.
6. Tahap 6: Oksidasi yang diikuti dengan fosforilasi
Masing-masing gliseraldehid fosfat berubah menjadi 1,3 bifosfogliserat
dengan bantuan enzim triosefosfatdehidrogenase. Dalam tahap ini juga
Aktivitas Diskusi

terjadi transfer electron sehingga NAD+ berubah menjadi NADH, serta


pengikatan fosfat anorganik yang selalu ada dalam sitosol.
7. Tahap 7: Pelepasan fosfat berenergi tinggi oleh dua molekul ADP
menghasilkan dua molekul ATP dan 2 molekul 3-fosfogliserat
Terjadi perubahan 1,3 bifosfogliserat menjadi 3-fosfogliserat dengan
bantuan enzim fosfogliserokinase. Pada tahap ini juga terjadi pembentukan 2
molekul ATP dengan menggunakan gugus fosfat yang sudah ada pada reaksi
sebelumnya.
8. Tahap 8: Relokasi gugus fosfat yang tersedia
Terjadi perubahan 3-fosfogliserat menjadi 2-fosfogliserat karena enzim
fosfogliseromutase memindahkan gugus fosfatnya.
9. Tahap 9: Pelepasan air
Enzim enolase dan ion mg++ mengubah asam 2 fosfogliserat menjadi
fosfoenolpiruvat (PEP) dan pembebasan 2 molekul air.
10. Tahap 10: Pelepasan fosfat berenergi tinggi oleh dua molekul ADP
menghasilkan 2 molekul ATP dan 2 molekul piruvat
2-fosfoenol piruvat berubah menjadi asam piruvat dengan bantuan enzim
piruvatkinase.Reaksi terakhir glikolisis ini menghasilkan lagi ATP dengan
mentransfer gugus fosfat dari PEP ke ADP.
2. Reaksi antara Matriks Asam piruvat ini akan dioksidasi dan melepaskan 1 dari 3 karbon pada asam piruvat 2 Asetil KoA
Mitokondria (karbonnya dilepas dalam bentuk CO2 yang berdifusi keluar dari sel). Reaksi ini 2 CO2
menghasilkan fragmen berkarbon 2 yang disebut kelompok Asetil dan mengubah
NAD menjadi NADH. Reaksi ini kompleks, melibatkan 3 tahap reaksi antara. Diakhir
reaksi, kelompok asetil (fragmen berkarbon 2) bergabung dengan kofaktor koenzim
A (koenzim ini memiliki satu atom sulfur, yang diikat pada fragmen asetil oleh
ikatan yang tak stabil), sehingga membentuk senyawa asetil KoA.
3. Siklus Krebs Matriks Tahap 1: Kondensasi 4 CO2
mitokondria Kondensasi merupakan reaksi penggabungan molekul asetil-CoA dengan 2 ATP,
oksaloasetat membentuk asam sitrat. Enzim yang bekerja dalam reaksi ini adalah 6 NADH,
enzim asam sitrat sintetase. Reaksi ini tidak dapat balik (irreversibel) 2 FADH2
Tahap 2: Isomerase sitrat
Aktivitas Diskusi

Agar reaksi oksidasi dapat berlangsung, gugus hidroksil (-OH) pada sitrat harus
diatur kembali.Hal ini terjadi melalui dua tahap, pertama, molekul air dibuang
dari satu karbon, Tahapan ini dibantu oleh enzim aconitase, yang menghasilkan
isositrat.
Tahap 3: Produksi CO2
Isositrat mengalami reaksi dekarboksilasi oksidatif (oksidasi pertama).Pertama
isositrat dioksidasi, menghasilkan sepasang elektron, dan mengubah NAD
menjadi NADH.Dengan bantuan NADH, enzim isositrat dehidrogenase akan
mengubah isositrat menjadi alfa-ketoglutarat. Satu molekul CO2 dibebaskan
setiap satu reaksi.
Tahap 4: Dekarboksilasi oksidatif kedua
Tahapan reaksi ini mengubah alfa-ketoglutara menjadi suksinil-CoA.Reaksi
dikatalisasi oleh enzim alfa-ketoglutarat dehidrogenase yang merupakan
enzim kompleks multienzim mirip dengan piruvat dehidrogenase. Setelah
CO2 terbuang, yang tersisa adalah gugus suksinil yang bergabung dengan
koenzim A membentuk suksinil KoA. Dalam proses tersebut, terjadi reduksi
NAD+ menjadi NADH dan menghasilkan dua electron.
Tahap 5: Fosforilasi tingkat substrat
Respirasi seluler juga menghasilkan ATP dari tahapan ini. Reaksi pembentukan
ATP inilah yang dinamakan dengan fosforilasi, karena satu gugus fosfat akan
ditambahkan ke ADP menjadi ATP. Pada awalnya, suksinil-CoA akan diubah
menjadi suksinat, dengan mengubah GDP + Pi menjadi GTP. GTP tersebut akan
digunakan untuk membentuk ATP.
Tahap 6: Dehidrogenasi
Suksinat yang dihasilkan dari proses sebelumnya akan didehidrogenasi menjadi
fumarate dengan bantuan enzim suksinat dehidrogenase.Yang berperan sebagai
penerima electron adalah flavin adenine dinukleotida (FAD). FAD merupakan
bagian dari membrane dalam mitokondria.FAD melepaskan electron dan
menjadi FADH2.
Tahap 7-8: Hidrasi dan regenerasi oksaloasetat
Dua tahapan ini merupakan akhir dari Siklus Krebs. Hidrasi merupakan
penambahan atom hidrogen pada ikatan ganda karbon (C=C) yang ada pada
Aktivitas Diskusi

fumarat sehingga menghasilkan malat. Malat dehidrogenase mengubah


malat menjadi oksaloasetat berkarbon empat dan dua electron sehingga
NAD+ berubah menjadi NADH. Oksaloasetat yang dihasilkan berfungsi untuk
menangkap asetil-CoA, sehingga siklus Krebs akan terus berlangsung.
Transport Membra ne Sistem transport elektron merupakan suatu rantai pembawa elektron yang terdiri ATP
elektronTranspor dalam atas NAD, FAD, koenzim Q, dan sitokrom. Transpor elektron terjadi di membrane
t elektron mitokodria dalam mitokondria, dan berakhir setelah elektron dan H bereaksi dengan
oksigen yang berfungsi sebagai akseptor terakhir, membentuk H2O. Reaksinya
kompleks, tetapi yang berperan penting adalah NADH, FAD, dan molekul-
molekul khusus, seperti Flavo protein, ko-enzim Q, serta beberapa sitokrom.
Dikenal ada beberapa sitokrom, yaitu sitokrom C1, C, A, B, dan A3. Elektron
berenergi pertama-tama berasal dari NADH, kemudian ditransfer ke FMN (Flavine
Mono Nukleotida), selanjutnya ke Q, sitokrom C1, C, A, B, dan A3, lalu berikatan
dengan H yang diambil dari lingkungan sekitarnya. Sampai terjadi reaksi terakhir
yang membentuk H2O.
Jadi, hasil akhir proses ini terbentuknya 32 ATP dan H2O sebagai hasil
sampingan respirasi. Produk sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang
ke luar tubuh melalui paru-paru pada pernapasan hewan tingkat tinggi.

 Berapa jumlah energi yang dihasilkan dari oksidasi NADH2 dan FADH2 dalam transpor electron?
Jawaban:
Energi yang dihasilkan dari oksidasi 1 molekul NADH2 adalah 3 molekul ATP, sedangkan untuk 1 molekul FADH2 menghasilkan 2 molekul ATP.

