Anda di halaman 1dari 62

LAUNDRY TUTORIAL

By Iwan Cahyo Saputro

Di presentasikan oleh :

Iwan Cahyo Saputro


Praktisi Perhotelan & Kapal Pesiar
Jl. Prof. Dr. Soeharso No 57 Jajar – Surakarta 57144
WA : 081251609188

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 1


Sekilas sejarah tentang Laundry di masa lalu

Sejarah Laundry pertama kali dilakukan di sungai dengan merendam


dan membiarkan air membawa pergi bahan yang dapat menyebabkan
noda dan bau. Cara seperti ini masih dilakukan di beberapa daerah
pedesaan. Usaha ini untuk menghilangkan kotoran, dilakukan dengan
cara digosok secara umum, memutar atau memukul-mukulkan ke batu
datar atau pada papan. Tehnik ini digunakan umum di Eropa dan juga
digunakan oleh pemukim di Amerika Utara, teknik yang mirip juga
telah diidentifikasi di Jepang bahkan sampai Indonesia.

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 2


Bila tidak ada saluran air yang tersedia / sungai , pencucian dilakukan
di tong air / ember / kuali logam yang diisi dengan air bersih dan
dipanaskan di atas api, air mendidih bahkan lebih efektif daripada
dingin dalam menghilangkan kotoran. Setelah bersih, pakaian yang
diperas keluar - dipelintir untuk menghilangkan sebagian besar air.
Kemudian digantung di tiang atau jemuran di luar ruang untuk mencari
udara kering, atau kadang-kadang hanya tersebar di rumput bersih.

Mencuci pakaian dan linen rumah tangga, cara mencuci ini


dipergunakan pada perkiraan abad ke-19 di Eropa, Amerika Utara dan
dunia dengan menggunakan peralatan binatu. Awalnya dengan
menggunaka sebuah bak air panas, sebuah papan dalam bingkai kayu.
Air dapat dipanaskan dalam panci besar, logam besar atau tembaga
pada pengapian.

Sekitar tahun 1864-an pada masa American Civil War ada dua tentara
yang bekerja keras, dengan peralatan untuk mencuci ( Washboards )
yang bisa dibawa ke tepi sungai. Pada periode ini juga sabun sudah
mulai digunakan, yaitu senyawa alkali (yang terbuat dari kayu abu,
lemak dan garam) yang dicetak kotak-kotak besar, pemakaiannya
dengan cara mencampurkannya ke air panas untuk mencuci
menghilangkan spot noda.
Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 3
Pada dekade sekitar 1880-an sabun cukup banyak tersedia.
Perkembangan ilmu pengetahuan, industri dan perdagangan memiliki
dampak yang signifikan terhadap pekerjaan rumah tangga.

Sabun dari yang balok kotak-kotak sudah mulai diproduksi bubuk


(powder), pada periode ini binatu sudah mulai berkembang dan
menucuci sudah mulai menggunakan pati kanji dan bubuk biru / pati
biru ( blau / blue ) untuk pakaian atau linen yang warna putih maupun
terang. Berbagai bahan kimia dapat digunakan untuk meningkatkan
daya pelarut air, seperti senyawa dalam soap root atau akar yucca
digunakan oleh suku-suku asli Amerika. Sabun, suatu senyawa yang
terbuat dari alkali (dari kayu-abu) dan lemak, adalah bahan yang
digunakan oleh binatu kuno dan sangat umum.

Pada 1870-an itu telah diproduksi dalam berbagai bentuk yang


berbeda dengan kemasan yang baru seperti kotak, bulat, tas khas atau
botol kaca untuk bahan cair, pewarna dan produk untuk memulihkan
pakaian hitam yang pudar saat dicuci.

Boraks dan soda cuci dikemas dalam berbagai nama. Borax bahkan
digunakan sebagai nama merek untuk sabun dan tepung, dan
dipromosikan sebagai produk ampuh pembersih semua bahan.

Periode 1870 -1914 Chruch Roy dan Christine Clark, mulai


mengembangkan produk branded yaitu perlengkapan rumah tangga
termasuk peralatan mencuci (bak logam / panci, jemuran, jepitan)
yang dikemas di Inggris, ( Enterprise & Society - Sep 2001).

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 4


Pada awal abad 20-an mulai ditemukan proses mekanik binatu
dengan berbagai mesin cuci. Biasanya, mesin ini menggunakan sebuah
pengaduk bertenaga listrik untuk menggantikan menggosok dengan
tangan pada sebuah papan cuci. Pada awalnya mesin hanya
menggunakan tenaga tangan. Kemudian “ Mangler ” berkembang
bertenaga listrik dengan bak berlubang dan berputar keluar, air akan
keluar jika berlebih dan siklus Ini disebut siklus spin.

Sejarah Menyetrika

Tidak seorangpun bisa mengatakan kapan tepatnya orang-orang mulai


mencoba untuk menekan kain halus, tetapi kita tahu bahwa Cina
menggunakan logam panas untuk menyetrika sebelum orang lain.

Panci diisi dengan bara panas ditekan selama kain membentang. Seribu
tahun yang lalu metode ini sudah mapan digunakan.

Sementara orang-orang di Eropa Utara menggunakan batu, kaca dan


kayu untuk menghaluskan pakaian.

Ini terus dilakukan untuk "menyetrika" dan digunakan di beberapa


tempat pada pertengahan abad ke-19, Kemudian mulailah pandai besi
Barat mulai menempa dan membuat Setrika, sekitar pada Abad
Pertengahan.
Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 5
Tonggak Sejarah Mesin Cuci dan Pengering
1797 Scrub papan.
1800 Pertama kali ada pengering pakaian; dengan tenaga tangan.
1851 Pertama, mesin bertenaga tangan, mencuci dengan drum,
Diciptakan oleh King James.
1861 Pertama alat pemeras pakaian ditambahkan ke mesin cuci.
1874 William Blackstone membangun mesin pertama didorong cuci
Tangan kayu. Perusahaan yang didirikannya masih
memproduksi dan menjual mesin cuci sampai hari ini, dengan
kantor pusat New York.
1858 Mesin cuci berputar Pertama, diciptakan oleh Hamilton Smith.
1900 Kayu bak cuci diganti dengan bak logam.
1907 Maytag Corporation mulai memproduksi bak-kayu mesin cuci
dengan roda gila, masih dioperasikan secara manual dengan
cara rotary.
1922 Maytag Corporation memperkenalkan sistem agitator untuk
memindahkan air di dalam drum, dengan memutar dan
menggerakkan kain di dalam air.
1908 Pertama mesin cuci bertenaga listrik ini ditemukan oleh Alva J.
Fisher.
1911 Whirlpool Corporation, kemudian disebut Upton Machine Co
Didirikan di St Joseph, Michigan dan mulai memproduksi mesin
cuci motor listrik alat pemeras-driven.
1915 Pertama kali pengering pakaian listrik muncul.
1930 John W. Chamberlain dari Bendix Corporation menciptakan
sebuah mesin yang bisa mencuci, bilas, dan ekstrak air dari
pakaian dalam satu operasi.
1947 Pertama top-loading mesin cuci otomatis diperkenalkan oleh
pendahulunya dari Whirlpool Corporation.
1951 Pertama mesin cuci otomatis dibuat di Eropa. Komputer
pertama yang dikendalikan mesin cuci otomatis muncul.
1950 Banyak muncul kemajuan teknologi. Di antara ratusan sistem
diuji, hanya dua sistem mencuci bertahan sampai hari ini:
sistem agitator dan sistem jatuh. Produk mencuci dengan siklus
yang dikembangkan untuk kain baru.

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 6


Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 7
Mengenal Laundry Department di Hotel
Laundry Department yang ada di dalam sebuah hotel merupakan
bagian dari sebuah section di bawah Housekeeping Department yang
bertanggung jawab melaksanakan pencucian terhadap semua jenis
linen , terry ( yang berbahan handuk / semua jenis towel ), pakaian
dan semua jenis bahan fabric. Baik itu merupakan property milik
hotel maupun kepunyaan tamu, yang mempercayakan penanganan
masalah pencucian kepada pihak hotel. Tamu yang di maksud bisa
internal guest maupun external guest.

