Anda di halaman 1dari 26

“HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU TENTANG GIZI

SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA”

DISUSUN OLEH:

AMELIA PEBRIANA Br.HALOHO

P01031217004

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN JURUSAN GIZI

SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA

T.A. 2020/2021

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 .Latar Belakang

Masalah gizi di Indonesia saat ini memasuki masalah gizi ganda.


Artinya bahwa masalah gizi kurang belum dapat teratasi sepenuhnya,
tetapi saat ini mulai muncul masalah pada anak dengan gizi lebih.
Pada kasus gizi kurang seringkali dihubungkan dengan jenis penyakit
infeksi, sedangkan gizi lebih atau obesitas cenderung merupakan awal
sinyal dari penyakit degeneratif/penyakit non infeksi yang saat ini
banyak terjadi hampit diseluruh daerah, dan kota, maupun di pelosok
di Indonesia..Anak yang mengalami masalah pertumbuhan akan
memiliki tingkat kecerdasan yang tidak maksimal, lebih rentan
terhadap penyakit dan beresiko pada menurunnya produktivitas di
masa depan, sehingga akan menghambat pertumbuhan ekonomi
suatu negara.Oleh sebab itu, negara harus memberikan perhatian
lebih untuk mengatasi masalah gizi yang sedang terjadi.

Menurut data UNICEF tahun 2017, terdapat 92 juta (13,5%) balita


di dunia mengalami underweight, dan 51 juta (7,5%) balita mengalami
wasting. Sebagian besar balita di dunia yang mengalami underweight,
dan wasting berasal dari Benua Afrika dan Asia.3 Berdasarkan Riset
Kesehatan Dasar (Kemenkes RI.2018, 2018), status gizi balita di Indonesia
mengalami perbaikan dari tahun 2013 hingga 2018. Prevalensi
underweight menurun dari 19,6% menjadi 17,7%, prevalensi stunting
menurun dari 37,2% menjadi 30,8%, dan prevalensi wasting menurun
dari 12,1% mejadi 10,2%.4 Namun, angka prevalensi tersebut masih
berada dalam kategori tinggi berdasarkan batas ambang prevalensi
malnutrisi sebagai masalah kesehatan masyarakat yang ditetapkan
WHO.

2
Sedangkan menurut Hasil PSG 2017, sebanyak 9,5% Balita masuk
kategori kurus dan turun dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan
Balita yang mengalami kegemukan (obesitas) mencapai 4,6%.

Munculnya masalah gizi pada anak balita dipengaruhi oleh banyak


faktor yang saling terkait. Secara langsung dipengaruhi oleh beberapa
hal, yaitu anak tidak cukup mendapatkan asupan gizi seimbang dari
seorang ibu yang tidak memadainya pada masa usia anak balita dan
anak menderita penyakit infeksi. Kemiskinan juga merupakan salah
satu penyebab munculnya masalah gizi buruk terkait ketersediaan dan
konsumsi pangan keluarga (Depkes RI, 2013),
Anak Balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas satu
tahunatau disebut dengan anak di bawah lima tahun.Para ahli
menggolongkan usia balita sebagai tahap perkembangan anak yang
cukup rentan terhadap beberapa serangan penyakit,termasuk penyakit
yang disebabkan oleh kekurangan atau kelebihan asupan
nutrisi.Setiap tahun lebih dari sepertiga kematian anak di dunia
berkaitan dengan masalah kurang gizi dan di kaitkan dengan konsumsi
pangan masyarakat masih belum sesuai dengan pesan umum gizi
seimbang dan permasalahan gizi bukan hanya soal asupan makanan
yang disantap sehari-hari, melainkan terkait dengan cara memilih dan
mengolah makanan agar nilai gizi nya tetap ada dan bermanfaat bagi
tubuh, dan kurangnya pengetahuan gizi dan kesehatan orang tua.
(Swandari et al., 2017)

Ibu adalah penentu makanan yang dikonsumsi oleh anak.


Kurangnya pengetahuan gizi dan kesehatan orang tua, khususnya ibu
merupakan salah satu penyebab terjadinya kekurangan gizi pada
anak. Seorang ibu yang sehari-harinya terbiasa menyiapkan makanan
bagi anggota keluarga harus mempunyai pengetahuan dan
keterampilan dasar tentang menu sehat serta bergizi seimbang (Septika
Yani Veronica1, Nila Qurniasih2 , Iis Tri Ut4eami3, 2019) . Gizi seimbang adalah
makanan yang dikonsumsi sehari hari yang mengandung zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dengan

3
memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik dan
perilaku hidup bersih dan memantau berat badan secara teratur dalam
rangka mempertahankan berat badan normal untuk mencegah
masalah gizi (Kemenkes RI, 2018b),oleh karena itu kurangnya
pengetahuan gizi dan kesehatan orang tua, khususnya ibu merupakan
salah satu penyebab terjadinya masalah kekurangan gizi maupun
kelebihan gizi pada balita,
Dari paparan diatas maka penulis ingin mengidentifikasi hubungan
pengatahuan dan perilaku ibu tentang gizi seimbang dengan status gizi
anak balita. Artikel yang dipilih untuk dilakukan review adalah yang
sesuai kriteria. Kriteria dalam literatur review ini yaitu hubungan
pengetahuan danperilaku ibu tentang gizi seimbang yang berhubungan
dengandampak pada status gizi anak balita. Dimana 15 artikel terpilih
dan akan dikaji sesuai karakteristik studi,karakteristik responden dan
karakteristik temuan kemudian dilakukan pembahasan.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana Hubungan pengatahuan dan perilaku ibu tentang gizi


seimbang dengan status gizi anak balita.

