Anda di halaman 1dari 17

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD )

KATABOLISME (RESPIRASI AEROB)

Mata Pelajaran : Biologi Nama : Ika riska yanti juanda


Kelas/Semester : XII/ Ganjil Kelas : XII IPS 1
Topik : Enzim dan Metabolisme
Sub Topik : Katabolisme (Respirasi aerob)
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menguraikan proses metabolisme melalui kajian literatur berdasarkan pola pikir
ilmiah dengan teliti.
B. DASAR TEORI
Katabolisme
Katabolisme adalah reaksi penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih
sederhana dengan bantuan enzim.
Proses utama katabolisme adalah respirasi seluler, dimana gula glukosa dan bahan
organik lainnya dirombak menjadi karbondioksida dan air. Setelah perombakan tersebut,
energi yang tersimpan dalam molekul organik dapat digunakan untuk melaksanakan kerja sel
(Campbell, dkk: 2000).
RESPIRASI
Kegiatan respirasi dilakukan setiap saat oleh setiap sel hidup, baik sel tumbuhan
maupun sel hewan. Respirasi adalah proses penguraian bahan makanan yang menghasilkan
energi. Respirasi dilakukan baik siang maupun malam. Ditinjau dari bentuknya respirasi
terbagi dua macam, yaitu respirasi eksternal (luar) dan internal (dalam). Respirasi eksternal
meliputi proses pengambilan oksigen dan pengeluaran karbondioksida dan uap air antara
makhluk hidup dengan lingkungannya, misalnya pada tumbuhan, hewan, dan manusia.
Respirasi internal disebut juga pernafasan seluler karena pernafasan ini terjadi di dalam sel,
yaitu di dalam sitoplasma dan mitokondria.
Berdasarkan kebutuhan akan oksigen, respirasi internal dibagi menjadi respirasi
aerobik (memerlukan oksigen) dan respirasi anaerobik (tidak membutuhkan oksigen).

Respirasi aerob
Respirasi aerob merupakan serangkaian reaksi enzimatis yang mengubah glukosa secara
sempurna menjadi CO2, H2O, dan menghasilkan energi sebesar 38 ATP. Pada pernapasan ini,
pembebasan energi menggunakan oksigen bebas dari udara. Pada tumbuhan, oksigen yang
dibutuhkan diperoleh dari udara melalui mulut daun dan lentisel. Zat organik terutama
karbohidrat dipecahkan.
Pengubahan glukosa menjadi CO2 da H2O dapat dibagi menjadi 4 tahap, yaitu glikolisis,
reaksi antara (dekarbosilasi oksidatif/oksidasi piruvat), siklus Krebs, dan transfer elektron.
a. Glikolisis
Glikolisis adalah serangkaian reaksi enzimatis yang memecah glukosa (terdiri dari 6 atom
C) menjadi asam piruvat (terdiri dari 3 atom C).
b. Reaksi antara/oksidasi piruvat
Dalam reaksi ini, piruvat dioksidasi (dekarboksilasi oksidatif) menjadi Asetil-KoA, yang
terjadi di dalam matriks mitokondria.
c. Siklus Krebs
Siklus Krebs adalah reaksi antara asetil KoA dengan asam oksaloasetat, yang
kemudian membentuk asam sitrat. Ada delapan tahapan utama yang terjadi selama siklus
Krebs.
d. Transfer Elektron
Transpor elektron terjadi di membran dalam mitokondria, dan berakhir setelah elektron
dan H+ bereaksi dengan oksigen yang berfungsi sebagai akseptor terakhir, membentuk H2O.
ATP yang dihasilkan pada tahap ini adalah 32 ATP.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat tulis menulis
2. Karton, artikel tentang katabolisme (respirasi aerob) pada makhluk hidup
3. Literatur (buku-buku yang relevan dengan materi pembelajaran)

D. LANGKAH KERJA
1. Peserta didik membagi dalam beberapa kelompok sebagai tim asal (masing-masing
kelompok asal terdiri dari 5 orang)
2. Peserta didik dalam kelompok asal diberi nomor 1-5 sebagai tim ahli
3. Bacalah LKPD yang telah dibagikan kepada anda
4. Kerjakan soal LKPD sesuai dengan nomor yang didapat dari kelompok asal
 Anggota nomor 1: membahas materi tentang katabolisme (respirasi aerob) pada
manusia
 Anggota nomor 2: membahas materi tentang katabolisme (respirasi aerob) pada
tumbuhan

