Terminologi
Mikroorganisme • mikroorganisme yang mampu
Patogen
Infeksi
menyebabkan penyakit.
• Sterilisator (alat untuk mensteril) harus siap pakai, bersih, dan masih
berfungsi.
• Peralatan yang akan di steralisasi harus dibungkus dan diberi label yang
jelas dengan menyebutkan jenis peralatan, jumlah, dan tanggal
pelaksanaan sterilisasi.
• Penataan alat harus berprinsip bahwa semua bagian dapat steril.
• Tidak boleh menambah peralatan dalam sterilisator sebelum waktu
mensteril selesai.
• Memindahklan alat steril ke dalam tempatnya dengan korentang steril
• Saat mendinginkan alat steril tidak boleh membuka pembungkusnya, bila
terbuka harus dilakukan steralisasi ulang.
TUJUAN DARI STERILISASI
DAN DESINFEKSI
1. Sterilisasi Mekanik
2. Sterilisasi Fisik
3. Sterilisasi Kimia
STERILISASI MEKANIK
a. Pemanasan
Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara langsung,
contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll. 100 % efektif namun
terbatas penggunaanya
b. Panas kering:
Sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi panas kering
cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi
dll. Waktu relatif lama sekitar 1-2 jam. Kesterilaln tergnatung dengan waktu
dan suhu yang digunakan, apabila waktu dan suhu tidak sesuai dengan
ketentuan maka sterilisasipun tidak akan bisa dicapai secara sempurna.
PEMANASAN KERING (FLAMING)
Proses mendesinfeksikan instrumen dengan
cara melewatkannya diatas api spiritus 3 kali.
Alat desinfektor yang digunakan lampu
spiritus
Keuntungan Kerugian
• Mudah • Alat menjadi tumpul
• Murah • Berubah warna menjadi hitam
• Dapat digunakan secara langsung • Mudah rusak dan rapuh
PROSEDUR KERJA FLAMING
Cuci tangan
Keuntungan
Kerugian
• Alat yang digunakan sederhana
• Mudah digunakan • Membutuhkan waktu yang relative lama
Cuci tangan
Alat-alat direndam dalam larutan klorin 0,5 % selama 5-10 menit, kemudian
ambil dengan korentang dan dicuci dengan sabun lalu disikat sampai bersih, bilas
di bawah air mengalir dan keringkan.
Masukkan alat dalam boiling Desinfektor selama 15-30 menit (dihitung setelah
air mendidih)
Alat diambil dengan Korentang steril, dan letakkan di atas bak steril yang dilapisi
handuk steril, keringkan, kemudian simpan dalam dental kabinet
STERILISASI KERING (DRY
HEAT STERILIZATION)
Keuntungan
• Dapat digunakan untuk sterilisasi
kapas, kain lap Kerugian
• Tidak menimbulkan karat • Temperatur kuat dapat merusak alat
• Alat yang disterilkan memerlukan waktu
lama
• Tidak dapat digunakan untuk plastic,
kaca, karet dan alat-alat yang tidak tahan
panas
PROSEDUR KERJA
STERILISASI KERING
• Cuci tangan.
• Alat-alat direndam dalam larutan klorin 5-10 menit, ambil dengan korentang, dicuci dengan
sabun dan disikat sampai bersih, bilas di bawah air mengalir,
• Keringkan dengan handuk bersih dan simpan dalam bak bersih
• Alat dibungkus dengan alumunium foil, beri nama dan tanggal pada alat tersebut.
• Letakkan dan atur alat dalam oven, kemudian panaskan dengan ketentuan
Suhu Waktu Steril
o 160°C 1 jam
o 180°C 2 jam
o 125°C 4 jam
• Setelah selesai matikan oven, kemudian alat diambil dengan korentang steril dan simpan di
bak instrumen steril diberi tablet formalin yang dibungkus dengan kain kasa
C. UAP AIR PANAS BERTEKANAN
Menggunalkan autoklaf
• Letakkan dan atur alat dalam otoklaf, kemudian lakukan pemanasan : setelah air mendidih keluarkan
udara di dalam otoklaf dengan membuka katup udara, sampai uap air di dalam otoklaf jenuh, caranya
dengan maletakkan glass preparat pada katup, bila terdapat embun berarti tekanan uap air sudah jenuh,
kemudian katup udara segera ditutup.
• Panaskan terus sampai mencapai keadaan yang diinginkan dengan ketentuan sebagai berikut :
• Setelah selesai matikan otoklaf, kemudian alat diambil dengan Koren Tang steril, lalu dikeringkan dalam
oven dengan suhu 7,7°C selama kurang lebih 15 menit.
Keuntungan
• Dapat digunakan untuk alat dari
logam Kerugian
• Mikroorganisme dapat dibasmi • Tidak dapat digunakan untuk
100% mensterilkan bahan minyak atau bubuk.
• Kerusakan alat sedikit • Harga mahal.
• Dapat menyebabkan karat pada bahan
logam
PROSEDUR KERJA STERILISASI
BASAH DENGAN PRESTO
• Cuci tangan
• Alat-alat direndam dalam larutan klorin 5-10 menit, kemudian
dicuci dengan sabun dan disikat sampai bersih, bilas di bawah air
mengalir, lalu dikeringkan dengan handuk bersih dan letakkan pada
bak bersih.
• Masukkan alat dalam panci presto dan hidupkan kompor.
• Setelah air mendidih selama 30 menit matikan kompor keluarkan
udara di dalam presto dengan membuka katup udara, sampai uap air
di dalam presto jenuh kemudian buka tutup presto.
• Angkat alat dengan korentang steril dan simpan dalam bak steril,
keringkan dengan handuk steril.
• Simpan alat pada bak instrument yang steril
STERILISASI DINGIN (COLD
STERILIZATION)
Keuntungan
• Bisa dipergunakan untuk alat yang
sensitif terhadap panas Kerugian
• Daya bunuh mikroba dan spora • Bersifat racun
tinggi
• Alat-alat tidak dapat dibungkus dan
diawasi
PROSEDUR KERJA STERILISASI DINGIN
(COLD STERILIZATION)
Cuci tangan
• Alat-alat direndam dalam larutan klorin 5-10 menit, ambil
dengan korentang dan dicuci dengan sabun dan disikat
sampai bersih, bilas di bawah air mengalir lalu dikeringkan
dengan handuk bersih dan letakkan dalam bak bersih.
• Rendam dalam larutan Glutaraldehid 2,45 % selama 20-30
menit.
• Setelah selesai alat diambil dengan korentang steril dan
dibilas dengan aquadest.
• Letakkan dalam bak steril yang dilapisi handuk steril dan lap
sampai kering kemudian disimpan dalam bak instrument.
D. STERILISASI DENGAN
PENYINARAN SINAR
Keuntungan
Kerugian
• Waktu yang dibutuhkan relatif
singkat • Alat-alat harus dalam keadaan
• Sedikit karat pada logam baja kering sebelum direndam.
Salah satu tujuan utama ini adalah untuk mencapai kinerja yang optimal
dan umur panjang maksimal turbin dengan kecepatan tinggi.