Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN PESTISIDA

Laporan Praktikum

Sebagai salah satu syarat penilaian

Mata Kuliah Pestisida dan Teknik Aplikasi

Oleh :

Elsa Yulianita 150510150059

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


DEPARTEMEN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2017
1. Untuk mengendalikan serangan OPT digunakan Curacron 500 EC dengan
konsentrasi 2 cc/l
a. Sebutkan bahan aktif dari pestisida tersebut : Bahan aktif dari Curacron 500 EC
yaitu Profenopos 500 g/l.
b. Sebutkan tanaman dan OPT sasarannya
- Tanaman Cabai : kutu daun (Myzus persicae), lalat buah (Dacus ferrugineus,
ulat grayak (Spodoptera litura) dan hama Thrips sp.
- Bawang merah : ulat grayak (Spodoptera litura)
- Jeruk : Diaphorina citri
- Kubis : Plutella xylostella, ulat crop Crocidolomia pavonana.
- Kentang : penggerek umbi Phthorimaea opercutella, hama Thrips sp.
c. Hitung :
Konsentrasi bahan aktif dan larutan
o Konsentrasi bahan aktif :
Kandungan bahan aktif dalam formulasi pestisida Curacron 500
EC yaitu 500%
Kba = 0,2% x 500%
= 0,2 % x 5
= 1%
o Konsentrasi larutan :
Kl = 2 cc/l x 100%
= 2cc/1000cc x 100% = 0,2%
Dosis formulasi dan bahan aktif
o Df = 2 cc/l x 400 l/ha
= 800 cc/Ha
= 0,8 l/Ha
o Dba = 0,8 l/ha x 500%
= 0,8 l/ha x 5
= 4 l/ha

2. Untuk mengendalikan OPT pada suatu tanaman di gunakan Antracol 70


WP dengan dosis bahan aktif 0,7 Kg dan dosis larutan 500 l/Ha.
a. Sebutkan bahan aktif dari pestisida tersebut : bahan aktif Antracol 70 WP
yaitu propineb 70%
b. Sebutkan tanaman dan OPT sasarannya
Cabai merah : penyakit antraknosa buah (Colletotrichum sp.), bercak
daun (Cercospora sp.)
- Bawang merah : bercang ungu (Alternaria allii)
Bawang putih : bercak ungu (Alternaria porri)
Jagung : penyakit bulai (Peronosclerospora maydis), hawar daun
(Hleminthosporium turcicum)
Krisan : penyakit karat (Puccinia chrsanthemi)
Kubis : Penyakit rebah (Phytium spp.), dll.
c. Hitung konsentrasi formulasi dan larutan
Dba = Df x % bahan aktif
0,7 Kg/ha = Df x 70%
Df = 0,7/0,27 = 1Kg/Ha
Df = Kf x 400 l?ha

= 1/500 Kg/l

= 0,002 kg/l = 2 g/l

Kl = Kf x 100%

= 2,5/1000 x 100% = 0,2%

3. Dalam mengendalikan serangan OPT pada tanaman yang diusahakan seorang


petani menggunakan pestisida Dusrban 200 EC, Cymbush 50 EC dan Dithane M-45
80 WP, dan antracol 70 WP. Konsentrasi yang digunakan adalah 2 cc/l untuk
pestisida cair dan 2 g/l untuk pestisida padat (tepung) dengan dosis larutan 400 l/Ha.
Menurut saudara, sebaiknya penggunaan pestisida tersebut dilakukan secara
tunggal (masing-masing) secara rotasi atau dicampurkan

Menurut saya lebih baik pengaplikasian secara tunggal dengan melaukan rotasi
jenis pestisida. Hal tersebut dikarenakan untuk pengaplikasian yang lebih mudah dan
dapat sesuai dosis anjuran. Sedangkan untuk pencmpuran pestisida langkah atau
tahapan-tahapan yang perlu diperhatikan lebih banyak dan rumit. Selain itu rotasi jenis
pestisida dapat mencegah terjadinya resistensi OPT terhadap suatu jenis pestisida.
Resistensi sendiri merupakan penurunan kepekaan OPT terhadap suatu jenis dan
akhirnya dapat menyebakan ketahanan. Proses terjadinya resistensi diakibatkan oleh
pemberian pestisida secara terus menerus sehingga hama menjadi kebal.