 Anggota nomor 3: membahas materi tentang katabolisme (respirasi aerob) pada


mikroba
5. Diskusikan dan analisalah bersama teman kelompok ahli masing-masing dengan
membahas materi
katabolisme (respirasi aerob) pada makhluk hidup yang ada pada soal LKPD dengan
membaca artikel
yang dibagikan dan sumber/literature yang anda miliki
6. Setelah selesai diskusi dalam tim ahli, tiap anggota kembali ke kelompok asal dan
bergantian mengajar
teman satu tim tentang sub bab yang mereka kuasai
7. Presentasikanlah hasil diskusi kelompokmu
8. Buatlah kesimpulan dari hasil diskusi anda

A. SOAL
1. Kajilah literatur/artikel tentang katabolisme (respirasi aerob) pada manusia
Analisis:
▪ Isilah tabel di bawah ini berdasarkan hasil diskusi anda!

Tahap
N Temp
an Pros
o at
Respir es
reak
asi
si
aer
ob
1 Glikolisis Sitosol 1. Tahap 1: Fosforilasi glukosa oleh ATP
.
Glukosa yang masuk ke dalam sel mengalami fosforilasi dengan bantuan en
heksokinase, mentransfer gugus fosfat dari ATP ke glukosa menghasilkan g
6- fosfat. Reaksi ini memerlukan energi yang diperoleh dari perubahan ATP
menjadi ADP.
2. Tahap 2: Penyusunan kembali
Glukosa 6-fosfat disusun ulang dengan bantuan enzim fosfoglukoisomerase
menjadi isomernya berupa fruktosa 6-fosfat.
3. Tahap 3: Fosforilasi kedua
Dengan menggunakan energi dari hasil perubahan ATP menjadi ADP, frukto
6- fosfat diubah oleh enzim fosfofruktokinase menjadi fruktosa 1,6-bifosfat.
4. Tahap 4: Glikolisis
Disinilah dimulai glikolisis.Enzim aldolase menguraikan molekul gula m
dua gula berkarbon-tiga yang berbeda yaitu gliseraldehida 3 fosfa
dihidroksiaseton fosfat. Kedua gula ini merupakan isomer satu sama lain.
5. Tahap 5: Glikolisis
Enzim isomerase mengkatalisis perubahan bolak-balik (reversibel) antara
gula berkarbon tiga tersebut.
6. Tahap 6: Oksidasi yang diikuti dengan fosforilasi
Masing-masing gliseraldehid fosfat berubah menjadi 1,3 bifosfogliserat den
bantuan enzim triosefosfatdehidrogenase. Dalam tahap ini juga terjadi transfer
electron sehingga NAD+ berubah menjadi NADH, serta pengikatan fosfat
anorganik yang selalu ada dalam sitosol.
7. Tahap 7: Pelepasan fosfat berenergi tinggi oleh dua molekul ADP menghasilkan
dua molekul ATP dan 2 molekul 3-fosfogliserat
Terjadi perubahan 1,3 bifosfogliserat menjadi 3-fosfogliserat dengan bantuan
enzim fosfogliserokinase. Pada tahap ini juga terjadi pembentukan 2 molekul ATP
dengan menggunakan gugus fosfat yang sudah ada pada reaksi sebelumnya.
8. Tahap 8: Relokasi gugus fosfat yang tersedia
Terjadi perubahan 3-fosfogliserat menjadi 2-fosfogliserat karena enzim
fosfogliseromutase memindahkan gugus fosfatnya.
9. Tahap 9: Pelepasan air
Enzim enolase dan ion mg++ mengubah asam 2 fosfogliserat
menjadi fosfoenolpiruvat (PEP) dan pembebasan 2 molekul air.
10. Tahap 10: Pelepasan fosfat berenergi tinggi oleh dua molekul ADP
menghasilkan 2 molekul ATP dan 2 molekul piruvat
2-fosfoenol piruvat berubah menjadi asam piruvat dengan bantuan enzim
piruvatkinase.Reaksi terakhir glikolisis ini menghasilkan lagi ATP dengan
mentransfer gugus fosfat dari PEP ke ADP.

