Anda di halaman 1dari 32

Manajemen Linen

Rumah Sakit

Yuniati, S.KM

IHT PPI Dasar RSUD R.A. Kartini Jepara 25 - 26 Juli 2023


Latar Belakang
Rumah sakit sebagai salah satu penyedia pelayanan kesehatan.
Rumah sakit selalu berupaya mencegah terjadinya Health Care Associated
Infections (HAIs), dengan meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan.
Instalasi Laundry bagian dari pelayanan penunjang rumah sakit melalui produk
pengelolaan linen guna menunjang mutu pelayanan.
Linen adalah unsur penting di RS

Penatalaksanaan linen masuk dalam Kewaspadaan standar dlm PPI,


kewaspasaan utama
Linen kotor menghasilkan mikroorganisme pathogen dalam jumlah yang besar
dan dapat mencapai 5 kali lipat dari sebelum linen tersebut dilakukan pencucian
Dasar Hukum
1. Undang-undang No 44 Tahun 2009, Tentang Rumah Sakit;
2. Permenkes No 7 Tahun 2019, Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit;
3. Permenkes No 66 Tahun 2016, Tentang K3;
4. Permenkes No 27 Tahun 2017, Tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
5. Permenkes No 25 Tahun 2019, Tentang Penerapan Manajemen Risiko
Terintegrasi di Lingkungan Kementerian Kesehatan;
6. Permenkes No 3 Tahun 2020, Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah
Sakit;
7. Permenkes No 47 Tahun 2021, Tentang Penyelenggaraan Bidang
Perumahsakitan;
8. Pedoman Manajemen Linen Rumah Sakit di Indonesia Tahun 2004,
Skema Manajemen Linen RS
Perencanaan

Proses pengadaan

Pengadaan
Penerimaan

Pemberian identitas
Distribusi ke unit-unit terkait yang
membutuhkan

Pemanfaatan linen oleh unit terkait

Hilang Rusak

Perbaikan Musnahkan

Pencatatan/pelaporan
Instalasi Laundry Rumah Sakit

Merupakan tempat melaksanakan pengelolaan linen rumah sakit dalam upaya


pencegahan dan pengendalian infeksi (Health Care Associated Infections / HAIs)
dengan memutus mata rantai penularan infeksi melalui pengelolaan linen kotor menjadi
bersih dan hygienis

Pengelolaan linen rumah sakit berupa pelayanan linen mulai dari pengambilan
linen kotor, pencucian, pengeringan, penyetrikaan, pelipatan, perbaikan hingga
pendistribusian linen bersih siap pakai yang aman dan nyaman digunakan oleh
pasien dan karyawan RS.
Linen Bersih dan Siap Pakai
Bebas
Kuman

Cemerlang
Lembut

MUTU
LINEN
Baik &
Bersih
Harum

Rapi
Standarisasi Instalasi Laundry
1. Letak : memiliki akses yang mudah ke ranap 8. Tersedia mesin cuci yang pemakaiannya
dan CSSD untuk fungsi berbeda (infeksius dan non
2. Tersedia air bersih. infekius).
9. Tersedia tempat cuci kontainer dan atau
3. Ruang linen bersih dan kotor harus terpisah. kereta linen kotor.
4. Memiliki suhu air panas yang memenuhi 10. Menggunakan chemical yang ramah
kriteria. lingkungan.
5. Suhu ruang bersih/penyimpanan 22-27OC. 11. Memiliki saluran pembuangan air limbah dan
6. Ruang kotor: ruang pemilahan linen, pengelolaan awal (pre-treatment).
timbangan, checklist, eye wash, tempat APD, 12. Standar hygienis angka kuman linen terbaru
APAR, wastafel, tempat sampah. sesuai standar (Total aerobic microbial count) :
7. Petugas pengelolaan linen kotor harus ≤ 20 cfu / 10 x 10 cm2 (PMK No. 7 Tahun
menggunakan APD  tutup kepala, masker, 2019).
kaca mata, face shield, sarung tangan latek, 13. Fasilitas : Adanya pemeriksaan kesehatan
sepatu boat, apron/gown sesuai kebutuhan. secara berkala dan dianjurkan memperoleh
imunisasi Hepatitis B (Permenkes No 66
Tahun 2016, Tentang K3)
Ruang Instalasi Laundry
1. Penerimaan dan pemisahan linen