1.3. Tujuan

1. Tujuan Umum

Menjelaskan hubungan pengatahuan dan perilaku ibu tentang gizi


seimbang dengan status gizi anak balita.

2. Tujuan Khusus

A.Menelaah pengetahuan ibu tentang gizi seimbang pada anak balita

B.Menelaah perilaku tentang gizi seimbang pada anak balita

C.Menelaah hubungan pengetahuan dan perilak ibu tentang gizi seimbang


dengan status gizi anak balta

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Literature Review (Kajian Pustaka)

2.1.1. Pengertian Literature Review

Literature Review adalah analisis terintegrasi (bukan hanya


ringkasa) tulisan ilmiah yang terkait langsung dengan pertanyaan
penelitian serta menunjukan keterkaitan antara isi artikel – artikel yang
dikaji dengan merumuskan masalah (Kahler et al., 2019)

Literature Review adalah hasil analisis berupa kriteria yang di


lakukan terhadap salah satu atau lebih artikel mengenai topik khusus yang
berkaitan dengan bidang keilmuan tertentu (Alahi & Mukhopadhyay, 2019)(Liu et
al., 2018)

2.1.2. Tujuan Literature Review

Tujuan dari literature review adalah untuk :

1. Membantu peneliti untuk dapat lebih memilih permasalahan yang


sedang diteliti dengan benar sesuai dengan kerangka berpikir
ilmiah, sehingga peneliti memahami bagaimana proses
pelaksanaan penelitian dengan bentuk literature review
2. Mengetahui tentang uraian teori,temuan dan bahan peneliti lain
yang diperoleh dari bahan acuan untuk di jadikan landasan dalam
kegiatan penelitian
3. Menyusun kerangka pemikiran dalam pemecahan masalah
4. Mendapatkan gambaran yang berkenan dengan apa yang sudah
dikerjakan orang lain sebelumnya, dimana gambaran ini terkait
dengan penelitian.

5
2.1.3. Prinsip dalam Melakukan Kajian Pustaka
A. Peneliti hanya bisa meneliti topik dalam bidangnya atau ilmu yang
sedang dialami.
B.Membaca dengan teliti semua pustaka yang digunakan dan menghindar
replikasi penelitian orang lain tanpa alasan menyakitkan
C.Wajib menyumbangkan pengetahuan dalam bidangnya sehingga
berbeda dengan penelitian berikutnya
D. Menyebutkan sumber pustaka yang dirujuk guna memberi
penghargaan pada penulis dan menghindar plagiator

2.1.4. Tahap – Tahap Melakukan Studi Literatur


1. Tahap Review
Membaca abstrak dari setiap penelitian dahalu untuk memberikan
penelitian untuk menyamakan apakah permasalahan yang di bahas
sesuai dengangan yang hendak dipercaya dalam penelitian.
2. Tahap Writing
Mencatat point dan relevan dengan permasalahan penelitian,
sumber – sumber informasi dan mencantumkan daftar pustaka
3. Tahap Sintesis
Sintesis adalah tulisan utuh dan baru mengenai rangkuman dari
berbagai sumber rujukan mengenai pengertian atau pendapat.Komponen
ini merupakan tahap akhir yang harus dilakukan penulis dan dapat
menjadi penentu kelengkapan dalam karya tulis Ilmiah (Karlieni,2007).

2.1.5. Cara Melakukan Studi Literatur


1. Mencari Kesamaan (Compare)
Membandingkan dua buah artikel atau lebih untuk mendapatkan
kesamaannya
2. Mencari Ketidaksamaan (Contrast)
Membandingkan artikel hanya dicari perbedaannya

6
3. Memberi pandangan (Criticize)
Memberi pandangan atau komentar untuk artikel – artikel yang kita
review, disini kita akan memberikan argumen kritis terhadap atikel
tersebut.
4.Membandingkan (Synthesize)
Menggabungkan dua hal yang didapatkan dari artikel-artikel yang
berbeda untuk membentuk suatu kaliamat atau paragraf baru biasanya
yang di gabungkan adalah temuan atua hasil penelitian yang saling
mendukung untuk membangun argumen
5.Ringkasan (Summarize)
Meringkas poin – poin penting dari artikel yang kita review..

2.2. Telah Pustaka


2.2.1. Konsep Gizi Balita
A. Definisi Balita
Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental
yang pesat. Pada masa ini otak balita telah siap menghadapi berbagai
stimuli seperti belajar berjalan dan berbicara lebih lancar. Kesehatan
seorang balita sangat dipengaruhi oleh gizi yang terserap di dalam tubuh.
Balita adalah anak dengan usia di bawah lima tahun dengan
karakteristik anak usia 1-3 tahun dan anak usia prasekolah (3-5 tahun).10
Salah satu kelompok rentan gizi adalah balita.

B. Definizi Gizi Balita


 Beberapa pengertian gizi menurut para ahli yaitu :.
 Deswarni Idrus dan Gatot Kunanto
Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan
makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi,
transportasi, penyimpangan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang
tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan
fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi .

7
 DR. I.K.G. Suandi, SpA
Gizi merupakan bagian dari proses kehidupan dan proses tumbuh
kembang anak, sehingga pemenhhan kebutuhan gizi secara akurat turut
menentukan kualitas tumbuh kembang.atau dikatakan gizi adalah
komponen kimia yang terdapat dalam zat makanan yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh untuk perkembangan dan pertumbuhan

C. Pripsip Gizi Pada Balita


Tabel 2. Menurut Peraturan Mentri Kesehatan Republik
indonesia Nomor 75 Tahun 2013 Tentang Angka Kecukupan Gizi
Rata-Rata Anak Prasekolah

Gol.Umur BB TB Energi Protein


1- 3 tahun 13 kg 91 cm 1125 kkal 26 gr
4- 6 tahun 19 kg 112 cm 1600 kkal 35 gr
Anak di bawah lima tahun (balita) merupakan kelompok yang
menunjukkan pertumbuhan badan yang pesat, sehingga memerlukan zat-
zat gizi yang tinggi setiap kilogram berat badannya

D. Dampak Gizi
1. Dampak Gizi Kurang
Masalah gizi pada balita yang disebabkan oleh ketidakseimbangan
antara asupan energi dan kebutuhan gizi harian, dengan kata lain,  asupan
harian bayi dengan gizi kurang cenderung lebih sedikit dan tidak mampu
mencukupi kebutuhan tubuhnya menurut pengukuran berada di rentang -3
SD  sampai kurang dari -2 SD.

2. Dampak Gizi buruk


Gizi buruk adalah keadaan saat berat badan berdasarkan tinggi badan
bayi berada jauh dari rentang yang seharusnya, Permenkes No. 2 Tahun
2020 tentang Standar Antropometri Anak menjabarkan bahwa pengukuran
bayi dengan kategori gizi buruk yakni kurang dari -3 SD.Masalah gizi buruk

8
pada bayi dapat dibagi menjadi kwashiorkor, marasmus, dan marasmus-
kwashiorkor
3. Dampak Gizi lebih
 Gizi lebih adalah kondisi saat berat badan berdasarkan tinggi badan
si kecil berada di atas rentang normalnya. Bayi dikatakan memiliki berat
badan lebih saat pengukurannya berada di rentang +2 SD sampai +3 SD.
Sementara untuk obesitas berbeda dengan gemuk biasa karena berada di
atas pengukuran +3 SD
2.2.2. Konsep Masalah Status Gizi Balita
A. Pengertian Status Gizi
Status gizi adalah keadaan keseimbangan antara asupan dan
kebutuhan zat gizi. Status gizi juga merupakan sebagai akibat dari
konsumsi makanan dan penggunaan zat- zat gizi, dibedakan antara status
gizi buruk, kurang, baik, dan lebih Status gizi baik bila jumlah asupan zat
gizi sesuai dengan yang dibutuhkan. Status gizi tidak seimbang dapat
diprestasikan dalam bentuk gizi kurang dari yang dibutuhkan (Antini, 2018).
Status gizi balita menurut WHO adalah mencocokkan 5 umur anak (dalam
bulan) dengan berat atau tinggi badan standar WHO-NCHS. Jika hasil
berat badan anak setelah dicocokkan dengan WHO-NCHS masih kurang
maka status gizi balita dinyatakan kurang.

B. Faktor - Faktor Masalah Status Gizi


Begitu banyak faktor – faktor yang dapat mempengaruhi status gizi
balita diantaranya yaitu :
 Ketersedian pangan di tingkat keluarga
Status gizi dipengaruhi oleh ketersediaan pangan ditingkat keluarga,hal ini
sangat tergantung dari cukup tidaknya pangan yang dikonsumsi oleh setiap anggota
keluarga untuk mencapai gizi baik dan hidup sehat (Depkes RI, 2004 : 19). Jika tidak
cukup bias dipastikan konsumsi setiap anggota keluarga tidak terpenuhi (Depkes RI,
2002 : 13). Padahal makanan untukanak harus mengandung kualitas dan kuantitas
cukup untuk menghasilkan kesehatan yang baik
 Pola Asuh keluarga
Pola asuh keluarga adalah pola pendidikan yang diberikan oleh orang tua
terhadap anak-anaknya. Setiap anak membutuhkan cinta, perhatian, kasih saying