Suatu jenis pestisida jika digunakan terus-menerus menyebabkan terjadinya


resistensi berlangsung lebih cepat jika dibandingkan dengan penggunaan pestisida
secara bergantian. Untuk menghindari terjadinya resistensi perlu diterapkan rotasi
penggunaan insektisida dalam periode waktu maksimal 2-3 tahun atau 4-6 kali aplikasi.
Resistensi dapat terjadi melalui proses sebagai berikut yaitu peningkatan detoksifikasi,
penurunan kepekaan tempat sasaran dalam tubuh OPT terhadap pestisida, penurunan
laju penetrasi pestisida melalui kulit serangga serta hama menghindari kontak dengan
pestisida.

Apabila secara tunggal, bagaimana urutan penggunaanya yang paling baik


(efektif, efisien dan aman)
Menurut saya, urutan penggunaan pestisida dapat dimulai dengan jenis pestisida
manapun diantara 4 jenis tersebut. Hal tersebut dikarenakan yang terpenting adanya
pergiliran jenis pestisida. Selain itu, dapat dilakukan pergiliran pestisida berdasarkan
perbedaan cara kerja nya yang dapat terlihat dari perbedaan golongan kimianya.
Penggunaan pestisida Dusrban 200 EC (karbamat) digilir dengan Dithane M-45 80 WP
(ditio-karbamat) kemudian Cymbush 50 EC (piretroid) digilir dengan Antracol 70 WP
(Ditio-Karbamat). Pada prinsipnya penggunaan pestisida tidak hanya berdasarkan satu
jenis pestisida saja melainkan berbeda-beda.
Apabila digunakan secara campuran, formula campuran yang bagaimana
yang paling baik.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tehnik mencampur pestisida yang tepat:
Pencampuran pestisda yang satu golongan sebaiknya dihindari sebagai contoh:
Piretroid sintetik dengan piretroid sintetik atau karbamat dengan karbamat.
Pencampuran pestisida dengan cara kerja yang sama dihindari, sebagai contoh:
Racun pernafasan dengan racun pernafasan, kontak dengan kontak atau sistemik
dengan sistemik. Sebaiknya lakukan pencampuran pestisida dengan cara kerja yang
berbeda.
Pestisida hasil pencampuran tersebut , harus bersifat kompatibel satu sama lain
sehingga bahan aktif dapat efektif
Pestisida campuran tersebut dapat dikatakan kompatibel apabila tidak terbentuk
endapan pada hasil pencampuran, warna larutan campuran bersifat stabil serta tidak
menimbulkan bau yang menyengat yang dapat mengindikasikan bahwa tingkat
racun larutan tersebut tinggi.
Semua jenis pestisida tersebut termasuk ke dalam pestisida kontak, sehingga
dapat pencampuran dapat mempehatikan formulasi dan golongan kimia pestisida
tersebut. adapun pencampuran yang dapat dilakukan yaitu;
- Dusrban 200 EC (karbamat) dengan Antracol 70 WP (Ditio-Karbamat)
- Cymbush 50 EC (piretroid) dengan Dithane M-45 80 WP (ditio-
karbamat)
- Antracol 70 WP (Ditio-Karbamat) dengan Cymbush 50 EC (piretroid)
- Cymbush 50 EC (piretroid) dengan Dusrban 200 EC (karbamat)
Hitung :
Diketahui :
Dusrban 200 EC : kandungan bahan aktif 200 %
Cymbush 50 EC : kandungan bahan aktif 50 %
Dithane M-45 80 WP : kandungan bahan aktif 80 %
Antracol 70 WP. : kandungan bahan aktif 70 %
o Konsentrasi bahan aktif dan larutan