2. Pencucian linen

3. Pengeringan linen

4. Penyetrikaan linen

5. Penjahitan linen

6. Penyimpanan linen

7. Distribusi linen
Mesin-mesin Di Instalasi Laundry

1. Timbangan digital / Digital scales

2. Mesin cuci/Washing machine & Mesin peras/Washing extractor

3. Mesin pengering / Drying tumbler

4. Mesin penyetrika / Ironer machine

5. Mesin penyeterika pres / Presser ironer machine

6. Mesin jahit / Sewing machine


LINEN RS
Linen adalah istilah untuk menyebutkan seluruh produk
textil yang berada di Rumah Sakit yang meliputi linen di
ruang perawatan, ruang bedah dan ruang lainnya di RS.
Seperti sprei, selimut, sarung bantal, steek laken, duk dll

Linen kotor adalah semua linen yang telah dipakai


di Rumah Sakit

Linen kotor RS dibagi menjadi 2 jenis


1. Linen kotor infeksius
2. Linen kotor non infeksius
Pengelompokan Linen RS
Linen yang TERKONTAMINASI dengan darah, cairan
tubuh dan feses terutama yang berasal dari infeksi TB
Linen Kotor
paru, infeksi Salmonella dan Shigelta (sekresi dan
Infeksius eksresi), HIV ( jika terdapat noda darah) dan infeksi
lainnya yang spesifik (SARS, covid-19).

Linen Kotor Linen yang TIDAK TERKONTAMINASI oleh darah,


cairan tubuh dan feses yang berasal dari pasien lainnya
Non secara rutin, meskipun mungkin linen yang
Infeksius diklasifikasikan dari ruang isolasi yang terinfeksi
Pengelolaan Linen RS
Penatalaksanaan linen di IRNA, R.
lainnya

Pengangkutan

Pemilahan

Pencucian

Pengeringan

Penyetrikaan
Sortir (afkir/repair/rejeck)
Pelipatan

Pendistribusian
Penatalaksanaan Linen di Ruang Perawatan
1. Petugas menggunakan APD (masker, sarung tangan dan apron)
2. Membersihkan alkes (ex. gunting), feses, bolpoin, barang pasein dan
sampah lainnya pada linen dan membuang pada tempatnya.
3. Linen kotor harus dimasukkan dalam container linen yang telah dilapisi
kantong linen
 Linen non infeksius langsung masuk dalam kantong linen non
infeksius,
 Linen infeksius masuk dalam kantong plastik infeksius dan
dilembabkan, kemudian masuk dalam kantong linen infeksius.
3. Tidak menyeret/meletakkan linen kotor diatas kursi, meja atau di lantai.
4. Tidak mengibas-ngibaskan linen kotor.
5. Tidak menggunakan linen untuk mengelap atau fungsi lainnya.
6. Ruang penyimpanan linen bersih dan kotor terpisah.
7. Petugas mencatat linen kotor dalam form linen kotor
Pengangkutan Linen

1. Dilakukan oleh staf intalasi laundry.


2. Petugas menggunakan APD (penutup kepala, masker,
apron, sarung tangan latek, sepatu boot).
3. Menggunakan troli khusus linen kotor.
4. Selesai digunakan troli dibersihkan dengan
desinfektan
5. Terdapat alur terpisah antara jalur kotor dan jalur
bersih.
6. Pengambilan linen kotor dilakukan antara sebelum
jam 06.00-06.30, jam 11.30 dan jam 13.30
Penimbangan dan Pemilahan linen

1. Dilakukan oleh staf intalasi laundry


2. Petugas menggunakan APD (penutup kepala, masker,
apron, sarung tangan latek, sepatu boot)
3. Petugas menimbang linen dari masing-masing ruangan.
4. Petugas melakukan pemilahan linen berdasarkan jenis linen
(sprei, selimut, perlak dll)
Pencucian linen
Tujuan pencucian adalah menghilangkan noda dan membunuh mikroorganisme
1. Area pencucian linen infeksius dan non infeksius harus terpisah
2. Area pencucian linen infeksius harus bertekanan negatif
3. Menggunakan mesin cuci yang terpisah antara infeksius dan non infeksius
4. Kapasitas linen kotor yang dicuci adalah 75 % dari volume tabung mesin cuci
5. Dibutuhkan minimal 40% dari kebutuhan air di RS atau sekitar 200 liter per TT
6. Kualitas air harus sesuai standar kualitas air bersih PMK No. 2 tahun 2023
7. Tekanan air yang masuk pada area pencucian adalah 2 kg/cm2
8. Pencahayaan 100 – 200 lux
9. Suhu ruangan plus minum 24 OC
10.Eye Wash
11. Kamar mandi
12.Tempat APD
13.APAR
14.Terdapat MSDS (Material Safety Data Sheet) bahan kimia laundry
15.Air limbah masuk dalam IPAL RS dan terdapat pretreadment
Pencucian linen