9
yang akan berdampak pada perkembangan fisik, mental dan emosional. Pola asuh
terhadap anak berpengaruh terhadap timbulnya masalah gizi. Perhatian yang cukup
dan pola asuh yang tepat akan memberipengaruh yang besar dalam memperbaiki
status gizi . Anak yang mendapat perhatian lebih, baik secara fisik maupun
emosional misalnya selalu mendapat senyuman, mendapat respon ketika
berceloteh, mendapat ASI dan makanan yang seimbang maka keadaan gizinya
lebih baik dibandingkan dengan teman sebayanya yang kurang mendapatkan
perhatian orang tuanya
 Tingkat pengetahuan dan pendidikan
Permasalahan kurang gizi tidak hanya menggambarkan masalah kesehatan saj,
tetapi lebih jauh mencerminkan kesejahteraan rakyat termasuk pendidikan dan
pengetahuan masyarakat. Tingkat pendidikan akan mempengaruhi pengetahuan
seseorang sehingga berpandangan luas, berfikir dan bertindak rasiona
 Sosial dan Ekonomi
Banyaknya anak balita yang kurang gizi dan gizi buruk disejumlah wiayah
ditanah air disebabkan ketidaktahuan orang tua akan pentingnya gizi seimbang bagi
anak balita yang pada umumnya disebabkan pendidikan orang tua yang rendah
serta factor kemiskinan. Kurangnya asupan gizi bias disebabkan oleh terbatasnya
jumlah makanan yang dikonsumsi atau makanannya tidak memenuhi unsure gizi
yang dibutuhkan dengan alasan social ekonomi yaitu kemiskinan

D.Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi


faktor yang mempengaruhi status gizi balita adalah pengetahuan
dan sikap ibu dalam memilih dan memberikan makanan untuk
memperoleh gizi seimbang pada balita. Kurangnya pengetahuan tentang
gizi seimbang dan kesehatan orangtua, khususnya ibu merupakan salah
satu penyebab kekurangan gizi pada balita (Kurniawati, 2011). Hal ini
diungkapkan juga dalam penelitian Lonika (2010) terdapat hubungan positif
antara pengetahuan ibu tentang gizi pada balita dengan status gizi balita,
ibu yang berpengetahuan baik cenderung memiliki balita yang berstatus
gizi baik dan sebaliknya.
Menurut penelitian (Wijayanto, 2012) faktor lain yang dapat
mempengaruhi status gizi anak balita adalah sikap. Sikap melambangkan
sejauh mana kesadaran seorang ibu terhadap kepentingan untuk merawat
anak balita dalam kandungan, pelayanan kesehatan, persediaan makanan
di rumah. Menurut pengetahuan yang berhubungan dengan masalah

10
kesehatan akan mempengaruhi terjadinya gangguan kesehatan pada 4
kelompok tertentu. Kurangnya pengetahuan tentang gizi akan
mengakibatkan berkurangnya kemampuan untuk menerapkan informasi
dalam kehidupan seharihariyang merupakan salah satu penyebab
terjadinya gangguan gizi balita.Masalah gizi yang dialami anak bukan
lantaran kesulitan makan saja, tetapi juga perlunya pengetahuan bagi
orangtua untuk menyediakan makanan serta pola makan yang tepat pada
anak sesuai usianya mengingat pertumbuhan pada usia dini berlangsung
sangat cepat sehingga perlu diketahui manfaat aneka ragam makanan
yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tersebut.Pengetahuan dan sikap
kesehatan akan mempengaruhi hasil jangka menengah dari pendidikan
kesehatan). Tingkat pendidikan atau pengetahuan ibu banyak
menentukan sikapnya dalam menghadapi berbagai masalah pada anak,
misalnya dalam pemberian makanan pada anak antara lain meliputi
kualitas makanan, kuantitas makanan, saat dan jadwal pemberian
makanan serta cara memberikan makanan (Muhamad Iksan Dagasuly, 2017).
Hal tersebut akan berpengaruh pada status gizi balita yang menjadi
bagian dari asuhan seorang ibu.

2.3. Hasil penelitian yang relavan dengan topik penelitian dalam


bentuk review ( 5 artikel )

PERILAKU PEMBERIAN MAKAN ORANG TUA PADA BALITA :


REVIEW LITERATUR

Artikel ini ditulis oleh M. Fahrurozi , terbit di jurnal Ilmiah Kesehatan


,2017,pada tahap awal mengidentifikasi Jurnal dicari dengan
menggunakan kata kunci dan ditemukan 92 artikel kemudian di ekstraksi
menjadi 10 artikel yang dianggap relevan oleh penulis.Ringkasan hasil
penelitian sebagai berikut :
Energi diperlukan untuk melakukan aktivitas fisik. Anak usia 6-12
tahun memerlukan energi yang besar untuk melakukan aktivitas. Masa