Dalam pelaksanaannya sehari – hari, Laundry di hotel di bedakan


menjadi 2 bagian. Yaitu ;

A. Inhouse Laundry
Adalah pencucian pakaian serta linen untuk semua keperluan
operasional hotel seperti bed sheet, duvet cover, pillow case,
table cloth, napkin, chair cover, skirting dan towels serta
uniform karyawan

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 8


B. Guest Laundry
Pelayanan cucian pakaian tamu

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 9


Pengertian Mencuci

LAUNDRY
PRESSING
DRY CLEANING
• Laundry : Proses Pencucian terhadap bahan/pakaian dengan
menggunakan AIR dan cleaning agent

• Dry Cleaning : Proses Pencucian terhadap bahan/pakaian


dengan menggunakan SOLVENT/Minyak

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 10


• Pressing : Penyeterikaan/ pelicinan /pengepresan terhadap
bahan / pakaian

Proses Pencucian
adalah proses menghilangkan kotoran dan noda sehingga pakaian
bebas dari kotor, bau dan kuman sehingga pakain tersebut bisa
awet atau tidak cepat rusak.
Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 11
Cycle Process of Laundry

 Pre-wash
proses treatment sebelum di cuci, penghilangan noda
pada pakaian. Contoh adalah menghilangkan noda yang
ada di bagian leher bagian leher pada kemeja. Atau jika
ada noda pada pakaian, di usahakan untuk melakukan
“spotting” , di hilangkan dulu nodanya. Atau bisa juga
dengan proses merendam baju supaya kotoran luruh.

 Washing
Proses pencucian pakaian , dengan sebelumnya di
kelompokkan dulu berdasarkan warna dan jenis kain.
Tiap kelompok ada program tersendiri yang harus di ikuti
prosedurnya.

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 12


Untuk Washer ( petugas yang mencuci ) harus mengerti
betul tentang program yang sudah di buat untuk tiap
kelompok cucian. Contohnya adalah :
 Linen
 White Towel
 Colour Towel
 Chef Uniform
 Colour Uniform
 White Uniform
 Rags dan lain sebagainya
Demikian juga untuk tiap jenis bahan pakaian. Antara
bahan yang tipis dan tebal yang boleh di cuci atau tidak
dengan extract tinggi atau rendah ( delicate )

 Drying
Proses pengeringan. Ada 3 jenis proses pengeringan yaitu ;
Tumble Dry : pengeringan dengan mesin pengering
Hange Dry : pengeringan dengan di jemur, di gantung
Flat Dry : pengeringan dengan di letakkan pada
media yang datar ( lantai , meja, atap dsb )

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 13


Untuk di perhatikan bahwa setiap kali selesai mengeringkan apapun
yang menggunakan Dryer Machine, maka filter harus segera di
bersihkan. Karena filter yang kotor akan berpengaruh terhadap
kwalitas mesin dan lamanya proses pengeringan. Dan hal yang
terpenting adalah adanya potensi kebakaran apabila kotoran yang
ada pada filter dryer ( lint ) tidak segera di bersihkan.
 Pressing
Yaitu proses pengepresan atau penyeterikaan pada
fabric dan pakaian supaya terlihat rapi. Tidak kusut,
kucel dan kumal.
Ada beberapa alat press yang di gunakan untuk berbagai
jenis fabric dan pakaian. Semuanya di sesuaikan dengan
kebutuhan, kondisi dan keadaan. Untuk jenis linen
seperti pillow case, bed sheet, duvet cover, napkin dan
table cloth bisa di press dengan “ flat wark iron “ atau
biasa di sebut “mangle machine “. Untuk skirting , cover
chair dan velvet tentunya tidak bisa di press, hanya bisa
di steam saja. Demikian juga dengan pakaian. Harus di
lihat dulu model pakaian dan bahannya. Ada berbagai
macam mesin presser yang di pakai untuk melicinkan
atau merapikan pakaian. Untuk model Jas, Blazer
maupun garment, sekarang bisa di selesaikan dengan
mesin “ foam finisher”. Sementara untuk kemeja yang
terbuat dari bahan katun bisa di selesaiakan dengan
legger, body presser maupun cuff & collar seta sleeve
presser. Begitu banyak jenis mesin presser di gunakan
untuk menyelesaiakn pekerjaan, semua tergantung dari
kebutuhan .
Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 14
Alat yang paling mudah dan sederhana untuk
menyelesaikan tugas presser secara umum adalah
“ hand ironer “ . Tetapi untuk melakukan tugas yang
besar dan banyak tentunya hand ironer tidak bisa
maksimal. Semua tugas di laundry harus diselesaian
secara profesional sesuai dengan kebutuhan.

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 15


 Finishing
Penyelesaian akhir, baju atau pakaian bisa di kemas
dengan cara di lipat dan di gantung. Setelah selesai
kemudian di persiapkan untuk di antar ke kamar tamu,
untuk yang guest in house ( tamu hotel ).

Faktor yang mempengaruhi hasil cucian ;


Jenis kotoran
Jenis bahan cucian / material yang di cuci
Jenis bahan pencuci ( laundry chemical )
Proses pencucian
( temperatur, mesin cuci, proses dan waktu )
Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 16
Mengenal kelompok kain/ textile/ fabric di hotel;
A. Housekeeping Linen yaitu berbagai jenis linen yang digunakan
dalam operasional seperti bed sheet, pillow case, kimono atau
bathrobe, bath towel, hand towel & face towel serta bath mat

B. F&B Linen yaitu berbagai jenis linen dalam operasional F&B


Service seperti napkin, table cloth, skirting, velvet, satin, cover
chair dll

C. Uniform yaitu berbagai jenis pakaian seragam yang dipakai


oleh karyawan

D. Cloth yaitu berbagai jenis kain dalam operasional hotel yang


fungsinya adalah untuk alat kebersihan seperti dust cloth, lobby
duster, cotton mop, glass cloth, rags, kitchen cloth dll

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 17


Section yang ada di area kerja Laundry ;
1. Guest Laundry
yaitu area/bagian untuk melayani pencucian hingga proses
akhir untuk pakaian/fabric customer (tamu).
Bisa di bagi menjadi ;
a) Guest in House ( tamu yang menginap di hotel )
b) Outside Laundry ( tamu yang tidak menginap di hotel )

2. House Laundry
yaitu area/bagian pencucian hingga proses akhir dari linen,
fabric dan pakaian dari internal operasional hotel.

Laundry Equipment
1. Perlengkapan Mesin
A. Mesin – mesin Laundry
1. Washer / washing machine

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 18


2. Extractor

Model lama

Automatic Washer & Extractor ( model baru )


3. Drying machine / tumbler

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 19


4. Presser
 Shirt Press Unit

Body presser

Cuff & Collar Presser

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 20


 Cotton garment & knitting unit

 Flatt Work Ironer

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 21


 Hand Iron

B. Mesin – mesin Dry Cleaning


• Dry cleaning machine

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 22


• Dry Cleaning Press Unit
o Mushroom Dry Cleaning Press : untuk pressing bagian
pantat celana panjang atau pundak baju

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 23


o Utility Dry Cleaning Press : untuk pressing bagian kaki
celana panjang atau rok bawah atau dress bagian bawah
dan sejenisnya

o Steam Air Garment Finisher : untuk men-steam Jaket ,


Jas, dress , garment dan sejenisnya

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 24


o Pan topper : untuk menyelesaikan bagian atas celana

o Silk Presser : untuk men-steam pakaian yang tipis atau


yang bahannya terbuat dari sutera

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 25


o Puffer : Puffer adalah jenis mesin steam dengan methode
menghembuskan uap panas guna melicinkan bagian
garment yang wringkle ( berkerut – kerut ). Untuk bagian
kecil, yang tidak bisa di jangkau dengan alat yg besar.
Sepeti pundak dan bagian lengan biasa pakai Mushrom
Puffer. Sedangkan untuk keseluruhan garment bisa pakai
Garmen Puffer

Mushrom Puffer Garment Puffer

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 26


2. Perlengkapan Tambahan
A. Polymark Marking Machine ( Mesin Marker )

B. Spotting Board ( mesin spotting )


Adalah sebuah meja khusus yang di gunakan untuk melakukan pre-
wash, yakni untuk spotting noda yang ada pada pakaian atau pada
linen dan fabric yang lain

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 27


C. Sewing Machine ( mesin jahit )

Laundry Supplies ;
1. Cleaning Supplies
(hand brush, pail, brom, cloth brush, lint remover dll )

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 28


2. Guest Supplies
( laundry bag, hanger, plastic suite cover, safety pin, polymark tape,
collar holder dll )

3. Printing Stationary ( Laundry list, scott tape, delivery book, pen,


pencil dll )

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 29


4. Laundry Chemicals / Cleaning Agents

5. PPE ( Personal Protective Equipment )


respirator, full face mask, dust mask, googles, hand glove, appron,
booths )

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 30


LAUNDERING ( MENCUCI DENGAN AIR )
Mencuci dengan air, ada 2 pengertian untuk istilah Laundering
( Mencuci dengan air ), yaitu mencuci dengan tangan ( Wash by Hand
/ Hand Wash ) dan mencuci dengan mesin ( Machine Wash ).
Keduanya memiliki pengertian proses yang berbeda, namun keduanya
tetaplah di butuhkan.