2 Rea Matri Asam piruvat ini akan dioksidasi dan melepaskan 1 dari 3 karbon pada asam piruvat 2 Asetil KoA
ksi ks (karbonnya dilepas dalam bentuk CO2 yang berdifusi keluar dari sel). Reaksi ini 2 CO2
anta mitok mnghasilkan fragmen berkarbon 2 yang disebut kelompok Asetil dan mengubah NAD+
ra on menjadi NADH. Reaksi ini kompleks, melibatkan 3 tahap reaksi antara. Diakhir reaksi,
dria kelompok asetil (fragmen berkarbon 2) bergabung dengan kofaktor koenzim A
(koenzim ini memiliki satu atom sulfur, yang diikat pada fragmen asetil oleh ikatan
yang tak
stabil), sehingga membentuk senyawa asetil KoA.
3 Siklus Matriks Tahap 1: Kondensasi 4 CO2,
Krebs mitok Kondensasi merupakan reaksi penggabungan molekul asetil-CoA dengan oksaloasetat 2 ATP,
on membentuk asam sitrat. Enzim yang bekerja dalam reaksi ini adalah enzim asam sitrat 6 NADH,
dria sintetase. Reaksi ini tidak dapat balik (irreversibel) 2 FADH2
Tahap 2: Isomerase sitrat
Agar reaksi oksidasi dapat berlangsung, gugus hidroksil (-OH) pada sitrat harus diatur
kembali.Hal ini terjadi melalui dua tahap, pertama, molekul air dibuang dari satu
karbon, Tahapan ini dibantu oleh enzim aconitase, yang menghasilkan isositrat.
Tahap 3: Produksi CO2
Isositrat mengalami reaksi dekarboksilasi oksidatif (oksidasi pertama).Pertama
isositrat dioksidasi, menghasilkan sepasang elektron, dan mengubah NAD+ menjadi
NADH.Dengan bantuan NADH, enzim isositrat dehidrogenase akan mengubah
isositrat menjadi alfa-ketoglutarat. Satu molekul CO2 dibebaskan setiap satu reaksi.
Tahap 4: Dekarboksilasi oksidatif kedua
Tahapan reaksi ini mengubah alfa-ketoglutara menjadi suksinil-CoA.Reaksi
dikatalisasi oleh enzim alfa-ketoglutarat dehidrogenase yang merupakan enzim
kompleks multienzim mirip dengan piruvat dehidrogenase. Setelah CO2 terbuang,
yang tersisa adalah gugus suksinil yang bergabung dengan koenzim A membentuk
suksinil KoA. Dalam proses tersebut, terjadi reduksi NAD+ menjadi NADH dan
menghasilkan dua electron.
Tahap 5: Fosforilasi tingkat substrat
Respirasi seluler juga menghasilkan ATP dari tahapan ini. Reaksi pembentukan ATP
inilah yang dinamakan dengan fosforilasi, karena satu gugus fosfat akan ditambahkan
ke ADP menjadi ATP. Pada awalnya, suksinil-CoA akan diubah menjadi suksinat,
dengan mengubah GDP + Pi menjadi GTP. GTP tersebut akan digunakan untuk
membentuk ATP.
Tahap 6: Dehidrogenasi
Suksinat yang dihasilkan dari proses sebelumnya akan didehidrogenasi menjadi
fumarat dengan bantuan enzim suksinat dehidrogenase.Yang berperan sebagai
penerima electron adalah flavin adenine dinukleotida (FAD). FAD merupakan bagian
dari membrane dalam mitokondria.FAD melepaskan electron dan menjadi FADH2.
Tahap 7-8: Hidrasi dan regenerasi oksaloasetat
Dua tahapan ini merupakan akhir dari Siklus Krebs. Hidrasi merupakan penambahan
atom hidrogen pada ikatan ganda karbon (C=C) yang ada pada fumarat sehingga
menghasilkan malat. Malat dehidrogenase mengubah malat menjadi oksaloasetat
berkarbon empat dan dua electron sehingga NAD+ berubah menjadi NADH.
Oksaloasetat yang dihasilkan berfungsi untuk menangkap asetil-CoA, sehingga
siklus Krebs akan terus berlangsung.