1. Yang mempengaruhi proses/kualitas pencucian:


a. Waktu
b. Bahan kimia/chemical
c. Temperatur
d. Mekanical actian (daya banting)

2. Bahan kimia yang butuhkan


a. Alkali
b. Detergent
c. Emulsifier
d. Bleach
e. Sour/penetral
f. Softener
g. Strack/kanji
Fungsi Bahan Kimia Laundry
No Jenis chemical Fungsi

1 Alkali Membuka pori-pori linen, mengangkat kotoran, meningkatkan fungsi detergen


& emulsifier
2 Detergen Sabun cuci berperan meghilangkan kotoran yang bersifat asam secara global
serta membunuh mikroorganisme
3 Emulsifier Berperan untuk mengemulsi kotoran yang berbentuk minyak (muntahan)

4 Bleach/pemutih Mengangkat kotoran/noda,mencemerlangkan linen,bahan desinfektan, linen


berwarna (Oxygen), linen putih (clorine)
5 Sour/penetral Menetralkan sisa bahan kimia sehingga pH –nya menjadi 7 atau netral

6 Softener Melembutkan linen, digunakan pada proses akhir pencucian


Prinsip Dasar Pencucian
1. Flush : proses pembasahan untuk melepaskan kotoran yang mudah larut tanpa bahan
kimia pembersih terjadi pasa suhu rendah
2. Break : Proses pembasahan dengan menambahkan alkali untuk melepasakan kotoran
protein dalam air dengan suhu rendah
3. Pre wash : pencucian dengan menambahkan detergen, alkali dan emulsifier dengan suhu
hangat
4. Main wash : proses pencucian dengan melepaskan semua jenis kotoran dengan suhu
tinggi agar detergen beraksi optimal
5. Bleach : proses pencerahan dgn menggunakan clorin active/oksigen aktive pada suhu
panas serta untuk menghilangkan noda yang tidak terangkat pada proses ke 4.
6. Rinse : pembilasan untuk menghilangkan sisa-sisa bahan kimia dengan menggunakan air
suhu dingin dilakukan 2-3 kali
7. Intermedite extrac : pembilasan akhir dengan pemerasan ringan.
8. Final rinse : proses penetralan sisa-sisa bahan kimia dengan menambahkan sour sebagai
pembilasan terakhir
Tahapan Proses Pencucian
No Tindakan Level Air Suhu Waktu Bahan Kimia
1. Pre-wash / pembilasan 1/2 kapasitas drum Normal (dingin) 3-4 menit Air
awal (1 sampai 3x)

2. Main wash 1/3 kapasitas drum 40-60OC (putih) 10-15 menit Alkali
60-80 OC (warna) Detergent
3. Bleach 1/3 kapasitas drum 65OC (warna) 5 menit Oxygen bleach
71 OC (putih)
4. Pembilasan 1 1/2 kapasitas drum Normal (dingin ) 2-3 menit Air

5. Pembilasan 2 1/3 kapasitas drum Normal (dingin) 2-3 menit Sour/Penetral

6. Pembilasan 3 1/2 kapasitas drum Normal (dingin ) 2-3 menit Pelembut /pewangi

7 Pemerasan / Extrak 5-6 menit

Keterangan:
1. Jumlah/ dosis bahan kimia yang digunakan sesuai rekomendasi pabrik pembuatnya
2. Takaran yang terlalu berlebihan akan melicinkan linen dan busa yang berlebihan akan mengurangi gesekan
Pengeringan Linen