Mencuci secara Hand Wash adalah merupakan cara manual ( tenaga


manusia ), sedangkan mencuci secara Machine Wash adalah mencuci
dengan menggunakan mesin.

Dari kedua proses tersebut methodenya adalah sama, yaitu keduanya


membutuhkan gerakan kimia dan gerakan fisik atau yang biasa di
sebut dengan istilah chemical action dan mechanical action. Dengan
kolaborasi kedua gerakan tersebut maka akan menghasilkan suatu
hasil cucian yang efektive.

Chemical action di hasilkan melalui bahan kimia yang di gunakan


dalam proses mencuci seperti detergent , softener, emulsifier, bleach
dsb. Sedangkan mechanical action di hasilkan dari kekutan gerak yang
mendorong pelepasan kotoran dalam proses mencuci.

Air merupakan media yang paling penting dan sangat berperan dalam
proses mencuci, sehingga tanpa adanya air maka proses mencuci ini
tidak bisa di katakan sebagai Laundry. Dan air yang di gunakan adalah
harus memenuhi syarat-syarat tertentu untuk bisa mendapatkan hasil
yang bagus. Seperti air harus bersih, tidak mengandung mineral
tertentu, air harus dalam kondisi panas atau dingin dsb.

Keputusan untuk melakukan Hand Wash maupun Machine Wash


tentunya berdasarkan dari sebuah keputusan dan kebutuhan
terhadap perawatan pakaian atau fabric.

Untuk mencuci pakaian yang memiliki quantitas sedikit dan bahan


yang tipis, tentunya cukup dilakukan dengan tangan ( hand wash ).

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 31


Hal itu agar kwalitas dan keawetan pakaian tetap terjaga dan efektive
serta efisien. Karena apabila di cuci dengan mesin maka pakaian yang
bahannya tipis justru akan rusak karena tidak tahan dengan kekuatan
mesin, serta akan memakan waktu lama karena untuk pencucian
dengan mesin butuh timing tersendiri.

Di sisi yang lain, pada sebuah industry yang besar seperti hotel, untuk
mencuci bed sheet, pillow case, duvet cover maupun jenis linen
lainnya serta mencuci uniform dalam quantitas yang besar, tidak
mungkin untuk melakukannya dengan tangan ( Hand Wash ). Karena
akan memakan waktu yang lama dan hasil pencucian juga tidak
efektive & efisien.

Semua itu di sesuaikan dengan kondisi dan keadaan. Ada sebagian


pakaian yang harus di cuci secara hand wash di hotel. Tetapi sebagian
besar akan di cuci dengan menggunakan mesin.

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 32


Faktor Penentu Hasil Cucian;
Yang menentukan keberhasilan dari proses pencucian adalah
rangkaian dari beberapa hal yang sudah di jelaskan di atas. Adanya
perpaduan dari beberapa unsur di atas tersebut akan menghasilkan
kwalitas yang maximal.
Hasil, biaya dan effisiensi pencucian merupakan keseimbangan
antara beberapa hal berikut ini ;
1. Mechanical Action
2. Chemical Action
3. Temperature
4. Time
Dari 4 unsur tersebut di atas, apabila salah satunya tidak terpenuhi
maka hasil cucian tidak bisa mendapatkan kwalitas yang maximal.

Mengukur Keberhasilan Cucian

Dari manakah sebuah proses pencucian bisa di katakana berhasil


dengan kwalitas yang baik ? Ada beberapa hal yang menjadi
perhatian untuk menentukan keberhasilan dari sebuah proses
pencucian, di antaranya adalah ;

1. Kotoran bisa hilang dengan tanpa meninggalkan bekas


2. Pakaian tidak rusak secara fisik ( sobek, molor atau mengecil )
3. Tidak ada warna yang luntur
4. Texture pakaian tetap terjaga
5. Baunya fresh atau harum

Kelima hal tersebut di atas adalah gambaran secara umum, namun di


balik itu semua ada sebuah rahasia yang bisa di jadikan penentu
dalam keberhasilan proses pencucian, yaitu adalah pH Control.

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 33


pH CONTROL

Seperti kita ketahui bahwa pH control adalah sebuah metode untuk


mengukur kadar keasaman sebuah zat atau benda atau materi. Dalam
proses mencucipun kita juga harus melibatkan pH Control untuk bisa
mengetahui kwalitas daripada proses pencucian.

Bagaimanakah yang terjadi pada saat kita melakukan sebuah proses


pencucian ? Apabila kita melakukan hand wash untuk pakaian satu
persatu, maka yang akan terlihat oleh kita adalah hanya dari sisi
luarnya saja ( mechanical action ). Aksi dan reaksi dari chemical
actionnya tidak bisa kita lihat secara langsung.

Demikian juga pada saat kita mencuci dengan mesin ( machine wash ),
kita hanya memasukkan pakaian yang akan di cuci ke dalam mesin
dan selanjutnya mesinlah yang akan melakukan semua prosesnya.
Tanpa sedikitpun kita melakukan sentuhan terhadap pakaian maupun
chemicalnya.

Untuk bisa mengetahui apa yang sedang terjadi di dalamnya, seperti


apakah kotoran berhasil keluar atau tidak, apakah ada warna yang
luntur atau tidak dan berbagai hal yang lain.

Hal tersebut tidak bisa di ketahui secara langsung, maka untuk


menentukan salah satu keberhasilan dari proses pencucian, para ahli
telah sepakat dan menentukan dengan menggunakan pH Control,
yang dapat di ketahui melalui kadar air dan dari hasil proses kimiawi
setelah terjadi reaksi pencucian pada air dan chemicalnya ( detergent
serta chemical lainnya )

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 34


Sebagai gambaran untuk bisa memberikan sebuah kesimpulan akan
kondisi pakaian yang di cuci, berikut adalah uraiannya ;

 Keadaan pH menunjukkan kekuatan daripada : Acidity atau


Alklainity
 Batas pencucian yang aman adalah : pH 4.0 sampai pH 11.6
 Batasan yang masih di anggap aman, tetapi bukan untuk semua
jenis pakaian atau bahan adalah : dari pH 3.0 sampai pH 12.0

Mengukur Keadaan pH

Ada 2 cara atau system untuk mengukur pH air hasil pencucian :

A. “ COLORIMETRIC “
System colorimetric adalah dengan menggunakan color
( pewarna ) sebagai indicator keadaan pH yang sedang ada, dari
color indicator ini akan di dapatkan 3 macam warna yang
berbeda , yaitu :
 PHENOL RED
 BROMERESOL GREEN
 UNIVERSAL INDICATOR

*PHENOL RED ( Phenol Merah )


Phenol Red akan menjadi warna “kuning” pada pH 6.9
dan akan menjadi “ merah tua “ pada pH 8.4. Di antara
kedua penunjukan pH dari warna kuning akan sedikit
menjadi merah tua. Perubahan warna – warna tersebut
menunjukkan keadaan pH.

*BROMERESOL GREEN ( Bromeresol Hijau )


Bromeresol Green ini adalah indicator yang menunjukkan
keadaan acidity ( keadaan zat asam ).

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 35


Warnanya akan menjadi “kuning” pada pH 3.8 dan akan
menjadi warna “biru” pada pH 5.4

*pH UNIVERSAL INDICATOR


Alat ini banyak sekali di pergunakan pada semua usaha
Laundry. Walau sesungguhnya penunjukkannya tidak
sebegitu detil, tetapi sangat berfungsi untuk membantu
mengetahui derajat keasaman dari hasil cucian.