11
tersebut memerlukan asupan gizi agar energi yang diperlukan dapat
terpenuhi. Review bertujuan untuk mengetahui mengetahui evidence
based obesitas dan metode yang digunakan untuk mengatasi
permasalahan obesitas pada anak-anak berusia 6-12 tahun. Artikel
didapatkan melalui website NCBI dan menemukan 92 artikel, kemudian di
filter untuk artikel 10 tahun terakhir didapatkan 39 artikel yang kemudian di
pilih 10 artikel yang dinilai oleh penulis berkaitan dengan obesitas pada
anak usia sekolah. Dan telah disimpulkan bahwa masalah keseimbangan
nutrisi sering dialami oleh anak usia sekolah, salah satunya adalah
obesitas. Selain itu factor pengaruh lainnya adalah usia, status sosial,
jenis kelamin, status ekonomi, kondisi geografis, riwayat asupan nutrisi
dan lain sebagainya

12
BAB III

3.1 Strategi penentuan judul penelitian


3.1.1 Menentukan Topik
Penentuan topik dilakukan dengan prinsip ada kebaharuan
(novelty), tidak replikasi penelitian sebelumnya, asli (originality) sedang
trend dan sesuai dengan bidang ilmu yang sedang ditekuni peneliti.
Peneliti menekuni bidang gizi masyarakat dan setelah diskusi dengan
dosen pembimbing, penelitian menentukan topik penelitian adalah
Obesitas pada balita
3.1.2 Definisi Topik
Obesitas merupakan penuumpkan lemak yang berlebihan akibat
kertidak seimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang
digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama (WHO,2020)
Obesitas pada anak dapat menjadi penyakit komorbiditas seperti
asma, diabetes,dan penyakit kardiovaskuler Walaupun mekanisme
terjadinya belum sepenuhnya di mengerti, tetapi telah dikonfirmasi
bahwa obesitas terjadi karena pemasukan energi melebihi pengeluaran
energi . Penyebab terjadinya obesitas dipengaruhi oleh genetik,keluarga,
dan lingkungan (Biro &Wien, 2010)

13
3.1.3 Rangkuman Artikel Penelitian
Tabel 1.Ringkasan lima artikel sesuai topik penelitian

NO Penulis/Judul Disain Tujuan Hasil Kesimpulan


penelitian/Analisis data

1 Setiyaningsih yenni eka, Simple random Mengetahui konsumsi Balita yang mengonsumsi Balita yang mengonsumsi unhealthy
et all. 2015 sampling unhealthy food sebagai unhealthy food food ≥32x/minggu berisiko 4,26 kali
Konsumsi unhealthy faktor risiko obesitas ≥32x/minggu cenderung lebih tinggi daripada balita yang
sebagai faktor risiko pada balit memiliki risiko 4,26 kali mengonsumsi unhealthy food
obesitas pada balita lebih tinggi daripada balita unhealthy food <32x/minggu
yang mengonsumsi
unhealthy food <32x/ming
2 Hartati susi et.all. 2020 Cross Sectional Mengetahui Riwayat Mayoritas menyusui Riwayat Pemberian ASI Ekslusif
Riwayat Pemberiana ASI Pemberian ASI Ekslusif Persial dan MP ASI yaitu mempengaruhi terjadinya Obesitas
Ekslusif terhadap Terhadap Kejadian 43 balita (53,8%) dan pada balita.
kejadian obesitas pada Obesitas Pada Balita Obesitas mayoritas berat
balita badan normal 49 balita
(61,3%).
3 Tristiyanti wara fitria Uji Chi- square dan Menganalisis hubungan Hubungan yang signifikan Durasi tidur, asupan makanan, dan

14
et.all. 2018 regresi logistik durasi tidur, asupan antara durasi tidur, asupan aktivitas fisik, secara signifikan
Analisis Durasi makanan, dan aktivitas makanan, dan aktivitas berhubungan dengan kejadian
Tidur,Asupan makan dan fisik dengan kejadian fisik dengan kejadian obesitas pada balita usia 3-5 tahun
aktifitas fiisik sebagai obesitas pada balita obesitas pada balita usia
faktor risiko kejadian usia 3- 5 tahun 3-5 tahun (p<0,005).
obesitas.
4 Abdillah Bagus Ahmad case control Mengetahui perbedaan Perbedaan signifikan pada Tidak terdapat perbedaan signfikan
Nur et.all. 2019 asupan energi dan asupan energi (p=1,000) antara asupan energy dan aktifitas
aktivitas fisik pada balita dan pada aktivitas fisik fisik pada kelompok status gizi balita
obesitas dan non (p=0,173) antara balita obesitas maupun non obesitas
obesitas. obesitas dan non obesitas
5 Fahrurozi M et,all. 2017 Review : 10 artikel dari Mengetahui evidence Faktor pengaruh masalah Masalah keseimbangan nutrisi
92 artikel based obesitas dan obesitas diantaranya : sering dialami oleh anak usia
metode yang digunakan usia, status sosial, jenis sekolah, salah satunya adalah
untuk mengatasi kelamin, kondisi ekonomi, obesitas. Selain itu factor pengaruh
permasalahan obesitas kondisi geografis, riwayat lainnya adalah usia, status sosial,
pada anak-anak asupan nutrisi. jenis kelamin, status ekonomi,
kondisi geografis, riwayat asupan
nutrisi dan lain sebagainya

