Anda di halaman 1dari 27

PENGELOLAAN LINEN DI RUMAH SAKIT

PRAKTIK ASPEK PERHOTELAN RS

NUR FADILLAH DEWI, M.K.M.

DISUSUN OLEH :

Alfarel Rizqi B (1706075281)


Alya Kurnia F (1706012255)
Eryca Mondread (1706075376)
Salma Athaya (1706018315)
Sofie Nurramadani (1706012715)

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK 2018
PENGELOLAAN LINEN DI RUMAH SAKIT

Linen di rumah sakit menjadi salah satu faktor penentu mutu suatu rumah sakit. Oleh karena itu
linen yang selalu digunakan di rumah sakit membutuhkan pengelolaan khusus, sebagai salah satu cara
untuk meminimalisir penyebaran infeksi silang di rumah sakit dan kesalahan dalam bekerja, sehingga
tercapai tujuan yang diinginkan.

A. Pengertian Linen

Adalah bahan / kain yang digunakan di rumah sakit untuk kebutuhan pembungkus kasur,
bantal, guling dan alat instrument steril lainnya.

B. Tujuan Alur Linen

1. Mencegah tertukarnya linen dari bagian yang satu kebagian yang lain.

2. Stock linen untuk ruang dialysis terpenuhi

3. Menjaga kualitas dan kebersihan linen agar tetap tahan lama.

4. Mengurangi komplain dari pasien, seperti : kusut, robek, luntur dsb.

C. Jenis Linen Rumah Sakit

1. Seprei/Laken 9. Handuk Mandi

2. Steek Laken 10. Handuk tangan

3. Perlak/Zell 11. Handuk Muka

4. Sarung Bantal 12. Wash Lap

5. Selimut 13. Baju Pasien

6. Boven Laken 14. Baju Operasi

7. Alas Kasur 15. Celana Operasi

8. Bed Cover 16. Jas Operasi


17. Laken Operasi 23. Baju Bayi

18. Topi Kain 24. Kain Bedong

19. Doek 25. Gurita Bayi

20. Mitela 26. Steek Laken Bayi

21. Barak Schort 27. Laken Bayi

22. Celemek 28. Selimut Bayi

D. Pentingnya Pengolahan Linen Di Rumah Sakit

Karena linen kotor merupakan sumber infeksi yang dapat menjadi perantara tertularnya
penyakit dari orang yang menderita penyakit infeksius ke orang lain yang mempunyai daya tahan
tubuh rendah. Linen kotor harus diawasi secara ketat alurnya, selain untuk mencegah infeksi,
kegiatan ini dimaksudkan untuk melatih petugas kesehatan agar lebih berhati-hati dengan
kegiatan yang berdentuhan dengan linen kotor. Semua unit yang berada di rumah sakit beresiko
mendapat infeksi dari linen kotor, tidak terkecuali unit yang tidak berkaitan dengan hal medis.

Pada hakikatnya, sebagai petugas kesehatan harus mengetahui dampak dari linen kotor
untuk menghindari infeksi-infeksi yang akan ditimbulkan, maka diperlukan kesadaran dari tiap
individu untuk belajar dengan tujuan mengetahui dampak negatif yang akan ditimbulkan dari
linen kotor. Apabila rumah sakit ingin mengambil langkah preventif, maka diperlukan pelatihan-
pelatihan atau pembelajaran dalam dari dalam maupun luar rumah sakit yang dapat menambah
wawasan petugas kesehatan tentang linen kotor. Perlu adanya komunikasi 2 arah antara petugas
kesehatan dengan pasien dan keluarganya tentang linen kotor karena walau kemungkinannya
kecil, penularan infeksi penyakit dari linen kotor dapat terjadi pada pasien atau keluarganya.

E. Kaitan Linen
1. Pasien
Subsistem yang bertanggung jawab dalam pengelolaan linen adalah laundry (binatu),
mulai dari perencanaan, pencucian linen kotor menjadi linen bersih, yang dapat
membuat pasien menjadi nyaman dan mencegah penyebaran infeksi
2. Penyakit
pengelolaan linen kotor di ruangan rawat inap bukan hal yang bisa diabaikan,
terutama karena linen kotor merupakan sumber infeksi yang dapat menjadi perantara
tertularnya penyakit dari orang yang menderita penyakit infeksius ke orang lain yang
mempunyai daya tahan tubuh rendah. Penularan infeksi penyakit dari linen kotor
dapat terjadi pada pasien atau keluarganya.
3. Keindahan
Berkaitan dengan Estetika. Tergantung Rumah Sakit ingin menggunakan Baju Pasien
dengan warna putih, hijau, atau bahkan warna merah muda. Untuk baju anak-anak
juga biasanya ada yang menggunakan corak.
4. Manajemen
Untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit
PENGELOLAAN LINEN KOTOR
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
RS. PELITA
KARAWANG
01/PLK/SOP/2018 00 1/4

Tanggal Terbit, Diketahui,


02042018 Direktur Rumah Sakit Pelita Karawang
SOP
(Standar Operasional
Prosedur)
Ditinjau Kembali,
02042019 Dr. dr. Alghazali, SpBM, MARS
Suatu proses satu kesatuan pembersihan kotoran atau noda-noda
Pengertian yang melekat pada linen kotor sehingga linen bersih siap
didistribusikan ke unit lain.