Transp Memb Sistem transport elektron merupakan suatu rantai pembawa elektron yang terdiri atas ATP
ort ra ne NAD, FAD, koenzim Q, dan sitokrom. Transpor elektron terjadi di membran dalam
elektro dalam mitokondria, dan berakhir setelah elektron dan H+ bereaksi dengan oksigen yang
n mitok berfungsi sebagai akseptor terakhir, membentuk H2O. Reaksinya kompleks, tetapi
odr ia yang berperan penting adalah NADH, FAD, dan molekul-molekul khusus, seperti
Flavo protein, ko-enzim Q, serta beberapa sitokrom. Dikenal ada beberapa sitokrom,
yaitu sitokrom C1, C, A, B, dan A3. Elektron berenergi pertama-tama berasal dari
NADH, kemudian ditransfer ke FMN (Flavine Mono Nukleotida), selanjutnya ke Q,
sitokrom C1, C, A, B, dan A3, lalu berikatan dengan H yang diambil dari lingkungan
sekitarnya. Sampai terjadi reaksi terakhir yang membentuk H2O.

Jadi, hasil akhir proses ini terbentuknya 32 ATP dan H2O sebagai hasil
sampingan respirasi. Produk sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang ke
luar tubuh melalui paru-paru pada pernapasan hewan tingkat tinggi.

▪ Berapa jumlah energi yang dihasilkan dari oksidasi NADH2 dan FADH2 dalam transpor electron?
Jawaban:
Energi yang dihasilkan dari oksidasi 1 molekul NADH2 adalah 3 molekul ATP, sedangkan untuk 1 molekul FADH2 menghasilkan 2 molekul ATP.
▪ Berapa jumlah ATP yang dihasilkan oleh 1 molekul glukosa melalui respirasi aerob pada manusia? Jelaskan!
Jawaban:
Glikolisis = 2 ATP + 2 NADH = 2 ATP + (2 x 3) ATP= 8 ATP
Dekarboksilasi
Oksidatif = 2 NADH = (2 x 3) ATP = 6 ATP
Siklus Krebs = 2 ATP + 6 NADH = 2 ATP + (6 x 3) ATP= 20 ATP
+ 2 FADH2 = (2 x 2) ATP = 4 ATP
Jumlah ATP yang dihasilkan adalah = 38 ATP
Pemecahan 1 molekul glukosa melalui respirasi aerob pada manusia menghasilkan 36 ATP

2. Kajilah literatur/artikel tentang katabolisme (respirasi aerob) pada tumbuhan


Analisis:
▪ Isilah tabel di bawah ini berdasarkan hasil diskusi anda!
Tahap
N Temp
an Pros Ha K
o at
Respir es sil et
reak
asi
si
aer
ob
1 Glikolisis Sitosol, 1. Tahap 1: Fosforilasi glukosa oleh ATP 2 asam
. piruvat
Glukosa yang masuk ke dalam sel mengalami fosforilasi dengan bantuan enzim 2 NADH2
heksokinase, mentransfer gugus fosfat dari ATP ke glukosa menghasilkan glukosa 4 ATP
6- fosfat. Reaksi ini memerlukan energi yang diperoleh dari perubahan ATP
menjadi ADP.
2. Tahap 2: Penyusunan kembali
Glukosa 6-fosfat disusun ulang dengan bantuan enzim fosfoglukoisomerase
menjadi isomernya berupa fruktosa 6-fosfat.
3. Tahap 3: Fosforilasi kedua
Dengan menggunakan energi dari hasil perubahan ATP menjadi ADP, fruktosa
6- fosfat diubah oleh enzim fosfofruktokinase menjadi fruktosa 1,6-bifosfat.
4. Tahap 4: Glikolisis
Disinilah dimulai glikolisis.Enzim aldolase menguraikan molekul gula menjadi
dua gula berkarbon-tiga yang berbeda yaitu gliseraldehida 3 fosfat dan
dihidroksiaseton fosfat. Kedua gula ini merupakan isomer satu sama lain.
5. Tahap 5: Glikolisis
Enzim isomerase mengkatalisis perubahan bolak-balik (reversibel) antara kedua
gula berkarbon tiga tersebut.
6. Tahap 6: Oksidasi yang diikuti dengan fosforilasi

