Anda di halaman 1dari 26

KESELAMATAN

DAN KEAMANAN
LABORATORIUM
PEMERIKSA
MALARIA
I. Standar Sarana,Prasarana
dan Peralatan Laboratorium

1. Sarana, Prasarana dan Tata Ruang Laboratorium


a. Ruang administrasi
Ruang administrasi dapat bersatu dengan ruang laboratorium
dengan memilik meja terpisah.
b. Ruang pengambilan spesimen
Ruangan harus memilik ventilasi yang baik
sehingga memberikan rasa nyaman pada pasien saat
pengambilan spesimen dan petugas saat bertugas.
• c, Ruang kerja laboratorium
Akses keruang laboratorium khusus petugas laboratorium.
Pencahayaan harus cukup terang baik yang bersumber dari sinar
matahari ataupun dari aliran listrik.
Ventilasi udara harus baik,tersedia ventilasi alami ataupun mekanik.
Ruang laboratorium terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan.
• d. Fasilitas pengelolaan limbah
Tersedia wadah untuk limbah infeksius, limbah infeksius
tajam,limbah non infeksius.
Kerjasama dengan pihak ke 3untuk pemusnahan limbah.
Tersedia bak cuci tangan dan cuci alat di ruang laboratorium dengan
air mengalir langsung, ( tidak ditampung).
• e. Bak cuci alat harus berukuran panjang 50-60 em
dan lebar 40-50 em serta tinggi minimal 60 em,agar
tidak terpercik keluar.
• f. Bak cuci tangan terletak didekat pintu,kran
sebaiknya dibuka dengan siku atau dengan pijakan
kaki,agar tidak terkontaminasi saat buka kran.
• g. Sabun cuci tangan harus dalam bentuk cair dan
mengandung desinfektan.Petugas seharus sesering
mungkin mencuci tangan setelah kontak dengan
bahan infeksiu.tindakan ini jauh lebih bermanfaat
dari pada menggunakan sarung tangan berula
I. Standar Sarana,Prasarana
dan Peralatan Laboratorium
2. Peralatan Laboratorium
a. Baju laboratorium
• Bahan yang mudah dicuci dan kuat,tertutup dibagian
depan,panjang melewati lutut,lengan panjang,pergelangan
tangan berkaret.
• Baju wajib dipakai saat bekerja dan ditanggalkan jika
keluar dari laboratorium.
• Pencucian baju laboratorium dilakukan ditempat
kerja,tetapi harus didekontaminasi sebelum keluar dari
ruangan.
b.Sarung tangan
c. Wadah penampungan alat habis pakai.
Tidak mudah bocor,tertutup.bagian dalam diberi plastik untuk
memudakan saat dipindahkan serta diberi desinfektan
dalam wadah secukupnya untuk merendam limbah.
d. Otoclaf (jika tersedia)
e. Bahan habis pakai tersedia
• Sabun cuci cair yang mengandung desifektan.
• Towel/tisu/lap untuk mengeringkan tangan setelah dicuci.
II. Peran Dan Fungsi Petugas Dalam
Melakukan Upaya Keselamatan Dan
Keamann Kerja Di Laboratorium

1.Petugas Teknis Laboratorium


• Memastikan semua prosedur pemeriksaan laboratorium dilakukan
sesuai dengan standar,
• penyiapan bahan bahan, pengambilan sam
pel,pengolahansampel,pembacaan hasil,pengolahan limbah dan
pencatatan pelaporan dilakukan sesuai dengan prosedur’
• Memantau ketersediaan alat dan bahan laboratorium.
2. Penanggung jawab laboratorium
• Memastikan ketersediaan ;sarana dan prasarana sesuai standar.
• Alat dan bahan sesuai standar dan memadai.
• SDM yang kompeten.
• SOP dan Instruksi kerja lengkap.