Kl (Dursban dan Cymbush) = 2 cc/l x 100%

= 0,2%

Kl ( Dithane dan Antracol) = 2 g/l x 100%

= 0,2%

Kba Dursban = 0,2% x 200%

= 0,2% x 2= 0,4%
Kba Cymbush = 0,2% x 50% Kba Antracol = 0,2% x 70%

= 0,2% x 0,5 = 0,2% x 0,7

= 0,1% = 0,14%

Kba Dithane = 0,2% x 80%

= 0,2% x 0,8= 0,16%

o Dosis formulasi dan bahan aktif

Df (Dursban dan Cymbush) = 2 cc/l x 400 l/ha

= 800 cc/Ha = 0,8 l/Ha

DF ( Dithane dan Antracol) = 2 g/l x 400 l/Ha

= 800 g/Ha = 0,8 kg/Ha

Dba Dursban = 0,8 l/ha x 20% Dba Dithane = 0,8l/ha x 80%

= 0,8 l/ha x 0,2 = 0,8 l/ha x 0,8

= 0,16 l/ha = 0,64 l/ha

Dba Cymbush = 0,8 l/ha x 50% Dba Antracol = 0,8 l/hax 70%

= 0,8 l/ha x 0,5 = 0,8 l/ha x 0,7

= 0,04 l/ha = 0,56 l/ha

4. Anda akan melaksanakan budidaya tanaman kubis, kentang dan tomat.


Berdasarkan pengalaman sebelumnya, pada saat budidaya tanaman tersebut
seringkali terjadi serangan OPT, misalnya dengan tingkat serangan sebagai
berikut:
Jenis
tanaman/OPT/tingkat Serangan OPT pada ... MST
serangan
4 5 6 7 8 9 10 11
Kubis
Ulat daun (larva 3 8 5,2 6,5 4 3 2 2
III/10 tan.)
Ulat krop (Klp. Telur 0 0 1 2 3,8 3 3,2 2
III10 tan.

Kentang
Kutu daun persik 6,8 11 6,25 8,5 16,9 18,5 9,9 5
(nimfa/10 tan.)
Thrips (nimfa.10 0 25,5 99,9 112,5 100,2 117,7 48,8 21,4
daun)
Ulat umbi (larva/10 5 7,8 9,5 22,5 19,75 19,9 11,7 20,7
tan.)
Peny busuk daun 0 0,25 1 1,5 2,5 0,9 1,1 2
(bercak aktif/10 tan.)

Tomat
Ulat penggerak buah 0 0 0 0,5 1 1,5 2 3
Peny. Busuk daun 0,3 1 2,8 3,5 1,7 2,3 0,9 0,5
(bercak aktif/10 tan)

Ambang kendali :
Ulat daun kubis : 5 larva III/10 tan.
Ulat krop kubis : 3 klp. Telur/10 tan.
Kutu daun persik : 7 ekor/10 tan.
Thrips : 100 nimfa/10 tan.
Ulat umbi kentang : 20 ekor/10 tan.
Penyakit busuk daun : 1 bercak aktif/10 tan.
Ulat buah tomat : 1 ekor/10 tan.
1. Sebutkan nama umum dan latin dari OPT tersebut
Plutella xylostella :Diamond Back Moth)
Crocidolomia pavonana :ulat krop kubis)
Myzus persicae Sulz.: kutu daun hijau)
Thrips sp. :hama putih
Phthorimaea operculella : ulat umbi kentang
Phytophthora infestans: hawar daun kentang
Helicverpa armigera : ulat penggerek buah
2. Pestisida apa yang paling sesuai untuk pengendalian OPT tersebut (sebutkan
masing-masing contoh nama dagang dan bahan aktifnya).