Untuk mengetahui kedua macam pengukuran pH dengan


warna ini yaitu dengan menggunakan kertas pengukur
pH ( pH Tester ).

Kertas tersebut apabila di basahi air cucian akan berubah


warnanya, selanjutnya tinggal di cocokkan dengan
indicator pH .

Apabila warnanya mendekati sesuai dengan indicator,


disitulah nilai pH nya di tentukan. Itu lah ukuran air cucian
tersebut menunjukkan berapa pH nya, apakah dalam
kondisi aman atau tidak bisa di lihat dari nilai pH
tersebut. Universal Indicator ini dapat di peroleh berupa
kertas dalam bentuk booklet atau buku kecil atau dalam
bentuk cair di dalam botol.

B. “ ELECTROMETRIC “
System ini menggunakan 2 elektroda yang langsung terkena dengan air
cucian. Pada electrode tersebut terhubung pada “ Potentiometer “ yang
menunjukkan indicator pH meter. Dengan alat ini kita bisa langsung di
membaca berapa pH yang ada pada air cucian saat itu. Alat ini bisa
menunjukkan nilai pH secara langsug tanpa di ikuti dengan adanya warna.

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 36


Klasifikasi Pakaian atau Fabric yang Hendak di Cuci

Classification atau pengelompokan pakaian atau fabric yang hendak di


cuci secara Laundry atau Dry Cleaning adalah sangat penting. Untuk
menentukan pengelompokan ini berdasarkan beberapa hal , yaitu ;
 Jenis Serat Benang
 Konstruksi bahan
 Colour ( warna )
 Jenis kotoran yang melekat pada pakaian atau fabric

Jenis Serat Benang


Dengan adanya perkembangan jaman, bahan pakaian pun juga
semakin maju dan berkembang. Bahan pakaian bukan hanya di buat
dari serat benang yang berasal dari alam, tetapi juga serat benang
buatan manusia atau yang biasa dikenal dengan bahan synthetics.

Serat benang alam yang di maksud adalah yang berasal dari binatang
ataupun dari kayu. Diantaranya adalah wool, Sutera ( silk ), katun
( cotton ), linen ( flax ), dan rayon ( dari kayu ) dan seterusnya.

Sedangkan dari serat buatan manusia diantaranya adalah nylon,


dacron, acetate dll.

Kita sangat perlu untuk mengenali jenis daripada bahan pakaian atau
fabric tersebut, karena di antara kedua jenis serat serat benang
tersebut ada pakaian yang terbuat dari campuran dari kedua jenis
bahan tersebut.

Untuk lebih di perhatikan bahwa para pekerja di Laundry harus bisa


mengenali dan memahami berbagai macam jenis bahan pakaian.
Pengetahuan tentang hal itu sangat penting sekali untuk para pekerja
Laundry. Ini semacam keharusan agar bisa memaintain dengan baik.
Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 37
Orang yang bekerja diLaundry tetapi tidak memahami tentang jenis
dan bahan pakaian , itu seperti hal yang naif. Untuk itu para senior
harus mau mentransfer ilmunya dan para generasi muda harus mau
belajar dari para seniornya.

Serat benang alam yang berupa wool atau sutera adalah bahan –
bahan yang apabila di cuci dengan air akan atau di Laundry akan
rusak, baik texture maupun bentuknya. Makan harus di hindari untuk
melakukan proses pencucian dengan air ( Laundering ), sehingga
apabila menemui bahan yang seperti itu harus di proses tidak secara
Laundering. Nah, ini adalah contoh kecil pengetahuan yang harus di
miliki. Bagaimana cara kita mengetahui bahan pakaian dan care
handlingnya yaitu harus di lihat dari label nya. Di situ ada instruction
bagaimana harus treatment bahan pakaian tersebut. Bukan hanya
mencucinya tetapi juga cara pengeringan dan pelicinannya (pressing).

Apabila memenukan bahan pakain yang berupa wool atau sutera dan
harus di campur dengan serat benang yang lain maka prosesnya harus
di samakan dengan serat benag sutera atau wool. Yaitu tidak secara
Laundering.

Mengenal Jenis Serat Benang

Berdasarkan Sumbernya dapat di golongkan ;


A. Berasal dari hewan :
1. Wool : berasal dari kulit binatang, lembut dan elastis
2. Sutera : Berasal dari kepompong ulat sutera, halus dan lembut

B. Berasal dari Nabati


1. Katun : berasal dari tumbuh-tumbuhan

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 38


C . Berasal dari bahan sintetis:
1. Rayon : berasal serat tumbuhan, serat ini mudah menyerap
air namun kekuatannya berkurang jika basah
2. Polyester : Serat ini pada umumnya sukar menyerap air dan
akan meleleh pada suhu 260 derajat Celcius
3. Acrylic : Jenis ini dalam keadaan basah sukar menyerap air,
Akan bertambah kuat seratnya dan akan mudah
berubah bila terkena matahari secara langsung

Catatan :
1. Polyester / Rayon : Jika benang di bakar akan meleleh dan
meninggalkan tanda bulatan hitam kecil – kecil
pada ujungnya
2. Wool/Sutera : Apabila di bakar akan berbau seperti rambut
yang terbakar
3. Nylon : Apabila di bakar baunya sangat khas

Konstruksi Bahan

Yang di maksud dengan konstruksi bahan adalah keadaan pintalan


benang dan anyamannya. Pintalan benang itu banyak sekali
macamnya, ada yang longgar dan ada yang ketat/ rapat yang di ukur
dari banyaknya twist ( pintalan ) per linear inch. Juga dari segi
anyaman, ada berbagai macam. Baik itu anyaman yang biasa atau
anyaman yang tidak biasa, yakni anyaman yang sangat longgar atau
anyaman yang sangat ketat.

Diantaranya sebagai contoh adalah anyaman pada drill, tweeds,


siphon, satin dan lainnya, mereka berbeda – beda anyamannya, ada
yang kuat dan ada yang lemah.

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 39


Karena keadaan anyaman yang berbeda – beda itulah, maka sebagai
karyawan Laundry harus tahu bagaimana cara mencucinya. Supaya
tidak rusak, karena ada yang tahan dengan kekuatan mesin dan ada
yang tidak.

Biasanya kalau di Laundry yang besar ( industrial ), untuk mencuci


berbagai bahan yang berbeda – beda sudah ada programnya
tersendiri. Sehingga washer bisa mengerti dengan program apa dia
harus mencuci bahan tersebut.

Colour ( warna )

Warna sangat berperan dalam perkembangan textile dan bisa


meningkatkan nilai ekonomi. Karena dengan adanya warna akan
menarik minat customer untuk menyesuaikan dengan selera dan gaya
yang di kehendaki.

Warna di berikan kepada bahan dasar pada saat masih berupa


benang, tetapi ada juga yang sudah menjadi bahan. Pemberian warna
ada banyak cara, ada yang dengan di celup, ada yang di cetak, ada
yang di colet dan ada juga yang di print. Bahan yang dipakai untuk
mewarnai dan cara pencampuran warna juga berbeda – beda.

Warna pakaian biasanya di beri bahan perekat, perekat yang di


berikan ada yang tahan air soda, ada yang tahan air cuka dan ada pula
yang tahan diproses secara Dry Cleaning.

Dari berbagai macam warna yang di buat dari bahan yang berbeda,
ada warna yang mudah luntur, ada warna yang tahan lama juga. Ada
juga yang tidak tahan air panas. Tetapi tidak jarang pula ketahanan
warna juga di tentukan oleh bahan, karena ada berbagai macam serat
benang yang bisa di beri warna dengan mudah.

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 40


Dan ada pula yang tidak mudah di beri warna. Contohnya untuk
bahan yang terbuat dari katun dan linen akan mudah menyerap
warna dan tahan lama, tetapi untuk bahan yang terbuat dari wool
agak sulit di beri warna.

Daya tarik warna dan bahan kadangkala mempengaruhi kwalitas


daripada textile. Namun demikian untuk tolok ukur kwalitas dan
umur dari sebuah bahan pakain juga di pengaruhi oleh frekwensi
pemakaian dan pencucian, karena pengaruh chemical, temperature,
mechanical serta sinar matahari juga akan mempengaruhi umur dan
kwalitas suatu bahan pakaian.