Masing-masing gliseraldehid fosfat berubah menjadi 1,3 bifosfogliserat dengan


bantuan enzim triosefosfatdehidrogenase. Dalam tahap ini juga terjadi transfer
electron sehingga NAD+ berubah menjadi NADH, serta pengikatan fosfat
anorganik yang selalu ada dalam sitosol.
7. Tahap 7: Pelepasan fosfat berenergi tinggi oleh dua molekul ADP menghasilkan
dua molekul ATP dan 2 molekul 3-fosfogliserat
Terjadi perubahan 1,3 bifosfogliserat menjadi 3-fosfogliserat dengan bantuan
enzim fosfogliserokinase. Pada tahap ini juga terjadi pembentukan 2 molekul ATP
dengan menggunakan gugus fosfat yang sudah ada pada reaksi sebelumnya.
8. Tahap 8: Relokasi gugus fosfat yang tersedia
Terjadi perubahan 3-fosfogliserat menjadi 2-fosfogliserat karena enzim
fosfogliseromutase memindahkan gugus fosfatnya.
9. Tahap 9: Pelepasan air
Enzim enolase dan ion mg++ mengubah asam 2 fosfogliserat
menjadi fosfoenolpiruvat (PEP) dan pembebasan 2 molekul air.
10. Tahap 10: Pelepasan fosfat berenergi tinggi oleh dua molekul ADP
menghasilkan 2 molekul ATP dan 2 molekul piruvat
2-fosfoenol piruvat berubah menjadi asam piruvat dengan bantuan enzim
piruvatkinase.Reaksi terakhir glikolisis ini menghasilkan lagi ATP dengan
mentransfer gugus fosfat dari PEP ke ADP.

2 Rea Matri Asam piruvat ini akan dioksidasi dan melepaskan 1 dari 3 karbon pada asam piruvat 2 Asetil KoA
ksi ks (karbonnya dilepas dalam bentuk CO2 yang berdifusi keluar dari sel). Reaksi ini 2 CO2
anta mitok mnghasilkan fragmen berkarbon 2 yang disebut kelompok Asetil dan mengubah
ra on NAD+ menjadi NADH. Reaksi ini kompleks, melibatkan 3 tahap reaksi antara.
dria Diakhir reaksi,
kelompok asetil (fragmen berkarbon 2) bergabung dengan kofaktor koenzim A
(koenzim
ini memiliki satu atom sulfur, yang diikat pada fragmen asetil oleh ikatan yang tak
stabil), sehingga membentuk senyawa asetil KoA.
3 Sikl Matri Tahap 1: Kondensasi 4 CO2,
us ks Kondensasi merupakan reaksi penggabungan molekul asetil-CoA dengan oksaloasetat 2 ATP,
Kre mitok membentuk asam sitrat. Enzim yang bekerja dalam reaksi ini adalah enzim asam sitrat 6 NADH,
bs on sintetase. Reaksi ini tidak dapat balik (irreversibel) 2 FADH2
dria Tahap 2: Isomerase sitrat
Agar reaksi oksidasi dapat berlangsung, gugus hidroksil (-OH) pada sitrat harus diatur
kembali.Hal ini terjadi melalui dua tahap, pertama, molekul air dibuang dari satu
karbon, Tahapan ini dibantu oleh enzim aconitase, yang menghasilkan isositrat.
Tahap 3: Produksi CO2
Isositrat mengalami reaksi dekarboksilasi oksidatif (oksidasi pertama).Pertama
isositrat dioksidasi, menghasilkan sepasang elektron, dan mengubah NAD+ menjadi
NADH.Dengan bantuan NADH, enzim isositrat dehidrogenase akan mengubah
isositrat menjadi alfa-ketoglutarat. Satu molekul CO2 dibebaskan setiap satu reaksi.
Tahap 4: Dekarboksilasi oksidatif kedua
Tahapan reaksi ini mengubah alfa-ketoglutara menjadi suksinil-CoA.Reaksi
dikatalisasi oleh enzim alfa-ketoglutarat dehidrogenase yang merupakan enzim
kompleks multienzim mirip dengan piruvat dehidrogenase. Setelah CO2 terbuang,
yang tersisa adalah gugus suksinil yang bergabung dengan koenzim A membentuk
suksinil KoA. Dalam proses tersebut, terjadi reduksi NAD+ menjadi NADH dan
menghasilkan dua electron.
Tahap 5: Fosforilasi tingkat substrat
Respirasi seluler juga menghasilkan ATP dari tahapan ini. Reaksi pembentukan ATP
inilah yang dinamakan dengan fosforilasi, karena satu gugus fosfat akan ditambahkan
ke ADP menjadi ATP. Pada awalnya, suksinil-CoA akan diubah menjadi suksinat,
dengan mengubah GDP + Pi menjadi GTP. GTP tersebut akan digunakan untuk
membentuk ATP.
Tahap 6: Dehidrogenasi
Suksinat yang dihasilkan dari proses sebelumnya akan didehidrogenasi menjadi
fumarat dengan bantuan enzim suksinat dehidrogenase.Yang berperan sebagai
penerima electron adalah flavin adenine dinukleotida (FAD). FAD merupakan bagian
dari membrane dalam mitokondria.FAD melepaskan electron dan menjadi FADH2.
Tahap 7-8: Hidrasi dan regenerasi oksaloasetat
Dua tahapan ini merupakan akhir dari Siklus Krebs. Hidrasi merupakan
penambahan
atom hidrogen pada ikatan ganda karbon (C=C) yang ada pada fumarat sehingga
menghasilkan malat. Malat dehidrogenase mengubah malat menjadi oksaloasetat
berkarbon empat dan dua electron sehingga NAD+ berubah menjadi NADH.
Oksaloasetat yang dihasilkan berfungsi untuk menangkap asetil-CoA, sehingga siklus
Krebs akan terus berlangsung.