No. Nama dagang dan bahan aktif


Plutella xylostella
Adoca 150 SC (indoksakarb 150 g/l)
Ace-one 75 SP (asefat 75%,)
1.
Agrimec 18 EC (abamektin 18g/l)
Aba-M 18 Ec (Abamektin: 18,5 g/l)
Agripo 290 SL (bisultap 290 g/l)
Croccidolomia pavonana
Adoca 150 SC (indoksakarb 150 g/l)
Ace-one 75 SP(asefat 75%,)
2.
Agrimec 18 EC (abamektin 18g/l)
Aba-M 18 Ec (Abamektin: 18,5 g/l)
Agripo 290 SL (bisultap 290 g/l)
Myzus persicae Sulz.:
alfamex 18 EC (abamektin 18g/l)
alverde 240 SC (metaflumizon 240 g/l)
3.
bajaj 450 SL dimehipo 450 g/l
Alika 247 ZC (lamda sihalotrin 106 g/l; tiametoksam: 141 g/l)
Balistic 50 SC (fipronil: 50 g/l)
Thrips sp.
alverde 240 SC (metaflumizon 240 g/l)
arrivo 30 EC EC (sipermetrin 30 g/l)
4.
Balistic 50 EC (fipronil: 50 g/l)
Bestox 50 EC (alfa sipimetrin 50 g/l)
Buldok 25 EC (beta siflutrin 25 g/l)
Phthorimaea operculella
alverde 240 SC (metaflumizon 240 g/l)
5. Curacron 500 EC (profenofos 500 g/l)
Demolish 18 EC (abamektin 18 g/l)
Kristal 50 SP (kartap hidroklorida 50%)
Morgent 50 EC (fipronil 50 g/l)
Phytophtora infestans
Curthane 80 WP (mankozeb 80%)
Cymoxan 15 WP (simoksanil 15%)
6.
Damazeb 80 WP (mankoze 80%,)
Bazoka green 80 WP (propineb 70%)
Dargo 76 WP ( propineb 70%, simoksanil 6%)
Helicverpa armigera
Deal 25 EC (deltametrin 25 g/l)
Dharmasip 50 EC (sipermetrin 50 g/l)
7.
Endure 120 SC (spinoteram 120 g/l)
Expander 30 EC (beta siflutrin 30 g/l)
Fenval 10 wp (fenvalerat 10%)

3. Jelaskan :
Kapan sebaiknya pestisida tersebut digunakan.

Pestisida digunakan apabila serangan hama atau penyakit sudah mencapai


ambang ekonomi atau ambang kendali. Oleh karena itu sebelum penggunaan pestisida
perlu dilakukannya monitoring perkembangan serangan OPT pada pertanaman, selain
itu monitoring dapat digunakan untuk mengetahui jenis OPT yang menyerang
sehingga jenis pestisida yang digunakan tepat. Pengaplikasian pestisida sebaiknya
diaplikasikan sebelum serangan OPT sudah tinggi, sudah melamapui ambang kendali
sehingga penggunaan pestisida tidak efektif dan hanya akan menambah biaya
produksi. Oleh karena itu, monitoring perlu di lakukan agar waktu pengaplikasian
tepat.