Satu hal yang perlu untuk di fahami bahwa sebagai karyawan Laundry
juga harus bisa memahami dan mengenal tentang warna dan
menentukan methode untuk pencucian bahan sesuai dengan ilmu
pengetahuan yang di kuasai. Sehingga maintenance bahan pakaian
akan terasa efektive.

Kotoran atau Noda

Kotoran atau noda pada pakaian bisa bermacam – macam. Kotoran


dari pakaian tergantung dari pemakainnya, dimana dia berada dan
dimana dia bekerja. Sebagai contoh orang yang bekerja didalam
ruangan akan memiliki tingkat kekotoran yang berbeda dengan orang
yang berada di luar ruangan.

Orang yang berkerja di sawah, kotoran yang melekat pada pakaian


berbeda dengan orang yang bekerja di bengkel. Dan begitulah analisa
tentang kotoran pada pakaian di sesuaikan dengan penggunaannya.

Ada yang kotor karena debu, kotor karena makanan, kotor karena
minyak dan kotor dari berbagai jenis zat yang berbeda – beda.

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 41


Kotoran pada pakain ada yang mudah di hilangkan dengan air biasa,
ada juga yang mengharuskan pakai air panas, ada yang harus di
hilangkan dengan bantuan asam, soda dan ada yang harus di
keluarkan dengan minyak / solvent.

Untuk membedakan tingkat kotoran yang melekat pada pakaian,


maka kotoran kita kelompokkan menjadi ;

 Kotoran biasa ( light soiled )


 Kotoran sedang ( medium soiled )
 Sangat kotor ( heavy soiled )

JIka kita mengetahui jenis kotoran yang melekat pada pakaian, maka
kita harus melakukan treatment yang sesuai. Untuk itu , sebagai
karyawan Laundry, kembali harus mengetahui dan menguasai ilmu
yang di miliki untuk melakukan treatment pada kotoran yang
menempel pada bahan pakaian atau facbric sesuai keilmuannya.

DASAR PENGELOMPOKAN CUCIAN ( CLASSIFICATION )


1. PENGELOMPOKAN ( CLASSIFICATION )
Yang pertama adalah memisahkan bahan pakain mana yang HARUS di
cuci secara Laundry dan mana yang HARUS di cuci secara Dry Cleaning.
Setelah di pisahkan diantara keduanya , maka lakukan hal berikut ini :
 Type dari bahan
 Warna
 Tingkat kotoran
 Jenis yang bisa di cuci secara bersamaan
2. POKOK PENGELOMPOKAN
 Wool : suite wool, dress, shirt dan jenis pakain lain yang
terbuat dari wool
 Silk : berbagai macam jenis pakaian yang terbuat dari sutra
 Household : perlengkapan rumah tangga seperti gorden dan jenis
bahan lain yang pakai renda atau payet

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 42


 Leather : bahan atau pakai yang terbuat dari kulit atau
campuran kulit
 Fur : pakain yang ada bulu – bulu nya
 Velvet : pakaian yang terbuat dari beludru
 Satin : pakaian yang terbuat dari satin

Dari kedua pokok bahasan tadi , masih kita kelompokkan lagi pakaian yang
akan di cuci berdasarkan dari penggolongan warna :
A. White colour ( warna putih )
B. Light colour ( warna cerah / terang )
C. Dark colour ( warna gelap )

Selain dari warna, pengelompokan pakaian juga bisa di lakukan sesuai dengan
fungsionalnya, contoh :
1. Common Uniform
2. Engineering Uniform ( coverall )
3. Chef Uniform
4. Spa attribute & Pool Towel
Sebagai uraian kenapa Uniform harus di bedakan seperti di atas, karena
pengelompokan uniform tersebut sesaui dengan tingkat dan jenis kotoran yang
berbeda. Di sini bisa di jelaskan bahwa untuk ;
 Engineering, uniformnya sering ternoda karena dari kotoran oli dan cat.
 Chef Uniform, lebih sering terkena noda makanan dan minyak
 Spa attribute & Pool Towel, lebih sering terkena lotion dan unsur minyak
 Common Uniform, biasanya tidak begitu kotor, element dan tingkat
kekotorannya hanya berupa debu dan keringat saja

MENGENAL BEBERAPA JENIS BAHAN


WOOL
Terbagi atas dua macam, yaitu Wool kuat dan Wool lunak ( Hard &
Soft ). Wool kuat itu diantaranya adalah untuk setelan jas pada
pakaian pria. Sedangkan Wool lunak adalah terdapat pada baju-baju
wanita. Biasanya merupakan model pakaian -pakaian wanita yang
halus dan tipis. Dalam proses pencucianpun juga harus dibedakan
warnanya.

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 43


SILK
Yaitu bahan pakaian yang terbuat dari Sutera. Jenis bahannya juga
halus dan tipis yang seringkali juga digunakan oleh wanita. Untuk
beberapa bahan yang halus dan tipis pencuciannya juga di
kelompokkan menjadi satu dengan karakteristik silk. Proses
pencuciannya juga di bedakan sesuai kelompok warna.

HOUSEHOLD GOODS ( PERLENGKAPAN Rmh. TANGGA )


Pada umumnya gordyn – gordyn, renda-renda yang di pakai untuk
menutup jendela atau pintu, adalah bahan – bahan yang mendapat
pewarnaan secara pigment, yaitu warna yang di beri dengan semacam
bahan yang di ratakan atau di lem kan. Oleh karena itu, golongan
cucian ini perlu di test terlebih dahulu, apakah lemnya tahan air atau
tahan solvent.

Beberapa pertimbangan tambahan ;


Walaupun kadang pengelompokan sudah dilakukan, tetapi sebelum
melakukan pencucian ada beberapa hal yang perlu menjadi
pertimbangan, yaitu :
 Umur dan cara penggunaan pakaian atau bahan
 Keamanan dari alat – alat pengaitnya ( hook )
 Atribute yang terpasang pada pakaian
 Periksa detil jika ada atribut yang di tempel dengan lem
 Apabila ada bahan yang memiliki element listrik atau ornament
lain, perlu di lepas dulu semua element nya

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 44


 Untuk jenis table cloth, periksa apakah ada bekas lelehan lilin
 Untuk table skirting, periksa apakah masih ada jarum atau clip
 Untuk beberapa bahan ada pertimbangan di masukkan dalam
net supaya mengurangi kerusakan karena proses mechanical
 Kancing – kancing baju yang berpotensi rusak dan bisa di lepas

Maintenance of Fabric ;
Linen , pakaian dan berbagai jenis kain lainnya yang ada di hotel
terbuat dari bahan yang berbeda – beda. Selain berfikir terhadap
pertimbangan bahan, juga komposisi serta berat dari kain tersebut.

Untuk itu, para ahli di bidang perhotelan khususnya di Laundry


bekerja sama dengan industry pertextilan telah mendapatkan sebuah
kesimpulan bahwa umur dari suatu linen bisa di ukur dari berapa kali
linen tersebut di gunakan dan di cuci. Karena pada saat dalam kedua
keadaan itulah kekuatan linen – linen menjalani bebannya sehingga
daya kekuatan dari segi daya tarik, daya bengkok atau melengkung,

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 45


daya kembali pada keadaan semula, kekuatan menahan panas dan
extractor menjalani sebuah ujian. Maka sebagai pedoman, di lihat
dari statistic umur dari linen – linen tersebut menurut tabel, adalah
sebagai berikut ;

A. Sheet : 250 kali di pakai dan di cuci


B. Duvet Cover : 250 kali pakai dan di cuci
C. Pillow Cases : 150 kali di pakai dan di cuci
D. Face/Hand Towels : 150 kali di pakai dan di cuci
E. Bath Towels : 150 kali di pakai dan di cuci
F. Wash Cloths : 25 kali di pakai dan di cuci
G. Napkins : 100 kali di pakai dan di cuci
H. Kitchen Towels : 25 kali di pakai dan di cuci
I. Aprons : 50 kali di pakai dan di cuci
J. Table cloth : 100 kali di pakai dan di cuci

Untuk bed cover, blanket, bed skirting, bed runner, bed pad dan
curtain tidak ada statisticnya, karena pencuciannya tidak regular. Ada
kalanya 3 atau 4 hari sekali tetapi bisa juga seminggu sekali
tergantung dari pemakaian. Atau bahkan ada yang harus di cuci 1
bulan sekali, 3 bulan sekali atau bahkan 6 bulan sekali. Dan tiap bahan
berbeda – beda frekwensi penggunaan dan pencucian. Sehingga umur
dari pada tiap bahan juga sangat berpengaruh terhadap
fungsionalnya.