15
16
Dari hasil rangkuman ,kelima artikel umumnya membahas tentang
macam – macam hubungan obesitas dimana hubungan yang paling
dominan konsumsi unhealthy food asupan makan,ASI ekslusif , asupan
energi dan aktifitas fisik.Peneliti tidak menemukan kondisi lain seperti
pengetahuan ibu, perilaku ibu, pemberian MPASI .Setelah mengkaji liama
artikel,peneliti akan mengkaji tentang pengetahuan ibu dan perilaku ibu

3.1.4 Penentuan Judul dan Rumusan Masalah

Setelah merangkum hasio studi dari kelima artikel ,peneliti


menentukan judul penelitian yaitu “Hubungan pengetahuan dan perilaku
ibu tentang gizi seimbang dengan status gizi balita “.
Rumusan masalah : Apakah ada hubungan antara pengetahuan dan sikap
ibu terhadap status gizi anak.

3.2. Strategi Pencarian Literature

3.2.1. Protokol pencarian literature

Rangkuman menyeluruh dari literature review adalah tentang


Hubungan pengetahuan dan perilaku ibu tentang gizi seimbang dengan
status gizi balita. Protokol pencarian literature review menggunakan tabel
PRISMA checklist untuk menseleksi studi yang telah ditentukan dan
disesuaikan dengan tujuan literature review. Checklist diawali dengan
melakukan identifikasi dan skrining berdasarkan duplikasi, judul dan
membaca abstrak. Waktu pencarian literature dilakukan bulan Juli 2020

3.2.2. Database pencarian

Pencarian literatur dilakukan pada bulan Juli 2020. Mesin pencarian


Literatur yang digunakan adalah PubMed, DOAJ, Google Scholar ,dan
PNRI. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
yang diperoleh dari hasil peneliti terdahulu. Sumber data diperoleh dari
jurnal bereputasi baik nasional maupun internasional yang yang
dipublikasi dari 2015 hingga 2020.

17
3.2.3.Kata Kunci

Kata kunci yang digunakan mengikuti topik penelitian. Untuk artikel


bahasa Indonesia menggunakan kata kunci, Hubungan NOT
pengetahuan AND perilaku ibu tentang gizi seimbang dengan NOT
status gizi balita dan untuk bahasa Inggris; knowledge of balanced OR
nutrition AND nutritional status NOT children

3.3. Kriteria Inklusi dan Ekslusi

Kriteria pencarian pustaka diawali dengan duplikasi kemudian judul


dan kesesuai abstrak. Pada tahap duplikasi, artikel yang dicari dengan
PubMed dilakukan dengan bantuan bibliography Mendeley, sedangkan
seleksi judul dilakukan dengan cara membaca secara cepat. Judul -
judul artikel yang relevan akan disisihkan untuk dibaca bagian
abstraknya. Kemudian kriteria inklusi dan eksklusi menggunakan tabel
PICOS (population/problem, intervention, comparator, outcome dan
study design). Apabila jumlah artikel masih terlalu banyak, maka
peneliti menambah kriteria ekslusi seperti kelengkapan full text, tingkat
kesulitan analisi dan indeks jurnal, tahun terbit dan bahasa.
Tabel 2.Kriteria inklusi dan ekslusi berdasarkan PICOS

Kriteria Inklusi Eksklusi


Populasi/Problem Balita 0 – 5 tahun Diatas 5 Tahun
Intervensi Tidak ada intervensi Ada intervensi
Comparasi Tidak/ada pembanding -
(untuk quasy experiment)
Study design Cross sectional, Pretest- Longitudinal,
Posttest control group, Randomized control
Deskriptif korelas, Mixed trial dan bentuk lain
method, Population survey selain kelima kriteria
inklus
Full text lengkap sesuai IMRAD, lengkap sesuai
free IMRAD, free
Indeks Jurnal Bereputasi Internasional Tidak bereputasi dan
spt: Scopus, Copernicus Sinta 6
dan Nasional: Sinta 2, 3

18
dan 4
Bahasa Indonesia dan Inggris Selaain Indo dan
Inggris
Tahun Terbit Mulai 2015 - 2020 Sebelm 2015

3.4. Seleksi artikel dan penelaian Kualitas

3.4.1. Hasil Pencarian dan seleksi artikel

Pencarian menggunakan 4 database; PubMed, DOAJ,Google


Scholar, dan PNRI.Pada tahap identifikasi, total jumlah artikel yang
muncul sesuai kata kunci yang sudah ditetapkan sebanyak 856 artikel
dengan rincian sbb;