Transp Memb Sistem transport elektron merupakan suatu rantai pembawa elektron yang terdiri atas ATP
ort ra ne NAD, FAD, koenzim Q, dan sitokrom. Transpor elektron terjadi di membran dalam
elektro dalam mitokondria, dan berakhir setelah elektron dan H+ bereaksi dengan oksigen yang
n mitok berfungsi sebagai akseptor terakhir, membentuk H2O. Reaksinya kompleks, tetapi
odr ia yang berperan penting adalah NADH, FAD, dan molekul-molekul khusus, seperti
Flavo protein, ko-enzim Q, serta beberapa sitokrom. Dikenal ada beberapa sitokrom,
yaitu sitokrom C1, C, A, B, dan A3. Elektron berenergi pertama-tama berasal dari
NADH, kemudian ditransfer ke FMN (Flavine Mono Nukleotida), selanjutnya ke Q,
sitokrom C1, C, A, B, dan A3, lalu berikatan dengan H yang diambil dari lingkungan
sekitarnya. Sampai terjadi reaksi terakhir yang membentuk H2O.

Jadi, hasil akhir proses ini terbentuknya 32 ATP dan H2O sebagai hasil
sampingan respirasi. Produk sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang ke
luar tubuh melalui stomata

▪ Berapa jumlah energi yang dihasilkan dari oksidasi NADH2 dan FADH2 dalam transpor electron?
Jawaban:
Energi yang dihasilkan dari oksidasi 1 molekul NADH2 adalah 3 molekul ATP, sedangkan untuk 1 molekul FADH2 menghasilkan 2 molekul ATP.
▪ Berapa jumlah ATP yang dihasilkan oleh 1 molekul glukosa melalui respirasi aerob pada tumbuhan? jelaskan
Jawaban:
Glikolisis = 2 ATP + 2 NADH = 2 ATP + (2 x 3) ATP= 8 ATP
Dekarboksilasi
Oksidatif = 2 NADH = (2 x 3) ATP = 6 ATP
Siklus Krebs = 2 ATP + 6 NADH = 2 ATP + (6 x 3) ATP= 20 ATP
+ 2 FADH2 = (2 x 2) ATP = 4 ATP
Jumlah ATP yang dihasilkan adalah = 38 ATP
Pemecahan 1 molekul glukosa melalui respirasi aerob pada tumbuhan menghasilkan 36 ATP

3. Kajilah literatur/artikel tentang katabolisme (respirasi aerob) pada mikroba


Analisis:
▪ Isilah tabel di bawah ini berdasarkan hasil diskusi anda!
Tahap
N Temp
an Pros Ha K
o at
Respir es sil et
reak
asi
si
aer
ob
1 Glikolisis Sitosol 1. Tahap 1: Fosforilasi glukosa oleh ATP 2 asam
. piruvat
Glukosa yang masuk ke dalam sel mengalami fosforilasi dengan bantuan enzim 2 NADH2
heksokinase, mentransfer gugus fosfat dari ATP ke glukosa menghasilkan glukosa 4 ATP
6- fosfat. Reaksi ini memerlukan energi yang diperoleh dari perubahan ATP
menjadi ADP.
2. Tahap 2: Penyusunan kembali
Glukosa 6-fosfat disusun ulang dengan bantuan enzim fosfoglukoisomerase
menjadi isomernya berupa fruktosa 6-fosfat.
3. Tahap 3: Fosforilasi kedua
Dengan menggunakan energi dari hasil perubahan ATP menjadi ADP, fruktosa
6- fosfat diubah oleh enzim fosfofruktokinase menjadi fruktosa 1,6-bifosfat.
4. Tahap 4: Glikolisis
Disinilah dimulai glikolisis.Enzim aldolase menguraikan molekul gula menjadi
dua gula berkarbon-tiga yang berbeda yaitu gliseraldehida 3 fosfat dan
dihidroksiaseton fosfat. Kedua gula ini merupakan isomer satu sama lain.
5. Tahap 5: Glikolisis
Enzim isomerase mengkatalisis perubahan bolak-balik (reversibel) antara kedua
gula
berkarbon tiga tersebut.

