SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk
Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan (S-1)
Oleh :
Mohamad Habibi
NPM : 720153073
Pembimbing Skripsi :
1. Indanah. M.kep.Ns.Sp.Kep.An
2. Rizka Himawan, S.Psi., M. Psi
Hari :
Tanggal :
NIM : 720153073
Tim Penguji
Penguji I Penguji II
Mengetahui
Universitas Muhammadiyah Kudus
Rektor
Rusnoto, SKM.,M.Kes.(Epid)
NIDN: 0621087401
iv
PERNYATAAN
Mohamad Habibi
NPM : 720153073
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Pendidikan Formal
B. Riwayat Organisasi
C. Pengabdian Masyarakat
vi
MOTTO
“Satu tindakan jauh lebih “bijak” dibandingkan ribuan kata-kata mutiara dan
rencana-rencana yang masih tetap bertenggeng dikeala”.
“Urip Iku Urup” hidup itu menyala, hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi
orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan
lebih baik”.
“Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar, kurang cakap dapat dihilangkan
dengan pengalaman, namun tidak jujur itu sulit diperbaiki”
(Bung Hatta)
“Aku akan terus bersabar, bahkan sampai kesabaran itu sendiri merasa lelah
dengan kesabaranku”.
“Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga
harta. Ilmu itu penghukum dan harta terhukum. Harta itu kurang apabila
dibelanjakan, tapi ilmu bertambah bila dibelanjakan”.
“Selemah-lemahnya manusia ialah orang yang tak mau mencari sahabat dan
orang yang lebih lemah dari itu adalah orang yang menyia-nyiakan sahabat yang
telah dicari”.
“Orang yang hanya berfikir bagi kepentingan perutnya sahaja maka hargadirinya
serupa dengan apa yang keluar dari isi perutnya”.
vii
PERSEMBAHAN
viii
KATA PENGANTAR
ix
9. Setiawan Nur Pambudi, S.PD., selaku guru bimbingan konseling (BK) SMP
Muhammadiyah I Kudus yang telah mendampingi dan membantu penelitian
di sekolah.
10. Kahmad. MH. Taufiq Hidayat, S. Ag., selaku Kepala Sekolah MTsN I Kudus
yang telah memberikan kesempatan melakukan penelitian di sekolah.
11. M.P. Wakur H. Rahmad Basuki, M.Pd. Sekolah MTsN I Kudus yang telah
telah mendampingi dan membantu penelitian di sekolah.
12. Guru bimbingan konseling (BK) Sekolah MTsN I Kudus yang telah telah
mendampingi dan membantu penelitian di sekolah.
13. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya Skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Harapan penulis semoga Skripsi ini dapat dimanfaatkan untuk
pengembangan ilmu pengetahuan tentang Hubungan Jenis Kelamin, Jumlah
Saudara, Dan Urutan Kelahiran Dengan Perilaku Antisosial Pada Siswa Usia
Remaja Kelas VIII di SMP Muhammadiyah I Kudus Tahun 2019.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi masih banyak
kekurangannya, untuk itu penulis mengharapkan saran dan bimbingan dari
berbagai pihak dalam perbaikan selanjutnya.
Mohamad Habibi
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN PROPOSAL............................................. i
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL.............................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI.................................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI................................................... v
SURAT PERNYATAAN........................................................................ vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.................................................................. vii
HALAMAN MOTTO.............................................................................. viii
HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................ ix
KATA PENGANTAR............................................................................. x
DAFTAR ISI.......................................................................................... xi
DAFTAR TABEL................................................................................... xiii
DAFTAR BAGAN.................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ xv
ABSTRACT.......................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN.................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah................................................. 1
B. Rumusan Masalah.......................................................... 6
C. Pertanyaan Penelitian..................................................... 6
D. Tujuan Penelitian............................................................ 6
E. Manfaat Penelitian.......................................................... 7
F. Ruang Lingkup................................................................ 7
G. Keaslian Penelitian......................................................... 8
H. Keterbatasan Penelitian.................................................. 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................... 13
A. Konsep Dasar Psikologi Remaja..................................... 13
B. Konsep Dasar Perilaku Antisosial................................... 21
C. Konsep Dasar Jenis Kelamin.......................................... 34
D. Konsep Dasar Jumlah Saudara...................................... 35
E. Konsep Dasar Urutan Kelahiran .................................... 36
F. Penelitian Terkait ........................................................... 38
G. Kerangka Teori............................................................... 40
xi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................... 42
A. Variabel Penelitian.......................................................... 42
B. Hipotesis Penelitian........................................................ 43
C. Kerangka Konsep........................................................... 43
D. Rancangan Penelitian .................................................... 44
E. Etika Penelitian............................................................... 57
F. Jadwal Penelitian............................................................ 57
BAB IV HASIL PENELITIAN............................................................. 58
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian............................... 58
B. Karakteristik Responden................................................. 59
C. Analisa Univariat............................................................. 60
D. Analisa Bivariat............................................................... 62
BAB IV PEMBAHASAN..................................................................... 66
A. Hubungan Jenis Kelamin Dengan Perilaku Antisosial
Pada Siswa Usia Remaja Kelas VIII Di SMP
Muhammadiyah I Kudus Tahun 2019............................. 66
B. Hubungan Jenis Kelamin Dengan Perilaku Antisosial
Pada Siswa Usia Remaja Kelas VIII Di SMP
Muhammadiyah I Kudus Tahun 2019............................. 67
C. Hubungan Jenis Kelamin Dengan Perilaku Antisosial
Pada Siswa Usia Remaja Kelas VIII Di SMP
Muhammadiyah I Kudus Tahun 2019............................. 69
Keterbatasan Penelitian.................................................. 70
BAB VI PENUTUP............................................................................ 71
A. Kesimpulan..................................................................... 71
B. Saran-Saran................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
Universitas Muhammadiyah Kudus
Program Studi S-1 Keperawatan
Skripsi Keperawatan, Maret 2019
ABSTRAK
Latar Belakang : Perilaku antisosial merupakan perilaku yang menyimpang dari norma-
norma yang berlaku dalam sistem sosial di masyarakat. Gangguan perilaku antisosial di
Indonesia pada tahun 2010, perilaku antisosial tercatat dalam BPS diantaranya adalah
pencurian sekitar 60% dari seluruh remaja yang nakal, penyalah gunaan narkoba 9,5%,
pemerkosaan 6%, kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan kematian orang lain 5%,
pengeroyokan 4%, dan penganiayaan 4% (Badan Pusat Statistik, 2011).
Tujuan :Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan jenis kelamin,
jumlah saudara, dan urutan kelahiran dengan perilaku antisosial pada siswa usia remaja
kelas VIII di SMP Muhammadiyah I Kudus tahun 2019.
Metode :Metode penelitian ini adalah analitik korelatif dengan pendekatan cross
sectional menggunakan 71 responden yaitu siswa usia remaja kelas VIII SMP
Muhammadiyah I Kudus dengan teknik sampling non probability yang digunakan berupa
incidental sampling, data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan check list kemudian
dianalisa secara analisa Univariat dan Bivariat, sedangkan untuk menjawab hipotesis
digunakan uji Chi Square.
Hasil : Terdapat hubungan antara jenis kelamin, dengan perilaku antisosial, dengan nilai
p value sebesar 0,014 (< 0,05), dan nilai OR= 3,444. Tidak terdapat hubungan antar
jumlah saudara dengan perilaku antisosial dengan nilai p value sebesar 0,176 (> 0,05).