1. Mencegah terjadinya infeksi nosokomial


2. Untuk memenuhi kebutuhan unit kerja
Tujuan
3. Untuk mendapatkan linen bersih sehingga terasa nyaman
saat digunakan

1. UU RI no 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. KEPMENKES RI no 1087 tahun 2010 tentang standar
Kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja di Rumah Sakit
3. Buku pedoman manajemen linen di Rumah Sakit, Depkes
Dirjen Pelayanan Medik, 2004

A. PROSEDUR TETAP
1. Memakai sarung tangan rumah tangga dan APD (Alat
Pelindungdiri)
2. Menyortir (mengumpulkan, membawa dan memilih)
3. Membinatu (mencuci, mengeringkan, melipat)
4. Menyimpan dan mendistribusikan.

B. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Prosedur
1. Memakai sarung tangan rumah tangga dan APD

2. Menyortir (mengumpulkan, membawa dan memilih linen)


a) Mengumpulkan dan membawa linen dalam kantong
plastikatau konteiner tertutup dengan cara :
I. Menyiapkan kantong plastik/kontainer tertutup
II. Dalam mengumpulkan linen kotor usahakan
seminimal mungkin kontak dengan linen
PENGELOLAAN LINEN KOTOR
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
RS. PELITA
KARAWANG
01/PLK/SOP/2018 00 2/4

Tanggal Terbit, Diketahui,


02042018 Direktur Rumah Sakit Pelita Karawang
SOP
(Standar Operasional
Prosedur)
Ditinjau Kembali,
02042019 Dr. dr. Alghazali, SpBM, MARS
iii. Memasukkan linen ke dalam kantong plastik
/container tertutup
b) Jangan memilih/mencuci linen kotor di area
perawatan pasien.
c) Tangani linen kotor sesedikit mungkin dan jangan
dikocok
d) Membawa kain linen kotor di area perawatan pasien
e) Memilih linen kotor.
i. Area memilih linen kotor harus terpisah dari area
lain.
ii. Cukup ventilasi
iii. Ada pembatas dinding antara area linen bersih dan
linen kotor.

3. Mencuci Linen Dekontaminasi sebelum mencuci


tidak diperlukan kecuali linen kotor sekali atau jelas
terkena cairantubuh pasien dan akan dicuci dengan
tangan (barulahmerendam linen dalam klorin 0,05 %)
dengan cara :
a) Menyiapkan cairan klorin
b) Memasukkan linen yang kotor ke dalam air yang telah
disiapkan
c) Merendam linen selama 15 menit

4. Mencuci dengan tangan


a) Cuci linen yang kotor sekali terpisah dari linen yang
tidak kotordengan cara :
i. Menyediakan 2 ember yang masing-masing sudah
terisi air.
ii. Mencuci linen di masing-masing ember.
b) Cuci semuanya dalam air dengan sabun cair
untukmengeluarkan kotorannya
PENGELOLAAN LINEN KOTOR
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
RS. PELITA
KARAWANG
01/PLK/SOP/2018 00 3/4

Tanggal Terbit, Diketahui,


02042018 Direktur Rumah Sakit Pelita Karawang
SOP
(Standar Operasional
Prosedur)
Ditinjau Kembali,
02042019 Dr. dr. Alghazali, SpBM, MARS
c) Periksa kebersihan cucian, cuci ulang kalau
ternyata masihkotor / bernoda dengan cara :
i. Membentangkan linen yang sudah dicuci di bawah
peneranganyang cukup.
ii. Mengamati linen apakah masih ada noda yang
tersisa.
c) Bilas dengan air bersih dengan cara :
i. Membuang air bekas cucian.
ii. Membilas linen yang telah dicuci dengan air
mengalir sampaitidak berbusa lagi

5. Mencuci dengan mesin


a) Cuci linen yang kotor sekali terpisah dari linen yang
tidak kotorcaranya:
i. Memisahkan linen yang kotor dengan yang sangat
kotor.
ii. Memasukkan linen yang sangat kotor terlebih
dahulu ke dalammesin cuci sambil diberi air dan
sabun.
b) Mengoperasionalkan mesin cuci
i. Sesuaikan suhu dan siklus waktu dari mesin cuci
ii. Pakai air hangat kalau ada
c) Tambahkan klorin 0,05% untuk membantu
membersihkan dan tindakan terhadap bakteri, jika
linen terkena cairan tubuh pasien
d) Periksa kebersihan cucian, cuci ulang kalau
ternyata masihkotor / bernoda dengan cara seperti di
atas.
e) Bilas dengan air bersih dengan cara seperti di atas.

