Anda di halaman 1dari 26

BIOLOGI

Pertemuan ke-3
Pokok Bahasan

1. Jenis Metabolisme sel


2. Proses respirasi sel
Light energy

ECOSYSTEM

Photosynthesis
in chloroplasts Organic
CO2 + H2O + O2
molecules
Cellular respiration
in mitochondria

ATP

powers most cellular work

Heat
energy
Pengertian Respirasi
Respirasi adalah proses penguraian bahan makanan yang menghasilkan energi.
Respirasi dilakukan oleh semua penyusun tubuh, baik sel-sel tumbuhan maupun
sel hewan dan manusia. Respirasi dilakukan baik pada siang maupun malam
hari. Sebagaimana kita ketahui dalam semua aktivitas makhluk hidup
memerlukan energy begitu juga dengan tumbuhan.
(Campbell, 2002).

Reaksi respirasi merupakan reaksi katabolisme yang memecah


molekul-molekul gula menjadi molekul anorganik berupa CO2 dan H2O
(Salisbury, 1995).

respirasi pada hakikatnya adalah reaksi redoks, dimana


substrat dioksidasi menjadi CO2 sedangkan O2 yang diserap
sebagai oksidator mengalami reduksi menjadi H2O
Energy cyle

Energi yang dilepaskan pada pemecahan ATP  ADP : ∆G = - 7,3 kcal/mol


Protein pembawa elektron
Protein pembawa elektron

FAD+ + H+

Adenosin Riboflavin MonoPhosphat

FADH2
Faktor- faktor yang mempengaruhi laju respirasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi adalah suhu, kelembaban,
ketersediaan jumlah dan jenis subsrat, ketersediaan O2 (Salisbury, 1995)

• Tersedianya substrat pada tanaman merupakan hal yang


Ketersediaan penting dalam melakukan respirasi. Tumbuhan dengan
kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi
substrat dengan laju yang rendah pula. Demikian sebliknya bila substrat
yang tersedia cukup banyak maka laju respirasi akan meningkat.

• Fluktuasi normal kandungan oksigen di udara tidak banyak


Ketersediaan mempengaruhi laju respirasi, karena jumlah oksigen yang
Oksigen dibutuhkan tumbuhan untuk berrespirasi jauh lebih rendah
dari oksigen yang tersedia di udara.

• Pengaruh faktor suhu bagi laju respirasi sangat terkait


Suhu dengan faktor Q10, dimana umumnya laju reaksi respirasi
akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10oC,
namun hal ini tergantung pada masing-masing spesies.

• Masing-masing sel memiliki perbedaan metabolsme, dengan


demikian kebutuhan sel untuk berespirasi akan berbeda pada
Tipe dan umur sel masing-masing spesies. Namun secara garis besar laju respirasi
yang lebih lambat pad sel yang tua. Sebaliknya laju respirasi
lebih cepat organ yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Respirasi dibedakan menjadi dua macam:

Respirasi Aerob Respirasi Anaerob


• Yaitu respirasi yang • Yaitu reaksi pemecahan
menggunakan oksigen- karbohidrat untuk
oksigen bebas untuk mendapatkan energi
mendapatkan energi. tanpa menggunakan
• Terjadi pembakaran atau oksigen.
oksidasi glukosa secara
sempurna dan
• Pada proses anaerob
menghasilkan energi besar menghasilkan energi
yang berjumlah 36 ATP. dalam jumlah yang
sedikit yaitu hanya 2
ATP.
Tahapan respirasi
1. Penangkapan oksigen oleh lingkungan.
2. Proses transportasi gas-gas dalam tumbuhan keseluruhan berlangsung
secara difusi.
3. Oksigen masuk ke dalam setiap sel tumbuhan dengan difusi melalui
jalan ruang antar sel, sitoplasma dan membran antar sel.
4. Co2 yang dihasilkan bedifusi ke luar sel dan masuk ke dalam ruang
antar sel.
5. Setelah mengambil o2 dari udara, kemudian di gunakan dalam
respirasi dengan beberapa tahap antara lain:
glikolisis,
dekarboksilasiksidatif,
siklus asam sitrat,
dan transpor elektron.
Glikolisis
- Menguraikan gula

- Terjadi dalam sitosol

- Pemecahan glukosa menjadi 2 molekul senyawa piruvat

- 10 langkah, 2 fase (investasi energi dan penggunaan energi)

- Disebut reaksi Embden Myerhof Parnas (EMP)

- 3 tahap utama:

1. Fosforilasi glukosa
2. Pemecahan fruktosa 1,6 difosfat mjd 2 molekul C-3
(fosfogliseraldehida dan dihidroksi aseton fosfat
3. Pemecahan 2 molekul C-3 mjd C-2 (asam piruvat) dan
terbentuknya 2CO2 dan 2 ATP, 2 NADH
8
10
Bagaimana proses Respirasi ?
Glikolisis,
yaitu tahapan pengubahan glukosa menjadi dua molekul asam piruvat (beratom C3),
peristiwa ini berlangsung di sitosol. As. Piruvat yang dihasilkan selanjutnya akan
diproses dalam tahap dekarboksilasi oksidatif. Selain itu glikolisis juga menghasilkan 2
molekul ATP sebagai energi, dan 2 molekul NADH yang akan digunakan dalam tahap
transport elektron. Dalam keadaan anaerob, As. Piruvat hasil glikoisis akan diubah
menjadi karbondioksida dan etil alkohol. Proses pengubahan ini dikatalisis oleh enzim
dalam sitoplasma. Dalam respirasi anaerob jumlah ATP yang dihasilkan hanya dua
molekul untuk setiap satu molekul glukosa, hasil ini berbeda jauh dengan ATP yang
dihasilkan dari hasil keseluruhan respirasi aerob yaitu 36 ATP.