6. Tahap 6: Oksidasi yang diikuti dengan fosforilasi


Masing-masing gliseraldehid fosfat berubah menjadi 1,3 bifosfogliserat dengan
bantuan enzim triosefosfatdehidrogenase. Dalam tahap ini juga terjadi transfer
electron sehingga NAD+ berubah menjadi NADH, serta pengikatan fosfat
anorganik yang selalu ada dalam sitosol.
7. Tahap 7: Pelepasan fosfat berenergi tinggi oleh dua molekul ADP menghasilkan
dua molekul ATP dan 2 molekul 3-fosfogliserat
Terjadi perubahan 1,3 bifosfogliserat menjadi 3-fosfogliserat dengan bantuan
enzim fosfogliserokinase. Pada tahap ini juga terjadi pembentukan 2 molekul ATP
dengan menggunakan gugus fosfat yang sudah ada pada reaksi sebelumnya.
8. Tahap 8: Relokasi gugus fosfat yang tersedia
Terjadi perubahan 3-fosfogliserat menjadi 2-fosfogliserat karena enzim
fosfogliseromutase memindahkan gugus fosfatnya.
9. Tahap 9: Pelepasan air
Enzim enolase dan ion mg++ mengubah asam 2 fosfogliserat
menjadi fosfoenolpiruvat (PEP) dan pembebasan 2 molekul air.
10. Tahap 10: Pelepasan fosfat berenergi tinggi oleh dua molekul ADP
menghasilkan 2 molekul ATP dan 2 molekul piruvat
2-fosfoenol piruvat berubah menjadi asam piruvat dengan bantuan enzim
piruvatkinase.Reaksi terakhir glikolisis ini menghasilkan lagi ATP dengan
mentransfer gugus fosfat dari PEP ke ADP.

2 Rea Matri Asam piruvat ini akan dioksidasi dan melepaskan 1 dari 3 karbon pada asam piruvat 2 Asetil KoA
ksi ks (karbonnya dilepas dalam bentuk CO2 yang berdifusi keluar dari sel). Reaksi ini 2 CO2
anta mitok mnghasilkan fragmen berkarbon 2 yang disebut kelompok Asetil dan mengubah
ra on NAD+
dria menjadi NADH. Reaksi ini kompleks, melibatkan 3 tahap reaksi antara. Diakhir reaksi,
kelompok asetil (fragmen berkarbon 2) bergabung dengan kofaktor koenzim A
(koenzim
ini memiliki satu atom sulfur, yang diikat pada fragmen asetil oleh ikatan yang tak
stabil), sehingga membentuk senyawa asetil KoA.
3 Sikl Matri Tahap 1: Kondensasi 4 CO2,
us ks Kondensasi merupakan reaksi penggabungan molekul asetil-CoA dengan oksaloasetat 2 ATP,
Kre mitok membentuk asam sitrat. Enzim yang bekerja dalam reaksi ini adalah enzim asam sitrat 6 NADH,
bs on sintetase. Reaksi ini tidak dapat balik (irreversibel) 2 FADH2
dria Tahap 2: Isomerase sitrat
Agar reaksi oksidasi dapat berlangsung, gugus hidroksil (-OH) pada sitrat harus diatur
kembali.Hal ini terjadi melalui dua tahap, pertama, molekul air dibuang dari satu
karbon, Tahapan ini dibantu oleh enzim aconitase, yang menghasilkan isositrat.
Tahap 3: Produksi CO2
Isositrat mengalami reaksi dekarboksilasi oksidatif (oksidasi pertama).Pertama
isositrat dioksidasi, menghasilkan sepasang elektron, dan mengubah NAD+ menjadi
NADH.Dengan bantuan NADH, enzim isositrat dehidrogenase akan mengubah
isositrat menjadi alfa-ketoglutarat. Satu molekul CO2 dibebaskan setiap satu reaksi.
Tahap 4: Dekarboksilasi oksidatif kedua
Tahapan reaksi ini mengubah alfa-ketoglutara menjadi suksinil-CoA.Reaksi
dikatalisasi oleh enzim alfa-ketoglutarat dehidrogenase yang merupakan enzim
kompleks multienzim mirip dengan piruvat dehidrogenase. Setelah CO2 terbuang,
yang tersisa adalah gugus suksinil yang bergabung dengan koenzim A membentuk
suksinil KoA. Dalam proses tersebut, terjadi reduksi NAD+ menjadi NADH dan
menghasilkan dua electron.
Tahap 5: Fosforilasi tingkat substrat
Respirasi seluler juga menghasilkan ATP dari tahapan ini. Reaksi pembentukan ATP
inilah yang dinamakan dengan fosforilasi, karena satu gugus fosfat akan ditambahkan
ke ADP menjadi ATP. Pada awalnya, suksinil-CoA akan diubah menjadi suksinat,
dengan mengubah GDP + Pi menjadi GTP. GTP tersebut akan digunakan untuk
membentuk ATP.
Tahap 6: Dehidrogenasi
Suksinat yang dihasilkan dari proses sebelumnya akan didehidrogenasi menjadi
fumarat dengan bantuan enzim suksinat dehidrogenase.Yang berperan sebagai
penerima electron adalah flavin adenine dinukleotida (FAD). FAD merupakan bagian
dari membrane dalam mitokondria.FAD melepaskan electron dan menjadi FADH2.
Tahap 7-8: Hidrasi dan regenerasi oksaloasetat
Dua tahapan ini merupakan akhir dari Siklus Krebs. Hidrasi merupakan penambahan
atom hidrogen pada ikatan ganda karbon (C=C) yang ada pada fumarat sehingga
menghasilkan malat. Malat dehidrogenase mengubah malat menjadi oksaloasetat
berkarbon empat dan dua electron sehingga NAD+ berubah menjadi NADH.
Oksaloasetat yang dihasilkan berfungsi untuk menangkap asetil-CoA, sehingga siklus
Krebs akan terus berlangsung.