Google scholar

Kata kunci : Hubungan NOT pengetahuan AND perilaku ibu tentang gizi seimbang
dengan NOT status gizi balita = 698

DOAJ

Kata kunci : Hubungan pengetahuan Ibu OR status gizi balita = 30


PubMed

Kata kunci : knowledge of balanced OR nutrition AND nutritional status NOT children
= 128

PNRI

Kata Kunci : Gizi seimbang status gizi balita = 16 artikel

Kemudian setelah dilakukan identifikasi berdasarkan kriteria duplikasi, judul


tidak relevan dengan topik dan abstrak, Jumlah artikel yang layak untuk diproses
selanjutnya 128 artikel, dimana 726 artikel tidak dapat diteruskan karena tidak layak.
Seterusnya 23 artikel diseleksi berdasarkan format PICOS dan beberapa kriteria ekslusi
lainnya seperti tahun terbit, indeks jurnal dan bahasa (lihat 2), jumlah artikel yang
dikeluarkan sebanyak 831 artikel dan sisanya 23 artikel. Pada penilaian terakhir (final
assessment), dilakukan seleksi dengan menilai kualitas artikel menggunakan 11 kriteria
critical appraisal (lihat tabel 3). Penulis membaca 23 artikel full text dan memberikan
tanda koreksi pada setiap lembar artikel. Akhirnya diperoleh 15 artikel yang relevan
untuk dijadikan objek studi. Tahapan seleksi artikel menggunaal Tabel PRISMA seperti
pada gambar 1.

856 artikel Google scholar ,PNRI,


PubMed, DOAJ
19
Artikel disaring atas dasar identifikasi
duplikasi,judul,dan abstrak

727 artikel diexclude


karena :
Hasil pencarian n = 128 duplikasi,judul,tidak
artikel Dikeluarkan = 726 artikel; sesuuai topik dan isi
Google scholar (n = 709), DOAJ abstrak: tujuan dan hasil
Google scholar (n = 124);
(n = 8); PuMed (n= 3) PNRI (6) tidak jelas, terlalu singkat
DOAJ (n =2); PuMed (n= 1) dan terlalu panjang tidak
PNRI (1) sesuai kaidah penulis
abstrak

Artikel disaring berdasarkan


PICOS n = 23 artikel ; Dikeluarkan = 831 artikel tidak
Google scholar (n = 19); sesuai kriteria PICOS dan tahun
DOAJ (n =2); PuMed (n= 1) terbit,indeks dan bahasa
PNRI (1)

Pencarian akhir, n = 23
artikel Full text dibaca dan Dikeluarkan n = 9 artikel, kerana
dinilai berdasarkan Critical tidak sesaui dengan 11 kriteria
appraised Critical appraised
(n =24)

Artikel yang sangat layak untuk


dikaji (n = 14 artikel)

Gambar 1.Tahap pemilihan artikel studi

20
Tabel 3. Hasil penilaian kualitas artikel berdasarkan 11 kriteria

Penulis KRITERIA HASIL


(23 artikel ) (%)
Duplik Judul Abstrak Popula Interve Compar Studi Tahun Bahasa full- Lokasi Indek
asi si nsi e desig terbit text jurnal
n
Azria Cut Rizki,dkk ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya 11/11
(100%)
Setiasari Ria, dkk ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya 11/11
(100%)
Fadila Rista Nur, ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya 11/11
dkk
(100%)
Maesarah, dkk ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya 11/11
(100%)
Fajriani, dkk ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya 11/11
(100%)
Purnama dandang, ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya 11/11
dkk
(100%)

Suzanna, dkk ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya 11/11

21
(100%)
Fadare Olusegun, ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya 11/11
et al
(100%)
Andrea Romanos- ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya tidak ya 10/11
Nanclares, et al
(80%)
Rahmatillah ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya 11/11
(100%)
Khotimah Isna ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya 11/11
Khusnul (100%)

Puspasari,dkk ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya 11/11
(100%)
Sari,dkk ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya 11/11
(100%)
M Murty Ekawaty, ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya 11/11
dkk
(100%)
Farida ya tidak ya tidak ya ya ya tidak ya ya ya ya 8/11
Agustin,dkk (75%)
Rika ya ya ya ya ya ya ya tidak ya ya ya tiak 9/11
Susanti,dkk (80%)
Deviani Widya ya ya ya ya ya ya ya tidak ya ya ya tidak 9/11
Mulyana (80%)

22
Cholifatun ya tidak ya ya ya ya ya tidak ya ya ya tidak 8/11
Ni’ma, dkk (75%)
Suciati ya ya ya ya ya ya ya tidak ya ya ya tidak 9/11
Ningsi,dkk (80%)
Hayda ya tidak ya tidak ya ya ya tidak ya ya ya ya 8/11
Irnani,dkk (75%)
Cory Auliya ya tidak ya tidak ya ya ya tidak ya ya ya tidak 7/11
Fauzi (60%)
Linda Dwi ya ya ya ya ya ya ya tidak ya ya ya tidak 9/11
Jayant,dkk (80%)
Anisa ya ya ya ya ya ya ya tidak ya ya ya tidak 9/11
Dewat,dkk (80%)
Yessie ya tidak ya ya ya ya ya tidak ya ya ya ya 9/11
Finandita (80%
Pratiwi,dkk

23
Catatan : Apabila dengan ambang batas 50%, artikel yang
berkualitas masih terlalu banyak, maka ambang batas 50% dapat
ditingkatkan misalnya menjadi 60%-70%. Tapi jangan sampai jumlah
artikel yangdikaji dibawah 10 artikel.

