Anda di halaman 1dari 7

ZAT PENGATUR TUMBUH

Zat Pengatur Tumbuh atau hormon (fitohormon) tumbuhan merupakan senyawa organik yang
bukan hara, ZPT dalam jumlah sedikit dapat memacu, menghambat dan dapat merubah proses
fisiologi tumbuhan. Zat Pengatur Tumbuh memberikan kontribusi penting dalam dunia
pertanian. Pemahaman tentang fungsi dan peran hormon terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman adalah hal yang wajib untuk dipelajari. Sebab penggunaan hormon
tersebut harus dilakukan dengan tepat.

Hormon tumbuhan (fitohormon) adalah sekumpulan senyawa organik, baik yang terbentuk
secara alami maupun buatan manusia. Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) dalam kadar yang sangat
sedikit mampu memberikan efek atau reaksi secara biokimia, fisiologis dan morfologis. ZPT
berfungsi untuk mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan maupun pergerakan taksis tanaman
dengan cara memacu, menghambat atau mengubahnya. ZPT bukan termasuk hara atau nutrisi,
perbedaan pada fungsi, bentuk maupun senyawa penyusunnya.
Tumbuhan mampu memproduksi ZPT sendiri (endogen) untuk mempengaruhi pertumbuhannya.
Selain itu tumbuhan juga bisa dipengaruhi oleh hormon dari luar (exogen). Hormon exogen
merupakan bahan kimia sintetik buatan manusia yang memiliki peran sama seperti hormon
endogen.

A. Jenis- Jenis ZPT


Menurut jenisnya, ZPT digolongkan ke dalam 5 jenis, baik yang alami maupun buatan. Dari
yang alami diantaranya auksin (auxins), sitokinin (cytokinins), giberelin (giberelins, GA), etilena
(etena, ETH), dan asam absisat (abscisic acid, ABA). Sedangkan dari yang sintetis ada IAA,
inhibitor, kholsikin, dan lain-lain. Dari 5 jenis itu kemudian dibagi lagi menjadi 3 jenis
berdasarkan sifatnya, yaitu :
 Penghambat pertumbuhan : Asama Absisat (ABA) dan inhibitor.
 Pendukung pertumbuhan tanaman (positif) : Auksin, Sitokinin, dan Giberelin.
 Pendukung maupun penghambat pertumbuhan : Etilena.