6. Mengeringkan , memeriksa dan melipat linen


a) Keringkan di udara / mesin sebelum di proses
selanjutnya. Bila di keringkan di udara di bawah
PENGELOLAAN LINEN KOTOR
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
RS. PELITA
KARAWANG
01/PLK/SOP/2018 00 4/4

Tanggal Terbit, Diketahui,


02042018 Direktur Rumah Sakit Pelita Karawang
SOP
(Standar Operasional
Prosedur)
Ditinjau Kembali,
02042019 Dr. dr. Alghazali, SpBM, MARS
sinar matahari linen janganmenyentuh tanah jauhkan
dari debu dan asap.
b) Setelah linen kering periksa adanya lubangdan
area yangberlubang. Kalau ada bahan tersebut
harus dibuang ataudipotong kecil-kecil untuk lap.
c) Linen yang bersih dan kering harus disetrika dan dilipat.

7. Menyimpan linen kering Simpan di area


penyimpanantertutup yang bersih dengan cara :
a) Menyiapkan almari khusus penyimpan linen.
b) Masukkan linen yang telah terlipat satu-persatu.
c) Rak harus selalu bersih
d) Linen yang disimpan ditangani sesedikit mungkin.

8. Membawa linen bersih Linen bersih harus dibungkus


atauditutupi selama dibawa untuk mencegah kontaminasi.

9. Mendistribusikan linen bersih


a) Lindungi linen bersihsampai dibawa untuk digunakan
dengan trolley tertutup.
b) Jangan meninggalkan linen extra di kamar pasien
c) Tangani linen bersih sesedikit mungkin.
d) Jangan mengebutkan/mengibaskan linen bersih
karena akanmengeluarkan debu.
e) Bersihkan kasur kotor sebelum menaruh linen bersih di
atasnya

1. Keperawatan
Unit Terkait 2. Bagian Laundry
DISTRIBUSI LINEN BERSIH
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
RS. PELITA
KARAWANG
01/PLK/SOP/2018 00 1/2

Tanggal Terbit, Diketahui,


02042018 Direktur Rumah Sakit Pelita Karawang
SOP
(Standar Operasional
Prosedur)
Ditinjau Kembali,
02042019 Dr. dr. Alghazali, SpBM, MARS
Distribusi linen bersih adalah pelayanan linen bersih untuk
Pengertian
memenuhi kebutuhan semua unit kerja

Memerlukan kebutuhan linen untuk semua unit kerja yang


Tujuan
memerlukan

Pengelolaan linen terdiri dari kegiatan perencanaan kebutuhan, tata


Kebijakan cara pencatatan dan permintaan, penyimpanan, penerimaan, dan
distribusi linen

1. 1. Petugas memakai perlengkapan kerja, seperti seragam masker


dan sarung tangan
2. 2. Distribusi linen bersih dari laundry ke semua unit kerja dengan
menggunakan trolley
3. 3. Petugas distribusi mencocokan tanggal, jenis dan jumlah linen
Prosedur
masing-masing unit kerja.
4. 4. Linen bersih diatur dan disusun dalam ember tertutup, kemudian
ditaruh di dalam trolley.
5. 5. Setelah semua linen tersusun rapi untuk masing-masing unit
kerja, linen didistribusikan dengan menggunakan trolley
DISTRIBUSI LINEN BERSIH
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
RS. PELITA
KARAWANG
01/PLK/SOP/2018 00 2/2

Tanggal Terbit, Diketahui,


02042018 Direktur Rumah Sakit Pelita Karawang
SOP
(Standar Operasional
Prosedur)
Ditinjau Kembali,
02042019 Dr. dr. Alghazali, SpBM, MARS

Unit Terkait laundry

KENAPA SOP HARUS DIPATUHI?

Untuk mengatur pola kerja pegawai, menghindari cara kerja pegawai yang tidak sesuai standar
sekaligus untuk melindungi pegawai dan konsumen dari kecelakaaan kerja.

1. Memperlancar tugas petugas/pegawai atau tim/unit kerja.


2. Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan.
3. Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak.
4. Mengarahkan petugas/pegawai untuk sama-sama disiplin dalam bekerja.
5. Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.
6. Menyediakan pedoman bagi setiap pegawai di unit pelayanan dalam melaksanakan
pemberian pelayanan sehari-hari.
MANAJEMEN LINEN BERBASIS HOTEL
Rumah sakit menjadi salah satu sasaran untuk meningkatkan kenyamanan dari konsumen atau pasien,
oleh karena itu sama halnya manajemen linen di hotel, rumah sakit mengadaptasi manajemennya dari
hal tersebut, guna meningkatkan kualitas dan kenyaman pasien, hal ini pun dilakukan agar linen yang
ada lebih tercatat dan terstruktur sehingga mempermudah pekerjaan yang ada.