 Pengeringan linen adalah proses pengeringan dari linen


lembab menjadi linen 90% kering sehingga siap untuk
disetrika.
 Pengeringan dilakukan dengan mesin drying yang
mencapai suhu hingga 70OC selama 10menit.
 Pada proses ini mikroorganisme yang belum mati atau
terjadi kontaminasi ulang diharapkan dapat mati.
 RSUD R.A. Kartini memiliki 3 mesin pengering
Penyetrikaan dan Pelipatan Linen
 Tujuan penyetrikaan:
 Mendapatkan bentuk linen yang nyaman saat digunakan.
 Melicinkan linen menjadi halus.
 Merapikan linen bersih.
 Mengelompokkan dan mengidentifikasi jenis linen.
 Mudah digunakan pada saat penggantian linen di
ruangan.
 Penyetrikaan dilakukan dengan mesin Flat Work Ironer atau
Mesin Ironer Roll (setrika Rool) yang dapat disetel suhunya
karena linen mempunyai keterbatasan terhadap suhu antara
70-80OC
 Penyortiran terjadi ruang ini:
 Linen rusak yang dapat diperbaiki
 Linen masih kotor/noda yang harus dicuci ulang
 Linen tidak layak pakai akan diafkir
Penyetrikaan dan Pelipatan Linen

 Pelipatan linen rawat inap


Linen dilipat menjadi ½ bagian, kemudian ¼ bagian dan selanjutnya 1/8 bagian.

 Pelipatan Baju Operasi


 Lipat lengan ½ bagian ke arah dalam lengan
 Lipat baju dengan bagian jahitan diluar, bagi menjadi 1/3 bagian, dari sisi kanan
kiri.
 Lipat 1/3 bagian dari sisi bawah ke atas.
Penyimpanan Linen
 Penyimpanan mempunyai tujuan melindungi linen dari kontaminasi
ulang baik dari bahaya seperti mikroorganisme
 Rak penyimpanan dipisahkan menurut jenis linen.
 Ruang penyimpanan linen sebaiknya menggunakan AC agar suhu
ruangan selalu terjaga dan mengurangi kontaminasi debu dari luar.
 Penyimpanan menggunakan almari tidak direkomendasikan karena
pintu almari akan menganggu aktifitas petugas baik pintu geser atau
pintu ayun (efek K3 RS ).
 Rak linen material dari steinlessteel agar mudah pembersihan dan
disinfeksinya
 Simpan linen dengan sistem FIFO
 Pencahayaan 200 - 500 lux
 Suhu ruangan 22 - 270C serta kelembaban 45 - 75%
Pendistribusian Linen Bersih

 Pendistribusian dilakukan oleh staf instalasi laundry.


 Menggunakan troly linen terpisah dengan linen kotor.
 Pengelolaan linen sentral, dimana jumlah dan jenis linen.
yang didistribusikan perdasarkan catatan linen kotor yang
dikirim dan atau sesuai permintaan.
 Pendistribusian juga menggunakan system FIFO.
 Troli dibersihkan dengan desinfektan setelah digunakan.
Standar Ketersediaan Linen RS

Par stok linen rawat inap adalah 1:5 par


1 par stok terpakai
1 par stok dicuci
1 par stok cadangan
2 par stok di logistic

TT 382 linen seharusnya 1.910 psc


Standar banyaknya pencucian adalah 350 kali cuci
Par stok ruang Operasi
Jml ruang OK X Frekuensi operasi perhari X jml org yg menangani X lama cuci per hari X par stok (3)
Monitoring dan Evaluasi
1. Pemantauan suhu dan kelembaban setiap hari.
2. Pengujian angka kuman linen setiap 6 bulan sekali .
(Total aerobic microbial count) : ≤ 20 cfu / 10 x 10 cm2 (PMK No. 7 Tahun 2019).
3. Pengujian kualitas mikrobiologis air setiap sebulan sekali
4. Pengujian kualitas fisika dan kimia air setiap 1-2 kali setahun
4. Pengujian kualitas udara setiap 1-2 kali setahun
5. Pemeriksaan kesehatan petugas, vaksin HbsAg
Dokumen-Dokumen Pelaporan

1. Dokumen pengiriman linen kotor


2. Dokumen linen infeksius
3. Dokumen linen non infeksius
4. Dokumen pendistribusian linen bersih
5. Dokumen penghapusan linen rusak
6. Dokumen permintaan linen baru
7. Dokumen lain yang dibutuhkan

Anda mungkin juga menyukai