Berapa konsentrasi formulasi dan dosis larutan yang harus digunakan

Konsentrasi
No. Nama dagang dan bahan aktif formulasi dan Dba
dosis larutan
Plutella xylostella
Adoca 150 SC 0,75 - 1 cc/l 0,45-0,6
1.
Ace-one 75 SP 0,5 - 1 g/l 0,15-0,3
Agrimec 18 EC 0,5 - 1 cc/l 0,036-0,072
Aba-M 18 Ec (Abamektin: 18,5 g/l) 1,5 - 2 cc/l 0,108-0,144
Agripo 290 SL 1,5 - 2 cc/l 1,74-2,32
Croccidolomia pavonana
Adoca 150 SC 0,75 - 1 cc/l 0,45-0,6
Ace-one 75 SP 0,5 - 1 g/l 0,15-0,3
2.
Agrimec 18 EC 0,5 - 1 cc/l 0,036-0,072
Aba-M 18 Ec (Abamektin: 18,5 g/l) 1,5 - 2 cc/l 0,108-0,144
Agripo 290 SL 1,5 - 2 cc/l 1,74-2,32
Myzus persicae Sulz.:
alfamex 18 EC 0,5 - 1 cc/l 0,036-0,072
alverde 240 SC 1,875 2,5 cc/l 1,8-2,4
3. bajaj 450 SL 2,25 - 3 cc/l 4,05-5,4
Alika 247 ZC (lamda sihalotrin 106 g/l; tiametoksam: 141 0,3 - 0,4 cc/l 0,29-0,39
g/l)
Balistic 50 SC (fipronil: 50 g/l) 1 - 2 cc/l 0,2-0,4
Thrips sp.
alverde 240 SC 750 - 1000 cc/ha 1,8-2,4
arrivo 30 EC 1 - 2 cc/l 0,12-0,24
4.
Balistic 50 EC (fipronil: 50 g/l) 1 - 2 cc/l 0,2-0,4
Bestox 50 EC (alfa sipimetrin 50 g/l) 0,5 - 1 cc/l 0,1-0,2
Buldok 25 EC (beta siflutrin 25 g/l) 0,5 - 1 cc/l 0,05-0,1
Phthorimaea operculella
alverde 240 SC 750 - 1000 cc/ha 1,8-2,4
Curacron 500 Ec 2 cc/l 2
5.
Demolish 18 EC (abamektin 18 g/l) 0,5 - 1 cc/l 0,036-0,072
Kristal 50 SP (kartap hidroklorida 50%) 0,5 - 1 g/l 0,1-0,2
Morgent 50 EC (fipronil 50 g/l) 0,25 - 0,5 cc/l 0,05-0,1
Phytophtora infestans
Curthane 80 WP 1 - 2 g/l 0,32-0,64
Cymoxan 15 WP 2 - 3 g/l 0,12-0,18
6.
Damazeb 80 WP 2 g/l 0,32
Bazoka green 80 WP (propineb 70%) 2 - 3 g/l 0,56-0,84
Dargo 76 WP ( propineb 70%, simoksanil 6%) 1 g/l 0,304
Helicverpa armigera
Deal 25 EC 0,75 - 1 cc/l 0,075-0,1
Dharmasip 50 EC 3 - 4 cc/l 0,6-0,8
7.
Endure 120 SC (spinoteram 120 g/l) 0,50-0,75 m/l 0,24-0,36
Expander 30 EC (beta siflutrin 30 g/l) 0,50-0,75 m/l 0,06-0,09
Fenval 10 wp (fenvalerat 10%) 1,5 - 2 g/l 0,06-0,08
Apakah sebaiknya penggunaan pestisida tersebut dicampurkan
dicampurkan (ganda) atau maisng-masing (tunggal/rotasi)

Menurut saya lebih baik pengaplikasian secara tunggal dengan melaukan


rotasi jenis pestisida. Hal tersebut dikarenakan untuk pengaplikasian yang lebih
mudah dan dapat sesuai dosis anjuran. Sedangkan untuk pencmpuran pestisida
langkah atau tahapan-tahapan yang perlu diperhatikan lebih banyak dan rumit. Selain
itu rotasi jenis pestisida dapat mencegah terjadinya resistensi OPT terhadap suatu
jenis pestisida. Resistensi sendiri merupakan penurunan kepekaan OPT terhadap
suatu jenis dan akhirnya dapat menyebakan ketahanan. Proses terjadinya resistensi
diakibatkan oleh pemberian pestisida secara terus menerus sehingga hama menjadi
kebal.