Berikut adalah Log Book linen berbasis hotel:

(Halaman selanjutnya)….
Log Book Linen Rumah Sakit Pelita Karawang Tanggal: 9 April 2018

KONDISI LINEN
PETUGAS JML TTD
JENIS
JAM UNIT LINE NON
LINEN BAI RUSA INFEKSI
PENYERAHA PENERI N INFEKSI PENYER PENER
K K US
N MA US AHAN IMA
Sprei (3)
Salma Sarung
10.00 Anugrah putra IGD 12 √ √
athaya bantal(3)
Selimut (3)
Sprei (3)
Ranap
Muhammad Alya Sarung
08.00 melati 12 √ √
iqbal kurnia bantal(3)
2
Selimut(3)
Sprei (2)
Sofie Ranap
Sarung
08.00 Azmul azmar nurramada mawa 6 √ √
bantal(2)
ni r3
Selimut (2)
Sprei (1)
Sarung
Bantal(1)
Baju pasien
(1)
Baju dokter
(2)
Anggi
11.00 Yasin OK 11 Baju √ √
ucha
perawat (3)
Duk bolong
(1)
Stik laken
(1)
Perlak (1)

Sprei (1)
Sarung
bantal(1)
Eryca
14.00 Ananda farel ICU 5 Selimut (1) √ √
mondreat
Perlak (1)
Stik laken
(1)
Sprei (1)
Sarung
bantal(1)
Hemo
16.00 Shinta pratiwi Anindya 5 Selimut (1) √ √
dialisa
Perlak (1)
Stik laken
(1)
Sprei (3)
Ranap
Nabila Sarung
17.00 Azzahra Julia mawa 9 √ √
desy bantal(3)
r4
Selimut (3)
Sprei (2)
Sarung
16.00 Sylva umari Vika zuhri IGD 6 √ √
bantal(2)
Selimut (2)
Sprei (2)
Ranap
Utari Sarung
17.00 Pitriana mawa 6 √ √
kusumawti bantal(2)
r2
Selimut (2)

Penyerah, Penerima,

Reynatha kusumawati Vika zuhri


PEMUSNAHAN LINEN RUSAK
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
RS. PELITA
KARAWANG
01/PLK/SOP/2018 00 1/2

Tanggal Terbit, Diketahui,


SOP 07042018 Direktur Rumah Sakit Pelita Karawang
(Standar
Operasional
Ditinjau Kembali,
Prosedur) 07042019 Dr. dr. Alghazali, SpBM, MARS
Pemusnahan linen rusak adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan
berdasarkan laporan unit-unit terkait mengenai linen rusak,
Pengertian kemudian laporan tersebut ditindak lanjuti untuk dilakukan
pemusnahan.

1. Sebagai pedoman proses pengelolaan linen di Rumah Sakit


Pelita Karawang.
Tujuan 2. Menghindari pemakaian linen yang rusak atau tidak layak
pakai

1. UU RI no 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. KEPMENKES RI no 1087 tahun 2010 tentang standar
kesehatan dan keselamatan kerja di Rumah Sakit
Kebijakan 3. Buku pedoman manajemen linen di Rumah Sakit, Depkes
Dirjen Pelayanan Medik, 2004
 Linen digunakan oleh unit-unit terkait yaitu OK, VK, Rawat
Inap, Rawat Jalan, Laboraturium, Perina dll
 Penentuan linen rusak atau tidak layak pakai ditentukan oleh
unit-unit terkait yang menggunakan linen tersebut.
 Katagori linen rusak atau tidak layak pakai yang dapat
terlihat secara fisik adalah
a. Terdapat bercak noda yang besar dan tidak bisa
dihilangkan
Prosedur b. Sobek atau bolong
c. Warna sudah kusam atau pudar, serta kondisi mudah
sobek
 Pelaporan linen rusak harus dilengkapi dengan dokumen
Berita Acara Pemusnahan (BAP) dan dokumentasi atau foto
linen rusak, selanjutnya diserahkan ke Unit Laundry
PEMUSNAHAN LINEN RUSAK
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
RS. PELITA
KARAWANG
01/PLK/SOP/2018 00 2/2

Tanggal Terbit, Diketahui,


SOP 07042018 Direktur Rumah Sakit Pelita Karawang
(Standar
Operasional
Ditinjau Kembali,
Prosedur) 07042019 Dr. dr. Alghazali, SpBM, MARS