Dan tidak terdapat hubungan antara urutan kelahiran, dengan perilaku antisosial dengan
nilai p value sebesar 0,329 (> 0,05) pada siswa usia remaja kelas VIII di SMP
Muhammadiyah I Kudus.
Kesimpulan :Terdapat hubungan antara jenis kelamin, dengan perilaku antisosial, dan
tidak terdapat hubungan antar jumlah saudara dan urutan kelahiran, dengan perilaku
antisosial pada siswa usia remaja kelas VIII di SMP Muhammadiyah I Kudus.
1
Mahasiswa Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kudus
2
Dosen Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kudus
2
Dosen Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kudus
xvi
Muhammadiyah Kudus University
Nursing Bachelor Program
Nursing Thesis, March 2019
ABSTRACT
Background: Antisocial behavior is behavior that deviates from the norms that apply in
the social system in society. Antisocial behavior disorders in Indonesia in 2010, antisocial
behavior recorded in BPS included theft of around 60% of all juvenile delinquents, 9.5%
drug abuse, 6% rape, traffic accidents which caused 5% deaths of others, beatings 4%,
and 4% persecution (Central Statistics Agency, 2011).
Objective: The purpose of this study was to determine the relationship of sex, number of
siblings, and birth order to antisocial behavior in class VIII adolescents at I
Muhammadiyah Middle School in 2019.
Metode :Metode penelitian ini adalah analitik korelatif dengan pendekatan cross
sectional menggunakan 71 responden yaitu siswa usia remaja kelas VIII SMP
Muhammadiyah I Kudus dengan teknik sampling non probability yang digunakan berupa
incidental sampling, data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan check list kemudian
dianalisa secara analisa Univariat dan Bivariat, sedangkan untuk menjawab hipotesis
digunakan uji Chi Square.
Method: The method of this research is correlative analytic with cross sectional approach
using 71 respondents namely class VIII adolescent age students of Muhammadiyah I
Kudus Middle School with non probability sampling technique used in the form of
incidental sampling, data collected using questionnaires and check lists then analyzed by
Univariate and Bivariate analysis , while to answer the hypothesis, Chi Square test is
used.
Conclusion: There is a relationship between gender, antisocial behavior, and there is no
relationship between number of siblings and birth order, with antisocial behavior in class
VIII adolescents at the Muhammadiyah I Kudus Middle School.
11
Nursing Student of the University of Muhammadiyah Kudus
22
Lecturer in Nursing at the University of Muhammadiyah Kudus
22
Lecturer in Nursing at the University of Muhammadiyah Kudus
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hasil survei penduduk antar sensus 2015 menunjukkan bahwa
penduduk usia 15-24 tahun mencapai 42.061,2 juta atau sebesar 16,5
persen dari total penduduk Indonesia. Hasil Proyeksi Penduduk
menunjukkan bahwa jumlah penduduk usia remaja ini akan mengalami
peningkatan hingga tahun 2030 dan kemudian menurun sesudahnya.
Perubahan jumlah penduduk usia remaja tersebut terkait dengan transisi
demografi di Indonesia, dimana angka fertilitas yang menurun telah
mengubah struktur usia penduduk. Awalnya, proporsinya terbesar adalah
penduduk muda (usia 0-14 tahun). Namun seiring dengan menurunnya
fertilitas, terjadi perubahan dimana proporsi penduduk yang dominan
bukan lagi penduduk muda tetapi penduduk usia produktif (15-64). Di
antara mereka yang ada dalam kelompok usia produktif tersebut adalah
remaja usia 15-24 tahun. Mereka inilah yang kelak akan menjadi
kelompok penduduk dewasa dan tua pada tahun 2030 (Kusumaryani,
2017).
Masa remaja merupakan masa belajar sosial karena sepanjang masa
remaja hubungan sosial menjadi semakin jelas dan dominan. Usia remaja
merupakan usia dimana seseorang sedang mengalami perkembangan
yang begitu pesat baik secara fisik, psikologis, sosial maupun intelektual
(Susanto, 2018).
Erikson dalam Sudarwan Danim (2010) mencatat bahwa konflik
utama yang dihadapi peserta didik berusia remaja pada tahap ini adalah
munculnya salah satu dari apa yang disebut sebagai identitas versus
kebingungan identitas (identity versus identityconfusion). Oleh karena itu,
tugas psikososial bagi peserta didik yang memasuki usia remaja adalah
mengembangkan individualitas. Mereka harus menetapkan peranan
pribadi dalam masyarakat dan mengintegritaskan berbagai dimensi
kepribadiannya menjadi keseluruhan yang masuk akal. Mereka harus
bergulat dengan isu seperti memilih karir, kuliah, agama yang dianut dan
pengalamannya, aspirasi politik, dan lain-lain. Masa transisi pada
perkembangan masa remaja mungkin dapat menimbulkan masalah kritis,
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka dapat dapat diambil rumusan
masalah yaitu.
Bagaimana hubungan jenis kelamin, jumlah saudara, dan urutan
kelahiran dengan perilaku antisosial pada siswa usia remaja Kelas VIII Di
SMP Muhammadiyah I Kudus Tahun 2019.
C. Pertanyaan Penelitian
Dari perumusan masalah diatas maka pertanyaan pada penelitian ini
adalah: Apakah terdapat hubungan jenis kelamin, jumlah saudara, dan
urutan kelahiran dengan perilaku antisosial pada siswa usia remaja kelas
VIII di SMP Muhammadiyah I Kudus tahun 2019?.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan di SMP Muhammadiyah Kudus
I tahun 2019.
Adalah sebagai berikut :
1. Tujuan umum
Mengetahui hubungan jenis kelamin, jumlah saudara, dan urutan
kelahiran dengan perilaku antisosial pada siswa usia remaja kelas
VIII di SMP Muhammadiyah I Kudus tahun 2019.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui jenis kelamin siswa usia remaja kelas VIII di
SMP Muhammadiyah I Kudus tahun 2019.
b. Mengetahui jumlah saudara siswa usia remaja kelas VIII di SMP
Muhammadiyah I Kudus tahun 2019.
c. Mengetahui urutan kelahiran siswa usia remaja kelas VIII di SMP
Muhammadiyah I Kudus tahun 2019.
d. Mengetahui hubungan jenis kelamin dengan perilaku antisosial
pada siswa usia remaja kelas VIII SMP Muhammadiyah I Kudus
tahun 2019.
e. Mengetahui hubungan jumlah saudara dengan perilaku antisosial
pada siswa usia remaja kelas VIII di SMP Muhammadiyah I
Kudus tahun 2019.
7
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis :
Memberikan pengalaman baru bagi penulis dalam menerapkan
ilmu yang diaplikasikan dalam melakukan penelitian dan penulisan
karya ilmiah tentang hubungan jenis kelamin, jumlah saudara, dan
urutan kelahiran dengan perilaku antisosial pada remaja.
2. Bagi sekolah :
Penelitian ini dapat dipakai sebagai informasi siswa- dan guru di
SMP Muhammadiyah I Kudus mengenai hubungan jenis kelamin,
jumlah saudara, dan urutan kelahiran dengan kejadian perilaku
antisosial pada remaja dan juga sebagai upaya mencegah dan
penurunan perilaku antisosial pada siswa-siswi di SMP
Muhammadiyah I Kudus.
3. Bagi istitusi pendidikan :
Menambah wawasan dibidang keperawatan anak dalam bidang
ilmu psikologi khususnya dalam kasus perilaku antisosial dan
Sebagai dasar pemikiran untuk penelitian selanjutnya, baik untuk
peneliti sendiri maupun peneliti lainnya.