 Berapa jumlah ATP yang dihasilkan oleh 1 molekul glukosa melalui respirasi aerob pada manusia?
Jawaban:
Glikolisis = 2 ATP + 2 NADH = 2 ATP + (2 x 3) ATP= 8 ATP
Dekarboksilasi
Oksidatif = 2 NADH = (2 x 3) ATP= 6 ATP
Siklus Krebs = 2 ATP + 6 NADH = 2 ATP + (6 x 3) ATP= 20 ATP
+ 2 FADH2 = (2 x 2) ATP = 4 ATP
Jumlah ATP yang dihasilkan adalah = 38 ATP
Aktivitas Diskusi

Pemecahan 1 molekul glukosa melalui respirasi aerob pada manusia menghasilkan 38 ATP
Kesimpulan:
Dari melengkapi tabel di atas siswa dapat mengetahui tentang tahapan (glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus krebs dan transport electron), tempat reaksi, proses dan hasil
respirasi aerob pada manusia. Dan siswa juga dapat mengetahui jumlah energy yang dihasilkan dari mengerjakan dua soal di atas.

2. Kajilah literatur/artikel tentang katabolisme (respirasi aerob) pada tumbuhan


Analisis:
 Isilah tabel di bawah ini berdasarkan hasil diskusi anda!
N Tahapan Tempat
Proses Hasil Ket
o Respirasi aerob reaksi
1. Glikolisis Sitosol, 1. Tahap 1: Fosforilasi glukosa oleh ATP 2 asam piruvat
Glukosa yang masuk ke dalam sel mengalami fosforilasi dengan bantuan enzim 2 NADH2
heksokinase, mentransfer gugus fosfat dari ATP ke glukosa menghasilkan 4 ATP
glukosa 6fosfat. Reaksi ini memerlukan energi yang diperoleh dari perubahan
ATP menjadi ADP.
2. Tahap 2: Penyusunan kembali
Glukosa 6-fosfat disusun ulang dengan bantuan enzim fosfoglukoisomeras
menjadi isomernya berupa fruktosa 6-fosfat.
3. Tahap 3: Fosforilasi kedua
Dengan menggunakan energi dari hasil perubahan ATP menjadi ADP, fruktosa
6fosfat diubah oleh enzim fosfofruktokinase menjadi fruktosa 1,6-bifosfat.
4. Tahap 4: Glikolisis
Disinilah dimulai glikolisis.Enzim aldolase menguraikan molekul gula menjadi
dua gula berkarbon-tiga yang berbeda yaitu gliseraldehida 3 fosfat dan
dihidroksiaseton fosfat. Kedua gula ini merupakan isomer satu sama lain.
5. Tahap 5: Glikolisis
Enzim isomerase mengkatalisis perubahan bolak-balik (reversibel) antara kedua
gula berkarbon tiga tersebut.
Aktivitas Diskusi

6. Tahap 6: Oksidasi yang diikuti dengan fosforilasi


Masing-masing gliseraldehid fosfat berubah menjadi 1,3 bifosfogliserat dengan
bantuan enzim triosefosfatdehidrogenase. Dalam tahap ini juga terjadi transfer
electron sehingga NAD berubah menjadi NADH, serta pengikatan fosfat
anorganik yang selalu ada dalam sitosol.
7. Tahap 7: Pelepasan fosfat berenergi tinggi oleh dua molekul ADP menghasilkan
dua molekul ATP dan 2 molekul 3-fosfogliserat
Terjadi perubahan 1,3 bifosfogliserat menjadi 3-fosfogliserat dengan bantuan
enzim fosfogliserokinase. Pada tahap ini juga terjadi pembentukan 2 molekul
ATP dengan menggunakan gugus fosfat yang sudah ada pada reaksi
sebelumnya.
8. Tahap 8: Relokasi gugus fosfat yang tersedia
Terjadi perubahan 3-fosfogliserat menjadi 2-fosfogliserat karena enzim
fosfogliseromutase memindahkan gugus fosfatnya.
9. Tahap 9: Pelepasan air
Enzim enolase dan ion mg++ mengubah asam 2 fosfogliserat menjadi
fosfoenolpiruvat (PEP) dan pembebasan 2 molekul air.
10. Tahap 10: Pelepasan fosfat berenergi tinggi oleh dua molekul ADP menghasilkan
2 molekul ATP dan 2 molekul piruvat
2-fosfoenol piruvat berubah menjadi asam piruvat dengan bantuan enzim
piruvatkinase.Reaksi terakhir glikolisis ini menghasilkan lagi ATP dengan
mentransfer gugus fosfat dari PEP ke ADP.
2. Reaksi antara Matriks Asam piruvat ini akan dioksidasi dan melepaskan 1 dari 3 karbon pada asam piruvat 2 Asetil KoA
mitokondria (karbonnya dilepas dalam bentuk CO2 yang berdifusi keluar dari sel). Reaksi ini 2 CO2
mnghasilkan fragmen berkarbon 2 yang disebut kelompok Asetil dan mengubah
NAD menjadi NADH. Reaksi ini kompleks, melibatkan 3 tahap reaksi antara. Diakhir
reaksi, kelompok asetil (fragmen berkarbon 2) bergabung dengan kofaktor koenzim
A (koenzim ini memiliki satu atom sulfur, yang diikat pada fragmen asetil oleh
ikatan yang tak stabil), sehingga membentuk senyawa asetil KoA.
3. Siklus Krebs Matriks Tahap 1: Kondensasi 4 CO2,
mitokondria Kondensasi merupakan reaksi penggabungan molekul asetil-CoA dengan 2 ATP,
Aktivitas Diskusi

oksaloasetat membentuk asam sitrat. Enzim yang bekerja dalam reaksi ini adalah 6 NADH,
enzim asam sitrat sintetase. Reaksi ini tidak dapat balik (irreversibel) 2 FADH2
Tahap 2: Isomerase sitrat
Agar reaksi oksidasi dapat berlangsung, gugus hidroksil (-OH) pada sitrat harus
diatur kembali.Hal ini terjadi melalui dua tahap, pertama, molekul air dibuang dari
satu karbon, Tahapan ini dibantu oleh enzim aconitase, yang menghasilkan
isositrat.
Tahap 3: Produksi CO2
Isositrat mengalami reaksi dekarboksilasi oksidatif (oksidasi pertama).Pertama
isositrat dioksidasi, menghasilkan sepasang elektron, dan mengubah NAD
menjadi NADH.Dengan bantuan NADH, enzim isositrat dehidrogenase akan
mengubah isositrat menjadi alfa-ketoglutarat. Satu molekul CO2 dibebaskan setiap
satu reaksi.
Tahap 4: Dekarboksilasi oksidatif kedua
Tahapan reaksi ini mengubah alfa-ketoglutara menjadi suksinil-CoA.Reaksi
dikatalisasi oleh enzim alfa-ketoglutarat dehidrogenase yang merupakan enzim
kompleks multienzim mirip dengan piruvat dehidrogenase. Setelah CO2
terbuang, yang tersisa adalah gugus suksinil yang bergabung dengan koenzim A
membentuk suksinil KoA. Dalam proses tersebut, terjadi reduksi NAD+ menjadi
NADH dan menghasilkan dua electron.
Tahap 5: Fosforilasi tingkat substrat
Respirasi seluler juga menghasilkan ATP dari tahapan ini. Reaksi pembentukan
ATP inilah yang dinamakan dengan fosforilasi, karena satu gugus fosfat akan
ditambahkan ke ADP menjadi ATP. Pada awalnya, suksinil-CoA akan diubah
menjadi suksinat, dengan mengubah GDP + Pi menjadi GTP. GTP tersebut akan
digunakan untuk membentuk ATP.
Tahap 6: Dehidrogenasi
Suksinat yang dihasilkan dari proses sebelumnya akan didehidrogenasi menjadi
fumarate dengan bantuan enzim suksinat dehidrogenase.Yang berperan sebagai
penerima electron adalah flavin adenine dinukleotida (FAD). FAD merupakan
bagian dari membrane dalam mitokondria.FAD melepaskan electron dan menjadi
FADH2.
Aktivitas Diskusi