 Unit Laundry melakukan pengecekan linen rusak dan


melaporkan ke Unit GA
 Bila kondisi linen rusak atau tidak layak pakai maka
dilakukan pemusnahan dengan disaksikan unit terkait

Unit Terkait Laundry


PROSEDUR LINEN HILANG
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
RS. PELITA
KARAWANG
03/PLK/SOP/2018 00 1/1

Tanggal Terbit, Diketahui,


SOP 02042018 Direktur Rumah Sakit Pelita Karawang
(Standar
Operasional
Ditinjau Kembali,
Prosedur)
01072018 Dr. dr. Alghazali, SpBM, MARS
Prosedur bila terdapat laporan linen hilang di unit laundry RS Pelita
Pengertian Karawang.

Tujuan Pengawasan dan Pengendalian Linen

1. SK Direktur No. 33/SK/XI/2017 tentang Pengelolaan Linen


Rumah Sakit
Kebijakan 2. Buku Pedoman Manajemen Linen di Rumah Sakit, Depkes
Dirjen Pelayanan Medik, 2004
1. Petugas laundry mengecek log book penerimaan linen dan
mencocokkan tanggal penerimaan dan jumlah penerimaan.
2. Petugas laundry menelusuri siapa yang menyerahkan linen
dan siapa yang menerima linen tersebut.
3. Apabila terselip, linen yang terselip harus dicari di laundry
Prosedur atau di unit yang bersangkutan.
4. Apabila linen tersebut benar-benar hilang, petugas laundry
harus melapor ke manajemen RS agar dapat dilakukan
pencatatan dan linen yang hilang dapat segera diganti yang
baru oleh manajemen RS.

1. Laundry
2. ICU
Unit Terkait 3. IGD
4. Rawat inap
PERSEDIAAN LINEN DI RUMAH SAKIT
Rumah sakit menjadi tempat yang akan selalu dikunjungi, baik itu oleh pasien maupun pengunjung.
Sama halnya dengan fungsi rumah sakit, penyakit yang ada atau terjadi tidak dapat diprediksi atau bisa
saja datang secara tiba-tiba sehingga linen yang ada di rumah sakit sangat banyak dibutuhkan, oleh
karena itu dibutuhkan persediaan yang ada untuk mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan yang
terjadi atau keadaan darurat yang membutuhkan linen diluar dari perkiraan atau kebutuhan seharusnya.

1. Pengertian Linen

adalah bahan / kain yang digunakan di rumah sakit untuk kebutuhan pembungkus
kasur, bantal, guling dan alat instrument steril lainnya.

2. Sterilisasi Linen Di Rumah Sakit


adalah suatu proses untuk menghilangkan/memusnahkan semua jenis bakteri atau
mikroorganisme yang terdapat di Linen Rumah Sakit.
3. Syarat Laundry
a. Pakaian/kain harus bersih
b. Pakaian/kain harus wangi
c. Pakaian/kain harus rapih
d. Pakaian/kain harus cepat
e. Selalu memberikan list cucian
f. Penyimpanan dan penataan pakaian/kain sesuai aturan
4. Tugas Laundry Rumah Sakit
a. Mengambil linen kotor ke unit-unit
b. Pemilahan linen sesuai jenis atau kondisi bahan
c. Membersihkan serta mencuci dan menyetrika linen
d. Penyimpanan dan penataan linen sesuai bahan dan fungsi
5. Persyaratan Laundry Rumah Sakit
a. Mesin laundry RS menggunakan air panas dengan suhu 70-90 derajat celsius;
b. Menggunakan deterjen yang ramah lingkungan;
c. Pemisahan linen infeksius dengan linen non-infeksius;
d. Petugas laudry menggunakan alat pelindung diri (APD);
e. Untuk linen steril yang sudah dicuci, dibungkus dengan plastik;
f. Petugas laundry mendapat pelatihan untuk mengelola linen;
g. Menggunakan prinsip FIFO (First In, First Out), yaitu linen yang lebih dahulu
masuk harus diambil lebih dahulu juga;
h. Rak penyimpanan linen menghadap ke depan untuk mempermudah
pengambilan linen bersih;
i. Rak penyimpanan diberi kamper untuk menghindari ngengat;
j. Memiliki troli untuk distribusi linen bersih dan pengambilan linen kotor;
k. Linen biasa dan linen steril dipisahkan agar tidak tercampur
6. Aspek-Aspek Yang Harus Dipertimbangkan Dalam Pengadaan Linen
a. Keuangan
b. Indikator mutu RS (BOR, TOI, ALOS, BTO)
c. Pengukuran analisa data
d. Kualitas Linen
7. Formulir Yang Tersedia Di Linen Room
a. Room Report : Formulir yang digunaka untuk mencatat dan melaporkan
status-status kamar kepada supervisor.
b. Housekeeping Report : Laporan status kamar sebagai arsip kantor
housekeeping
c. Lost and Found Report : Laporan yang dibuat oleh supervisor mengenai
pertemuan barang milik tamu.
d. Lost and Damages Report : Formulir untuk mencatat dan melaporkan barang
atau perlengkapan kamar yang hilang, rusak, maupun dibawa tamu.
e. Log book : Buku catatan mengenai laporan dari shift 1 ke shift berikutnya.
f. Laundry Linen Slip : Formulir untuk pengiriman linen kotor dari semua
perawatan.
g. Inventory Report : Formulir yang digunakan untuk mencatat dan mengontrol
perlengkapan tamu maupun housekeeping
PERHITUNGAN LINEN

