Di presentasikan oleh :
Sekitar tahun 1864-an pada masa American Civil War ada dua tentara
yang bekerja keras, dengan peralatan untuk mencuci ( Washboards )
yang bisa dibawa ke tepi sungai. Pada periode ini juga sabun sudah
mulai digunakan, yaitu senyawa alkali (yang terbuat dari kayu abu,
lemak dan garam) yang dicetak kotak-kotak besar, pemakaiannya
dengan cara mencampurkannya ke air panas untuk mencuci
menghilangkan spot noda.
Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 3
Pada dekade sekitar 1880-an sabun cukup banyak tersedia.
Perkembangan ilmu pengetahuan, industri dan perdagangan memiliki
dampak yang signifikan terhadap pekerjaan rumah tangga.
Boraks dan soda cuci dikemas dalam berbagai nama. Borax bahkan
digunakan sebagai nama merek untuk sabun dan tepung, dan
dipromosikan sebagai produk ampuh pembersih semua bahan.
Sejarah Menyetrika
Panci diisi dengan bara panas ditekan selama kain membentang. Seribu
tahun yang lalu metode ini sudah mapan digunakan.
A. Inhouse Laundry
Adalah pencucian pakaian serta linen untuk semua keperluan
operasional hotel seperti bed sheet, duvet cover, pillow case,
table cloth, napkin, chair cover, skirting dan towels serta
uniform karyawan
LAUNDRY
PRESSING
DRY CLEANING
• Laundry : Proses Pencucian terhadap bahan/pakaian dengan
menggunakan AIR dan cleaning agent
Proses Pencucian
adalah proses menghilangkan kotoran dan noda sehingga pakaian
bebas dari kotor, bau dan kuman sehingga pakain tersebut bisa
awet atau tidak cepat rusak.
Laundry Tutorial by Iwan Cahyo Saputro / WA: 081251609188 Page 11
Cycle Process of Laundry
Pre-wash
proses treatment sebelum di cuci, penghilangan noda
pada pakaian. Contoh adalah menghilangkan noda yang
ada di bagian leher bagian leher pada kemeja. Atau jika
ada noda pada pakaian, di usahakan untuk melakukan
“spotting” , di hilangkan dulu nodanya. Atau bisa juga
dengan proses merendam baju supaya kotoran luruh.
Washing
Proses pencucian pakaian , dengan sebelumnya di
kelompokkan dulu berdasarkan warna dan jenis kain.
Tiap kelompok ada program tersendiri yang harus di ikuti
prosedurnya.
Drying
Proses pengeringan. Ada 3 jenis proses pengeringan yaitu ;
Tumble Dry : pengeringan dengan mesin pengering
Hange Dry : pengeringan dengan di jemur, di gantung
Flat Dry : pengeringan dengan di letakkan pada
media yang datar ( lantai , meja, atap dsb )
2. House Laundry
yaitu area/bagian pencucian hingga proses akhir dari linen,
fabric dan pakaian dari internal operasional hotel.
Laundry Equipment
1. Perlengkapan Mesin
A. Mesin – mesin Laundry
1. Washer / washing machine
Model lama
Body presser
Laundry Supplies ;
1. Cleaning Supplies
(hand brush, pail, brom, cloth brush, lint remover dll )
Air merupakan media yang paling penting dan sangat berperan dalam
proses mencuci, sehingga tanpa adanya air maka proses mencuci ini
tidak bisa di katakan sebagai Laundry. Dan air yang di gunakan adalah
harus memenuhi syarat-syarat tertentu untuk bisa mendapatkan hasil
yang bagus. Seperti air harus bersih, tidak mengandung mineral
tertentu, air harus dalam kondisi panas atau dingin dsb.
Di sisi yang lain, pada sebuah industry yang besar seperti hotel, untuk
mencuci bed sheet, pillow case, duvet cover maupun jenis linen
lainnya serta mencuci uniform dalam quantitas yang besar, tidak
mungkin untuk melakukannya dengan tangan ( Hand Wash ). Karena
akan memakan waktu yang lama dan hasil pencucian juga tidak
efektive & efisien.
Demikian juga pada saat kita mencuci dengan mesin ( machine wash ),
kita hanya memasukkan pakaian yang akan di cuci ke dalam mesin
dan selanjutnya mesinlah yang akan melakukan semua prosesnya.
Tanpa sedikitpun kita melakukan sentuhan terhadap pakaian maupun
chemicalnya.
Mengukur Keadaan pH
A. “ COLORIMETRIC “
System colorimetric adalah dengan menggunakan color
( pewarna ) sebagai indicator keadaan pH yang sedang ada, dari
color indicator ini akan di dapatkan 3 macam warna yang
berbeda , yaitu :
PHENOL RED
BROMERESOL GREEN
UNIVERSAL INDICATOR
B. “ ELECTROMETRIC “
System ini menggunakan 2 elektroda yang langsung terkena dengan air
cucian. Pada electrode tersebut terhubung pada “ Potentiometer “ yang
menunjukkan indicator pH meter. Dengan alat ini kita bisa langsung di
membaca berapa pH yang ada pada air cucian saat itu. Alat ini bisa
menunjukkan nilai pH secara langsug tanpa di ikuti dengan adanya warna.