Tahap 7-8: Hidrasi dan regenerasi oksaloasetat


Dua tahapan ini merupakan akhir dari Siklus Krebs. Hidrasi merupakan
penambahan atom hidrogen pada ikatan ganda karbon (C=C) yang ada pada
fumarat sehingga menghasilkan malat. Malat dehidrogenase mengubah malat
menjadi oksaloasetat berkarbon empat dan dua electron sehingga NAD+
berubah menjadi NADH. Oksaloasetat yang dihasilkan berfungsi untuk
menangkap asetil-CoA, sehingga siklus Krebs akan terus berlangsung.
Transport Membra ne Sistem transport elektron merupakan suatu rantai pembawa elektron yang terdiri ATP
elektron dalam atas NAD, FAD, koenzim Q, dan sitokrom. Transpor elektron terjadi di membran
mitokodria dalam mitokondria, dan berakhir setelah elektron dan H bereaksi dengan
oksigen yang berfungsi sebagai akseptor terakhir, membentuk H2O. Reaksinya
kompleks, tetapi yang berperan penting adalah NADH, FAD, dan molekul-
molekul khusus, seperti Flavo protein, ko-enzim Q, serta beberapa sitokrom.
Dikenal ada beberapa sitokrom, yaitu sitokrom C1, C, A, B, dan A3. Elektron
berenergi pertama-tama berasal dari NADH, kemudian ditransfer ke FMN (Flavine
Mono Nukleotida), selanjutnya ke Q, sitokrom C1, C, A, B, dan A3, lalu berikatan
dengan H yang diambil dari lingkungan sekitarnya.
Sampai terjadi reaksi terakhir yang membentuk H2O.

Jadi, hasil akhir proses ini terbentuknya 32 ATP dan H2O sebagai hasil
sampingan respirasi. Produk sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang
ke luar tubuh melalui stomata

 Berapa jumlah energi yang dihasilkan dari oksidasi NADH2 dan FADH2 dalam transpor electron?
Jawaban:
Energi yang dihasilkan dari oksidasi 1 molekul NADH2 adalah 3 molekul ATP, sedangkan untuk 1 molekul FADH2 menghasilkan 2 molekul ATP.
 Berapa jumlah ATP yang dihasilkan oleh 1 molekul glukosa melalui respirasi aerob pada tumbuhan?
Jawaban:
Aktivitas Diskusi

Glikolisis = 2 ATP + 2 NADH = 2 ATP + (2 x 3) ATP = 8 ATP


Dekarboksilasi
Oksidatif = 2 NADH = (2 x 3) ATP = 6 ATP
Siklus Krebs = 2 ATP + 6 NADH = 2 ATP + (6 x 3) ATP= 20 ATP
+ 2 FADH2= (2 x 2) ATP = 4 ATP
Jumlah ATP yang dihasilkan adalah = 38 ATP
Pemecahan 1 molekul glukosa melalui respirasi aerob pada tumbuhan menghasilkan 38 ATP
Kesimpulan:
Dari melengkapi tabel di atas siswa dapat mengetahui tentang tahapan, tempat reaksi, proses dan hasil respirasi aerob pada tumbuhan. Dan siswa juga dapat mengetahui
jumlah energy yang dihasilkan dari mengerjakan dua soal di atas.

3. Kajilah literatur/artikel tentang katabolisme (respirasi aerob) pada mikroba


Analisis:
 Isilah tabel di bawah ini berdasarkan hasil diskusi anda!
N Tahapan Tempat
Proses Hasil Ket
o Respirasi aerob reaksi
1 Glikolisis Sitosol 1. Tahap 1: Fosforilasi glukosa oleh ATP 2 asam piruvat
Glukosa yang masuk ke dalam sel mengalami fosforilasi dengan bantuan enzim 2 NADH2
heksokinase, mentransfer gugus fosfat dari ATP ke glukosa menghasilkan glukosa 4 ATP
6fosfat. Reaksi ini memerlukan energi yang diperoleh dari perubahan ATP
menjadi ADP.
2. Tahap 2: Penyusunan kembali
Glukosa 6-fosfat disusun ulang dengan bantuan enzim fosfoglukoisomerase
menjadi isomernya berupa fruktosa 6-fosfat.
3. Tahap 3: Fosforilasi kedua
Aktivitas Diskusi

Dengan menggunakan energi dari hasil perubahan ATP menjadi ADP, fruktosa
6fosfat diubah oleh enzim fosfofruktokinase menjadi fruktosa 1,6-bifosfat.
4. Tahap 4: Glikolisis
Disinilah dimulai glikolisis.Enzim aldolase menguraikan molekul gula menjadi dua
gula berkarbon-tiga yang berbeda yaitu gliseraldehida 3 fosfat dan
dihidroksiaseton fosfat. Kedua gula ini merupakan isomer satu sama lain.
5. Tahap 5: Glikolisis
Enzim isomerase mengkatalisis perubahan bolak-balik (reversibel) antara kedua
gula berkarbon tiga tersebut.
6. Tahap 6: Oksidasi yang diikuti dengan fosforilasi
Masing-masing gliseraldehid fosfat berubah menjadi 1,3 bifosfogliserat dengan
bantuan enzim triosefosfatdehidrogenase. Dalam tahap ini juga terjadi transfer
electron sehingga NAD berubah menjadi NADH, serta pengikatan fosfat
anorganik yang selalu ada dalam sitosol.
7. Tahap 7: Pelepasan fosfat berenergi tinggi oleh dua molekul ADP menghasilkan
dua
molekul ATP dan 2 molekul 3-fosfogliserat Terjadi perubahan 1,3 bifosfogliserat
menjadi 3-fosfogliserat dengan bantuan enzim fosfogliserokinase. Pada tahap ini
juga terjadi pembentukan 2 molekul ATP dengan menggunakan gugus fosfat yang
sudah ada pada reaksi sebelumnya.
8. Tahap 8: Relokasi gugus fosfat yang tersedia
Terjadi perubahan 3-fosfogliserat menjadi 2-fosfogliserat karena enzim
fosfogliseromutase memindahkan gugus fosfatnya.
9. Tahap 9: Pelepasan air
Enzim enolase dan ion mg++ mengubah asam 2 fosfogliserat menjadi
fosfoenolpiruvat (PEP) dan pembebasan 2 molekul air.
10. Tahap 10: Pelepasan fosfat berenergi tinggi oleh dua molekul ADP menghasilkan
2
molekul ATP dan 2 molekul piruvat
2-fosfoenol piruvat berubah menjadi asam piruvat dengan bantuan enzim
piruvatkinase.Reaksi terakhir glikolisis ini menghasilkan lagi ATP dengan
mentransfer gugus fosfat dari PEP ke ADP.
Aktivitas Diskusi