Ke 23 artikel diatas juga dijadikan Master data. Ringkasannya disajikan


secara lengkap dalam tabel excel dan dilampirkan pada laporan hasil
penelitian.

3.5. Analisis data

Analisa data dilakukan secara kualitatif, dimana dari 15 artikel


terpilih akan dikaji sesuai karakteristik studi, karakteristik responden dan
karakteristik temuan kemudian dilakukan pembahasan

24
DAFTAR PUSTAKA

Alahi, M. E. E., & Mukhopadhyay, S. C. (2019). Literature Review. In Smart Sensors,


Measurement and Instrumentation. https://doi.org/10.1007/978-3-030-20095-4_2
Antini, N. (2018). Pengertian Status Gizi. Article.
Ben Zaied, R. M., Louati, H., Affes, H., Martins, P. S., OECD, Ocde, Litschert, S. E.,
Mccharen, B., Song, J., Martens, J., Lane, J., Cho, J., Iskandar, I., Thomas, J. W.,
Mergendoller, J. R., Thomas, J. W., Johnson, D., Johnson, R., Stanne, M. B., … Illeris,
K. (2015). 21st Century Skills and Competencies for New Millenium Learners in
OECD. European Journal of Education. https://doi.org/10.1177/0306312706075338
Depkes RI, 2010. (2013). Riset Kesehatan Dasar; Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun2010. Laporan Nasional 2010.
https://doi.org/1 Desember 2013
Gavrilisr, V., Avroidisr, I., & Giossos, Y. (2020). Transactional Distance Theory and
Student Satisfaction. Turkish Online Journal of Distance Education.
Kahler, C. W., Surace, A., Durst, A., Pantalone, D. W., Mastroleo, N. R., Miguez, M. J.,
Bueno, D., Liu, T., Monti, P. M., & Mayer, K. H. (2019). NURSALAM. In
Contemporary Clinical Trials Communications.
https://doi.org/10.1016/j.conctc.2019.100475
Kemenkes RI.2018. (2018). Data Riskesdas 2018. In Development.
Kemenkes RI. (2018a). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia. https://doi.org/1 Desember 2013
Kemenkes RI. (2018b). Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia 2017. Data dan
Informasi. Kementrian Keseahtan RI; 2018. In Jurnal Ilmu Kesehatan.
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Buku Saku Pemantauan Status Gizi Tahun 2017. In
Buku saku pemantauan status gizi tahun 2017.
Khusna, A. N., & Rizkawati, L. (2018). Perancangan Sistem Informasi Panduan Gizi
Makanan Balita. Seminar Nasional Informatika Medis (SNIMED).
Liu, K. K., Thurlow, M. L., Press, A. M., Lickteig, O., Outcomes, N. C. on E., (AEM), A. E. M.
C., (CCSSO), C. of C. S. S. O., (NASDSE), N. A. of S. D. of S. E., & WestEd. (2018). A
Review of the Literature on Measuring English Language Proficiency Progress of
English Learners with Disabilities and English Learners. NCEO Report 408. National
Center on Educational Outcomes.
Muhamad Iksan Dagasuly, D. (2017). Analisis Pelaksanaan Program Gizi Seimbang di
Dinas Kesehatan Kabupaten Halmahera Barat Tahun 2016. Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sam Ratulangi.
Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan Dasar tahun 2013. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. https://doi.org/10.1517/13543784.7.5.803
Septika Yani Veronica1, Nila Qurniasih2 , Iis Tri Utami3, H. F. (2019). Peningkatan gizi
anak sekolah dengan gerakan isi piringku. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

25
Ungu ( ABDI KE UNGU) Universitas Aisyah Pringsewu.
Swandari, P., Woro, O., Handayani, K., & Mukarromah, S. B. (2017). Karakteristik Ibu
Dalam Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) Dini Terhadap Status Gizi
Balita Usia 6-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Umbulharjo I Kota Yogyakarta
Tahun 2017. In Public Health Perspective Journal.
Wijayanto, B. (2012). Prototype Aplikasi Tumbuh Kembang Balita Berbasiskan. Seminar
Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2012. https://doi.org/1907-5022
Zilawati, N., & . W. (2019). GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG GIZI PADA
BALITA USIA 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS WONOGIRI I. Jurnal Kebidanan.
https://doi.org/10.35872/jurkeb.v11i02.353

26

Anda mungkin juga menyukai