Linen yang ada di rumah sakit perlu dilakukan perhitungan guna mengetahui pengeluaran yang ada di
rumah sakit yang berasal dari linen. Linen yang ada harus dihitung, dari jumlah yang ada, hilang, rusak,
dan pergantiannya harus terdata sehingga persediaan linen yang ada dapat di ketahui dan dapat dihitung
jumlahnya maupun biaya yang dibutuhkan untuk nanti di berikan ke bidang adminitrasi.

Ruang Anggrek (Penyakit Dalam Pria)

Jumlah Linen Jumlah linen


No Jenis Linen TT Penuh TT Terisi
Sesuai TT Terpakai
1 Laken 50 35 250 175
2 Stik laken 50 35 250 175
3 Sarung bantal 50 35 250 175
4 Selimut lurik 50 35 250 175
Jumlah 200 140 1000 700

Ruang Melati (Penyakit Dalam Wanita)

Jumlah Linen Jumlah linen


No Jenis Linen TT Penuh TT Terisi
Sesuai TT Terpakai
1 Laken 50 30 250 150
2 Stik laken 50 30 250 150
3 Sarung bantal 50 30 250 150
4 Selimut lurik 50 30 250 150
Jumlah 200 120 1000 600

Ruang Menur (Bedah Pria)

Jumlah Linen Jumlah linen


No Jenis Linen TT Penuh TT Terisi
Sesuai TT Terpakai
1 Laken 80 64 400 320
2 Stik laken 80 64 400 320
3 Sarung bantal 80 64 400 320
4 Selimut lurik 80 64 400 320
Jumlah 320 256 1600 1280

Ruang Kenanga (Bedah Wanita)

Jumlah Linen Jumlah linen


No Jenis Linen TT Penuh TT Terisi
Sesuai TT Terpakai
1 Laken 60 32 300 160
2 Stik laken 60 32 300 160
3 Sarung bantal 60 32 300 160
4 Selimut lurik 60 32 300 160
Jumlah 240 128 1200 640
PROSEDUR PELAYANAN LINEN DI RUMAH SAKIT
Pelayana Linen di rumah sakit memiliki prosedur khusus untuk mengatur sistem kerja pelayanan
dan juga pola maupun proses kerja pekerja agar sesuai dengan standar yang ada untuk sehingga
hal itu dapat mempertahankan maupun meningkatkan kualitas rumah sakit, meminimalisir
kesalahan kerja dan infeksi silang tak terduga.

A. Sentralisasi Linen
adalah tempat yang berada di lingkungan Laundry Rumah Sakit, yang dijadikan pusat
penyimpanan dan distribusi Linen

B. Standarisasi Linen
1. Produk

Tiap rumah sakit wajib mempunyai standar produk yang sama agar bisa diproduksi
secara masal dan mencapai skala ekonomi. Produk dengan kualitas tinggi akan memberikan
kenyamanan pada waktu pemakaian dan penggunaan yang lebih lama.

2. Material
a. Cotton
b. CVC
c. TC
d. Polyester dengan anyaman plat atau drill seperti water repellent, soil release
3. Ukuran
a. Tempat tidur : 90 x 200 cm
b. Laken : 160 x 275 cm
c. Steek Laken : 75 x 160 cm
d. Zeil : 70 x 110 cm
e. Sarung bantal : 50 x 70 cm
4. Jumlah
a. Hitung total kebutuhan linen didasarkan pada jumlah total rata-rata pasien
b. Ideal jumlah stok linen yang harus disediakan adalah 5 par (kapasitas) dengan
posisi :
i. 3 par berputar diruangan dengan rincian sebagai berikut:
 Stok 1 par terpakai
 Stok 1 par dicuci atau sedang di laundry
 Stok 1 par cadangan bersih diruangan

ii. 2 par mengendap dilogistik dengan rincian sebagai berikut :


 Stok 1 par sudah terjahit
 Stok 1 par masih berupa lembaran kain
c. Lakukan inventarisasi berkala minimal 1 bulan sekali
d. Laporkan segera ke bagian inventarisasi linen jika ada kerusakan, kehilangan,
pemusnahan dan penambahan jumlah linen di laundry.