2. Reaksi antara Matriks Asam piruvat ini akan dioksidasi dan melepaskan 1 dari 3 karbon pada asam piruvat 2 Asetil KoA
mitokondria (karbonnya dilepas dalam bentuk CO2 yang berdifusi keluar dari sel). Reaksi ini 2 CO2
mnghasilkan fragmen berkarbon 2 yang disebut kelompok Asetil dan mengubah
NAD menjadi NADH. Reaksi ini kompleks, melibatkan 3 tahap reaksi antara. Diakhir
reaksi, kelompok asetil (fragmen berkarbon 2) bergabung dengan kofaktor koenzim
A (koenzim ini memiliki satu atom sulfur, yang diikat pada fragmen asetil oleh
ikatan yang tak stabil), sehingga membentuk senyawa asetil KoA.
3. Siklus Krebs Matriks Tahap 1: Kondensasi 4 CO2,
mitokondria Kondensasi merupakan reaksi penggabungan molekul asetil-CoA dengan 2 ATP,
oksaloasetat membentuk asam sitrat. Enzim yang bekerja dalam reaksi ini adalah 6 NADH,
enzim asam sitrat sintetase. Reaksi ini tidak dapat balik (irreversibel) 2 FADH2
Tahap 2: Isomerase sitrat
Agar reaksi oksidasi dapat berlangsung, gugus hidroksil (-OH) pada sitrat harus
diatur kembali.Hal ini terjadi melalui dua tahap, pertama, molekul air dibuang dari
satu karbon, Tahapan ini dibantu oleh enzim aconitase, yang menghasilkan
isositrat.
Tahap 3: Produksi CO2
Isositrat mengalami reaksi dekarboksilasi oksidatif (oksidasi pertama).Pertama
isositrat dioksidasi, menghasilkan sepasang elektron, dan mengubah NAD
menjadi NADH.Dengan bantuan NADH, enzim isositrat dehidrogenase akan
mengubah isositrat menjadi alfa-ketoglutarat. Satu molekul CO2 dibebaskan setiap
satu reaksi.
Tahap 4: Dekarboksilasi oksidatif kedua
Tahapan reaksi ini mengubah alfa-ketoglutara menjadi suksinil-CoA.Reaksi
dikatalisasi oleh enzim alfa-ketoglutarat dehidrogenase yang merupakan enzim
kompleks multienzim mirip dengan piruvat dehidrogenase. Setelah CO2
terbuang, yang tersisa adalah gugus suksinil yang bergabung dengan koenzim A
membentuk suksinil KoA. Dalam proses tersebut, terjadi reduksi NAD+ menjadi
NADH dan menghasilkan dua electron.
Tahap 5: Fosforilasi tingkat substrat
Respirasi seluler juga menghasilkan ATP dari tahapan ini. Reaksi pembentukan
Aktivitas Diskusi

ATP inilah yang dinamakan dengan fosforilasi, karena satu gugus fosfat akan
ditambahkan ke ADP menjadi ATP. Pada awalnya, suksinil-CoA akan diubah
menjadi suksinat, dengan mengubah GDP + Pi menjadi GTP. GTP tersebut akan
digunakan untuk membentuk ATP.
Tahap 6: Dehidrogenasi
Suksinat yang dihasilkan dari proses sebelumnya akan didehidrogenasi menjadi
fumarate dengan bantuan enzim suksinat dehidrogenase.Yang berperan sebagai
penerima electron adalah flavin adenine dinukleotida (FAD). FAD merupakan
bagian dari membrane dalam mitokondria.FAD melepaskan electron dan menjadi
FADH2.
Tahap 7-8: Hidrasi dan regenerasi oksaloasetat
Dua tahapan ini merupakan akhir dari Siklus Krebs. Hidrasi merupakan
penambahan atom hidrogen pada ikatan ganda karbon (C=C) yang ada pada
fumarat sehingga menghasilkan malat. Malat dehidrogenase mengubah malat
menjadi oksaloasetat berkarbon empat dan dua electron sehingga NAD+
berubah menjadi NADH. Oksaloasetat yang dihasilkan berfungsi untuk
menangkap asetil-CoA, sehingga siklus Krebs akan terus berlangsung.
Transport Membra Sistem transport elektron merupakan suatu rantai pembawa elektron yang terdiri ATP
elektron ne dalam atas NAD, FAD, koenzim Q, dan sitokrom. Transpor elektron terjadi di membran
mitokodria dalam mitokondria, dan berakhir setelah elektron dan H bereaksi dengan
oksigen yang berfungsi sebagai akseptor terakhir, membentuk H2O. Reaksinya
kompleks, tetapi yang berperan penting adalah NADH, FAD, dan molekul-
molekul khusus, seperti Flavo protein, ko-enzim Q, serta beberapa sitokrom.
Dikenal ada beberapa sitokrom, yaitu sitokrom C1, C, A, B, dan A3. Elektron
berenergi pertama-tama berasal dari NADH, kemudian ditransfer ke FMN (Flavine
Mono Nukleotida), selanjutnya ke Q, sitokrom C1, C, A, B, dan A3, lalu berikatan
dengan H yang diambil dari lingkungan sekitarnya. Sampai terjadi reaksi terakhir
yang membentuk H2O.
Jadi, hasil akhir proses ini terbentuknya 32 ATP dan H2O sebagai hasil sampingan
respirasi. Produk sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang ke luar
tubuh.
Aktivitas Diskusi

 Berapa jumlah energi yang dihasilkan dari oksidasi NADH2 dan FADH2 dalam transpor electron?
Jawaban:
Energi yang dihasilkan dari oksidasi 1 molekul NADH2 adalah 3 molekul ATP, sedangkan untuk 1 molekul FADH2 menghasilkan 2 molekul ATP.
 Berapa jumlah ATP yang dihasilkan oleh 1 molekul glukosa melalui respirasi aerob pada mikroba?
Jawaban:
Glikolisis = 2 ATP + 2 NADH = 2 ATP + (2 x 3) ATP= 8 ATP
Dekarboksilasi
Oksidatif = 2 NADH = (2 x 3) ATP = 6 ATP
Siklus Krebs = 2 ATP + 6 NADH = 2 ATP + (6 x 3) ATP= 20 ATP
+ 2 FADH2 = (2 x 2) ATP = 4 ATP
Jumlah ATP yang dihasilkan adalah = 38 ATP
Pemecahan 1 molekul glukosa melalui respirasi aerob pada mikroba menghasilkan 38 ATP
Kesimpulan:
Dari melengkapi tabel di atas siswa dapat mengetahui tentang tahapan, tempat reaksi, proses dan hasil respirasi aerob pada mikroba. Dan siswa juga dapat mengetahui
jumlah energy yang dihasilkan dari mengerjakan dua soal di atas.
Aktivitas Diskusi

Respirasi anaerob
Respirasi anaerob merupakan respirasi yang tidak menggunakan oksigen sebagai penerima elektron akhir pada saat pembentukan ATP. Respirasi anaerob juga
menggunakan glukosa sebagai substrat. Meskipun energi yang dihasilkannya jauh lebih kecil daripada respirasi aerob, jumlah ini cukup bagi mikroorganisme dan energi awal bagi
hewan. Selain menghasilkan ATP, glikolisis juga menghasilkan NADH dan NAD +. Tanpa suplai NAD+ yang memadai, proses glikolisis pada respirasi anaerob dapat terhenti. Oleh
karena itu, organisme yang melakukan respirasi anaerob harus mampu mengoksidasi NADH menjadi NAD + kembali.
Setelah berolahraga atau mengerjakan pekerjaan berat, napas kita menjadi terengah-engah karena suplai oksigen yang masuk tubuh menjadi berkurang. Tubuh mengatasi
keadaan ini dengan memperpendek jalur pembentukan energi melalui proses respirasi anaerob. Respirasi anaerob terjadi bila tidak tersedia oksigen. Dalam respirasi aerob
oksigen berperan sebagai penerima electron terakhir. Bila peran oksigen digantikan oleh zat lain, terjadilah respirasi anaerob. Organela-organela dan reaksi-reaksi yang terlibat
dalam proses respirasi aerob sama dengan respirasi anaerob. Adapun zat lain yang dapat menggantikan peran oksigen diantaranya NO 3 dan SO4. Sejauh ini baru diketahui yang
dapat menggunakan zat pengganti oksigen merupakan golongan mikroorganisme. Hampir sama dengan respirasi aerob, selama respirasi anaerob berlangsung, pada
mikroorganisme substrat dioksidasi menjadi CO 2 melalui pemindahan H+ secara berantai. Hasil akhir yang diperoleh merupakan campuran dari produk yang lebih teroksidasi
ataupun yang lebih tereduksi dibandingkan substrat awalnya. Tergantung pada jenis mikroorganismenya, produk akhir tersebut berupa asam, alkohol, keton, dan gas-gas
(Fahruddin, 2010). Dengan demikian organisme tingkat tinggi tidak dapat melakukan respirasi anaerob. Apabila tidak tersedia oksigen, organisme tingkat tinggi akan mengubah
energi potensial kimia menjadi energi kinetik melalui proses fermentasi.
Respirasi pada tumbuhan, tidak bisa diamati seperti pada manusia. Tumbuhan melakukan respirasi pada bagian daunnya yang dikenal dengan stomata atau mulut daun.
Melalui stomata, tumbuhan menyerap oksigen. Tumbuhan bisa melakukan respirasi aerob dan anaerob. Pada respirasi aerob, terjadi proses pembakaran atau oksidasi glukosa
secara sempurna dan akan menghasilkan energi dalam jumlah yang besar yakni 36 ATP. Respirasi anaerob terdapat pada tumbuhan tingkat tinggi, hanya terjadi jika persediaan
oksigen bebas di bawah minimum. Contoh: kecambah jagung yang tidak dapat mempertahankan hidupnya di dalam suatu tempat yang tidak ada oksigen sama sekali. Misalnya
Aktivitas Diskusi

