MEKANISME BIOTRANSFORMASI
a. Reaksi fase I (Reaksi penguraian), yaitu: pemutusan hidrolitik, oksidasi dan reduksi.
Umumnya reaksi fase I mengubah bahan yang masuk ke dalam sel menjadi lebih bersifat
hidrofilik (mudah larut dalam air) daripada bahan asalnya.
b. Reaksi fase II (Reaksi konjugasi), terdiri dari reaksi sintesis dan konjugasi. Oleh reaksi
konjugasi maka zat yang memiliki gugus polar (-OH, -NH2, -COOH), dikonjugasi dengan
pasangan reaksi yang berasal dari tubuh sendiri dan lazimnya diubah menjadi bentuk yang
larut dalam air, dan dapat diekskresikan dengan baik oleh ginjal. Reaksi fase II ini merupakan
proses biosintesis yang mengubah bahan asing atau metabolit dari fase I membuat ikatan
kovalen dengan molekul endogen menjadi konjugat.
a. REAKSI PENGURAIAN
1. Pemutusan hidrolitik
Bila suatu molekul dihidrolisis ia dipecah menjadi dua molekul karena pengambilan satu
molekul air. Contohnya adalah pemutusan ester oleh esterase dengan pembentukan alkohol
dan asam.
2. Oksidasi
Enzim yang berperanan pada oksidasi zat asing berada di dalam sel, terutama di dalam
retikulum endoplasma sel hati. Penyelidikan di bidang ini sering dilakukan dengan
mikrosoma, yang diperoleh dari retikulum endoplasma setelah homogenisasi sel hati.
3. Reduksi
Sebagai reaksi biotransformasi, reaksi reduksi relatif jarang terjadi. Senyawa nitro dapat
direduksi menjadi amina dan senyawa azo diuraikan melalui reduksi menjadi amina yang
sesuai. Senyawa keton dan aldehida yang tahan oksidasi mungkin terjadi reduksi menjadi
senyawa alkohol yang sesuai.
b. REAKSI KONJUGASI
Reaksi konjugasi yang penting adalah konjugasi dengan asam glukuronat, asam amino
(terutama glisina), asam sulfat, dan asam asetat. Konjugat asam ini cepat diekskresikan oleh
ginjal melalui proses aktif. Reaksi konjugasi bersifat sebagai reaksi detoksifikasi, karena
produk konjugasi hampir selalu tidak aktif secara biologi. Namun dalam beberapa kasus
konjugat dapat dihidrolisis kembali menjadi senyawa asalnya. Hal ini sering terjadi bila
konjugat bersama empedu, mencapai usus.
a. Faktor Instrinsik
Faktor penting yang mengontrol jalannya reaksi enzymatik dari bahan asing adalah
konsentrasinya dalam pusat aktivitas dari enzym. Konsentrasi ini tergantung pada
Lipophilicity, Protein binding, Doses, dan Route administration. Lipophilicity penting karena
dapat mengatur banyaknya absorbsi dari xenobiotik dari jalan masuknya (kulit, usus, paru).
Bahan kimia yang bersifat lipofilik lebih mudah diabsorbsi dalam darah, sedangkan bahan
yang larut dalam air kurang cepat diserap.
b. Variabel Host
Beberapa kondisi fisiologik, farmakologik, dan faktor lingkungan yang mempengaruhi proses
biotranformasi xenobiotik, yaitu: spesies, strain, umur, sex, time of day, enzym induksi,
enzym penghambat, status gizi, dan status penyakit.
Proses induksi enzym adalah proses dimana terjadi peningkatan aktivitas yang diakibatkan
peningkatan kecepatan sintesis dari enzym biotransfomasi dan paparan bahan kimia tertentu
dapat juga menginduksi enzym tersebut.
EKSKRESI TOKSIN
Toksin yang mengalami biotransformasi adalah toksin yang melewati saluran pencernaan,
karena setelah melewati lambung, ke usus halus kemudian ke hati untuk didetoktifikasi
( dibiotransformasi ). Sedangkan toksin yang melewati saluran nafas ( alveoli ) dan kulit
langsung diedarkan lewat darah ke organ-organ lain di seluruh tubuh, tidak melewati proses
biotransformasi di hati terlebih dauhulu. Dengan demikian, toksin yang diserap lewat saluran
nafas dan kulit lebih berbahaya dibandingkan dengan toksin yang melewati saluran
pencernaan ( yakni melalui lambung, usus halus dan kemudian ke hati).
Sifat dan intensitas efek suatu bahan kimia bergantung pada kadarnya di tempat kerja, yaitu
dari dosis efektifnya. Umumnya, kadarnya di dalam organ sasaran merupakan fungsi kadar
darah. Namun pengikatan toksikan dalam jaringan akan menambah kadarnya, sementara
sawar jaringan cenderung mengurangi kadarnya. Selama penyerapan, kadar toksikan dalam
darah meningkat. Sementara itu, laju ekskresi, biotransformasi, dan distribusinya ke alat-alat
tubuh dan jaringan lain juga bertambah.