1. AUKSIN
Auksin adalah hormon tumbuhan yang berfungsi sebagai pengatur pembesaran sel dan memicu
pemanjangan sel di daerah belakang meristem. Auksin dapat digunakan untuk memacu
pertumbuhan tanaman. Hormon auksin secara alami ditemukan pada bagian akar, ujung batang
dan bunga.
Fungsi auksin pada tanaman :
a. Merangsang proses perkecambahan biji. Auksin yang diberikan pada benih dapat memecah
dormansi biji atau benih. Digunakan dengan cara melakukan perendaman benih dengan auksin.
b. Merangsanag dan memacu proses pembentukan dan pertumbuhan akar.
c. Merangsang terbentuknya bunga dan buah, sehingga tanaman berproduksi dengan maksimal.
d. Merangsang terjadinya Partenokarpi. Partenokarpi adalah suatu kondisi dimana tanaman
mampu membentuk buah tanpa penyerbukan. Sehingga pemberian auksin dapat menghasilkan
buah tanpa biji.
e. Mencegah kerontokan buah
f. Memecah dormansi pucuk atau apikal. adalah suatu kondisi pucuk atau akar tanaman tidak
mau berkembang.
2. SITOKININ
Sitokinin berfungsi sebagai pemicu pembelahan sel pada tumbuhan. Senyawa yang dapat
berfungsi sebagai sitokinin adalah kinetin dan zeatin. Kinetin pada awalnya ditemukan pada
ekstrak sperma burung bangkai. Zeatin alami dapat diperoleh pada biji jagung muda. Selain itu
zeatin juga ditemukan pada air kelapa.
Fungsi sitokinin pada tanaman :
a. Merangsang proses pembelahan dan pembesaran sel. Sehingga dapat memacu pertumbuhan
dan perkembangan tanaman.
b. Merangsang proses perkecambahan biji.
c. merangsang pertumbuhan tunas.
d. menghambat proses penuaan pada hasil panen, sehingga daya tahan hasil panen lebih lama.
e. Mempercepat penyebaran nutrisi dalam tumbuhan.
f. Meningkatkan sintesis pembentukan protein pada tanaman.
3. GIBERELIN
Giberelin, sering juga disebut dengan GA (gibberellic acid) atau asam giberelat. Giberelin
memiliki kemiripan sifat dengan sitokinin. Giberelin dapat ditemukan pada hampir semua siklus
hidup tanaman.
Giberelin alami dapat diperoleh pada tumbuhan paku-pakuan/pakis, jamur, lumut,
gymnospermae dan angiospermae (terdapat pada biji muda, pucuk batang, ujung akar dan daun
muda).
Giberelin dapat ditemukan dalam dua fase utama yaitu giberelin aktif (GA Bioaktif) dan
giberelin nonaktif. GA bioaktif inilah yang mengontrol pertumbuhan dan perkembangan seluruh
tumbuhan baik akar, daun maupun batang tanaman, seperti pengembangan benih,
perkecambahan biji, pertumbuhan tunas, pertumbuhan daun, merangsang pembungaan,
perkembangan buah, perpanjangan batang, serta deferensiasi akar.
Pemberian giberelin di bawah tajuk tumbuhan dapat meningkatkan laju fotosintesis. Daun
tumbuhan berkembang secara signifikan karena hormon ini memacu pertumbuhan daun, terjadi
peningkatan pembelahan sel dan pertumbuhan sel yang mengarah pada perkembangan daun.
Selain itu juga memacu pemanjangan batang tumbuhan.
4. ETILENA/ETENA/GAS ETILEN
Zat Pengatur Tumbuh ini sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, yakni pada saat kita
memeram buah. Misalnya penggunaan ethrel untuk mempercepat pematangan buah cabe, atau
penggunaan karbit pada pemeraman buah.
Etilen berfungsi untuk membantu proses pematangan buah, memacu pembungaan, merangsang
pemekaran bunga, merangsang pertumbuhan akar dan batang, merangsang pengguguran buah
dan daun, merangsang perkecambahan biji, menghambat pemanjangan batang kecambah,
memperkokoh batang tanaman dan mengakhiri masa dormansi.
Jika digunakan bersamaan dengan giberelin, etilen berfungsi dalam mengatur perbandingan
bunga jantan dan betina pada tumbuhan berumah satu.
5. TRIAKONTANOL
Sampai saat ini mekanisme kerja hormon ini belum 100% diketahui. Namun pada berbagai
penelitian, triakontanol dapat meningkatkan rasio gula asam pada tanaman jeruk dan mampu
meningkatkan produksi teh. Hasil penelitian mengungkapkan, pemberian triakontanol dengan
konsentrasi rendah pada tanaman jagung, tomat dan padi mampu meningkatkan pertumbuhan.
Triakontanol adalah senyawa yang tidak larut dalam air, terdiri dari 30 karbon dan merupakan
alkohol primer jenuh.
6. INHIBITOR
Inhibitor berperan dalam menghambat pertumbuhan batang. Penerapan hormon inhibitor
dimanfaatkan pada jenis tanaman umbi, yakni untuk membantu pembesaran umbi. Misalnya
pada tanaman kentang, wortel, bawang, dan sebagainya. Penerapannya dilakukan ketika akan
mencegah pertumbuhan tunas baru untuk memperbesar umbi tanaman.
7. PACLOBUTRAZOL
Pemakaian paclobutrazol dimaksudkan supaya pohon dapat berbuah diluar musim. Hormon
paclobutrazol berfungsi menghambat biosintesis giberelin. Pertumbuhan vegetatif tanaman
terhambat dan memacu pertumbuhan generatif. Ketika pertumbuhan vegetatif terhambat atau
berhenti maka bunga akan bermunculan dan menghasilkan buah.