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 46


Formulasi dalam Laundry ;
Dalam pencucian dengan mesin, ada formulasi tertentu
sehubungan dengan bahan yang akan di cuci, beberapa komposisi
jenis chemical yang berperan dalam pencucian di antaranya adalah ;
1. Detergent / main detergent
Yaitu penghilang noda, untuk melepaskan kotoran dari pakaian
atau kain dengan cara melarutkan dengan air, baik untuk pakaian
warna atau putih
2. Alkali / Alkali Builder
Merupakan formulasi khusus yg digunakan sebelum proses
penyabunan dengan detergent sehingga melepaskan noda,
kotoran, minyak yang ada pada kain/pakaian. Sifat kimia nya
membuat Ph menjadi basa (13) karena pada keadaan tersebut
lemak dan minyak serta kotoran akan lebih mudah di emulsikan
dan menetralisir kotoran yang bersifat asam
3. Emulsifier
Larutan yang mengemulsikan kotoran, membantu detergent
untuk mengangkat noda minyak, lemak dan noda lainnya pada
kain katun, polyester, baik itu linen, uniform maupun pakaian
dapur dan engineering. Ph nya netral sehingga aman dan cocok
untuk kain dan pakaian yang texture nya halus.
4.Chlorine Bleach , Sodium Hypochloride ( CL2 )Ini merupakan
proses pemutih yang memang tujuannya untuk menjaga warna
putih tidak pudar, juga sebagai penghilang bau dan desinfectant /
membunuh bakteri. Bleach akan effective dan larut dalam air
pada suhu 50 derajat Celcius dan Ph 10-14.
5. Oxygen Bleach , Oxy Bleach, Hydrogen Peroxcide(H2O2)
Cairan yang difungsikan untuk menjaga agar warna kain tidak
pudar, dikhususkan untuk kain/pakaian yang berwarna. Baik
bekerja pada suhu 60 – 95 derajat Celcius. Bahan ini akan
menyebabkan gatal-gatal dan panas apabila terkena kulit. Ph
nya 1.
Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 47
6.Sour ( Neutralizer )
Chemical ini fungsinya menetralisir sisa, bau detergent,
chlorine, kadar alkali pada saat pencucian baik dalam larutan
dingin atau hangat. Larutan ini akan mengurangi kerusakan
textile atau effect kuning akibat unsur chlorine. Ph nya 6.
7.Softener ( Pelembut )
Cairan kental berwarna mengandung pelembut kationik bersifat
pembunuh bakteri untuk semua katun, sintetis, wool sehingga
menjadi lembut, halus, harum dan pakaian dapat di setrika
dengan mudah. Ada istilah lain yang menyebut dengan Gliserin
Cair. Ph nya 6.5
8. Water Hardness / Conditioner
Merupakan bahan cair yang berguna untuk mengikat atau
melepaskan kadar air yang berupa zat besi ( Fe ), zat kapur ( Ca ),
Mangaan ( Mg ) agar di netralisir sehingga tidak merusak kain /
pakaian
9.Starch / Kanji
Yaitu merupakan chemical yang bisa membuat linen/pakain
menjadi kaku, sehingga menambah penampilan yang elegant,
misalnya krah baju, pergelangan tangan, napkin dan table cloth
dan licin apabila di setrika.
10. Water/ Air
Merupakan medium utama dalam melakukan Laundry. Zat inilah
yang melakukan pelepasan kotoran pada pakaian/ kain. Kondisi
dan kwalitas air sangat mempengaruhi daya cuci. Semua bahan
kimia tidak akan berguna tanpa adanya air.

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 48


Siklus Handling pelayanan pakain tamu
1. Collecting by Valet
2. Checking & Marking
3. Billing
4. Sorting
5. Washing / Dry cleaning
6. Drying
7. Pressing
8. Folding / Hanging
9. Checking & Inspecting
10. Packaging
11. Delivery by Valet
12. Reporting delivery

Formulasi Dry Cleaning;


Sejarah Dry Cleaning
Dry Cleaning di temukan oleh seorang Perancis yang bernama Jean
Baptiste Jolly pada tahun 1855. Dia melakukan suatu penelitian dan
experiment untuk mencuci pakaian secara system kering dengan
menggunakan kerosin, gasoline atau solvent ( cairan berbahan
dasar minyak mentah ) ternyata bisa menjadi lebih bersih, pakaian
tidak rusak dan bisa awet ( tahan lama ). Dari awal itulah muncul
istilah DRY CLEANING ( Nettoyage a sec ).

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 49


Merupakan sejenis minyak dengan nama lain perklone /
perkloroetheline / tetra-chloroetheline. Bahan ini di gunakan
khusus untuk mencuci dengan sistem kering ( Dry Cleaning ).
Mencuci tidak dengan air tetapi menggunakan minyak.

Bahan kimia ini sangat berbahaya bagi kehidupan dan kelangsungan


hidup kita semua sebagai mahluk ciptaan Tuhan. Untuk itu, di
beberapa negara Amerika dan Eropa system Dry Cleaning ini sudah
tidak layak lagi dan di bumi hanguskan. Di ganti dengan system
yang lebih ramah lingkungan dan tidak berefek kepada kesehatan
dan kelangsungan hidup mahluk yang ada di dunia, yaitu dengan
menciptakan system Wet Cleaning.
Memang benar bahwa chemical untuk dry cleaning ini sangat
effective dan ampuh untuk menghilangkan berbagai macam jenis
kotoran yang melekat pada pakaian yang harus di cuci Dry Cleaning.

Tidak semua bahan pakaian bisa dicuci dengan air, karena kalau di
cuci dengan air pasti akan rusak bahan tersebut. Pakaian yang harus
di proses dengan Dry Cleaning biasanya sudah di cantumkan pada
label pakaiannya. Dan bagaimana cara memantain juga sudah di
jelaskan dengan berbagai symbol tersendiri pada labelnya.

Contoh untuk pakaian yang harus di proses dengan system Dry


Cleaning adalah ;
 Berbagai majam jenis Suite Coat ( Jas )
 Blazer

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 50


 Pakaain yang mengandung Sutera
 Jaket
 Gown
 Blouse
 Pakaian yang memiliki payet atau manik-manik
 Pakaian yang ada kandungan kulitnya
 Pakain yang terbuat dari bahan rajutan
 Sweater sulaman dan kashmier
 Pakaian berbahan beludru
 Pakaian dari kulit binatang atau bagian lain dari binatang
 Pakaian terbuat dari satin, wool
 Pakaian yang berenda, jala marquisette dan metalfibers
 Pakaian yang mengandung bulu binatang
 Dasi dan ikat pinggang
 Pakaian yang terbuat dari serat benang gelas
 Pakain yang mengandung plastic dsb

Untuk lebih jelas biasanya sudah ada instruksinya pada labelnya.


Dari label aka nada symbol – symbol tertentu untuk maintenance
pakaian.

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 51


Chemical dalam Dry Cleaning proses
Ada beberapa jenis bahan kimia atau solvent yang digunakan untuk
proses Dry Cleaning. Salah satu yang paling populer atau terkenal di
Indonesia adalah solvent yang bernama PCE : Perchloroethylene
atau yang biasa disebut PERC ( Perklon ) dalam istilah awam di
Indonesia.

Di beberapa negara yang lain ada berbagai jenis dan berbeda –


beda. Diantaranya adalah Tetrachloroethylene ( TCE ) , Glycol
Ethers, Hydrocarbon, Liquid Silicon D5, Modified Hydrocarbon
Blends dan Liquid CO2. Semua bahan chemical Dry Cleaning
tersebut di gunakan menyesuaikan jenis mesinnya.

