Anda di halaman 1dari 48

STERILISASI DAN

DESINFEKSI

Pipiet Okti Kusumastiwi


• Sterilisasi dan desinfeksi → kunci dalam proses kontrol infeksi dan
pencegahan hospital infection
KATEGORI RISIKO
(SPAULDING, 1968)
A. KRITIKAL
B. SEMIKRITIKAL
C. NON KRITIKAL
KRITIKAL

• Berkaitan dengan jaringan steril atau sistem darah --> risiko infeksi
tingkat tinggi.
• di bidang KG --> peralatan pencabutan gigi, scaller
SEMIKRITIKAL

• terpenting kedua setelah kritikal


• berkaitan dengan mukosa dan area kecil di kulit yang lecet
• di bidang KG --> alat diagnostik setelah memeriksa sariawan
NON KRITIKAL

• Berhubungan/berkontak dengan kulit utuh


• Resiko terendah
• di bidang KG --> termometer, tensimeter, dll
PRE CLEANING
(PEMBERSIHAN AWAL )
• Rendam dalam air dan detergen atau cairan pembersih selama
minimal 10 menit
• Petugas menggunakan APD
• Bedakan kotak perendaman berdasarkan kategori risiko atau bila
pasien menderita penyakit sistemik menular
PEMBERSIHAN
• Pembersihan : proses yang secara fisik membuang semua kotoran, darah
atau cairan tubuh lainnya dari permukaan benda mati atau membuang
sejumlah mikroorganisme
• mencuci dengan sabun atau detergen dan air, membilasnya dengan air
bersih mengalir dan mengeringkannya
• Tidak diperkenankan menggunakan pembersih yang bersifat mengikis
atau mengandung serat baja karena menyebabkan goresan --> sarang
mikroorganisma dan meningkatkan pembentukan karat
STERILISASI
Proses menghilangkan semua mikroorganisme:

bakteria

virus

fungi

parasit

endospora

menggunakan :

uap tekanan tinggi (autoklaf)

panas kering (oven)

sterilisasi kimiawi

radiasi
STERILISASI

→ Dilakukan pada benda mati


STERILISATOR UAP TEKANAN TINGGI
(AUTOKLAF)
• Suhu 121 derajat C
• Tekanan 106 kPa
• Selama 20 menit --> alat tidak dibungkus, 30 menit --> alat
dibungkus
• Biarkan semua peralatan kering sebelum diambil dari sterilisator.
• Untuk peralatan kritis (sterilisasi media mikrobiologi, pakaian,
instrument, alat intra vena, larutan, alat suntik, spatel lidah)
STERILISATOR PANAS KERING
• Suhu 170 derajat Celcius selama 1 jam atau Suhu 160 derajat Celcius
selama 2 jam
• kemudian didinginkan 2 - 2.5jam
• Sisakan ruang kurang lebih 7,5 cm antara bahan yang akan
disetrilisasi dengan dinding sterilisator
❖ Pemanasan kering

1. Flamming (flambir)
→ memanaskan alat dengan cara melewatkan di atas
api tanpa pemijaran

Guna untuk: skalpel, pinset dan mulut tabung.


2. Pembakaran (red heat/incineration)
→ cara ini 100% efektif tetapi mempunyai keterbatasan

Guna untuk: mensterilkan osse, sampah medis dibakar dgn incenerator


3. Udara panas (hot air sterilization/Oven)

→ Pemanasan oven dg suhu tinggi 1600-1800C, selama 1 jam


Caranya: dengan memanaskan udara dalam oven dg listrik atau gas.

Guna untuk: mensterilkan alat2 dari glas spt petridisk, pipet, tabung
reaksi, erlemeyer, alat suntik, perban.
DESINFEKSI

→ proses menghilangkan semua


mikroorganisme (bakteria, virus, fungi dan
parasit) kecuali bebrapa endospora,
dengan merebus, menguapkan atau
memakai desinfektan kimiawi
DESINFEKSI TINGKAT TINGGI
• Dilakukan pada peralatan semi kritikal
• Bisa direbus atau dibersihkan dengan desinfektan
Jenis desinfektan yg digunakan di rumah sakit:
➢ Fenol (karbol, lisol) dan kresol
➢ Halogen (hipoklorit dan klorin)
➢ Quatenary Ammonium Coumpund (Sterimid, Benzalkonium Klorida)
➢ Diguanid (klorheksidin)
➢ Alkohol (Etil alkohol, Isopropanol)
➢ Aldehid (formaldehide/ formalin dan glutaraldehide)
➢ Klorinat bifenol (heksaklorofen)
2. Perebusan (boiling water)
0
→ suhu 100 C, selama 10-15 menit
Kelemahan: Hanya menghilangkan
bakteri bentuk vegetatif, tidak
menghilangkan spora (-),virus (-)

→ alat kedokteran yg terbuat dr karet/latex


(konvensional)
• Desinfeksi Tingkat Rendah --> dilakukan pada peralatan non kritikal
• Contoh : dengan pengolesan alkohol
Pengendalian Lingkungan dan Permukaan
1. Radiasi sinar UV
panjang gel 220 – 290 nm, paling efektif 260 nm
Guna: untuk sterilisasi udara, ruangan perawatan dan ruang operasi
→ Tidak dianjurkan melakukan fogging dan sinar UV untuk ruang terbuka
PEMBERSIHAN PERMUKAAN
• menggunakan klorin 0,05% atau H202 0,5-1,4%,
• bila ada cairan tubuh menggunakan lorin 0,5 %
• Untuk mencegah aerolisasi kuman patogen penyebab infeksi pada
saluran napas, hindari penggunaan sapu ijuk dan yang sejenisnya,
namun menggunakan cara basah (kain basah) dan mop (pembersih
kering untuk lantai).
• Mop ruang isolasi tidak digunakan untuk ruang lain
• Dentalchair juga perlu dibersihkan dengan desinfektan ringan
(natrium hipoklorit 0,5%, dettol, atau sejenisnya)
MONITORING STERILISASI

•Indikator mekanik →bag dari instrumen


mesin sterilisasi yg memberikan catatan
waktu, suhu, tekanan → laporan atau
grafik waktu, suhu, tekanan

•Indikator kimia →adanya perub warna


pd strip tape, kartu, vial
•Indikator biologi → populasi
mikroorganisme spesifik dlm btuk spora
yg resisten
- Uap panas →Bacillus
stearothermophyllus
- Panas kering → Bacillus subtilis
• http://dental.id/hati-hati-3-dokter-gigi-ini-tertular-aids-dari-pasiennya
/
• http://lifestyle.kompas.com/read/2015/07/02/144240323/Ribuan.Orang.
Kemungkinan.Tertular.HIV.dari.Klinik.Gigi
• https://health.detik.com/read/2013/03/31/100537/2207528/763/peralatan
-tak-bersih-dokter-gigi-diduga-sebarkan-hiv-ke-7000-pasiennya
• Permenkes No 27 tahun 2017
• Kemenkes 2012 tentang Standar PPI Pelayanan Kesgilut di Pelayanan
Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai