Anda di halaman 1dari 29

Counting Malaria Parasites

Menghitung Parasit Malaria


Krisin Chand
(Eijkman Oxford Clinical Research Unit)

1
Tujuan

• Menjelaskan pentingnya menghitung parasit

• Mengetahui teknik menghitung yang aplikatif untuk


apusan tebal dan tipis

• Mengetahui konversi hitung-parasit ke padat-parasit

• Mengetahui format baku pelaporan

2
Catatan 1: Mengapa perlu dihitung /mengetahui densitas
Parasitemia?
1. Menentukan tingkat risiko penyakit rencana pengobatan
- Jumlah P. falciparum 2,5-6% (hiperparasitemia/TMTC/’Bintang di
Langit’) dianggap berat
- ≥ 20% Pf stadium lanjut (tropozoit matang/skizon)
prognose jelek (Mahidol)
- ≥ 5% netrofil ber-Pf pigmen prognosis jelek (Mahidol)

2. Mengetahui respons pengobatan


Parasit sudah harus hilang pada hari ketiga pengobatan.

3. Untuk Keperluan Studi Surveillance (epidemiologi) dan Riset

3
Catatan 2: Tahapan kerja menghitung

Parasites-count (hitung-parasit)
....../L atau ....../LPB

konversi

Parasites-density (padat-parasit)
....../µl atau ......%

4
Catatan 3: Istilah Metode “Tak Pasti” dan “Pasti” dalam konversi
ke µl dan %

• Tak Pasti dan Pasti tergantung asal sumber jumlah lekosit dan eritrosit
• Metode Tak Pasti/Relatif/Arbitrari
Bila tak ada alat menghitung komponen darah- otomatis, maka gunakan
patokan:
→ 8000 µl (sbg jumlah relatif/perkiraan lekosit per µl darah)

→ 4,5-5.106 (sbg jumlah relatif/perkiraan eritrosit per µl darah)

• Metode Pasti/Absolut
Jumlah lekosit dan eritrosit didapat dari alat otomatis/semi-otomatis
Hasil perhitungan lebih akurat

5
Catatan 4: Tanya permintaan klinikus

1. Per denominator (Ʃ leuko?, Ʃ eri?, Ʃ LPB?), per µL , dalam % atau Sistem Plus?
2. Apakah seksual juga dihitung?

Ad 1) - per Ʃ LPB atau Ʃ leuko atau Ʃ eritrosit → dipakai pada


riset lapangan

- per Ʃ leuko (per µl) atau per Ʃ eri (per %) → dipakai


pada YanKes.

Sistem Plus: +, ++, +++, ++++ → sebaiknya tidak dipakai

Ad 2) Pada YanKes yang dihitung aseksual saja !


(seksual + aseksual hanya pada riset dan Epid.)

6
Catatan 5: Selalu pertama yang dilihat adalah
apus tebal, bukan apus tipis

Prinsip fungsi apusan:

Apus tebal → menentukan ada tidaknya parasit


Apus tipis → menentukan spesies dll.

7
Catatan 6: pilihan denominator menentukan tempat
menghitung → di apus tebal atau tipis

Bila diinginkan jumlah parasit per leukosit (biasanya per 200L; hasil dlm µl ) dan

bila diinginkan Jumlah parasit per LPB ( biasanya per200 LPB)

Lakukan di Apus Tebal

Bila diinginkan Ʃ parasit per eri. (biasanya per 2.000 eri; hasil dlm µl atau % )

Lakukan di Apus Tipis

8
Catatan 7: Tidak semua hitung-parasit bisa
dikonversikan ke padat-parasit dalam %

Bila hitung parasit rendah maka akan tidak ditemukan di apus tipis
Rekomendasi untuk laporan dalam % yaitu bila parasit cukup
banyak terlihat di apus tebal:

patokan yang dipakai

Di apus tebal ditemukan > 100 parasit per LPB


atau
ditemukan 250 parasit/50 Leuko

9
Catatan 8: untuk P. vivax perincian stadium dalam
YanKes tidak penting

• Contoh ditemukan: Pv r13 tr25 sk4 g2


• Boleh ditulis: Pv tr42 atau Pv tr42 g2

• Dalam klinis gametosit tidak penting

10
Penghitungan di Apus Tebal
Menghitung- parasit per Ʃ Lekosit
• Untuk pelayanan Kesehatan:

- Pakai per 200 L bila ditemukan ≥ 10 parasit/200L; bila parasit ≤ 9 parasit /200L teruskan pemeriksaan sampai per 500L
- Yang dihitung/dilaporkan yang aseksual saja

Contoh hasil pemeriksaan hitung-parasit monoinfeksi: (1) Pf r347 g3 /202L


(2) Pv r19 tr47 sk3 g2/204L atau Pv 69/204L

Contoh hasil pemeriksaan hitung-parasit mix infeksi: (3) Pf r258 g2 + Pv r11 tr32 sk4 g1/201L
atau Pfr 258 Pvtr 47/201L

Konversikan

• (1) Ʃ Parasit X 8000 = parasit/ µl


202

347 X 8000 = 13.743 /µl Laporan: Pf 13.743/µl


202 atau Malaria falciparum 13.743/µl

(2) 69 X 8000 = 2.706 /µl Laporan: Pv 2.760/µl


204 atau Malaria vivax 2.760/µl

11
Penghitungan di Apus Tebal

(3) hasil pemeriksaan hitung mix infeksi:


ditemukan Pf r258 g3 /200Leu dan Pv r11 tr32 sk4 g2/201Leu
(258 + 11+32+4) X 8000 = 11.741 /µl
201
Laporan: Pf+Pv 11.741/µl

12
Penghitungan di Apus Tebal

Petunjuk
pakai x 40 utk 200/L
pakai x 16 utk 500/L

Pertanyaan
- Metode yang dipakai absolut atau relatif?
- Bisakah dikonversi lagi ke %?
- Kelemahan untuk P. falciparum bila tanpa memperinci stadium?

Contoh ditemukan Pf r250 tr 32 sk20 g3/200L


Penghitungan di Apus Tipis
Menghitung Eritrosit yang Terinfeksi
a. Keputusan melakukan perhitungan di apus tipis adalah bila di apus tebal
ditemukan ( >100 parasit per LPB), tapi sebaiknya periksa dulu semua LP
(Lapangan Pandang) apus tebal secara cepat untuk mencari adanya mix
infeksi.
b. Bila ada mix infeksi, konsekwensi memakai apus tipis adalah hanya spesies
yang dominan yang terhitung , karena spesies yang tak dominan tidak akan
terlihat. Namun, hitung apa adanya dan tetap laporkan sebagai mix infection
seperti yang dilihat di apus tebal.
c. Dapat menaksir jumlah eritrosit yang berparasit (parasitemia) per µl darah
dan % parasitemia
d. Tentukan jumlah eritrosit yang akan dipakai 1000 (4 LPB)?, 2000 (8 LPB)? atau
10.000 (40 LPB)?.
e. Pilih LP yang eritrositnya satu lapis rata; setiap LP terdapat ~250 Eri.
f. Hitung ada berapa eritrosit yang terinfeksi dari jumlah LPB tsb.
g. Bila ada multiple infeksi dalam satu eritrosit , hanya dihitung satu.

14
Penghitungan di Apus Tipis
Contoh hasil pemeriksaan hitung-parasit monoinfeksi: (*) Pf 347 eri terinfeksi per 1000 eri (4LPB)
(**) Pv 38 eri terinfeksi per 2000 eri (8LPB)

Konversikan

Dalam per µl darah


(*) Ʃ eritrosit berparasit X 5.000.000 = eritrosit berparasit/µl
Total eritrosit yg dihitung
(berparasit + tak berparasit)

347 X 5.000.000 = 1.735.000 eritrosit berparasit/µl laporan: Pf 1.735.000/µl


1000

(**) 38 X 5.000.000 = 95.000 eritrosit berparasit/µl laporan: Malaria vivax 95.000/µl


2000

Contoh utk mix infeksi; prinsipnya dijumlahkan (*) + (**) : 1.735.000 + 95.000 = 1.830.000/µl (catatan
lihat penjelasan “b”).

laporan: Pf Pv 1.830.000/µl

15
Penghitungan di Apus Tipis
Dalam %

Ʃ eritrosit terinfeksi X 100 = % eritrosit berparasit


Ʃ total eritrosit yang dihitung
(yg berparasit + tak berparasit)

(*) 347 X 100 = 3,47% (~3%) Laporan: Malaria falciparum 3,47%


1000

(**) 38 X 100 = 1,9% (~2%) Laporan: Pv 1,9%


2000

16
Petunjuk Praktik Hitung-Parasit

• Pakai LPB dengan 10 okuler x100 objektif (1000x)


• Pakai Piano Tally counters

• Scan/lihat LP
- Apus tebal: pilih LP dg 4-15 leukosit per LPB (agak ditengah)
- Apus tipis: pilih LP dg selapis eritrosit (dipinggiran)

• Mulai menghitung secara sinkron (parasit dan leuko/eri) bila pertama


ditemukan stadium aseksual

• Stop menghitung bila jumlah denominator sudah tepat/cukup:


- leukosit sudah = 200 atau sedikit > 200 lekosit
- eritrosit sudah mencapai sesuai jumlah LPB yang diinginkan

17
Arti Simbol /Singkatan

~ : kira-kira
Ʃ : Jumlah
L : leukosit
µl : mikroliter
LP : Lapangan Pandang
LPB : Lapangan Pandangan Besar (10 x 100)
P : Plasmodium/parasit/malaria
F/f : falciparum
V/v : vivax
YanKes : pelayanan kesehatan
Aseksual : stadium ring (r), tropozoit (tr), dan skizon (sk)
Seksual : stadium gametosit (g)

18
Areal Pembacaan Slide: lihat garis
Cara Menggeser LP: horizontal atau vertikal

20
Contoh perhitungan diapus tebal per leuko

LPB1
P f neg
L= 6
abaikan

LPB2
Pf g3
dst L= 8
abaikan

LPB3
LPB6 Pfr6g2
Pf r2sk1 L= 7
L= 1 mulai
hitung

LPB5 LPB4
P f neg Pfr4tr1
L= 3 L= 8

21
Piano Tally Counter

22
Contoh perhitungan di apus tebal per Leuko
LPB r tr sk g Leukosit
LPB1 - - - - 6
(Walau ada
jangan dihitung)

LPB2 - - - 3 8
(Walau ada
jangan dihitung)

LPB3 6 - - (abaikan) 7
LPB4 4 1 - (abaikan) 8
LPB5 0 - - (abaikan) 3
LPB6 2 - 1 1
Contoh hasil sementara: P falciparum r12 tr1 sk1/19L 19

Terus lakukan kumulatif sampai jumlah Lekosit 200 atau ~200

23
Mikrofotograf Pf di apus tebal
(contoh 1 LP)

24
Mikrofotograf Negatif Malaria di apus tipis

25
Mikrofotograf Pf di apus tebal

26
Mikrofotograf Pf di apus tipis

27
terima kasih

28
29

Anda mungkin juga menyukai