Apabila dicampur, formula campuran yang bagaimana yang anda


rekomendasikan (harus efektif, efisien, aman dan berkelanjutan)

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tehnik mencampur pestisida


yang tepat:
Pencampuran pestisda yang satu golongan sebaiknya dihindari sebagai contoh:
Piretroid sintetik dengan piretroid sintetik atau karbamat dengan karbamat.
Pencampuran pestisida dengan cara kerja yang sama diihindari, sebagai contoh:
Racun pernafasan dengan racun pernafasan, kontak dengan kontak atau
sistemik dengan sistemik. Sebaiknya lakukan pencampuran pestisida dengan
cara kerja yang berbeda.
Pestisida hasil pencampuran tersebut , harus bersifat kompatibel satu sama lain
sehingga bahan aktif dapat efektif .
Pestiisda campuran tersebut dapat dikatakan kompatibel apabila tidak
terbentuk endapan pada hasil pencampuran, warna larutan campuran bersifat
stabil serta tidak menimbulkan bau yang menyengat yang dapat
mengindikasikan bahwa tingkat racun larutan tersebut tinggi.
Adapun contoh pencampuran pestiisda yang dapat dilakukan yaitu :
Alverde 240 SC (metaflumizon 240 g/l, kontak dan lambung) dengan
Dharmasip 50 EC (sipermetrin 50 g/l, kontak lambung) untuk OPT kentang
Curthane 80 WP (mankozeb 80%, sistemik), dengan alverde 240 SC
(metaflumizon 240 g/l, kontak dan lambung) untuk OPT kentang
Adoca 150 SC (indoksakarb 150 g/l, kontak dan lambung), dengan agrimec 18
EC (abamektin 18g/l) untuk OPT kubis

Pencampuran tersebut berdasarkan perbedaan formulasi serta perbedaan


bahan aktif serta ada pencampuran yang memiliki cara kerja yang berbeda. Pada
intinya, dalam melakukan pencampuran, pestisida yang di campurkan harus
memiliki kesesuaian atau kompatibel.

Apabila secara rotasi, rotasi yang bagaimana yang anda rekomendasikan.

Pergiliran pestisida dapat dilakukan dberdasarkan bahan aktifnya yang


berbeda, perbedaan cara kerja nya dan perbedaan golongan kimianya. Berdasarkan
perebedaan bahan aktif, rotasi yang dapat dilakuka yaitu Penggunaan pestisida Adoca
150 SC (indoksakarb 150 g/l) di rotasi dengan Agrimec 18 EC (abamektin 18g/l)
kemudian Ace-one 75 SP (asefat 75%,) dan Agripo 290 SL (bisultap 290 g/l). rotasi tersebut
dapat diterapkan untuk mengendalikan Plutella xylostella pada kubis