Price & Treatment of Dry Cleaning


Biaya yang harus dikeluarkan untuk proses Dry Cleaning ini
biasanya memang mahal, karena memerlukan treatment yang
sangat hati-hati dan profesional, biaya chemicalnya sendiri sudah
mahal serta energy consumption yang digunakan juga tinggi. Hasil
pencucian Dry Cleaning memang bagus apabila dikerjakan dengan
benar, tetapi jika tidak hati – hati bisa merusak pakaian atau
bahannya. Contoh kecilnya saja kancing baju bisa meleleh, kain bisa
bolong – bolong dan masih byk contoh kerusakan lainnya. Maka
seorang Dry Cleaner biasanya sudah faham tentang jenis pakaian
yang bisa di Dry Clean dan bagaimana treatment-nya supaya tidak
terjadi kegagalan proses.
Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 52
Untuk bisa menjadi seorang Dry Cleaner di butuhkan pengalaman
tersendiri, dari mengenali jenis-jenis bahan pakaian seperti garment
dan fashion. Karena biasanya memang yang menjadi langganan
pakaian untuk Dry Cleaning adalah orang – orang yang memiliki
koleksi pakaian yang mahal. Bisa juga kostum – kostum tertentu,
apakah itu kostum adat ataupun kostum dari para pelaku
entertainment. Ada juga pakaian ataupun kostum yang memang
terbuat dari bahan-bahan yang unik dan designnya pun juga unik.
Di perlukan kemampuan untuk melakukan treatment dengan baik.
Apalagi pakain atau fashion ataupun kostum yang tergolong
umurnya sudah tua. Perlu kemampuan khusus untuk melakukan
treatment.

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 53


Dalam hal ini, saya perlu memberikan “Highlight” tentang masalah
Dry Cleaning. Meskipun benar bahwa dengan system Dry Cleaning,
manusia bisa menjaga penampilan dengan baik karena pakaian
yang di kenakan bisa di treatment dengan baik sehingga tidak
mudah rusak dan awet, barang–barang yang mahal tersebut bisa
bertahan lama. Namun disisi yang lain, ada ancaman besar bagi
umat manusia maupun bagi lingkungan hidup dengan adanya
system Dry Cleaning yang selama ini di jalankan.

Tidak ada satupun orang di dunia yang ingin terganggu


kesehatannya. Manusia bekerja itu untuk mencari nafkah,
menghidupi keluarga dan membiayai kelangsungan hidup mereka.
Apa jadinya jika si penanggung jawab dalam rumah tangga yang
bekerja tetapi mengalami sakit dan membutuhkan biaya yang lebih
besar dari gajinya ? tak bisa di bayangkan kesengsaraan hidupnya.

Maka, mari kita semua menganalisa kenapa bisa sakit yang berat
apabila bekerja pada perusahaan yang memiliki Dry Cleaning ?

Karena ternyata, bahwa system Dry Cleaning yang selama ini


menggunakan zat kimia Tricholorethylene (TCE), dalam proses dry
cleaning bisa meningkatkan potensi resiko kanker. Hal tersebut
berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim dari
Denmark, Danish Cancer Society Research Center.

TCE sendiri sebelumnya diketahui bersifat karsinogenik pada


hewan. Karena itu ada dugaan bahwa zat kimia tersebut juga
menyebabkan kanker pada manusia.

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 54


TCE adalah zat kimia yang sudah digunakan dalam jasa Dry Cleaning
sejak tahun 1950-an. Selain itu zat ini juga dipakai dalam pengencer
cat, pemutih, adesif, dan produk pembersih lainnya.

Perchloroethylene, lebih dikenal sebagai PERC, digunakan oleh 80


persen dari system Dry Cleaning di Amerika Serikat sebagai bahan
untuk mencuci pakaian secara “Dry Clean”, penggunaan bahan
kimia ini telah dikaitkan dengan berbagai kesehatan efek samping.

Maka, marilah kita bersama – sama peduli lingkungan hidup dan


hidup lebih sehat. Marilah kita diskusikan “Bahaya”
Perchloroethylene serta mencari solusi bagaimana mengatasi efek
buruk dari penggunaan PERC.

Langkah pertama adalah mengganti bahan kimia berbahaya dengan


produk pembersih alami. Perchloroethylene (PERC) adalah bahan
kimia sintetik yang dibuat dari reaksi antara Ethilen dan Chlorin.
Seperti bahan kimia sintetik secara umumnya, itu merupakan
ancaman bagi kesehatan kita.

PERC adalah depresan sistem saraf pusat. Efeknya bisa terjadi di


mana saja, baik itu di tempat kerja atau lingkungan yang ada di
sekitarnya akan terkontaminasi saat dilepaskan ke udara, air,
tanah, atau air tanah.

Hal ini berimbas kepada orang yang menggunakan produk yang


mengandung PERC, seperti Dry Cleaner ( pekerja yang
mengoperasikan mesin Dry Cleaning ), karyawan yang lain yang ada
di sekitarnya, lingkungan hidup yang berdekatan dengan fasilitas
Dry Cleaning, dsb.

Efek jangka pendeknya yaitu bisa menyebabkan pusing, sakit


kepala, mual, dan iritasi kulit, mata, hidung, dan tenggorokan,
sementara efek jangka panjangnya yaitu bisa menimbulkan
ancaman yang lebih besar, termasuk ginjal dan kanker.

Inti dari efek buruk ini karena bahan kimiawi yang di gunakan untuk
proses Dry Cleaning mengandung bahan “Radioaktive”.

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 55


Yaitu bahan beracun berbahaya yang tidak bisa di lihat, tidak bisa di
sentuh dan tidak bisa di daur ulang.

Sudah pasti, efek yang terjadi pada lingkungan hidup sangat –


sangat berbahaya. Kontaminasi yang terjadi pada unsur air, tanah
dan udara jelas tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia.

Hal ini akan semakin parah kondisinya manakala masyarakat tidak


menyadari ancaman bahaya ini, sekan-akan mereka hidup tanpa
resiko. Padahal dari sikap ketidak tahuan ini akan semakin
memperburuk kondisi dan keadaan hidup alam yang kita tempati,
dan pastinya juga mengancam kehidupan generasi berikutnya, anak
cucu kita yang mewarisi bumi ini.

Akankah kita tega mewariskan alam yang sudah rusak dan


membiarkan anak cucu kita hidup bersama racun yang kita kelola
akibat kecerobohan kita sendiri ???

Tidak ada satupun dari kita, manusia yang ingin memiliki keturunan
yang cacat baik fisik maupun mental. Namun, ketidak fahaman kita
dalam mengelola bahan kimia berbahaya akan menimbulkan resiko
yang berat untuk kelangsungan kehidupan di masa depan.

Tanah, air dan udara adalah unsur alam yang sangat mempengaruhi
kehidupan. Apabila unsur-unsur tersebut sudah terkontaminasi
dengan limbah beracun, berarti apa yang kita konsumsi dalam
kehidupan adalah racun itu sendiri. Makanan yang kita dapatkan
dari unsur tanah, udara dan air akan meracuni tubuh kita.

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 56


Beberapa efek yang bisa berpengaruh pada tubuh kita, diantaranya
adalah ;

1. Residu Perc yang ada pada pakaian yang di proses dengan Dry
Cleaning akan bisa mempengaruhi kerja ginjal, liver dan
gangguan syaraf.
2. Sifat Perc yang karsinogenik juga akan menimbulkan penyakit
Parkinson dan Kanker ( Kangker Esofagus, Kandung kemih,
Kangker Darah ( Leukemia ) dan Kangker Kelenjar Getah
Bening ( Limfoma ).
3. Pengaruh yang terjadi pada otak kita juga akan bisa
mengakibatkan penyusutan massa otak
4. Pengaruh yang terjadi pada tulang, bisa berakibat pada
density atau kerapatan tulang menjadi kurang kuat dan rapuh
5. Pengaruh pada darah tentunya sangat penting , karena darah
sebagai cairan yang mentransfer atau mengangkut oksigen
sebagai sumber energi pada otak, apabila koefisient darah kita
mengental, maka sudah bisa di pastikan bahwa suply oksigen
ke otak akan mengalami keterlambatan di akibatkan oleh
aliran daran yang tidak normal. Sedangkan apabila koefisient
darah kita begitu cair boleh jadi aliran darah akan bisa
menjadi lebih cepat menuju otak sehingga kerja otak akan
lebih berat sehingga bisa menimbulkan darah tinggi.
6. Apabila berimbas kepada saluran reproduksi, maka bisa di
bayangkan bahwa akibatnya bisa timbul beberapa alternative,
seperti kemandulan atau lahirnya janin yang cacat fisik atau
mungkin cacat mental. Tentunya tidak ada satupun manusia
yang memiliki keturunan yang cacat. Tetapi ketidak tahuan
dari pengaruh efek DRY CLEANING ini membuat hidup
manusia menjadi penuh dengan penderitaan.
7. Efek lain yang bisa di timbulkan adalah kebingungan, rasa
sakit kepala, kondisi tubuh seperti mau pingsan, kerusakan
otak dan sel syaraf pada tubuh manusia. Pusing yang
berkepanjangan, mual, iritasi pada kulit, mata, hidung dan
tenggorokan.
8. Perc adalah merupakan depresan sistem syaraf pusat.