Transp Memb Sistem transport elektron merupakan suatu rantai pembawa elektron yang terdiri atas ATP
ort ra ne NAD, FAD, koenzim Q, dan sitokrom. Transpor elektron terjadi di membran dalam
elektro dalam mitokondria, dan berakhir setelah elektron dan H+ bereaksi dengan oksigen yang
n mitok berfungsi sebagai akseptor terakhir, membentuk H2O. Reaksinya kompleks, tetapi
odr ia yang berperan penting adalah NADH, FAD, dan molekul-molekul khusus, seperti
Flavo protein, ko-enzim Q, serta beberapa sitokrom. Dikenal ada beberapa sitokrom,
yaitu sitokrom C1, C, A, B, dan A3. Elektron berenergi pertama-tama berasal dari
NADH, kemudian ditransfer ke FMN (Flavine Mono Nukleotida), selanjutnya ke Q,
sitokrom C1, C, A, B, dan A3, lalu berikatan dengan H yang diambil dari lingkungan
sekitarnya. Sampai terjadi reaksi terakhir yang membentuk H2O.
Jadi, hasil akhir proses ini terbentuknya 32 ATP dan H 2O sebagai hasil
sampingan respirasi. Produk sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang ke
luar tubuh.

▪ Berapa jumlah energi yang dihasilkan dari oksidasi NADH2 dan FADH2 dalam transpor electron?
Jawaban:
Energi yang dihasilkan dari oksidasi 1 molekul NADH2 adalah 3 molekul ATP, sedangkan untuk 1 molekul FADH2 menghasilkan 2 molekul ATP.
▪ Berapa jumlah ATP yang dihasilkan oleh 1 molekul glukosa melalui respirasi aerob pada mikroba? jelaskan
Jawaban:
Glikolisis = 2 ATP + 2 NADH = 2 ATP + (2 x 3) ATP= 8 ATP
Dekarboksilasi
Oksidatif = 2 NADH = (2 x 3) ATP = 6 ATP
Siklus Krebs = 2 ATP + 6 NADH = 2 ATP + (6 x 3) ATP= 20 ATP
+ 2 FADH2 = (2 x 2) ATP = 4 ATP
Jumlah ATP yang dihasilkan adalah = 38 ATP

Pemecahan 1 molekul glukosa melalui respirasi aerob pada mikroba menghasilkan 38 ATP

Anda mungkin juga menyukai