8. Hitung konsentrasi larutan dan bahan aktifnya.

Kl Kba
No. Nama dagang dan bahan aktif
(cc/l) (%)
Plutella xylostella
Adoca 150 SC 0,075-0,1 % 0,1125-0,15
Ace-one 75 SP 0,05-0,1% 0,0375- 7,5
1.
Agrimec 18 EC 0,05-0,1% 0,9-1,8
Aba-M 18 Ec (Abamektin: 18,5 g/l) 0,15-0,2% 0,02775- 0,037
Agripo 290 SL 0,15-0,2% 0,435- 0,58
Croccidolomia pavonana
Adoca 150 SC 0,075-0,1 % 0,1125-0,15
Ace-one 75 SP 0,05-0,1% 0,0375-0,075
2.
Agrimec 18 EC 0,05-0,1% 0,009-0,018
Aba-M 18 Ec (Abamektin: 18,5 g/l) 0,15-0,2% 0,027-0,036
Agripo 290 SL 0,15-0,2% 0,435-0,58
Myzus persicae Sulz.:
3. alfamex 18 EC 0,05-0,1% 0,009-0,018
alverde 240 SC 75-100 % 180-240
bajaj 450 SL 0,225-0,3% 1,0125-1,35
Alika 247 ZC (lamda sihalotrin 106 g/l; tiametoksam: 141 g/l) 0,03-0,04% 0,0741-0,0988
Balistic 50 SC (fipronil: 50 g/l) 0,1-0,2% 0,05-0,1
Thrips sp.
alverde 240 SC 75-100% 180-240
arrivo 30 EC 0,1-0,2% 0,03-0,06
4.
Balistic 50 EC (fipronil: 50 g/l) 0,1-0,2% 0,05-0,1
Bestox 50 EC (alfa sipimetrin 50 g/l) 0,05-0,1% 0,025-0,05
Buldok 25 EC (beta siflutrin 25 g/l) 0,05-0,1% 0,0125-0,025
Phthorimaea operculella
alverde 240 SC 75-100% 180-240
Curacron 500 Ec 0,2 % 1
5. Demolish 18 EC (abamektin 18 g/l) 0,05-0,1% 0,009
Kristal 50 SP (kartap hidroklorida 50%) 0,05-0,1% 0,025-0,05
Morgent 50 EC (fipronil 50 g/l) 0,025- 0,0125-0,025
0,05%
Phytophtora infestans
Curthane 80 WP 0,1-0,2%
Cymoxan 15 WP 0,2-0,3% 0,08-0,16
6.
Damazeb 80 WP 0,2% 0,16
Bazoka green 80 WP (propineb 70%) 0,2-0,3% 0,16-0,24
Dargo 76 WP ( propineb 70%, simoksanil 6%) 0,1% 0,076
Helicverpa armigera
Deal 25 EC 0,075-0,1% 0,01875-0,025
Dharmasip 50 EC 0,3-0,4% 0,15-0,2
Endure 120 SC (spinoteram 120 g/l) 0,05- 0,06-0,09
7.
0,075%
Expander 30 EC (beta siflutrin 30 g/l) 0,05- 0,015-0,0225
0,075%
Fenval 10 wp (fenvalerat 10%) 0,15-0,2% 0,015-0,02

9. Hitung dosis formulasi dan bahan aktifnya.

Df Dba
No. Nama dagang dan bahan aktif (l/Ha atau (l/Ha atau
Kg/Ha) Kg/Ha)
Plutella xylostella
1.
Adoca 150 SC 0,3-0,4 0,45-0,6
Ace-one 75 SP 0,2-0,4 0,15-0,3
Agrimec 18 EC 0,2-0,4 0,036-0,072
Aba-M 18 Ec (Abamektin: 18,5 g/l) 0,6-0,8 0,108-0,144
Agripo 290 SL 0,6-0,8 1,74-2,32
Croccidolomia pavonana
Adoca 150 SC 0,3-0,4 0,45-0,6
Ace-one 75 SP 0,2-0,4 0,15-0,3
2.
Agrimec 18 EC 0,2-0,4 0,036-0,072
Aba-M 18 Ec (Abamektin: 18,5 g/l) 0,6-0,8 0,108-0,144
Agripo 290 SL 0,6-0,8 1,74-2,32
Myzus persicae Sulz.:
alfamex 18 EC 0,2-0,4 0,036-0,072
alverde 240 SC 0,75-1 1,8-2,4
3.
bajaj 450 SL 0,9-1,2 4,05-5,4
Alika 247 ZC (lamda sihalotrin 106 g/l; tiametoksam: 141 g/l) 0,12-0,16 0,29-0,39
Balistic 50 SC (fipronil: 50 g/l) 0,4-0,8 0,2-0,4
Thrips sp.
alverde 240 SC 0,75-1 1,8-2,4
arrivo 30 EC 0,4-0,8 0,12-0,24
4.
Balistic 50 EC (fipronil: 50 g/l) 0,4-0,8 0,2-0,4
Bestox 50 EC (alfa sipimetrin 50 g/l) 0,2-0,4 0,1-0,2
Buldok 25 EC (beta siflutrin 25 g/l) 0,2-0,4 0,05-0,1
Phthorimaea operculella
alverde 240 SC 0,75-1 1,8-2,4
Curacron 500 Ec 0,4 2
5.
Demolish 18 EC (abamektin 18 g/l) 0,2-0,4 0,036-0,072
Kristal 50 SP (kartap hidroklorida 50%) 0,2-0,4 0,1-0,2
Morgent 50 EC (fipronil 50 g/l) 0,1-0,2 0,05-0,1
Phytophtora infestans
Curthane 80 WP 0,4-0,8 0,32-0,64
Cymoxan 15 WP 0,8-1,2 0,12-0,18
6.
Damazeb 80 WP 0,4 0,32
Bazoka green 80 WP (propineb 70%) 0,8-1,2 0,56-0,84
Dargo 76 WP ( propineb 70%, simoksanil 6%) 0,4 0,304
Helicverpa armigera
Deal 25 EC 0,3-0,4 0,075-0,1
7. Dharmasip 50 EC 1,2-1,6 0,6-0,8
Endure 120 SC (spinoteram 120 g/l) 0,2-0,3 0,24-0,36
Expander 30 EC (beta siflutrin 30 g/l) 0,2-0,3 0,06-0,09
Fenval 10 wp (fenvalerat 10%) 0,6-0,8 0,06-0,08