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 57


Pastinya efek buruk dari DRY CLEANING bukan hanya itu saja, tetapi
akan masih banyak lagi efek yang di timbulkan berkaitan dengan
masalah kesehatan.

Untuk itu, marilah kita mulai menyikapi agar efek dari masalah DRY
CLEANING ini tidak menjadi suatu hal yang sangat extrim. Dan
marilah kita mulai berfikir untuk menyelamatkan kehidupan dan
menghentikan pengaruh buruk yang bisa mempengaruhi kehidupan
kita dan planet Bumi yang kita cintai ini.

Di negara – negara Amerika & Eropa sudah mulai melarang


penggunaan Dry Cleaning sejak tahun 2006. Mereka mencari solusi
untuk menggantikan peran Dry Cleaning dengan system yang lebih
ramah lingkungan dan tidak berimbas kepada kesehatan manusia
dan lingkungan. Yaitu dengan menciptakan system Wet Cleaning.

WET CLEANING
Wet Cleaning, merupakan sebuah terobosan baru dalam dunia
pencucian pakaian untuk menggantikan system Dry Cleaning yang
di anggap berbahaya bagi kelangsungan hidup karena imbasnya
terhadap lingkungan dan juga bagi kesehatan manusia dan mahluk
hidup lainnya.

WET-CLEANING adalah proses pencucian menggunakan air dan


peralatan khusus diantaranya mesin cuci yang bisa di program
sepenuhnya dan deterjen khusus untuk membersihkan pakaian.
Apa Perbedaan Antara Dry Cleaning dan Wet Cleaning?
Umumnya istilah “Dry Cleaning” mengacu pada proses pembersihan
pakaian menggunakan SOLVENT . Sementara masih cair, istilah “DRY”
dalam dry cleaning mengacu pada fakta bahwa tidak ada air yang
digunakan.

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 58


Ini karena secara tradisional, air tidak bisa digunakan pada kain
tertentu, seperti wol dan sutra.
WET-CLEANING telah mengubah semua itu. Selama dekade terakhir
ini, saat umat manusia mulai menyadari bahaya penggunaan solvent
dan bahan kimia lainnya, perusahaan – perusahaan besar dalam
industry mesin Laundry mulai mencari solusi baru yang lebih ramah
lingkungan. Peralatan khusus telah dikembangkan untuk membantu
dalam menyelesaikan pakaian basah-dibersihkan, dan pelembut
khusus dan aditif telah dibuat khusus untuk proses pembersihan
basah. Sekarang benar-benar aman untuk membersihkan hampir
semua garmen dengan menggunakan proses dengan sebutan Wet
Cleaning.
Wet Cleaning dikenal secara luas sebagai salah satu pilihan paling
ramah lingkungan yang ada saat ini. Dan Wet Cleaning sangat aman
bagi siapa saja. Baik karyawan yang bekerja di Laundry maupun
customer yang mempercayakan pakaiannya di cuci secara wet
cleaning. Selain ramah lingkungan juga aman bagi kesehatan manusia
dan lingkungan hidup. WET-CLEANING telah berkembang dan
semakin popular di masyarakat. Khususnya masyarakat di Amerika
dan Eropa. Mereka sudah mulai menghancurkan dan mengubur
dalam – dalam system Dry Cleaning yang tidak ramah lingkungan dan
berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia.
Saya, secara pribadi dalam pengalaman hidup saya sudah
menyaksikan pergantian mesin Dry Cleaning dengan methode baru
yang di sebut Wet Cleaning 3 kali, selama pengalaman saya berada di
benua Amerika dan Eropa. Saya juga berbincang secara khusus dan
mendapatkan pengalaman yang menarik dari pakar tekhnologi dan
pemilik Laundry terbesar di German. Wet Cleaning mulai di gemari
masyarakat Amerika dan Eropa dan menajadi solusi yang paling bagus
menggantikan Dry Cleaning. Chemical yang di gunakan untuk proses
Wet Cleaning sangat mild, lembut, harum dan tidak berpengaruh
apapun terhadap kelangsungan hidup manusia dan bisa langsung di
buang tapa menimbulkan efek buruk pada lingkungan. Sangat ramah
lingkungan sehingga tidak membahayakan untuk biota air yang hidup
pada lingkungan tertentu.

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 59


Dan menariknya adalah karena chemical yang di gunakan dalam
proses Wet Cleaning terbuat dari extrak pisang. Sehingga ini akan bisa
menumbuhkan minat para petani untuk lebih banyak menanam
pisang yang bisa di gunakan sebagai komoditas ekonomi. Secara
langsung pemilik Laundry dan produsen Wet Cleaning mengatakan
kepada saya bahwa selama ini mereka masih mendatangkan pisang
tersebut sebagai bahan utama chemical Wet Cleaning dari negara
Columbia.

Proses wet-cleaning ?
Proses WET-CLEANING itu adalah proses pencucian dimana bahan-
bahan yang bersifat delicate, seperti: Wool, silk, Viscose, Batik dan
lain- lain, itu bisa dicuci dengan air.
Faktor-faktor yang utama sehingga proses ini dapat diterapkan
adalah:

1. Mesin yang bisa diprogram sepenuhnya( Program khusus )

Keharusan untuk menggunakan mesin yang bisa diprogram


sepenuhnya, itu disebabkan karena program cucian harus
memiliki unsur “mechanical action” yang lembut, “water level”
yang minimum, “time” yang singkat .

2. Chemical khusus WET-CLEAN

Mengapa chemical khusus. Karena cucian wetclean itu


dikategorikan seperti cucian “hand-wash” maka poin-poin di
atas harus diterapkan untuk menghasilkan hasil yang terbaik.
Keharusan untuk menggunakan chemical yang tepat,
dikarenakan 80% dari program cucian di wetclean itu tertumpu
pada chemical itu sendiri dan 20% adalah factor mesin yang
tertulis diatas. Penggunaan chemical yang salah akan membuat
bahan-bahan diatas akan rusak dan tidak dapat diperbaiki lagi.

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 60


3. Proses Finishing
Setelah selesai dari mesin Wet Cleaning, selanjutnya finishing
juga di lakukan dengan mesin – mesin khusus yang di rancang
untuk menyempurnakan proses Wet Cleaning tersebut, sehingga
dengan demikian pakaian tidak mengalami kerusakan.
Baik itu mesin pengeringnya ( Drying Machine maupun mesin –
mesin finishing yang lain seperti Foam finisher, Puffer, Pants
Topper dll

Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 61


PENUTUP
Sebagai penutup dari tulisan saya ini saya ingin
menghimbau kepada semuanya, para pembaca,
para siswa, para praktisi Perhotelan atau Laundry
dan kepada semua teman dan kerabat yang tidak
bisa kita sebut satu persatu.
Pentingnya sebuah ilmu, itu di gunakan untuk
kemajuan hidup manusia. Hilangkan rasa
keengganan untuk belajar.
Mari buang jauh – jauh rasa MALAS….malas
dalam arti apa saja, terutama adalah malas untuk
belajar dan malas untuk bertindak.
Kemampuan kita dalam menyikapi suatu ilmu
dan melakukan sesuatu hal yang positive akan
membuahkan hasil yang positif juga bagi
kelangsungan hidup umat manusia dan menjaga
lingkungan hidup dari kehancuran.
Terima kasih saya ucapkan , apabila ada
kesalahan dan kekurangan, mohon di ma’afkan
karena itu wujud dari ketidak sempurnaan diri
saya sebagai manusia. Mohon adanya masukan,
koreksi dan saran dari para pembaca semua.
Salam…..
Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 62

Anda mungkin juga menyukai