4. Bagi pengembangan riset keperawatan :
Menambah referensi, pengetahuan, informasi, dan
penyempurnaan penelitian selanjutnya mengenai perilaku antisosial
pada remaja.
3. Lingkup metodologi
Penelitian analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional ini
menggunakan 71 responden yaitu siswa usia remaja kelas VIII SMP
Muhammadiyah I Kudus sebagai sampel yang memenuhi kriteria
inklusi, dan diambil dengan teknik sampling non probability yang
digunakan berupa incidental sampling, data dikumpulkan
menggunakan kuesioner perilaku antisosial dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya pada remaja yang meliputi data demografi dan
pernyataan terkait perilaku antisosial. Data terkumpul kemudian
dianalisa secara analisa Univariat dan Bivariat, sedangkan untuk
menjawab hipotesis digunakan uji Chi Square.
4. Lingkup lokasi
Penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah I JL. KHR Asnawi
No.7, Pejaten, Damaran, Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa
Tengah 59316.
5. Lingkup sasaran
Sasaran penelitian ini adalah siswa usia remaja awal kelas VIII di
SMP Muhammadiyah I Kudus 2019.
6. Lingkup waktu
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari s.d Februari
tahun 2019.
G. Keaslian Penelitian
Penelitian dengan judul “HUBUNGAN JENIS KELAMIN, JUMLAH
SAUDARA, DAN URUTAN KELAHIRAN DENGAN PERILAKU
ANTISOSIAL PADA SISWA USIA REMAJA KELAS VIII DI SMP
MUHAMMADIYAH I KUDUS TAHUN 2019”, belum ditemukan dalam
kepustakaan Universitas Muhammadiyah Kudus, namun dalam jurnal
penelitian lain ditemukan beberapa yang hampir sama yaitu:
9
Table 1.1
Keaslian penelitian
H. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan antara lain :
1. Kurangnya keterbukaan dari responden dalam melakukan penelitian.
2. Penelitian ini hanya membahas tentang variable jenis kelamin, jumlah
saudara, dan urutan kelahiran dengan kejadian perilaku antisosial.
3. Sasran hanya tertuju pada siswa-siswi usia remaja kelas VIII SMP
Muhammadiyah I Kudus dengan perilaku antisosial.
4. Penelitian ini berbentuk Analitik Korelatif dengan pendekatan Cross
Sectional dan menggunakan kuesioner sebagai alat ukur penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
13
14
4. Ciri atau tanda pada setiap pembagian masa remaja adalah sebagai
berikut :
a. Remaja awal (Early Adolescence)
Pada masa ini ditandai dengan berbagai perubahan tubuh yang
cepat dan sering mengakibatkan kesulitan dalam menyesuaikan diri,
tidak stabilnya emosi, lebih menonjolnya sikap dan moral,
membingungkannya status, pada saat ini remaja mulai mencari
identitas diri.
Subjek penelitian ini adalah peserta didik pada tingkat Sekolah
Menengah Pertama (SMP). Sekolah Menengah Pertama berada
pada tahap remaja awal dengan rentang usia antara 12-15 tahun.
Pada usia ini, siswa berada dalam masa pubertas, dimana terjadi
transisi dan perkembangan pada dirinya baik secara fisik, psikis,
maupun secara sosial (Sarwono, 2011).
b. Remaja pertengahan (Middle Adolescence)
Masa ini ditandai dengan bentuk tubuh yang sudah menyerupai
orang dewasa. Oleh karena itu, remaja seringkali diharapkan dapat
berperilaku seperti orang dewasa, meskipun belum siap secara
psikis. Semakin berkembang keinginan untuk mendapatkan status.
Pada masa ini sering terjadi konflik, karena remaja sudah mulai ingin
bebas mengikuti teman sebaya, bebas dalam berpendapat dan
menentukan minatnya. Yang erat kaitannya dengan pencarian
identitas, di lain pihak mereka masih tergantung dengan orang tua.
Pergaulan sudah mengarah ke heteroseksual.
c. Remaja akhir (Late Adolescence)
Masa akhir remaja ini sering ditandai dengan pertumbuhan
biologis sudah melambat, tetapi masih berlangsung di tempat-tempat
lain. Emosi, minat, konsentrasi dan cara berpikir mulai stabil serta
kemampuan untuk menyelesaikan masalah sudah meningkat
(Sumiati, 2009; Al-Mighwar, 2011).
5. Ciri–ciri masa remaja
a. Sebagai periode peralihan
Peralihan berarti terputus atau berubah dari apa yang terjadi dari
sebelumnya. Peralihan adalah proses perkembangan dari satu tahap
ketahap berikutnya.
16
7) Urutan kelahiran
Faktor lain yang dapat menimbulkan perilaku antisosial
adalah, urutan kelahiran. Menurut salah satu psikolog beraliran
neo-Freudian, Alfred Adler mengungkapkan bahwa urutan
kelahiran dalam keluarga mempunyai peranan penting dalam
perkembangan anak selanjutnya. Posisi urutan kelahiran dapat
mempengaruhi seorang anak dalam pencarian identitas dan
perhatian orang lain (Erlina, 2008).
Menurut Covey (2007), urutan kelahiran dan interpretasi
terhadap posisi seseorang dalam keluarga berpengaruh terhadap
cara seseorang berinteraksi. Urutan kelahiran, selain membentuk
karakter tertentu, juga memunculkan sindrom tertentu.
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri
seseorang atau individu. Faktor yang timbul dari keluarga, sekolah,
dan manyarakat akan mempengaruhi perilaku sosial seseorang
individu. Faktor eksternal ini dapat berupa pengaruh lingkungan
sekitar dimana individu tersebut hidup ditambah dengan adanya
reinforcement (hukuman dan hadiah) yang ada dalam komunitas
tersebut. Supratiknya, (2012), berpendapat bahwa penyebab perilaku
antisosial adalah frustasi karena keluarga tidak rukun, penolakan
sosial, orangtua kurang memberi bimbingan, dan pengaruh teman.
1) Faktor keluarga
Faktor keluarga yang mempengaruhi terbentuknya conduct
disorder adalah kelekatan orang tua dan anaknya, masalah dalam
rumah tangga, psikopatologi yang dialami orang tua, pola asuh
kasar dan penurunan prilaku agresif antara generasi, adanya teori
coercion, dan proses transaksional dalam keluarga. Berikut
penjelasan mengenai masing-masing faktor :
a) Attachment
Kelekatan yang bersifat insecure antara orang tua dan
anak ketika bayi mengarah bagi terbentuknya masalah
perilaku pada saat anak berusia prasekolah, seperti perilaku
kasar dan melawan. Namun menurut Greenberg, dan Spritz
dan Deklyen dalam Charles wenar patricia kering, penelitian
28
2) Teman sebaya
Memiliki teman-teman sebaya yang melakukan kenakalan
meningkatkan resiko remaja untuk menjadi nakal. Pada sebuah
penelitian Santrock (1996) terhadap 500 pelaku kenakalan dan
500 remaja yang tidak melakukan kenakalan di Boston, ditemukan
persentase kenakalan yang lebih tinggi pada remaja yang memiliki
hubungan regular dengan teman sebaya yang melakukan
kenakalan. Kelompok teman sebaya memberi pengaruh pada
sikap, pembicaraan, minat maupun tingkah laku anak, kadang-
kadang lebih besar daripada pengaruh keluarga. Anak dan remaja
biasanya akan selalu berusaha memenuhi aturan- aturan
kelompok agar tetap dapat diterima di kelompok sebayanya. Hal
ini dilakukan hanya karena alasan solidaritas atau kesetiakawanan
serta kekompakan (Sumiati, 2009; Simanullang & Daulay, 2016).
3) Faktor sosiokultural
Akibat tingkat kriminal yang meningkat, sosial-ekonomi yang
tak menguntungkan, stress yang mengarah ke trauma dan disiplin
orang tua yang inkonsisten (Pieter, H. Z, 2010).
Komunitas juga dapat berperan serta dalam memunculkan
kenakalan remaja. Masyarakat dengan tingkat kriminalitas tinggi
memungkinkan remaja mengamati berbagai model yang
melakukan aktivitas kriminal dan memperoleh hasil atau
penghargaan atas aktivitas kriminal mereka. Masyarakat seperti
ini sering ditandai dengan kemiskinan, pengangguran, dan
perasaan tersisih dari kaum kelas menengah. Remaja yang hidup
di atas binaan orang-orang jahat (lingkungan preman, bandar
narkoba, perampok dan lain-lain) juga dapat menimbulkan
perilaku antisosial. Selain itu, lingkungan masyarakat yang kurang
menentu bagi prospek kehidupan yang akan datang, seperti
masyar akat yang penuh spekulasi, korupsi, manipulasi, gossip,
isu-isu negatif, perbedaan yang terlalu mencolok antara sikaya
dan simiskin, perbedaan kultur, ras dan adat. Bisa juga karena
memang mereka (Sumiati, 2009; Simanullang & Daulay, hal.
2012).
30
4) Sosial ekonomi
Status Sosial Ekonomi adalah suatu tingkatan yang dimiliki
oleh seseorang yang didasarkan pada kemampuan dalam
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dari penghasilan atau
pendapatan yang diperoleh sehingga mempunyai peranan pada
status sosial seseorang dalam struktur masyarakat. Penghasilan
atau pekerjaan tertentu juga dapat menentukan tinggi rendahnya
status seseorang. Faktor kelas sosial ekonomi juga
mempengaruhi perilaku antisosial. Faktor kelas ekonomi yang
rendah yang ditandai dengan tingkat kriminalitas yang tinggi
(Sumiati, 2009). Antara sosial ekonomi keluarga dengan tindak
antisosial remaja memiliki hubungan yang erat karena kondisi
sosial ekonomi mempengaruhi pola perilaku orangtua terhadap
anak. Akibat dari kondisi keluarga yang kurang menguntungkan
menyebabkan orangtua memperlakukan anak dengan tidak
baik, karena mereka unemploye (penggangguran), poorly
educated (pendidikan yang rendah) dan economically deprived
(kehilangan sumber mata pencaharian). Kenakalan remaja lebih
banyak terjadi pada golongan sosial ekonomi yang lebih rendah.
Tuntutan kehidupan yang keras menjadikan remaja-remaja kelas
sosial ekonomi rendah menjadi agresif. Sementara itu, orang
tua yang sibuk mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan
ekonomi tidak sempat memberikan bimbingan dan melakukan
pengawasan terhadap perilaku putra-putrinya, sehingga remaja
cenderung dibiarkan menemukan dan belajar sendiri serta
mencari pengalaman sendiri (Barus, 2013).
Namun menurut Hurwitz penting memperhatikan remaja yang
berasal dari kondisi sosial ekonomi kelas atas. Dalam kondisi
sosial ekonomi rumah tangga yang sangat tinggi, dimana remaja
sudah terbiasa hidup mewah, anak-anak dengan mudah
mendapatkan segala sesuatu yang membuatnya kurang
menghargai dan menganggap mudah segala sesuatunya, yang
dapat menciptakan kehidupan berfoya-foya, sehingga anak
dapat terjerumus dalam lingkungan antisosial. Kemewahan
membuat anak menjadi terlalu manja, lemah secara mental, tidak
31
Daerah
40-44 22 20 21
45-49 3 6 4
F. Penelitian Terkait
Penelitian yang dilakukan Baskoro di SMA Mardisiswa Semarang
(2010), menyatakan distribusi perilaku antisosial sebagai berikut, dari 37
responden yang terdiri dari 18 responden laki-laki dan 19 responden
perempuan, didapatkan bahwa dari 18 responden laki-laki yang mengalami
gangguan perilaku antisosial adalah sebanyak 40,5%. Sedangkan dari 19
responden perempuan yang mengalami gangguan perilaku antisosial adalah
sebanyak 24,3%.
39
G. Kerangka Teori
Gambar 2.1
Kerangka Teori
Keterangan:
Diteliti :
Tidak diteliti :
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Variabel Penelitian
Variabel adalah karakteristik atau atribut dari individu atau organisasi
yang dapat diukur atau diobservasi yang bisa bervariasi antara individu dan
organisasi yang diteliti. Variabel dapat diteliti sehingga dapat menghasilkan
data yang bersifat kategori (data diskrit/nominal) atau data kontinum (ordinal,
interval, rasio) Creswell,(2012) dalam buku (Sugiyono,2018).
Kerlinger (1973), menyatakan bahwa variabel adalah konstruk atau sifat
yang akan dipelajari. Diberikan contoh misalnya , tingkat aspirasi,
penghasilan, pendidikan, status sosial, jenis kelamin, golongan gaji,
produktivitas kerja, dan lain-lain. Dibagian lain Kerlinger menyatakan bahwa
variable dapat dikatakan sebagai sifat yang dapat diambil dari suatu nilai
yang berbeda. Dengan demekian variabel ini merupakan suatu yang
bervariasi. Selanjutnya Kidder (1981), mengatan bahwa variabel adalah
suatu situasi dimana peneliti mengajari dan menarik kesimpulan darinya
(Sugiyono,2018).
1. Variabel independen (bebas)
Variabel ini merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat, (Putra, 2012).
Variabel independen (bebas) dalam penelitian ini yaitu jenis kelamin,
jumlah saudara, dan urutan kelahiran.
2. Variabel dependen (terikat)
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas, (Putra, 2012). Variabel
dependen (terikat) dalam penelitian ini yaitu perilaku antisosial.
B. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan sebuah istilah ilmiah yang digunakan dalam rangka
kegiatan ilmiah dengan mengikuti kaidah-kaidah berpikir biasa, secara
sadar, teliti, dan terarah, (Puta, 2012). Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
1. Hipotesa alternatif (Ha)
42
43
Jenis Kelamin
Urutan Kelahiran
D. Rancangan Penelitian
1. Jenis penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik korelatif
menurut Saryono (2010), yaitu peneliti tidak hanya mendeskripsikan
saja tetapi juga menganalisis hubungan antar variabel. Penelitian ini
bersifat korelasional yang bertujuan mendapatkan gambaran tentang
hubungan antara dua atau lebih variabel penelitian (Putra, 2012).
2. Pendekatan waktu pengumpulan data
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan “Cross Sectional”,
yaitu data yang dikumpulkan sesaat atau diperoleh saat itu juga. Cara ini
dilakukan dengan melakukan survei, wawancara, atau dengan
menyebarkan kuesioner kepada responden penelitian (Putra, 2012).
3. Metode pengumpulan data
a. Data primer
1) Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber
pertama, atau dengan kata lain data yang pengumpulannya
dilakukan sendiri oleh peneliti secara langsung seperti hasil
wawancara dan hasil pengisian angket (kuesioner) (Widoyoko,
2012).
2) Data primer dari penelitian ini didapatkan secara langsung
dengan cara wawancara yang dilakukan kepada 28 sisiwa kelas
VIII di SMP Muhammadiyah I Kudus 2019.
b. Data sekunder
1) Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber
kedua. Data yang dikumpulkan oleh orang atau lembaga lain,
dengan kata lain bukan data yang dikumpulkan sendiri oleh
peneliti (Widoyoko, 2012).