Peristiwa perubahan :
Glukosa berubah menjadi Glukosa – 6 – fosfat berubah menjadi  Fruktosa 1,6 difosfat
berubah menjadi 3 fosfogliseraldehid (PGAL) / Triosa fosfat Þ Asam piravat.
Jadi hasil dari glikolisis : 2 molekul asam piruvat, 2 molekul NADH yang berfungsi
sebagai sumber elektron berenergi tinggi dan 2 molekul ATP untuk setiap molekul
glukosa.
Enzim-enzim yang berperan dalam Glikolisis yaitu Heksokinase, Fosfoheksokinase,
Fosfofruktokinase, Aldolase, triosa fosfat isomerase, triosa fosfat
dehidrogenase, fosfogliseril kinase, fosfoglisero mutase, Enolase, dan piruvat kinase.
Dekarboksilasi Oksidatif

Terjadi di matrik mitokondria


Siklus Kerbs / siklus asam sitrat
• Asetil ko-A nanti akan berhubungan langsung dengan oksaloasetat guna membentuk
sitrat, reaksi tersebut dikatalisasis oleh enzim sitrat sintase.
• Sitrat akan di rubah lagi menjadi isositrat pada enzim akonitase.
• Lalu isositrat akan di rubah menjadi alfa-ketoglutarat pada enzim isositrat
dehydrogenase. Di dalam reaksi inilah akan dilepaskan sebuah molekul CO2 serta akan
menghasilkan NADH.
• Alfa-ketoglutarat akan di rubah menjadi jenis suksinil ko-A pada enzim alfa ketoglutarat
dehydrogenase. Pada reaksi tersebut akan dilebaskan pula CO2 dan mengubahnya
menjadi ATP.
• Suksinil ko-A akan berubah menjadi suksinat pada enzim suksinil ko-A sintetase. Di
dalam reaksi tersebut akan dihasilkan GTP yang berikutnya bisa di rubah menjadi ATP.
• Suksinat akan di rubah lagi menjadi fumarat pada enzim suksinat dehydrogenase. Di
dalam reaksi tersebut akan dihasilkan FADH2.
• Fumarat akan mengubah menjadi malat pada enzim fumarase.
• Malat akan mengubahnya menjadi oksaloasetat pada enzim malat dehydrogenase. Di
dalam tahap ini pun dihasilkan NADH.
SIKLUS KREBS
Siklus Krebs (TCA Cycle)
Siklus Krebs terjadi apabila ada oksigen dan berlangsung di dalam
matriks mitokondria.   Asam piruvat dari reaksi glikolisis kehilangan
CO2 , kemudian bereaksi dengan senyawa dengan 4-karbon (asam
oksalo asetat) membentuk senyawa dengan 6-karbon (asam sitrat). 
Asam sitrat mengalami pemecahan menjadi senyawa asam dengan 5-
karbon , kemudian menjadi senyawa asam dengan 4-karbon ,
megalami pemecahan ikatan karbon-karbon , melepaskan CO2 dan
menhasilkan energi metabolik (ATP, NADH dan FADH2) untuk setiap
pemecahan.  Senyawa asam dengan 4-karbon acid dibentuk kembali,
dan siklus berlansung kembali.  Siklus berjalan 2 kali untuk setiap 1
molekul glukosa (satu siklus untuk setiap 1 molelul asam piruvat yang
dihasilkan dari proses glikolisis).
Transport Elektron
JALUR TRANSPORT ELEKTRON
- Kumpulan molekul yang tertanam dalam membran dalam
mitokondria

- Sebagian besar komponen adalah protein

- Diperlukan untuk menghasilkan ATP dari bentuk NADH atau FADH

- Oksigen sebagai oksidan dan donor elektron sebagai reduktan

- Tingkat kandungan energi dari reduktan dari tinggi ke rendah:


NADH, FADH, hidroquinon, sitokrom b, sitokrom c, sitokrom a dan
sitokrom a3

14
3 Tahap Respirasi
• Glikolisis
– Dalam sitoplasma
– Ada atau tidak ada oksigen
– memecah glukosa (6C) menjadi 2 asam piruvat (3C)
• Siklus Krebs (TCA Cycle)
– Matriks mitokondria
– Hanya apabila ada oksigen
– Mengubah as.piruvat via asetil KoA menjadi CO2;
menghasilkan NADH dan FADH2
• Sistem Sitokrom
– Membran mitokondria = krista
– mentransfer elektron dari NADH dan FADH2 untuk
mereduksi O2 menjadi H2O dan menghasilkan ATP
Respirasi
PERHITUNGAN ATP PERHITUNGAN ATP PERHITUNGAN ATP PERHITUNGAN ATP

Glikolisis Dekarboksilatif Siklus Krebs Transport elekteron

 2 as. Piruvat  2 NADH


 2 Co2
 2 Aasetil-Coa  6 NADH  18 ATP
 2 NADH  2 FADH  4 ATP
  2 ATP  2 ATP

6 ATP 6 ATP 2 ATP 22 ATP

2 ATP

Anda mungkin juga menyukai