3. Tim K3 Fasyankes
• TIM K3 mempersiapkan segala yang dibutuhkan untuk
mengantisipasi kecelakaan kerja dilaboratorium.
III. Upaya Keselamatan Dan
Keamanan Kerja Di Laboratorium
A. Penanganan spesimen Mulai dari Pengambilan
Pembuatan sampai Pewarnaan Sediaan.
1. Petugas laboratorium harus melakukan
• Memakai jas laboratorium saat berada didalam
ruangan kerja.
• Memakai sarung tangan saat bekerja.
• Melakukan dekontaminasi meja kerja setelah selesai kerja
• Membersihkan ruang kerja,setelah bekerja dengan menggunakan larutan
desinfektan
• Memilah dan mengumpulkan limbah infeksius dan non infeksius.
• Mencuci tangan setiap selesai bekerja menggunakan sabun cair yang
mengandung desinfektan.
2.Petugas laboratorium tidak diperbolehkan

a) Makan,minum dan merokok dalam laboratorium.


b)Memasukkan benda-benda kedalam mulut seperti pensil,pena dan
memakai lipstik.
c) Membiarkan pintu ruang kerja terbuka.
d) Memipet dengan menggunakan mulut.
e) Menggunakan sarung tangan berulangkali.
3.Menghadapi kedaruratan yang harus
disiapkadisiapkan
• Obat P3K.
• Alat pemadam kebakaran
• Prosedur tetap.
4. Menyiapkan prosedur tetap,seperti
• Mencuci tangan secara higenis.
• Pengambilan spesimen
• Pembuatan spesimen
• Pewarnaan spesimen
• Pengelolaan limbah infeksius dan non infeksius.
• Dekontaminasi meja kerja dan ruang kerja.
III. Upaya Keselamatan Dan Keamanan
Kerja Di Laboratorium
B. Pengelolaan Limbah
• Pada prinsipnya semua peralatan dan limbah laboratorium saat
pemeriksaan selesai dan keluar dari ruang laboratorium,sudah
tidak infeksius.
• Tersedianya wadah sampah non infeksius.
• Tersedianya wadah sampah infeksius; padat,cair dan benda
tajam.
• Wadah sampah masin-masing diberi warna yang berbeda
• Melakukan desinfeksi terhadap limbah infeksius dengan cara
merendam dengan larutan desinfektan selama 12 jam ,sebelum
dilakukan pemusnahan dan pengangkutan ketempat lain untuk
pengolahan limbah selanjutnya.
III. Upaya Keselamatan Dan Keamanan
Kerja Di Laboratorium
C. Penanganan Kecelakaan Laboratorium
1.Prinsip Umum Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium
a. Selalu menggunakan sarung tangan saat menangani atau mengambil sampel
serta saat melakukan desinfeksi atau pembersihan. Sarung tangan
digunakan hanya1 kali saja.
b. Menggunakan jas laboratorium sebagai pelindung dari percikan bahan
biologis.
c. Melepas jas laboratorium sebelum keluar dari ruang laboratorium.Jika jas
lab terkontaminasi lakukan dekontaminasi dengan autoclaf atau desinfeksi
kimiawi sebelum dibawa ke binatu.
d. Menggunakan masker,pelidung mata atau pelindung muka,untuk melindungi
membran mukosa mulut,hidung dan mata dari percikan bahan infeksius.
d. Menghindari terbentuknya aerosol,percikan atau tumpahan.
e. Mencuci tangan sebelum dan setelah menggunakan sarung
tangan dan jika perlu setelah bekerja atau sebelum
meninggalkan laboratorium.
f. Setiap petugas hanya menggunakan1 sarung tangan (tidak
bergantian).
g. Jarum suntik dan benda tajam lainnya diletakkan dalam wadah
h. Pengiriman sampel ke laboratorium menggunakan wadah yang
kuat. sampel diberi label yang jelas,dibungkus 2 lapis atau
ditempakan dalam wadah kedua yang tahan bocor dan tusukan.
i. Permukaan meja didesinfektan dengan bahan kimia jika ada
tumpahan, dan jika selesai beraktifitas.
j. Melakukan pemipetan dengan menggunakan alat mekanik.
k. tidak diperbolehkan makan,minum,merokok, dandan dan
menyimpan makanan ataupun barang pribadi dalam ruang kerja
laboratorium. Rambut yang panjang diikat dan ditutup.
l. Menggunakan sepatu yang tertutup.
m. Tidak diperbolehkan bekerja
di laboratorium jika terdapat luka
yang terbuka.terkecuali luka ringan
dan ditutupi dengan plester kedap air,
C. Penanganan Kecelakaan Laboratorium
2. Kecelakaan dan Tata Laksana Pejanan darah ditempat Kerja
Petugas laboratorium merupakan aset yang penting dalam
memberikan pelayanan laboratorium yang baik dan sesuai
standar. Oleh karena itu keselamatan petugas dalam
kecelakaan kerja harus dicegah seperti terjadinya luka
hingga mengeluarkan darah.
Apabila kecelakaan kerja terjadi :
• atasan melakukan dokumentasi dan melaporkan
secepatnya ke unit kesehatan kerja dan panitia infeksi
nosokomial.
• Memberikan imunisasi hepatitis B,jika tersedia,imunisasi
tersebut dilakukan kepada semua staf yang dalam
tugasnya mempunyai resiko terjadinya luka akibat alat
tajam.
Pejanan darah atau cairan tubuh dapat terjadi melalui:
• a) Parenteral berupa tusukan,luka dll
• b) Percikan pada mukosa mata,hidung atau mulut
• c) Percikan pada kulit yang tidak utuh ( pecah-pecah,lecet
atau eksematosa).
C. Penanganan Kecelakaan Laboratorium
3. Pencucian dan Pembersihan.
a) Air panas dan deterjen dipakai sebagai bahan pembersih
sehari-hari untuk lantai,toilet dan alas laci atau meja dari karet.
b) Tumpahan atau percikan darah serta cairan tubuh dibersihkan
dengan bahan yang menyerap lalu dibuang kedalam kantong
sampah medis yang kedap air kemudian dibakar dipengolah
limbah padat atau dimasukkan dalam lubang yang cukup
dalam,dan harus menggunakan sarung tangan. Bagian
tumpahan atau percikan didesinfeksi dengan larutan klorin,lalu
dibilas sabun hingga bersih.
4. Kecelakaan dan Pajanan Alat Tajam
Memiliki prosedur tetap dalam penanganan kecelakaaan dalam
laboratorium.
5. Tata Laksana Pejanan di Tempat Kerja.
a) Luka yang terjadi akibat benda tajam, segera cuci dengan sabun
atau larutan desinfektan ringan seperti clorhexidine gluconate dan air
mengalir.
• Jangan menggunakan larutan desinfektan yang sangat kuat,untuk
membersihkan bagian luka karena dapat mengiritasi.
b) Percikan pada mukusa hidung,mulut atau kulit segera dibilas
dengan guyuran air. Jika mengenai mulut segera keluarkan cairan
dari mulut atau kumur dengan air atau larutan garam fisiologis lalu
keluarkan(lakukan beberapa kali). Jangan menggunakan sabun atau
larutan desinfektan yang kuat.
c) Mata di aliri dengan air bersih,larutan garam fisiologis atau air
steril, jika menggunakan lensa kontak,harus dilepas membasuh mata,
jangan menggunakan sabun atau larutan desinfektan dimata
Gambar eyewash
d) Jari yang tertusuk tidak boleh dihisap dengan
mulut,kebiasaan tindakan refleks untuk menghisap darah.
Jangan memijat,memencet atau menggosok daerah luka.
• Pertolongan pertama yaitu menghentikan perdarahan
dengan mengambil tisu dan menekan bagian yang terluka
selama beberapa menit untuk menghentikannya,jika
perdarahan ringan (darah yang keluar sedikit)
• Langkah selanjutnya membersihkan luka :
• air mengalir
• air hangat jika sempat dan
• sabun berbahan ringan agar kotoran yang menempel dijari
benar-benar hilang,jangan menggunakan produk berbahan
hidrogen peroksida atau alkohol sebagai pembersih karena dapat
mengiritasi dan merusak jaringan pada luka.
• Selanjutnya pemberian salep antibiotik bagi luka dengan
perdarahan berat dan sangat berguna untuk mencegah infeksi .
• Luka ringan/ tusukan kecil biasanya tidak memerlukan
perawatan khusus karena bisa membaik sendiri setelah beberapa
hari.
• Langkah terakhir menggunakan perban atau plester jika luka
cukup dalam dan besar.
6. Laporan Pejanan
Panitia pengendalian infeksi nosokomial atau panitia
keselamatan kerja, membuat laporan jika telah terjadi
pertolongan pertama pada seseorang,dan hal ini sudah
diperlakukan sebagai keadaan darurat,untuk mengurangi
risiko infeksi oportunistik.
SEMOGA
BERMANFAAT

YUSTINA, Nov 2022

Anda mungkin juga menyukai