2) Data sekunder dari penelitian ini didapatkan dari
pendokumentasian yang telah dilakukan oleh bagian guru
bimbingan konseling (BK) berupa pelanggaran aturan sekolah
dan jenis kenakalan-kenakalan yang dilakukan oleh sisiwa
kelas VIII di SMP Muhammadiyah Kudus 2019.
4. Populasi penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang telah
45
Keterangan :
n : jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian.
N : jumlah populasi dalam penelitian.
d :taraf kesalahan dalam penelitian(0,1) .
1 :angka mutlak .
N
n=
1+ N ( d 2 )
243
=
1+ 243(0,01)
243
=
3,43
= 70,8 dibulatkan menjadi 71 siswa
32 x 71
Kelas VIII A = = 9 orang
243
29 x 71
Kelas VIII B = = 9 orang
243
36 x 71
Kelas VIII C= = 10 orang
243
31 x 71
Kelas VIII D= = 9 orang
243
27 x 71
Kelas VIII E= = 8 orang
243
28 x 71
Kelas VIII F= = 8 orang
243
30 x 71
Kelas VIII G= = 9 orang
243
30 x 71
Kelas VIII H= = 9 orang
243
47
c. Kriteria sampel
Adapun kriteria inklusi sampel dalam penelitian ini adalah:
1) Kriteria inkulsi
Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subyek penelitian
dapat mewakili dalam sampel penelitian yang memenuhi syarat
sebagai sampel (Hidayat, 2010). Kriteria inklusi dalam
penelitian ini adalah:
a) Siswa usia remaja awal kelas VIII di SMP Muhammadiyah
I Kudus 2019.
b) Responden memiliki saudara kandung atau tidak kandung.
c) Bersedia menjadi responden dan menandatangani
informant consent.
d) Siswa yang menjadi responden dan menandatangani
informant consent masuk sekolah atau mengikuti
pembelajaran sekolah.
2) Kriteria ekslusi
Adalah kriteria dimana subyek penelitian tidak dapat
mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel
penelitian (Hidayat, 2010). Pada penelitian ini kriteria eksklusi
adalah:
a) Bukan sisiwa usia remaja awal kelas VIII di SMP
Muhammadiyah I Kudus 2019.
b) Responden anak tunggal atau tidak memiliki saudara.
c) Tidak bersedia menjadi responden dan tidak
menandatangani informasi consent.
d) Siswa yang menjadi responden dan menandatangani
informant consent, tetapi tidak masuk sekolah saat
dilakukan penelitian.
6. Definisi operasional variabel dan skala pengukur
Definisi Operasional Variabel adalah batasan yang digunakan untuk
membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati
atau diteliti, definisi operasional ini juga bermanfaat untuk mengarahkan
48
Tabel 3.2
Kisi-kisi Pernyataan tentang perilaku antisosial
Indikator Pernyataan Pernyataan Pernyataan
Positif Negatif
Perilaku Antisosial Terbuka 5,6,7,21 10,16,17,18,20
(Overt).
Perilaku ini di tampilkan oleh
otot maupun kerangka badan
berupa perilaku agresif dan
perilaku antisosial yang tak
tampak seperti halnya :
tawuran/berkelahi, muncuri,
merusak fasilitas umu dll.
Perilaku Antisosial Terbuka 2,8,9,11,12, 1,3,4,13,19,22
(Covert). Perilaku ini berupa 14,15
perilaku non-agresif seperti
perilaku : melanggar peraturan
atau tidak mematuhi norma
hukum yang berlaku, tidak
peduli hak atau pendapat orang
lain, berbohong, menipu, dan
ledakan kemarahan dll.
rhitung= n ¿ ¿
Keterangan:
r hitung = koefisiensi korelasi
ƩXi = jumlah skor item
ƩYi = jumlah skor total (item)
n = jumlah responden
Jika r hitung ≥ koefisien nilai tabel yaitu taraf signifikan 5 %,
maka instrumen yang diuji dinyatakan valid (Sugiyono, 2010).
2) Reliabilitas
2
k Si
ri = {1 2 }
(k −1) St
Keterangan :
ri = reliabilitas instrumen
k = banyaknya item
Ʃ S 2i = jumlah varian item
2
St = varian total
c. Cara penelitian
Cara penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
54
Keterangan :
Σ = Persentase hasil.
f = Frekuensi yang dihasilkan.
N = Jumlah seluruh sampel.
2) Analisa bivariat
Analisa bivariat adalah analisa pada dua variabel yang
diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2010).
Analisa dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan antara jenis kelamin, jumlah saudara, dan urutan
kelahiran dengan perilaku antisosial remaja siswa kelas VIII di
SMP Muhammadiyah I Kudus yang diolah secara statistik
menggunakan program komputer dengan uji statistik Chi-
square.
Rumus :
2
( f 0−f h )
x =∑2
fh
Keterangan :
2
x : Chi-square/Chi kuadrat.
f0 : Frekuensi yang diobservasi.
fh : Frekuensi yang diharapkan.
57
E. Etika penelitian
Menurut Hidayat (2010), masalah dalam etika penelitian keperawatan
yang harus diperhatikan adalah:
1. Informed consent (lembar persetujuan)
Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan responden
penelitian dengan memberikan lembaran persetujuan. Tujuan Informent
consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian,
mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia maka mereka harus
menandatangani lembar persetujuan, jika responden tidak bersedia
maka peneliti harus menghormati hak calon responden.
2. Anonimity (tanpa nama)
Masalah etika penelitian merupakan masalah yang memberikan
jaminan dalam penggunaaan subjek penelitian dengan cara tidak
memberikan atau tidak mencantumkan nama responden pada lembar
alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Merupakan masalah etika dengan menjamin kerahasiaan dari hasil
penelitian baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua
informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti,
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
F. Jadwal Penelitian
(Terlampir).
BAB IV
HASIL PENELITIAN
58
59
B. Karakteristik Responden
Peserta didik yang menjadi subjek penelitian ini adalah peserta didik pada
tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sekolah Menengah Pertama
berada pada tahap remaja awal dengan rentang usia antara 12-15 tahun.
Responden penelitian ini adalah siswa usia remaja awal kelas VIII di
SMP Muhammadiyah I Kudus 2019. Data jumplah siswa kelas VIII di SMP
Muhammadiyah I Kudus sejumlah 243 siswa, siswa laki-laki sejumlah 143
dan siswi putri sejumlah 100.
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Remaja
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
SiswaTahun 2019 (N=71)
Variabel Mean SD Minimal- 95% CI
Maksimal
Umur siswa 13,10 0,759 12 – 15 Tahun 12.92-13.28
kelas 8H 9 12.7
Total 71 100.0
Perempuan 28 39.4
Total 71 100.0
Total 71 100.0
D. Analisa Bivariat
1. Hubungan Jenis Kelamin Dengan Perilaku Antisosial Pada Siswa
Usia Remaja Kelas VIII Di SMP Muhammadiyah I Kudus Tahun 2019.
Analisis bivariat dalam penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Perilaku Antisosial Pada Siswa
Usia Remaja Kelas VIII di SMP Muhammadiyah I Kudus tahun 2019.