tergenang air agak lama, sehingga akan mengancam kehidupannya. Hal ini karena respirasi aerob terhenti sama sekali, sedangkan respirasi anaerob tak mungkin mencukupi
energi yang dibutuhkan.
Pada biji-bijian yang tampak kering (jagung, padi, biji bunga matahari), buah-buahan yang berdaging seperti buah apel dan peer dapat bertahan berbulan-bulan dalam
penyimpanan, dimana hanya terdapat H dan N saja, buah terus menghasilkan CO 2 sebagai tanda bahwa masih terjadi respirasi terus. Hasil dari respirasi tersebut adalah asam
sitrat, asam malat, asam oksalat, dan asam laktat.
Fermentasi
Fermentasi adalah produksi energi di dalam sel berupa respirasi yang terjadi dalam kondisi anaerob (tanpa melibatkan oksigen). Fermentasi menggunakan agen pengoksidasi
yang berasal dalam sel dan jaringan dari organisme tersebut, dengan mentransfer elektron dari NADH ke piruvat atau turunan dari piruvat. Piruvat, produk akhir dari glikolisis,
berfungsi sebagai akseptor elektron untuk mengoksidasi NADH kembali ke NAD+, yang kemudian dapat digunakan kembali dalam glikolisis (Campbell, dkk: 2011).
Ada banyak jenis fermentasi, berbeda dalam produk akhir yang terbentuk dari piruvat. Dua jenis umum adalah fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat.
a. Fermentasi alkohol
Dalam beberapa mikroorganisme seperti ragi, glukosa dioksidasi menghasilkan etanol dan CO 2 dalam proses yang disebut fermentasi alkohol.

b. Fermentasi Asam Laktat


Sama halnya dengan fermentasi alkohol, fermentasi asam laktat dimulai dengan tahap glikolisis. Fermentasi asam laktat dilakukan oleh sel otot dan beberapa sel lainnya,
serta beberapa bakteri asam laktat.
Aktivitas Diskusi

A. SOAL
i. Kajilah literatur/artikel tentang katabolisme (respirasi anaerob) pada manusia
Analisis:
 Isilah tabel di bawah ini berdasarkan hasil diskusi anda!
N Tahapan Respirasi Tempat
Bahan Proses Hasil Ket
o anaerob reaksi
1. Glikolisis Sitoplasma Glukosa a. Dengan Enzim fosfoglukoisomerase, Glukosa 6-fosfat akan diubah 2 Asam piruvat
menjadi isomer fruktosa 6-fosfat. 2 NADH
b. Dengan Enzim Aldolase, fruktosa 1,6 bisfosfat dipecah menjadi 2 2 ATP.
molekul gula yang berbeda, yaitu gliseraldehid-3-fosfat (PGAL) &
dihidroksiaseton.
c. Dengan Enzim Fosfofruktokinase, gugus fosfat dari ATP ditransfer ke
glukosa 6-fosfat, lalu menghasilkan fruktosa 1,6 bisfosfat.
d. Dengan Enzim heksokinase, terjadi penambahan gugus fosfat dari ATP
pada molekul glukosa sehingga terbentuklah glukosa 6-fosfat.
e. Pada glikosis PGAL akan terpisah menjadi substrat glikolisis berikutnya,
sementara dihidroksiaseton.
f. Dengan Enzim Piruvat kinase, fosfoenol piruvat kinase mentransfer
gugus fosfat dan menghasilkan asam piruvat & 2 ATP lagi yang
digunakan untuk siklus glikolisis selanjutnya.
g. Dengan Enzim Triosafosfat dehidrogenase, elektron dan H+ pindah dari
substrat gliseraldehid fosfat menuju NAD+ kemudian terbentuklah 2
NADH dan 1,3-bifosfogliserat.
h. Dengan Enzim fosfogliseromutase, Gugus fosfat 3-fosfogliserat diubah
menjadi 2-fosfogliserat.
i. Dengan Enzim enolase, 2-fosfogliserat akan melepaskan molekul air
(H2O) sehingga terbentuklah fosfoenol piruvat kinase (PEP).
Aktivitas Diskusi

j. Dengan enzim fosfogliserokinase, kelompok fosfat 1,3-bifosfogliserat


ditransfer ke ADP. Pada tahap ini, 1 molekul glukosa menghasilkan 2
molekul ATP dan senyawa 3-fosfogliserat.
2. Dekarboksilasi Matriks 2 Asam a. Dekarboksilasi Oksidatif yang satu ini merupakan sebuah tahapan 2 Asetil Co-A
Oksidatif Mitokondria Piruvat sebelum masuk ke dalam proses respirasi yang selanjutnya. 2 CO2
b. Proses tahapan respirasi aerob ini terjadi dalam mitokondria, tepatnya 2 NADH
dalam matriks mitokondria. Peristiwa tahapan ini pun akan mengubah
1 asam piruvat menjadi 1 asetil co-A.
c. Dalam tahapan sebelumnya (tahapan glikolisis), jumlah dari senyawa
glukosa dapat menghasilkan 2 asam piruvat yang menyebabkan
terbentuknya 2 asetil co-A.
d. Lalu, pada proses ini juga memerlukan koenzim-A yang nantinya akan
menghasilkan 2 NADH dari NAD+. Dua molekul asetil co-A yang akan
menuju pada tahapan respirasi berikutnya.
3. Siklus Krebs Matriks 2 Asetil a. Dalam siklus ini juga dapat kita sebut dengan daur ulang asam nitrat. 6 NADH
Mitokondria Co-A Hal ini karena dalam proses tahapan ini akan menghasilkan senyawa 4 CO2
awal yang berupa asam nitrat. Proses ini berlangsung dalam matriks 2 FADH
mitokondria. 2 ATP
b. Pada Siklus Krebs akan menghasilkan senyawa yang memiliki fungsi
dalam menyediakan kerangka karbon untuk sintesis dari senyawa yang
lain, seperti 3 NADH, 1 FADH2, dan juga 1 ATP dalam tiap asam
piruvat.
c. Karena pada input substrat yang sebelumnya adalah 2 asetil co-A
dalam tiap satu molekul glukosa, maka dalam Siklus Krebs akan
menghasilkan 2 ATP, 6 NADH, serta 2 FADH2. Kemudian, dalam
tahapan ini masih akan menghasilkan CO2.
d. Terdapat 4 buah CO2 yang akan Siklus Krebs hasilkan, yakni 2 dari
asetil co-A yang dipakai dan satu proses terbentuknya NADH dari
NAD+ yang menghasilkan 2 buah CO2. Sehingga, kita dapat
menyimpulkan jika hasil dari Siklus Krebs adalah 4 CO2, 2 ATP, 6 NADH,
dan 2 FADH2.
Aktivitas Diskusi

4. Transpor Elektron Krista 10 NADH a. Setiap satu molekul NADH akan menghasilkan 3 ATP. Kemudian, dalam 34 ATP6 H2O
Mitokondria 2 FADH satu molekul FADH2 akan dihasilkan 2 ATP.
b. Jika pada proses sebelumnya kita memperoleh 10 NDAH, maka total
dari ATP yang akan kita peroleh adalah 30 buah ATP. Sementara itu,
jumlah FADH2 yang sebelumnya akan kita peroleh dari proses Siklus
Krebs adalah 2 buah FADH2, maka total ATP yang akan kita dapatkan
dari FADH2 yaitu 4 ATP.
c. Lalu, jika kita menambahkan 4 buah ATP dari Glikolisis dan juga Siklus
Krebs, maka jumlah totalnya adalah 38 ATP. Namun, karena pada
tahapan Glikolisis terjadi perpindahan sitoplasma ke tahapan transpor
elektron (memerlukan energi 2 ATP), maka total bersih yang tahapan
respirasi aerob ini hasilkan adalah 34 ATP

 Berapa jumlah ATP yang dihasilkan oleh 1 molekul glukosa melalui respirasi anaerob pada manusia?
Pada respirasi anaerob 1 molekul glukosa hanya menghasilkan 2 ATP.
 Jelaskan perbedaan respirasi aerob dengan anaerob!
No
PERBEDAAN RESPIRASI AEROB RESPIRASI ANAEROB
.