5. Penggunaan

Linen yang baik harus tahan cuci sampai 350x dengan prosedur normal. Linen diberi
identitas sebagai berikut :

a. Logo rumah sakit dan nama rumah sakit (informasi jelas)


b. Tanggal beredar misalnya “3 Maret 2016” (informasi jelas)
c. Item ukuran : Laken 160 x 275 (informasi jelas)
d. Nomor ID : 005 – 125 adalah nomor identitas dari laken yang beredar sejumlah
125 dan laken tersebut bernomor 005
e. RU : MMLT, adalah RU : ruangan, MMLT : melati, yaitu penegasan bahwa linen
yang beredar hanya di ruangan melati.
C. Mesin Cuci

Persyaratan mesin cuci:

1. Mesin Cuci dengan kapasitas besar (diatas 100kg) yang disarankan memiliki 2 pintu
membedakan antara memasukkan linen infeksius atau linen non infeksius dengan
hasil pencucian linen bersih.
2. Mesin cuci ukuran sedang dan kecil (25-100kg) tanpa penyekat seperti pada point 1
dapat digunakan dengen memperhatikan batas ruang kotor dan bersih dengan jelas.
3. Pipa pembuangan limbah cair hasil pencucian dialirkan kedalam sistem pembuangan
yang terpendam dalam tanah menuju IPAL

D. Tenaga Laundry

Untuk mencegah infeksi yang terjadi di dalam pelaksanaan kerja terhadap pencuci maka perlu
ada pencegahan dengan:

1. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, pemeriksaan berkala


2. Pemberian imunisasi Poliomyelitis, tetanus, BCG dan hepatitis
3. Pekerja yang memiliki permasalahn dengan kulit: luka-luka, ruam, kondisi kulit
eksfoliatif tidak boleh melakukan pencucian
SKEMA MANAJEMEN LINEN DI RUMAH SAKIT
Berikut adalah Skema Manajemen Linen di Rumah sakit. Disini dijelaskan urutan prosedur pengelolaan
Linen yang baik dan benar di Rumah Sakit.

Perencanaan

Penerimaan
linen kotor

Penimbangan

Pemilahan

Pencucian

Pengeringan

Penyetrikaan
& pelipatan

Pengemasan

Penyimpanan

Distribusi

Perawatan
linen

Pencatatan &
pelaporan
Yang pertama di lakukan perencanaan, untuk mengetahui jumlah kebutuhan linen yang
ada dan siap pakai di Rumah Sakit. Lalu penerimaan linen kotor dari berbagai unit Rumah Sakit
yang akan segera di bersihkan. Kemudian linen tersebut di timbang agar mengetahui berat
jumlah linen dan disesuaikan dengan takaran detergen yang akan digunakan. Setelah ditimbang,
linen tersebut di pilah berdasarkan plastik linen, tanpa harus mengeluarkan linen tersebut.
Kemudian linen yang telah di pilah, langsung di cuci dengan standar laundry yang ditetapkan
dan langsung di keringkan dan dilipat. Setelah itu, linen di kemas menggunakan kemasan linen
khusus dan disimpan di tempat penyimpanan linen yang berupa rak linen agar memudahkan
petugas mengambil linen yang bersih dan siap pakai. Kemudian linen di distribusi ke unit-unit
yang membutuhkan linen bersih. Lalu linen yang berada di tempat penyimpanan linen harus di
rawat dan diperhatikan ke sterilannya agar tidak menimbulkan infeksi nosokomial. Yang
terakhir, proses tersebut di catat dan dilaporkan sebagai data dari Rumah Sakit tersebut.
MONITORING DAN EVALUASI LINEN RUMAH SAKIT BAGIAN LAUNDRY

Mentoring dan evaluasi dibutuhkan diseluruh divisi, salah satunya bagian laundry. Mentoring dan
Evaluasi linen yang dilakukan dibagian laundry hampir sama dengan yang lainnya, kegiatan ini dilakukan
guna untuk meminimalisir kesalahan atau kecurangan dalam prosedur yang ada, dan begitu juga halnya
dengan evaluasi, digunakan untuk meningkatkan kualitas kinerja sehingga perkerjaan yang ada
mencapai tujuan yang diinginkan.