Untuk mengetahui hipotesis diatas, maka diperlukan uji hipotesis melalui
bantuan program komputerisasi. Setelah dilakukan uji hipotesis terdapat
data sebagai berikut :
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan
Perilaku Antisosial Pada Siswa Usia Remaja Kelas VIII di SMP
Muhammadiyah I Kudus tahun 2019 (N=71)
Jumlah Perilaku Antisosial Total OR P
Saudara Antisosial Tidak (95% Value
Antisosial CI)
N % N % N %
Laki-Laki 31 72,1 12 42,9 43 100 3,444 0,014
Perempuan 12 27,9 16 57,1 28 100
analisis diperoleh pula nilai OR= 3,444, artinya anak berjenis kelamin laki-
laki mempunyai peluang 3,444 kali untuk memiliki perilaku antisosial
Hasil Uji statistik chi-square didapatkan nilai p sebesar 0,176 (> 0,05)
maka Ho gagal ditolak yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan
antara jumlah saudara dengan perilaku antisosial pada siswa usia remaja
kelas VIII di SMP Muhammadiyah I Kudus tahun 2019.
3. Hubungan Antara Urutan Kelahiran dengan Perilaku Antisosial Pada
Siswa Usia Remaja Kelas VIII Di SMP Muhammadiyah I Kudus Tahun
2019.
Analisis bivariat dalam penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
Hubungan antara Urutan Kelahiran dengan dengan Perilaku Antisosial
Pada Siswa Usia Remaja Kelas VIII di SMP Muhammadiyah I Kudus
tahun 2019. Untuk mengetahui hipotesis diatas, maka diperlukan uji
hipotesis melalui bantuan program komputerisasi. Setelah dilakukan uji
hipotesis terdapat data sebagai berikut :
Tabel 4.9
Distribusi Responden Berdasarkan Urutan Kelahiran dan dan
Perilaku Antisosial Pada Siswa Usia Remaja Kelas VIII di SMP
Muhammadiyah I Kudus tahun 2019 (N=71)
Urutan Perilaku Antisosial Total P
Kelahiran Antisosial Tidak Value
Antisosial
N % N % N %
Anak pertama 23 65.7% 12 34.3% 35 100 0, 329
Anak kedua/ 5 41.7% 7 58.3% 12 100
Anak tengah
Anak terakhir 15 60.6% 9 39.4% 24 100
Jumlah 43 100 28 100 71 100
66
67
jantung yang lebih besar dan volume paru-paru yang lebih besar, sehingga
dalam kekuatan fisik laki-laki lebih besar daripada perempuan
(Nopembri,2013).
Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat disimpulkan, dari 71 responden
terdapat periaku antisosial pada jenis kelamin laki-laki lebih banyak terjadi
sejumlah 31 responden (72,1%), sedangkan pada jenis kelamin perempuan
sejumlah 12 responden (27,9%), dan responden dengan perilaku tidak
antisosial pada jenis kelamin laki-laki sejumlah 12 responden (42,9%), dan
pada jenis kelamin perempuan sejumlah 16 responden (57,1%).
Hasil uji statistik menggunakan chi-square diperoleh nilai p sebesar
0,014 (< 0,05), maka Ho ditolak yang berarti ada hubungan yang signifikan
antara jenis kelamin dengan perilaku antisosial pada siswa usia remaja kelas
VIII Di SMP Muhammadiyah I Kudus tahun 2019. Dari hasil analisis diperoleh
pula nilai OR= 3,444, artinya anak berjenis kelamin laki-laki mempunyai
peluang 3,444 kali untuk memiliki perilaku antisosial.
Penelitian yang dilakukan Baskoro di SMA Mardisiswa Semarang (2010),
menyatakan distribusi perilaku antisosial sebagai berikut,dari 37 responden
yang terdiri dari 18 responden laki-laki dan 19 responden perempuan,
didapatkan bahwa dari 18 responden laki-laki yang mengalami gangguan
perilaku antisosial adalah sebanyak 40,5%. Sedangkan dari 19 responden
perempuan yang mengalami gangguan perilaku antisosial adalah sebanyak
24,3%.
Remaja laki-laki banyak melakukan tingkah laku antisosial dari pada
perempuan. Menurut catatan kepolisian Kartono (2002) pada umumnya
jumlah remaja laki-laki yang melakukan kejahatan dalam kelompok gang
diperkirakan 50 kali lipat dari pada gang remaja perempuan. Perbandingan
perilaku delinkuen remaja laki-laki dengan perempuan diperkirakan 50:1
(Kartono, 2010).
D. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki banyak kekurangan dan
keterbatasan diantaranya adalah :
1. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian kuesioner, sehingga
peneliti harus melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner
yang peneliti susun karena sebelumnya belum pernah dilakukan uji
validitas dan reliabilitas.
2. Peneliti dalam melakukan penelitian, khususnya penyebaran kuesioner
membutuhkan banyak bantuan dari pihak lain dikarenakan jumlah sampel
yang banyak, dan memerlukan teknik komunikasi yang lebih baik
dikarenakan sebagian responden masih berada dalam rentang usia muda
sehingga membutuhkan teknik komunikasi khusus.
3. Kurangnya keterbukaan dari responden dalam melakukan penelitian.
4. Penelitian ini hanya membahas tentang variable jenis kelamin, jumlah
saudara, dan urutan kelahiran dengan kejadian perilaku antisosial.
5. Sasran hanya tertuju pada siswa-siswi usia remaja kelas VIII SMP
Muhammadiyah I Kudus dengan perilaku antisosial.
6. Jenis penelitian ini berbentuk Penelitian analitik korelatif dengan
pendekatan cross sectional dan menggunakan kuesioner sebagai alat
ukur penelitian.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan judul
“Hubungan Jenis Kelamin, Jumlah Saudara dan Urutan Kelahiran dengan
Perilaku Antisosial Pada Siswa Usia Remaja Kelas VIII di SMP
Muhammadiyah I Kudus”. Maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan jenis kelamin,
dengan perilaku antisosial pada siswa usia remaja kelas VIII di SMP
Muhammadiyah I Kudus.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan jumlah
saudara dan urutan kelahiran dengan perilaku antisosial pada siswa usia
remaja kelas VIII di SMP Muhammadiyah I Kudus.
3. Hasil analisis statistik pada bivariat pertama tentang hubungan antara
jenis kelamin dengan perilaku antisosial pada remaja diperoleh hasil uji
statistik chi-square diperoleh nilai p sebesar 0,014 (< 0,05), maka Ho
ditolak yang berarti ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin
dengan perilaku antisosial pada siswa usia remaja kelas VIII Di SMP
Muhammadiyah I Kudus tahun 2019. Dari hasil analisis diperoleh pula
nilai OR= 3,444, artinya anak berjenis kelamin laki-laki mempunyai
peluang 3,444 kali untuk memiliki perilaku antisosial.
4. Hasil analisis statistik pada bivariat kedua tentang hubungan antara
jumlah saudara dengan perilaku antisosial pada remaja diperoleh hasil uji
statistik chi-square didapatkan nilai p sebesar 0,176 (> 0,05) maka Ho
gagal ditolak yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara
jumlah saudara dengan perilaku antisosial pada siswa usia remaja kelas
VIII Di SMP Muhammadiyah I Kudus tahun 2019.
5. Hasil analisis statistik pada bivariat ketiga tentang hubungan antara
jumlah saudara dengan perilaku antisosial pada remaja hasil uji statistik
chi-square didapatkan nilai p sebesar 0,329 (> 0,05) maka Ho gagal
ditolak yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara urutan
kelahiran dengan perilaku antisosial pada siswa usia remaja kelas VIII Di
SMP Muhammadiyah I Kudus tahun 2019.