1 Keadaaan Terdapat oksigen (O2) Tidak ada oksigen (O2)

2 Sel yang melakukan Sebagian sel organisme Sel bakteri, sel ragi, eritrosit dan sel otot

Jumlah energi yang


3 Tinggi yaitu 38 ATP Rendah yaitu 2 ATP
dihasilkan
Aktivitas Diskusi

Fermentasi asam piruvat menghasilkan asam laktat dan


Karbondioksida (CO2), air ATP
4 Produk
(H2O) dan ATP
Fermentasi Alkohol menghasilkan etanol, ATP dan C02

5 Tempat reaksi Sitoplasma, mitokondria Sitoplasma

Glikolisis, dekarboksilasi
6 Tahapan reaksi oksidatif, siklus krebs dan Glikolisis dan transport elektron
rantai transport elektron
Pada fermentasi asam laktat berupa asam piruvat (3C),
7 Akseptor elektron Oksigen (O2)
sedangkan fermentasi alcohol berupa asetaldehid (2C)

Kesimpulan:
Dari melengkapi tabel di atas siswa dapat mengetahui mengenai tahapan, tempat reaksi, proses dan hasil respirasi anaerob pada manusia. Siswa juga dapat mengetahui
energy yang dihasilkan serta perbedaan respirasi aerob dan respirasi anaerob dengan mengerjakan kedua soal di atas.

ii. Kajilah literatur/artikel tentang katabolisme (respirasi anaerob) pada tumbuhan


Analisis:
 Isilah tabel di bawah ini berdasarkan hasil diskusi anda!
N Tahapan Respirasi Tempat Bahan Proses Hasil Ket
o anaerob reaksi
1. Glikolisis Sitoplasma Glukosa a. Dengan Enzim fosfoglukoisomerase, Glukosa 6-fosfat akan diubah 2 Asam piruvat
menjadi isomer fruktosa 6-fosfat. 2 NADH
b. Dengan Enzim Aldolase, fruktosa 1,6 bisfosfat dipecah menjadi 2 2 ATP.
molekul gula yang berbeda, yaitu gliseraldehid-3-fosfat (PGAL) &
Aktivitas Diskusi

dihidroksiaseton.
c. Dengan Enzim Fosfofruktokinase, gugus fosfat dari ATP ditransfer ke
glukosa 6-fosfat, lalu menghasilkan fruktosa 1,6 bisfosfat.
d. Dengan Enzim heksokinase, terjadi penambahan gugus fosfat dari
ATP pada molekul glukosa sehingga terbentuklah glukosa 6-fosfat.
e. Pada glikosis PGAL akan terpisah menjadi substrat glikolisis
berikutnya, sementara dihidroksiaseton.
f. Dengan Enzim Piruvat kinase, fosfoenol piruvat kinase mentransfer
gugus fosfat dan menghasilkan asam piruvat & 2 ATP lagi yang
digunakan untuk siklus glikolisis selanjutnya.
g. Dengan Enzim Triosafosfat dehidrogenase, elektron dan H+ pindah
dari substrat gliseraldehid fosfat menuju NAD+ kemudian
terbentuklah 2 NADH dan 1,3-bifosfogliserat.
h. Dengan Enzim fosfogliseromutase, Gugus fosfat 3-fosfogliserat
diubah menjadi 2-fosfogliserat.
i. Dengan Enzim enolase, 2-fosfogliserat akan melepaskan molekul air
(H2O) sehingga terbentuklah fosfoenol piruvat kinase (PEP).
j. Dengan enzim fosfogliserokinase, kelompok fosfat 1,3-bifosfogliserat
ditransfer ke ADP. Pada tahap ini, 1 molekul glukosa menghasilkan 2
molekul ATP dan senyawa 3-fosfogliserat.
2. Dekarboksilasi Matriks 2 Asam Piruvat a. Dekarboksilasi Oksidatif yang satu ini merupakan sebuah tahapan 2 Asetil Co-A
Oksidatif Mitokondria sebelum masuk ke dalam proses respirasi yang selanjutnya. 2 CO2
b. Proses tahapan respirasi aerob ini terjadi dalam mitokondria, 2 NADH
tepatnya dalam matriks mitokondria. Peristiwa tahapan ini pun akan
mengubah 1 asam piruvat menjadi 1 asetil co-A.
c. Dalam tahapan sebelumnya (tahapan glikolisis), jumlah dari senyawa
glukosa dapat menghasilkan 2 asam piruvat yang menyebabkan
terbentuknya 2 asetil co-A.
d. Lalu, pada proses ini juga memerlukan koenzim-A yang nantinya
akan menghasilkan 2 NADH dari NAD+. Dua molekul asetil co-A yang
akan menuju pada tahapan respirasi berikutnya.
Aktivitas Diskusi

3. Siklus Krebs Matriks iii.Asetil a. Dalam siklus ini juga dapat kita sebut dengan daur ulang asam nitrat. 6 NADH
Mitokondria Co-A Hal ini karena dalam proses tahapan ini akan menghasilkan senyawa 4 CO2
awal yang berupa asam nitrat. Proses ini berlangsung dalam matriks 2 FADH
mitokondria. 2 ATP
b. Pada Siklus Krebs akan menghasilkan senyawa yang memiliki fungsi
dalam menyediakan kerangka karbon untuk sintesis dari senyawa
yang lain, seperti 3 NADH, 1 FADH2, dan juga 1 ATP dalam tiap asam
piruvat.
c. Karena pada input substrat yang sebelumnya adalah 2 asetil co-A
dalam tiap satu molekul glukosa, maka dalam Siklus Krebs akan
menghasilkan 2 ATP, 6 NADH, serta 2 FADH2. Kemudian, dalam
tahapan ini masih akan menghasilkan CO2.
d. Terdapat 4 buah CO2 yang akan Siklus Krebs hasilkan, yakni 2 dari
asetil co-A yang dipakai dan satu proses terbentuknya NADH dari
NAD+ yang menghasilkan 2 buah CO2. Sehingga, kita dapat
menyimpulkan jika hasil dari Siklus Krebs adalah 4 CO2, 2 ATP, 6
NADH, dan 2 FADH2.
4. Transpor Elektron Krista 10 NADH d. Setiap satu molekul NADH akan menghasilkan 3 ATP. Kemudian, 34 ATP6 H2O
Mitokondria 2 FADH dalam satu molekul FADH2 akan dihasilkan 2 ATP.
e. Jika pada proses sebelumnya kita memperoleh 10 NDAH, maka total
dari ATP yang akan kita peroleh adalah 30 buah ATP. Sementara itu,
jumlah FADH2 yang sebelumnya akan kita peroleh dari proses Siklus
Krebs adalah 2 buah FADH2, maka total ATP yang akan kita dapatkan
dari FADH2 yaitu 4 ATP.
f. Lalu, jika kita menambahkan 4 buah ATP dari Glikolisis dan juga
Siklus Krebs, maka jumlah totalnya adalah 38 ATP. Namun, karena
pada tahapan Glikolisis terjadi perpindahan sitoplasma ke tahapan
transpor elektron (memerlukan energi 2 ATP), maka total bersih
yang tahapan respirasi aerob ini hasilkan adalah 34 ATP
Aktivitas Diskusi

 Berapa jumlah ATP yang dihasilkan oleh 1 molekul glukosa melalui respirasi anaerob pada tumbuhan?
Pada respirasi anaerob 1 molekul glukosa hanya menghasilkan 2 ATP.
 Jelaskan perbedaan respirasi aerob dengan anaerob
No
PERBEDAAN RESPIRASI AEROB RESPIRASI ANAEROB
.

1 Keadaaan Terdapat oksigen (O2) Tidak ada oksigen (O2)

2 Sel yang melakukan Sebagian sel organisme Sel bakteri, sel ragi, eritrosit dan sel otot

Jumlah energi yang


3 Tinggi yaitu 38 ATP Rendah yaitu 2 ATP
dihasilkan

Fermentasi asam piruvat menghasilkan asam laktat dan


Karbondioksida (CO2), air ATP
4 Produk
(H2O) dan ATP
Fermentasi Alkohol menghasilkan etanol, ATP dan C02

5 Tempat reaksi Sitoplasma, mitokondria Sitoplasma

Glikolisis, dekarboksilasi
6 Tahapan reaksi oksidatif, siklus krebs dan Glikolisis dan transport elektron
rantai transport elektron
Pada fermentasi asam laktat berupa asam piruvat (3C),
7 Akseptor elektron Oksigen (O2)
sedangkan fermentasi alcohol berupa asetaldehid (2C)
Aktivitas Diskusi

Kesimpulan:
Dari melengkapi tabel di atas siswa dapat mengetahui mengenai tahapan, tempat reaksi, proses dan hasil respirasi anaerob pada tumbuhan. Siswa juga dapat mengetahui
energy yang dihasilkan serta perbedaan respirasi aerob dan respirasi anaerob dengan mengerjakan kedua soal di atas.

3.Kajilah literatur/artikel tentang katabolisme (respirasi anaerob) pada mikroba


Analisis:
 Isilah tabel di bawah ini berdasarkan hasil diskusi anda!
N Tahapan Respirasi Tempat Bahan Proses Hasil Ket
o anaerob reaksi
1. Glikolisis Sitoplasma Glukosa a. Dengan Enzim fosfoglukoisomerase, Glukosa 6-fosfat akan diubah 2 Asam piruvat
menjadi isomer fruktosa 6-fosfat. 2 NADH
b. Dengan Enzim Aldolase, fruktosa 1,6 bisfosfat dipecah menjadi 2 2 ATP.
molekul gula yang berbeda, yaitu gliseraldehid-3-fosfat (PGAL) &
dihidroksiaseton.
c. Dengan Enzim Fosfofruktokinase, gugus fosfat dari ATP ditransfer
ke glukosa 6-fosfat, lalu menghasilkan fruktosa 1,6 bisfosfat.
d. Dengan Enzim heksokinase, terjadi penambahan gugus fosfat dari
ATP pada molekul glukosa sehingga terbentuklah glukosa 6-fosfat.
e. Pada glikosis PGAL akan terpisah menjadi substrat glikolisis
berikutnya, sementara dihidroksiaseton.
f. Dengan Enzim Piruvat kinase, fosfoenol piruvat kinase
mentransfer gugus fosfat dan menghasilkan asam piruvat & 2 ATP
lagi yang digunakan untuk siklus glikolisis selanjutnya.
g. Dengan Enzim Triosafosfat dehidrogenase, elektron dan H+ pindah
dari substrat gliseraldehid fosfat menuju NAD+ kemudian
terbentuklah 2 NADH dan 1,3-bifosfogliserat.
h. Dengan Enzim fosfogliseromutase, Gugus fosfat 3-fosfogliserat
diubah menjadi 2-fosfogliserat.
Aktivitas Diskusi

i. Dengan Enzim enolase, 2-fosfogliserat akan melepaskan molekul


air (H2O) sehingga terbentuklah fosfoenol piruvat kinase (PEP).
j. Dengan enzim fosfogliserokinase, kelompok fosfat 1,3-
bifosfogliserat ditransfer ke ADP. Pada tahap ini, 1 molekul
glukosa menghasilkan 2 molekul ATP dan senyawa 3-fosfogliserat.
2. Dekarboksilasi Matriks 2 Asam Piruvat a. Dekarboksilasi Oksidatif yang satu ini merupakan sebuah tahapan 2 Asetil Co-A
Oksidatif Mitokondria sebelum masuk ke dalam proses respirasi yang selanjutnya. 2 CO2
b. Proses tahapan respirasi aerob ini terjadi dalam mitokondria, 2 NADH
tepatnya dalam matriks mitokondria. Peristiwa tahapan ini pun
akan mengubah 1 asam piruvat menjadi 1 asetil co-A.
c. Dalam tahapan sebelumnya (tahapan glikolisis), jumlah dari
senyawa glukosa dapat menghasilkan 2 asam piruvat yang
menyebabkan terbentuknya 2 asetil co-A.
d. Lalu, pada proses ini juga memerlukan koenzim-A yang nantinya
akan menghasilkan 2 NADH dari NAD+. Dua molekul asetil co-A
yang akan menuju pada tahapan respirasi berikutnya.
3. Siklus Krebs Matriks  Asetil a. Dalam siklus ini juga dapat kita sebut dengan daur ulang asam 6 NADH
Mitokondria Co-A nitrat. Hal ini karena dalam proses tahapan ini akan menghasilkan 4 CO2
senyawa awal yang berupa asam nitrat. Proses ini berlangsung 2 FADH
dalam matriks mitokondria. 2 ATP
b. Pada Siklus Krebs akan menghasilkan senyawa yang memiliki
fungsi dalam menyediakan kerangka karbon untuk sintesis dari
senyawa yang lain, seperti 3 NADH, 1 FADH2, dan juga 1 ATP
dalam tiap asam piruvat.
c. Karena pada input substrat yang sebelumnya adalah 2 asetil co-A
dalam tiap satu molekul glukosa, maka dalam Siklus Krebs akan
menghasilkan 2 ATP, 6 NADH, serta 2 FADH2. Kemudian, dalam
tahapan ini masih akan menghasilkan CO2.
d. Terdapat 4 buah CO2 yang akan Siklus Krebs hasilkan, yakni 2 dari
asetil co-A yang dipakai dan satu proses terbentuknya NADH dari
NAD+ yang menghasilkan 2 buah CO2. Sehingga, kita dapat
Aktivitas Diskusi

menyimpulkan jika hasil dari Siklus Krebs adalah 4 CO2, 2 ATP, 6


NADH, dan 2 FADH2.
4. Transpor Elektron Krista 10 NADH a. Setiap satu molekul NADH akan menghasilkan 3 ATP. Kemudian, 34 ATP6 H2O
Mitokondria 2 FADH dalam satu molekul FADH2 akan dihasilkan 2 ATP.
b. Jika pada proses sebelumnya kita memperoleh 10 NDAH, maka
total dari ATP yang akan kita peroleh adalah 30 buah ATP.
Sementara itu, jumlah FADH2 yang sebelumnya akan kita peroleh
dari proses Siklus Krebs adalah 2 buah FADH2, maka total ATP
yang akan kita dapatkan dari FADH2 yaitu 4 ATP.
c. Lalu, jika kita menambahkan 4 buah ATP dari Glikolisis dan juga
Siklus Krebs, maka jumlah totalnya adalah 38 ATP. Namun, karena
pada tahapan Glikolisis terjadi perpindahan sitoplasma ke tahapan
transpor elektron (memerlukan energi 2 ATP), maka total bersih
yang tahapan respirasi aerob ini hasilkan adalah 34 ATP

 Berapa jumlah ATP yang dihasilkan oleh 1 molekul glukosa melalui respirasi anaerob pada mikroba?
Pada respirasi anaerob 1 molekul glukosa hanya menghasilkan 2 ATP.
 Jelaskan perbedaan respirasi aerob dengan anaerob
No
PERBEDAAN RESPIRASI AEROB RESPIRASI ANAEROB
.