Serat benang alam yang di maksud adalah yang berasal dari binatang
ataupun dari kayu. Diantaranya adalah wool, Sutera ( silk ), katun
( cotton ), linen ( flax ), dan rayon ( dari kayu ) dan seterusnya.
Kita sangat perlu untuk mengenali jenis daripada bahan pakaian atau
fabric tersebut, karena di antara kedua jenis serat serat benang
tersebut ada pakaian yang terbuat dari campuran dari kedua jenis
bahan tersebut.
Serat benang alam yang berupa wool atau sutera adalah bahan –
bahan yang apabila di cuci dengan air akan atau di Laundry akan
rusak, baik texture maupun bentuknya. Makan harus di hindari untuk
melakukan proses pencucian dengan air ( Laundering ), sehingga
apabila menemui bahan yang seperti itu harus di proses tidak secara
Laundering. Nah, ini adalah contoh kecil pengetahuan yang harus di
miliki. Bagaimana cara kita mengetahui bahan pakaian dan care
handlingnya yaitu harus di lihat dari label nya. Di situ ada instruction
bagaimana harus treatment bahan pakaian tersebut. Bukan hanya
mencucinya tetapi juga cara pengeringan dan pelicinannya (pressing).
Apabila memenukan bahan pakain yang berupa wool atau sutera dan
harus di campur dengan serat benang yang lain maka prosesnya harus
di samakan dengan serat benag sutera atau wool. Yaitu tidak secara
Laundering.
Catatan :
1. Polyester / Rayon : Jika benang di bakar akan meleleh dan
meninggalkan tanda bulatan hitam kecil – kecil
pada ujungnya
2. Wool/Sutera : Apabila di bakar akan berbau seperti rambut
yang terbakar
3. Nylon : Apabila di bakar baunya sangat khas
Konstruksi Bahan
Colour ( warna )
Dari berbagai macam warna yang di buat dari bahan yang berbeda,
ada warna yang mudah luntur, ada warna yang tahan lama juga. Ada
juga yang tidak tahan air panas. Tetapi tidak jarang pula ketahanan
warna juga di tentukan oleh bahan, karena ada berbagai macam serat
benang yang bisa di beri warna dengan mudah.
Satu hal yang perlu untuk di fahami bahwa sebagai karyawan Laundry
juga harus bisa memahami dan mengenal tentang warna dan
menentukan methode untuk pencucian bahan sesuai dengan ilmu
pengetahuan yang di kuasai. Sehingga maintenance bahan pakaian
akan terasa efektive.
Ada yang kotor karena debu, kotor karena makanan, kotor karena
minyak dan kotor dari berbagai jenis zat yang berbeda – beda.
JIka kita mengetahui jenis kotoran yang melekat pada pakaian, maka
kita harus melakukan treatment yang sesuai. Untuk itu , sebagai
karyawan Laundry, kembali harus mengetahui dan menguasai ilmu
yang di miliki untuk melakukan treatment pada kotoran yang
menempel pada bahan pakaian atau facbric sesuai keilmuannya.
Dari kedua pokok bahasan tadi , masih kita kelompokkan lagi pakaian yang
akan di cuci berdasarkan dari penggolongan warna :
A. White colour ( warna putih )
B. Light colour ( warna cerah / terang )
C. Dark colour ( warna gelap )
Selain dari warna, pengelompokan pakaian juga bisa di lakukan sesuai dengan
fungsionalnya, contoh :
1. Common Uniform
2. Engineering Uniform ( coverall )
3. Chef Uniform
4. Spa attribute & Pool Towel
Sebagai uraian kenapa Uniform harus di bedakan seperti di atas, karena
pengelompokan uniform tersebut sesaui dengan tingkat dan jenis kotoran yang
berbeda. Di sini bisa di jelaskan bahwa untuk ;
Engineering, uniformnya sering ternoda karena dari kotoran oli dan cat.
Chef Uniform, lebih sering terkena noda makanan dan minyak
Spa attribute & Pool Towel, lebih sering terkena lotion dan unsur minyak
Common Uniform, biasanya tidak begitu kotor, element dan tingkat
kekotorannya hanya berupa debu dan keringat saja
Maintenance of Fabric ;
Linen , pakaian dan berbagai jenis kain lainnya yang ada di hotel
terbuat dari bahan yang berbeda – beda. Selain berfikir terhadap
pertimbangan bahan, juga komposisi serta berat dari kain tersebut.