71
72
B. Saran
1. Bagi penulis, memberikan pengalaman baru bagi penulis dalam
menerapkan ilmu yang diaplikasikan dalam melakukan penelitian dan
penulisan karya ilmiah tentang hubungan jenis kelamin, jumlah saudara,
dan urutan kelahiran dengan perilaku antisosial pada remaja.
2. Bagi masyarakat, penelitian ini dapat dipakai sebagai informasi orangtua
mengenai jenis hubungan kelamin, jumlah saudara, dan urutan kelahiran
dengan kejadian perilaku antisosial pada masa remaja dan juga sebagai
upaya mencegah penurunan perilaku antisosial.
3. Bagi sekolah, penelitian ini dapat dipakai sebagai informasi siswa-siwi
dan guru di SMP Muhammadiyah I Kudus mengenai jenis hubungan
kelamin, jumlah saudara, dan urutan kelahiran dengan kejadian perilaku
antisosial pada remaja dan juga sebagai upaya mencegah atau
penurunan perilaku antisosial pada siswa-siswi di SMP Muhammadiyah I
Kudus.
4. Bagi istitusi pendidikan, menambah wawasan dibidang keperawatan anak
dalam bidang ilmu psikologi khususnya dalam kasus perilaku antisosial
dan Sebagai dasar pemikiran untuk penelitian selanjutnya, baik untuk
peneliti sendiri maupun peneliti lainnya.
5. Bagi pengembangan peneliti, menambah referensi, pengetahuan,
informasi, dan penyempurnaan penelitian selanjutnya mengenai perilaku
antisosial.
DAFTAR PUSTAKA
Kepada Yth,
Orangtua/Wali Murid calon responden penelitian
ditempat
Dengan hormat,
Hormat kami,
Peneliti
Mohamad Habibi
Lampiran 2. Lembar persetujuan menjadi responden
Untuk pembuatan skripsi ini, saya buat tanpa paksaan dari pihak
manapun dan tidak menuntut di kemudian hari.
(..................................)
Lampiran 3. Check List Jenis Kelamin, Jumlah Saudara, dan Urutan Kelahiran
KUESIONER PENELITIAN
TANGGAL
Tanggal :( ) Bulan :( ) Tahun :(2019)
PENGISIAN
A. (DATA DEMOGRAFI) :
(ISILAH DATA-DATA DIBAWAH INI)
1. No. Responden :
2. Nama Responden :
3. Umur tahun :
4. Kelas :
5. Alamat :
6. Nama orangtua
a. Bapak :
b. Ibu :
1. LAKI-LAKI 2. PEREMPUAN
KUESIONER PENELITIAN
(Perilaku Remaja)
Petunjuk : Berikan Tanda Centang () Pada Kotak Pilihan Sesuai Dengan
Kondisi Yang Sebenarnya.
Keterangan :
Sangat Setuju = SS
Setuju =S
Kurang Setuju = KS
Tidak Setuju = TS
NO. Pertanyaan SS S KS TS
Tahun 2018-2019
No. Keterangan Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan Judul
2 Pengambilan Data
Awal
3 Bimbingan BAB 1
4 Bimbingan BAB 2
5 Bimbingan BAB 3
6 Ujian Proposal
Rivisi dan
Pengumpulan
proposal
7 Pengumpulan Data
Penelitian
8 Bimbingan BAB 4
9 Bimbingan BAB 5
10 Bimbingan BAB 6
11 Ujian Skripsi
12 Rivisi dan
Pengumpulan
Skripsi
Lampiran 6. Surat-surat
Lampiran 7. Hasil Uji Validitas Kuesioner
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.941 22
Item Statistics
Mean Std. N
Deviation
P1 1.75 .639 20
P2 2.25 .851 20
P3 2.30 .801 20
P4 2.25 .851 20
P5 1.95 .759 20
P6 2.30 .801 20
P7 2.25 .851 20
P8 2.15 .875 20
P9 1.95 .759 20
P10 2.25 .851 20
P11 1.75 .639 20
P12 1.85 .671 20
P13 2.45 .945 20
P14 2.25 .851 20
P15 2.30 .801 20
P16 2.05 .759 20
P17 2.30 .801 20
P18 2.25 .851 20
P19 2.45 .945 20
P20 2.25 .851 20
P21 1.75 .639 20
P22 1.75 .639 20
Item-Total Statistics
Scale Scale Corrected Cronbach'
Mean if Variance if Item-Total s Alpha if
Item Item Correlation Item
Deleted Deleted Deleted
P1 45.05 128.366 .584 .939
P2 44.55 122.050 .769 .936
P3 44.50 126.263 .573 .939
P4 44.55 122.050 .769 .936
P5 44.85 126.766 .578 .939
P6 44.50 124.895 .652 .938
P7 44.55 123.945 .663 .938
P8 44.65 124.766 .598 .939
P9 44.85 126.766 .578 .939
P10 44.55 125.524 .576 .939
P11 45.05 128.366 .584 .939
P12 44.95 126.050 .712 .937
P13 44.35 125.608 .506 .940
P14 44.55 122.050 .769 .936
P15 44.50 126.263 .573 .939
P16 44.75 122.513 .841 .935
P17 44.50 126.263 .573 .939
P18 44.55 122.050 .769 .936
P19 44.35 125.608 .506 .940
P20 44.55 125.524 .576 .939
P21 45.05 128.366 .584 .939
P22 45.05 128.366 .584 .939
Scale Statistics
Mean Variance Std. N of Items
Deviation
46.80 137.221 11.714 22
.Lampiran 8. Data Tabulasi Penelitian.