a. Monitoring
a. Definisi
Monitoring adalah upaya untuk mengamati pelayan dan cakupan program
pelayanan dan menemukan masalah dalam pelaksanaan program.
b. Tujuan
i. Untuk mengadakan perubahan atau orientasi dari sistem pelayanan;
ii. Untuk menyesuaikan strategi atau pedoman pelayanan yang dilaksanakan
iii. dilapangan, sesuai dengan temuan- temuan di lapangan; dan
iv. Hasil analisa dari monitoring digunakan untuk perbaikan dalam pelayanan
dirumah sakit, monitoring sebaiknya dilakukan sesuai keperluan.
c. Aspek-Aspek yang Dimonitor
i. Sarana dan prasarana peralatan.
ii. Standar/ pedoman pelayanan, SOP, Kebijakan Rumah sakit, visi, misi,
motto rumah sakit dan lain- lain.
iii. Pengamatan penglihatan pada noda linen, warna yang kusam, pudar, tidak
cerah, putih tua atau keabu- abuan menunjukkan linen sudah using dan
menipis.
iv. Apabila ada penandaan tahun pengguna jika sudah 150- 180 kali dicuci
linen tersebut sudah tidak layak digunakan maka harus dihapuskan.
b. Evaluasi
a. Definisi
Evaluasi adalah proses menetukan nilai untuk suatu hal atau objek yang
berdasarakan pada acuan-acuan tertentu untuk menentukan tujuan tertentu.
b. Tujuan
i. Meningkatkan kinerja pengelolaan linen di rumah sakit.
ii. Sebagai acuan dalam perencanaan pengadaan linen, bahan kimia,
pembersihansarana dan prasarana kamar cuci.
iii. Sebagai acuan perencanaan system pemeliharaan mesin- mesin.
iv. Sebagai acuan dalam melakukan peningkatan pengetahuan dan
keterampilan sumber daya manusia.

b. Aspek-Aspek yang Dievaluasi


i. Kuantitas dan kualitas linen
 Jumlah linen yang beredar diruangan sangat menentukan kualitas
pelayanan, begitu pula linen yang berputar diruangan yang diam
akan mengakibatkan linen yang satu cepat rusak dan yang lain nya
belum digunakan. Hal seperti ini dapat mengganggu pada
penggantian linen berikutnya maupun jika linen tersebut akan
diturunkan kelasnya, untuk itu perlu di lakukan evaluasi tiga bulan
sekali, dengan dilakukan pencatatan di buku administrasi dengan
prinsip FIFO (First In, First Out).
 Kualitas linen diutamakan dari linen adalah bersih (fisik linen),
awet tidak rapuhdan sehat (bebas dari kuman/ mikroorganisme
pathogen.

ii. Frekuensi :
 Bersih, untuk monitoring bersih dapat dilakukan dengan
memanfaatkan panca indra secara fisik, dari bau (harum dan bebas
dari bau yang tidak sedap), rasa lembut di kulit dan skala noda.
Dilakukan pada tahap sortir didalam perputaran pencucian. Jika
terdapat kekurangan dari ketiga aaspek tersebut maka perlu dicuci
ulang sesuai dengan permasalahan tersebut.
 Awet (tidak rapuh) dapat di lakukan dengan mengendalikan dalam
penggunaan bahan kimia yang serendah mungkin tanpa
mengabaikan hasil.
 Sehat (bebas mikroorganisme pathogen) bias di lakukan dengan
pemeriksaan angka kuman di mikrobiologi.

iii. Bahan kimia


Fisika dan karekteristik dari bahan kimia menjadi penting dengan melihat
pembanding bahan kimia dari produk bahan kimia yang lainnya akan
sangat membantu dalam monitor kualitas bahan kimia yang dikirim pihak
rekanan
iv. Baku mutu air
 Persyaratan dasar air yang digunakan adalah standar air bersih
Depkes (Permenkes 416) yaitu dilakukannya monitoring sedikitnya
6 bulan sekali oleh pihak sanitasi/ Kesling (IPSRS).
 Persyaratan khusus kandungan besi dan garam- garam perlu
dilakukan usaha untuk menurunkan tingkat polutan air yang
digunakan sebaiknya sama dilakukan setiap 6 bulan sekali.
v. Baku mutu limbah cair.
Berdasarkan PP No 85 tahun 1999 tentang pengelolaan limbah berbahaya
dan beracun, dengan lampiran kategori limbah B3. Limbah pencucian dan
dry cleaning harus dikelola sesuai dengan standar baku mutu sesuai
dengan tingkat pencemar yang dimaksud. Polutan yang mencemari :
Phospat, senyawa aktif biru metilin dan sulfide, Frekuensi pemeriksaan
dilakukan setiap 3 bulan sekali.

Sumber:

file:///C:/Users/user/Downloads/kupdf.com_pedoman-manajemen-linen-rs-depkes-2004.pdf

https://www.slideshare.net/yusufbadurohman/pedoman-manajemen-linen-rs

http://dikamed.com/mesin-cuci-khusus-rumah-sakit/

https://galihendradita.wordpress.com/2017/04/15/pengelolaan-tempat-pencucian-linen-laundry/

Anda mungkin juga menyukai