Anda di halaman 1dari 17

8/30/2020

Divisi Bedah dan Radiologi


Departemen Klinik, Reproduksi, dan Patologi
Fakultas Kedokteran Hewan

Pertemuan 1
Prinsip Bedah Aseptis,
Sterilisasi, dan Desinfeksi
Ilmu Bedah Umum Veteriner

POKOK BAHASAN

• Tahapan yang perlu disiapkan secara aseptis dan tujuan


• Hal-hal apa saja yang termasuk di dalam persiapan bedah, bedah
dan post bedah
• Tindakan yang perlu diperhatikan (teknik aseptis)
• Sterilisasi, disinfeksi dan antiseptic serta contohnya
• Metode sterilisasi

1
8/30/2020

Pada tahap apa saja prinsip aseptis


harus diterapkan?
• Persiapan Pre Bedah
• Teknik Bedah
• Penanganan Post Bedah
• Ketiga Kegiatan  Aseptis

Tujuan penanganan aseptis

• Mencegah kontaminasi
• * Saat persiapan Bedah
• * Saat bedah
• * Penanganan Post Bedah

2
8/30/2020

Infeksi sekunder dapat terjadi ketika bedah atau pada saat


pasien dirawat.

Teknik bedah aseptis dan steril merupakan upaya untuk


menurunkan resiko terjadinya infeksi sekunder pada saat bedah.

Aseptis merupakan kondisi dimana tidak ada mikroorganisme


patogen, steril merupakan kondisi bebas dari segala
mikroorganisme.

Transmisi Mikroorganisme

• Hewan

• Benda mati
• Fomites: segala benda mati yang dapat membawa agen
infeksius (dinding, lantai, perabot)
• Airborne

3
8/30/2020

Prinsip Teknik Aseptis


Bertujuan meminimalisir sumber kontaminasi dan
menghambat transmisi mikroorganisme

Teknik Sterilisasi

Digunakan pada saat melakukan prosedur operasi atau prosedur


invasif untuk mencegah transmisi mikroorganisme ke dalam
tubuh.

4
8/30/2020

Prinsip Sterilisasi

1. Hanya menggunakan alat steril di dalam lingkungan yang


steril
2. Personil yang steril harus menggunakan baju operasi (gown)
dan sarung tangan yang steril
3. Personil yang steril harus melakukan prosedur bedah di
dalam lingkungan steril (personil steril hanya dapat
memegang alat steril di dalam area steril, dan sebaliknya
untuk yang tidak steril)
4. Kain duk steril digunakan untuk menciptakan area steril

Prinsip Sterilisasi

5. Semua alat yang digunakan di area steril harus disterilisasi


7. Area steril harus selalu dijaga dan dimonitor
8. Staf bedah harus dilatih untuk mengetahui ketika mereka
telah merusak prinsip ini dan bagaimana mengatasinya

5
8/30/2020

Peraturan umum teknik bedah aseptis

• Anggota tim bedah harus tetap ada di dalam area steril


• Berbicara seminimal mungkin
• Pembatasan lalu lintas di dalam ruang bedah
• Anggota yang tidak steril tidak boleh memasuki area steril
• Anggota steril menghadap satu sama lain di dalam area steril
• Alat yang digunakan saat bedah harus disterilisasi
• Anggota steril hanya menggunakan alat steril, dan sebaliknya

Peraturan umum teknik bedah aseptis

• Apabila sterilitas suatu benda dipertanyakan, maka benda tsb


dianggap sudah terkontaminasi
• Baju operasi adalah steril dari pertengahan dada hingga pinggang,
dan dari ujung jari sarung tangan hingga 5 cm di atas siku
• Kain yang menutupi alat di atas meja atau pasien harus tahan dari
kelembaban
• Ketika benda steril menyentuh ujung dari segel kemasan ketika
dibuka, maka benda tsb dianggap terkontaminasi

6
8/30/2020

Peraturan umum teknik bedah aseptis

• Benda steril di dalam kemasan yang rusak atau basah dianggap


terkontaminasi
• Tangan tidak boleh dilipat ke arah ketak dan harus diposisikan di
depan tubuh, di atas pinggang
• Apabila operator mulai operasi dengan posisi duduk, maka
anggota harus tetap duduk hingga prosedur operasi telah selesai.

Tingkatan sterilitas dan desinfeksi

• Kritis: Alat yang memasuki tubuh di bawah kulit atau membran


mukosa.
• Semikritis: Alat yang memiliki kontak langsung dengan kulit
atau membran mukosa
• Tidak Kritis: Alat yang memiliki kontak dengan kulit dan/atau
membran mukosa yang tidak berhubungan dengan prosedur
operasi

7
8/30/2020

Desinfeksi dan Desinfektan


Desinfeksi merupakan proses untuk menghancurkan
mikroorganisme patogen.

Tingkatan Desinfektan

1. Tingkat tinggi: dapat membunuh semua mikroorganisme


kecuali spora bakteri dalam jumlah banyak

2. Tingkat sedang: tidak bisa membunuh spora bakteri

3. Tingkat rendah: dapat membunuh sebagian besar bakteri


vegetatif dan beberapa fungi serta virus.