Untuk bed cover, blanket, bed skirting, bed runner, bed pad dan
curtain tidak ada statisticnya, karena pencuciannya tidak regular. Ada
kalanya 3 atau 4 hari sekali tetapi bisa juga seminggu sekali
tergantung dari pemakaian. Atau bahkan ada yang harus di cuci 1
bulan sekali, 3 bulan sekali atau bahkan 6 bulan sekali. Dan tiap bahan
berbeda – beda frekwensi penggunaan dan pencucian. Sehingga umur
dari pada tiap bahan juga sangat berpengaruh terhadap
fungsionalnya.
Tidak semua bahan pakaian bisa dicuci dengan air, karena kalau di
cuci dengan air pasti akan rusak bahan tersebut. Pakaian yang harus
di proses dengan Dry Cleaning biasanya sudah di cantumkan pada
label pakaiannya. Dan bagaimana cara memantain juga sudah di
jelaskan dengan berbagai symbol tersendiri pada labelnya.
Maka, mari kita semua menganalisa kenapa bisa sakit yang berat
apabila bekerja pada perusahaan yang memiliki Dry Cleaning ?
Inti dari efek buruk ini karena bahan kimiawi yang di gunakan untuk
proses Dry Cleaning mengandung bahan “Radioaktive”.
Tidak ada satupun dari kita, manusia yang ingin memiliki keturunan
yang cacat baik fisik maupun mental. Namun, ketidak fahaman kita
dalam mengelola bahan kimia berbahaya akan menimbulkan resiko
yang berat untuk kelangsungan kehidupan di masa depan.
Tanah, air dan udara adalah unsur alam yang sangat mempengaruhi
kehidupan. Apabila unsur-unsur tersebut sudah terkontaminasi
dengan limbah beracun, berarti apa yang kita konsumsi dalam
kehidupan adalah racun itu sendiri. Makanan yang kita dapatkan
dari unsur tanah, udara dan air akan meracuni tubuh kita.
1. Residu Perc yang ada pada pakaian yang di proses dengan Dry
Cleaning akan bisa mempengaruhi kerja ginjal, liver dan
gangguan syaraf.
2. Sifat Perc yang karsinogenik juga akan menimbulkan penyakit
Parkinson dan Kanker ( Kangker Esofagus, Kandung kemih,
Kangker Darah ( Leukemia ) dan Kangker Kelenjar Getah
Bening ( Limfoma ).
3. Pengaruh yang terjadi pada otak kita juga akan bisa
mengakibatkan penyusutan massa otak
4. Pengaruh yang terjadi pada tulang, bisa berakibat pada
density atau kerapatan tulang menjadi kurang kuat dan rapuh
5. Pengaruh pada darah tentunya sangat penting , karena darah
sebagai cairan yang mentransfer atau mengangkut oksigen
sebagai sumber energi pada otak, apabila koefisient darah kita
mengental, maka sudah bisa di pastikan bahwa suply oksigen
ke otak akan mengalami keterlambatan di akibatkan oleh
aliran daran yang tidak normal. Sedangkan apabila koefisient
darah kita begitu cair boleh jadi aliran darah akan bisa
menjadi lebih cepat menuju otak sehingga kerja otak akan
lebih berat sehingga bisa menimbulkan darah tinggi.
6. Apabila berimbas kepada saluran reproduksi, maka bisa di
bayangkan bahwa akibatnya bisa timbul beberapa alternative,
seperti kemandulan atau lahirnya janin yang cacat fisik atau
mungkin cacat mental. Tentunya tidak ada satupun manusia
yang memiliki keturunan yang cacat. Tetapi ketidak tahuan
dari pengaruh efek DRY CLEANING ini membuat hidup
manusia menjadi penuh dengan penderitaan.
7. Efek lain yang bisa di timbulkan adalah kebingungan, rasa
sakit kepala, kondisi tubuh seperti mau pingsan, kerusakan
otak dan sel syaraf pada tubuh manusia. Pusing yang
berkepanjangan, mual, iritasi pada kulit, mata, hidung dan
tenggorokan.
8. Perc adalah merupakan depresan sistem syaraf pusat.
Untuk itu, marilah kita mulai menyikapi agar efek dari masalah DRY
CLEANING ini tidak menjadi suatu hal yang sangat extrim. Dan
marilah kita mulai berfikir untuk menyelamatkan kehidupan dan
menghentikan pengaruh buruk yang bisa mempengaruhi kehidupan
kita dan planet Bumi yang kita cintai ini.
WET CLEANING
Wet Cleaning, merupakan sebuah terobosan baru dalam dunia
pencucian pakaian untuk menggantikan system Dry Cleaning yang
di anggap berbahaya bagi kelangsungan hidup karena imbasnya
terhadap lingkungan dan juga bagi kesehatan manusia dan mahluk
hidup lainnya.
Proses wet-cleaning ?
Proses WET-CLEANING itu adalah proses pencucian dimana bahan-
bahan yang bersifat delicate, seperti: Wool, silk, Viscose, Batik dan
lain- lain, itu bisa dicuci dengan air.
Faktor-faktor yang utama sehingga proses ini dapat diterapkan
adalah: