Anda di halaman 1dari 10

Tidur

• Salah satu kebutuhan pokok manusia berfungsi perbaikan dan


homeostatik (mengembalikan keseimbangan fungsi-fungsi
normal tubuh), pengaturan suhu, cadangan energi normal.
• Rasa kantuk berkaitan erat dengan hipotalamus dalam otak.
Dalam keadaan badan segar dan normal, hipotalamus ini
bekerja baik sehingga mampu memberi respons normal
terhadap perubahan tubuh maupun lingkungannya.
• suatu zat yang disebut GABA (Gamma Aminobutyric Acid),
merupakan asam amino yang berfungsi sebagai
neurotransmiter (penghantar sinyal saraf).
• dipengaruhi oleh beberapa hormon antara lain serotonin,
asetilkolin dan dopamin yang saling berinteraksi dalam
menidurkan dan membangunkan seseorang.

2
• Macam Insomnia:
Mulai dari mata tidak bisa terpejam sepanjang
malam, terbangun di tengah malam dan sulit tidur
kembali, terbangun beberapa kali, hingga bangun
terlalu dini. Akibatnya, rasa letih dan lelah
keesokan hari menjadi gejala umum yang
mengikuti penderita insomnia.
• Beda insomnia dengan waktu tidur pendek (short
sleepers).
Short sleepers meskipun waktu tidur mereka
pendek, mereka tetap merasa bugar dan nyaman
sewaktu bangun tidur dan tidak mengeluh tentang
kondisi tidur pada malam hari.
3
Insomnia dapat diperinci lagi sebagai berikut:
• Insomnia awal (kesulitan masuk tidur) disebabkan
antra lain oleh faktor-faktor kejiwaan seperti
emosi, kecemasan, ketegangan dan depresi;
• Insomnia menengah (terjaga di tengah malam)
timbul pada peristiwa-peristiwa medis seperti
penghentian pernapasan sementara selama tidur
dan gangguan prostat.
• Insomnia terlambat (late insomnia) terbanyak
waktu subuh , disebabkan antra lain oleh depresi
dan malnutrisi.
• Insomnia belum dikatakan serius jika gangguan tidur itu
dialami kurang dari sepuluh hari karena bisa jadi hanya
gangguan tidur insidental. Seseorang dikatakan mengalami
insomnia, saat tiga kali dalam seminggu mengalami sulit tidur
yang berulang.
• Gangguan tidur disebabkan perubahan hormon melatonin
yang mampu mengubah sistem tubuh. Hormon melatonin
yang dikeluarkan kelenjar pineal adalah jam alami bagi tubuh.
• Hormon ini mulai mengalir ketika sinar matahari mulai redup.
Kehadiran hormon melatonin di dalam tubuh akan
memerintahkan tubuh istirahat. Hasilnya, tubuh akan
mengantuk, sedangkan saat siang hari, hormon tidak
diproduksi.
• Gangguan pada sistem limbik dipengaruhi oleh kelenjar
endokrin dalam tubuh. Kelenjar endokrin ini memengaruhi
kinerja hormonal seperti estrogen dan testosteron.
5
Penyebab insomnia:
• perempuan yang mengalami menopause atau andropause rentan
mengalami insomnia (rentan depresi karena perubahan hormon)
• gangguan emosional, seperti kecemasan, kegelisahan, depresi atau
ketakutan.
• higienitas tidur yang kurang secara umum
• kekhawatiran tidak dapat tidur
• mengkonsumsi caffein secara berlebihan
• minum alkohol sebelum tidur
• merokok sebelum tidur
• tidur siang/sore yang berlebihan
• jadwal tidur/bangun yang tidak teratur

6
STADIUM TIDUR
Tidur terdiri dari dua keadaan fisiologis, yaitu:

• tidur dengan gerakan mata tidak cepat (NREM = Non Rapid Eye Movement)
Pada orang normal, tidur NREM adalah keadaan yang relatif tenang tidak
terjaga, kecepatan denyut jantung biasanya lebih lambat 5 sampai 10 menit
di bawah tingkat terjaga penuh dan sangat teratur.
disebut slow wave sleep (SWS) bercirikan denyutan jantung, tekanan darah
dan pernapasan yang teratur serta relaksasi otot tanpa gerakan otot muka
atau mata. SWS ini berlangsung lebih kurang satu jam lamanya dan meliputi
berturut-turut 4 fase, dimana fase 3 dan 4 merupakan bentuk tidur yg
terdalam, dengan melepaskan hormon-hormon anabolik dan sitokin.
Kemudian fase ini disusul oleh stadium tidur-REM.

• tidur dengan gerakan mata cepat (REM = Rapid Eye Movement).


tidur-paradoksal, dengan aktifitas EEG yg mirip keadaan sadar dan aktif,
bercirikan gerakan mata cepat ke satu arah. Di samping itu jantung, tekanan
darah dan pernapasan turun-naik, aliran darah ke otak bertambah dan otot-
otot sangat relaks
7
Kelompok dan tipe insomnia
Kelompok Insomnia :
• Insomnia primer, yaitu insomnia menahun
dengan sedikit atau sama sekali tidak
berhubungan dengan berbagai stres maupun
kejadian
• Insomnia sekunder, yaitu suatu keadaan yang
disebabkan oleh nyeri, kecemasan, obat,
depresi atau stres yang hebat.

8
Type insomnia
• Transient insomnia - kesulitan tidur hanya beberapa malam
• Insomnia jangka pendek- dua atau empat minggu mengalami
kesulitan tidur
Kedua jenis insomnia ini biasanya menyerang orang yang sedang
mengalami stress, berada di lingkungan yang ribut-ramai, berada di
lingkungan yang mengalami perubahan temperatur ekstrim, masalah
dengan jadwal tidur-bangun seperti yang terjadi saat jetlag, efek
samping pengobatan
• Insomnia kronis- kesulitan tidur yang dialami hampir setiap malam
selama sebulan atau lebih depresi.
Penyebab lainnya bisa berupa arthritis, gangguan ginjal, gagal jantung,
sleep apnea, sindrom restless legs, Parkinson, dan hyperthyroidism,
faktor perilaku, termasuk penyalahgunaan caffein, alcohol, dan
substansi lain, siklus tidur/bangun yang disebabkan oleh kerja lembur
dan kegiatan malam hari lainnya, dan stres kronis.
9
TERIMA KASIH

10

Anda mungkin juga menyukai