8
8/30/2020

Desinfektan

Glutaraldehid
• Desinfektan tingkat tinggi
• Efisien terhadap spora bakteri, dalam
paparan waktu yang lama
• Bersifat iritan terhadap saluran respirasi
• Mahal, tidak efektif untuk alat yang tidak
kritis

Desinfektan

Orthophthalaldehyde (OPA)
• Tidak terlalu iritan
• Efisien tanpa harus menyesuaikan pH
• Zat ini dapat mewarnai kulit dan jaringan

9
8/30/2020

Desinfektan

Formaldehyde (formalin)
• Memiliki efisiensi yang lebih rendah
daripada glutaraldehid
• Merupakan zat karsinogenik, sehingga
jarang digunakan untuk tujuan bedah

Desinfektan

Hidrogen peroksida
• Efektif terhadap sebagian besar
mikroorganisme
• Konsentrasi yang efisien sebagai
desinfektan adalah 7.5%
• Toksik terhadap membran mukosa dan
dapat melunturkan warna beberapa metal

10
8/30/2020

Desinfektan

Oxidizing agent peracetic acid


• Memiliki efisiensi antimicrobial yang baik,
tetapi tidak stabil
• Efikasi zat ini hanya mencapai 6 hari
• Zat ini tersedia di pasaran dalam larutan
yang dikombinasikan dengan hidrogen
peroksida dengan efisiensi yang lebih tinggi

Teknik Sterilisasi

Sterilisasi merupakan proses menghancurkan seluruh


mikroorganisme pada suatu benda.

11
8/30/2020

Sterilisasi dingin (Liquid Chemical Germicides)

• Proses merendam alat di dalam desinfektan (cair)


• Dilanjutkan dengan pembilasan kembali dengan air
mengalir

Sterilisasi Uap

• Membunuh mikroorganisme dengan cara koagulasi dan


denaturasi protein.
• Relatif murah
• Efisien terhadap spora bakteri
• Tidak toksik
• Efektif untuk material alat yang beragam
• Sterilisasi menggunakan autoklaf

12
8/30/2020

Sterilisasi Uap

Gravity-displacement sterilizer
• Mesin autoklaf yang umum digunakan.
• Mesin ini beroperasi dengan adanya
keseimbangan antara uap, tekanan, suhu,
dan waktu paparan uap.
• Suhu yang digunakan adalah:
• 121℃ dalam 30 menit, dan 15-30 menit
untuk pengeringan
• 132℃ dalam 15 menit, dan 15-30 menit
untuk pengeringan

Sterilisasi Uap

Prevacuum sterilizer
• Fungsinya sama dengan mesin sebelumnya
• Mesin ini menggunakan pompa untuk
mengeluarkan udara sebelum uap
dihasilkan

13
8/30/2020

Sterilisasi Uap

Flash sterilizer
• Prosesnya berjalan dengan sangat cepat.
• Proses ini dilakukan untuk waktu yang
terdesak
• Alat yang disterilisasi menggunakan proses
ini dapat langsung digunakan dalam kondisi
sudah steril
• Suhu yang digunakan 135℃ dalam 3 menit,
dan 1 menit untuk pengeringan

Sterilisasi Kimia: Ethylene oxide (EtO)

• Mesin ini menggunakan gas EtO


dalam suhu rendah
• EtO bersifat karsinogenik, mutagenic,
dan neurotoksik
• Digunakan untuk alat yang tidak
dapat disterilisasi menggunakan uap
(tidak boleh terpapar panas)
• EtO bersifat mudah terbakar,
sehingga dikombinasikan dengan
CO2 / hidroflorokarbon

14
8/30/2020

Sterilisasi Plasma

• Proses ini menggunakan energi


elektromagnetik untuk menciptakan fase
plasma dari uap hidrogen peroksida,
oksigen, atau asam perasetat.
• Plasma mengandung produk reaktif
(radikal bebas) yang akan deaktivasi
proses selular mikroorganisme.
• Bekerja secara cepat dan efektif, tetapi
mahal
• Digunakan untuk alat yang sensitive
terhadap kelemababan dan panas

Indikator Sterilisasi
Untuk mengetahui dan memantau efisiensi dari sterilisasi

15
8/30/2020

Macam-macam Indikator

1. Indikator Fisik: berkaitan dengan metode dan mesin


sterilisasi yang digunakan. Membutuhkan grafik waktu dan
suhu yang dicapai saat sterilisasi.

2. Indikator Kimia: akan bereaksi terhadap parameter spesifik


yang kritis pada proses serilisasi dengan perubahan warna

3. Indikator Biologis: Menggunakan kultur mikroorganisme


yang dievaluasi setelah proses sterilisasi

Penyimpanan Barang Steril

16
8/30/2020

Faktor mempengaruhi sterilitas

1. Aliran udara (harus ada empat kali aliran udara dalam


satu jam, tekanan udara positif)
2. Suhu (suhu lingkungan tidak boleh melebihi 24℃)
3. Kelembaban (tidak boleh melebihi 70%)
4. Paparan tehadap lingkungan (terhindar dari sinar
matahari langsung, bebas debu, lebih baik disimpan di
kabinet tertutup)

Terimakasih

Divisi Bedah dan Radiologi


Departemen Klinik, Reproduksi, dan Patologi
Fakultas Kedokteran Hewan

17

Anda mungkin juga menyukai