B. Menghitung Konsentrasi Larutan ZPT


1. Perhitungan pembuatan larutan zpt

𝑍𝑎𝑡 𝑇𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
pp𝑚 = 𝑥 106
𝑍𝑎𝑡 𝑇𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 + 𝑍𝑎𝑡 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡

Perbedaan antara dosis dan konsentrasi yaitu,

Dosis : banyaknya larutan yang dibutuhkan dalam suatu luasan, contoh : dosis 5 ltr/ha, 5
kg/pokok

Konsentrasi : banyaknya larutan pengenceran yang diperlukan untuk melarutan suatu cairan,
contoh : glifosat 2% artinya dibutuhkan2 ml glifosat dalam 100 ml air ( 20 ml/L air)
1) Diketahui: dosis= 300 mL/Ha
volume semprot = 500 L/Ha
luas= 1500 m2 = 0,15 Ha
Ditanya:
a. Berapa konsentrasi yang dibutuhkan?
b. Berapa banyak ZPT yang dibutuhkan?

Jawab :
a. Konsentrasi (mL/L) = dosis : vol.Semprot
= 300 mL/Ha : 500 L/Ha
= 0,6 mL/L
b. Banyak pestisida yang dibutuhkan = konsentrasi x vol. semprot x luas lahan
= 0,6 mL/L x 500 L/Ha x 0,15 Ha
= 45 mL

2) Diketahui: konsentrasi= 0,2 gr/L


volume semprot= 500 L/Ha
Ditanya:
a. Konsentrasi dalam %?
b. Berapa gram ZPT yang dibutuhkan?

Jawab:
a. Konsentrasi (%) = 0,2 gr/L
= 0,2 gr/1000 x 100%
= 0,02%
b. Kebutuhan ZPT = konsentrasi x vol. semprot x luas lahan
= 0,2 gr/L x 500 L/Ha x 1 Ha
= 100 gr

3) Diketahui: luas lahan = 8000 m2 = 0,8 Ha


konsentrasi = 2 % = 0,02 gr/L
dosis = 0,7 gr/Ha
volume semprot = 500 L/Ha
Ditanya:
a. Jumlah insektisida yang dibutuhkan?
b. Berapa banyak yang disemprotkan?
Jawab:
a. Jumlah insektisida yang dibutuhkan = konsentrasi x vol. semprot x luas lahan
= 0,02 gr/mL x 500 L/Ha x 0,8 Ha
= 8 gr
b. Volume semprot = luas lahan x vol. semprot (1 Ha)
= 0,8 Ha x 500 L/Ha
= 400 L/Ha
Konsentrasi (g/L) = dosis : vol. semprot
= 0,7 gr/Ha : 500 L/Ha
= 0,0014 g/L = 1,4 mg/L
Jadi, jumlah ZPT yang dibutuhkan untuk disemprot dosis
(gr/Ha) = vol. Semprot x konsentrasi
= 400 L/Ha x 1,4 mg/L
= 560 mg/L
= 0,56 gr/L

C. Cara Membuat ZPT Dari Bahan Alami

Hormon atau ZPT ini banyak dianggap sebagai pupuk organic cair (POC) oleh para petani secara
umum. Padahal sbenarnya POC dan ZPT itu berbeda. ZPT ini bias langsung diaplikasikan ke
tanaman, maupun untuk penanaman tanaman dengan kultur jaringan.

Proses pembuatan ZPT tidak terlalu rumit, hanya diperlukan beberapa bahan-bahan dan
fermentasi sederhana dengan alat yang seadanya. Dari hasil penelitian yang terus dilakukan
hingga sekarang, diketahui ada beberapa bahan-bahan alami yang mengandung ZPT.

Bebeara ZPT dari bahan alami tersebut ada yang langsung bisa diaplikasikan ke tanaman da nada
juga yang memerlukan fermentasi. Beberapa bahan alami yang mengandung ZPT alami yaitu,

a. Air Kelapa

Air kelapa mengandung hormone/ZPT Sitokinin, mineral dan senyawa lain, seperti 1,3
dipheniluea, zaetin, zeatin glukosida dan zeatin ribosida.

b. Bawang Merah

Bawang merah mengandung hormone/ZPT Auksin dan Giberelin. Salah satu fungsi auksin dan
giberelin adalah merangsang pertumbuhan akar dan merangsang perkecambahan biji.

