Anda di halaman 1dari 4

TERM OF REFERENCES (TOR)

A. Nama Kegiatan
Pembagian Vitamin Balita Taburia
B. Latar Belakang/Rasional :
Masalah gizi mikro di Indonesia, diperkirakan 100 juta penduduk
Indonesia berisiko menderita Anemia Gizi Besi. Studi tahun 2006
menunjukkan bahwa masih dijumpai ada 26,3% balita menderita Anemia
Gizi Besi. Dari penelitian yang ada, intervensi multi mikronutrien ternyata
lebih efektif jika dibandingkan dengan memberikan mikronutrien tunggal.
Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013, diantara 33 provinsi di
Indonesia, 19 provinsi memiliki prevalensi gizi buruk-kurang di atas angka
prevalensi nasional yaitu berkisar antara 21,2% sampai dengan 33,1 %.
Urutan ke 19 provinsi tersebut dari yang tertinggi sampai terendah adalah
Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, Sulawesi Barat, Maluku, Kalimantan
Selatan, Kalimantan Barat, Aceh, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat,
Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara,
Kalimantan Tengah, Riau, Sumatera Utara, Papua, Sumatera Barat dan
Jambi.
Sementara hasil pemantauan status gizi balita di Puskesmas
Cenrana pada tahun 2011 dilaporkan Balita Gizi Lebih sebesar
98,89%,Balita Gizi baik sebesar 0%, Balita gizi kurang sebesar 0,01% (0%
laki-laki dan 20% perempuan), Balita gizi buruk sebesar 0,07%. Bayi berat
badan lahir rendah pada tahun 2011 sebesar 0% dengan presentase bayi
baru lahir di timbang sebesar 100%.
Berdasarkan hasil diatas, salah satu upaya untuk mengatasi
kekurangan zat gizi mikro pada bayi usia di atas 6 bulan yaitu melalui

pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) baik lokal maupun


pabrikan. Namun ada beberapa kendala yang menyebabkan pemberian
MP-ASI menjadi tidak optimal karena MP-ASI lokal yang dibuat di rumah
ternyata kurang bervariasi dalam jenis maupun jumlahnya, sedangkan MPASI pabrikan yang dijual bebas tidak terjangkau oleh keluarga miskin.
Oleh karena itu, diperlukan terobosan lain untuk mengatasi
defisiensi zat gizi mikro pada anak usia 6-24 bulan. Karena pada usia
tersebut merupakan periode emas (Golden Period) dalam memperbaiki
status zat gizi mikro. Karena masa balita merupakan masa yang paling
penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Pada masa ini
diperlukan vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup untuk
pertumbuhan fisik, perkembangan otak dan kecerdasan, serta daya tahan
tubuh terhadap penyakit. Kekurangan vitamin dan mineral pada balita
akan mengakibatkan balita mudah sakit, terhambat tumbuh, serta
terganggu

perkembangan otak

dan kecerdasannya. Pada

kondisi

kekurangan vitamin dan mineral tingkat berat, risiko kematian akan


meningkat. Untuk mencegah terjadinya kekurangan vitamin dan mineral
pada balita, pemerintah menyelenggarakan kegiatan pemberian vitamin
dan mineral dalam bentuk bubuk yang disebut Taburia yang ditambahkan
pada makanan balita.
Sejak tahun 2006 Pemerintah Repubik Indonesia melalui
Kementerian Kesehatan telah mengembangkan Taburia yang merupakan
multi zat gizi mikro berisi 12 (dua belas) macam vitamin dan 4 (empat)
jenis mineral yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang balita dan

mencegah terjadinya anemia. Pemberian Taburia tidak mengubah


kebiasaan makan anak, di samping itu penyiapan, penggunaan, serta
penyimpanannya lebih praktis. (Kementerian Kesehatan RI, 2013)
C. Tujuan Kegiatan :
1. Tujuan Umum
Untuk mencegah terjadinya gizi kurang sekaligus mempertahankan
gizi baik pada Balita.
2. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan kesadaran tenaga kesehatan dan ibu Balita tentang
kegiatan pemberian Taburia.
2. Tambahan gizi atas kebutuhan yang meningkat sesuai dengan
pertumbuhan dan perkembangan balita tersebut.
D. Sasaran
Balita (Bayi di Bawah Lima Tahun), khususnya balita gizi kurang dan
buruk.
E. Waktu dan Tempat Kegiatan
Hari/Tanggal

: Rabu, 16 Juli 2014

Waktu

: Pukul 09.00 WITA - Selesai

Tempat

: Posyandu Desa Rompe Gading

F. Penanggung Jawab
Dian Nurani
G. Mekanisme dan Rancangan Kegiatan
1. Tahap persiapan
Persiapan Vitamin Balita Taburia
2. Tahap pelaksanaan, meliputi:
a. Kegiatan dilaksanakan di Posyandu
b. Ibu dan balita datang, Ibu mendaftarkan balita, kemudian balita
diperiksa oleh tenaga kesehatan.
c. Mahasiswa memberikan vitamin Taburia kepada Ibu balita untuk
balita yang telah diperiksa.

H. Sumber Dana
-.
I. Penutup
Diharapkan kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar serta
semoga Allah senantiasa meridhoi setiap aktivitas hamba-Nya. Amin..
Mengetahui,
Koordinator Desa/Kel

Penanggung Jawab

(Imanuel Lorens Kanan)


NIM. K111 11 117

(Dian Nurani)
NIM. C111 10 338

Anda mungkin juga menyukai