N
O P1 P1 P1 P1 P1 P1 P1 P1 P2 JUMLA
R P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 0 1 P12 P13 4 5 6 7 8 9 0 P21 P22 H KODE
1 1 1 1 2 1 2 1 2 3 1 1 2 1 1 4 2 1 1 1 1 2 1 33 2
2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 4 1 2 1 1 1 4 4 4 2 1 2 4 42 1
3 1 3 2 1 2 2 4 2 3 1 2 3 2 2 3 1 2 1 3 2 1 1 44 1
4 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 28 2
5 2 1 1 2 4 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 4 39 1
6 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 28 2
7 2 1 1 2 4 3 1 1 1 3 1 2 1 2 2 3 1 1 2 1 2 4 41 1
8 2 1 1 1 2 1 1 2 1 4 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 32 2
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 26 2
10 1 3 1 2 1 1 1 1 1 4 2 2 2 2 2 3 1 3 2 1 1 4 41 1
11 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 31 2
12 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 4 31 2
13 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 4 1 32 2
14 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 2
15 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 29 2
16 2 1 3 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 3 3 1 1 1 2 1 2 4 39 1
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 27 2
18 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 33 2
19 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 38 1
20 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 28 2
21 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 4 1 3 4 2 3 4 4 3 4 2 48 1
22 1 1 1 2 4 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 3 4 4 1 1 2 1 37 1
23 2 3 4 2 2 3 1 1 4 2 1 2 4 4 1 4 4 4 1 2 1 4 56 1
24 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 4 30 2
25 3 1 1 1 2 1 2 1 1 1 3 4 4 2 1 2 1 1 1 1 1 1 36 1
26 2 3 1 1 2 1 1 2 1 4 1 3 1 3 1 4 1 1 1 1 1 1 37 1
27 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 28 2
28 1 1 1 1 2 1 1 1 1 4 1 2 2 2 2 2 3 1 1 1 3 4 38 1
29 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 27 2
30 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 25 2
31 3 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 33 2
32 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 40 1
33 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 3 3 4 3 4 1 1 4 2 2 3 46 1
34 2 1 1 1 4 1 1 1 1 1 3 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 31 2
35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 1 1 1 1 1 1 2 1 26 2
36 4 2 1 2 1 1 1 1 1 4 2 2 2 2 2 2 2 4 1 2 1 4 44 2
37 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 27 2
38 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 27 2
39 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 30 2
40 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 24 2
41 4 4 1 1 1 1 2 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 4 2 1 1 4 39 1
42 4 4 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 2 1 4 4 39 1
43 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 37 1
44 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 3 3 4 3 4 1 1 4 2 2 3 46 1
45 1 3 1 2 2 2 1 2 1 3 2 2 1 3 2 2 4 4 2 4 3 3 50 1
46 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 3 1 3 1 1 1 1 2 1 1 4 35 1
47 2 1 2 1 1 1 1 3 2 2 1 3 2 2 1 1 1 4 1 1 1 4 38 1
48 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 4 4 4 1 1 1 4 40 1
49 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 27 2
50 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 3 29 2
51 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 3 1 2 4 1 1 2 2 2 4 38 1
52 3 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 4 36 1
53 3 3 2 1 2 1 2 2 1 3 2 3 2 2 2 3 3 4 2 2 3 3 51 1
54 3 1 1 1 4 4 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 3 1 1 1 4 1 38 1
55 2 2 2 1 2 4 2 1 2 1 2 3 1 2 2 1 1 1 1 3 2 1 39 1
56 2 3 2 1 1 1 1 3 2 3 1 3 2 2 1 1 1 4 1 1 2 4 42 1
57 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 3 3 4 1 1 1 1 2 1 3 1 37 1
58 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 23 2
59 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 4 4 4 1 1 1 4 40 1
60 3 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 3 2 2 1 1 1 2 1 1 34 1
61 3 2 3 2 2 2 1 4 3 3 3 3 2 4 3 4 1 4 1 1 4 4 59 1
62 4 2 2 1 2 1 2 3 1 1 2 2 1 2 1 4 4 4 1 1 1 4 46 1
63 3 1 2 1 1 3 3 1 2 2 1 2 1 3 2 2 1 1 1 2 1 1 37 1
64 4 1 3 2 2 2 1 4 3 3 3 3 2 4 3 4 1 4 1 1 4 4 59 1
65 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 37 1
66 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 3 3 4 3 4 1 1 4 2 2 3 46 1
67 3 2 1 2 2 2 1 2 1 3 2 2 1 3 2 2 4 4 2 4 3 3 51 1
68 2 2 2 1 2 4 2 1 2 1 2 3 1 2 2 1 1 1 1 3 2 1 39 1
69 2 3 2 1 3 1 2 3 2 3 1 3 2 2 1 1 3 4 1 1 2 4 47 1
70 2 2 1 2 1 3 1 1 4 2 2 3 3 4 1 2 1 2 2 1 3 1 44 1
71 4 2 3 1 2 1 2 1 1 1 3 2 1 1 1 4 4 1 2 1 1 4 43 1
Descriptives
Statistic Std. Error
Mean 13.10 .090
95% Confidence Lower Bound 12.92
Interval for Mean Upper Bound 13.28
5% Trimmed Mean 13.06
Median 13.00
Variance .576
Umur Std. Deviation .759
Minimum 12
Maximum 15
Range 3
Interquartile Range 1
Skewness .438 .285
Kurtosis .130 .563
KELAS
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid kelas 8A 9 12.7 12.7 12.7
kelas 8B 9 12.7 12.7 25.4
kelas 8C 10 14.1 14.1 39.4
kelas 8D 9 12.7 12.7 52.1
kelas 8E 8 11.3 11.3 63.4
kelas 8F 8 11.3 11.3 74.6
kelas 8G 9 12.7 12.7 87.3
kelas 8H 9 12.7 12.7 100.0
Total 71 100.0 100.0
Lampiran Univariat
5. Variable Independen Jenis Kelamin
Statistics
Jenis_kelamin
Valid 71
N
Missing 0
Mean 1.39
Median 1.00
Mode 1
Std. Deviation .492
25 1.00
Percentiles 50 1.00
75 2.00
Jenis_kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
LAKI-LAKI 43 60.6 60.6 60.6
Valid PEREMPUAN 28 39.4 39.4 100.0
Total 71 100.0 100.0
Statistics
Jumlah_saudara
Valid 71
N
Missing 0
Mean 1.69
Median 1.00
Mode 1
Std. Deviation .803
25 1.00
Percentiles 50 1.00
75 2.00
Jumlah_saudara
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
satu saudara 37 52.1 52.1 52.1
dua saudra 19 26.8 26.8 78.9
Valid
lebih dari dua saudara 15 21.1 21.1 100.0
Total 71 100.0 100.0
Statistics
Urutan_kelahiran
Valid 71
N
Missing 0
Mean 1.85
Median 2.00
Mode 1
Std. Deviation .905
25 1.00
Percentiles 50 2.00
75 3.00
Urutan_kelahiran
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
anak pertama 35 49.3 49.3 49.3
anak tengah atau >1 12 16.9 16.9 66.2
Valid
anak terakhir 24 33.8 33.8 100.0
Total 71 100.0 100.0
Statistics
Antisosial
=09
Valid
N ‘ 2`71
Missing 0
Mean 1.39
Median 1.00
Mode 1
Std. Deviation .492
25 1.00
Percentiles 50 1.00
75 2.00
Antisosial
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Antisosial 43 60.6 60.6 60.6
Valid Tidak Antisosial 28 39.4 39.4 100.0
Total 71 100.0 100.0
Lampiran Bivariate
4. Hubungan Jenis Kelamin Dengan Perilaku Antisosial Pada Siswa Usia
Remaja Kelas VIII Di SMP Muhammadiyah I Kudus Tahun 2019.
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
antisosial * jenis kelamin 71 100.0% 0 0.0% 71 100.0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 6.069a 1 .014
Continuity Correctionb 4.906 1 .027
Likelihood Ratio 6.073 1 .014
Fisher's Exact Test .024 .013
Linear-by-Linear
5.983 1 .014
Association
N of Valid Cases 71
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11.04.
b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Nominal by Nominal Contingency Coefficient .281 .014
N of Valid Cases 71
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
Risk Estimate
Value 95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for antisosial
3.444 1.264 9.383
(antisosial / tidak antisosial)
For cohort jenis kelamin =
1.682 1.055 2.682
laki-laki
For cohort jenis kelamin =
.488 .274 .870
perempuan
N of Valid Cases 71
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 3.469a 2 .176
Likelihood Ratio 3.409 2 .182
Linear-by-Linear
2.943 1 .086
Association
N of Valid Cases 71
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 5.92.
Symmetric Measures
Value Asymp. Std. Approx. Tb Approx. Sig.
Errora
Interval by Interval Pearson's R .205 .118 1.740 .086c
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation .193 .118 1.633 .107c
N of Valid Cases 71
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.
Risk Estimate
Value
anak kedua/tengah)
a. Risk Estimate statistics cannot be
computed. They are only computed for
a 2*2 table without empty cells.
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 2.221a 2 .329
Likelihood Ratio 2.174 2 .337
Linear-by-Linear
.129 1 .719
Association
N of Valid Cases 71
a. 1 cells (16.7%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 4.73.
Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Nominal by Nominal Contingency Coefficient .174 .329
N of Valid Cases 71
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
Risk Estimate
Value
Odds Ratio for urutan
kelahiran (anak pertama / a
anak kedua/tengah)
a. Risk Estimate statistics cannot be
computed. They are only computed for
a 2*2 table without empty cells.
Lampiran 10. Lembar Konsultasi.