\
c. Rebung Bambu

Rebung bambu mengandung hormone Giberelin. Jenis bambu tali adalah yang paling banyak
mengandung giberelin. Sebaiknya pengambilan rebung dilakukan pagi hari sebelum jam 06.00
atau sebelum matahari terbit.

d. Bonggol Pisang

Hormone tumbuh pada bonggol pisang adalah Sitokinin. Bonggol pisang yang baik adalah dari
pohon pisang yang baru ditebang. Pengambilan bonggol sebaiknya dilakukan pada sore hari.

e. Ekstrak Tauge

Ekstrak tauge mengandung Auksin dan memiliki respon yang mirip dengan air kelapa. Ekstrak
tauge juga banyak dimanfaatkan pada perbanyakan tanaman secara kultur jaringan.

f. Ekstrak Tomat

Ekstrak tomat ternyata tidak hanya baik untuk kesehatan manusia, ternyata juga baik untuk
pertumbuhan tanaman karena mengandung auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, etilen dan
kalin. Ekstrak tomat pada penelitian in vitro/ kultur jaringan memberikan respon tanaman yang
baik.

g. Cuka kayu/ wood vinegar/ asap cair

Cuka kayu dibuat dengan cara mengkondensasi asap hasil pembakaran kayu secara tiak
langsung. Asap yang mencair ini disebut cuka kayu. Hasil penelitian menunjukan bahwa cuka
kayu memiliki sifat antibiotic dan hormonal.

h. Jagung Muda

Biji jagung yang masih muda mengandung hormone giberelin dan sitokinin

i. Rumput Laut

Rumput laut juga diketahui memiliki ZPT atau hormon tanaman yang lengkap, selain itu rumput
laut juga mengandung banyak hara mikro.

j. Enceng gondok

Akar eceng gondok banyak menandung hormone giberelin, protein dan karbohidrat.

k. Urin Sapi, Kambing dan Kelinci

Selain mengandung nitrogen juga mengandung hormone auksin. Hormone auksin ini berasal dari
tumbuhan yang dikonsumsi tapi tidak dicerna oleh perut sapi, kambing, kelinci dll.
Berikut ini alat dan bahan serta cara membuat ZPT auksin, giberelin dan sitokinin

Alat :

 Blender
 Jerigen/tong
 Parang
 Plastic dan karet pengikat

Bahan-bahan :

 Rebung : 200 gr
 Bonggol pisang : 200 gr
 Taoge : 100 gr
 Pucuk daun-daunan : 200 gr
 Gula merah : 100 gr
 EM4 : 50 ml
 Air kelapa : 2 liter

Cara membuat ZPT dari bahan alami :

 Rebung, Bonggol pisang, Taoge, Pucuk daun-daunan dicincang kemudian diblender


hingga halus
 Gula merah dicairkan dengan air secukupnya
 Semua bahan dimasukan kedalam jerigen/tong, masukan air kelapa dan EM4. Aduk
hingga rata kemudian jerigen/tong ditutup dengan plastik yang diikat karet.
 Plastik dikendorkan supaya tidak pecah ketitka proses fermentasi berlangsung.
 Setiap hari selama 7 hari tutup dibuka dan bahan diaduk, kemudian ditutup kembali.
 Setelah 7 hari, saring bahan-bahan tersebut untuk memisahkan cairan ZPT dan ampas.
 Simpan didalam wadah yang tertutup rapat. ZPT siap digunakan.

Cara pengaplikasian :

Gunakan 3 sendok makan ZPT untuk 1 liter air. Aplikasikan dengan cara penyemprotan atau
dengan merendam benih dan mengoleskan pada titik tumbuh akar pada stek.
(https://nuansatani.com/cara-membuat-zat-pengatur-tumbuh-zpt/)

Anda mungkin juga menyukai