10. Hitung jumlah kebutuhan tiap pestisida pada musin tanam (l atau kg)

Kebutuhan pestiisda pada musim tanam


No. Nama dagang dan bahan aktif
(l atau Kg)
Plutella xylostella
Adoca 150 SC 0,9-1,2
Ace-one 75 SP 0,6-1,2
1.
Agrimec 18 EC 0,6-1,2
Aba-M 18 Ec (Abamektin: 18,5 g/l) 1,8-2,4
Agripo 290 SL 1,8-2,4
Croccidolomia pavonana
Adoca 150 SC 0,6-0,8
Ace-one 75 SP 0,4-0,8
2.
Agrimec 18 EC 0,4-0,8
Aba-M 18 Ec (Abamektin: 18,5 g/l) 1,2-1,6
Agripo 290 SL 1,2-1,6
Myzus persicae Sulz.:
alfamex 18 EC 1-2
alverde 240 SC 3,75-5
3. bajaj 450 SL 4,5-6
Alika 247 ZC (lamda sihalotrin 106 g/l; 0,6-0,8
tiametoksam: 141 g/l)
Balistic 50 SC (fipronil: 50 g/l) 2-4
Thrips sp.
alverde 240 SC 2,25-3
arrivo 30 EC 1,2-2,4
4.
Balistic 50 EC (fipronil: 50 g/l) 1,2-2,4
Bestox 50 EC (alfa sipimetrin 50 g/l) 0,6-1,2
Buldok 25 EC (beta siflutrin 25 g/l) 0,6-1,2
Phthorimaea operculella
alverde 240 SC 1,5-2
Curacron 500 Ec 0,8
5.
Demolish 18 EC (abamektin 18 g/l) 0,4-0,8
Kristal 50 SP (kartap hidroklorida 50%) 0,4-0,8
Morgent 50 EC (fipronil 50 g/l) 0,2-0,4
6. Phytophtora infestans
Curthane 80 WP 1,6-3,2
Cymoxan 15 WP 3,2-4,8
Damazeb 80 WP 1,6
Bazoka green 80 WP (propineb 70%) 3,2-4,8
Dargo 76 WP ( propineb 70%, simoksanil 6%) 1,6
Helicverpa armigera
Deal 25 EC 0,6-0,8
Dharmasip 50 EC 2,4-3,2
7.
Endure 120 SC (spinoteram 120 g/l) 0,4-0,6
Expander 30 EC (beta siflutrin 30 g/l) 0,4-0,6
Fenval 10 wp (fenvalerat 10%) 1,2-1,6

Anda mungkin juga menyukai