1 Keadaaan Terdapat oksigen (O2) Tidak ada oksigen (O2)

2 Sel yang melakukan Sebagian sel organisme Sel bakteri, sel ragi, eritrosit dan sel otot
Aktivitas Diskusi

Jumlah energi yang


3 Tinggi yaitu 38 ATP Rendah yaitu 2 ATP
dihasilkan

Fermentasi asam piruvat menghasilkan asam laktat dan


Karbondioksida (CO2), air ATP
4 Produk
(H2O) dan ATP
Fermentasi Alkohol menghasilkan etanol, ATP dan C02

5 Tempat reaksi Sitoplasma, mitokondria Sitoplasma

Glikolisis, dekarboksilasi
6 Tahapan reaksi oksidatif, siklus krebs dan Glikolisis dan transport elektron
rantai transport elektron
Pada fermentasi asam laktat berupa asam piruvat (3C),
7 Akseptor elektron Oksigen (O2)
sedangkan fermentasi alcohol berupa asetaldehid (2C)

Kesimpulan:
Dari melengkapi tabel di atas siswa dapat mengetahui mengenai tahapan, tempat reaksi, proses dan hasil respirasi anaerob pada tumbuhan. Siswa juga dapat mengetahui
energy yang dihasilkan serta perbedaan respirasi aerob dan respirasi anaerob dengan mengerjakan kedua soal di atas.
Aktivitas Diskusi

 Kajilah artikel/ literature tentang fermentasi alkohol!


Isilah tabel di bawah ini sesuai hasil kajian anda!
N Tahapan fermentasi
Tempat reaksi Bahan Proses Hasil Ket
o alkohol
1. GLIKOLISIS Sitoplasma Glukosa yang ada Kehadiran enzim-enzim repirasi sangat berpengaruh dalam asam piruvat, 2
(Sitosol) pada sitoplasma proses ini karena nantinya akan menghasilkan dua molekul ATP, dan 2
berupa asam piruvat. Adanya asam ini adalah senyawa NADH
berkarbon tiga yang sebagai substrat untuk reaksi berikutnya.

2. REDUKSI ASAM Sitoplasma 2 asam piruvat dari 2 asam piruvat direduksi menjadi dua buah molekul karbon
PIRUVAT (Sitosol) proses glikolisis asetaldehil, enzim piruvat dekarboksilase harus ada pada asetaldehid dan
proses ini, tujuannya agar proses menjadi lebih sempurna. karbondioksida
Asam piruvat sendiri akan dipecah menjadi karbon
asetaldehid dan karbondioksida. Senyawa karbondioksida
akan dilepas dan senyawa astaldehid digunakan pada proses
selanjutnya.
3. Reduksi Asetaldehid Sitoplasma dua molekuk Nantinya dua molekuk asetaldehid akan direduksi menjadi 2 Etanol
(Sitosol) asetaldehid dua molekul etanol yang akan dikatalisis oleh alkohol
dehidroginase.
Fungsi enzim akan membantu dalam memecah kandungan
NADH agar menjadi ion Hidrogen dan ion NAD. Ion Hidrogen
sebagai pembentuk dari etanol, NADH untuk donor pada
elektron.

Analisis:
 Apakah semua makhluk hidup mampu melakukan fermentasi alkohol?
Aktivitas Diskusi

Tidak, fermentasi alcohol hanya terjadi pada sel ragi dan sel bakteri anaerob. Contohnya, Saccharomyces cerevisiae yang berperan dalam pembuatan roti dan tape.
 Berapakah ATP yang dihasilkan melalui fermentasi alcohol?
Fermentasi tersebut menghasilkan energy 2 ATP
 Apa persamaan dan perbedaan antara respirasi anaerob dengan fermentasi?
PERSAMAAN PERBEDAAN
Fermentasi adalah proses dimana energi yang dihasilkan dari
senyawa organik dengan menggunakan akseptor elektron
Berlangsung pada keadaan yang kurang oksigen atau tidak endogen, dan ada banyak jenis akseptor elektron. Namun
ada oksigen. respirasi anaerob menggunakan senyawa non-oksigen baik
endogen maupun eksogen sebagai akseptor elektron
terminal dalam proses.

Kesimpulan:
Dapat ditarik kesimpulan bahwa fermentasi alcohol hanya melalui dua tahap yaitu glikolisis dan transport electron yang keduanya berlangsung di sitoplasma. Melalui
berbagai macam proses pada akhirnya fermantasi alcohol menghasilkan etanol dengan akseptor electron berupa asetaldehid (2C). Energi yang dihasilkan oleh fermentasi
alcohol hanya 2 ATP.
Aktivitas Diskusi

 Kajilah artikel/ literature tentang fermentasi laktat!


Isilah tabel di bawah ini sesuai hasil kajian anda!
N Tahapan fermentasi Tempat
Bahan Proses Hasil Ket
o laktat reaksi
1. Glikolisis Sitoplasma Glukosa Pemecahan satu molekul glukosa di sitosol menghasilkan 2 asam Asam piruvat (3C) dan 2
(Sitosol) piruvat, 2 ATP dan 2 NADH. Dua asam piruvat akan dihampiri oleh ATP
enzim laktat dehydrogenase, atom H dan NADH. Enzim laktat
dehydrogenase akan memutus ikatan H pada NADH menjadi NAD+.
NAD+ akan kembali ke proses glikolisis.
2. Transpor Elektron Sitoplasma Asam Enzim laktat dehydrogenase akan memutus ikatan H pada NADH Asam Laktat (3C)
(Sitosol) Piruvat menjadi NAD+. NAD+ akan kembali ke proses glikolisis. Asam piruvat
yang direduksi oleh NADH akan membentuk asam laktat (3C)

Analisis:
 Mengapa seseorang yang tidak biasa melakukan olahraga, apabila melakukannya pertama kali maka tubuh akan terasa sangat pegal dan kelelahan?
Karena orang yang pertama kali melakukan olahraga akan cepat lelah karena kekurangan oksigen sehingga tubuh akan melakukan fermentasi asam laktat. Penimbunan
asam laktat pada sel otot dapat menyebabkan berkurangnya elastisitas otot, sehingga menimbulkan kelelahan dan nyeri. Namun, secara berangsur-angsur, asam laktat
akan diangkut oleh darah menuju hati untuk diubah kembali menjadi asam piruvat.
 Apa persamaan dan perbedaan antara respirasi anaerob dengan fermentasi?
PERSAMAAN PERBEDAAN
Fermentasi adalah proses dimana energi yang dihasilkan dari
Berlangsung pada keadaan yang kurang oksigen atau tidak senyawa organik dengan menggunakan akseptor elektron
ada oksigen. endogen, dan ada banyak jenis akseptor elektron. Namun
respirasi anaerob menggunakan senyawa non-oksigen baik
Aktivitas Diskusi

endogen maupun eksogen sebagai akseptor elektron


terminal dalam proses.

Kesimpulan:
Dapat ditarik kesimpulan bahwa fermentasi asam laktat hanya melalui dua tahap yaitu glikolisis dan transport electron yang keduanya berlangsung di sitoplasma. Melalui
berbagai macam proses pada akhirnya fermantasi asam laktat menghasilkan asam laktat dengan akseptor electron berupa asam piruvat (3C). Energi yang dihasilkan oleh
fermentasi asam laktat hanya 2 ATP.

Anda mungkin juga menyukai